Disusun Oleh :
Clarissa Crysta Chandra
270110130105
Geologi A
Universitas Padjadjaran
Fakultas Teknik Geologi
2013
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Geopolitik
Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi
yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan
masyarakat yang berdiri sendiri atau negara; dan teia yang berarti urusan (politik)
bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195).
Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang
setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat
tinggal suatu bangsa. Frederich Ratzel mengenalkan istilah ilmu bumi politik (political
geography), Rudolf Kjellen menyebut geographical politic dan disingkat geopolitik.
1.2 Unsur utama Geopolitik
a.
b.
Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara) : Frontier merupakan batas
imajiner dari dua negara. Frontier terjadi karena pengaruh dari negara diluar boundary
(batas resmi dua negara) Batas frontier yang sudah dipengaruhi kekuasaan asing dari
seberang boundary. Pengaruh asing berawal dari budaya, ekonomi, social, agama dan
ras.
c. Konsep Politik Kekuatan : Politik kekuatan menjadi salah satu faktor dalam melaksanakan salah satu konsep geopolitik yang terkait dengan kepentingan nasional. Konsep
keamanan negara, diutamakan konsep ketahanan nasional. Dalam upaya keamanan
negara dan bangsa, sema-ngat kesatuan dan persatuan menjadi salah satu kekuatan
untuk menghambat datangnya ancaman dari luar.
d. Konsepsi keamanan negara dan bangsa sama dengan konsep ketahanan nasional.
suatu wilayah negara semakin banyak sehingga tidak sebanding lagi dengan luas
wilayah, maka negara tersebut harus berupaya memperluas wilayahnya sebagai ruang
hidup (lebensraum) bagi warga negara. Untuk mencapai maksud tersebut, negara harus
mengusahakan antara lain :
a. Autarki, yaitu cita-cita untuk memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bergantung pada
negara lain. Hal ini dimungkinkan apabila wilayah negara cukup luas sehingga
mampu memenuhi kebutuhan itu. Untuk itu politik ekspansi dijalankan. Berdasarkan
asumsi demikian, Karl Haushofer membagi dunia menjadi beberapa wilayah (region)
yang hanya dikuasai oleh bangsa-bangsa yang dikatakan unggul, seperti Amerika
Serikat, Jerman, Rusia, Inggris, dan Jepang. Dari pendapat ini lahirlah:
b. Wilayah-wilayah yang dikuasai (pan-regional), yaitu :
1) Pan Amerika sebagai perserikatan wilayah dengan Amerika Serikat sebagai
pemimpinnya.
2) Pan Asia Timur, mencakup bagian timur Benua Asia, Australia, dan wilayah
kepulauan di mana Jepang sebagai penguasa.
3) Pan Rusia India, yang mencakup wilayah Asia Barat, Eropa Timur, dan Rusia yang
dikuasai Rusia.
4) Pan Eropa Afrika, mencakup Eropa Barat tidak termasuk Inggris dan Rusia
dikuasai oleh Jerman.
Teori Geopolitik Karl Haushofer ini dipraktikkan oleh Nazi Jerman di bawah pimpinan
Hittler sehingga menimbulkan Perang Dunia II.
Teori Geopolitik Inggris
4. Teori Geopolitik Halford Mackinder
Halford Mackinder (18611947) mempunyai konsepsi geopolitik yang lebih strategik,
yaitu dengan penguasaan daerah-daerah jantung dunia, sehingga pendapatnya dikenal
dengan teori Daerah Jantung. Barang siapa menguasai daerah jantung (Eropa Timur
dan Rusia) maka ia akan menguasai pulau dunia (Eropa, Asia, dan Afrika) yang pada
akhirnya akan menguasai dunia. Untuk menguasai dunia dengan menguasai daerah
jantung dibutuhkan kekuatan darat yang besar sebagai prasyaratnya. Berdasarkan hal
ini muncullah konsep Wawasan Benua atau konsep kekuatan di darat.
6. Teori Geopolitik Guilio Douhet, William Mitchel, Saversky, dan JFC Fuller
Guilio Douhet (18691930) dan William Mitchel (18781939) mempunyai pendapat
lain dibandingkan dengan para pendahulunya. Keduanya melihat kekuatan dirgantara
lebih berperan dalam memenangkan peperangan melawan musuh. Untuk itu mereka
berkesimpulan bahwa membangun armada atau angkatan udara lebih menguntungkan
sebab angkatan udara memungkinkan beroperasi sendiri tanpa dibantu oleh angkatan
lainnya. Di samping itu, angkatan udara dapat menghancurkan musuh di kandangnya
musuh itu sendiri atau di garis belakang medan peperangan. Berdasarkan hal ini maka
muncullah konsepsi Wawasan Dirgantara atau konsep kekuatan di udara.
7. Teori Geopolitik Nicholas J. Spijkman
Nicholas J. Spijkman (18791936) terkenal dengan teori Daerah Batas. Dalam teorinya,
ia membagi dunia dalam empat wilayah atau area :
- Pivot Area, mencakup wilayah daerah jantung.
- Offshore Continent Land, mencakup wilayah pantai benua Eropa Asia
- Oceanic Belt, mencakup wilayah pulau di luar Eropa Asia, Afrika Selatan.
- New World, mencakup wilayah Amerika.
a. Terhadap pembagian tersebut, Spijkman menyarankan pentingnya penguasaan daerah
pantai Eurasia, yaitu Rimland. Menurutnya, Pan Amerika merupakan daerah yang
ideal karena dibatasi oleh batas alamiah, dan Amerika diperkirakan akan menjadi
negara kuat. Atas pembagian dunia menjadi empat wilayah ini, Spijman memandang
diperlukan kekuatan kombinasi dari angkatan-angkatan Perang untuk dapat
bahkan ditawari menjadi anggota NATO dan Uni Eropa. Sedangkan, Faktor dari dalam
negeri Rusia sendiri, lebih cenderung pada kekuatan Rusia yang belum menyamai Uni
Soviet dan bantuan/peran Rusia di kedua negara tersebut tidak lebih besar dibanding
negara seperti Amerika Serikat yang memberi bantuan militer hingga 1 miliar dollar ke
Georgia (Purvis, 2008). Dengan demikian dapat diketahui, alasan Ukraina dan Georgia
menjadi salah satu tujuan geopolitik dan geostrategi Rusia, berkaitan dengan keinginan
Rusia untuk menyebarkan pengaruh, posisinya yang strategis karena dilewati jalur pipa,
serta menegakkan pagar yang membatasi kehidupan Rusia dengan dunia barat.
Salah satu lingkaran konsentris pertama dari geopolitik Rusia, terkait dengan negara
bekas Yugoslavia. Yugoslavia juga runtuh ketika perang dingin berakhir dan lahirlah
negara-negara balkan seperti Kroasia, Serbia, dan Slovenia. OLoughin dan Talbord
(2008) menyatakan Rusia memiliki kepentingan di negara bekas Yugoslavia karena
adanya kesamaan ideologi, dimana Yugoslavia dan Rusia sama-sama menganut ideologi
komunis. Geostrategi agar bisa memengaruhi bekas negara yugoslavia ini adalah melalui
mediasi konflik. Pecahan negara Yugoslavia umumnya memiliki keberagaman etnis dan
agama, akibatnya rawan akan konflik. Hal ini dapat terlihat dalam konflik Bosnia
Serbia, serta pemberontakan etnis Albania di Macedonia. Tantangan Rusia dalam
menyebarkan pengaruhnya di kawasan ini datang dari demokrasi barat, dimana Uni Eropa
melakukan penambahan anggota dan salah satu tujuan utama dari penambahan anggota
ini adalah merangkul negara-negara di Eropa Timur.
Geopolitik Rusia dalam CIS, tergolong unik. CIS dibentuk untuk mengakomodir
kerjasama perdagangan, jasa dan modal antara negara-negara pecahan Uni Soviet, dan
pada mulanya beranggotakan 12 negara, yaitu Armenia, Azerbaijan, Belarusia,
Kazakhstan, Kirgistan, Moldova, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, Uzbekistan
dan Georgia. CIS menjadi hal yang sangat penting bagi Rusia, terutama pada masa
transisi ekonomi setelah Uni Soviet Runtuh (Isakova, 2005:27). CIS dapat diibaratkan
kerjasama antar daerah-daerah Uni Soviet, tapi tanpa naungan Uni Soviet. Rusia memiliki
peran dominan dalam CIS, sebabnya Rusia merupakan pemasok sumber energi (minyak
dan gas) terbesar bagi negara-negara Eropa Timur. Kepentingan Rusia masih berkaitan
dengan penyebaran pengaruh, serta mempersatukan kembali etnis-etnis Uni Soviet. CIS
dapat dianggap berhasil di awal, namun pada awal tahun 2000an, mulai timbul tantangan
seperti yang terjadi di Georgia dan Ukraina, dimana keduanya dekat dengan Eropa Barat
dan ditawari masuk dalam NATO dan Uni Eropa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, geopolitik Rusia merupaka warisan dari
geopolitik Uni Soviet. Geopolitik Rusia ingin mempersatukan wilayah-wilayah bekas Uni
Soviet dan Yugoslavia dalam panji Rusia. Geopolitik akan sumber daya alam, terutama
minyak dan gas juga menjadi sasaran Rusia untuk menjaga keseimbangan. Geostrategi
yang digunakan adalah memasok sumber energi di sebagian besar wilayah Eropa Timur
serta membentuk CIS untuk mengakomodir kerjasama antara negara pecahan Uni Soviet.
Geostartegi Rusia terhadap negara-negara Balkan, lebih sebagai mediator konflik-konflik
yang ada disana. Wilayah-wilayah tersebut menjadi penting bagi Rusia karena sebagai
suksesor Uni Soviet, Rusia ingin menyatukan kembali wilayah-wilayah Uni Soviet yang
terpecah dan wilayah lain yang yang memiliki ideologi yang sama dalam panji Rusia.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Keadaan geografis Indonesia yang unik menuntut sebuah konsep geopolitik khusus
yang dapat diterapkan dengan baik oleh bangsa Indonesia. Konsep geopolitik tersebut
adalah Wawasan Nusantara. Berbeda dengan pemahaman geopolitik negara lain yang
cenderung mengarah kepada tujuan ekspansi wilayah, konsep geopolitik Indonesia, atau
Wawasan Nusantara, justru bertujuan untuk mempertahankan wilayah. Wawasan
Nusantara merupakan sebuah konsep geopolitik yang paling tepat untuk negara Indonesia
yang memiliki belasan ribu pulau yang tersebar sepanjang jutaan mil. Konsep geopolitik
ini hendaknya terus diterapkan dan dikembangkan agar dapat mencapai tujuan-tujuan
Wawasan
Nusantara
yang
telah
ditetapkan,
yaitu
mewujudkan
kesejahteraan,
ketenteraman dan keamanan bagi Bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta juga
dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat manusia di dunia.