Anda di halaman 1dari 5

MODUL 3

SKENARIO 3 : HARUSKAH DIAMPUTASI?


Osta, 17 tahun, datang ke dokter bersama orang tuanya dengan keluhan timbul benjolan
di lutut kanan sejak 2 bulan yang lalu. Sebelumnya, Osta sering merasakan nyeri yang hilang
timbul tetapi semakin meningkat di daerah lutut tersebut. Semula Osta menduga bahwa
ini disebabkan terjatuh saat main bola. Pada pemeriksaan fisik dokter menemukan benjolan
keras, tidak bisa digerakkan, ada venektasi pada kulit diatasnya. Dokter membuatkan surat
rujukan untuk FNAB dan rontgen foto. Hasil FNAB adalah suatu osteosarkoma sedangkan
ronsen foto suatu lesi litik yang sudah mendestruksi tulang dan melibatkan jaringan lunak
sekitar, dengan gambaran segitiga Codman, kemungkinan suatu osteosarkoma. Dilakukan
konfirmasi FNAB dengan biopsi dan hasilnya adalah suatu conventional osteosarcoma,
osteoblastic type.
Dokter menjelaskan bahwa pengobatan penyakit Osta ini harus segera dilakukan
karena bersifat sangat progresif dan mengancam jiwa. Terapi akan dimulai dengan
kemoterapi lalu operasi. Dari hasil operasi nanti akan diperoleh pula banyak informasi
seperti grading, batas sayatan dan presentase sel tumor yang nekrosis sebagai penanda
prognostik dan prediktif lainnya. Selain ini diperlukan juga pemeriksaan CT Scan dan MRI.
Orangtua Osta pasrah dan menyerahkan pengobatan terbaik pada dokter. Apabila ada
pengobatan canggih seperti terapi biologi, terapi gen, dipersilahkan, asalkan Osta bisa
bertahan. Dokter akan memberikan anti nyeri bila Osta sangat kesakitan. Keluarga
memberikan support pada Osta agar tidak larut dalam penyakitnya. Hanya pertanyaan
orangtua Osta, apakah adik Osta ada kemungkinan untuk mendapatkan penyakit yang sama
dan adakah cara untuk mendeteksi penyakit ini lebih cepat, juga metode skriningnya?
Sebagai seorang calon dokter, bagaimana anda menjelaskan permasalahan ini?

1. TERMINOLOGI
1) Venektasi
Pelebaran Pembuluh balik yang berkelok kelok
2) Osteosarkoma
Tumor tulang ganas yang berasaldari sel primitive pada region metafisis tulang panjang..
3) Segitiga Codman
Hasil dari reaksi periostealyang menyisakan pada bagian tepi yang masih terlihat yang
memberikan gambaran radiologic yang khas sebagai suatu sudut segitiga.
4) Kemoterapi
Upaya untuk membunuh sel kanker gengan mengganggu fungsi reproduksi sel dengan
carqa pemberian obat yang mempunyai khasiat membunuh sek kanker
5) Osteoblast Type
Yang berhubungan pada pembentukan tulang
6) Lesi litik
Jaringan yang fungsi optimalnya terganggu yang bersifat agresif
7) Terapi Biologi
Terapi yang menggunakan system imun tubuh untuk melawan sel tumor dengan
meningkatkan imunitas tubuh
8) Terapi Gen
Mengobati gen dengan cara menghapus atau memanipulasi bahan genetik

2. IDENTIFIKASI MASALAH
1) Mengapa timbul benjolan sejak 2 bulan yang lalu?
2) Mengapa osta mengalami nyeri yang hilang timbul ?
3) Mengapa dokter menemukan benjolan keras yang tidak bisa digerakan?
4) Kenapa venektasi bisa terjadi dan bagaimana hubungannya dengan benjolan tersebut?
5) Apa Faktor terjadinya osteosarkoma dan kenapa sudah mendustruksikan tulang?
6) Mengapa harus dilakukan kemotherapi?
7) Kenapa dilakukan CT Scan dan MRI?
8) Bagaimana cara kerja terapi gen dan terapi biologi?
9) Bagaimana cara kerja dari khemoterapi?
10) Bagaimana cara mendeteksi penyakit osteosarkoma yang dialami oleh osta?

3. ANALISIS MASALAH
1) Bisa desebabkan karena:pertumbuhan sel osteoblast yang berlebihan yang diman gen
penekan pertumbuhan sel ini mengalami mutasi, sehingga gen penekan tersebut malah
meransang untuk melakukan pertumbuhan secar berlebihan

2) Merupakan gejala Osteosarkoma,yang disebabkan adanya Inflamasi oleh pembengkakan


dan tertaknnya saraf penerima rasa nyeri oleh adanya pembengakan tersebut.
3) Karena benjoaln kers tersebut merupakan tumor dan tidak bisa digerkan merupak infasif
yang sudah menjalar dan ini disebut dengan osteosarkoma
4) Karena aliran darah tersumabt oleh adanya benjolan tumor yang mengakibatkan
terjadinya pelebaran pada pembuluh darah ke permukaan kulit
5) Karena Penyebab pasti dari osteosarkoma tidak diketahui, namun terdapatberbagai faktor
resiko untuk terjadinya osteosarkoma yaitu
Faktor Familial :
Dalam beberapa kasus, osteosarcoma berjalan dalam keluarga. Setidaknya satu gen telah
dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya osteo sarkoma. Gen ini juga berhubungan
dengan keluarga yang menderita retinoblastoma yaitu suatu penyakit kanker pada mata
yang terjadi pada anak.
Osteo sarcoma yang terjadi pada orang dewasa yang berumur lebih dari 50 tahun lebih
mungkin menjadi sarkoma sekunder, terutama yang timbul pada Penyakit Paget Bone ,
infark tulang , osteomyelitis kronis
Li-Fraumeni syndrome (germline p53 mutation), dan Rothmund-Thomson syndrome
yaitu suatu kelainan autosomal resesif yang berhubungan dengan defek tulang kongenital,
displasia rambut dan tulang, hypogonadism, dan katarak) juga dianggap sebagai faktor
genetik yang berperan.
Faktor lingkungan
Menurut para ahli, faktor lingkungan yang berperan pada kejadian osteosarkoma adalah
bahan kimia, virus, radiasi dan lain-lain.
Radasi sinar radio aktif dosis tinggi adalah satu satunya faktor lingkungan yang dianggap
sebagai penyebab osteosarkoma.
Faktor kimia, yang dianggap menyebabkan perubahan genetik, termasuk senyawa
berilium, methylcholanthrene dan Fluorida.
Fluor (F) adalah elemen golongan halogen dan tidak pernah terdapat bebas di alam.
Ikatan fluor baik organik maupun inorganik disebut fluoride. Bukti laboratorium
menunjukkan bahwa fluoride dapat mutagenik ketika hadir pada konsentrasi yang cukup.
Mutagen Kebanyakan juga karsinogen. Tulang adalah situs utama untuk akumulasi
fluoride dalam tubuh, dan tingkat akumulasi ini meningkat dalam periode perkembangan
tulang. Dengan demikian, sel-sel tulang, terutama selama ledakan pertumbuhan, mungkin
akan menemukan beberapa konsentrasi fluoride tertinggi dalam tubuh dan ini dapat di
jumpai pada osteosarkoma

Faktor virus
Faktor virus pertama kali di kemukakan oleh seorang ahli yang bernama Rous et al (1912)
yang melaporkan bukti dari etiologi virus sarkoma. Virus yang di beri nama Rous Sarcoma
Virus (RSV (sebuah retrovirus virus atau RNA) mengandung gen yang disebut V-Src,
yang memiliki homolog alami dianggap sebagai proto-onkogen.

Pertumbuhan tulang yang cepat


pertumbuhan tulang yang cepat terlihat sebagai predisposisi osteosarkoma, seperti yang
terlihat bahwa insidennya meningkat pada saat pertumbuhan remaja. Lokasi osteosarkoma
paling sering pada metafisis, dimana area ini merupakan area pertumbuhan dari tulang
panjang
6) Karena fungsi khemoterapi itu untuk menghancurkan fungsi reproduksi dari sel termasuk
sel kanker yang sangat cepat membelah, agar tidak menjadi lebih parah dan bermetastasis
ke organ tubuh lainnya.
7) CT (Computed Tomographic) dan MRI (Magnetic Resonance Imaging) dikerjakan untuk
mengetahui adanya ekstensi dari tumor ke jaringan sekitarnya, termasuk juga pada
jaringan neurovaskuler atau invasinya pada jaringan otot. CT pada thoraks sangat baik
untuk mencari adanya metastase pada ke paru.
8) Terapi Biologi :

4. SKEMA
Adik Osta

Osta
Benjolan Pada Lutut

Ananmnesi
s

Kemungkinan
OsteoSarkoma
Nyeri Hilang Timbul

Pemeriksaa
n Fisik

Terfiksir

vvv
Venektasi

Pemeriksaan
Penunjang

Perlu deteksi dini

Benjolan
Keras

FNAB

Tumor Marker

Osteosarko
ma

Foto
Rontagen

Osteosarko
ma

\
Pengobata
n

kemoterapi
operasi

Grading
Batas
sayatan
Persentase

Kedokteran
Nuklir

Anda mungkin juga menyukai