Anda di halaman 1dari 3

Pada masa yunani kuno sudah ada teori dan pemikiran tentang uang,bunga,jasa tenaga

kerja manusia dari perbudakan dan perdagangan. Bukti itu dapat dilihat dari buku republika yang
ditulis oleh Plato (427-347). Gagasan plato tentang ekonomi timbul secara tidak sengaja dari
pemikirannya tentang keadilan (justice) dalam sebuah Negara ideal (ideal state), kemajuan
tergantung pada pembagian kerja (division of labor) yang timbul secara ilmiah dalam
masyarakat. Teori Plato yang diangap masih relevan dengan keadaan sekarang adalah
pendapatnya tentang fungsi uang. Dalam bukunya politika,menjelaskan bahwa selain sebagai alat
tukar,uang juga berfungsi sebagai alat pengukur nilai dan alat untuk menimbun kekayaan, Plato
menganggap uang bersifat mandul, tidak dapat dikembangkan atau diperanakan (melalui bunga).
Menurut saya, teori ekonomi Plato masih sangat sederhana belum dapat menjabarkan tentang
ekonomi secara baik, tetapi pemikiran Aristoteles (384-322SM) tentang ekonomi jauh lebih maju
dari gurunya yaitu Plato.
Aristoteles merupakan orang pertama yang meletakan pemikiran dasar tentang teori nilai
(value) dan harga (price). Kontribusi Aristoteles yang paling besar terhadap ekonomi ialah
pemikirannya tentang pertukaran barang (exchange of commodities). Menurut pandangan
Aristoteles, kebutuhan manusia (mans need) tidak terlalu banyak, tetapi keinginannya (mans
desire), akan tetapi kegiatan produksi untuk memenuhi keinginan manusia yang tanpa batas itu
dikecamnya sebagai sesuatu yang tidak alami (unnatural). Dalam mengamati proses ekonomi,
Atistoteles membedakan atas dua cabang, yaitu kegunaan (use) dan keuntungan (gain). Lebih
spesifik, ia membedakan oeconomia dan chrematistike. Aristoteles setuju dengan oeconomia,
tetapi tidak setuju dengan chrematistic, secara tegas ia menyatakan tidak suka pada pedagangpedagang yang datang ke kota-kota, mengeksploitasi petani-petani miskin ke desa-desa. Menurut
saya, pandangan dan pemikiran Aristoteles tentang ekonomi cukup membantu pada zamannya,
Aristoteles dapat menjabarkan ekonomi yang lebih baik dan jelas daripada pemikiran Plato.
Di atas telah disebutkan penggagas ekonomi sebelum masa Adam Smith. Di bawah ini
akan dijelaskan pemikiran ekonomi pada masa Adam Smith. Salah satunya adalah David Hume
(1711-1776), Dia adalah kawan dekat Adam Smith yang sebenarnya lebih dikenal sebagai filsuf
daripada pakar ekonomi. Sebagaimana pun juga, kontribusinya terhadap pemikiran-pemikiran
ekonomi cukup besar. Hal itu karena Hume dan Smith sering mendiskusikan pandanganpandangannya bersama-sama. hasil diskusi ini jelas akan mempengaruhi jalan pikiran masing-

masing. Salah satu buku yang ditulis oleh Hume adalah : Of The Balance of Trade,membicarakan
tentang harga-harga yang sebagian di pengaruhi oleh jumlah barang dan sebagian lagi ditentukan
oleh jumlah uang.
Tokoh lainnya adalah Francis Quesnay (1694-1774). Sebetulnya profesi awal Quesnay
adalah sebagai dokter dan sangat ahli dalam ilmu bedah. Tetapi pada tahun 1758, Quesnay
menulis buku Tableau Economique. Dengan latar belakang seorang dokter, tidak heran kalau
dalam buku tersebut Quesnay menggambarkan sistem perekonomian suatu negara seperti
layaknya kehidupan biologis tubuh manusia. Antara satu bagian dalam tubuh dengan bagian lain
membentuk suatu kesatuan yang harmonis. Begitu juga proses dan gejala kehidupan ekonomi
jika dilihat dalam hubungan antara bagian yang satu dengan yang lain membentuk suatu
keseluruhan dengan hukum-hukum tersendiri. Quesnay membagi masyarakat ke dalam empat
golongan: (1) kelas masyarakat produktif, yaitu yang aktif mengolah tanah seperi pertanian dan
pertambangan; (2) kelas tuan tanah .; (3) kelas yang tidak produktif atau steril, terdiri dari
saudagar dan pengrajin; dan (4) kelas masyarakat buruh/labor yang menerima upah dan gaji dari
tenaganya.
Bagi Quesnay,hukum ekonomi yang bersesuaian dengan hukum alam ini menjadikan
alam, dalam hal ini tanah, sebagai satu-satunya sumber kemakmuran masyarakat. Kelas tuan
tanah dianggap sebagai pengisap belaka sebab memperoleh hasil tidak melalui kerja. Kegiatan
industri dan perdagangan dinilai tidak produktif karena kegiatan industri hanya mengubah
bentuk atau sifat barang. Kegiatan perdagangan pun tidak produktif. Hal ini karena ia melihat
para pedagang hanya memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Karena kaum petani
yang paling produktif di antara keempat golongan masyarakat tersebut, Quesnay menganjurkan
agar kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah harus ditujukan terutama unutk
meningkatkan tarif hidup para petani. Bukan sebaliknya, memberi hak-hak khusus kepada
pemilik tanah dan para saudagar. Dengan dasar pandangan di atas, yang menganggap bahwa
sumber utama kemakmuran negara adalah dari surplus yang diperoleh dari perdagangan luar
negeri, menurut saya sebagai suatu pandangan keliru serta menciptakan berbagai regulasi
perdagangan ketika seharusnya dibebaskan dari control dan membuat barang-barang menjadi
lebih mahal dengan menetapkan pajak yang tinggi.

Selanjutnya adalah Adam Smith (1727-1790). Pembahasan Smith lebih banyak bersifat
mikro dengan menekankan pada penentuan harga. Melalui analisis mikro, ia menguraikan
masalah pembangunan dan kebijaksanaan untuk pertumbuhan ekonomi. Pendekatan yang
digunakan Smith adalah pendekatan dedukatif, yang digabung dengan penjelasan historis. Adam
Smith juga menguraikan masalah-masalah ekonomi The Wealth of Nations ditulis dari 900 hal
(buku yang paling banyak dikutip orang di dunia hingga sekarang). Dua pemikir ekonomi yang
sangat berpengaaruh pada Adam Smith adalah guru sewaktu menuntut ilmu di Univ. Glasgow,
yaitu Francis Hutcheson (1694-1746) dan teman kuliahnya David Hume (1711-1776). Kemudian
melalui Glasgowia menerima beasiswa sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke Oxford
hingga tahun 1748-1763 mengajar di Glasgow, selaku dosen pada universitas tersebut, Smith
memberikan serangkaian kursus dalam bidang Ilmu Sosial dan Kemanusiaan. Bidang yang
paling disukai yaitu falsafah moral.
Tidak mengherankan, buku pertamanya yaitu The Teory of Moral Sentimens (1759),
banyak menghadirkan masalah ekonomi dan moral. Buku yang ditulis oleh Smith pada tahun
1776 tersebut dianggap sebagai pancangan pertama tonggak sejarah perkembangan ilmu
ekonomi. Oleh sebab itu, ia juga diberi gelar sebagai Bapak Ilmu Ekonomi. Smith dalam hal
ini banyak berutang budi pada pemikir-pemikir dan penulis dari masa merkantilis dan fisiokrat.
Para pakar umumnya percaya bahwa belum ada pemikir-pemikir ekonomi yang mampu
mengintegrasikan begitu banyak topik menjadi satu volume yang mencakup pandangan
menyeluruh, yaitu berupa faktor-faktor yang menentukan kemakmuran bangsa-bangsa sekaligus
memberikan rekomendasi kebijaksanaan yang dapat ditempuh untuk meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Namun menurut saya, dalam banyak hal pemikiran
Smith sejalan dengan paham kaum fisiokrat yang mengaggap produksi barang dan jasa sebagai
sumber utama kemakmuran Negara.

Anda mungkin juga menyukai