Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Musik merupakan seni, hiburan dan aktivitas manusia melibatkan suara-suara yang
teratur.Musik diartikan sebagai ilmu dan seni suara, yaitu berupa bentuk dan sinkronisasi suarasuara yang membentuk harmoni nada-nada sehingga terdengar estetik (Johnson, 2001).Musik
yang terdiri dari kombinasi ritme, irama, harmoni dan melodi sejak dahulu diyakini mempunyai
pengaruh terhadap pengobatan orang sakit.Seiring dengan zaman ketertarikan para peneliti
terhadap musik dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan juga mengalami perkembangan
(Hatem, 2006). Pengaruh music bagi kesehatan mampu mengatur hormon-hormon yang
mempengaruhi stress seseorang, serta mampu meningkatkan daya ingat. Musik dan kesehatan
memiliki kaitan erat, dan tidak diragukan bahwa dengan mendengarkan musik kesukaannya
seseorang akan mampu terbawa ke dalam hati yang baik dalam waktu singkat (Muttaqin, dkk.,
2008). Menurut Salim (2007) bahwa pada tahun 1980 seorang psikolog Alferd Tomatis, meneliti
tentang berbagai jenis suara dan nada musik.Hasilnya penerimaan terbaik yang dapat diberikan
kepada bayi adalah suara ibu dan musik klasik jenis Mozart. Penelitian tersebut dilakukan
dengan alat-alat kedokteran yang cukup canggih, yaitu Magnets Resonance Imaging (MRI) dan
Positron Emission Tomography (PET) scan. Musik Mozart memiliki irama, melodi, frekuensifrekuensi tinggi sehingga dapat merangsang dan memberi daya kepada daerah-daerah kreatif,
motivatif dalam otak dan keunggulan dari musik Mozart tidak membuat jalinan. Musik serba
rumit seperti yang dijumpai pada karya matematikawan jenius terkenal Bach.Musik Mozart tidak
membangkitkan gelombang-gelombang emosi yang naik turun dengan tajam seperti karya-karya
Beethoven yang sangat dramatis. Karya-karya musik Mozart pun tidak datar dan kaku seperti
lagu-lagu Gregrian, namun juga tidak terlalu lembut membuai (Campbell, 2001). Menurut
penelitian (Campbell, 2001) musik klasik yang mengandung komposisi nada berfluktuasi antara
nada tinggi dan nada rendah akan merangsang otak. Mekanisme otak manusia terdapat reseptor
(sinyal penerima) yang bisa mengenali musik.Otak bayi mampu menerima musik tersebut meski
dengan kemampuan terbatas karena pertumbuhan otaknya belum sempurna.Ketika bayi lahir dan
tumbuh musik dapat merangsang dan meningkatkan fisiologi, kecerdasan dan perilaku mereka.
Bayi prematur merupakan bayi yang lahir dengan usia gestasi kurang dari dan sama dengan 37
1

minggu dengan berat badan lahir rendah yaitu kurang dari 2.500 gram (Surasmi, 2003).
Dibandingkan dengan bayi yang cukup bulan, bayi premature terutama yang lahir dengan usia
kehamilan di bawah 32 minggu, mempunyai risiko kematian 70 kali lebih tinggi, karena bayi
prematur terutama yang lahir dengan usia kehamilan di bawah 32 minggu mempunyai kesulitan
untuk beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim akibat ketidakmatangan sistem organ
tubuhnya, sekitar 75% kematian perinatal disebabkan oleh prematuritas (Krisnadi, 2009). Bayi
yang terlahir prematur lebih rentan mengalami gangguan pada paru dan jantungnya, karena
organ- organnya belum matang secara sempurna.Akibatnya mereka juga sering mengalami henti
napas saat tidur (sleep apnea) dan melambatnya denyut jantung (bradikardi) (Anna, 2012).
Bayi prematur membutuhkan perawatan khusus, tetapi tidak semuanya perlu dirawat di
ruang rawat intensif.Pada bayi prematur yang seringkali mengalami henti napas bila umur masa
kehamilan di bawah 34 minggu.Dengan demikian bayi prematur diberi tepukan lembut pada kaki
bayi untuk menstimulasi pernapasan bayi yang mengalami henti napas. Bayi-bayi yang sangat
kecil lahir di bawah usia kehamilan 28 minggu belum cukup memiliki surfaktan, suatu zat
penting untuk menjaga paru-paru agar tidak menguncup. Paru-paru yang menguncup atau kolaps
tidak bisa menangkap oksigen yang diperlukan oleh tubuh untuk memudahkan bernapas.
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) angka kematian bayi di
Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 sebesar 19,65/1.000 kelahiran hidup. Jumlah angka kematian
bayi prematur yang dilaporkan di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 mencapai 2,66% dari
Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 19,65% (Dinkes Jateng, 2009). Hasil riset yang dilakukan
oleh peneliti dari Neonatal Intensive Care Unit, Brigham and Women Hospital di Boston
diketahui bayi-bayi prematur yang diperdengarkan suara ibunya atau rekaman detak jantung ibu,
cenderung lebih jarang mengalami sleep apnea. Setiap hari selama empat kali mereka
diperdengarkan rekaman suara atau detak jantung ibu mereka.Rekaman tersebut diputar ke
incubator bayi melalui sistem audio khusus mikro yang dikembangkan di Brigham and Women
Hospital (BWH).Hasilnya menunjukkan bahwa bayi-bayi tersebut memiliki risiko lebih kecil
untuk mengalami masalah jantung dan paru ketika mereka mendengar rangsangan suara ibu, dari
pada bayi yang mendengar suara rutin di rumah sakit.Suara yang digunakan untuk terapi pada
bayi prematur di negara Amerika adalah musik Mozart (Anna, 2012).

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Terapi Musik


Terapi musik terdiri dari 2 kata, yaitu kata terapi dan musik. Terapi (therapi) adalah
penanganan penyakit (Brooker, 2001). Terapi juga diartikan sebagai pengobatan (Laksman,
2000). Sedangkan musik adalah suara atau nada yang mengandung irama.
Kata musik dalam terapi musik digunakan untuk menjelaskan media yang di gunakan
secara khusus dalam rangkaian terapi. Berbeda dengan berbagai terapi dalam lingkup psikologi
yang justru mendorong klien untuk bercerita tentang permasalahan-permasalahannya, tetapi
musik adalah terapi yang bersifat nonverbal ( Djohan, 2006 ).
Menurut Wigram (dalam Djohan, 2006) terapi musik adalah penggunaan musik dalam
lingkup klinis, pendidikan, dan sosial bagi klien atau pasien yang membutuhkan pengobatan,
pendidikan atau intervensi pada aspek sosial dan psikologis. Benenzon (1997) mengemukakan,
kesesuaian terapi musik akan sangat ditentukan oleh nilai-nilai individual, falsafah yang dianut,
pendidikan, tatanan klinis, dan latar belakang budaya.
Terapi musik adalah salah satu terapi yang tekniknya menggunakan musik sebagai alat
terapi untuk memperbaiki, memelihara keadaan mental fisik dan emosi. Musik memang sangat
mempengaruhi kehidupan manusia. Apalgi musik memiliki komponen penting yakni beat, ritme,
dan harmoni. Beat atau ketukan mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa sedangkan
harmoni mempengaruhi roh (Yunitasari, 2008;23).
Terapi musik adalah keahlian menggunakan musik atau elemen musik oleh seseorang
terapis untuk meningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan kesehatan mental, fisik,
emosional dan spiritual. Dalam kedokteran, terapi musik disebut sebagai terapi pelengkap
(Complementary Medicine), Potter juga mendefinisikan terapi musik sebagai teknik yang
digunakan untuk penyembuhan suatu penyakit dengan menggunakan bunyi atau irama tertentu.

Jenis musik yang digunakan dalam terapi musik dapat disesuaikan dengan keinginan, seperti
musik klasik, instrumentalia, dan slow musik (Potter, 2005 dikutip dari Erfandi, 2009).
Menurut Willougnby (1996), musik adalah bunyi atau nada yang menyenangkan untuk
didengar. Musik dapat keras, ribut, dan lembut yang membuat orang senang pendengarnya.
Orang cenderung untuk mengatakan indah terhadap musik yang disukainya. Musik ialah bunyi
yang diterima oleh individu dan berbeda bergantung kepada sejarah, lokasi, budaya dan selera
seseorang.
Visnu (2008) menyatakan hingga masa sekarang terapi musik masih didominasi oleh
bidang ilmu psikologi. Namun dapat dilihat dari kata Terapi, yang dapat diartikan sebagai
pengobatan, tentu tidak jauh dari dunia medis. Jika ditelaah dari pengertian awal bahwa ilmu
kedokteran berasal dari bahasa Latin yang berarti seni dan sains untuk mencegah dan mengobati
penyakit maka sasaran terapi musik dalam lapangan pandang kedokteran adalah pada
perkembangan manusia sebagai satu kesatuan yang unik dan tak terpisahkan.
Ada beberapa defenisi terapi musik menurut menurut Manson terapi musik adalah terapi
yang menggunakan musik secara sistematis, terkontrol, dan terarah dalam menyembuhkan,
merehabilitasi, mendidik dan melatih anak-anak dan orang dewasa yang menderita gangguan
fisik, mental, atau emosional. Terapi musik adalah ilmu pengetahuan yang rasional yang
memberi nilai lebih pada musik itu sendiri sebagai keadaan baru dan dapat menggabungkan seni
ilmu pengetahuan dengan emosi.
Mempergunakan musik juga untuk mencapai tujuan-tujuan seperti merubah tingkah laku,
menjaga atau memelihara agar tingkah laku atau kemampuan yang telah dicapai tidak mengalami
kemunduran, dan mengembangkan kesehatan fisik dan mental.

B. Macam Terapi Musik


Dalam dunia penyembuhan dengan musik, dikenal 2 macam terapi musik, yaitu:
1. Terapi Musik Aktif
4

Dalam terapi musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main menggunakan alat musik,
menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu singkat. Dengan kata lain pasien berinteraksi aktif
dengan dunia musik. Untuk melakukan Terapi Musik aktif tentu saja dibutuhkan bimbingan
seorang pakar terapi musik yang kompeten.6
2. Terapi Musik Pasif
Inilah terapi musik yang murah, mudah dan efektif. Pasien tinggal mendengarkan dan
menghayati suatu alunan musik tertentu yang disesuaikan dengan masalahnya.6

C. Manfaat Terapi Musik


Di bawah ini dijelaskan berbagai macam manfaat terapi music, antara lain :
1. Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran
Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan rileks, tubuh lebih
bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran
untuk mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi (istirahat) yang sempurna
itu, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami reproduksi, penyembuhan alami berlangsung,
produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran.
2. Meningkatkan Kecerdasan
Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang disebut Efek Mozart.
Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et al dari Universitas California.
Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa dalam kandungan dan bayi adalah waktu yang
paling tepat untuk menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas. Hal ini karena otak anak sedang
dalam masa pembentukan, sehingga sangat baik apabila mendapatkan rangsangan yang positif.
5

Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering mendengarkan terapi musik, janin di dalam
kandungannya juga ikut mendengarkan. Otak janin pun akan terstimulasi untuk belajar sejak
dalam kandungan. Hal ini dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia
yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.
3. Meningkatkan Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood tertentu. Apabila ada
motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya,
jika motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh, lemas, tak ada tenaga untuk
beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik tertentu bisa meningkatkan motivasi,
semangat dan meningkatkan level energi seseorang.
4. Pengembangan Diri
Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri seseorang. Hati-hati, karena
musik yang Anda dengarkan menentukan kualitas pribadi Anda. Hasil penelitian kami
menunjukkan bahwa orang yang punya masalah perasaan, biasanya cenderung mendengarkan
musik yang sesuai dengan perasaannya. Misalnya orang yang putus cinta, mendengarkan musik
atau lagu bertema putus cinta atau sakit hati. Dan hasilnya adalah masalahnya menjadi semakin
parah. Dengan mengubah jenis musik yang didengarkan menjadi musik yang memotivasi, dalam
beberapa hari masalah perasaan bisa hilang dengan sendirinya atau berkurang sangat banyak.
5. Meningkatkan Kemampuan Mengingat
Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal ini bisa terjadi karena
bagian otak yang memproses musik terletak berdekatan dengan memori. Sehingga ketika
seseorang melatih otak dengan terapi musik, maka secara otomatis memorinya juga ikut terlatih.
Atas dasar inilah terapi musik banyak digunakan di sekolah-sekolah modern di Amerika dan
Eropa untuk meningkatkan prestasi akademik siswa. Sedangkan di pusat rehabilitasi, terapi
musik banyak digunakan untuk menangani masalah kepikunan dan kehilangan ingatan.
6. Kesehatan Jiwa
6

Seorang ilmuwan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-950M) dalam bukunya Great Book About
Music, mengatakan bahwa musik membuat rasa tenang, sebagai pendidikan moral,
mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, menyembuhkan gangguan psikologis. Sekarang
di zaman modern, terapi musik banyak digunakan oleh psikolog maupun psikiater untuk
mengatasi berbagai macam gangguan kejiwaan, gangguan mental atau gangguan psikologis.
7. Mengurangi Rasa Sakit
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang bertanggung jawab
mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang mengontrol perasaan dan emosi.
8. Menyeimbangkan Tubuh
Menurut penelitian para ahli, stimulasi musik membantu menyeimbangkan organ keseimbangan
yang terdapat di telinga dan otak. Jika organ keseimbangan sehat, maka kerja organ tubuh
lainnya juga menjadi lebih seimbang dan lebih sehat.
9. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Dr John Diamond dan Dr David Nobel, telah melakukan riset mengenai efek dari musik terhadap
tubuh manusia dimana mereka menyimpulkan bahwa: Apabila jenis musik yang kita dengar
sesuai dan dapat diterima oleh tubuh manusia, maka tubuh akan bereaksi dengan mengeluarkan
sejenis hormon (serotonin) yang dapat menimbulkan rasa nikmat dan senang sehingga tubuh
akan menjadi lebih kuat (dengan meningkatnya sistem kekebalan tubuh) dan membuat kita
menjadi lebih sehat.

10. Meningkatkan Olahraga


Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan olahraga yang lebih baik dalam
beberapa cara, di antaranya meningkatkan daya tahan, meningkatkan mood dan mengalihkan
Anda dari setiap pengalaman yang tidak nyaman selama olahraga.
7

D. Hubungan Musik dan Fungsi Otak


Otak manusia, termasuk otak bayi, terdiri dari belahan otak kanan dan belahan otak kiri.
Otak ini mulai terbentuk pada awal kehamilan dan berkembang dengan pesat sampai bayi lahir.
Belahan otak kiri merupakan tempat untuk melakukan fungsi akademik yang terdiri dari
berbicara-kemampuan tata bahasa, baca-tulis-hitung, daya ingat (nama, waktu, peristiwa) logika,
angka, analisis, dll.
Belahan otak kanan berkaitan dengan perkembangan artistik dan kreatif, perasaan, gaya
bahasa, irama musik, imajinasi, lamunan, warna, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi, dan
pengembangan kepribadian.
Dari penjelasan mengenai fungsi otak kiri dan kanan, maka dapat diketahui belahan otak
kanan ada kaitannya dengan musik. Oleh sebab itu pada pelaksanaan terapi musik bagi ibu-ibu
hamil maka perangsangan atau stimuli mental (dengan musik atau cara-cara lainnya) haruslah
mencakup peningkatan perkembangan dari kedua belah otak tersebut. Agar bayi/anak kita kelak
tubuh dan berkembang menjadi individu atau manusia seutuhnya, harus ada keseimbangan antara
fungsi otak kiri dan fungsi otak kanannya. Sebab dalam kehidupan sehari-hari ada individu/orang
yang fungsi otak kiri lebih menonjol daripada otak kanan.
Contoh:
Ahli matematika yang tidak suka music
Ahli bedah yang muak melihat isterinya membaca buku-buku novel atau membeli barangbarang seni (lukisan dsb).
Disisi lain ada individu/orang yang kemampuan otak kanannya lebih menonjol.
Contoh:
Ia lebih suka melamun, bermimpi
Membuat novel
Menulis lagu
8

Ia akan merasa pusing bi;la dihadapkan pada angka-angka metematika atau hal-hal lain yang
berkaitan dengan kemampuan akademik.

E. Pentingnya Manfaat Terapi Musik Terhadap Bayi


Ketika bayi sudah dapat mendengarkan alunan musik, kita dapat memperdengarkan
beberapa jenis musik lembut untuknya sebagai bentuk terapi. Salah satu hal yang sangat penting
dari terapi ini adalah pengaruh langsung terhadap pertumbuhan otak dari bayi tersebut.
Berdasarkan beberapa jurnal ilmiah kesehatan, manfaat terapi musik terhadap bayi adalah
merangsang pertumbuhan otak agar menjadi lebih cerdas selain membantu mencegah timbulnya
gejala kelainan atau gangguan mental. Berdasarkan beberapa sumber dijelaskan bahwa terapi
musik dapat mencegah terjadinya kemungkinan anak menjadi autis dan hiperaktif. Suara berupa
alunan musik sangat berpengaruh terhadap emosi dan mental dari seorang ibu yang sedang
mengandung dan juga berpengaruh terhadap janin yang dikandungnya. Terlebih pada saat bayi
sudah lahir dan mampu mendengarkan musik, hal ini akan sangat mempengaruhi kondisi
kesehatannya baik mental dan fisiknya.

F. Beberapa Hal Yang Perlu Diketahui Dari Manfaat Terapi Musik Terhadap
Bayi
Manfaat terapi musik terhadap bayi adalah untuk menstimulasi kecerdasan otak selain
membentuk mental dan fisik bayi menjadi sempurna. Namun perlu diketahui bagaimana cara
yang tepat dalam memberikan terapi musik untuk seorang bayi. Jenis musik yang paling sesuai
untuk dijadikan terapi musik adalah jenis musik-musik klasik seperti Mozart, Beethoven, Coppin
dan lainnya. Jenis musik ini dapat diperdengarkan sebagai terapi setiap hari secara teratur di pagi
hari sesaat setelah bayi dimandikan. Lamanya terapi musik dilakukan cukup selama kurang lebih
30 menit selain untuk menghibur bayi tersebut agar lebih relaks dan santai menjelang istirahat
atau tidur. Perlu diketahui juga bahwa terapi ini akan lebih berhasil bila didukung dengan
pemberian air susu ibu (ASI) secara intensif hingga usia 24 bulan. Untuk selanjutnya terapi ini
dapat diteruskan hingga bayi berusia 2,5 tahun. Berdasarkan penelitian, manfaat terapi musik

terhadap bayi (0-24 bulan) ini akan terlihat hasilnya ketika bayi tersebut tumbuh dan
berkembang disaat usia menginjak 3 tahun.

BAB III
PENUTUP

Musik bukan saja alunan merdu yang mampu menghibur manusia. Musik juga memiliki
banyak manfaat lain. Selain bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan, musik juga berpengaruh
terhadap perkembangan anak.
Seperti yang Anda ketahui usia 1-5 tahun merupakan periode emas dalam perkembangan
anak. Saat usia ini otak anak berkembang secara pesat dimana jaringan koneksi otak tumbuh
secara pesat sehingga mampu menyerap informasi maupun respoon stimulasi dua kali lebih cepat
dari orang dewasa. Hal inilah yang menjadi dasar pentingnya memberikan stimulus pada anak
usia 1-5 tahun.
Musik terbukti mampu meningkatkan kecerdasan anak. Itulah mengapa membiasakan
mendengarkan musik pada anak dapat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Dengan
mendengarkan musik, otak anak akan memberikan respon terhadap stimulus yang berasal dari
alunan musik. Namun tidak semua jenis musik baik digunakan untuk merangsang perkembangan
anak. Jenis musik seperti rock, pop dan dangdut tidak cocok untuk Anda gunakan. Musik seperti
musik klasik dan musik beralunan lembutlah yang cocok dan mampu bepengaruh terhadap
perkembangan anak Anda.
Para psikolog, ahli saraf dan ahli dalam perkembangan anak usia dini telah menunjukkan
bahwa musik mampu membuat anak bergembira dan membantu perkembangan sel-sel otak guna
membuat koneksi yang diperlukan untuk semua jenis kecerdasan. Membiasakan anak untuk
mendengarkan dan bermain musik akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak.
10

11

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan
Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas
sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran Tuhan YME, karena hanya dengan keridoanNYA Makalah dengan judul Pengaruh Terapi Musik Untuk Anak Balita ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini
tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membutuhkan.

Binjai, Agustus 2014


Penulis

i
12

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................................

ii

BAB

PENDAHULUAN..............................................................................................

BAB

II

PEMBAHASAN.................................................................................................

A.
B.
C.
D.
E.
F.

Pengertian Terapi Musik..............................................................................


Macam Terapi Musik...................................................................................
Manfaat Terapi Musik..................................................................................
Hubungan Musik dan Fungsi Otak..............................................................
Pentingnya Manfaat Terapi Musik Terhadap Bayi.......................................
Beberapa Hal Yang Perlu Diketahui Dari Manfaat Terapi Musik
Terhadap Bayi..............................................................................................

3
4
5
7
8

III PENUTUP...........................................................................................................

BAB

ii
13

14

Anda mungkin juga menyukai