Anda di halaman 1dari 15

ARTIKEL RESPIRASI TERAPI

RENANG UNTUK
PENGOBATAN ASMA
Posted on February 6, 2013 by ranivario13

Artikel Respirasi
Terapi Renang Untuk Pengobatan Asma
KELOMPOK 2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Olahraga adalah salah satu cara untuk menjaga daya tahan
tubuh untuk tetap segar bugar. Olahraga memang sangatlah
penting untuk menjaga tubuh dari berbagai penyakit. Olahraga
membuat tubuh tampak lebih sehat dan biasanya orang yang
rutin melakukan olahraga akan tampak awet muda. Melakukan
olahraga tidak di perlukan biaya yang lebih, misalnya saja
renang. Renang merupakan salah satu olahraga air yang cukup
di gemari. Dengan berenang, seluruh tubuh akan ikut bergerak.
Melakukan olahraga renang akan sangant bermanfaat terutama

untuk orang orang yang mempunyai penyalit asma. Banyak


para ahli mengemukakan olahraga renang dapat membantu
mengurangi bahkan menyembuhkan asma.
Pada sebagian besar orang yang menderita penyakit ini, akan
di batasi aktifitasnya agar asmanya tidak kambuh. Dengan
demikian akan sangat membatasi aktifitas mereka. Olahraga
renang di pilih sebagai alternatif karena dengan renang tubuh
akan mengapung di air sehingga tidak begitu memerlukan
tenaga yang ekstra, misalnya saja lari. Selain itu, olahraga
renang juga dapat memperkuat otot otot tubuh dan lain
sebagainya.
Pada makalah ini, kami akan membahas lebih banyak mengapa
olahraga renang adalah olahraga yang baik untuk penderita
asma. Selain itu, kami juga akan memberikan berbagai macam
manfaat bagi tubuh dari olahraga renang ini.
1. Tujuan
Tujuan kami menyusun makalah ini adalah supaya pembaca
khususnya mahasiswa dapat menganalisa dan meneliti apa
manfaat atau kegunaan dari terapi renang untuk pengobatan
penyakit asma.
1. Manfaat

Dengan menyusun makalah ini maka akan dapat mebuat


pembaca utuk lebih mencari dan menganalisa suatu penelitianpenelitian alternative baru dan dapat mengaplikasikannya.

BAB II
ISI
1. Renang merupakan salah satu olahraga air dengan
menggerakan seluruh otot otot tubuh.
2. Manfaat Renang bagi Penderita Asma
Bagi penderita asma pada saat melakukan olahraga renang,
akan melatih otot otot pernapasan mulai dari dada, perut,
bahu dan pundak semuanya ikut bergerak sehingga dapat
memperbaiki kondisi. Sebagian besar serangan asma dipicu
oleh udara kering, tetapi hal ini tidak terjadi saat berenang
karena pernapasan terjadi di dekat permukaan air. Uap air
membuat udara yang masuk tidak kering.Renang juga dapat
membangkitkan percaya diri serta semangat hidup penderita
asma dan secara psikologis akan mengurangi resiko serangan
asma.
1. Manfaat Lain
Membakar lemak

Olahraga air merupakan cara yang ampuh untuk membakar


lemak. Sebab, saat berenang, misalnya, tubuh harus bergerak
melawan air. Berenang jarak pendek sekalipun sudah cukup
melibatkan sebagian besar otot-otot tubuh, yang sama artinya
dengan membakar lemak yang ada dalam tubuh. Menurut
penelitian, sekitar 25% kalori bisa terbakar dengan melakukan
olahraga renang.
Mengurangi ketegangan sendi
Keuntungan lainnya adalah berkurangnya ketegangan pada
sendi-sendi. Penelitian menunjukkan bahwa berolahraga di
dalam air dengan ketinggian sebatas pinggang dapat
mengurangi ketegangan sendi hingga 50 persen, dan 75 persen
jika dalamnya air sebatas dada.
Membantu proses persalinan
Renang juga baik untuk ibu hamil. Air yang menopang berat
badan si ibu hamil amat berguna di trimester terakhir
kehamilan, untuk memudahkan proses persalinan kelak
BAB III
PEMBAHASAN
1. Asma dan Terapi Renang

1. renang adalah olah raga yang melatih seluruh otot


pernapasan. Mulai dari dada, perut, bahu dan pundak
semuanya ikut bergerak sehingga bisa memperbaiki
kondisi pada penderita asma.
2. sebagian besar serangan asma dipicu oleh udara kering.
Hal ini tidak terjadi saat berenang, karena pernapasan
terjadi di dekat permukaan air. Uap membuat udara yang
masuk tidak kering.
3. beberapa penderita asma merasa rendah diri karena
aktivitas fisiknya terbatas. Berenang bisa membangkitkan
percaya diri serta semangat hidup, dan secara psikologis
akan mengurangi risiko serangan.
2. Peran Perawat
Sebagai perawat dalam memang perlu untuk lebih menganalisa
dan mencari suatu penelitian-penelitian lain atau alternative
lain terkait dalam bidang kesehatan. Dalam menghadapi kasus
diatas sebagai perawat kita memang perlu mengaplikasikan
alternative tersebut selama berimbas baik dan tidak
menimbulkan kontraindikasi atau menimbulkan dampak yang
lebih buruk bagi pasien.

BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Olahraga renang adalah salah satu olahraga sekaligus obat
alternatif yang baik bagi penderita asma. Dengan berenang,
penderita asma dapat mengurangi frekuensi munculnya
penyakit asma. Sebab dengan melakukan renang seluruh otot
otot bergerak juga memperkuat otot jantung. Selain itu, dengan
olahraga renang dapat membangkitkan rasa percaya diri bagi
penderita asma. Tak hanya untuk penderita asma, olahraga

renang juga akan sangat membantu bagi mereka yang


kelebihan berat badan, mengurangi ketegangan sendi serta
memudahkan persalinan bagi ibu hamil.
1. Saran
Dari haisl analisa tersebut kami ingin menghimbau untuk para
calon-calon atau perawat agar lebih berusaha mencari
alternative-alternative pengobatan lain yang dapat berguna
dan berdmpak baik bagi kemajuan kesehatan pasien-pasien
kita.

DAFTAR PUSTAKA
http://shahnaz-cinta.blogspot.com/2010/04/manfaat-olah-ragarenang.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Berenang
www.detik-health.com

LAMPIRAN
Renang Meredakan Penyakit Asma
Renang banyak manfaatnya untuk kesehatan, karena dengan
renang seluruh tubuh bergerak, kelompok otot-otot besar akan
digunakan seperti otot perut, otot lengan, pinggul, pantat dan
paha. Renang baik untuk mereka yang memiliki riwayat
penyakit asma, kelebihan berat badan, hamil dan orang yang
lanjut usia. Karena, ketika berenang seluruh berat badan
ditahan air (mengapung), sehingga sendi-sendi tubuh tak
terlalu berat menopang badan. Dengan renang akan terlatih
menggunakan pernapasan secara efisien.
Renang dimulai dengan melakukan pemanasan terlebih dahulu,
agar tubuh siap bergerak. Pemanasan akan membuat suhu
tubuh dan detak jantung meningkat perlahan-lahan. Lakukan
pemanasan dengan berjalan-jalan sekitar kolam renang selama
10 menit, lalu regangkan sedikitnya 15 kali hitungan setiap
otot. Peregangan salah satu upaya menghindari kram. Lakukan
pemanasan dan peregangan selama 5-10 menit, lalu teruskan
dengan berenang selama 20-40 menit tanpa henti.

Bagi penderita penyakit asma, renang sangat membantu untuk


meredakan atau bahkan untuk penyembuhan penyakit asma.
Karena dengan melakukan renang maka akan melatih seluruh
otot pernapasan mulai dari dada, perut, bahu dan pundak
semuanya ikut bergerak sehingga bisa memperbaiki kondisi
pada penderita asma. Sebagian besar serangan asma dipicu
oleh udara kering, tetapi hal ini tidak terjadi saat berenang
karena pernapasan terjadi di dekat permukaan air. Uap air
membuat udara yang masuk tidak kering.Renang juga dapat
membangkitkan percaya diri serta semangat hidup penderita
asma dan secara psikologis akan mengurangi resiko serangan
asma.
Penyakit asma dapat terkontrol apabila memenuhi 6 kriteria
berikut:
1. Tidak pernah atau jarang mengalami gejala harian
(maksimal 2 kali/minggu)
2. Tidak pernah terbangun karena asma
3. Tidak pernah atau jarang menggunakan obat pelega nafas
(maksimal 2 kali/minggu)
4. Dapat melakukan aktivitas dan latihan fisik secara normal
5. Hasil tes fungsi paru-paru normal atau mendekati normal
6. Tidak pernah mengalami serangan asma.

Renang yang dilakukan selama 3-5 kali seminggu dapat


membantu meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru.
Agar bisa memperoleh manfaat renang, hendaklah berenang
dengan benar. Dengan renang, tubuh akan membakar kalori
sekurang-kurangnya 275 kalori/jam.

KENAPA RENANG BISA


RINGANKAN ASMA?
AN Uyung Pramudiarja detikHealth
Michael Phelp (foto: beijing2008)
Jakarta, Penyakit asma kadang membatasi aktivitas fisik
karena takut terlalu lelah dan akhirnya penyakitnya kambuh.
Renang adalah salah satu solusi meringankan penyakit asma.
Kenapa harus olahraga renang?
Serangan asma bisa dipicu oleh aktivitas fisik yang berlebihan.
Banyak penderita asma yang mengalaminya saat melakukan
olahraga berat, sehingga disebut jugaExercise Induced
Asthma (EIA).
Olahraga yang dapat memicu EIA biasanya dilakukan dengan
ritme yang cepat dan menguras banyak energi dalam waktu
yang singkat. Di antaranya adalah basket, lari cepat (sprint)
dan tenis.

Sedangkan olahraga yang jarang menimbulkan EIA contohnya


dalah senam dan bersepeda. Sebab, olahraga semacam itu
umumnya bisa dilakukan dilakukan secara pelan dan bertahap.
EIA juga tidak pernah terjadi pada olahraga renang. Ketua
Dewan Asma Indonesia (DAI), Prof. dr. Faisal Yunus, Ph.D., Sp.P.
(K) bahkan membenarkan bahwa renang bisa menyembuhkan
asma.
Ada sejumlah alasan mengapa berenang baik untuk penderita
asma, ungkap Prof. Faisal dalam acara bincang-bincang
dengan media menyambut Hari Asma Dunia 2010 hari ini
(4/5/2010), yang digelar DAI bersama Yayasan Asma Indonesia
dan didukung oleh GlaxoSmithKline Indonesia di Hotel Akmani,
Jl Wahid Hasyim, Jakarta.
Kenapa harus renang?
Pertama, renang adalah olah raga yang melatih seluruh otot
pernapasan. Mulai dari dada, perut, bahu dan pundak
semuanya ikut bergerak sehingga bisa memperbaiki kondisi
pada penderita asma.
Kedua, sebagian besar serangan asma dipicu oleh udara kering.
Hal ini tidak terjadi saat berenang, karena pernapasan terjadi di
dekat permukaan air. Uap membuat udara yang masuk tidak
kering.

Ketiga, beberapa penderita asma merasa rendah diri karena


aktivitas fisiknya terbatas. Berenang bisa membangkitkan
percaya diri serta semangat hidup, dan secara psikologis akan
mengurangi risiko serangan.
Kontrol Asma
Namun bukan berarti olahraga lain tidak boleh dilakukan oleh
penderita asma. Masih menurut Prof. Faisal, sebenarnya asma
tidak perlu menghalangi aktivitas jika terkontrol dengan baik.
Salah seorang pemain bulutangkis terkenal dari Indonesia
adalah penderita asma, namun dia bisa menjuarai All England,
ungkapnya, merujuk mantan atlet nasional Liem Swie King.
Berdasarkan panduan dari Global Initiative for Asthma (GINA),
asma dikatakan terkontrol apabila memenuhi 6 kriteria berikut:
1. Tidak pernah atau jarang mengalami gejala harian
(maksimal 2 kali/minggu)
2. Tidak pernah terbangun karena asma
3. Tidak pernah atau jarang menggunakan obat pelega
(maksimal 2 kali/minggu)
4. Dapat melakukan aktivitas dan latihan fisik secara normal
5. Hasil tes fungsi paru-paru normal atau mendekati normal
6. Tidak pernah mengalami serangan asma.
Untuk dapat memenuhi 6 kriteria tersebut, Prof. Faisal
menganjurkan penderita asma untuk rajin memakai obat

pengontrol. Salah satunya adalah steroid, yang tersedia dalam


bentuk spray.

Anda mungkin juga menyukai