Erosi
Metode Konservasi
Tanah
Strip Berpenyangga
(Buffer Strip Cropping)
Pertanaman Berganda
(Multiple Cropping)
Berguna untuk meningkatkan
produktivitas lahan sambil
menyediakan proteksi terhadap
tanah dari erosi.
Sistem ini dapat dilakukan dengan
baik dengan cara: pertanaman
beruntun (sequential cropping),
tumpang sari (inter cropping),
tumpang gilir (relay cropping)
Pertanaman beruntun
(sequential cropping)
Menggunakan dua atau lebih
jenis tanaman pada sebidang
tanah, dimana tanaman kedua
dan berikutnya ditanam
bersamaan dengan pemanenan
tanaman pertama.
Untuk meningkatkan intensitas
penggunaan lahan.
Tumpang sari
(intercropping)
Penggunaan Mulsa
Mulsa adalah sisa-sisa tanaman (crop resicues)
yang ditebarkan diatas permukaan tanah.
Keuntungan:
Memberi pelindung terhadap permukaan tanah
dari hantaman air hujan sehingga mengurangi
laju erosi.
Mengurangi volume dan kecepatan aliran
permukaan.
Memelihara temperatur dan kelembaban tanah.
Meningkatkan kemantapan struktur tanah.
Meningkatkan kandungan bahan organik tanah.
Mengendalikan tanaman pengganggu (weeds).
Penghutanan Kembali
(Reboisasi)
Usaha untuk memulihkan dan
menghutankan kembali tanah
yang mengalami kerusakan fisik,
kimia maupun biologi.
Cara yang cocok untuk
menurunkan erosi dan aliran
permukaan, terutama pada
bagian hulu tangkapan air untuk
mengatur banjir.
Metode mekanis:
Pengolahan tanah.
Pengolahan tanah menurut
garis kontur.
Pembuatan terras.
Pembuatan saluran air
(waterways).
Pembuatan dam pengendali
(check dam).
Pengolahan Tanah
Adalah setiap manipulasi mekanik
terhadap tanah yang ditujukan untuk
menciptakan kondisi tanah yang baik
bagi pertumbuhan tanaman.
Tujuan utama: menyiapkan tempat
tumbuh bagi benih, menggemburkan
tanah pada daerah perakaran,
membalikka tanah sehingga sisa-sisa
tanaman terbenam di dalam tanah,
dan memberantas gulma.
Terras
Adalah timbunan tanah yang
dibuat melintang atau
memotong kemiringan lahan,
yang berfungsi untuk
menangkap aliran permukaan,
serta mengarahkannya ke outlet
yang mantap/stabil dengan
kecepatan yang tidak erosif.
Jenis terras:
Terras pengelak (diversion terrace): untuk
menangkap aliran permukaan dan
mengalirkanny memotong kontur melalui outlet
yang tepat. Cocok untuk lahan dengan
kemiringan kecil (1:250).
Terras retensi (retention terrace): dibuat jika
diperlukan penyimpanan air dengan
menampungnya di bagian bukit. Untuk tanah
permeabel dengan kemiringan kurang dari 4,5.
Terras bangku (bench terrace): dibuat dengan
jalan memotong lereng dan meratakan tanah d
bagian bawah sehingga terbentuk suatu deretan
anak tangga yang dipisahkan oleh talud. Cocok
untuk lahan dengan kemiringan sampai 30
atau 50% yang masih difungsikan sebagai lahan
pertanian.
Diversion Terrace
Bench Terrace
Sumur Resapan
Konsep: sistem drainase dimana hujan
yang jatuh di atap atau lahan kedap air
ditampung pada suatu sistem resapan air.
Hujan
Infiltrasi
Aliran permukaan
Sumur resapan
Q
H
1 e
FK
FKT
R 2
Bangunan Stabilisasi
Dapat berupa: dam penghambat (heck dam),
balong, rorak.
Check dam: bangunan yang dibuat melintang
sungai yang berfungi menghambat kecepatan
aliran dan menangkap sedimen yang dibawa
aliran sehingga kedalaman dan kemiringan
sungai berkurang.
Balong: waduk kecil yang dibuat di daerah
perbukitan dengan kemiringan lahan kurang
dari 30%. Berfungsi untuk menampung aliran
permukaan untuk memenuhi kebutuhan air,
menampung sedien hasil erosi, meningktkan
jumlah air yang meresap ke dalam tanah
(infiltrasi), dan mendekatkan permasalahan
Konservasi Secara
Kimiawi
Penggunaan bahan
pemantap tanah dapat
Pemakaian di permukaan tanah (surface
dilakukan
melalui:
treatment): larutan
pemantap tanah