Anda di halaman 1dari 5

Nama

No. Reg
Mata Kuliah
Pengajar

: Ratu Dita Nur Annisa.


: 7316150660.
: Filsafat Ilmu (Penilaian UAS)
: Prof. Dr. Nadiroh, M.Pd

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA , UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
A. PENDAHULUAN
Dikaitkan dengan perkembangan era digital saat ini, aspek keterampilan
bahkan pembelajaran bahasa menjadi hal yang menarik untuk dikaji,
dikembangkan, dan terus diinovasi sehingga dalam penggunaannya dapat
memberikan manfaat baik secara reseptif maupun produktif.
Sehubungan dengan hal tersebut, implikasinya dalam bidang pendidikan,
khususnya bahasa, akan penulis bahas dalam paper ini dimana penulis
mengangkat satu contah jurnal penelitian sebagai bahan pembahasan lebih lanjut
dalam penentuan topik atau bahasan penelitian berikutnya yang akan penulis
lakukan dalam penyusunan tesis.
Penulis mencoba mengulas state of the art pada jurnal yang berjudul
Innovation Models of Indonesian Learning in Multicultural Society karya Ida
Zulaeha, Department of Indonesian Language and Literare Faculty of Language
and Art, Semarang State University. Dalam jurnal ini penulis akan membahas
kaitannya dengan ontologi dan mencoba merepresentasikannya dengan bidang
bahasa.
Maka itu penulis tertarik untuk mengulas dari segi Ontologi dalam jurnal
yang dipilih dimana pembahasannya bertujuan untuk memberikan pengenalan
terhadap model-model inovatif yang dihasilkan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia

dengan menggunakan ICT (Information and Communication

Technology) dalam konteks masyarakat (dalam hal ini siswa) multikultural sebagai
tugas terstruktur dalam mata kuliah filsafat.
B. PEMBAHASAN
Apabila dihubungkan dengan Ontologi yakni mengacu pada realitas yang
selanjutnya menjurus pada suatu kebenaran, jurnal Innovation Models of
Indonesian Learning in Multicultural Society mengangkat topik bahasan tentang
keterkaitan inovasi penggunaan ICT terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia.
Dalam hal ini ada dua fokus penggunaannya sehubungan dengan pembelajaran

Bahasa Indonesia di SMP yaitu pengajaran penulisan karya ilmiah (makalah) dan
penulisan teks drama.
1. Model - berdasarkan penyelidikan (investigasi) terhadap siswa

(multikultural) dalam pembelajaran penulisan karya ilmiah


dengan penggunaan ICT.
Model investigasi ini dilakukan sebagai panduan guru untuk
memfasilitasi siswa belajar dan bekerja bersama dalam satu kelompok.
Anggota grup dalam kelompok tersebut dapat saling berinteraksi dan
membangun hubungan yang baik dalam pencapaian kognitif melalui aktifitas
intelektual dibalik keragaman yang ada.
Setelah itu dilakukanlah tahap-tahap dimana disusun secara terstruktur
oleh guru yakni dalam contoh pembelajaran penulisan ilmiah Bahasa
Indonesia antara lain

berupa pemilihan topik, perencanaan, pelaksanaan,

analisis, presentasi, evaluasi, dan terakhir

pembaharuan (revisi). Hal ini

dimaksudnkan untuk mengeksplore dan meningkatkan kemampuan individu


secara optimal dalam satu kelompok multikultural.
Dalam implikasinya, sebagai contoh pembelajaran penulisan karya ilmiah
(bidang study Bahasa Indonesia) kegiatan belajarnya dimulai dengan
multikultural topik yang ditawarkan oleh guru misalnya yang berkaitan
dengan identititas budaya kelompok tertentu, etnis, ras atau suku. Contohnya
saja antara lain tentang tema Perayaan Tahun Baru Islam, Perayaan Tahun
Baru Cina dan lainnya.
Kemudian ditambah dengan peran guru yang objektif dan komunikatif
dalam penyampaian bahan ajar atau materi ajar (dalam contoh jurnal yaitu
topik pembuatan penulisan karya ilmiah) dimana peran guru guru tersebut
menjadi tolak ukur dalam segi penilaian yang diterapkan kepada siswa yakni
materi yang di angkat dalam penulisan karya ilmiah, akurasi waktu, dan hasil
outputnya. Dalam hal ini guru membantu siswa dalam pengumpulan data
seperti browsing internet (integrasi menggunakan ICT), perpustakaaan, serta
melakukan ivestigasi.
Selain itu dalam pengumpulan data, siswa dapat mengeksplorasi dengan
cara membaca, observasi, eksperimen, browsing, dan wawancara. Selama
proses tersebut siswa dapat dipermudah berkomunikasi dengan menggunakan
sistem ICT yaitu dengan menggunakan e-mail, yahoo messanger, bahkan

facebook. Komunikasi tersebut dapat dilakukan untuk mempermudah siswa


dan guru.
Langkah selanjutnya siswa bisa menganalisis penulisan karya ilmiah
tersebut di luar jam sekolah dengan kemudahan internet melalui e-mail, yahoo
messanger dan facebook. Sesama anggota kelompok dapat menggunakannya
untuk mempermudah dalam menganalisis penulisan karya ilmiah.
Terakhir, hasil penulisan karya ilmiah tersebut dipresentasikan dan dinilai
oleh guru. Dalam mempresentasikannya pun siswa dituntuk untuk saling
berinteraksi memberikan komentar ataupun tanggapan. Tidak lupa setelah
diberi penilaian oleh guru, hasil penulisan tersebut dievaluasi dan direvisi
guna memberikan pembaharuan dan hasil pembaharuan tersebut dapat
digunakan atau dishare melalui e-mail dan ditampilkan ke dalam blog sebagai
salah satu aplikasi media ICT.
Dari beberapa point yang telah dijabarkan, implikasi dalam pembelajaran
bahasa indonesia yakni penulisan karya ilmiah dengan integrasi ICT pada
sistem multikultural memberikan inovasi pada hubungan sosial siswa dimana
terdapat dinamika dimana menunjukka hubungan timbal-balik antar guru dan
siswa. Di samping itu, dengan sistem yang mendukung sebagai fasilitas
kemudahan siswa dalam menjelajah informasi yang diperlukan dalam
pemecahan masalah dan infrastruktur yang mendukung dalam pembelajaran
berbasis ICT dapat membantu kegiatan belajar mengajar dalam situasi sosial
multukultural.
2. Social Inquiry Learning dalam konteks multikultural pada

penulisan teks drama dengan integrasi ICT.


Sama halnya dengan persiapan dan orientasi pada pembahasan pertama.
Pada segi praktiknya, penerapan penulisan teks drama bisa dilakukan dengan
menggunakan sistem ICT. Diawali dengan guru memberikan video multukural
yang di dalamnya berupa perbedaan kebudayaan yang tetap menyatukan
persahabatan. Guru mengarahkan siswa untuk mengenali budaya yang ada di
sekitar mereka dan bagaimana pandangan mereka tentang keragaman budaya.
Kemudian adanya tahap eksplorasi, dimana siswa menjelajahi fenomena
sosial dari multikultural yang disajikan. Setiap kelompok mendiskusikan
masalah perbedaan budaya dan cara mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut.
Kemudian mengidentifikasi langkah-langkah untuk menulis teks drama,
membahas dan menuangkan hasil diskusi tersebut ke dalam sebuah teks drama
3

sesuai dengan tema yang telah mereka pilih. Teks-teks drama yang ditulis oleh
para siswa ini merupakan sebuah konsep dimana bisa dikonsultasi lebih lanjut
melalui e-mail kepada guru yang bersangkutan.
Langkah selanjutnya guru membimbing siswa untuk menulis teks drama
bisa di luar jam sekolah dengan memanfaatkan e-mail bahkan facebook
(menyesuaikan kemampuan siswa). E-mail berisi teks rancangan yang
diterima oleh guru dari siswa diperiksa oleh guru dan apabila butuh perbaikan,
siswa langsung bisa memperbaikinya dengan komunikasi melalui e-mail dan
sejenisnya.
Pada akhirnya dalam implikasi menulis teks drama, guru dapat
menyimpulkan point khusus sesuai dengan langkah-langkah menulis yang
dianggap sebagai penilaian yang benar, (1) langkah penulisan sesuai dengan
skema dari penjabaran guru (2) dapat sensitif terhadap isu-isu multikultural,
(3) bisa menuangkan ide-ide melalui teks tertulis memainkan konteks
multikultural, dan (4) penggunaan ICT yang aktif dalam mengajar menulis
teks drama.
C. SIMPULAN
Cukup jelas bahwa dalam pembelajaran bahasa (khususnya Bahasa
Indonesia) berbasis ICT inovasi yang dimungkinkan meliputi: (1) kerangka
konseptual, (2) silabus RPP, (3) bahan-bahan pengajaran, (4) media / sarana bantu
visual, dan (5) evaluasi belajar. Salah satu bentuk pembelajaran dan
pengembangan bahan pembelajaran inovatif adalah pengembangan model
penyelidikan kelompok belajar menulis karya ilmiah dan menulis teks drama
berbasis ICT dalam konteks multikultural.
Dalam rangka meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan belajar dan
mengajar bahasa berbasis informasi teknologi komunikasi (ICT) ditujukan untuk
kebutuhan siswa agar lebih komunikatif , dan berkompeten dalam perkembangan
dunia pendidikan dalam penggunaan advanced ilmu dan teknologi yang inovatif.
ICT ini ini tidak diragukan lagi dalam pelaksanaan belajar-mengajar. Siswa,
guru, sekolah, pemerintah, dan stakeholder dapat termotivasi dalam memajukan
pendidikan. Selain itu, persaingan yang semakin sengit dunia global membuat ICT
adalah tidak lagi menjadi sebuah item yang mahal, tetapi jenis kebutuhan yang
harus dipenuhi.
Berangkat dari hal tersebut, keterbatasan model yang dihasilkan dalam studi
ini lebih lanjut memberikan kesempatan untuk peneliti gunakan sebagai pelengkap

studi yang telah dihasilkan. Dengan demikian, penulis akhirnya mendapatkan


suatu pencerahan baru dalam menentukan bahan atau topik bahasan dalam
menyusun tesisnya. Sebagai contoh, penulis bisa mengangkat pengaruh atau
efektivitas, atau juga hubungan model berbasis ICT terhadap pembelajaran
bahasa, baik bahasa indonesia maupun bahasa asing.

Anda mungkin juga menyukai