Anda di halaman 1dari 6

NAMA KELOMPOK :

I PUTU GEDE ASRAMA


I NYOMAN SUDARTA
KADEK SUKRA MIANTARA PUTRA
I PUTU SURYASUSILA PUTRA
I WAYAN SUYAMA PARTHA WIGUNA
NYOMAN WISNU SURYADHARMA

Pengertian Decibel

(17)
(24)
(26)
(28)
(29)
(30)

Desibel
Desibel (Lambang Internasional = dB) adalah satuan untuk mengukur intensitas suara.
Satu desibel ekuvalen dengan sepersepuluh Bel. Huruf "B" pada dB ditulis dengan
huruf besar karena merupakan bagian dari nama penemunya, yaitu Bell.
Desibel juga merupakan sebuah unit logaritmis untuk mendeskripsikan suatu rasio.
Rasio tersebut dapat berupa daya (power), tekanan suara (sound pressure), tegangan
atau voltasi (voltage),intensitas (intencity), atau hal-hal lainnya. Terkadang. dB juga
dapat dihubungkan dengan Phon dan Sone (satuan yang berhubungan dengan
kekerasan suara). Untuk mengukur rasio dengan menggunakan dB dapat digunakan
logaritma.

DEFINISI DESIBEL
Sebuah desibel (dB) adalah sepersepuluh 1B (B) Bel, yaitu = 10dB. Para bel adalah
logaritma dari rasio dua kuantitas kekuatan 10:1, dan untuk dua kuantitas lapangan
di rasio \ sqrt {10}:. 1 [14] Sebuah jumlah bidang adalah kuantitas seperti
tegangan, tekanan saat ini, suara , medan listrik kekuatan, kecepatan dan densitas
muatan, alun-alun yang dalam sistem linier sebanding dengan kekuasaan. Sebuah
jumlah daya adalah daya atau jumlah yang berbanding lurus dengan kekuasaan,
misalnya kepadatan energi, intensitas akustik dan intensitas cahaya.
Perhitungan rasio dalam desibel bervariasi tergantung pada apakah kuantitas yang
diukur adalah kuantitas listrik atau kuantitas lapangan.

Gambar untuk Decibel

Intensitas bunyi dengan satuan Decibel


Ilmu pengetahuan yang mempelajari bunyi atau suara meliputi cara
menghasilkannya, cara penjalarannya, serta pengaruh-pengaruh yang diakibatkannya
disebut akustik. Gelombang bunyi (akustik) merupakan gelombang mekanis
longitudinal, yaitu gelombang yang dalam penjalarannya membutuhkan medium dan
arah penjalaran gelombang sejajar dengan arah getar medium. Gelombang bunyi
sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, karena dengan gelombang
bunyi itu manusia dapat berkomunkasi satu sama lain. Adanya gangguan pada
gelombang bunyi dapat menyebabkan terganggunya komunikasi, biasanya disebabkan
oleh gelombang bunyi dengan frekuensi tinggi. Gangguan gelombang bunyi frekuensi
tinggi disebut dengan kebisingan. Kebisingan dapat disebabkan oleh kesibukkan
lalulintas maupun industri (Sugito dkk, 2003). Gangguan kebisingan yang serius dapat
menyebabkan kerusakan klinis pada indra pendengaran manusia (Elaftheriou, 2002).
Sebuah gelombang bunyi terdiri dari getaran-getaran yang menjalar tanpa
membawa materi. Gelombang bunyi membawa energi dari satu tempat ketempat
lainnya. Energi diberikan ke gelombang bunyi dalam bentuk tekanan bunyi ke medium
(udara) yang dihasilkan dari getaran pita suara. Penjalaran gelombang bunyi diawali
dengan terbentuknya sebuah gelombang kejut tunggal yang disebut dengan pulsa.
Pulsa terbentuk karena adanya gangguan dari pertikel-paretikel udara dan akan
berhenti bila gangguannya juga berhenti. Bila gangguan pada medium bunyi
berlangsung secara terus-menerus (kontinu), maka akan terbentuk pulsa yang terusmenerus juga dan semakin lama akan membentuk sebuah gelombang yang menjalar.

Gelombang bunyi didefinisikan sebagai gelombang mekanik longitudinal


berfrekuensi antara 20 20000 Hz yang menjalar melalui medium elestis dan dapat
ditangkap oleh indra dengar manusia (Halliday, 1978). Bunyi dengan frekuensi kurang
dari 20 Hz tidak terdengar oleh manusia, disebut infrasonik. Sedangkan bunyi dengan
frekuensi lebih besar dari 20000 Hz disebut ultrasoniik dan bunyi ini mempunyai efek
rasa sakit pada pendengaran manusia.
Gelombang bunyi mempunyai kelajuan yang berbeda-beda dalam berbagai
medium. Untuk medium yang sama, beberapa faktor yang mempengaruhi penjalaran
gelombang bunyi adalah bentuk geometri sumber, keadaan atmosfe di sekitarnya, dan
efek permukaan.
Geometri sumber gelombang bunyi berpengaruh pada arah penyebaran energi
gelombang bunyi sebagai akibat penyebaran muka gelombang. Geometri sumber ini
tidak bergantung pada frekuensi gelombang bunyi dan mempunyai efek yang sama
untuk semua keadaan. Ada dua macam geometri sumbar gelombang, yaitu geometri
bebentuk bola dan silinder. Gelombang bunyi akan hilang energinya akibat penyebaran
ini sesuai dengan bentuk geometri tersebutbeberapa dB (decibel).

Keadaan atmosfer berpengaruh pada penjalaran gelombang bunyi melalui dua jenis
mekanisme, yaitu relaksasi molekular dan efek viscisitas. Untuk gelombang bunyi
frekuensi tinggi akan terserap oleh atmosfer lebih banyak dari pada gelombang
frekuensi rendah. Jumlah penyerapan gelombang bunyi oleh atmosfer ini juga
bergantung pada temperatur dan kelembaban. Gambar 2 menujukkan variasi
penyerapan gelombang bunyi akibat perbedaan tenperatur dan kelambaban.
Dalam medium gas (udara) pada umumnya gelombang bunyi mempunyai kelajuan yang
dapat dirumuskan sebagai berikut:

Intensitas suatu sumber gelombang bunyi juga bergantung pada jenis atau tipe
sumber tersebut. Untuk sumbar yang berbentuk titik, misalnya sumber berupa
mesin, pesawat atau pabrik, intensitas gelombang tersebut merupakan fungsi jarak
r dari sumber tersebut, yaitu :
(1) Dengan p menyatakan tekanan tak tergantung dan adalah cp/cv, yaitu rasio
kalor jenis gas pada volume tetap.
(2) Untuk gas dwiatomik seperti oksigen, nitrogen dan udara, nilai nya adalah
7/5 atau 1,4.

Intensitas gelombang bunyi di suatu titik didefinisakn sebagai laju garis gelombang
bunyi rata-rata yang diasumsikan sebagai laju garis gelombang bunyi rata-rata yang
ditransmisikan dalam arah tertentu melalui satu satuan luasan yang tegak lurus.
Intensitas gelombang bunyi (I) secara matematis dinyatakan sebagai:
Dengan I = Intensitas (watt/m2),
A = luasan yang melingkupi sumber (m2)
W = daya (watt)
Kekerasan gelombang bunyi biasanya dinytakan dalam satuan decibel (dB), yaitu:
Dengan I = intensitas
I0 = intensitas ambang (10-12 W/m2)

Angka Penguatan Tegangan Dengan Satuan Decibel


Desibel adalah pengukuran rasio daya. Dalam mengkonversi tegangan
desibel, maka perlu untuk mengetahui tegangan pergi ke perangkat,
seperti loudspeaker stereo, dan tegangan powering keluar dari
loudspeaker. Angka-angka ini akan bervariasi dengan perangkat yang
berbeda, walaupun informasi biasanya dapat ditemukan diposting di
belakang perangkat atau dalam manual pengguna. Jika Anda tidak dapat
menemukan informasi tegangan, hubungi produsen. Artikel ini
menjelaskan bagaimana mengkonversi tegangan untuk desibel dengan
rumus matematika dengan menggunakan logaritma.

Ket : V0 = Tegangan awal


Vi = tegangan akhir

Angka Penguatan Arus Dengan Satuan Decibel


Ini rumus disederhanakan digunakan untuk menghitung gain arus dalam
desibel.

Ket : I0 = Arus awal


Ii = Arus akhir

Angka Penguatan Daya Dengan Satuan Decibel


Daya jumlah
Ketika mengacu pada pengukuran kekuatan atau intensitas, rasio
dapat dinyatakan dalam desibel dengan mengevaluasi sepuluh kali
logaritma basis-10 dari rasio dari kuantitas yang diukur untuk
tingkat referensi. Dengan demikian, rasio dari nilai P1 kekuatan
untuk nilai lain daya P0 diwakili oleh LDB, bahwa rasio dinyatakan
dalam desibel, yang dihitung dengan menggunakan rumus:

Ket: P0 = Daya awal


Pi = Daya akhir

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai