5.1.
Peraturan
Kepala
Badan
POM
Nomor
2.
3.
semua bahan yang digunakan serta produk jadi dengan bukti yang sahih
Penandaan dan informasi produk berisi informasi lengkap, objektif, dan tidak
menyesatkan yang dapat menjamin penggunaan obat secara tepat, rasional,
4.
dan aman.
Sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat.
Kategori obat berdasrkan Peraturan Kepala Padan Pengawas Obat dan
Obat
dan
Peraturan
Kepala
Badan
POM
Nomor
Pra registrasi
Permohonan pra-registrasi obat dilakukan untuk penapisan registrasi
obat, penentuan kategori registrasi, penentuan jalur evaluasi, penentuan
biaya evaluasi, dan penentuan dokumen registrasi obat.
Paling lama dalam jangka waktu 40 (empat puluh) hari sejak
diterimanya permohonan, Kepala Badan memberikan surat Hasil PraRegistrasi (HPR) kepada pendaftar. HPR berlaku selama 1 (satu) tahun
2.
ALUR REGISTRASI :
Pendaftar
Pra-registrasi ditolak
Registrasi obat jadi dilakukan di Badan Pengawas Obat dan Makanan Jakarta
melalui loket registrasi obat. Setelah semua proses registrasi dilakukan dan
Persetujuan (no. Registrasi)
mendapat persetejuan, maka produk akan memiliki nomor registrasi obat. Nomor
Registrasi Obat yang didapatkan setelah selesai registrasi terdiri dari 15 digit.
Nomor registrasi sediaan adalah
DKL 1516504046A1
Keterangan :
D
= Obat Keras
15
165
040
46
= kemasan utama untuk nama, , kekuatan dan bentuk sediaan obat jadi (2
= kemasan yang kedua, 3 = kemasan yang ketiga)
Berdasarkan
SK
Menkes
No.193/Kab/B.VII/71
tentang
peraturan
Pada bungkus luar dan wadah jadi harus dicantumkan tanda atau etiket yang
2.
3.
resep dokter.
Isi dari zat berkhasiat dinyatakan sebagai isi tiap dosis untuk 1 kali
pemberian.
Disertai juga dengan kalimat Harus Dengan Resep Dokter , seperti contoh
dibawah ini :