Anda di halaman 1dari 33

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur Alhamdulillah kepada tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat dan Karunia-Nya Penulis Dapat menyelesaikan laporan praktek periode tahun ajaran
2014 / 2015 selama kurang lebih empat belas pertemuan di LAB MOTOR BAKAR
Pelaksanaan praktek dan laporan praktek ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan program studi Teknik Mesin di Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto.
Dalam penulisan ini penulis banyak mengalami hambatan dan kesulitan, namun berkat
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, Akhirnya laporan praktek ini dapat penulis
selesaikan.
Pihak yang dimaksud antara lain :
Drs.JB Praharto,ST,M.Eng. Selaku ketua sekolah tinggi teknik wiworotomo purwokerto.
Drs.Nugrah Rekto Prabowo,S.T., M.T. Selaku Dosen Pembimbing Praktek
Teman teman yang praktek bersama penulis yang telah bekerjasama dalam melakukan praktek
dan menyelesaikan laporan kerja praktek.
Semua pihak yang telah membantu dalam melaksanakan praktek sampai terselesaikannya
laporan praktek ini.
Semoga Allah SWT memberikan pahala yang sebanding dengan atas semua bantuan yang telah
diberikan. Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan dan
kesempurnaan laporan ini. Semoga dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Purwokerto,Juni 2015

Penulis
Malik Itmamul Wafa

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................. 1
A.TUNE UP. 3
B.OVERHAUL CYLINDER HAED... 9
C.PEMBONGKARAN DAN PERAKITAN KOPLING. 11
D.TOTAL OVERHAUL.. 15
E.SISTEM TRANSMISI.. 22
DAFTAR PUSTAKA... 33

A.TUNE UP

Spark Plug / Busi


Tahap pertama melakukan service/tune up pada sepeda motor adalah membersihkan/memeriksa
busi. Mungkin sebagian kita sudah tidak asing lagi dengan komponen yang satu ini. Busi
merupakan pemantik bunga api pada ruang bakar dalam motor bakar bensin, jadi komponen
yang satu ini memiliki pengaruh yang cukup besar pada performa mesin.
Langkah yang harus dilakukan dalam service busi adalah memeriksa dan membersihkan dan jika
memang diharuskan maka dilakukan penggantian. Berikut urutan kerjanya:
Bukalah busi dengan kunci busi (merupakan tool khusus, jangan mencoba dengan kunci
standar).
Perhatikan elektroda pada busi:

Kondisi Elektroda
Berwarna Coklat Bata : menandakan pembakaran mesin bagus
Berwarna Hitam dan basah : menandakan terjadi kebocoran pada sistem bahan bakar
Meleleh dan retak : busi sudah cacat dan tidak layak pakai (karena overheating).
Bersihkan elektroda busi dengan sikat kawat/ampelas halus hingga bersih.

Bersihkan Busi
Setel celah busi, jangan terlalu rapat dan jangan terlalu renggang.
Periksa bunga api busi, dengan langkah memasangkan busi pada tutup/kabel busi
kemudian arahkan elektroda busi pada permukaan logam (misalnya blok mesin), lalu
engkol dan perhatikan percikannya dengan seksama dengan catatan:
Api berwarna biru : bagus.
Api berwarna merah: jelek.
Jika langkah di atas sudah dilakukan dan semua kriteria bagus dipenuhi maka busi masih layak
untuk dipakai namun apabila tidak sebaiknya ganti busi tersebut.

Penyetelan katup adalah hal wajib dalam service sepeda motor (mungkin pengecualian saat
service perdana) tapi penyetelan katup bisa dibilang topik utama dalam kegiatan service/tune-up
kendaraan 4 langkah apapun jenisnya (bisa jarang dilakukan hanya bagi motor dengan konstruksi
katup DOHC, karena konstruksi ini tidak serentan konstruksi SOHC). Kenapa begitu? Karena
mekanismenya yang berat dan bekerja secara terus menerus barang tentu akan menyebabkan
pergeseran-pergeseran pada setelan sebelumnya karena hal yang disebut sebelumnya. Jadi jika
anda service di bengkel pastikan mekaniknya sudah menyetel katup kendaraan anda!
Celah katup memiliki peran penting dalam performa mesin/kendaraan anda, berikut
penerangannya:

Celah katup yang terlalu renggang dari standarnya akan membuat tenaga mesin
berkurang karena suplai bahan bakar ke ruang bakar hanya sedikit atau tidak efektif
untuk proses pembakaran. selain itu juga akan terdengar suara berisik (ngelitik) pada
mesin.
Celah katup yang terlalu rapat dari standarnya akan membuat katup seolah tertekan terus
dan akan menimbulkan kebocoran kompresi serta boros bahan bakar, bahkan
kemungkinan terburuk katup terbakar karena pembakaran terjadi diruang katup bukan
diruang bakar.
Catatan:
Celah katup besar berarti bukaan katup hanya sedikit, sedangkan celah katup yang kecil
menandakan bukaan katup terlalu besar (malah mungkin terbuka terus). Jadi angan salah
kaprah soal ukuran celah katup.
Celah katup adalah jarak antara ujung rocker arm (batang penekan) dengan ujung batang
katup.
Bagi anda yang tertarik mencoba menyetel sendiri celah katup kendaraan anda berikut kami beri
petunjuknya:
Posisikan motor pada standar utama
Buka penutup katup (masuk&buang), penutup poros engkol, penutup lobang intip.
Putar poros engkol hingga posisi top
catatan: melihat posisi top dapat dilakukan dengan cara:
melihat melalui lobang intip, pastikan garis tanda berada pada huruf T untuk TOP
bisa juga dengan menggoyang batang penekan (rocker arm) dengan tangan, apabila bisa
digoyang berarti katup dalam keadaan bebas (tidak tertekan) maka itu adalah saat top
bisa juga dengan melihat langsung atau menusukkan obeng ke lobang busi, apabila busi
sudah mentok diatas berarti itu sudah top
tapi lebih menyarankan cara pertama karena lebih menjamin, kenapa? karena dalam
siklus motor 4 langkah piston berada di TMA (Titik Mati Atas) 2 kali. Jika anda masih
pemula dan peragu sebaiknya gunakan cara pertama sedangkan yang selanjutnya lebih
sebagai penambah keyakinan saja.
Siapkan kunci ring (10 atau 12 mm tergantung jenis yang digunakan motor), obeng dan
sebuah bilah ukur (motor bebek kebanyakan berukuran 0,10mm-0,12mm). Bila tidak ada,
guru saya pernah menyarankan menggunakan kuku jari sebagai ukuran celahnya (meski
saat mencoba saya berhasil tapi saya tidak menyarakannya untuk anda, hehehehee)

Perlengkapan Penyetelan Katup


Pasangkan bilah ukur pada celah katup, longgarkan mur pelatuk katup kemudian atur
celah katup dengan memutar batang penekannya dengan obeng hingga menggigit (bukan
menekan)

Jika dirasa sudah mantap eratkan kembali mur pelatuk katup dan coba cek ulang dengan
memasukkan bilah ukur pada celah katup, bila longgar atau tidak bisa masuk (rapat)
ulangi penyetelan.

Cek Ulang
Penyetelan berlaku bagi kedua katup (masuk dan buang).

Bila telah selesai tutup kembali semua penutup yang dibuka, dan coba hidupkan mesin. Bila
mesin terdengar halus dan nyaman maka anda berhasil, bila berisik berrati katup masih longgar
dan bila mesin cepat panas ada kemungkinan terlalu rapat maka perlu diulangi penyetelannya.
Penyetelan katup perlu diiringi dengan penyetelan karburator agar lebih mantap dalam
penganalisaan kinerja mesin. Untuk penyetelan karburator akan dibahas pada postingan yang
akan datang.
Membersihkan Saringan Udara
melepas elemen saringan dari kotak saringan udara.
mencuci elemen dalam minyak solar/minyak pembersih yang tidak mudah terbakar
keringkan dan celupkan kedalam minyak transmisi(SAE 80-90) dan peras keluar
kelebihan minyak.

Membersihkan Filter Bensin


.membersihkan saringan kasa dan saringan bahan bakar

Bersihkan Karburator
Membongkar karburator dan membersihkan bagian-bagiannya

Menyetel Campuran Bahan Bakar


Memutar sekerup (1) ke kanan penuh,selanjutnya kembalikan berlawanan arah jarum jam
1,5 s.d 2 putaran.
Menyetel sekerup penyetel gas(2)dengan putaran idling 1400 rpm.
Menyetel Kopling
Kepling Otomatis:
Mengendorkan mur pengunci,kemudian memutar penyetel kopling searah jarum jam
1 putaran.
Memutar penyetel berlawanan jarum jarum jam secara perlahan sampai terasa ada
tahanan,kembalikan 1/8 putaran.
Mengencangkan mur pengunci dan memeriksa kerja kopling.

.Kopling Manual :
Menyetel jarak main bebas handel kopling

B.OVERHAUL CYLINDER HAED

Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya disekat dengan gasket
(paking) untuk menjaga agar tidak erjadi kebocoran kompresi, disamping itu agar permukaan
metal kepala silinder dan permukaan bagian atas blok silinder tidak rusak. Kepala silinder
biasanya dibuat dari bahan Aluminium campuran, supaya tahan karat juga tahan pada suhu tinggi
serta ringan. Biasanya bagian luar kontruksi kepala silinder bersirip, ini untuk membantu
melepaskan panas pada mesin berpendingin udara.
Berikut ini urutan pembongkaran kepala silinder pada sepeda motor (Honda C100)

Lepaskan bodi tengah

Lepaskan tutup busi dan kepala busi

Lepaskan tutup sprocket noken as sebelah kiri

Lepaskan Knalpot

Lepaskan manifold

Lepaskan tutup lubang pemutaran poros engkol dan tanda timing

Lepaskan tutup-tutup lubang penyetelan katup

Putar poros engkol berlawanan arah jarum jam sampai tanda O pada sprocket noken as bertepatan

dengan tanda penyesuaian pada kepala silinder

Lepaskan baut-baut pemasangan sprocket noken as dan keluarkan sprocket

Lepaskan baut yang mengikat kepala silinder dengan silinder

Lepaskan empat buah mur dan cincin pemasangan tutup kepala silinder

Lepaskan tutup kepala silinder

Lepaskan gasket tutup kepala silinder

Lepaskan kepala silinder

Lepaskan gasket kepala silinder

Lepaskan tutup samping kanan kepala silinde

Sekrup sebuah baut pada ujung poros pelatuk dan tarik keluar dari dalam kepala silinder

Lepaskan pelatuk, plat stopper dan noken as


Lepaskan kuku katup, pegas dan katup
Bersihkan seluruh komponen dengan cairan pembersih
Amati dan identifikasi komponen-komponen
Rakit kembali komponen dengan langkah kebalikan melepas

10

C.PEMBONGKARAN DAN PERAKITAN KOPLING


Kopling berfungsi meneruskan dan memutuskan putaran dari poros engkol ke transmisi
secara berangsur-angsur tanpa adanya hentakan ketika mulai setar atau pada saat mesin akan
berhenti atau memindahkan gigi.
Umumnya kopling yang digunakan pada sepeda motor adalah adalah kopling tipe basah dengan
plat ganda, artinya kopling dan komponen kopling lainnya terendam dalam minyak pelumas dan
terdiri atas beberapa plat kopling.
Tipe kopling yang digunakan pada sepeda motor menurut cara
kerjanya ada dua jenis yaitu kopling mekanis dan kopling otomatis.Cara kerja kedua jenis
kopling ini sewaktu membebaskan (memutuskan) putaran poros engkol sangat berbeda.

SPESIFIKASI BAGIAN STANDAR BATAS SERVIS KOPLING HONDA SUPRA


STANDAR
Kopling manual Ketebalan cakram
Perubahan bentuk piringan Panjang bebas pegas
Diameter luar clutch outer guide
Diameter dalam clutch outer
Ketebalan kanvas kopling
Diameter dalam teromol kopling

2,92 - 3,08
36,5
20,959- 20,980
21,020- 21,041
1,5
42,0

BATAS SERVIS
2,6
0,20
35,8
20,91
21,09
1,0
42,04

TORSI PENGENCANGAN
Baut lengan stopper teromol 1,0 kg-m
Pin pegas pengembali pemindah 3,0 kg-m
Baut pelat stopper teromol pemindah 1,7 kg-m
Baut soket penutup saringan minyak sentrifugal 0,6 kg-m Lumasi ulir dengan cairan pengunci
Mur pengunci kopling sentrifugal 4,3 kg-m
Baut flens pelat pengungkit kopling 1,2 kg-m
Mur pengunci kopling manual 4,3 kg-m

11

Langkah Pembongkaran Kopling Sentrifugal


Langkah pertama hidupkan engine sampai pada temperatur kerja (60C).
Kemudian matikan engine dan tunggu sebentar sebelum dilakukan pembongkaran
Letakkan wadah penampungan oli tepat di bawah saluran buang oli,Buka baut
saluranbuang Oli.
Kemudian buka penutup saluran pengisian oli, lalu semprotkan angin kompresor
padasaluran pengisian oli agar oli didalam engine terkuras habis keluar/terbuang.
Buka mur pengunci knalpot kemudian lepaskan knalpot dari dudukan engine.
Langkah selanjutnya, buka empat baut pengunci dudukan kakikaki/step,kemudianlepaskan, jika susah kendorkan mur penyetel rem belakang sehingga
step dapat mudahdilepaskan.
Buka baut pengunci kick-starter/engkol kaki kemudian lepaskan engkol.
Buka baut disekeliling bak engine sebelah kanan,
Kemudian lepaskan bak engine, jika sukar bantu dengan palu plastik dengan
memukulpelan-pelan pada shaft kick-starter.
Kumpulkan komponen yang ikut terlepas bersamaan tadi melepas bak engine,diantaranya
: clutch cam, lever comp, dowel pin,dan lain-lain.
Kemudian lepaskan tiga baut pengunci wadah tampungan oli di bawah dudukankopling
kemudian lepaskan.
Kemudian buka empat baut cluth lifter (pengunci penekan pegas kopling) secara
silangdan memutar kopling sentrifugal secara bergantian sehingga terdapat celah
untukmelepaskan baut tersebut.kemudian lepaskan clutch lifter.
Lepaskan empat clutch spring.
Buka mur pengunci (nut lock) center clutch, gunakan pahat tumpul atau lainnyadengan
cara diketok kearah kiri/membuka, kemudian lepaskan bersamaan
washer/ringdibawahnya.
Cabut center clucth dan washer dalam
Kemudian cabut clutch disk dan clucth plate ( posisi clucth disk berada diantara
clucthplate dan dibawah, serta paling teratas).
Lepaskan plate clucth pressure
Buka tiga baut penutup (bolt) pada kopling sentrifugal,kemudian lepaskan
penutuptersebut bersamaan gasket oli filter didalamnya.
Buka nut-lock pada plate primary drive di kopling sentrifugal dengan
pahattumpul/lainnya dengan cara pukul pelan, kemudian lepaskan bersamaan washer B
&washer lock didalamnya.
Cabut plate primary yang menempel dengan weight set primary clucth/kampas
koplingsentrifugal.
Kemudian lepaskan circlip dengan tang circlip,lepaskan juga inner comp.
Lepaskan guide
Kemudian cabut secara bersamaan primary drive dengan outer comp pada kopling.
Lepaskan collar pada shaft transmisi penghubung kopling.
Buka spring primary cluth/kopling sentrifugal,
Kemudian lepaskan weight set kopling sentrifugal pada plate comp.

12

Kumpulkan semua komponen secara berurut agar tidak terjadi kesalahan


dalampemasangan.
Cuci dan bersihkan satu-persatu komponen tersebut.

13

Langkah Pemasangan :
Urutan langkah pemasangan kembali ialah kebalikan dari langkah pembongkaran, namunada
hal-hal yang perlu diperhatikan khusus dan jangan sampai tertinggal dalam prosespemasangan
kembali diantaranya :
Sebelum memasang serangkaian primary cluth dan cluth cover perhatikan set ring
sudahterpasang lengkap/belum ataupun terbalik.
Pemasangan primary clutch & clutch cover disatukan secara bersamaan pada
saatmemasangkan nya pada crankcase & poros transmisi sampai terpasang dengan benar.
Pada pemasangan clutch disc & clutch plate, clutch plate selalu berada dibagian
bawahpertama sekali dan seterusnya dikepit diantara clutch disc.
Pada pemasangan inner & washer lock, kencangkan dengan diketok menggunakan
paludan pahat tumpul sampai pada tingkat kekencangan semula
Pada pemasangan bak engine kanan/right crankcase cover,letakkan clutch lever dancluth
cam pada cluth liffter. Pemasangan yang benar clutch lever pada clutch cam
ialahpenggerak clutch lever berada ditengah-tengah lubang pada clutch cam.
Beri lem silikon pada pinggiran bak engine untuk dilekatkan bersama paking
gunamencegah kebocoran yang terjadi pada right crankcase cover.

14

Pasang bak engine/right crankcase cover, jika sedikit sukar boleh diketok-ketok
secaraperlahan dan sambil menggoyang-goyangkan bak sampai bak benar-benar
terpasangrapi. Dan kencangkan semua baut
Jika terasa kopling kurang pas, maka coba setel kopling pada mur 14 yang di
tengahnyaterdapat untuk celah obeng minus untuk menyetel tingkat pengkoplingan,
lakukanpenyetelan sampai kopling terasa benar-benar sip dan pas.
Pasang kembali kick starter, dan kencangkan bautnya
Pasang kembali knalpot dengan baut-bautnya.
Kemudian pasang kembali step/kaki-kaki injakan pada bagian bawah engine.
Setel ulang baut celah gaya pengereman.

D.TOTAL OVERHAUL
Blok Silinder Mesin
Silinder liner dan blok silinder merupakan dua bagian yang melekat satu sama lain. Daya sebuah
motor biasanya dinyatakan oleh besarnya isi silinder suatu motor. Silinder liner terpasang erat
pada blok, dan bahannya tidak sama. Silinder liner dibuat dari bahan yang tahan terhadap
gesekan dan panas, sedangkan blok dibuat dari besi tuang Bagian paling atas dari kontruksi
mesin sepeda motor adalah kepala silinder. Kepala silinder berfungs sebagai penutup lubang
silinder pada blok silinder dan tempat dudukan busi yang tahan panas. Pada mulanya, ada yang
merancang menjadi satu, sekarang sudah jarang ada. Sekarang dibuat terpisah berarti silinder
liner dapat diganti bila keausannya sudah berlebihan. Bahannya dibuat dari besi tuang kelabu.
Untuk motor-motor yang ringan seperti pada sepeda motor bahan ini dicampur dengan
alumunium. Bahan blok dipilih agar memenuhi syarat-syarat pemakaian yaitu: Tahan terhadap
suhu yang tinggi, dapat menghantarkan panas dengan baik, dan tahan terhadap gesekan.
PEMERIKSAAN SILINDER/TORAK SILINDER
Periksa dinding silinder terhadap goresan dan
keausan. Ukur dan catat diameter dalam silinder
pada tiga tempat ketinggian pada poros x dan y. Ambil
pembacaan maksimum untuk menentukan keausan
silinder.

15

Batas Service
47,5mm
Hitung jarak kerenggangan antara torak dan cincin
torak. Ambil pembacaan maksimum untuk menentukan
jarak kerenggangan. Lihat hal 8-5 untuk
pengukuran diameter luar torak.
STANDAR : 0,15 mm
Hitung ketirusan dan kesimetrisan pada tiga
ketinggian pada poros x dan y. Ambil pembacaan
maksimum untuk menentukan ketiganya.
BATAS SERVIS
Ketirusan : 0,10 mm
Kesimetrisan : 0,10 mm
Silinder harus dibubut kembali dan torak diganti
dengan yang oversize jika batas servis sudah
terlewati. Torak-torak oversize yang tersedia adalah
seperti berikut :
- 0,25 mm
- 0,50 mm
- 0,75 mm
- 1,00 mm
Jarak kerenggangan antara silinder dengan torak
untuk torak oversize harus 0,010 - 0,040 mm.
Periksa bagian atas silinder terhadap adanya
perubahan bentuk.
BATAS SERVIS : 0,05 mm
PELEPASAN CYLINDER HEAD

Lepaskan muffler(knalpot)
Busi
Valve adjuster hole cup(tutup lubang penyetel klep)
Baut-baut pemasangan intake manifold
Air injector pipe

16

Lepaskan baut,saeling washer (cincin perapat) dan cam sproket cover (tutup sprocket
cam) dan gasket.

Lepaskan cranksaft hole cap (tutup lubang engkol) dan timing hole cap (tutup lubang
pengaturan waktu pengapian). Putar cranksaft berlawanan arah jarum jam dan tepatkan
tanda T pada flywheel(roda gila) dengan takik penunjuk pada left crankcase cover
(tutup bak mesin kiri).

17

Lenggarkan tensioner lifter plug(tutup lubang pengangkatan tensioner) tetapi jangan


dilepaskan dulu. Lepaskan baut-baut dan cam chain tensioner lifter/gasket(pengangkat
tensioner rantai mesin/gasket)

Pastikan bahwa tanda O pada cam sprocket (sprocket bubungan) bertepatan dengan
tanda penunjuk pada cylinder head (kepala silinder).
Periksa bahwa piston (torak) berada pada TDC (Top Dead Center) (=TMA:Titik Mati
Atas) pada langkah kompresi dengan meggrak-gerakan rockrt arms(lengan pelatuk).
Lepaskan baut-baut,cam sprocket dan dowel pin.

18

CATATAN:
Gantung cam chain(rantai mesin) dengan seutas kawat untuk menjaga agar cam chain
tidak jatuh kedalam cylinder.
Hati-hati agar baut-baut cam spocket tidak jatuh.
Lepaskan cap nuts (mur topi)sealing washer(cincin perapat)copper washer (cincin
tembaga).
Lepaskan baut pemasangan cylinder (kepala silinder).
Lepaskan cylinder head gasket(gasket kepala silinder) dan dowel pin.
Lepaskan cam chain guide(pembimbing rantai mesin).

PELEPASAN CYLINDER
Lepaskan baut-baut dan main pipe side cover stays(pegangan penutup samping dari pipa
utama).

19

Lepaskan karet-karet dari cylinder

PEMERIKSAAN:
Periksa dinding cylinder terhadap goresan dan keausan.Ukur dan catat D.D. Cylinder
pada tiga tingkat pada sumbu X dan sumbu Y. Ambil pembacaan maksimum untuk
menentukan keausan cylinder.
BATAS SERVIS:52,445 mm (2,0648 in)
Hitung cylinder terhadap kelonjongan pada tiga tingkat pada sumbu X dan Y. Ambil
pembacaan maksimum untuk menentukan kelonjongan.
BATAS SERVISE:0,10(0,004 in)
PELEPASAN PISTON

20

Lepaskan pisto pin clip dengan menggunakan tang.


Keluarkan pin dan lepaskan piston

Renggangkan masing-masing piston ring dan keluarkan dengan mengangkatnya keatas


pada sebuah titik berhadapan dengan celah ujung ring
PERHATIAN:
Jangan merusak pistn ring dengan merenggangkan ujungya terlalu jauh.
Hati-hati untuk tidak merusak piston ketika piston ring dikeluarkan.
Bersihkan endapan karbon dari piston.

CATATAN:
Bersihkan endapan karbon dari alur piston ring dengan sebuah ring yang akan
dibuang.Jangan memakai sikat kawat,hal ini akan mengakibatkan goresan pada alur-alur.
PEMASANGAN PISTON
Bersihkan kepala piston,alur ring dan sisi piston.
Pasang piston rings dengan hati-hati pada piston dengan tanda-tanda pada ring
menghadap keatas.
CATATAN:
Jangan mepertukarkan ring atas dan ring kedua.
Setelah dipasang,ring-ring harus berputar dengan bebas,tanpa hambatan.
Tempatkan ujung-ujung ring-ring berjarak 120 derajat satu sama lain.

21

E.SISTEM TRANSMISI

Prinsip dasar transmisi adalah


untuk merubah kecepatan putaran suatu poros menjadi kecepatan yang
diinginkan untuk tujuan tertentu. Gigi transmisi berfungsi untuk mengatur
tingkat kecepatan dan momen (tenaga putaran) mesin sesuai dengan
kondisi yang dialami sepeda motor. Transmisi pada sepeda motor terbagi
menjadi; a) transmisi manual, dan b) transmisi otomatis.
Komponen utama dari gigi transmisi pada sepeda motor terdiri dari
susunan gigi-gigi yang berpasangan yang berbentuk dan menghasilkan
perbandingan gigi-gigi tersebut terpasang. Salah satu pasangan gigi
tersebut berada pada poros utama (main shaft/input shaft) dan pasangan
gigi lainnya berada pada poros luar (output shaft/ counter shaft).
Transmisi Sliding Mesh

22

Transmisi Sliding Mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam perpindahan gigi
dengan cara menggeser langsung antara roda gigi input dan utputnya.

Transmisi Constant Mesh


Transmisi Constant Mesh adalah jens transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan
giginya memerlukan bantuan kopling, agar terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke poros
output.

Transmisi Syncromesh Mesh


Transmisi Syncromesh Mesh adalah Pemindahan gigi dapat dilakukan secara langsung tanpa
nenunggu waktu yang lama.Suara saat terjadi perpindahan gigi halus.Memungkinkan
menggunakan berbagai jenis roda gigi

23

Sincromesh berarti menyinkronkan atau menyamakan. Sincromeh terdiri dari berbagai


komponen yang menjadi satu (unit) yang dapat menyamakan putaran antara roda gigi input dan
out put pada transmisi.
Mekanisme sincromesh (hub assy) berfungsi untuk menghubungkan dan memindahkan putaran
input shaft ke output shaft melalui counter gear dan gigi percepatan. Mekanisme sincromesh
terdiri dari lima bagian, di antaranya adalah :
Clutch hub, berhubungan dengan output shaft melalui splin (alur), sehingga apabila clutch hub
berputar maka output shaft juga ikut berputar.
Hub sleeve, dapat bergerak maju mundur pada alur bagian luar clutch hub, sedangkan hub sleeve
berkaitan dengan garpu pemindah (shift fork). Hub sleeve berfungsi untuk menghubungkan
clutch hub dengan gigi percepatan melalui synchronizering dan gigi konis yang terpasang pada
tiap-tiap gigi sikap.
Sincromeh , terpasang pada bagian samping clutch hub yang berfungsi untuk menyamakan
putaran gigi percepatan dan hub sleeve dengan jalan mengadakan pengereman terhadap gigi
percepatan saat hub sleeve digeserkan (dihubungkan) oleh garpu pemindah pada salah satu sikap.
Shifting key, dipasang pada tiga buah tempat yang terdapat pada sincromesh dan clutch hub,
seperti terlihat pada gambar. Fungsi shifting key untuk meneruskan gaya tekan dari hub sleeve
selanjutnya ditekan ke sincromesh agar terjadi pengereman pada bagian tirus gigi percepatan
(dudukan sincromesh).
Key spring, berfungsi untuk mengunci dan menekan shifting key agar tetap tertekan kearah hub
sleeve.

Cara Kerja Sincromesh


Posisi Netral.
Saat posisi netral mekanisme sincromesh tidak berhubungan dengan salah satu gigi tingkat,
sehingga tidak terjadi perpindahan tenaga dari gigi tingkat ke mekanisme sincromesh yang berati
poros out put tidak berputar (bebas).

24

Posisi Pengereman.
Jika hub slevee digeser kearah roda gigi tingkat maka akan terjadi pengereman, sehingga
kecepatan roda gigi tingkat berangsur angsur menurun dan setelah sesuai (sinkron) maka akan
segera terhubung antara roda gigi tingkat dengan mekanisme sinkromesh .
Posisi Menghubung.
Pada akhir langkah pengereman akan terjadi hubungan antara gigi tingkat dengan mekanisme
sincromesh. Pada saat ini tenaga dari gigi tingkat dapat dihubungkan ke poros out put transmisi
melalui mekanisme sincromesh.
Mekanisme Pemindah Gigi Transmisi
Tuas pemindah gigi

Poros penerus gerakan tuas ke penggeser gigi

25

Gearshift cam plate, plat pemutar shiftdrum berbentuk bintang

Shift drum yang terhubung dengan gearshift plate dan berada di dalam crankcase. Letak
shift drum sangat berdekatan dengan garpu pemindah/shift fork dan gigi
transmisi/transmission gear.

26

Sistem transmisi bekerja sama dengan sistek kopling untuk melakukan pemindahan gigi.
Saat motor jalan/bekerja, setelah handle kopling di tekan, barulah sistem transmisi siap
bekerja, yaitu dengan urutan :
Tuas pemindah gigi ditekan oleh kaki kiri
Putaran diteruskan oleh as ke tangan pemindah (spindle)
Gerakan spindle yang nyangkut di pin2 pada gearshift plate (bintang) membuat
bintang berputar sekitar 60 derajat. Supaya posisi pergeseran tepat pada
tempatnya, maka putaran bintang ditahan oleh stoppe
Karena bintang terhubung langsung dengan shift drum, maka shift drum juga ikut
berputar.
Karena garpu pemindah (shift fork) ujung terletak di alur pada shift drum maka
garpu pemindah akan bergerak naik atau turun, untuk memindah posisi gir baik
masa mainshaft atau pada countershaft.
Dan terjadilah pemindahan gigi, naik atau turun

27

PEMBONGKARAN,PERAKITAN DAN PEMERIKSAAN TRANSMISI

PEMBONGKARAN TRANSMISI
Bongkar poros utama, poros lawan dan tromol
pemindah gigi
POROS PEMBIMBING
TROMOL PEMINDAH GIGI
POROS LAWAN
POROS LAWAN TROMOL PEMINDAH GIGI
POROS UTAMA
SPROKET PEMBIMBING
POROS ENGKOL
POROS UTAMA
PEMERIKSAAN TRANSMISI

Periksa gigi-gigi gir, lubang-lubang penyambung dan gigi-gigi terhadap keausan yang
tidak normal atau kurangnya pelumasan.

28

Ukur diameter dalam dari tiap gigi.


BATAS SERVIS:
M2, C3 : 17,10 mm
C1 : 20,10 mm
Ukur diameter dalam dan luar dari bos gigi C1.
BATAS SERVIS:
Diameter luar : 19,93 mm
Diameter dalam : 17,08 mm
Periksa alur garpu pemindah pada gigi pemindah gigi
terhadap keausan atau kerusakan yang berlebihan.
Ukur diameter luar dari poros utama dan poros lawan.
BATAS SERVIS:
Pada gigi M2: 16,95 mm
Pada gigi C1: 16,94 mm
PERAKITAN TRANSMISI

Perakitan dilakukan dalam urutan kebalikan dari pelepasan.


RODA GIGI
POROS UTAMA
RODA GIGI
RODA GIGI
RODA GIGI
RODA GIGI
RODA GIGI
RODA GIGI
RODA GIGI
POROS LAWAN C1 (34 T)
C2 (29 T)
C3 (26 T)

29

C4 (23 T)
M4 (24 T)
M3 (21 T)
M2 (17 T)
M1 (12 T)
PEMBONGKARAN TROMOL PEMINDAH GIGI

Lepaskan klip-klip pin pembimbing.


Lepaskan pin-pin pembimbing, kemudian lepaskan garpu-garpu pemindah.
Periksa alur-alur tromol pemindah gigi akan terhadap keausan atau kerusakan.

Ukur diameter luar tromol pemindah gigi.


BATAS SERVIS: 33,93 mm
Ukur diameter dalam garpu pemindah.
BATAS SERVIS: 34,15 mm
Ukur ketebalan cakar garpu pemindah.
BATAS SERVIS: 4,60 mm

PERAKITAN TROMOL PEMINDAH GIGI

30

Pasang garpu-garpu pemindah pada tromol pemindah gigi.


Pasang pin-pin pembimbing dan kencangkan dengan klip-klip.
PENGGANTIAN BANTALAN TRANSMISI

Putar lingkaran dalam bantalan dengan jari anda.


Bantalan-bantalan harus berputar dengan halus dan tanpa suara.
Periksa bahwa lingkaran bagian luar bantalan terpasang erat pada bak mesin.
Gantikan bantalan jika bantalan tidak berputar dengan halus, tanpa suara, atau
terpasang longgar pada bak mesin.
PEMASANGAN TRANSMISI
Lumasi gigi-gigi transmisi dan tromol pemindah gigi dengan oli mesin yang
bersih.
Rakit poros utama, poros lawan dan tromol pemindah gigi seperti pada gambar.
Pasang poros utama, poros lawan, dan tromol pemindah gigi sebagai satu
rakitan pada bak mesin kiri.
Putar tromol pemindah gigi untuk memeriksa cara kerja transmisi.
CARA KERJA GIGI TRANSMISI

31

coba lihat gambar di atas.disni bisa kita uraikan ada 4 komponen penting, yaitu:
1).Batang pengungkit
fungsi alat ini sebagai penambah/pengurang dari posisi gigi transmisi.biasanya kita kenal
4 percepatan yaitu n-1-2-3-4.
kemudian 5 percepatan 1-n-2-3-4-5.dan seterusnya.
2). selector drum/botol pemutar
dari pengungkit kemudian memutar selector pin retaining plate berbentuk plat.(ada pula
berbentuk seperti bintang).kemudian memutar selector drum alat ini memiliki alur
sedemikian rupa sehingga bisa menggerakkan gear fork
3). gear fork/garpu pengungkit
garpu pengungkit ini akan menyambungkan atau memasangkan antara gigi yang satu ke
gigi yang lain nya.dan sebaliknya yaitu memisah atau menetralkan
4). gear atau gigi
untuk gear atau gigi,ini terdapat satu pasang rangkaian yang disusun dalam 2 poros.
yaitu:
a) input shaft/poros masuk
menerima putaran berasal dari mesin
b)autput shaft/poros keluar
menyalurkan putaran ke gear utama dan berakhir di roda

32

DAFTAR PUSTAKA
AHM (PT Astra Honda Motor). Pengetahuan Produk. Jakarta: Astra Honda Training Centre
Buku Pedoman reparasi Honda Astrea Prima. Jakarta: PT. Astra Honda Motor
Boentarto. 1993. Cara Pemeriksaan Penyetelan dan Perawatan Sepeda Motor. Yogyakarta:
Penerbit Andi
Boentarto. 1995. Tanya Jawab Reparasi Sepeda Motor. Solo: CV. Aneka Solo
Haynes Publishing Daryanto. 1991. Motor Bakar untuk Mobil. Jakarta: PT.Rineka Cipta
Daryanto. 2002. Teknik Reparasi dan Perawatan Sepeda Motor. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Jalius Jama.1982. Motor Bensin. Jakarta : Ghalia Indonesia.
M. Suratman. 2003. Servis dan Teknik Reparasi Sepeda Motor. Bandung:CV. Pustaka Grafika
R.S.Northop. 1995. Teknik Sepeda Motor. Bandung: Pustaka Setia
Suratman, M, Drs (2003). Servis dan Teknik Reparasi Sepeda Motor. Bandung: CV Pustaka
Grafika
Yaswaki Kiyaku dan DM. Murdhana. 1994. Cara Praktis Merawat Sepeda Motor. Bandung:
Pustaka Setia
http://abangirengku.com/cara-kerja-gigi-transmisi/
http://doni-marsas.blogspot.com/2013/07/pembongkaran-perakitan-dan-pemeriksaan.html
http://motogokil.com/2014/10/28/pengenalan-mesin-mekanisme-pemindah-gigi-transmisi/
http://civilgrafika.blogspot.com/2014/02/tabel-panduan-dalam-menentukan.html

33

Anda mungkin juga menyukai