Lanjut ke konten
Beranda
@ Dokter Kecil
@Keperawatan
Laboratorium
LKB
Pelayanan
Pendaftaran CPNS 2014 Online
Perkesmas
Praktik Mahasiswa/wi
Program
Sekilas Cirebon
Tenaga Kesehatan Teladan
Tentang Kami
VISI dan MISI
Selamat Datang
Makalah Teladan dokter Susi
RUK 2015
Posted on April 10, 2014by jagasatrupuskesmas
BAB. I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas
berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta
pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan, puskesmas harus
menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat,
keterpaduan dan rujukan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal dan Puskesmas dapat menghasilkan luaran yang efektif dan efisien puskesmas
harus melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen puskesmas yang baik terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban seluruh kegiatan secara keterkaitan dan berkesinambungan.
Perencanaan tingkat puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan
wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun upaya kesehatan penunjang.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan PP No. 25 Tahun 2000, daerah mempunyai wewenang yang
besar untuk menentukan masalah kesehatan yang harus diprioritaskan dan intervensi yang perlu dilakukan serta menentukan
berapa besar anggaran yang diperlukan. Disamping itu juga mempunyai kewenagan untuk melakukan integrasi perencanaan dan
anggaran. Melalui pelaksanaan otonomi desentralisasi diharapkan dapat terlaksana kegiatan-kegiatan yang lebih dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Perhitungan Anggaran, yaitu melakukan perhitungan kebutuhan anggaran kegiatan yang direncanakan.
Kecamatan Kejaksan
Kecamatan Kesambi
Kecamatan Pekalipan
Kecamatan Lemahwungkuk
Kecamatan Harjamukti
Wilayah kerja Puskesmas Jagasatru terletak di Kelurahan Jagasatru Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon yang berjarak kurang
lebih 10 Km dari pusat kota Cirebon, dengan luas wilayah 34,5 ha/m2 , yang berbatasan dengan :
Sebelah
UtaraSebelah
SelatanSebelah
TimurSebelah Barat
::::
Secara Administratif Kelurahan Jagasatru terbagi menjadi 10 RW (Rukun Warga) serta 51 RT (Rukun Tetangga).
Keterjangkauan pelayanan kesehatan salah satunya dapat dilihat dari keadaan dan kondisi geografis wilayah tersebut, dimana
Kelurahan Jagasatru secara geografis terletak di daerah perkotaan dan mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah
kerjanya.
Adapun situasi geografis di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.1
Tabel 2.1
Situasi Geografi RW
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2012
No
RW
Kategori
JumlahRT
Jarak
terjauh
ke Fasilitas
Kesehatan
Kondisi Keterjangkauan RW
Rata-Rata
Waktu
Tempuh ke
PKM
Roda
2
Roda
4
Jalan
KUTAGARA
UTARA
Perkotaan
75 m
5 Menit
KUTAGARA
SELATAN
Perkotaan
50 m
3 Menit
JAGASATRU
Perkotaan
100 m
7 Menit
PEGAJAHAN
UTARA
Perkotaan
300 m
17 Menit
PEGAJAHAN
SELATAN
Perkotaan
250 m
15 Menit
SUCI MANAH
TIMUR
Perkotaan
100 m
7 Menit
SUCI MANAH
BARAT
Perkotaan
155 m
8 Menit
KR. ANYAR
Perkotaan
175m
10 Menit
Kra.
JAGASATRU
BARAT
Perkotaan
200 m
11 Menit
10
Kra.
JAGASATRU
SELATAN
Perkotaan
225 m
12 Menit
No
RWJagasatru
Luas
daerah
(km)
2.50
129
132
238
595
II
2.53
162
151
426
1.079
Jumlah
rumah
Jumlah
KK
Rata-rata
jiwa/KK
Kepadatan
pddk(km2)
Jumlah
pddk
III
4.92
202
245
224
1.103
IV
2.46
206
283
499
1.228
4.42
218
386
368
1.626
VI
2.96
178
259
332
983
VII
3.28
183
241
306
1.004
VIII
3.96
151
262
275
1.091
IX
3.64
152
207
206
750
10
3.92
173
273
284
1.113
34.59
1.754
2.439
306
1.
Jumlah
5
72
Berdasarkan UU No. 56/1960 tentang kategori jumlah penduduk, maka kriteria kepadatan penduduk dapat dilihat pada Tabel 2.3
Tabel 2.3
Klasifikasi Kepadatan Penduduk
Kepadatan Penduduk
0 5051 250251
400> 400
Klasifikasi
Jiwa /
km Jiwa /
2
km Jiwa /
km Jiwa / km
2
2
Luas wilayah Kelurahan Jagasatru menurut data yang kami peroleh dari Kelurahan Jagasatru adalah kurang lebih 34,595
Ha meliputi 10 RW ( Rukun Warga ) serta 51 RT ( Rukun Tetangga ).Dengan cara pembagi jumlah penduduk dengan luas
daerah maka dapat diketahuikepadatan penduduk Kelurahan Jagasatru rata-rata30.563jiwa/km , dengan tingkat hunian > 6
jiwa/rumah, ini merupakan tingkat hunian yang sangat padat dan potensial terhadap penularan penyakit.
Penyebaran dan kepadatan penduduk di masing masing RW di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru di Kelurahan Jagasatru
berkisar antara 206 jiwa/km sampai dengan 499jiwa/km . Wilayah terpadat penduduknya untuk Kelurahan Jagasatru adalah
di RW 4 yaitu 499 jiwa/km .
Komposisi jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin yang ada di Kelurahan Jagasatru dapat dilihat pada
Tabel 2.4 dibawah ini.
2
Tabel 2.4
KelompokUmur(th)
Laki-laki
Perempuan
Total
<1
14
658
578
1.236
4 14
880
843
15 44
2.584
2.466
5.050
45 64
1.037
982
2.019
> 65
293
251
544
5.452
5.120
1.
7
23
1.
Jumlah
5
72
Jumlah penduduk Kelurahan Jagasatru yang berada pada golongan usia antara usia 15 64 tahun sebanyak 7.613 jiwa ( 72,01
% ) dimana golongan usia tersebut merupakanusia produktif serta merupakan sasaran program yang paling efektif.
Untuk mengetahui angka beban tanggungan di Kelurahan Jagasatru maka digunakan formula sebagai berikut :
Beban Tanggungan =
x 100
3.504
Beban Tanggungan =
7.069
x 100
3.504
Beban Tanggungan =
7.069
x 100
= 49,57
yang berarti setiap 100 jiwa penduduk produktif harus menanggung 49 jiwa yang tidak produktif, tingginya rasio beban
tanggungan yang mencapai angka 49,57 ini merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi di Kelurahan Jagasatru, karena
sebagian pendapatan yang diperoleh oleh golongan usia produktif, harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan usia yang tidak
produktif.
Sex ratio merupakan perbandingan penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan dalam datu daerah dan waktu
tertentu, biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki untuk tiap 100 penduduk perempuan (Lembaga Demografi,
FEUI dalam Supartini: 2005)
Rasio jenis kelamin biasanya dihitung dengan menggunakan jumlah pria yang terdapat dalam penduduk tertentu dan kemudian di
bagi oleh jumlah perempuan yang temasuk kedalam penduduk itu juga, dengan demikian ratio jenis kelamin sesuai dengan definisi
tersebut akan mencerminkan/100 penduduk perempuan.
Rasio jenis kelamin penduduk kelurahan Jagasatru dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
x 100
Berdasarkan dari data yang ada ternyata jumlah penduduk perempuan (5.120 jiwa) di Kelurahan Jagasatru lebih sedikit dari
jumlah penduduk laki-laki (5.452 jiwa) denganSex Ratio 106,48 %, oleh karenanya selain perlu memberikan perhatian pada
penduduk golongan perempuan upaya yang lebih intensif juga perludilakukan terhadap penduduk golongan laki-laki sebagai
pencari nafkah pada keluarganya.
Perbandingan jumlah penduduk perempuan dan laki-laki di kelurahan Jagasatru dapat dilihat pada gambar 2.2 tentang Komposisi
Penduduk Laki-laki dan Perempuan.
Gambar 2.2
Perbandingan Jumlah Penduduk Perempuan dan Laki Laki
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
Sumber : Data Kelurahan Jagasatru Kec. Pekalipan Cirebon
Dari jumlah penduduk di kelurahan Jagasatru yaitu 10.572 jiwa, 6.099 jiwa (57,69%) diantaranya
merupakan Masyarakat Miskin (lihat Tabel 2.5), tentunya ini merupakan permasalahan yang memerlukan penanganan serta
prioritas kebijakan tersendiri.
Sampai tahun 2013 ini belum ada data terbaru mengenai jumlah penduduk menurut jenis mata pencaharian, oleh sebab itu masih
menggunakan data th 2011 dari Kelurahan Jagasatru.
Tabel 2.5
Jumlah dan Proporsi Penduduk Miskin
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
JUMLAH
JUMLAH
PROPORSI
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
MISKIN
NO
RW
SELURUHNYA
MISKIN
(%)
595
465
78,15
II
1.079
487
45,13
III
1.103
639
57,93
IV
1.228
615
50,08
1.626
878
53,99
VI
983
850
86,47
VII
1.004
465
46,31
VIII
1.091
596
54,63
IX
750
287
38,27
10
1.113
817
73,41
10.572
6.099
57,69
JUMLAH
Tabel 2.6
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian
Di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru tahun 2013
JENISPEKERJAAN
LAKI
LAKI
PNS
N
O
PEREMPUAN
JUMLA
H
129
61
190
28%
18
27
4%
Pedagang keliling
1%
Montir
1%
Dokter Swasta
0%
Pembantu Rumah
Tangga
21
21
3%
TNI
1%
POLRI
1%
Pensiun
PNS/TNI/POLRI
56
96
152
23%
10
Notaris
0%
11
Jasa Pengobatan
Alternatif
0%
12
Dosen Swasta
0%
13
Karyawan perusahaan
swasta
182
64
246
37%
14
Karyawan perusahaan
pemerintah
0%
JUMLAH
416
256
672
100%
Tabel 2.7
Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
Di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru tahun 2013
NO
URAIAN
JUMLAH
Tidak Sekolah
Pernah SD
1.783
23,24 %
Lu Lulus SD
Lulus SLTP
3.465
45,17 %
Lulus SLTA
1.993
25,99%
.6
431
5,6 %
7.672
100%
JUMLAH
SASARAN
NO
NAMA
RW
IBU
HAMIL
IBU
BERSALIN
IBUMENYUSUI
NEONATUS
BAYI011 BL
BALITA
LA
Kutagara
Utara
13
12
24
10
10
32
57
Kutagara
Selatan
25
24
48
23
23
59
70
Jagasatru
26
25
50
24
24
58
27
Pegajahan
Utara
25
24
48
23
23
75
45
Pegajahan
Selatan
31
30
60
27
27
88
65
Cucimanah
Timur
36
33
66
34
34
63
34
Cucimanah
Barat
18
18
36
17
17
60
52
Kra.
Jagasatru
Timur
31
30
60
29
29
69
32
17
16
32
15
15
46
33
Kra.
Jagasatru
Barat
10
Kra.
Jagasatru
Selatan
JUMLAH
19
18
36
17
17
51
41
241
230
460
219
219
597
456
Sumber: Data Sasaran Wilayah UPTD Puskesmas Jagasatru 2013 Dinas Kesehatan Kota Cirebon
Yang merupakan sasaran pelayanan kesehatan yang lainnya adalah masyarakat miskin. Di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru,
jumlah penduduk miskin yang mendapat jaminan progam JAMKESMAS sebanyak 3.634 jiwa dan KCMS2.877 jiwa. Proporsi
penduduk miskin terhadap jumlah penduduk seluruhnya juga tinggi yaitu sebesar 61,58 % di wilayah Kelurahan. Keadaan ini
tentunya sangat berpengaruh terhadap status kesehatan masyarakat Kelurahan Jagasatru dan keberhasilan intervensi program
UPTD Puskesmas Jagasatru.
Tabel 2.9
Masyarakat Miskin yang mendapatkan Jamkesmas dan KCMS
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
N
O
R
W
JUMLAHJAMKES
MAS
JUMLAHSK
TM
JUMLAHTOT
AL
276
198
465
II
241
246
487
III
331
308
639
IV
315
300
615
499
379
878
VI
437
413
850
VI
I
231
234
465
VI
II
332
264
596
IX
142
145
287
10
427
390
817
2.877
JUMLAH
3.222ditambah412(ti
dak diketahui
RT/RW)
Sumber: Data Peserta Jamkesmas/KCMS Wilayah UPTD Pusk. Jagasatru- Dinas Kesehatan Kota Cirebon
Dari jumlah seluruh masyarakat miskin yang mendapatkan Kartu Jamkesmas dan Kartu Cirebon Menuju Sehat (KCMS) yaitu
sebanyak 6.511 jiwa, ada tambahan lagi masyarakat miskin di wilayah Kelurahan Jagasatru yang akan mendapatkan Kartu
Jamkesmas baru sebanyak 412 jiwa.
1.
a)
Puskesmas Jagasatru mempunyai tenaga 28 orang karyawan dengan rincian dapat dilihat pada Tabel 2.10 di bawah ini :
Tabel 2.10
Daftar Ketenagaan Berdasarkan Golongan Kerja
di UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
NO
JENISKETENAGAAN
GOLIV
GOLIII
GOLII
PTT
SUKWAN
JUMLAH
Dokter umum
Dokter gigi
Kes. Masyarakat
Bidan
Perawat
Perawat gigi
Sanitarian
Promkes
Nutrisionist
10
Analis farmasi
11
Pelaksana
12
Cleaning service
13
Tenaga Administrasi
14
Penjaga malam
JUMLAH
28
kurangnya dukungan sumber daya manusia (SDM) ini tentunya akan berdampak pada hasil pencapaian cakupan program-program
yang ada di UPTD Puskermas Jagasatru.
b)ANALISA PERAN SERTA MASYARAKAT
Peran serta masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik, yang ditandai dengan adanya kepengurusan
Kampung Siaga di seluruh RW, di Kelurahan Jagasatru.
Kegiatan Kampung Siaga di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru juga telah mendapatkan prestasi yang cukup membanggakan, yaitu
sebagi juara pertama lomba Kampung Siaga tingkat Propinsi Jawa Barat yang diraih oleh Kampung Siaga RW 02
Kutagara Utara, pada tahun 2008 .
Selain Kegiatan Kampung Siaga juga terdapat beberapa kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat, yaitu pembentukan
Tim Verifikasi dan Tim Validasi masyarakat miskin di masing masing RW yang berperan dalam menentukan sasaran
masyarakat miskin yang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan melalui progam Jamkesmas. Tim tersebut di bentuk
berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh warga masyarakat kemuadian akan disahkan oleh pihak Kelurahan dan Kecamatan
melalui Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Lurah dan Camat.
Pada tahun 2010 di Kecamatan Pekalipan, yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Jagasatru, terdapat kegiatan remaja
peduli lingkungan. Kegiatan tersebut adalah hasil kerjasama Lintas Sektoral dengan pihak swasta yaitu PDAM Kota Cirebon.
Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh remaja peduli lingkungan adalah penanaman pohon di seluruh RW di Kecamatan Pekalipan
dan telah dilatih RW Percontohan yaitu RW 10 Kelurahan Jagasatru dalam pengelolaan sampah rumah tangga untuk dibuat
kompos.
Prestasi lain yang merupakan bukti peran serta masyarakat Kelurahan Jagasatru sudah baik khususnya di bidang adalah
diraihnya Juara II Lomba Ponsyandu Tingkat Kota Tahun 2012 oleh Posyandu Anggrek RW 08 Jagasatru.
Di samping itu, terdapat beberapa kegiatan lain yang merupakan hasil kerjasama Puskesmas dengan lintas sektoral, diantara yaitu :
1)
kegiatan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Departemen Agama.
2)
Pelaksanaan Donor darah di wilayah RW 8, RW 9 dan RW 10 Kelurahan Jagasatru bekerjasama dengan Hotel Intan.
3)
Rapat Koordinasi bulanan dengan para kader, PKK dan PLKB di Kelurahan Jagasatru.
4)
Forum Koordinasi Imunisasi bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK, IBI, PC Muslimat.
5)
kegiatan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah bekerjasama dengan beberapa PAUD (Pendidkan Anak Usia Dini)
binaan BPMPPKB di wilayah Kelurahan Jagasatru.
6)
Kegiatan Siaga Bencana dengan kader, RW, Kelurahan Jagasatru dan Kecamatan Pekalipan.
7)
Kegiatan RSBM (Rumah Sakit Berbasis Masyarakat) bekerja sama dengan jejaring RSBM wilayah Kecamatan
Pekalipan yaitu dokter spesialis kandungan RSPAD (Rumah Sakit Panti Adi Dharma), dokter spelialis anak RS Ciremai dan dokter
spesialis Jantung RS Gunung Jati Cirebon. Jejaring Kegiatan RSBM ini dibangun dimulai dari peran serta masyarakat (kader
posyandu) dalam melakukan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi dan bayi / balita resiko tinggi di masyarakat.
8)
Kegiatan LKB HIV-AIDS (Layanan Komprehensip Berkesinambungan HIV-AIDS) dan Pembinaan
Kelompok Remaja di Kelurahan Jagasatru, Tim LKB UPTD Puskesmas Jagasatru bekerja sama dengan BPMPPKB, KPA,
LSM Cipta Rasa, Duta Remaja, kader kesehatan, kader remaja dan seluruh RW Kelurahan Jagasatru.
c)
ANALISA HASIL CAKUPAN PROGRAM
Hasil Cakupan Kegiatan Program yang dilaksanakan di Puskesmas merupakan indikator yang dapat dipergunakan untuk memberi
gambaran hasil kinerja Puskesmas yang bersangkutan. Berikut ini akan ditampilkan hasil cakupan program UPTD Puskesmas
Jagasatru, yang terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan .
1. UPAYA KESEHATAN WAJIB
Hasil cakupan Upaya Kesehatan Wajib meliputi progam :
1.1.
Upaya Promosi Kesehatan
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
N
O
NAMA KEGIATAN
TARGE
T
CAKUPAN
KETERANGA
N
TREND201
2-2013
2011
2012
2013
Cakupan (KIP/K)
5%
3.6%
5%
5%
Mencapai target
==
Cakupan
PenyuluhanKelp.di dalam
gedung
100%
87.5
%
100
%
100
%
Mencapai target
==
Cakupan InstitusiKes.berPHBS
100%
100
%
100
%
100
%
Mencapai target
==
65%
65%
65%
65%
Mencapai target
==
100%
100
%
100
%
100
%
Mencapai target
==
65%
100
%
65%
65%
Mencapai target
==
PembinaanPemberd.Masy(
%) RW Siaga Aktif
65%
100
%
65%
65%
Mencapai target
50%
60%
50%
50%
Mencapai target
Hasil cakupan Upaya Program Promosi Kesehatan baik yang dilakukan di dalam dan diluar gedung di wilayah kerja Puskesmas
Jagasatru secara umum telah berjalan dengan cukup baik. Namun kegiatan pembinaan UKBM, pembinaan pemberdayaan
masyarakat melalui RW siaga aktif dan kegiatan promosi kesehatan individu dan keluarga melalui kunjungan rumah perlu
ditingkatkan lagi untuk menumbuhkan kesadaran pada masyarakat akan pentingnya menjaga dan memelihara kesehatan pribadi,
keluarga dan masyarakat dengan demikian upaya untuk meningkatkan strata UKBM dapat agar mencapai strata mandiri dan
terciptanya kampung siaga aktif dapat terwujud sesuai harapan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan
kelompok di tiap kampung/RW melalui pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di seluruh wilayah kerja Puskesmas
Jagasatru.
1.2.UPAYA KIA DAN KB
Tabel 2.12
Hasil Cakupan Program KIA / KB
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
CAKUPAN
NO
NAMA
KEGIATAN
TARGET
2011
2012
2013
KETERANGAN
TREND
K1
95 %
111,06%
97.5%
80,91%
K4
90 %
76,63%
84.64%
77,17%
Deteksi Risti
20 %
37,29%
36.92%
37,34%
Melebihi target
Persalinan
Nakes
90 %
79,82%
100%
79,13%
KN1
90 %
82,88%
84.47%
83,56%
N2
90 %
82,88%
84.01%
83,56%
N3
90 %
79,72%
83.56%
83,56%
B2
90 %
79,27%
78.99%
82,19%
10
B8
90%
76,57%
79.90%
73,51%
13
B9
90 %
78,82%
78.99%
84,01%
14
B12
90 %
77,47%
75.92%
84,01%
15
PELAYANAN
KB
70%
79%
76,97%
78,51%
Melebihi target
Hasil Cakupan Program KIA / KB UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013 masih perlu peningkatan yang lebih baik lagi, masih
banyak / hampir seluruh cakupan kegiatan yang belum memenuhi target, diantaranya yaitu kegiatan K , KN , N , N , B , B , B ,
B dengan trend 2011 2013 ada yang meningkat, tetap bahkan turun dari tahun sebelumnya.
Kesenjangan K dan K pada tahun 2013 ini tidak terlalu besar (3,74%) dibandingkan tahun 2012 (12,86%), itu artinya masih ada
sekitar 9 bumil yang belum masuk K
Diperlukan kerjasama aktif antara petugas kesehatan, petugas kesehatan dengan kader kesehatan melalui kunjungan rumah
dalam penemuan dan pemantauan ibu hamil serta neonatal sehingga penanganan kasus resti baik pada ibu hamil atau pun
neonatal dapat dilakukan sedini mungkin dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi.
Diharapkan semua petugas memahami definisi operasional untuk tiap cakupan sehingga dapat menghitung cakupan dengan benar.
Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil cakupan yaitu dengan memberikan pelayanan yang lebih baik sesuai SOP, tertib
administrasi KIA serta meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektoral.
Evaluasi yang intensif dan berkesinambungan terhadap hasil cakupan KIA oleh petugas dan seluruh binwil adalah upaya
lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil cakupan program KIA.
Hasil cakupan pelayanan KB sudah cukup baik, trend 2011 2013 menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun. Secara kualitas,
pencapaian ini perlu diperhatikan lagi, oleh karena masih banyak akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi yang kurang mantap
terutama akseptor yang telah memiliki dua anak atau lebih.
4
12
4.
Upaya pendekatan dan promosi pada klien/masyarakat oleh petugas puskesmas, kader, lintar sektor dengan
BKKBN tentang Pengetahuan KB bagi Masyarakat perlu lagi digalakkan agar akseptor yang telah memiliki dua anak atau lebih
mau dengan kesadarannya sendiri untuk menggunakan alat kontrasepsi yang lebih mantap. Serta bagi klien yang baru memiliki
satu anak mau untuk menunda kehamilannya sampai anak tersebut melewati masa balitanya.
Diharapkan dengan upaya-upaya tersebut diatas dapat menekan laju pertumbuhan penduduk khususnya di Kelurahan Jagasatru
sehingga kepadatan penduduk dapat berkurang.
Tabel 2.13
Hasil Cakupan Kegiatan MTBM / MTBS
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
NO
NAMA
KEGIATAN
MTBS (2bl-5th)
Balita
CAKUPAN
TARGET
2011
2012
2013
KETERANGAN
TREND
10%
19%
19.61%
16,23%
Melebihi target
100 %
100
%
100%
100%
Mencapai target
MTBM (0-2bl)
Neona
tus (0-28
hr)
Bayi
(0- 2 bl)
100 %
100%
100%
100%
Mencapai target
Hasil kegiatan MTBM /MTBS UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011 2013 sudah cukup baik. Dari kegiatan ini telah dapat
menjaring beberapa kasus yang berpotensi menjadi wabah seperti campak, diare serta kasus kasus yang harus segera mendapat
penanganan yang cepat dan tepat seperti misalnya demam tinggi, pneumonia dll.
Dalam rangka menurunkan angka kematian balita, masih diperlukan kerjasama yang aktif, evaluasi yang intensif dan
berkesinambungan antara petugas lintas program, agar pelaksanaan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) dapat terlaksana
dengan baik. Dengan demikian program MTBS diharapkan akan dapat menjaring balita resti / yang sakit, sehingga penangannya
dapat dilakukan sedini mungkin.
Kegiatan MTBM/MTBS ini harus terus dilaksanakan secara berkesinambungan agar cakupan program-program yang lain ikut
tercapai. Diperlukan kerjasama yang baik antara lintas program dalam kesinambungan program MTBM/MTBS ini.
NO
NAMA
KEGIATAN
CAKUPAN
TARGET
2011
2012
2013
KETERANGAN
TREND
5,6%
5,2%
Klinik sanitasi
10 %
7,1
%
Pengawasan
dan
Pembinaan
TTU
93 %
97,2
%
100%
100%
Pengawasan
dan
Pembinaan
TPM
90 %
90 %
94,28%
100%
Pengawasan
TPS
93 %
100
%
100%
100%
Kunjungan
Rumah
100 %
91,4
%
90%
82%
Pelaksanaan Program Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik namun ada beberapa yang
harus ditingkatkan lagi, seperti pelayanan klinik sanitasi baru dilaksanakan 5,6% dari semua yang datang berobat ke
Puskesmas, dan kunjungan rumah, baru dilaksanakan 82% dan trend nya menurun dibandingkan tahun lalu. Perlu peningkatan
kerjasama yang baik antara lintas program serta dengandokter pemeriksa di BP Umum agar kasus-kasus penyakit
bersumber dari linkungan atau binatang dapat di konsulkan/dirujuk ke klinik sanitasi agar petugas sanitasi bisa mendapatkan data
untuk memecahkan / mencari akar permasalahan di lapangan sehingga kasus-kasus tersebut tidak menjadi KLB (Kejadian Luar
Biasa).
Kunjungan rumah dalam rangka inspeksi sanitasi perumahan, penilaian rumah sehat, perlu ditingkatkan lagi melalui kerjasama
lintas program dan lintas sektor agar terwujudnya wilayah kelurahan jagasatru yang bersih dan sehat dengan demikian diharapkan
derajat kesehatan masyarakat Kelurahan Jagasatru pun akan meningkat.
1.4. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Tabel 2.15
Hasil Cakupan Program Gizi
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
CAKUPAN
NO
NAMA
KEGIATAN
TARGET
2011
2012
2013
KETERANGAN
TREND
Jumlah balita
(S)
100%
100%
100%
100%
Mencapai target
Balita Yg
mempunyai kartu
(K)
100%
100%
100%
100%
Mencapai target
Balita yg
ditimbang naik
berat badannya
( N/D )
80%
68,2%
69,2%
68,3%
0,01%
5%
2.45%
0,01%
Cakupan
Penimbangan
(K/S)
100 %
100%
100%
100%
Mencapai target
Tingkat
partisipasi
masyarakat
(D/S)
85%
83,2%
87,4%
84,4%
Mencapai target
Pencapaian
program (N/S)
45%
56,6%
60,5%
57,6%
Mencapai target
Hasil kegiatan program Gizi pada tahun 2013 di Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik.Peran serta
masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan posyandu oleh para kader posyandu sudah baik, hal
tersebut dapat dilihat dari pencapaian cakupan D/S (84,4%)namun demikian ada penurunan trend dibandingkan tahun
sebelumnya.
Secara kualitas masih ada yang harus ditingkatkan lagi antara lain perlunya perhatian khusus/intervensi lebih intensif
mengenai peningkatkan berat badan tiap kali penimbangan oleh karena masih ada sebanyak 31,7% balita yang tidak
mengalami peningkatan berat badan pada saat penimbangan. Diperlukan kerjasama yang baik antara lintas program dan lintas
sektor dalam pembinaan/intervensi balita yang tidak/sulit naik berat badannya tersebut.
Jumlah balita gizi kurang dan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jagasatrumengalami penurunan dibandingkan tahun
sebelumnya, diharapkan penurunan ini diikuti pula dengan adanya peningkatan pengetahuan ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita
tentang prilaku hidup ber-PHBS, sehingga bayi, balita serta anak-anak di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru dapat tumbuh dengan
sehat. Diharapkan dengan perhatian yang lebih serta intervensi yang tepat tidak ada lagi balita gizi buruk di wilayah
kerja Puskesmas Jagasatru.
Tabel 2.16
Hasil Cakupan Program Imunisasi
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
NO
NAMA
TARGET
CAKUPAN
KET
TREND
KEGIATAN
2011
2012
2013
Imunisasi
BCG
98 %
81,98
%
83,56%
70,32%
Kurang
dari target
Imunisasi
DPT Hb
98 %
84,68
%
82,19%
78,08%
Kurang
dari target
Imunisasi
DPT Hb
95 %
85,14
%
80,82%
82,19%
Kurang
dari target
Imunisasi
DPT Hb
90 %
80,18
%
78,08%
78,54%
Kurang
dari target
Imunisasi
Polio
90 %
80,18
%
82,19%
68,49%
Kurang
dari target
Imunisasi
Polio
95 %
83,78
%
79,91%
78,08%
Kurang
dari target
Imunisasi
Polio
93 %
82,43
%
78,54%
81,74%
Kurang
dari target
Imunisasi
Polio
90 %
80,18
%
78,08%
78,54%
Kurang
dari target
Imunisasi
Campak
90 %
65,77
%
83,11%
80,82%
Kurang
dari target
10
Imunisasi
Hepatitis
unijek
75 %
80,18
%
83,11%
76,26%
lebihdari
target
11
Imunisasi TT
1
90 %
112,70
%
76,76%
Kurang
dari target
98,34%
12
Imunisasi TT
2
85 %
36,64
%
83,81%
70,95%
Kurang
dari target
Pencapaian program imunisasi yang hampir selalu tidak mencapai target ini disebabkan karena jumlah sasaran
bayi/balita di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru berdasarkan proyeksi terlalu besar dibandingkan jumlah riil bayi/balita
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru.Selain itu, tingakat mobilisasi penduduk Kelurahan Jagasatru sangat tinggi, banyak
penduduk yang hanya andon untuk beberapa lama, kemudian pindah / pulang ke tempat asal.
Selain adanya kesenjangan antara data sasaran hasil proyeksi dan data sasaran riil, juga mobilisasi penduduk yang cukup
tinggi hasil cakupan imunisasi di beberapa RW rendah karena adanya pemahaman dari keyakinan beberapa masyarakat
bahwa bahan baku untuk pembuatan vaksin berasal dari bahan yang tidak halalsehingga masyarakat tidak mau
membawa anaknya diimunisasi. Sehingga upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi bagi
bayi dan balita sebagai bagian dari kelompok rentan perlu dilakukan melalui kegiatan promosi kesehatan perorangan ataupun
kelompok agar program imunisasi dapat berjalan dengan baik sehingga bayi dan balita di wilayah Puskesmas Jagasatru dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal.
Tabel 2.17
Hasil Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
Jagasatru Tahun 2011 2013
NO
NAMA
KEGIATAN
CAKUPAN
TARGET
2011
2012
2013
KETERANGAN
TREND
95,84%
93,5%
96,20%
92,57%
DT
95 %
94,9
%
TD
95 %
97,8
%
3
Campak
95 %
97,0
%
94,46%
92,57%
Hasil kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)pada tahun 2013 mengalami penurunan, oleh karena pada pelaksanaan
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada tahun 2013 ada beberapa sekolah yang anak didiknya tidak diijinkan untuk di
imunisasidi sekolah karena ada pemahaman yang meragukan kehalalan imunisasi, kedepannya kerjasama yang sudah baik antara
petugas imunisasi, petugas UKS dan pihak sekolah termasuk guru UKS agar lebih ditingkatkan lagi agar hal-hal tersebut dapat
diantisipasi sebelumnya misalnya dengan kegiatan sosialisasi/penyuluhan tentang imunisasi bagi orang tua murid di sekolah.
2011
2012
NO
KEGIATAN
SASARAN
HASIL
Penderita
DBD
Penderita
DBD yang
Ditangani
Rumah yang
diperiksa
Jentik
1717
Rumah yang
bebas Jentik
Kasus DBD
yang di PE
CAKUPAN
2013
SASARAN
HASIL
CAKUPAN
SASARA
100%
100%
13
1717
100%
1740
1740
100%
1757
1717
1570
91.4%
1740
1590
90.2%
1757
100%
100%
13
Upaya pemeriksaan jentik berkala oleh kader serta kegiatan monitoring pelaksanaan jentik berkala oleh petugas sangat
membantu dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat DBD. Upaya ini harus dibantu oleh upaya semua masyarakat
kelurahan jagasatru untuk melakukan gerakan 3M (menutup, menguras, mengubur) dalam rangka pemberantasan jentik
nyamuk aedes aegypti.
1. Surveillans
Pelaksanaan program surveillans di wilayah kerja UPTD Puskesmas sudah cukup baik karena ditunjang dengan adanya
pengumpulan data epidemiologi yang di dapat dari kegiatan dalam dan luar gedung yang berpotensi menjadi wabah cepat
dan lengkap oleh petugas. Dengan adanya data epidemiologi yang lengkap maka kegiatan penanggulangan penyakit dapat
dilaksanakan dengan mudah dan cepat sehingga kejadian KLB serta perluasan wilayah KLB dapat dicegah.
Pertemuan rutin antara petugas kesehatan (TEPUS) dalam rangka menggali permasalahan kesehatan di wilayah kerja sudah
dilaksanakan dengan baik di UPTD Pudkesmas Jagasatru, sehingga kerjasama lintas program antar petugas kesehatan sudah
berjalan dengan baik.
Kerjasama lintas program antar petugas puskesmas, lintas sektoral, dukungan tokoh masyarakat dan upaya peran serta
seluruh masyarakat dalam membangun sistem pengamatan penyakit serta faktor-faktor resiko resikonya diharapkan
dapat mencegah timbulnya penyakit menular di masyarakat yang dapat berpotensi menjadi KLB.
Adapun penemuan kasus yang berpotensi menjadi wabah dapat dilihat pada Tabel 2.19 :
Tabel 2.19
Hasil Kegiatan Surveillans
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
NO
NAMA
2011
2012
2013
NO
KEGIATAN
SASARAN
HASIL
SASARAN
HASIL
SASARAN
Penemuan
kasus campak
16
10
Penemuan
kasus DBD
Penemuan
kasus diare
1.548
1.588
688
845
1.392
Penemuan
kasus
chikungunya
Penemuan
kasus flu
burung
Penemuan
kasus AFP
Penemuan
kasus HFMD
1. Diare
Pelaksaan program Diare sudah cukup baik, penemuan kasus diare cukup banyak di wilayah UPTD Puskesmas Jagasatru hal
ini dapat disebabkan karena beberapa faktor yaitu karena kepadatan penduduk yang sangat tinggi sehingga sanitasi
lingkungan menjadi kurang baik, kurangnya kesadaran masyarakat dalammenjaga kebersihan dan kesehatan
pribadi.
Tabel2.20
Hasil Cakupan Program Diare
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011 2013
CAKUPAN
KETERANGAN
TREND
131%
132%
NO
NAMA
KEGIATAN
TARGET
2011
2012
2013
Penemuan
kasus (semua
umur)
10%
189%
122,8%
Diare Balita
20%
177%
136,7%
Dalam penangan kasus diare, rehidrasi oral merupakan upaya pertolongan pertama yang paling penting dilakukan dalam
mencegah dan menanggulangi dehidrasi akibat diare.Peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan kematian akibat diare
telah dilakukan melalui kegiatan rehidari oral yaitu pendistribusian oralit oleh kader posyandu kepada penderita diare.
1. ISPA
Pelaksanaan program ISPA di Puskesmas Jagasatru telah berjalan cukup baik, hal ini ditandai dengan penemuan kasus ISPA yang
cukup baik. Pada kasus ISPA Pneumonia yang memerlukan penanganan lebih lanjut telah dirujuk ke RS, yang kemudian akan
dilakukan pemantauan pasca perawatan oleh petugas dalam rangka care seeking untuk mencegah kematian bayi / balita akibat
Pneumonia.
Diharapkan dengan jumlah penemuan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang masih kurang dari target ini lebih
menggambarkan sudah baiknya status kesehatan masyarakat khususnya masyarakat wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru.
Tabel2.21
Hasil Cakupan Program ISPA
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011 2013
NAMA
KEGIATAN
Penemuan
kasus ISPA
TH
SASARAN
TARGET
HASIL
CAKUPAN
KETERANGAN
TREND
2011
146
166
221
2012
90
90
67
2013
pneumonia
105
105
73
Namun demikian penemuan kasus dan penanganan kasus ini masih harus lebih ditingkatkan lagi dengan kerjasama yang baik
antara lintas program dan kerjasama petugas, petugas bina wilayah (binwil) serta dengan kader kesehatan.
NO
NAMA
TARGET
PENCAPAIAN
2011
KEGIATAN
2012
2013
SASARAN
CAKUPAN
SASARAN
CAKUPAN
SASARAN
CAPAIAN
Penemuan
kasus
100%
21
100%
11
109%
10
11
Perkiraan
Suspek
68%
210
68.57%
110
122%
100
147
Angka
konversi
85%
21
85.71%
12
75%
11
Angka
kesembuhan
100%
19
100%
21
100%
12
12
Angka
kesalahan
laborat
< 5%
144
135
100
TB Anak
> 10%
21
14%
12
33%
RO (+)BTA
(-)
< 10%
21
4.76%
12
16.66%
.
Angka kesembuhan yang telah mencapai 100% didapat dari pemeriksaan sputum ulang penderita pada bulan terkhir pengobatan
yang menyatakan kuman BTA sudah negatif (kuman BTA sudah tidak ditemukan pada pemeriksaan mikroskopik apus sputum).
Laboratorium UPTD Puskesmas Jagasatru mulai tahun 2012 sudah diberikan kewenangan oleh Dinas Kesehatan Kota
Cirebon sebagai Laboratorium yang dapat dan mampu memeriksa dan membaca hasil pemeriksaan apus
sputumnya sendiri. Dengan demikian sejak awal tahun 2012 UPTD Puskesmas Jagasatru tidak perlu lagi merujuk pemeriksaan
mikroskopik sputum ke Laboratorium Prn yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Cirebon. Hal ini ditunjang dengan
adanya tenaga analis serta sarana prasanana yang telah memenuhi persyaratan sebagai laboratorium pembaca sendiri hasil
pemeriksaan TB paru. Dalam menjaga mutu dari hasil pemeriksaan mikroskopik sputum tersebut, sediaan-sediaan pemeriksaan
sputum pasien (preparat) di laboratorium UPTD Puskesmas Jagasatru selalu di lakukan pemeriksaan ulang mikrokopik oleh
Laboratorium Kesehatan Daerah sebagai standar prosedur tetap yang harus dilaksanakan dalam penemuan dan penatalaksanaan
program TB. Dalam pemeriksaan kroscek ini Laboratorium UPTD Puskesmas Jagasatru telah melaksanakan kegiatannya dengan
cukup baik karena angka kesalahan dalam pembacaan preparat adalah 0 atau hasilnya telah sama / sesuai dengan hasil pembacaan
Laboratorium Kesehatan Daerah.
Dengan adanya fasilitas laboratorium seperti tersebut di atas, sangat memberikan kemudahan tidak hanya bagi
dokter pemeriksa, petugas TB, petugas Laboratorium tapi juga bagi penderita TB yang ada di wilayah UPTD Puskesmas
Jagasatru dapat dengan lebih cepat mendapatkan hasil pemeriksaannya sehingga dapat dengan cepat pula ditentukan
penatalaksanaan selanjutnya.
Angka TB anak melebihi dari target, hal ini bisa terjadi karena mungkin sajasuspek/penderita yang ada di wilayah UPTD
puskesmas Jagasatru yang sebenarnya adalah lebih dari angka proyeksi yang telah ditentukan atau juga mungkin karenaover
diagnosis dari petugas. Untuk mengurangi kemungkinan yang kedua (over diagnosis) petugas UPTD Puskesmas selalu
diupayakan untuk selalu memperhatikan SOP penatalaksanaan TB pada anak (termasuk didalamnya sistem skoring).
1. Penyakit Kelamin
Pada Bulan September tahun 2013, UPTD Puskesmas Jagasatru ditunjuk sebagai Layanan HIV (Human Immunodeficiency Virus)
IMS (Infeksi Menular Sexual) Komprehensif Berkesinambungan (LKB HIV-IMS) dimana pelayanannya meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif (paripurna) bagi individu dan masyarakat yang membutuhkan. Diharapkan dalam layanan ini
orang yang tidak sakit agar semakin sehat, yang sakit agar makin sehat, yang belum terinfeksi agar tidak tertular dan yang sudah
terinfeksi agar kualitas hidup meningkat.
UPTD Puskesmas Jagasatru telah memiliki tim yang sudah dilatih Layanan HIV (Human Immunodeficiency Virus)IMS (Infeksi
Menular Sexual) Komprehensif Berkesinambungan (LKB HIV-IMS) yang terdiri dari tenaga promosi kesehatan, dokter umum,
dokter gigi, bidan, perawat dan analis.
Kegiatan yang sudah di laksanakan oleh UPTD Puskesmas Jagasatru terkait layanan LKB HIV- IMS, dapat di lihat pada tabel 2.23
dibawah ini.
Tabel 2.23
Kegiatan LKB HIV IMS
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
No
Kegiatan
Tujuan
Sosialisasi dan
Koordinasi lintas
Jagasatru
sektor
Koordinasi dan
membangun
jejaring
Sosialisasi dan
membangun
jejaring
Sosialisasi dan
membangun
jejaring
Sosialisasi dan
membangun
jejaring
Mobile Klinik
Mendeteksi dini
dan tata laksana
IMS HIV
Hasil deteksi dini IMS HIV AIDS dengan pemeriksaan darah du UPTD Puskesmas Jagasatru adalah sebagai berikut :
Tabel 2.24
No
Kegiatan
Jumlah
Pemeriksaan
Positif
Interminate
Tes VDRL
58
Tes HIV-AIDS
203
Dari hasil pemeriksaan terdapat 8 (delapan) orang interminate yang artinya orang tersebut harus dilakukan pemeriksaan ulang
setelah 6 (enam) bulan pemeriksaan pertama.
1. Pes/Rabies
Untuk kegiatan program Pes/Rabies pada tahun 2011 2012 tidak ada penemuan kasus di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Jagasatru.
Tabel 2.25
Hasil Cakupan Program Pes/Rabies
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011 2013
TAHUN
NAMA
KEGIATAN
SASARAN
TARGET
HASIL
CAKUPAN
KETERANGAN
2011
Rabies
Suspek
2012
Rabies
2013
Rabies
1. Filariasis
Tidak ditemukan kasus/penderita Infeksi Filariasis pada tahun 2011 dan 2012 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru.
Tabel 2.26
Hasil Cakupan Program Filariasis
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011 2013
TAHUN
NAMA
KEGIATAN
TARGET
HASIL
CAKUPAN
SASARAN
KETERANGAN
2011
Rabies
Suspek
2012
Rabies
2013
Rabies
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Jumlah PAUD
Jumlah TK
Jumlah SD
14
Jumlah SLTP
Jumlah SLTA
Adapun hasil kegiatan perjaringan anak sekolah dalam rangka deteksi dini penyakit pada anak-anak sekolah dapat dilihat pada
Tabel 2.28 berikut :
Tabel 2.28
Hasil Cakupan Program Usaha Kesehatan Sekolah
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
CAKUPAN
KETERANGAN
TREND
100%
Mencapai target
==
100
%
100%
Mencapai target
==
100
%
100
%
100%
Mencapai target
==
100 %
100
%
100
%
100%
Mencapai target
==
100 %
100%
100%
100%
Mencapai target
==
NO
NAMA
KEGIATAN
TARGET
2011
2012
2013
Penjaringan
TK
100 %
100
%
100
%
Penjaringan
SD
100 %
100
%
Penjaringan
SMP/MTS
100 %
Penjaringan
SMA/MA
Pemeriksaan
berkala
6
Pemberian
obat cacing
100 %
100
%
100
%
100%
Mencapai target
==
Pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru telah berjalan cukup baik, cakupan
program seluruhnya telah mencapai target. Koordinasi lintas program antar petugas serta koordinasi lintas sektor antara UPTD
Puskesmas Jagasatru dengan UPTD Pendidikan Kecamatan Pekalipan dan pihak sekolah sudah terjalin cukup baik.
Tahun 2012
Tahun 2013
NO
NAMA
KEGIATAN
TARGET
SASARAN
CAKUPAN
SASARAN
CAKUPAN
SASARAN
Deteksi Dini
Gangguan
Kesehatan
Jiwa
20%
33.065
0,92%
38.852
0,6%
35.451
19
Penanganan
Pasien
Terdeteksi
Gangguan
Kesehatan
Jiwa
100%
306
100%
236
100%
313
Pelaksanaan Program Kesehatan Jiwa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru pada tahun 2011-2012 belum maksimal,
untuk cakupan penemuan kasus/deteksi dini gangguan kesehatan jiwa masih sagat kurang dan trendnya mengalami
penurunan, tahun 2011 cakupan hanya 0,92% dan tahun 2012 menurun lagi menjadi 0,6%.Pada tahun 2013 cakupan deteksi
dini gangguan kesehatan jiwa meningkat menjadi 19,9% hampir mencapai target.Beberapa kasus telah mendapatkan penangan
oleh psikolog melalui kegiatan konseling di Puskesmas. Kegiatan konseling oleh psikologi ini diselenggarakan setiap 2 (dua)
minggu sekali, yaitu pada hari rabu minggu I dan minggu III setiap bulannya.
Perlu adanya pelatihan untuk dokter puskesmas dan petugas kesehatan jiwa dalam melakukan deteksi dini dengan mengunakan
metoda 2 (dua) menit pada kasus-kasus gangguan kesehatan jiwa, karena dokter dan petugas di UPTD Puskesmas Jagasatru belum
pernah mendapatkan pelatihan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa.
Kerjasama serta komunikasi harus ditingkatkan antara petugas pemegang program dengan dokter pemeriksa serta
dengan seluruh binwil di wilayah kerja untuk penemuan/deteksi dini gangguan kesehatan jiwa. Sehingga penderita gangguan
kesehatan jiwa bisa mendapatkan haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik.
2.3 PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
Tabel 2.30
10
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
NO
NAMA
KEGIATAN
TARGET
SASARAN
CAKUPAN
SASARAN
CAKUPAN
SASARAN
CA
Keluarga
rawan yg
dibina
80%
510
64%
288
79,86%
437
(34
Bumil yg
memperoleh
pembinaan
55
105%
37
64,86%
52
(11
Bayi resti yg
memperoleh
pembinaan
35
100%
24
175%
34
(77
Anak balita
resti yg
memperoleh
pembinaan
227
41,4%
84
80,95%
127
(75
Kasus kronis
yg
memperoleh
pembinaan
11
245%
420%
(68
Lansia yg
memperoleh
pembinaan
553
21,69%
463
5,83%
703
(22
Perawatan
Tindak Lanjut
34
58,82%
18
272,2%
28
(46
KM I
52
KM II
55
10
KM
41
24
94
34
33
III
KM
IV
NO
NAMA
KEGIATAN
Tahun 2011
TARGET
SASARAN
Tahun 2012
CAKUPAN
SASARAN
Tahun 2013
CAKUPAN
SASARAN
CA
Maternal
selesai dibina
23%
55
49%
37
21,62%
52
(18
10
Bayi selesai
dibina
23%
35
80%
24
20,8%
34
(4)
11
Balita selesai
dibina
23%
227
22,46%
84
14,28%
127
(15
12
Lansia selesai
dibina
23%
553
10,67%
463
1,51%
703
(15
13
Penyakit
kronis selesai
dibina
23%
11
109%
60%
14
Perawatan
Tindak Lanjut
selesai dibina
23%
34
14,7%
18
5,5%
28
Pelaksanaan Program Perkesmas (Perawatan Kesehatan Masyarakat) adalah perpaduan antara keperawatan dan kesehatan
masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal , sehingga
mandiri dalam upaya kesehatannya masyarakat. Dalam pelaksanaannya koordinator perawat (petugas perkesmas) harus bekerja
sama dengan petugas lintas program yang lain, sehingga tersedianya data yang memadai yang dapat dipergunakan dalam
pemantauan serta intervensi kegiatan kesehatan masyarakat ini.
Adapun hasil akhir cakupan pembinaan untuk setiap kelompok rawan yang selesai dibina adalah 23% dari kasus yang ada, dan
hasil cakupan program perawatan kesehatan masyarakat di UPTD Puskesmas Jagasatru beberapa tidak mencapai target. Perlu
adanya kerjasama dan koordinasi yang lebih intensive untuk pencapaian cakupan perkesmas selanjutnya.
2012
2013
N
O
NAMA
KEGIATA
N
TARGE
T
SASARA
N
HASI
L
CAKUPA
N
SASARA
N
HASI
L
CAKUPA
N
SASARA
N
Penyakit
mata yg
menyebabk
an
kebutaan
5%
6.009
196
3,26%
5.680
323
5,65%
5.920
Kebutaan
karena
katarak
5%
116%
133%
1.744
Kebutaan
katarak
gakin
10
10
10
100%
10
10
100%
19
Pelayanan Kesehatan Mata di Puskesmas Jagasatru telah berjalan dengan baik, trendmenunjukan adanya peningkatan
pelayanan pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2012. Pelayanan tersebut dilakukan di dalam dan di luar gedung Puskesmas.
Selain itu juga dilaksanakan secara khusus untuk penjaringan pasien penderita penyakitKatarak senillis di masyarakat baik
oleh dokter, petugas ataupun oleh kader kesehatan.
NAMA
KEGIATAN
TARGET
SASARAN
Th. 2011
HASIL
CAKUPAN
SASARAN
Th. 2013
HASIL
CAKUPAN
SASARAN
HA
CA
Pra Lansia
15 %
185
55,89%
229
55,89 %
185
72,
Lansia
20 %
80
91,91 %
99
91,91 %
124
99,
Lansia Resti
40 %
104
38,28 %
128
38,28 %
124
32,
Pelayanan Kesehatan Lansia di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru telah berjalan dengan baik trendnya meningkat antara tahun
2011 sampai dengan tahun 2013. Pelayanan lansia resti belum terlayani sesuai harapan karena dari jumlah sasaran lansia yaitu
sekitar 433 orang, lansia yang secara aktif datang ke posbindu dan puskesmashanya 297 orang lansia saja.Meskipun demikian,
lansia resti yang sudah dilayani baik oleh petugas puskesmas di lapangan maupun pelayanan di dalam gedung, selalu dilakukan
pemantauan oleh petugas, binwil dan kader kesehatan.
UPTD Puskesmas Jagasatru memiliki 10 (sepuluh) Pos Bindu binaan, dimana masing-masing Pos Bindu akan dikunjungi petugas
peukesmas 1 (satu) bulan sekali.
III.
KUNJUNGAN PUSKESMAS
Tabel 2.36
Jumlah Kunjungan Lama BP Umum
Tabel 2.38
Jumlah Kunjungan Baru BP GIGI
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
Kunjungan baru BP Gigi tahun 2013 bila dibandingkan dengan tahun 2012 ada penurunan 858 kunjungan (15,67%).
1. Lama
Tabel 2.39
Tabel 2.40
Jumlah Kunjungan Lama BP GIGI
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
Kunjungan lama BP Gigi tahun 2013 bila dibandingkan dengan tahun 2012 ada peningkatan 733 kunjungan (39,17%)
3.1. JUMLAH KUNJUNGAN KIA
1. Baru
Tabel 2.41
Jumlah Kunjungan Baru KIA
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2012
Tabel 2.42
Jumlah Kunjungan Baru KIA
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
Kunjungan baru KIA tahun 2013 bila dibandingkan dengan tahun 2012 ada penurunan 104 kunjungan (6,72%).
1. Lama
Tabel 2.43
Jumlah Kunjungan Lama KIA
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2012
Tabel 2.44
Jumlah Kunjungan Lama KIA
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
Kunjungan lama KIA tahun 2013 bila dibandingkan dengan tahun 2012 ada penurunan 434 kunjungan (10,02%).
4.1.
Dibawah ini akan ditampilkan jumlah kunjungan UPTD Puskesmas Jagasatu dari tahun 2012 dan tahun 2013.
Tabel 2.45
Jumlah Kunjungan
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2012
Kunjungan Penderita
Jumlah
Umum
16.649
Askes
2.241
Astek
228
Keuring
781
Kartu Sehat
10.668
CMS
179
Gratis Lainnya
8.096
Total Jumlah
38.841
Asal Penderita
Jumlah
Kota Umum
12.448
Kota Askes
2.003
Kota Astek
226
8.446
255
Total Jumlah
23.425
Klasifikasi Penderita
Jumlah
0 1 th
2.208
1 5 th
5.363
5 14 th
5.556
Selebihnya
25.517
Total Jumlah
38.841
Tabel 2.46
Jumlah Kunjungan
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
Kunjungan Penderita
Jumlah
Umum
21.008
Askes
1.950
Astek
235
Keuring
899
Kartu Sehat
8.987
CMS
1.207
Gratis Lainnya
1.156
Total Jumlah
35.442
Asal Penderita
Jumlah
Kota Umum
10.630
Kota Askes
1.820
Kota Astek
231
10.378
146
40
Total Jumlah
23.245
Klasifikasi Penderita
Jumlah
0 1 th
1.760
1 5 th
4.895
5 14 th
5.461
Selebihnya
23.331
Total Jumlah
35.442
Jumlah total kunjungan pada tahun 2013 bila dibandingkan dengan tahun 2012 ada penurunan sekitar 3.399 (4,58%) pengunjung,
ini karena pengunjung gratis lainnya ada penurunan skitar 6.940 pengunjung.
Tahun 2013
No
Diagnosa
Jumlah
Kunjungan
ISPA
11.781
42,08
Hipertensi
3.606
12,88
Myalgia
3.261
11,65
2.400
8,57
Dispepsia
1.539
5,5
1.347
4,81
DM tidak spesifik
1.256
4,49
Gout
1.215
4,34
Dermatitis Kontak
840
10
749
2,68
27.994
100
Jumlah
Dari data kunjungan pasien di UPTD Puskesmas Jagasatru tahun 2013, didapat informasi mengenai 10 penyakit terbanyak di
UPTD Puskesmas Jagasatru. Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Penyakit ISPA (42,08%), Hipertensi
(12,88%), Myalgia (11,65%), Diare (8,57%) dan Dispepsia (5,5%) masih merupakan penyakit terbanyak di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Jagasatru. Hal ini dapat dimengerti karena wilayah Kelurahan Jagasatru merupakan wilayah yang1. tingkat
kepadatan penduduknya sangat tinggi rata-rata 30.563 jiwa/Km2, dengan tingkat hunian >6jiwa/rumah, ini
merupakan tingkat hunian yang cukup padat dan potensial terhadap penularan penyakit.2. 57,69% (6.099 jiwa)Penduduk di
Kelurahan Jagasatru adalah mayarakat miskin, tentunya ini erat kaitannya dengan tingkat pendidikan masyarakat
Kelurahan Jagasatru yang akan berdampak baik langsung ataupun tidak langsung pada tingkat kesehatan individu serta
masyarakat di kelurahan Jagasatru.
6.1.
KEUANGAN
Sumber pembiayaan operasional dan kegiatan program di UPTD Puskesmas bearasal dari Dinas Kesehatan Kota yang berasal dari
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Cirebon ataupun berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)
yang berasal dari pusat.
Adapun besaran jumlah penerimaan keuangan di UPTD Puskesmas Jagasatru dapat di lihat pada Tabel 2.48.
Tabel 2.48
Jumlah Penerimaan Keuangan
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2012
Penerimaan
NO
Kegiatan
APBN(Rp)
APBD(Rp)
Pengeluaran
Saldo
Pengembalian
Retribusi
68.812.750
68.812.750
UKS
500.000
500.000
Wabah, Bencana
dan Kesling
1.423.523
1.423.523
KIA & KB
14.197.500
1.419.7500
Gizi
44.808.000
44.808.000
P2P
6.655.000
6.655.000
2.731.227
2.731.227
Lansia
BOK
74.010.000
74.010.000
Jamkesmas Des
10 s.d Nop 2011
59.179.000
59.179.000
Jamkesmas Des
11 s.d Nop 2012
64.274.500
64.274.500
Jumlah
197.463.500
137.704.477
335.167.977
BAB. III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
Sesuai dengan arah kebijakan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Cirebon serta Tugas pokok UPTD Puskesmas
Jagasatru, sasaran yang ingin dicapai pemerintah Kota Cirebon pada tahun 2013 2018 dalam bidang kesehatan adalah
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang berkualitas dengan arah kebijakan Menyediakan Jaminan Pelayanan
Kesehatan Dasar bagi seluruh Warga Kota Cirebon dan menyediakan biaya Operasional Pelayanan Kesehatan Rujukan.
Pada bab ini akan dilakukan Analisa masalah dan pemecahan masalah yang ditemukan di UPTD Puskesmas Jagasatru, mulai dari
identifikasi masalah sampai dengan bentuk intervensi kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun sistematika/alur dari
proses analisa masalah sampai dengan pemecahan masalah adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
2. Penentuan Prioritas Masalah
3. Perumusan Masalah
4. Mencari Penyebab Masalah
5. Mencari Alternatif Pemecahan Masalah
6. Identifikasi Kegiatan
Dengan menganalisa serta membuat suatu pemecahan masalah kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru dengan
cermat, diharapkan UPTD Puskesmas Jagasatru dapat menemukan alternatif pemecahan masalah kesehatan melalui kegiatankegiatan intervensi secara efektif dan efisien. Sehingga dapat membantu dan meningkatkan pembangunan khususnya bidang
kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru.
1.
IDENTIFIKASI MASALAH
I. UPAYA KESEHATAN WAJIB
Tabel 3.1
Identifikasi Masalah Upaya Kesehatan Wajib
di UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
NO
PROGRAM
TARGET
CAKUPAN
KESENJANGAN
Trend = dibanding
th.2012Trend =
dibanding th.2012
Promosi Kesehatan :
1.
Pembinaan
UKBMPosyandu Purnama
& Mandiri
2.
PembinaanPemberdayaa
n Masyarakat RW
3.
Cakupan Individu/
Keluarga melalui
Kunjunganrumah
95 %90
%
90 %
90 %
Kesehatan Lingkungan :
1.
Klinik Sanitasi
2.
Kunjungan Rumah
10 %100
%
65 %65 %
65 % 65
%
Trend =
dibanding th.2012
50 %
50 %
80,91
%77,17 %
83,56 %
Trend
dibandingkanth.2012() 14,09 %(-) 12,83 %
(-) 6, 44 %
84.01 %
(-) 5,99 %
5,2 %82 %
68,3 %84,4
%
80 % 85
%
45 %
57,6 %
Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit :
1.
Imunisasi
Semua Antigen / Jenis imunisasi
dasar
2.
3.
4.
5.
II.
73
105
DBD
Surveillans
Diare
ISPA Pneumonia
Cakupan imunisai
dasar tidak tercapai
Angka Kejadian
meningkat >>
NO
PROGRAM
Publik Health
Nursing (PHN) /
Perawatan
Kesehatan
Masyarakat
1.
Keluarga
rawan yg
TARGET
CAKUPAN
KESENJANGAN
Semua kegiatan
PHN, baik dari
jumlah sasaran serta
target Trend
dibandingth.2012Jumlah keluarga
rawan yang dibina
dibina
Anak balita
resti yg
memperoleh
pembinaan
3.
Lansia yg
memperoleh
pembinaan
4.
Perawatan
Tindak Lanjut
5.
KM II
6.
KM III
7.
KM IV
8.
Maternal
selesai dibina
9.
Bayi
selesai dibina
10.
Balita
selesai dibina
11.
Lansia
selesai dibina
12.
Penyakit
kronis selesai
2.
1.
Kesehatan Lanjut
Usia (Lansia)
1.
Lansia
Resti
PRIORITAS MASALAH
menurun- Jumlah
keluarga yang selesai
dibina menurun
40 %
32,59 %
Setelah melakukan identifikasi masalah-masalah yang ada di UPTD Puskesmas Jagasatru baik dari Upaya Kesehatan Wajib dan
Upaya Kesehatan Pengembangan maka, didapatlah4 (empat) masalah yaitu :
1. Rendahnya Cakupan Kesehatan Ibu dan Anak
2. Rendahnya Cakupan Balita yang berat badannya naik saat penimbangan
3. Rendahnya Cakupan Pelayanan Imunisasi pada Balita
4. Rendahnya Cakupan Klinik Sanitasi dan Kunjungan Rumah
Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan perlu dilakukan untuk menentukan masalah kesehatan mana yang perlu mendapat
perhatian lebih dari masalah kesehatanlainnya.Untuk penentuan prioritas masalah kesehatan yang ada, dilakukan menggunakan
Analisis USG dengan mempertimbangkan Kriteria sebagai berikut :
U
PENILAIAN KRITERIA
KRITERIA
NILAI
URGENCY
SERIOUSNESS
GROWTH
Sangat urgen
Sangat serius
Sangat tumbuh
Cukup urgen
Cukup serius
Cukup
Urgen
Serius
Tumbuh
Kurang urgen
Kurang serius
Kurang tumbuh
Sangat kurang
urgen
Sangat kurang
serius
Dengan menjumlahkan (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas masalah kesehatan.
TabelANALISIS PENETAPAN PRIORITAS MASALAH
NO
MASALAH POKOK
TOTAL
Rendahnya CakupanKesehatan
Ibu dan Anak
12
Dengan menjumlahkan (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas masalah kesehatan. Dengan demikian pioritas
masalah yang ada di UPTD Puskesmas Jagasatru adalah Rendahnya Cakupan Kesehatan Ibu dan Anak
1. PERUMUSAN MASALAH
Identifikasi permasalahan-permasalahan kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru dilakukan
dengan menganalisa data-data hasil cakupan program UPTD Puskesmas Jagasatru dalam kurun satu tahu yaitu pada bulan Januari
sampai dengan Desember tahun 2013. Dari hasil analisa data-data cakupan program tersebut, kemudian didapatkan beberapa
prioritas masalah yang muncul, yang pada akhirnya didapatkan 3 (tiga) pokok masalah yang akan menjadi prioritas utama dalam
pemecahan masalah kesehatan yang ada di wilayah UPTD Puskesmas Jagasatru.
Setelah itu barulah dilakukan pengkajian terhadap ke-3 masalah tersebut, siapa yang terkena dampak dari permasalahan tersebut,
sebesr apa masalah yang ditimbulkan, dimana terjadi masalah tersebut, kapan masalah tersebut terjadi.
No
MasalahKesehatan
Yang
terkena
Masalah
Ibu
Hamil
Bay
i
Besarnya
Masalah
Tidak
terpantau
nya resti
bumil
Terjadi
penyulit
pada bumil
yang tidak
diketahui
oleh petugas
kesehatan
Penyulit
intra dan
post partum
Dimana
TerjadinyaMasalah
Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Jagasatru
Kapan
Masalah
tersebut
Terjadi
Kurun
waktu 1
tahun
dapat
menyebabka
n beberapa
kejadian pd
bayi spt
:IUFD,
Asfiksia,
BBLR dll.
No
MasalahKesehatan
Imunisasi:Semua
Antigen / Jenis
imunisasi dasar
Yang
terkena
Masalah
Besarnya
Masalah
Balita
Anak/bali
ta tidak
mempunyai
kekebalan
terhadap
Dimana
TerjadinyaMasalah
Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Jagasatru
Kapan
Masalah
tersebut
Terjadi
Kurun
waktu 1
tahun
1.
Perbaikan
GiziMasyarakat :
Rendahnya Balita Yang
naik Berat Badannya
saat PenimbanganTingkat partisipasi
masyarakat di
Posyandu
Balita
beberapa
penyakit
Anak/bali
ta dapat
mudah
terserang
penyakit
Timbul
wabah
Gangguan
Tumbuh
Kembang
Anak
Daya
tahan anak
terhap
penyakit
sangat rendah
Kecerdasa
n anak
menurun
Kurun
waktu 1
tahun
PENYEBAB MASALAH
Setelah dilakukan pengkajian terhadap 3 (tiga) pokok masalah, maka dari ketiga pokok masalah tersebut dianalisa lagi
terhadap faktor-faktor resiko yang mempengaruhinya.
No
1
Masalah
Kesehatan
Kesehatan Ibu
dan Anak:
K4- Kn1 s/d
N3- B2 s/d
B12
Prilaku
Yan-Kes
Kependudukan
Masih
rendahnya
perhatian
masyarakat
thd kesehatan
ibu & anakPengambilan
keputusan
masih banyak
dilakukan
oleh kepala
keluarga
Sebagian
besar
masyarakat
masih
menganut
Paradigma
sakitKurangnya
pengetahuan ttg
pentingnya
memeriksakan
kehamilanKesadaran
masyarakat
masih rendah
dalam menjaga
kesehatan ibu
hamil &
balitaKesadaran
masyarakat
masih rendah
dalam
pencegahan
penyakit thd
bumil & balita
Promosi
Kesehatan
kurangPenemuan /
pencarian kasus
kurang- Kura
ngnya
Koordinasi
lintas program
dan lintas
sektoral Ko
mpetensi
petugas
kesehatan
kurang
optimal
Tugas
rangkap
petugas
kesehatan
Perencanaan
kurang
sempurna
Sebagian status
sosial ekonomi
masih rendahJumlah penduduk
miskin sgt
tinggi- Sasaran
estimasi terlalu
tinggi
Mobilisasi
masyarakat yang
tinggi
No
2
Masalah
Kesehatan
Imunisasi: Semua
Antigen / Jenis
imunisasi dasar
Prilaku
Yan-Kes
Kependudukan
Ada faham
dari beberapa
golongan
masyarakat
yang meyakini
vaksin yang
digunakan
diragukan
kehalalannya.
Sebagian
besar
masyarakat
masih
menganut
Paradigma
sakitKesadaran
masih rendah
tentang
pencegahan
penyakitKurangnya
pengetahuan
tentang
pentingnya
imunisasiAda sebagian
kecil
masyarakat
yang menolak
anaknya
diimunisasi
Promosi
Kesehatan
kurangPenemuan /
pencarian kasus
kurang- Kura
ngnya
Koordinasi
lintas program
& lintas
sektor Data
sasaran
estimasi tidak
sinkron dengan
data riil
Tugas
rangkap
petugas
Kompetensi
petugas
kesehatn
belum optimal
Sebagian
masyarakat
status sosial
ekonomi masih
rendahMobilisasi
masyarakat yang
tinggi- Sasaran
estimasi terlalu
tinggi
Perencanaan
kurang
sempurna
Perbaikan
GiziMasyarakat :
Rendahnya Balita
yang naikberat
badannya
saatPenimbanganRendahnya Tingkat
partisipasi
masyarakat di
Posyandu
Gambar 1
POHON MASALAH
Kebiasaan
memberikan
makanan padat
sebelum
wktunya
Masih
rendahnya
kebiasaan
memberikan
ASI
eksklusifKurangnya
pengetahuan
tentang
makanan
bergizi- Pola
makan yang
kurang
baik- Malas
membawa
anak balita
ke posyandu
Promosi
Kesehatan
kurangPenemuan /
pencarian kasus
kurangEfektivitas meja
IV posyandu
masih
rendah- Kuran
gnya
Koordinasi
lintas program
& lintas sektor
Kompetensi
petugas
kesehatan
belum optimal
Sebagian status
sosial ekonomi
masih rendahJumlah penduduk
miskin sangat
tinggi- Banyakny
a Jumlah anak
dengan berat
badan kurang
Jarak kelahiran
dekat
Sebab
2D
2B
2C
2A
JUMLAH SASARAN IBU HAMIL RIIL DI LAPANGAN TIDAK SESUAI DENGAN SASARAN ESTIMASI IBU HAMIL DI
WILAYAH KERJA
Keterangan :
Masalah Utama yang dihadapi adalah No.1 Adalah Masalah Utama (Rendahnya Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak)
Penyebab Pokok Dominan No.2D (Jumlah Sasaran Ibu Hamil Riil di Lapangan tidak sesuai dengan Sasaran Estimasi Ibu
Hamil).
Penyebab Spesifik Dominan No.3D (Kurangnya Sempurnanya Perencanaan Kegiatan Pemantauan Wilayah Setempat
Kesehatan Ibu dan Anak)
Akibat masalah utama No.1 adalah No. 4 (Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Belum Optimal)
ANALISIS USG
Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :
U
PENILAIAN KRITERIA
NILAI
KRITERIA
URGENCY
SERIOUSNESS
GROWTH
Sangat urgen
Sangat serius
Sangat tumbuh
Cukup urgen
Cukup serius
Cukup
Urgen
Serius
Tumbuh
Kurang urgen
Kurang serius
Kurang tumbuh
Sangat kurang
serius
Sangat kurang
tumbuh
Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah poko yang dominan
N
O
MASALAH POKOK
TOTAL
12
Gambar 1
POHON MASALAH
PELAYANAN IMUNISASI BELUM OPTIMAL
(Pernyataan Negatif)
4
1
Akibat
Masalah Utama
RENDAHNYA CAKUPAN IMUNISASI
Sebab
2D
2B
2C
2A
JUMLAH SASARANRIIL BALITA DI LAPANGAN TIDAK SESUAI DENGAN SASARAN ESTIMASI BALITA
3A
KURANG SEMPURNANYA PERENCANAAN KEGIATAN PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT IMUNISASI
MASYARAKAT MASIH MENGANUT PARADIGMA SAKIT
MOBILISASI PENDUDUK YANG TINGGI
KURANGNYA PROMOSI KESEHATAN
Keterangan :
Masalah Utama yang dihadapi adalah No.1 Adalah Masalah Utama (Rendahnya Cakupan Imunisasi)
Penyebab Pokok Dominan No.2D (Jumlah Sasaran Riil di Lapangan tidak sesuai dengan sasaran estimasi).
Penyebab Spesifik Dominan No.3D (Perencanaan Kegiatan Pemantauan Wilayah Setempat Kurang Sempurna)
Akibat masalah utama No.1 adalah No. 4 (Pelayanan Imunisasi Belum Optimal)
ANALISIS USG
Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :
U
PENILAIAN KRITERIA
KRITERIA
NILAI
URGENCY
SERIOUSNESS
GROWTH
Sangat urgen
Sangat serius
Sangat tumbuh
Cukup urgen
Cukup serius
Cukup
Urgen
Serius
Tumbuh
Kurang urgen
Kurang serius
Kurang tumbuh
Sangat kurang
serius
Sangat kurang
tumbuh
Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah poko yang dominan
N
O
MASALAH POKOK
TOTAL
12
Gambar 1
POHON MASALAH
PELAYANAN PERBAIKAN GIZI BELUM OPTIMAL
(Pernyataan Negatif)
4
1
Akibat
Masalah Utama
RENDAHNYA CAKUPAN BALITA YANG NAIK BERAT BADANNYA SAAT PENIMBANGAN
Sebab
2D
2B
2C
2A
Keterangan :
Masalah Utama yang dihadapi adalah No.1 Adalah Masalah Utama (Rendahnya Cakupan Pelayanan Perbaikan Gizi
Masyarakat)
Penyebab Pokok Dominan No.2D (Banyaknya Jumlah Balita dengan Berat Badan Kurang).
Penyebab Spesifik Dominan No.3D (Kurang berfungsinya meja IV (Penyuluhan) di Posyandu)
Akibat masalah utama No.1 adalah No. 4 (Pelayanan Perbaikan Gizi Masyarakat Belum Optimal)
ANALISIS USG
Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :
U
PENILAIAN KRITERIA
KRITERIA
NILAI
URGENCY
SERIOUSNESS
GROWTH
Sangat urgen
Sangat serius
Sangat tumbuh
Cukup urgen
Cukup serius
Cukup
Urgen
Serius
Tumbuh
Kurang urgen
Kurang serius
Kurang tumbuh
Sangat kurang
serius
Sangat kurang
tumbuh
Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah poko yang dominan
N
O
MASALAH POKOK
TOTAL
12
1.
No
1
Prioritas
Masalah
Kesehatan Ibu
dan
Anak: K4 K
n1 s/d N3 B2
s/d B12
Penyebab Masalah
Kurangnya
Koordinasi lintas
program dan lintas
sektoralKompetensi petugas
kesehatan kurang
optimal- Tugas
rangkap petugas
kesehatan- Sasaran
estimasi terlalu tinggi
Kurangnya
pengetahuan ttg
pentingnya
memeriksakan
kehamilan
Penemuan /
pencarian kasus
kurang
Perencanaan
kurang sempurna
Alternati
Pemecahan
Masalah
Pemecahan
Masalah
Terpilih
Meningkatkan
Pemantauan wilayah
setempat kesehatan
ibu dan anak oleh
petugas- Evaluasi
Pemantauan wilayah
setempat kesehatan
ibu dan anakRefresing/pelatihan
kader ttg P4KPeningkatan
pengetahuan Ibu
hamil melalui kelas
Ibu
Pelaksanaan PMT
Bumil KEK
Pelacakan dan
pendampingan
bumil K4
Peningkatan
pengetahuan
Ibu hamil
melalui kelas
Ibu Pelacakan
dan
pendampingan
bumil
K4 Kunjunga
n rumah bumil
baru
P4K Evaluasi
program
Meningkatkan
Pemantauan
wilayah
setempat
kesehatan ibu
dan anak oleh
petugas
Kunjungan rumah
bumil baru P4K
Evaluasi
Pemantauan
wilayah
setempat
kesehatan ibu
dan anak
Pelaksanaan
PMT Bumil
KEK
Koordinasi lintas
program dan lintas
sektor
Koordinasi
lintas program
dan lintas
sektoral
Imunisasi: Ca
kupan semua
antigen rendah
Kurangnya
Koordinasi lintas
program dan lintas
sektoral- Tugas
rangkap petugas
kesehatanKompetensi petugas
kesehatan kurang
optimal- Sasaran
estimasi terlalu tinggi
Promosi
Kesehatan kurang
Mobilisasi
penduduk tinggi
Meningkatkan
Pemantauan wilayah
setempat imunisasi
oleh petugasEvaluasi
Pemantauan wilayah
setempat imunisasiSweeping
imunisasiPenyuluhan tentang
pentingnya
imunisasi bagi balita
di posyandu
Refresing/pelatihan
Penyuluhan
tentang
pentingnya
imunisasi bagi
balita di
posyandu Swe
eping
imunisasi Koo
rdinasi lintas
program dan
lintas
sektoral Evalu
asi program
Meningkatkan
Pemantauan
Koordinasi lintas
program dan lintas
sektor
Perbaikan
GiziMasyarakat
: Cakupan
balita yang naik
berat badannya
pada saat
posyandu rendah
Kurangnya
Koordinasi lintas
program dan lintas
sektoral- Malas
membawa anak balita
ke posyanduKompetensi petugas
kesehatan kurang
optimalBanyaknya jumlah
anak balita dengan
berat badan kurang
Promosi
Kesehatan kurang
Petugas kurang
perhatian terhadap
Evaluasi
Pemantauan
wilayah
setempat
imunisasi
Perencanaan
kurang sempurna
3
wilayah
setempat
imunisasi oleh
petugas
Meningkatkan
Pemantauan wilayah
setempat gizi oleh
petugas- Evaluasi
Pemantauan wilayah
setempat giziRefresing/pelatihan
kader ttg materi
kesehatan di
posyanduPenyuluhan kepada
masyarakat ttg
pentingnya
memelihara
kesehatan bayi &
balita di posyandu
Penyuluhan
Penyuluhan
kepada
masyarakat ttg
pentingnya
memelihara
kesehatan bayi
& balita di
posyandu Ruj
ukan
berjenjang
balita dengan
berat badan
kurang Pembe
rian PMT
Pemulihan bagi
balita dengan
berat badan
kepada masyarakat
ttg Gizi & ASI
Ekslusif
balita dengan berat
badan kurang
Kurangnya
pengetahuan ttg mkn
bergizi
Efektivitas meja
IV posyandu masih
rendah
Pemberian PMT
Pemulihan bagi
balita dengan berat
badan kurang
(BGM)/KEP nyata
Monitoring PMT
Pemulihan Balita
Gizi Kurang
BGM/Gizi buruk
oleh Petugas
Kesehatan
kurang
(BGM)/KEP
nyata Evaluasi
program
Meningkatkan
Pemantauan
wilayah
setempat gizi
oleh petugas
Evaluasi
Pemantauan
wilayah
setempat gizi
Monitoring
PMT Pemulihan
Balita Gizi
Kurang
BGM/Gizi buruk
oleh Petugas
Kesehatan
Alternatif pemecahan masalah didapatkan berdasarkan brainstorming anggota tim yang kemudian akan didapatkan pemecahan
masalah terpilih yang diperoleh dengan menggunakan analisis USG.
ANALISIS USG
Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :
U
PENILAIAN KRITERIA
KRITERIA
NILAI
URGENCY
SERIOUSNESS
GROWTH
Sangat urgen
Sangat serius
Sangat tumbuh
Cukup urgen
Cukup serius
Cukup
Urgen
Serius
Tumbuh
Kurang urgen
Kurang serius
Kurang tumbuh
Sangat kurang
serius
Sangat kurang
tumbuh
Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah poko yang dominan
N
O
MASALAH POKOK
TOTAL
12
Evaluasi program
11
Alternatif pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak adalah melaksanakan pelacakan dan pendampingan ibu hamil
K4.
ANALISIS USG
Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :
U
PENILAIAN KRITERIA
KRITERIA
NILAI
URGENCY
SERIOUSNESS
GROWTH
Sangat urgen
Sangat serius
Sangat tumbuh
Cukup urgen
Cukup serius
Cukup
Urgen
Serius
Tumbuh
Kurang urgen
Kurang serius
Kurang tumbuh
Sangat kurang
serius
Sangat kurang
tumbuh
Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah poko yang dominan
N
O
MASALAH POKOK
TOTAL
Sweeping imunisasi
12
Evaluasi program
Alternatif pemecahan masalah imunisasi adalah melaksanakan sweeping imunisasi pada balita.
ANALISIS USG
Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :
U
PENILAIAN KRITERIA
KRITERIA
NILAI
URGENCY
SERIOUSNESS
GROWTH
Sangat urgen
Sangat serius
Sangat tumbuh
Cukup urgen
Cukup serius
Cukup
Urgen
Serius
Tumbuh
Kurang urgen
Kurang serius
Kurang tumbuh
Sangat kurang
serius
Sangat kurang
tumbuh
Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah poko yang dominan
N
O
MASALAH POKOK
TOTAL
(BGM)/KEP nyata
3
12
Evaluasi program
Alternatif pemecahan masalah perbaikan gizi masyarakat adalah dilakukannya rujukan berjenjang untuk kasus-kasus
balita dengan berat badan kurang.
1.
No
1
Prioritas
Masalah
Kesehatan Ibu
dan Anak:
K4- Kn1 s/d
N3- B2 s/d
B12
Penyebab Masalah
Kurangnya
Koordinasi lintas
program dan lintas
sektoralKompetensi petugas
kesehatan kurang
optimal- Tugas
rangkap petugas
kesehatan- Sasaran
estimasi terlalu tinggi
Kurangnya
pengetahuan ttg
pentingnya
Pemecahan Masalah
Terpilih
Pelacakan dan
pendampingan bumil
K4 Kunjungan rumah
bumil baru
P4K Peningkatan
pengetahuan Ibu hamil
melalui kelas
Ibu Evaluasi program
memeriksakan
kehamilan
Penemuan /
pencarian kasus
kurang
Perencanaan
kurang sempurna
2
Imunisasi:
Semua Antigen /
Jenis imunisasi
dasar
Kurangnya
Koordinasi lintas
program dan lintas
sektoral- Tugas
rangkap petugas
kesehatanKompetensi petugas
kesehatan kurang
optimal- Sasaran
estimasi terlalu tinggi
Promosi
Kesehatan kurang
Mobilisasi
penduduk tinggi
Sebagian besar
masyarakat masih
menganut Paradigma
Penyuluhan tentang
pentingnya imunisasi
bagi balita di
posyandu Sweeping
imunisasi Koordinasi
lintas program dan
lintas sektoral Evaluasi
program
sakit
Perencanaan
kurang sempurna
3
Perbaikan
GiziMasyaraka
t : Balita dgn
berat
badankurang
(BGM) / KEP
nyata
Kurangnya
Koordinasi lintas
program dan lintas
sektoral- Malas
membawa anak balita
ke posyanduKompetensi petugas
kesehatan kurang
optimal- Banyaknya
jumlah anak balita
dengan berat badan
kurang
Promosi
Kesehatan kurang
Petugas kurang
perhatian terhadap
balita dengan berat
badan kurang
Kurangnya
pengetahuan ttg mkn
bergizi
Efektivitas meja
IV posyandu masih
Penyuluhan kepada
masyarakat ttg
pentingnya memelihara
kesehatan bayi & balita
di posyandu Rujukan
berjenjang balita
dengan berat badan
kurang Pemberian
PMT Pemulihan bagi
balita dengan berat
badan kurang
(BGM)/KEP
nyata Evaluasi
program
rendah
BAB. IV
RENCANA USULAN KEGIATAN
Rencana Usulan Kegiatan yang disusun adalah rencana Usulan kegiatan untuk tahun 2015. Dimana rencana usulan kegiatan ini
sumber dananya berasal dari APBD dan APBN (Jamkesmas / BOK).
Dalam Rencana Usulan Kegiatan UPTD Puskesmas Jagasatru tahun 2014 ini, meliputi upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan
pengembangan dan upaya kesehatan penunjang yaitu berupa :
a) Kegiatan tahuanan yang akan datang (meliputi kegiatan rutin, sarana/prasarana, operasional dan program hasil analisis
masalah)
b)
Kebutuhan sumber daya berdasarkan ketersediaan sumber daya yang ada pada tahun 2013
c) Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan ke dalam format RUK Puskesmas yaitu dalam
bentuk matrik.
Rencana Usulan Kegiatan UPTD Puskesmas Jagasatru tahun 2015, di susun dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang
berlaku, baik kesepakatan global, nasional, maupun daerah sesuai dengan masalah yang ada sebagai hasil dari kajian data dan
informasi yang tersedia di Puskesmas.
Rencana Usulan Kegiatan UPTD Puskesmas Jagasatru tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut :
BAB V.
PENUTUP
Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan
wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun upaya kesehatan penunjang.
Perencanaan ini disusun oleh Puskesmas sebagai Rencana Tahunan Puskesmas Yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah
Pusat serta sumber dana lainnya dan untuk kebutuhan satu tahun agar Puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien, efektif
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan telah disusun Rencana Usulan Kegiatan UPTD Puskesmas Jagasatru tahun 2015 ini, semoga di tahun mendatang
UPTD Puskesmas Jagasatru dapat melaksanakan fungsinya sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan masayarakat secara
maksimal sehingga dapat tercipta Masyarakat dan Lingkungan yang sehat di kelurahan Jagasatru.
Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh UPTD Puskesmas Jagasatru, untuk kemajuan kami sebagai petugas
kesehatan juga untuk kemajuan masyarakat Kelurahan Jagasatru.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami haturkan kepada pihak-pihak yang telah membatu dalam penyelesaian Rencana
Usulan Kegiatan UPTD Puskesmas Jagasatru tahun 2015 ini.