Anda di halaman 1dari 2

1.

Identitas Buku
a) Judul
:
GODLOB
b) Nama Pengarang:
Danarto
c) Kota dan Nama Penerbit
:

Jakarta Utara,

PT. Pustaka Grafiti Pers


d) Edisi Penerbitan :
Jakarta, 3 September
e) Tebal Buku

1974
157 Lembar

2. Kepengarangan
Danarto namanya mencuat setelah cerpenbarunya yang berjudul Godlob di majalah Horison.
Terpilih sebagai cerpen terbaik Horison pada tahun 1968, cerpen tersebut masuk salah satu
diantara sejumlah cerpennya yang dikumpulkan dalam buku ini.
Godlob pertama kali terbit pada tahun 1975. Tiga tahun kemudian, buku ini di
Inggriskan oleh Harry Aveling yang menyebut Danarto sebagai seorang master
Kumpulan cerpen yang kedua, Adam Marifat memenangkan hadiah sastra 1982 DKI
untuk jenis cerpen pada tahun 1985, karya yang dinilai unik dan cemerlang itu kembali
menang sebagai buku utama
Danarto dilahirkan pada 27 Juli 1940 di Seragen Jawa Tengah. Dia tidak menyukai
Aljabar, ia bertahan hanya selama 28 hari di SMA. Ia lalu pindah ke ASRI di Yogyakarta,
1958-1961, sambil giat dalam penghimpunan pelukis Sanggar Bambu. Danarto juga dikenal
sebagai penyair, penulis naskah drama dan sutradara teater
Melalui berbagai kisah yang disajikan, pembaca akan menyelami parable-parabel
religious yang luar biasa dinamika dan imajinasinya. Tradisional tetapi sekaligus
kontemporer. Misalnya, yang medan parang penuh mayat yang sedang dikerumuni ratusan
gagak peniakan bangkai
3. Ringkasan Cerpen
Tiap mawat berpuluh-puluh gayak yang berpesta pora bertengger-tengger dia tasnya,
hingga padang gundul itu sudah gundukan-gundukan semak hitam yang bergerak-gerak
seolah kumpulan kuman-kuman dalam luka yang mengerikan.
Abimanyu nanar tatapan matanya memandangi genangan dara yang bergerak perlahanlahan semakin meluas memenuhi kemahnya. Kental merah anggur keungu-unguan dan
semburat berkilat-kilat karena cahaya dariluar.
Dataran tandus dataran baru, tumbuh lurus tak kenal waktu. Belalang mencuat
mengorak sayapnya, ilalang pucat karena panasnya. Dataran tandus dataran batu, dataran
rumput, dataran ilalang. Belalang bertengger di batu-batu. Batu di remas-remasnya menjadi
debu dan debu diterbangkana ngin pudar ke segala penjuru. Batu-batu, dataran tandus penuh
batu-batu. Batu-batu besar, besar sekali, berbongkah-bongkah, persegi.
Setidak-tidaknya kursi pemerintahan bisa mendatangkan kemakmuran dari pada pokok
wewe. Makmur bagi yang duduk diatasnya! Kalian percaya lagi sama pembesar?

Percaya sih percaya. Cuma kami kepingin sekali menyewa pembesar dari luar negeri.
Yang bagus, yang pintar. Kita gaji mereka sebanyak mereka suka. Terang mereka lebih jujur,
mereka akan berhadapan dengan bukan bangsawan dan ini berartiDor!
Dor! Dor! Dor! teriak yang lain member sambutan. Tidak seperti kita punya
pembesar. Gajinya sepuluh ribu, tapi tiap bulan terima dua ratus ribu.
Cukup teriak sang pemburu. Rintrik, aku lemah maka aku harus jadi yang maha
kuasa. Suasana sudah pada pucuknya. Untuk terakhir kalinya, apa keinginanmu syahwat
yang besar kali.
Apa itu? Melihat wajah Tuhan
Jika itu sabda Tuhan, suruhlah baru menggoyangkannya. Jika itu kebenaran, suruhlah
pohon menyanyikannya. Jika itu roh, kata bertuah, suruhlah binatang menuliskannya. Jika
itu roh suruhlah manusia membikinnya. Biarlah tahta terhampar dan perdana mentri
bersujud, jika tidak ada binatang tiruan apa boleh buat. Hujan pagi hari, enak bagi pegawai.
Hujan sore hari, enak bagi penggantian baru. Hujan malam hari enakbagi maling.
Hamlet masih merangkak-rangkak dan wajahnya melukiskan keheranan. Mungkin ia
takjub, seperti menatap cermin saja dimana wajah keempat orang itu persis wajahnya lalu
aku ini Hamlet apaan? Tanya Hamlet kita
Kamu Hamlet kokoh-bolot (daki) jawab mereka bersama-sama
4. Kepengarangan
a. Latar Belakang
Danarto dilahirkan pada tanggal 27 Juni 1940 di Seragen, Jawa Tengah
b. Kaner penulisan : Godlob pertama kali terbit pada tanggal 1975. Tiga tahun
kemudian, di Inggriskan olehHarry Eveling yang menyebut Danarto Seorang
Master Kumpulan cerpennya yang kedua, Adam Marifat, memenangkan hadiah
serta 1982 DKI untuk jenis cerpen, pada tahun 1985, karya yang dinilai unikdan
cemerlang itu kembali menang sebagai Buku Utama
c. Karya-karya : Cerpen pertamanya yang berjudul Godlob. Cerpen ini terpilih
sebagai cerpen terbaik dan cerpen keduanya yang berjudul Adam Marifat
memenangkan hadiah serta tahun 1982 DKI untuk jenis cerpen.

Anda mungkin juga menyukai