Anda di halaman 1dari 23

PANTUN ANAK-ANAK

Buah durian aduh enaknya


Enak dimakan bersama
nasi
Kucing bernyanyi dengan
gembira
Melihat tikus main kecapi

PANTUN NASIHAT
Kalau ada sumur di
ladang
Boleh kita menumpang
mandi
Kalau ada umurku panjang
Boleh kita berjumpa lagi

PANTUN ANAK-ANAK
Berburu ke padang datar
Mendapat rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar

Bagai bunga kembang tak


jadi

PANTUN MUDA-MUDI
Jika pandai meniti buih
Selamat badan ke
seberang

Jika tuan menaruh kasih


Boleh tuan datang
bertandang

PANTUN NASIHAT
Bunga bakung di tepi kali

Sungguh indah dan


menawan
Buat apa berilmu tinggi
Bila tidak diamalkan

PANTUN TEKA-TEKI
Buat apa bersedih hati
Menanti kawan belum tiba
Bila tuan bijak bestari
Kuda apa berkaki dua

PANTUN JENAKA

Bergerak-gerak sangkutan
dacing
Bagaikan putus diintip
lumping
Bergerak-gerak kumis
kucing
Melihat tikus bawa
senapan

PANTUN ANAK
Elok rupanya kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang

PANTUN NASIHAT
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal Sembilan
Tuntut ilmu sungguhsungguh

Agar jangan ketinggalan

PANTUN TEKA-TEKI
Burung nuri burung dara
Terbang ke sisi taman
kahyangan
Cobalah cari, wahai
saudara
Makin diisi makin ringan

PANTUN KILAT (KARMINA)


Buah manggis buah
kedondong
Adik manis jangan
sombong
Buah manggis buah papaya

Adik manis, siapa yang


punya

Burung irian burung


cendrawasih
Cukup sekian dan terima
kasih

Dahulu parang
sekarang besi
Dahulu sayang
sekarang benci

Kecil-kecil akar di
kali
Kecil-kecil pintar
sekali

Bintang-Bintang
(Karya : Fatiya, SD Karanganyar)

OhBintang-bintang
Kau selalu muncul pada
malam hari
Kau begitu indah
Cahayamu bersinar
terang
Membuatku senang hati
Ingin selalu aku
meraihmu
Sebagai cahaya bagi
kehidupanku

Sebagai penerang dalam


jalanku
Untuk menggapai citacitaku

HUTAN MILIK KITA


Alam lebat penuh bersahabat
Batang-batang bercabang
bebas terjulur
Hewan-hewan bebas berteduh
Di sana, di hutan milik kita
Air tersimpan bersembunyi
Tanah tertahan berdiam diri
Humus menumpuk menjadi
pupuk
Di sana, di hutan milik kita
Damar berdiam menanti
sentuhan
Rotan bergelayutan berjuntaijuntai
Kayu batang menanti olahan
Semua ada di sana, di hutan
milik kita

Masih ada bara api membakar


hutan kita?
Akankah milik kita diperabukan
sia-sia?
Tidak! Lestarikan hutanku
Lestarikanlah demi kesejukan
anak negeri

Anda mungkin juga menyukai