margarethaetha
Senin, 04 November 2013
Penyimpangan Auditor/KAP dan sanksinya pada NPA saat orde baru
Kasus Enron
Enron adalah perusahaan yang sangat bagus. Sebagai salah satu perusahaan yang
menikmati booming industri energi di tahun 1990an, Enron sukses menyuplai
energi ke pangsa pasar yang begitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa
luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur
teknologi informasi. Kalau dilihat dari siklus bisnisnya, Enron memiliki
profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring booming industri energi, Enron
memosisikan dirinya sebagai energy merchants: membeli natural gas dengan
harga murah, kemudian dikonversi dalam energi listrik, lalu dijual dengan
mengambil profit yang lumayan dari markup sale of power atau biasa disebut
spark spread.
Pada beberapa tahun yang lalu beberapa perusahaan seperti Enron dan
Worldcom yang dinyatakan bangkrut oleh pengadilan dan Enron perusahaan
energi terbesar di AS yang jatuh bangkrut itu meninggalkan hutang hampir
sebesar US $ 31.2 milyar, karena salah strategi dan memanipulasi akuntansi yang
melibatkan profesi Akuntan Publik yaitu Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen.
Arthur Andersen, merupakan kantor akuntan public yang disebut sebagai The
big five yaitu (pricewaterhouse coopers, deloitte & touch, KPMC, Ernest &
Young dan Anderson) yang melakukan Audit terhadap laporan keuangan Enron
Corp. Laporan keuangan maupun akunting perusahaan yang diaudit oleh
perusahaan akunting ternama di dunia, Arthur Andersen, ternyata penuh dengan
studentsite.gunadarma.ac.id/news/news.php
src="http://studentsite.gunadarma.ac.id/news/news.php"eidth="100%"height="600"acrolling
="auto">
photo rating
Pengikut
Arsip Blog
2014 (15)
2013 (6)
o November (2)
o Oktober (1)
o Mei (2)
o Maret (1)
2012 (38)
2011 (33)
2010 (5)
Mengenai Saya
margaretha_etha
Lihat profil lengkapku
Template Watermark. Gambar template oleh enjoynz. Diberdayakan oleh Blogger.
http://ethatha03.blogspot.co.id