Anda di halaman 1dari 10

Geopolitik Dunia

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Kewarganegaraan untuk Penulisan Makalah

Disusun Oleh :
Clarissa Crysta Chandra
270110130105
Geologi A

Universitas Padjadjaran
Fakultas Teknik Geologi
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemahaman geopolitik telah dipraktikkan sejak abad XIX, namun pengertiannya baru
tumbuh pada awal abad XX.Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam
menentukan alternatif kebijakan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu. Prinsipprinsip dalam geopolitik dikembangkan kedalam bentuk suatu wawasan nasional.
Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu geo dan politik. Maka, Membicarakan
pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan
politik. Geo artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston E. James, geografi
mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan
Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia
dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan
kekuasaan atau pemerintahan.
Dari beberapa pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan
lagi. Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan
ilmu sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional. Geopolitik mengkaji
makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta
sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu
keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik,
serta unsur kebijaksanaan.
1.2 Tujuan
-

memahami tentang pengertian Geopolitik

memahami tentang teori - teori Geopolitik

memahami tentang Geopolitik di Rusia

memahami unsur utama Geopolitik

BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Geopolitik
Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi
yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan
masyarakat yang berdiri sendiri atau negara; dan teia yang berarti urusan (politik)
bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195).
Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang
setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat
tinggal suatu bangsa. Frederich Ratzel mengenalkan istilah ilmu bumi politik (political
geography), Rudolf Kjellen menyebut geographical politic dan disingkat geopolitik.
1.2 Unsur utama Geopolitik
a.

Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang


merupakan wadah dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori kombinasi
ruang dan kekuatan. Realitanya kekuatan politik selalu menghendaki penguasa-an
ruang. Sebaliknya penguasaan ruang secara de facto dan de jure akan memberikan
legitimasi kekuasaan politik.

b.

Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara) : Frontier merupakan batas
imajiner dari dua negara. Frontier terjadi karena pengaruh dari negara diluar boundary
(batas resmi dua negara) Batas frontier yang sudah dipengaruhi kekuasaan asing dari
seberang boundary. Pengaruh asing berawal dari budaya, ekonomi, social, agama dan
ras.

c. Konsep Politik Kekuatan : Politik kekuatan menjadi salah satu faktor dalam melaksanakan salah satu konsep geopolitik yang terkait dengan kepentingan nasional. Konsep
keamanan negara, diutamakan konsep ketahanan nasional. Dalam upaya keamanan
negara dan bangsa, sema-ngat kesatuan dan persatuan menjadi salah satu kekuatan
untuk menghambat datangnya ancaman dari luar.

d. Konsepsi keamanan negara dan bangsa sama dengan konsep ketahanan nasional.

1.3 Teori teori Geopolitik


Teori Geopolitik Jerman
1. Teori Geopolitik Frederich Ratzel
Frederich Ratzel (18441904) berpendapat bahwa negara itu seperti organisme yang
hidup. Negera identik dengan ruangan yang ditempati oleh sekelompok masyarakat
(bangsa) pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan
ruang hidup (lebensraum) yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur. Semakin luas
ruang hidup maka negara akan semakin bertahan, kuat, dan maju. Oleh karena itu, jika
negara ingin tetap hidup dan berkembang butuh ekspansi (perluasan wilayah sebagai
ruang hidup). Teori ini dikenal seabgai teori organisme atau teori biologis.
2. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen
Rudolf Kjellen (19641922) melanjutkan ajaran Ratzel, tentang teori organisme.
Berbeda dengan Ratzel yang menyatakan negara seperti organisme, maka ia
menyatakan dengan tegas bahwa negara adalah suatu organisme, bukan hanya mirip.
Negara adalah satuan dan sistem politik yang menyeluruh yang meliputi bidang
geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sosial politik, dan krato politik. Negara
sebagai organisme yang hidup dan intelektual harus mampu mempertahankan dan
mengembangkan dirinya dengan melakukan ekspansi. Paham ekspansionisme
dikembangkan. Batas negara bersifat sementara karena bisa diperluas. Strategi yang
dilakukan adalah membangun kekuatan darat yang dilanjutkan kekuatan laut.
3. Teori Geopolitik Karl Haushofer
Karl Haushofer (18961946) melanjutkan pandangan Ratzel dan Kjellen terutama
pandangan tentang lebensraum dan paham ekspansionisme. Jika jumlah penduduk

suatu wilayah negara semakin banyak sehingga tidak sebanding lagi dengan luas
wilayah, maka negara tersebut harus berupaya memperluas wilayahnya sebagai ruang
hidup (lebensraum) bagi warga negara. Untuk mencapai maksud tersebut, negara harus
mengusahakan antara lain :
a. Autarki, yaitu cita-cita untuk memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bergantung pada
negara lain. Hal ini dimungkinkan apabila wilayah negara cukup luas sehingga
mampu memenuhi kebutuhan itu. Untuk itu politik ekspansi dijalankan. Berdasarkan
asumsi demikian, Karl Haushofer membagi dunia menjadi beberapa wilayah (region)
yang hanya dikuasai oleh bangsa-bangsa yang dikatakan unggul, seperti Amerika
Serikat, Jerman, Rusia, Inggris, dan Jepang. Dari pendapat ini lahirlah:
b. Wilayah-wilayah yang dikuasai (pan-regional), yaitu :
1) Pan Amerika sebagai perserikatan wilayah dengan Amerika Serikat sebagai
pemimpinnya.
2) Pan Asia Timur, mencakup bagian timur Benua Asia, Australia, dan wilayah
kepulauan di mana Jepang sebagai penguasa.
3) Pan Rusia India, yang mencakup wilayah Asia Barat, Eropa Timur, dan Rusia yang
dikuasai Rusia.
4) Pan Eropa Afrika, mencakup Eropa Barat tidak termasuk Inggris dan Rusia
dikuasai oleh Jerman.
Teori Geopolitik Karl Haushofer ini dipraktikkan oleh Nazi Jerman di bawah pimpinan
Hittler sehingga menimbulkan Perang Dunia II.
Teori Geopolitik Inggris
4. Teori Geopolitik Halford Mackinder
Halford Mackinder (18611947) mempunyai konsepsi geopolitik yang lebih strategik,
yaitu dengan penguasaan daerah-daerah jantung dunia, sehingga pendapatnya dikenal
dengan teori Daerah Jantung. Barang siapa menguasai daerah jantung (Eropa Timur
dan Rusia) maka ia akan menguasai pulau dunia (Eropa, Asia, dan Afrika) yang pada
akhirnya akan menguasai dunia. Untuk menguasai dunia dengan menguasai daerah
jantung dibutuhkan kekuatan darat yang besar sebagai prasyaratnya. Berdasarkan hal
ini muncullah konsep Wawasan Benua atau konsep kekuatan di darat.

5. Teori Geopolitik Alfred Thayer Mahan


Alfred Thayer Mahan (18401914) mengembangkan lebih lanjut konsepsi geopolitik
dengan memperhatikan perlunya memanfaatkan serta mempertahankan sumber daya
laut, termasuk akses laut. Sehingga tidak hanya pembangunan armada laut saja yang
diperlukan, namun lebih luas juga membangun kekuatan maritim. Berdasarkan hal
tersebut, muncul konsep Wawasan Bahari atau konsep kekuatan di laut. Barang siapa
menguasai lautan akan menguasai kekayaan dunia.

6. Teori Geopolitik Guilio Douhet, William Mitchel, Saversky, dan JFC Fuller
Guilio Douhet (18691930) dan William Mitchel (18781939) mempunyai pendapat
lain dibandingkan dengan para pendahulunya. Keduanya melihat kekuatan dirgantara
lebih berperan dalam memenangkan peperangan melawan musuh. Untuk itu mereka
berkesimpulan bahwa membangun armada atau angkatan udara lebih menguntungkan
sebab angkatan udara memungkinkan beroperasi sendiri tanpa dibantu oleh angkatan
lainnya. Di samping itu, angkatan udara dapat menghancurkan musuh di kandangnya
musuh itu sendiri atau di garis belakang medan peperangan. Berdasarkan hal ini maka
muncullah konsepsi Wawasan Dirgantara atau konsep kekuatan di udara.
7. Teori Geopolitik Nicholas J. Spijkman
Nicholas J. Spijkman (18791936) terkenal dengan teori Daerah Batas. Dalam teorinya,
ia membagi dunia dalam empat wilayah atau area :
- Pivot Area, mencakup wilayah daerah jantung.
- Offshore Continent Land, mencakup wilayah pantai benua Eropa Asia
- Oceanic Belt, mencakup wilayah pulau di luar Eropa Asia, Afrika Selatan.
- New World, mencakup wilayah Amerika.
a. Terhadap pembagian tersebut, Spijkman menyarankan pentingnya penguasaan daerah
pantai Eurasia, yaitu Rimland. Menurutnya, Pan Amerika merupakan daerah yang
ideal karena dibatasi oleh batas alamiah, dan Amerika diperkirakan akan menjadi
negara kuat. Atas pembagian dunia menjadi empat wilayah ini, Spijman memandang
diperlukan kekuatan kombinasi dari angkatan-angkatan Perang untuk dapat

menguasai wilayah-wilayah dimaksud. Pandangannya ini menghasilkan teori Garis


Batas (Rimland) yang dinamakan Wawasan Kombinasi.
1.4 Geopolitik Rusia
Uni Soviet adalah salah satu polar dunia ketika perang dingin. Bersama Amerika
Serikat, keduanya merepresentasikan balance of power dalam sistem internasional.
Berakhirnya perang dingin akhir tahun 90an, ditandai dengan runtuhnya Uni Soviet.
Banyak daerah yang dahulunya adalah bagian dari Soviet memerdekakan diri. Salah satu
pecahan Uni Soviet, Rusia, merupakan suksesor dari Uni Soviet. Rusia mendapatkan 2/3
dari wilayah yang dulunya dikuasai Uni Soviet. Walaupun pada eranya wilayah Uni
Soviet merupakan bagian dari wilayah Eropa Timur, namun ketika runtuh banyak pula
negara yang memproklamirkan diri sebagai bagian dari Asia tengah. Hal ini dikarenakan
berbagai hal, beberapa diantaranya yaitu kesamaan etnis dengan Asia dan agama.
OLoughin dan Talbord (2008), menyatakan bahwa geopolitik Rusia tidak jauh beda
dengan Uni Soviet. Geopolitik Rusia antara lain, mencari dan mengumpulkan sumber
daya terutama minyak dan gas, serta keinginan Rusia untuk menyatukan etnis-etnis yang
dulu bergabung dengan Uni Soviet. Salah satu caranya ialah melakukan inisiasi
pembangunan pemukiman Rusia guna mereunifikasi seluruh warga Rusia dan Slavia
Timur, Belarusia, Kazakhstan utara, serta Siberia Selatan (OLoughlin & Talbort, 2005:
24). Secara Teritori, Geopolitik Rusia Terkait Eropa Timur dan Asia Tengah dapat dibagi
menjadi empat bagian. Geopolitik terhadap Ukraina dan Georgia, bekas Yugoslavia, serta
negara anggota Commonwealt Independent State (CIS).
Ukraina dan Georgia menjadi sorotan dunia di era kontemporer. Keduanya dikenal
bengal dan menentang Rusia. Keduanya bahkan dengan sengaja mengeluarkan diri dari
CIS. Geopolitik Rusia terhadap kedua negara ini terkait dengan jalur pipa gas. Dua negara
ini merupakan transit gas dari Rusia ke negara-negara di Eropa Timur dan Barat.
Kepentingan Rusia di Ukraina dan georgia adalah kedua negara ini merupakan buffer
ataupun pagar yang membatasi dunia barat, dan dunia timur. Tantangan rusia dalam
mencapai kepentingannya lahir dari dalam maupun luar negerinya. Dari faktor luar
negeri, Georgia dan Ukraina usai perang dingin berakhir lebih dekat dengan Barat. Selain
itu ada pula intervensi asing dan kebijakan pembendungan untuk membendung pengaruh
Rusia di Eropa Timur yang dilakukan oleh negara-negara barat. Georgia dan Ukraina

bahkan ditawari menjadi anggota NATO dan Uni Eropa. Sedangkan, Faktor dari dalam
negeri Rusia sendiri, lebih cenderung pada kekuatan Rusia yang belum menyamai Uni
Soviet dan bantuan/peran Rusia di kedua negara tersebut tidak lebih besar dibanding
negara seperti Amerika Serikat yang memberi bantuan militer hingga 1 miliar dollar ke
Georgia (Purvis, 2008). Dengan demikian dapat diketahui, alasan Ukraina dan Georgia
menjadi salah satu tujuan geopolitik dan geostrategi Rusia, berkaitan dengan keinginan
Rusia untuk menyebarkan pengaruh, posisinya yang strategis karena dilewati jalur pipa,
serta menegakkan pagar yang membatasi kehidupan Rusia dengan dunia barat.
Salah satu lingkaran konsentris pertama dari geopolitik Rusia, terkait dengan negara
bekas Yugoslavia. Yugoslavia juga runtuh ketika perang dingin berakhir dan lahirlah
negara-negara balkan seperti Kroasia, Serbia, dan Slovenia. OLoughin dan Talbord
(2008) menyatakan Rusia memiliki kepentingan di negara bekas Yugoslavia karena
adanya kesamaan ideologi, dimana Yugoslavia dan Rusia sama-sama menganut ideologi
komunis. Geostrategi agar bisa memengaruhi bekas negara yugoslavia ini adalah melalui
mediasi konflik. Pecahan negara Yugoslavia umumnya memiliki keberagaman etnis dan
agama, akibatnya rawan akan konflik. Hal ini dapat terlihat dalam konflik Bosnia
Serbia, serta pemberontakan etnis Albania di Macedonia. Tantangan Rusia dalam
menyebarkan pengaruhnya di kawasan ini datang dari demokrasi barat, dimana Uni Eropa
melakukan penambahan anggota dan salah satu tujuan utama dari penambahan anggota
ini adalah merangkul negara-negara di Eropa Timur.
Geopolitik Rusia dalam CIS, tergolong unik. CIS dibentuk untuk mengakomodir
kerjasama perdagangan, jasa dan modal antara negara-negara pecahan Uni Soviet, dan
pada mulanya beranggotakan 12 negara, yaitu Armenia, Azerbaijan, Belarusia,
Kazakhstan, Kirgistan, Moldova, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, Uzbekistan
dan Georgia. CIS menjadi hal yang sangat penting bagi Rusia, terutama pada masa
transisi ekonomi setelah Uni Soviet Runtuh (Isakova, 2005:27). CIS dapat diibaratkan
kerjasama antar daerah-daerah Uni Soviet, tapi tanpa naungan Uni Soviet. Rusia memiliki
peran dominan dalam CIS, sebabnya Rusia merupakan pemasok sumber energi (minyak
dan gas) terbesar bagi negara-negara Eropa Timur. Kepentingan Rusia masih berkaitan
dengan penyebaran pengaruh, serta mempersatukan kembali etnis-etnis Uni Soviet. CIS
dapat dianggap berhasil di awal, namun pada awal tahun 2000an, mulai timbul tantangan

seperti yang terjadi di Georgia dan Ukraina, dimana keduanya dekat dengan Eropa Barat
dan ditawari masuk dalam NATO dan Uni Eropa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, geopolitik Rusia merupaka warisan dari
geopolitik Uni Soviet. Geopolitik Rusia ingin mempersatukan wilayah-wilayah bekas Uni
Soviet dan Yugoslavia dalam panji Rusia. Geopolitik akan sumber daya alam, terutama
minyak dan gas juga menjadi sasaran Rusia untuk menjaga keseimbangan. Geostrategi
yang digunakan adalah memasok sumber energi di sebagian besar wilayah Eropa Timur
serta membentuk CIS untuk mengakomodir kerjasama antara negara pecahan Uni Soviet.
Geostartegi Rusia terhadap negara-negara Balkan, lebih sebagai mediator konflik-konflik
yang ada disana. Wilayah-wilayah tersebut menjadi penting bagi Rusia karena sebagai
suksesor Uni Soviet, Rusia ingin menyatukan kembali wilayah-wilayah Uni Soviet yang
terpecah dan wilayah lain yang yang memiliki ideologi yang sama dalam panji Rusia.

BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Keadaan geografis Indonesia yang unik menuntut sebuah konsep geopolitik khusus
yang dapat diterapkan dengan baik oleh bangsa Indonesia. Konsep geopolitik tersebut
adalah Wawasan Nusantara. Berbeda dengan pemahaman geopolitik negara lain yang
cenderung mengarah kepada tujuan ekspansi wilayah, konsep geopolitik Indonesia, atau
Wawasan Nusantara, justru bertujuan untuk mempertahankan wilayah. Wawasan
Nusantara merupakan sebuah konsep geopolitik yang paling tepat untuk negara Indonesia
yang memiliki belasan ribu pulau yang tersebar sepanjang jutaan mil. Konsep geopolitik
ini hendaknya terus diterapkan dan dikembangkan agar dapat mencapai tujuan-tujuan
Wawasan

Nusantara

yang

telah

ditetapkan,

yaitu

mewujudkan

kesejahteraan,

ketenteraman dan keamanan bagi Bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta juga
dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat manusia di dunia.

Anda mungkin juga menyukai