Anda di halaman 1dari 3

Pada tahun 1971-1973 perekonomian Amerika Serikat mengalami bom karena

kebijaksanaan fiskal dan moneter yang ekspansif pada periode-periode sebelumnya, sesuai ajaran
Keynesian. Akibat perekonomian yang memanas, pada tahun 1973 harga-harga pangan dan
bahan baku mulai naik, dan kebetulan pada tahun itu juga terjadi guncangan harga minyak akibat
politik embargo yang dilakukan oleh negara-negara penghasil minyak (OPEC) yang
menghantam perekonomian Amerika Serikat. Semua ini menyebabkan terjadinya goncangan
pada sisi penawaran. Perekonomian mulai lesu, produksi berkurang, pengangguran semakin
tinggi, dan pada saat yang bersamaan inflasi juga meninggi diiringi oleh naiknya harga-harga
secara umum. Kebijaksanaan monetaris memang lahir di Amerika Serikat, tetapi negara yang
melaksanakan kebijaksanaan sesuai dengan resep monetaris ini bukanlah pemerintahan Amerika
Serikat sendiri, melainkan pemerintahan Thatcher di Inggris. Kebijaksanaan yang dianut oleh
Reagan untuk menghadapi inflasi dan kelesuan ekonomi pada tahun 80-an adalah sesuai anjuran
aliran baru yang dikenal dengan sisi penawaran (supply-side economics).
Teori sisi penawaran menurut Harold McCure dan Thomas Willet (1983) aliran sisi
penawaran dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu "kelompok utama" dan "kelompok
radikal". Kelompok aliran utama diwakili oleh Martin Feldstein (dari Harvard University) dan
Michael Boskin (dari Standford University). Kelompok ini menekankan perlunya insentif pajak
dalam memacu pertumbuhan ekonomi lewat dampaknya terhadap tabungan dan investasi.
Kelompok aliran utama banyak menganalisis dampak perubahan pajak terhadap penawaran labor
serta dampak program keamanan sosial (social security) terhadap jumlah, tabungan, Kelompok
ini telah banyak memberikan sumbangan pemikiran lewat jurnal-jurnal ilmiah dan sangat
berpengaruh serta aktif dalam profesi ekonomi. Kelompok kedua yang disebut kelompok
radiakal adalah kelompok yang mendapat publisitas lebih banyak. Kelompok ini menyatakan
bahwa pemotongan pajak akan memberikan dampak positif terhadap tabungan, investasi dan
penawaran tenaga kerja serta penerimaan total yang lebih banyak dari pajak. Termasuk dalam
kelompok radikal ini adalah Arthur Laffer dan George Gilder serta anggota kongres Jack Kemp.
Kelompok aliran sisi penawaran radikal pada intinya mengajukan dua preposisi : (1)
bahwa pemotongan pajak akan memberi dampak besar terhadap produktivitas kerja sehingga
secara total penerimaan pajak akan meningkat, dan (2) bahwa program pemotongan pajak akan

memberi dampak positif dalam meningkatkan laju pertumbuhan output dan mengurangi inflasi.
Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa aliran sisi penawaran muncul tahun 1970-an, dan
semakin populer tahun 80-an dimasa pemerintahan Reagen di Amerika Serikat. Karena
pandangan pakar-pakar aliran sisi penawaran langsung dijalankan oleh Reagan, maka pandangan
ekonomi mereka juga sering dijuluki Reagonimics. Bagaimanapun, tidak ada definisi yang
spesifik dari Reaganomics ini selain kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi yang dijalankan oleh
pemerintah Reagan, terutama tahun 1981-1982.
Sisi penawaran percaya bahwa yang harus diberi perhatian utama bukan segi permintaan
melainkan sisi penawaran. Bagi pakar-pakar aliran sisi penawaran, adalah lebih baik
meningkatkan pendapatan nasional lewat pemanfaatan sumber daya penuh daripada mencoba
menekan atau meredakan fluktuasi ekonomi. Kesempatan kerja penuh sangat besar artinya bagi
pemikir-pemikir aliran sisi penawaran. Walau misalnya dalam jangka pendek laju pertumbuhan
kesempatan kerja hanya naik sedikit, tetapi dampak jangka panjangnya sangat besar karena
dampak tersebut bekerja secara kumulatif. Adapun kunci utama untuk mencapai tingkat
kesempatan kerja penuh ialah dengan memberi insentif pada para pelaku ekonomi agar mau
lebih rajin bekerja dan berproduksi. Dalam usaha mengatasi inflasi dan pengangguran, jalur yang
ditempuh oleh aliran sisi penawaran melalui program penurunan pajak. Alasannya karena,
turunnya pajak akan menambah gairah investasi, yang akan mendorong peningkatan dalam
produksi. Dengan meningkatnya produksi maka masalah pengangguran dapat diatasi, dan
sekaligus inflasi dapat diredakan. jangka analisis aliran penawaran adalah kebijaksanaan
perturnbuhan jangka panjang, yang dilakukan dengan mempromosikan kesempatan kerja penuh
dan perubahan teknologi.
Menurut Lipsety dan Steiner (1981) ajaran yang dikembangkan oleh pemikir- pemikir
aliran sisi penawaran ini sama dengan yang dianjurkan oleh Adam Smith dengan teori klasiknya,
hanya dalam versi yang lebih modern. Persamaan pandangan sisi penawaran dengan ajaran
klasik antara lain: (1) dalam menjelaskan inflasi maupun deflasi keduanya sama-sama
menekankan pembahasan dari sisi produksi, atau sisi penawaran ; (2) dalam mengontrol inflasi
mereka menggunakan pendekatan yang sama, yaitu dengan mendorong kurva penawaran agregat
ke kanan, dimana dengan cara ini produksi (output) akan meningkat, dan pada saat yang sama

harga-harga dapat ditekan ke bawah ; dan (3) dalam memperbaiki perekonomian lebih suka
mendorong sisi penawaran ke kanan, bukan mengutak-atik sisi permintaan agregat.
Pengaruh ajaran pakar-pakar ekonomi sisi penawaran cukup luas, terutama pada tahuntahun awal pemerintahan Reagan. Pandangan mereka juga mendapat dukungan luas dari
kalangan media, terutama sekali dari Wall Street Journal. Sebagai dampak dari pandangan ahliahli ekonomi sisi penawaran, orang makin kritis terhadap program-program pemerintah. Jika
dikaitan dengan keadaan di Indonesia, pandangan di atas mungkin ada benarnya. Sebagaimana
diungkapkan oleh "begawan" ekonomi Indonesia Sumitro Djojohadikusumo- pada Kongres
ISEI ke-13 akhir tahun 1993 di Surabaya, ternyata tidak kurang dari 30 persen dana
pembangunan di Indonesia mengalami kebocoran, sedang dana yang terpakai tidak jelas
efektivitasnya dalam mencapai sasaran yang ditetapkan. Tidak lama kemudian Menteri
Keuangan mengumumkan kenaikan pendapatan yang dapat dikenai pajak, yang berarti akan
mengurangi penerimaan pajak.
Beberapa bukti-bukti menunjukkan bahwa kebijaksanaan yang dijalankan sesuai anjuran
kubu sisi penawaran ini kurang ampuh, maka tidak ayal teori- teori dan pandangan-pandangan
mereka menjadi sasaran kritik. Kritik tentang praktek kebijaksanaan pemotongan pajak yang
dilakukan semasa pemerintahan Reagan atas anjuran ahli-ahli ekonomi sisi penawaran tersebut
antara lain dapat dilihat dari tulisan Richard H. Fink: Greed is Not Enough: Reaganomics
(1982). Tetapi anehnya, yang mengajukan kritik tidak hanya pihak luar. Kritik yang paling
mengejutkan justru datang dari David Sotckman, seorang kepercayaan Reagan yang
mengarsiteki kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi di bawah Reagan. Dalam bukunya yang
cukup menggemparkan (segera menduduki posisi best seller setelah beberapa hari diterbitkan) :
The Triumph of Politics (1986), Stockman mengungkapkan bahwa ia sendiri sebagai direktur
utama bidang manajemen dan anggaran dalam pemerintahan Reagan tidak mempercayai
peramalan-peramalan yang dibuatnya sendiri di bawah pemerintahan Reagan.

Anda mungkin juga menyukai