Kesiapan Umkm Kota Semarang Menghadapi Pasar Terbuka MEA
Kesiapan Umkm Kota Semarang Menghadapi Pasar Terbuka MEA
Skripsi
Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan
Pendidikan Strata 1
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik
Universitas Diponegoro
Penyusun:
Nama
: Khoirul Lilabror
NIM
: 14020212130110
Daftar Isi
Judul ..................................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................. ii
Daftar Gambar ................................................................................................................... iii
Daftar Tabel ....................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
1.1
Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2
Perumusan Masalah............................................................................................ 7
1.3
1.4
Manfaat Penelitian.............................................................................................. 9
1.5
1.5.1
1.5.2
1.5.3
Pemasaran ................................................................................................. 17
1.5.4
1.5.5
1.5.6
1.5.7
Pasar .......................................................................................................... 28
1.5.8
1.6
1.7
1.8
1.9
Metodologi Penelitian....................................................................................... 49
1.9.1
1.9.2
1.10
1.10.1
1.10.2
Sumber Data.............................................................................................. 51
1.11
1.12
Daftar Gambar
Gambar 1. 1 Model Persaingan Pasar Menurut Porter ....................................... 31
Gambar 1. 2 Skema Kerangka pemikiran ............................................................. 40
Daftar Tabel
Tabel 1. 1 Time series data UMKM Binaan Provinsi Jawa Tengah .................................. 5
Tabel 1. 2 Data UMKM Binaan Dinas Koperasi dan UMKM Pemerintah kota Semarang
triwulan 1-4 tahun 2015.................................................................................... 6
Tabel 1. 3 Indikator pengelolaan sumber daya manusia .................................................. 43
Tabel 1. 4 indikator stratregi pemasaran ......................................................................... 45
Tabel 1. 5 indikator pendanaan ........................................................................................ 47
Tabel 1. 6 indikator kualitas produk ................................................................................. 48
iii
BAB I
1.1 Latar Belakang
Pemberlakuan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) tahun 2015 menyebabkan lalu
lintas perdagangan bebas di kawasan Asia Tenggara menjadi tanpa kendala. MEA
merupakan wujud kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk
suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing
ekonomi kawasan dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta
menciptakan pasar regional bagi kurang lebih 500 juta penduduknya. Perdagangan
bebas dapat diartikan tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun
hambatan nontarif bagi negara-negara anggota ASEAN. (Wangke, 2015)
Menurut Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE)
Hendri Saparini, kesiapan Indonesia dalam menghadapi MEA 2015 baru
mencapai 82 persen. Hal itu ditengarai dari empat (4) isu penting yang perlu
segera diantisipasi pemerintah dalam menghadapi MEA 2015, yaitu: 1) Indonesia
berpotensi sekedar pemasok energi dan bahan baku bagi industri di kawasan
ASEAN, sehingga manfaat yang diperoleh dari kekayaan sumber daya alam
minimal, tetapi defisit neraca perdagangan barang Indonesia yang saat ini paling
besar di antara negara-negara ASEAN semakin bertambah, 2) melebarkan defisit
perdagangan jasa seiring peningkatan perdagangan barang, 3) membebaskan
aliran tenaga kerja sehingga Indonesia harus mengantisipasi dengan menyiapkan
strategi karena potensi membanjirnya Tenaga Kerja Asing (TKA), dan 4)
masuknya investasi ke Indonesia dari dalam dan luar ASEAN. Menghadapi
mantap.
Umumnya
UMKM
bersifat income
gathering yaitu
menaikkan
Berikut ini adalah tabel mengenai data UMKM dari Dinas Koperasi dan
UMKM Jawa Tengah dari tahun 2008 hingga tahun 2015:
Tabel 1. 1 Time series data UMKM Binaan Provinsi Jawa Tengah
Perkembangan
2013-2014
No
DESKRIPSI
DATA
Satuan
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah
JUMLAH
UMKM
Produksi/Non
Pertanian
Pertanian
Perdagangan
Jasa
Unit
64.294
65.876
67.616
70.222
80.583
90.339
99.681
9.342
Unit
20.343
20.682
21.205
23.374
26.171
30.103
34.309
Unit
Unit
Unit
8.305
28.007
7.639
9.385
28.172
7.639
9.775
28.247
8.389
10.097
28.362
8.389
13.242
32.055
9.115
15.819
33.958
10.459
Orang
264.762
278.000
285.335
293.877
345.622
Asset
Rp. Milyar
3.976
2334
4.448
5.266
Omzet
Rp. Milyar
9.527
10.194
10.463
14.476
PENYERAPAN
TENAGA
KERJA
Perkembangan
2014-2015
TW I
2015
TW II
2015
TW
IV
2015
108.937
JUML
AH
105.140
TW
III
2015
107.353
10,34
101.568
9.256
9,29
4.206
13,97
35.085
36.495
37.135
38.084
3.775
11,00
17.738
32.829
11.805
1.919
1.817
1.346
12,13
5,51
12,87
18.033
36.280
12.170
18.620
37.080
12.945
18.955
37.783
13.480
19.010
38.243
13.600
1.772
2.414
1.795
7,17
6,74
15,20
480.508
608.893
128.385 26,72
617.184
635.375
685.147
740.740 131.847
21,65
6.816
9.634
4.313
4.313
44,77
15.132
17.881
18.608
19.046
5.100
36,57
18.972
20.345
24.345
4.243
20,85
6.384
17.002
24.405
29.113
29.113
18,41
Jumlah
UMKM
70
20
10
9
3
1
4
117
Omset Rata-rata
Prosentase
Rp.
98.609.429
Rp. 129.610.000
Rp.
48.942.900
Rp.
20.000.000
Rp.
22.666.667
Rp. 150.000.000
Rp.
57.950.000
Rp. 527.778.995
58,829 %
17,094 %
8,547 %
7,692 %
2,564 %
0,855 %
3.419 %
100 %
terjadi. Berangkat dari pemaparan latar belakang diatas, dapat diketahui bahwa
UMKM merupakan salahsatu andalan Indonesia untuk menghadapi persaingan
pasar bebas ASEAN agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar dari negara-negara
ASEAN, namun menjadi pemain penting, penyedia, dan pencipta pasar di MEA
2015.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikemukakan rumusan masalah
dalam penelitian ini:
1.
untuk
Bagaimana
kesiapan
kualitas
produk
dari
UMKM
untuk
Bagaimana
kesiapan
UMKM
dari
segi
pendanaan
untuk
2.
Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat berguna bagi bahan masukan bagi
para pelaku UMKM khususnya dalam upaya perkembangan UMKM di masa yang
akan datang agar mempunyai daya saing yang kuat dalam menghadapi persaingan
pasar terbuka MEA.
Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) :
a.
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau
usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang ini.
c.
sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau
usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.
10
ASSET
OMZET
USAHA MIKRO
MAX 50.000.000
MAX 300.000.000
USAHA KECIL
>Rp. 50.000.000
>Rp. 300.000.000
Rp. 500.000.000
Rp. 2.500.000.000
USAHA
>Rp. 500.000.000
>Rp. 2.500.000.000
MENENGAH
Rp. 10.000.000.000
Rp. 50.000.000.000
Modal Psikologis
Modal psikologis dikonseptualisasikan oleh Hmieleski dan Car (2008)
sebagai bagian pembangun atau fondasi yang terdiri dari elemen-elemen: selfefficacy (Bandura, 1997), optimism (Carver & Sheier, 2003), hope (Snyder,
Sympson, & Ybasco, 1997), dan resiliency (Masten, 2001).
Manajemen Sumber Daya Manusia
Schermerhorn (2001) mendefinisikan manajemen sumber daya manusia
sebagai proses merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan tenaga kerja
yang berbakat dan energik untuk mendukung misi, tujuan dan strategi organisasi.
Menurut Havenga (2009) ada empat bagian pokok dalam manajemen sumber daya
manusia yaitu seleksi dan rekrutmen, komunikasi dan motivasi, pelatihan dan
pengembangan, serta kesejahteraan dan kompensasi. (Samir, 2011)
Inovasi
Thompson
(1965)
mendefinisikan
innovasi
sebagai
pembangkit,
penerimaan dan penerapan ide baru, proses, produk atau jasa. Sementara itu
menurut Jensen dan Webster (2004) aspek inovasi mencakup empat bagian:
produk, proses, organisasi, dan pemasaran. (Samir, 2011)
1.5.2
1.5.2.1 Manajemen
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, definisi
Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
12
2.
bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuantujuan, sasaran-sasaran, dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari
pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi.
3.
13
tertentu.
perencanaan
(Planning),
pengorganisasian
(Organizing),
Perencanaan (Planning)
konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur yang sudah ditetapkan dalam
perencanaan.
3.
14
b.
Pengorganisasian (Organizing)
Setelah organisasi menetapkan tujuan-tujuan dan menyusun rencanarencana-rencana atau program-program untuk mencapainya, maka mereka perlu
merancang dan mengembangkan suatu organisasi yang akan dapat melaksanakan
berbagai program tersebut secara sukses.
Pengorganisasian adalah:
1)
4)
Pengarahan (Actuating)
15
Pengawasan (Controlling)
2)
3)
analisa
sebuah
pekerjaan,
pengadaan
pengembangan,
promosi,
16
1.5.3
Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2007), pemasaran merupakan suatu fungsi
17
18
19
20
1.5.4
Pendanaan UMKM
Pemilihan susunan
1.5.5
Kualitas Produk
usaha
untuk
mencapai
tujuan
22
23
Jika bahan yang digunakan tidak memenuhi standar, tenaga kerja tidak
terlatih, atau perlengkapan yang digunakan tidak tepat, akan berakibat pada
produk yang dihasilkan.
g) Perawatan perlengkapan (equipment maintenance)
Apabila perlengkapan tidak dirawat secara tepat atau suku cadang tidak
tersedia maka kualitas produk akan kurang dari semestinya.
h) Standar Kualitas (quality standart)
Jika perhatian terhadap kualitas dalam organisasi tidak nampak, tidak ada
testing maupun inspeksi, maka output yang berkualitas tinggi sulit dicapai.
24
i)
1.5.6
25
26
ekonomi yang adil; dan kawasan yang terintegrasi ke dalam ekonomi global.
Dampak terciptanya MEA adalah terciptanya pasar bebas di bidang permodalan,
barang dan jasa, serta tenaga kerja. Konsekuensi atas kesepakatan MEA yakni
dampak aliran bebas barang bagi negara-negara ASEAN, dampak arus bebas jasa,
dampak arus bebas investasi, dampak arus tenaga kerja terampil, dan dampak arus
bebas modal. (BPPK, 2015)
Dari karakter dan dampak MEA tersebut di atas sebenarnya ada peluang
dari momentum MEA yang bisa diraih Indonesia. Dengan adanya MEA
diharapkan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik, salah satunya pemasaran
barang dan jasa dari Indonesia dapat memperluas jangkauan ke negara ASEAN
lainnya. Pangsa pasar yang ada di Indonesia adalah 250 juta orang, pada MEA
pangsa pasar ASEAN sejumlah 625 juta orang bisa disasar oleh Indonesia. Jadi,
Indonesia memiliki kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar yang lebih luas.
Ekspor dan impor juga dapat dilakukan dengan biaya yang lebih murah. Tenaga
kerja dari negara-negara lain di ASEAN bisa bebas bekerja di Indonesia,
sebaliknya tenaga kerja Indonesia (TKI) juga bisa bebas bekerja di negara-negara
lain di ASEAN.
27
persaingan yang ketat dan para professional akan semakin meningkatakan tingkat
skill, kompetansi dan profesionalitas yang dimilikinya.
1.5.7
Pasar
28
pembeli sebagai pasar, dimana penjual mengirimkan produk dan jasa yang mereka
produksi dan mengkomunikasikan atau menyampaikannya kepada pasar; sebagai
gantinya, mereka akan menerima uang dan informasi dari pasar (Kotler, 1999)
Menurut Handri Maaruf (2005) kata pasar memiliki tiga pengertian,yaitu :
1. Pasar dalam arti tempat, yaitu tempat bertemunya para penjual atau
produsen dengan pembeli atau konsumen.
2. Pasar dalam arti interaksi permintaan dan penawaran , yaitu pasar
sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli.
3. Pasar dalam arti sekelompok anggota masyarakat yang memiliki
kebutuhan dan daya beli . Pengertian ini merujuk pada dua hal, yaitu
kebutuhan dan daya beli. Jadi pasar adalah orang-orang yang
menginginkan sesuatu barang atau jasa dan memiliki kemampuan untuk
membeli.
Menurut Simamora (2001), ada beberap bentuk pasar yang umum yaitu sebagai
berikut:
29
b.Persaingan monopolistik
Pasar terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli dengan harga yang
beragam mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Keragaman
harga ini disebabkan oleh adanya kesempatan untuk mendiferensiasi produknya.
Dalam pasar yang seperti ini, sebuah perusahaan mempunyai kesempatan untuk
menetapkan harga berbeda dengan harga produk lain asalkan menawarkan benefit
(manfaat) yang berbeda.
c.Pasar oligopolistik
Pasar yang terdiri dari sedikit penjual yang satu sama lain sangat sensitif
terhadap strategi harga dan pemasaran perusahaan lain.
d.Pasar Monopoli
30
31
perusahaan yang akan memproduksi barang agar menjadi lebih giat dalam
melakukan
kegiatan
ekonomi.
Porter
menggunakan
konsep-konsep
yang
menyebabkan
perusahaan
akan
terus
bekerja
keras
32
Posisi ini merupakan penantang pasar yang menjadi lawan utama dari
pemimpin pasar. Penantang ini serta merta akan selalu mencoba melakukan hal
lebih atas apa yang telah dilakukan oleh pemimpin pasar. Penantang pasar tidak
ingin kalah tanding meski pun penantang ini kalah dalam hal jumlah konsumen.
Perusahaan runner-up ini bisa memilih salah satu dari dua penampilan. Mereka
dapat menyerang market leader dan pesaing-pesaing lainnya dalam suatu usaha
yang gencar merebut pangsa pasar, perusahaan inilah yang dinamakan penantang
pasar atau market challenger. Atau mereka dapat memilih bersikap nrimo, tidak
menggoncangkan pasar dan disebut market follower.
33
Setiap industri atau perusahaan yang melakukan produksi barang atau jasa
selain memiliki pesaing dan pengikut, tapi juga memiliki pasar yang tidak
diperhitungkan di dalam persaingan. Mereka sering diibaratkan sebagai pemasar
yang tidak memiliki konsumen. Pengisi relung pasar biasanya membidik pasar
yang tidak mampu membeli produk yang dihasilkan oleh pemimpin atau pun
pesaing pasar. Maka relung pasar bisanya akan mendapatkan pasar secara sedikit
demi sedikit dan tidak memungkinkan nanti pasar mereka bisa berasal dari
konsumen pemimpin pasar. Biasanya perusahaan-perusahaan semacam ini
34
Satu relung atau celah pasar yang ideal akan memiliki beberapa ciri
sebagai berikut :
Memiliki luas cukup besar dan daya beli yang cukup agar bisa
menguntungkan.
35
yang selalu berubah. Banyak faktor yang bisa menyebabkan perusahaan harus
mengadakan perubahan besar-besaran dalam strategi pemasarannya.
1.5.8
Harga kompetitif
Penelitian Terdahulu
a.
ASEAN 2015
Penelitian ini ditulis oleh Tedjasuksmana (2015). Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana keadaan atau potret UMKM yang ada di Indonesia
menjelang dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 mendatang,
apakah para pelaku UMKM ini sudah siap untuk menghadapi persaingan yang ada
sebagai tantangan yang akan muncul karena diberlakukannya MEA 2015. Peneliti
juga menganalisis seberapa besar bantuan atau campur tangan pemerintah dalam
mempersiapkan UMKM agar siap bersaing, serta sudah seberapa jauh bantuan
dari pemerintah diberikan dalam rangka membantu pengembangan UMKM yang
ada di Indonesia.
36
b.
37
diperoleh dari literatur, buku, jurnal, laporan resmi dan informasi dari Internet.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan (library
research) dengan mencari dan mengumpulkan datadata sekunder yang
bersumber dari buku, surat kabar, data online, dan referensi lainnya yang tingkat
validitas terhadap permasalahan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.
Teknik analisa dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif dengan
menggunakan metode content analysis, yaitu dengan menjelaskan dan
menganalisis dari sumber-sumber yang ada, dengan catatan data-data tersebut
saling berhubungan satu sama lain dengan permasalahan yang diteliti.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa UMKM menjadi pilar yang
penting dalam kesiapan Indonesia menghadapi Asean Economic Comunity (AEC).
Peluang UMKM dalam pasar terbuka Asean juga sangat besar, namun perlu
diperhatikan kualitas sumber daya, infrastruktur, serta kualitas produk dari
UMKM agar UMKM mampu bersaing dengan produk asing yang masuk ke
Indonesia.
c.
38
Usaha
Mikro,
Kecil,
dan
Menengah
banyak
membantu
mengurangi
39
KESIAPAN UMKM
MENGHADAPI PASAR
TERBUKA MEA
Strategi
Pemasaran
Pendanaan
40
41
karena tidak mampu bersaing dengan tenaga asing yang lebih ahli.
(DisperindagRI, 2015)
2. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan batasan definisi UKM
berdasarkan kuantitas tenaga kerja, yaitu untuk Usaha Mikro memiliki jumlah
tenaga kerja 1 sampai 4 orang, Usaha Kecil memiliki jumlah tenaga kerja 5
sampai dengan 19 orang, sedangkan Usaha Menengah memiliki tenaga kerja 20
sampai dengan 99 orang (Susanti, 2009). Sesuai dengan Undang-Undang nomor
20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kriteria
Usaha Mikro adalah badan usaha/industri dengan asset dibawah Rp. 50.000.000
dan omzet dibawah Rp. 300.000.000. Usaha Kecil adalah badan usaha/industri
dengan asset Rp. 50.000.000 hingga Rp. 500.000.000 dan omzet Rp. 300.000.000
hingga Rp. 2.500.000.000. Usaha Menengah adalah badan usaha/industri dengan
asset Rp. 500.000.000 hingga 10.000.000 dan omzet Rp.2.500.000.000 hingga
50.000.000.000. (Undang-Ungang no. 20, 2008)
42
Indikator
Penjelasan
Pekerja
tenaga kerja
43
prestasi kerja
Pelatihan
dan Meneliti
apakah
para
pelatihan
pekerja
pengembangan
mendapatkan
dan
pekerja
Promosi jabatan
Meneliti
seperti
apakah
sistem
hubungan kerja
Kompensasi
Apakah
ada
kompensasi
tertentu
pekerjaan
pekerjaan
pekerjaan
44
2. Strategi Pemasaran
Setiap perusahaan menjalankan strategi pemasaran untuk mencapai tujuan
yang diharapkan. Ada 3 (tiga) tahap yang ditempuh perusahaan untuk menetapkan
strategi pemasaran, yaitu (1) memilih konsumen yang dituju, (2) mengidentifikasi
keinginan konsumen, dan (3) menentukan bauran pemasaran. Strategi pemasaran
yang berhasil umumnya ditentukan dari satu atau beberapa marketing mix (bauran
pemasaran). (Jurini, 2003)
Tabel 1. 4 indikator stratregi pemasaran
No.
1.
Indikator
Penjelasan
2.
Mengidentifikasi
keinginan konsumen.
3.
Menentukan
pemasaran.
yang
digunakan
dalam
strategi
45
3. Pendanaan
Manajemen pendanaan pada hakekatnya menyangkut keseimbangan
finansial di dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva
yang dibutuhkan beserta mencari susunan kualitatif dari aktiva dan pasiva tersebut
dengan sebaik-baiknya. Pemilihan susunan
daerah
guna
meningkatkan
kegiatan
46
Agar kemudahan ini menjadi optimal bagi UMKM diperlukan juga penjaminan
kredit. (Wisnu, 2012)
Tabel 1. 5 indikator pendanaan
No.
1.
Indikator
Susunan
Penjelasan
pendanaan
modal UMKM
2.
Perolehan
pembiayaan
UMKM
4. Kualitas Produk
Pengertian produk (product) menurut Kotler & Armstrong, (2001) adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari
produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai
tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen,
sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain
itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan
oleh produsen melalui hasil produksinya. Kualitas produk dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.
47
Faktor
Indikator
Fasilitas operasi
Penjelasan
Meneliti
bagaimana
kondisi
fisik
Perlengkapan
dalam
proses
produksi,
Bahan baku
48
3.
Pekerjaan
Proses pengerjaan
Staff organisasi
Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksploratif, Penelitian
eksploratori, atau disebut juga penelitian eksploratif, merupakan salah satu
pendekatan penelitian yang bertujuan menemukan informasi mengenai sesuatu
topik/masalah yang belum dipahami sepenuhnya oleh seorang peneliti. Kotler
menyatakan
bahwa
penelitian
eksploratori/eksploratif
adalah
salah
satu
49
memperoleh data primer berupa keterangan, informasi, sebagai data awal yang
diperlukan. (Sugiyono, 2005)
1.9.2
Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia sekaligus kota
metropolitan terbesar kelima di Indonesia sesudah Jakarta, Surabaya, Bandung,
dan Medan. Sebagai salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota
Semarang mempunyai jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa dan
siang hari bisa mencapai 2,5 juta jiwa, bahkan, area metropolitan Kedungsapur
(Kendal, Demak, Ungaran Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Purwodadi
Kabupaten Grobogan) dengan penduduk sekitar 6 juta jiwa, merupakan wilayah
metropolis terpadat keempat, setelah Jabodetabek (Jakarta), Gerbangkertosusilo
(Surabaya), dan Bandung Raya. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan
Semarang ditandai pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar langit di
beberapa sudut kota. Sayangnya, pesatnya jumlah penduduk membuat kemacetan
lalu lintas di dalam Kota Semarang semakin macet. Kota Semarang dipimpin oleh
Wali Kota Hendrar Prihadi, S.E, M.M. Kota ini terletak sekitar 558 km sebelah
timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya. Semarang berbatasan dengan
laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan,
dan Kabupaten Kendal di barat. Luas Kota 373.67 km2. (Wikipedia.org; 2015)
50
Dalam sebuah penelitian, data memegang peranan penting yaitu sebagai alat
pembuktian hipotesis serta pencapaian tujuan penelitian. Penelitian harus
mengetahui jenis data apa saja yang diperlukan dan bagaimana mengidentifikasi,
mengumpulkan, serta mengolah data.
Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari
individu atau perseorangan, seperti wawancara atau pengisian kuisioner yang
biasa dilakukan oleh penelliti.
51
2.
Data Sekunder
dari
kutipan-kutipan
yang
dianalisis,
kutipan-kutipan,
atau
seluruhkalimat dari hasil rekaman, surat menyurat, laporan resmi, dan survey
yang menggunakan pertanyaan terbuka.
Teknik analisis deskriptif, metode penelitian adalah salah satu teknis dan cara
mencari, memperoleh, mengumpulkan dan mancatat data baik berupa data primer
maupun data sekunder yang digunakan untuk menyusun suatu karya ilmiah.
Metode penelitian yang digunakan adalah penedekatan deskriptif analisis dengan
52
53
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Riyanto. (1995). Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan, Edisi keempat,
Yogyakarta, Yayasan Penerbit Gajah Mada.
54
Jurini, K.P.W.
(2003).
Menetapkan Segmentasi
Pasar.
Bagian
Proyek
(2015).
MEA
datang
UMKM
menantang.
Dalam
Philip.
(1997).
Manajemen
Pemasaran
Analisis
Perencanaan
55
Maruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Panggabean, S., Mutiara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor:Ghalia
Indonesia
Rachma. (2013), Pengertian Manajemen dan Kepemimpinan, Universitas
Gunadarma. Bekasi
Saladin, Djaslim. (2006). Manajemen Pemasaran. Edisi Keempat. Bandung : Linda
Karya
56
57