No. Reg
Mata Kuliah
Pengajar
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA , UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
A. PENDAHULUAN
Dikaitkan dengan perkembangan era digital saat ini, aspek keterampilan
bahkan pembelajaran bahasa menjadi hal yang menarik untuk dikaji,
dikembangkan, dan terus diinovasi sehingga dalam penggunaannya dapat
memberikan manfaat baik secara reseptif maupun produktif.
Sehubungan dengan hal tersebut, implikasinya dalam bidang pendidikan,
khususnya bahasa, akan penulis bahas dalam paper ini dimana penulis
mengangkat satu contah jurnal penelitian sebagai bahan pembahasan lebih lanjut
dalam penentuan topik atau bahasan penelitian berikutnya yang akan penulis
lakukan dalam penyusunan tesis.
Penulis mencoba mengulas state of the art pada jurnal yang berjudul
Innovation Models of Indonesian Learning in Multicultural Society karya Ida
Zulaeha, Department of Indonesian Language and Literare Faculty of Language
and Art, Semarang State University. Dalam jurnal ini penulis akan membahas
kaitannya dengan ontologi dan mencoba merepresentasikannya dengan bidang
bahasa.
Maka itu penulis tertarik untuk mengulas dari segi Ontologi dalam jurnal
yang dipilih dimana pembahasannya bertujuan untuk memberikan pengenalan
terhadap model-model inovatif yang dihasilkan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia
Technology) dalam konteks masyarakat (dalam hal ini siswa) multikultural sebagai
tugas terstruktur dalam mata kuliah filsafat.
B. PEMBAHASAN
Apabila dihubungkan dengan Ontologi yakni mengacu pada realitas yang
selanjutnya menjurus pada suatu kebenaran, jurnal Innovation Models of
Indonesian Learning in Multicultural Society mengangkat topik bahasan tentang
keterkaitan inovasi penggunaan ICT terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia.
Dalam hal ini ada dua fokus penggunaannya sehubungan dengan pembelajaran
Bahasa Indonesia di SMP yaitu pengajaran penulisan karya ilmiah (makalah) dan
penulisan teks drama.
1. Model - berdasarkan penyelidikan (investigasi) terhadap siswa
sesuai dengan tema yang telah mereka pilih. Teks-teks drama yang ditulis oleh
para siswa ini merupakan sebuah konsep dimana bisa dikonsultasi lebih lanjut
melalui e-mail kepada guru yang bersangkutan.
Langkah selanjutnya guru membimbing siswa untuk menulis teks drama
bisa di luar jam sekolah dengan memanfaatkan e-mail bahkan facebook
(menyesuaikan kemampuan siswa). E-mail berisi teks rancangan yang
diterima oleh guru dari siswa diperiksa oleh guru dan apabila butuh perbaikan,
siswa langsung bisa memperbaikinya dengan komunikasi melalui e-mail dan
sejenisnya.
Pada akhirnya dalam implikasi menulis teks drama, guru dapat
menyimpulkan point khusus sesuai dengan langkah-langkah menulis yang
dianggap sebagai penilaian yang benar, (1) langkah penulisan sesuai dengan
skema dari penjabaran guru (2) dapat sensitif terhadap isu-isu multikultural,
(3) bisa menuangkan ide-ide melalui teks tertulis memainkan konteks
multikultural, dan (4) penggunaan ICT yang aktif dalam mengajar menulis
teks drama.
C. SIMPULAN
Cukup jelas bahwa dalam pembelajaran bahasa (khususnya Bahasa
Indonesia) berbasis ICT inovasi yang dimungkinkan meliputi: (1) kerangka
konseptual, (2) silabus RPP, (3) bahan-bahan pengajaran, (4) media / sarana bantu
visual, dan (5) evaluasi belajar. Salah satu bentuk pembelajaran dan
pengembangan bahan pembelajaran inovatif adalah pengembangan model
penyelidikan kelompok belajar menulis karya ilmiah dan menulis teks drama
berbasis ICT dalam konteks multikultural.
Dalam rangka meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan belajar dan
mengajar bahasa berbasis informasi teknologi komunikasi (ICT) ditujukan untuk
kebutuhan siswa agar lebih komunikatif , dan berkompeten dalam perkembangan
dunia pendidikan dalam penggunaan advanced ilmu dan teknologi yang inovatif.
ICT ini ini tidak diragukan lagi dalam pelaksanaan belajar-mengajar. Siswa,
guru, sekolah, pemerintah, dan stakeholder dapat termotivasi dalam memajukan
pendidikan. Selain itu, persaingan yang semakin sengit dunia global membuat ICT
adalah tidak lagi menjadi sebuah item yang mahal, tetapi jenis kebutuhan yang
harus dipenuhi.
Berangkat dari hal tersebut, keterbatasan model yang dihasilkan dalam studi
ini lebih lanjut memberikan kesempatan untuk peneliti gunakan sebagai pelengkap