Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah kebutuhan dasar manusia.
Pemberian terapi cairan dilakukan ketika pasien dalam keadaan kehilangan
cairan sehingga dapat memicu syok hipovolemik. Pemberian terapi cairan
antara pasien dewasa dan anak-anak perlu diperhatikan dengan teliti. Jumlah
cairan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan cairan pasien.
Kebutuhan cairan pasien dewasa dan anak-anak berbeda tergantung berat
badan, aktifitas dan jumlah kehilangan cairan. Pentingnya penghitungan
secara tepat termasuk tetesan infus sehingga kebutuhan cairan terpenuhi dan
balance antara input dan output terjaga.
B. Rumusan masalah
Bagaimana menghitung kebutuhan cairan orang dewasa dan anak-anak
C. Tujuan
1.
2.

Dapat memahami konsep dasar cairan dan elektrolit


Dapat mengetahui rumus penghitungan kebutuhan cairan pada
dewasa dan anak-anak

3.

Dapat menghitung kebutuhan cairan pasien dewasa dan anak-anak


secara tepat

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kompartemen cairan tubuh
Cairan tubuh terdistribusi di 2 buah kompartemen, yaitu :
a. Cairan intra sel (CIS) : 2/3 dari cairan tubuh total
b. Cairan ekstra sel (CES) : membentuk 1/3 dari cairan tubuh total
CES dibagi menjadi 2 komponen, yaitu cairan interstisium dan
plasma darah. Plasma dan unsur sel darah, terutama sel darah
merah, mengisi sistem vaskuler dan membentuk volume darah
total, sedangkan cairan interstisium terletak di luar sistem vaskuler
dan membasahi sel .
B. Fungsi cairan
1. Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperataur tubuh
2. Transpor Nutrien ke sel
3. Transpor hasil sisa metabolisme
4. Transport hormone
5. Pelumas antar organ
6. Mempertahakan tekanan hidrostatik dalam system kardiovaskuler
C. Mekanisme homeostatis cairan
ASAL
Minum
Makan
M. Oksidation

Intake
SATUAN (ml)
1300
1000
300

ASAL
Urine
Paru-paru
GI tract
Kulit
IWL
SWL

total

2600

total

Output
SATUAN (ml)
1500
400
100
600 900
0 - 5000
2600 - 2900

D. Insensible water loss


IWL = 15 ml/kgBB/hr ( dewasa )
IWL = 30 (umur th)ml/kgBB/hr ( anak-anak )
IWL = 200 (t 36.8C)

E. Kebutuhan harian air dan elektrolit pada anak-anak


BERAT BADAN

KEBUTUHAN CAIRAN / HARI

Sampai 10 kg

1000ml/kgbb

10 20 kg

1000 + 50 ml/kgbb (utk tiap kg diatas 10 kg)

> 20 kg

1500 + 20 ml/kgbb (utk tiap kg diatas 20 kg)

F. Faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit


1. Usia, terpengaruhi oleh luas permukaan tubuh, metabolisme yang
diperlukan serta berat badan.
2. Temperatur lingkungan, panas yang berlebihan menyebabkan berkeringat.
Seseorang dapat kehilangan NaCl melalui keringat sebanyak 15 30 g/hr
3. Diet, pada saat tubuh kekurang nutrisi, tubuh akan memecah cadangan
energi, proses ini menimbulkan pergerakan cairan dari intertisial ke
intraseluler.
4. Stress, stress dapat menimbulkan peningkatan metabolisme sel,
konsentrasi dan glikolisis otot, mekanisme ini dapat menimbulkan retensi
sodium dan air. Proses ini dapat meningkatkan produksi ADH dan
menurunkan produksi urine.
5. Sakit, keadaan pembedahan, trauma jaringan, kelainan ginjal dan jantung,
gangguan hormon akan menggangu keseimbangan cairan.
6. Jenis Kelamin

7. Sel-sel lemak
G. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MENGHITUNG TETESAN
INFUS
1. Pengertian
Menghitung kecepatan infus untuk mencegah ketidaktepatan
pemberian cairan
2. Tujuan
a. Mencegah terjadinya kolaps kardiovaskular dan sirkulasi pada klien
dehidrasi dan syok
b. Mencegah kelebihan cairan pada klien
3. Persiapan alat

Kertas dan pensil

Jam dengan jarum detik

4. Prosedur pelaksanaan
a.

Membaca program dokter dan ikuti enam benar untuk memastikan


larutan yang benar

b.

Mencari tahu kalibrasi dalam tetesan per milliliter dari set infuse
(sesuai petunjuk pada bungkus) - Tetes mikro (mikrodrip):1cc=60
tetes - Tetes makro (makrodrip) 1 cc = 15 tetes 1 cc = 20 tetes

c.

Menghitung berapa tetes yang harus masuk dengan rumus :


Tpm = V x faktor tetes
Waktu (menit)

d.

Mencuci tangan

e.

Memakai sarung tangan

f.

Menetapkan kecepatan aliran dengan menghitung tetesan pada bilik


drip selama satu menit dengan jam, kemudian atur klem pengatur
untuk menaikkan atau menurunkan kecepatan infuse.

g.

Memeriksa kecepatan ini setiap jam

h.

Mendokumentasikan pada catatan perawat mengenai cairan infus


yang diberikan, habis dalam berapa jam , dengan jumlah tetesan

infus, serta infus yang ke berapa

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


MENGHITUNG TETESAN INFUS

Pengertian

Menghitung kecepatan infus untuk mencegah ketidaktepatan

Tujuan

pemberian cairan
1. Mencegah terjadinya kolaps kardiovaskular dan sirkulasi pada
klien dehidrasi dan syok

Indikasi

2. Mencegah kelebihan cairan pada klien


Pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan cairan

Kontra indikasi

Pasien yang mengalami edema atau penimbunan cairan

Alat dan bahan

1. Kertas dan pensil

Prosedur

2. Jam dengan jarum detik


1.Membaca program dokter dan ikuti enam benar untuk memastikan
larutan yang benar
2.Mencari tahu kalibrasi dalam tetesan per milliliter dari set infuse
(sesuai petunjuk pada bungkus) - Tetes mikro (mikrodrip):1cc=60
tetes - Tetes makro (makrodrip) 1 cc = 15 tetes 1 cc = 20 tetes
3.Menghitung berapa tetes yang harus masuk dengan rumus :
Tpm = Volume x faktor tetes
Waktu (menit)
4. Mencuci tangan.
5. Memakai sarung tangan
6. Menetapkan kecepatan aliran dengan menghitung tetesan pada
bilik drip selama satu menit dengan jam, kemudian atur klem

Dokumentasi

pengatur untuk menaikkan atau menurunkan kecepatan infuse.


7. Memeriksa kecepatan ini setiap jam
1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.
2. Mencatat jumlah tetesan infus dan jumlah cairan infus yang
3.

masuk
Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Jumlah kebutuhan cairan dewasa dan anak- anak adalah berbeda.
Pentingnya pemenuhan kebutuhan cairan secara tepat pada pasien yang
mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dalam mencegah

terjadinya syok hipovolemik ataupun dampak yang fatal lainnya. Kebutuhan


cairan yang diterima hendaknya seimbang antara input dan output. Perlunya
penghitungan kebutuhan cairan agar dapat mengeetahui berapa jumlah yang
harus diberikan pada pasien. Rumus yang digunakan berbeda dalam
menghitung kebutuhan cairan antara orang dewasa dan anak-anak.
B. Saran
Pentingnya pemahaman perawat dalam penghitungan kebutuhan cairan
sehingga ketika memberikan cairan/nutrisi pada pasien melalui infuse/ jalur
intervena, tetesan yang diatur adalah tepat. Pengaturan tetesan infus bukanlah
sembarangan melainkan berdasarkan penghitungan yang benar. Hal ini
bertujuan dalam mencegah terjadi nya kekurangan bahkan kelebihan cairan
pada pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Aziz Alimul,dkk.2004. Kebutuhan dasar manusia. Jakarta: Salemba


Medika

Tamsuri, Anas. 2005. Klien gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.


Jakarta: EGC.
Tarwono & Wartondi. 2001. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan .
Jakarta: Salemba Medika

PROSEDUR PENGHITUNGAN
KEBUTUHAN CAIRAN DEWASA DAN ANAK

DISUSUN OLEH
NAMA : Irene
Tika Listyarini

NIM

: 04064821618007

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016

Anda mungkin juga menyukai