Anda di halaman 1dari 4

UANG DAN PERBANKAN

Oleh :
Charisma Taytha Zahra (155020301111042)
Rivani Aulia Haq (155020301111043)
Bestari Adji Putri (155020301111044)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014-2015

Bab 11 : Uang dan Perbankan


A. Zaman Barter
Sistem tukar-menukar antara barang dengan barang disebut barter, atau dengan kata
lain sistem tukar-menukar secara in-natura. Ada dua kesulitan utama barter, yaitu:
1. Kesulitan menemukan double coincidence. Contohnya si A mempunyai beras
tetapi ia mengiginkan kain. Si B mempunyai kain, tetapi dia menginginkan
jagung. Si C mempunyai jagung, tetapi menginginkan daging. Begitu seterusnya.
Keadaan pun semakin lama menjadi semakin sulit.
2. Kesulitan menetapkan nilai barang. Bagaimana cara terbaik untuk menetapkan
nilai harga barang beras setara dengan kain, setara dengan jagung, dan setara pula
dengan daging? pasti pernah timbul pemikiran seperti itu. Setelah cukup lama
manusia diombang-ambing dalam keadaan yang rumit tersebut, pada suatu saat,
sedikit demi sedikit orang mulai memikirkan suatu alat tukar yang berlaku umum.
B. Zaman Uang
Sejarah tentang lahirnya uang di dunia dimulai dari sebuah tempat yang bernama
Lydia. Sejak saat itu, masyarakat mulai menggunakan barang-barang seperti batu-batu
mulia, kulit kerang, gigi dan lain sebagainya sebagai mata uang. Tetapi, hal ini malah
menimbulkan kesulitan. Kesulitan menentukan nilainya merupakan kesulitan yang
terutama dirasakan untuk barang-barang tersebut. Akhirnya dibuatlah uang logam dan
uang kertas sebagai alat tukar yang sah dan memiliki syarat sebagai berikut:
1. Memiliki nilai tertentu;
2. Tidak mudah rusak;
3. Mudah dibawa; dan
4. Jika dibagi tidak rusak nilainya.
Selain itu, uang juga harus memenuhi tiga fungsi dasar sebagai berikut:
1. Alat tukar dan alat perantara dalam tukar-menukar;
2. Satuan hitung; dan
3. Penyimpanan nilai.
Nilai uang terdiri dari 2 macam, yaitu nilai intrinsik (nilai bahan yang dipakai untuk
membuat uang tersebut) dan nilai nominal (nilai yang tertera di wajah uang tersebut).
Contohnya seperti ini, selembar uang kertas sepuluh ribu rupiah mempunyai nilai
nominal sebesar sepuluh ribu rupiah pula, tetapi nilai intrinsiknya seperti harga
kertasnya, biaya ongkos pembuatan, biaya cetak dan sebagainya barangkali tidak
sampai sepuluh ribu rupiah. Dengan kata lain, nilai nominal lah yang dapat
menjalankan ketiga fungsi tersebut, bukannya nilai intrinsik.
Ditinjau dari bentuknya, uang mempunyai dua bentuk, yaitu:
1. Uang kartal
Alat pembayaran yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat umum
Berupa uang logam dan kertas
Sulit jika menyimpan dalam jumlah banyak
Kurang aman karena resiko kehilangan besar

2. Uang giral
Tidak diterima secara umum dalam masyarakat
Berupa cek, giro, dan lain-lain
Lebih mudah dan praktis
Lebih aman karena resiko kehilangan kecil, dan kalaupun hilang, bisa
dilaporkan ke polisi
C. Uang dan Perbankan
Uang yang beredar di masyarakat ada 2 jenis yaitu uang kartal (uang kertas dan uang
logam.) dan uang giral (giro, deposito, kartu kredit, wesel pos). Uang kartal adalah
alat bayar yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat dalam melakukan transaksi
jual beli sehari-hari.Uang giral adalah uang yang diciptakan oleh sistem perbankan
dalam aktivitas kreditnya. Berikut adalah dari uang giral :
1. Bentuk giro (cheking deposit atau demand deposit) jenis simpanan ini
dapat ditarik setiap saat dalam bentuk cek.
2. Bentuk tabungan (saving deposit) tabungan biasa dan penabung diberi
sebuah buku tabungan oleh bank. Jenis tabungan ini sedikit lebih stabil
dibandingkan dengan giro karena adanya pembatasan penarikan oleh bank
tersebut.
3. Deposito berjangka (time deposit) atau deposito, penabung hanya boleh
menarik tabungannya setelah jangka waktu yang sudah disepakati. Jangka
waktunya sebulan, tiga bulan, 6 bulan, dan 1 tahun.
D. Penawaran Uang
Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk keperluan
transaksi bagi masyarakat pada wilayah dan waktu tertentu. Jumlah keseluruhan atau
kuantitas uang yang beredar dalam perekonomian (biasa disebut stok uang) memiliki
pengaruh yang sangat besar dalam berbagai variabel ekonomi.
E. Permintaan akan Uang
Motif memegang uang dalam bentuk tunai atau liquidity preference atau permintaan
akan uang dikategorikan menjadi tiga. Yakni:
1. Transaksi (transaction motives): memegang uang tunai karena ingin berbelanja
atau membeli sesuatu;
2. Berjaga-jaga (precautionary motives): dilakukan karena orang harus waspada
terhadap hal-hal tak terduga; dan
3. Spekulasi (speculative motives): dipakai bermain spekulasi di pasar modal, yakni
dengan mengikuti perkembangan harga surat berharga seperti saham dan obligasi.
Ketiga motif diatas dikelompokkan menjadi dua. Motif pertama dan kedua
dipengaruhi oleh pendapatan nasional dan motif ketiga dipengaruhi oleh suku
bunga.

Kesimpulan

Uang merupakan alat pembayaran yang berlaku sekarang untuk semua


transaksi jual-beli baik secara langsung maupun tidak secara langsung. Dengan
adanya uang , kita mendapatkan kemudahan untuk transaksi dimana kita tidak perlu
lagi barter dengan barang yang harganya sesuai dengan barang yang kia inginkan,
sehingga kita tinggal menukarnya dengan uang sesuai harga barang tersebut.
Bank memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan ekonomi. Kita
dapat menabung, menarik, dan meminjam uang di bank. Ada pula ATM. Dengan
adanya ATM kita dapat menarik uang yang ada di bank dimana saja, sesuai tempat
yang disediakan disetiap daerah. Sekarang kemudahan bertransaksi sudah semakin
canggih. Transaksi dapat pula dilakukan melalui handphone. Kita dapat mentransfer
uang dan transaksi lainnya melalui aplikasi yang ada di handphone ( sesuai bank
yang menyediakan layanan ini ), dapat juga dibilang kemudahan ada di tangan kita.

Anda mungkin juga menyukai