Minggu ke-2
TATA SURYA
Kumpulan benda langit yang terdiri atas
sebuah bintang yang disebut matahari dan
semua objek yang terikat oleh gaya
gravitasinya.
Objek-objek tersebut termasuk delapan buah
planet yang sudah diketahui dengan orbit
berbentuk elieps, lima planet kecil, 173 satelit
alami yang telah diidentifikasi dan jutaan
benda langit (meteor, asteroit, komet) lainnya.
KOSMOGONI
Kosmogoni berasal dr kata Yunani,
cosmos yang berarti the world dan
gony berarti to be born.
Dalam astronomi, kosmogoni
berhubungan dengan asal mula
astrophysical systems dan solar
system.
Kosmogeni lebih menekankan pada
keberadaan obyek di tata surya.
KOSMOGONI
NEBULAR HYPOTHESIS
PLANETISIMAL HYPHOTESIS
TIDAL HYPOTHESIS
BIG BANG THEORY
NEBULAR HYPOTHESIS
Immanuel Kant
(1724 1804)
Filsu f Jerman
Immanuel
Swedenborg
(1688 1772)
Pierre-Simon
Laplace
(17491827)
Astronom Perancis
NEBULAR HYPOTHESIS
Bahwa di jagad raya terdapat gumpalan kabut /gas yang
berputar perlahan-lahan dan saling tarik menarik hingga
menimbulkan energi. Kemudian bagian dalam kabut lama
kelamaan menjadi padat dan menjadi matahari,
sedangkan bagian luar menjadi planet dan satelitnya di
sekitarnya. Dikenal pula dengan Teori Kabut.
Perputaran menimbulkan gaya sentripugal yang menarik
kearah luar, sedang gaya berat cenderung menarik gasgas ke dalam ke arah matahari. Akibat kedua gaya yang
berlawanan ini perlahan-lahan menjadikan awan gas yang
berkeliling dan membentuk awan gas berbentuk datar,
membentuk piringan gas yang berputar di sekitar
matahari yang disebut Nebula Planetaria.
NEBULAR HYPOTHESIS
NEBULAR HYPOTHESIS
PLANETISIMAL HYPHOTESIS
Thomas Chrowder
Chamberlin
(1843 1928)
Geologist Amerika
PLANETISIMAL HYPHOTESIS
Teori ini didasarkan pada ide bahwa bintangbintang mendekati matahari muda sehingga
terjadi gaya tarik menarik pada permukaannya.
Seiring dengan proses internal, material keluar
dari matahari dan mengelilingi matahari secara
berkelanjutan.
Seiring efek dari keluarnya bintang dari
matahari, akan terbentuk gravitasi seperti spiral
yang meluas dari matahari. Sebagian material
kembali ke matahari dan sebagian lagi tetap pada
lintasan / orbit.
Orbit ini lalu mendingin dan menguap menjadi
PLANETISIMAL HYPHOTESIS
PLANETISIMAL HYPHOTESIS
TIDAL HYPOTHESIS
James Hopwood
Jeans
(1877 1946)
Jeffreys, Harold
(18911989)
TIDAL HYPOTHESIS
Disebut juga Teori Pasang Surut, bahwa adanya sebuah
bintang yang besarnya hampir sama dengan matahari
melintas mendekati matahari, sehingga mengakibatkan
terjadinya pasang gas (terlepasnya sebagian massa
matahari berbentuk seperti cerutu) karena daya tarik
bintang yang melintas dan massa tersebut bergerak
mengelilingi matahari.
Dalam proses mengelilingi matahari, massa tersebut
mengalami perpecahan menjadi butiran besar dan kecil.
Butiran besar dapat menarik butiran kecil dan bergabung
membentuk gumpalan gas di sekitar matahari.
Gumpalan inilah yang menjadi planet-planet sebagai
anggota tata surya.
TIDAL HYPOTHESIS
TIDAL HYPOTHESIS
Georges Lemaitre
(1884 1966)
Astronom &
Fisikawan
Belgia
Kerak Bumi
0 to 40/100 km
0C
Selimut Atas
40/100 to 670 km
1,000C
Selimut Bawah
670 to 2,890 km
2,000C
Inti Luar
2,890 to 5,150 km
3,700C
Inti Dalam
5,150 to 6,370 km
4,300C
STRUKTUR BUMI
STRUKTUR BUMI
AURORA
Aurora Borealis
Aurora Australis
LIDAH MATAHARI
MAGNETISME
TERIMA KASIH