Efusi pleura

Epidemiologi
Prevalensi: 320 kasus/100.000 orang
Kejadian sama antara kedua jenis
kelamin
2/3 efusi pleura ganas terjadi pada
wanita. Efusi pleura ganas secara
signifikan
berhubungan
dengan
keganasan payudara dan ginekologi.

Klasifikasi
Efusi Transudatif
rendahnya konsentrasi protein dan molekul
lainnya.
penyebab: gagal jantung ventrikel kiri, sirosis,
sindrom nefrotik, dialisis peritoneal

Efusi eksudatif
kandungan protein lebih tinggi dibandingkan
transudat.
penyebab: pneumonia bakteri, keganasan, infeksi
virus, dan emboli paru

Patofisiologi
Patofisiologi terjadinya efusi pleura tergantung pada
keseimbangan antara cairan dan protein dalam
rongga pleura.
Dalam keadaan normal cairan pleura dibentuk secara
lambat sbg filtrasi mll pembuluh darah kapiler
Filtrasi tjd krn perbedaan tekanan osmotik plasma
dan jaringan interstisial submesotelial.
Melalui submesotelial masuk ke dlam rongga pleura
Selain itu cairan pleura dapat melalui pembuluh limfe
sekitar pleura
Proses penumpukan cairan dalam rongga pleura
dapat disebabkan oleh peradangan.

Manifestasi klinis

Sesak nafas
Rasa berat pada dada
Batuk ringan dn non produktif
Demam subfebris

Diagnosis
Dari pemeriksaan fisik didapatkan:
Pergerakan dada tidak simetris
Cairan >300 cc, bagian yang ada
cairan:
perkusi redup,
fremitus menghilang,
suara napas melemah-hilang,
trakea terdorong ke kontralateral

Pemeriksaan penunjang

Rontgen dada
USG dada
CT scan
Torakosentesis
Biopsi pleura
Analisis cairan pleura

Tatalaksana
Efusi yang terinfeksi dikeluarkan dengan
memakai pipa intubasi melalui sela iga
Bila cairan pus kental sehingga sulit keluar
atau bila empiemanya multilokular
tindakan operatif
Pengobatan secara sistemik hendaknya
segera diberikan, tetapi ini tidak berarti bila
diiringi pengeluaran cairan yang adekuat
Pleurodesis

Komplikasi
Infeksi
Fibrosis

Prognosis
Pasien yang memperoleh diagnosis dan
pengobatan lebih dini akan lebih jauh
terhindar dari komplikasi daripada pasien
yang tidak mendapatkan pengobatan dini