Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas segala nikmat dan karunia-Nyalah, penulis dapat
menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III ini. Laporan aktualisasi ini merupakan hasil dari
proses implementasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN), yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam
kehidupan pekerjaan dan profesi penulis sebagai ASN selama periode off-campus
Diklat Prajabatan Golongan III. Dalam penyusunan laporan aktualisasi ini, penulis
mendapat bantuan yang sangat besar dari berbagai pihak. Maka, melalui
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Drs. H. Muh. Suruji, sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan
Pendidikan Pelatihan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
2. Bapak-Bapak Pelatih Prajabatan Golongan III Angkatan I.
3. Bapak Drs. H. Muhamad, M.Si. sebagai pembimbing (coach) yang telah
mengarahkan, membimbing, dan memberi nasihat dan wawasan baru kepada
penulis
4. dr. Made Yoga Putra S, M.Sc, Sp. A, sebagai Mentor, yang telah mengarahkan
dan memberi motivasi selama proses implementasi kegiatan yang dilaksanakan
di Rumah Sakit Umum Daerah Asy-Syifa Kab. Sumbawa Barat.
5. Seluruh rekan-rekan peserta prajabatan Golongan III Angkatan I tahun 2015 yang
merupakan teman senasib dan seperjuangan yang selalu memberi semangat dan
motivasi pada penulis.
i
penulis.
8. Orang tua, istri, dan seluruh keluarga dan kerabat penulis yang senantiasa
memberikan dukungan baik moril maupun materiil selama penulis mengikuti
kegiatan Prajabatan.
9. Dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun pada
laporan ini, agar dapat menjadi bahan evaluasi di masa depan. Penulis berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak, bagi Kab Sumbawa Barat
pada umumnya, dan bagi penulis pada khususnya.
Penulis
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Klasifikasi staf berdasarkan status kepegawaian Rumah sakit umum daerah
sumbawa barat Tahun 2012 2014 .........................................11
Tabel 2. Klasifikasi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jenis Ketenagaan Rumah
Sakit Umum Daerah Sumbawa Barat Tahun 2012 2014 ................................12
ii
11.
Membandingkan
standar/kriteria
dengan
pelaksanaan
pelayanan,
Melakukan analisa pelaksanaan yang tidak sesuai standar dan kriteria, dan
Merancang tindakan korektif sebagai output dan tindak lanjut dari hasil audit
medis..........................................................................................................................27
Tabel 12. Melaporkan hasil kegiatan audit medis yang telah dilakukan kepada
Mentor........................................................................................................................28
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................i
Daftar Tabel........................................ ........................................................................iii
Daftar Isi........................................ ........................................ .....................................v
BAB I Pendahuluan........................................ .............................................................1
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
vi
Maka dari itu perlu dilakukan berbagai bentuk upaya peningkatan mutu
pelayanan kesehatan khususnya di RS. Salah satunya adalah dengan secara
rutin melaksanakan evaluasi dan perbaikan pelayanan. Beberapa cara
pengukuran mutu yang dapat diterapkan adalah menggunakan indikator klinis,
dan audit medis. Indikator klinis yang sering digunakan di rumah sakit adalah
waktu respon, infeksi terkait pemasangan infus, infeksi luka operasi, angka
kejadian dekubitus dan kematian ibu akibat perdarahan. Angka-angka indikator
ini diukur dari waktu ke waktu dengan metode yang baku dan dikembangkan
akurasinya.
Sedangkan audit medis merupakan proses evaluasi mutu pelayanan medis
melalui telaah rekam medis oleh profesi medis sendiri. Tujuan dilakukan audit
medis adalah pelayanan medis prima yang bersumber pada evaluasi mutu
pelayanan,
penerapan
standar,
dan
perbaikan
pelayanan
berdasarkan
kebutuhan pasien dan standar yang telah ada. Audit medis di Indonesia diatur
oleh Keputusan Menteri Kesehatan no. 496 tahun 2005. Pembahasan kasus
kematian, bedah kasus sulit, kasus langka, dan lain-lain adalah bentuk audit
medis yang paling sederhana. Proses inti dari audit medis adalah menetapkan
kasus yang akan diaudit, mengumpulkan berkas kasus tersebut, dan
membandingkan pelayanan medis yang diberikan dengan standar, untuk
selanjutnya mengambil tindakan korektif. Audit medis dapat dilakukan mulai dari
kelompok staf medis (organisasi dokter dengan kemampuan atau kompetensi
klinis yang sama) sampai ke tingkat komite medik rumah sakit yang
bersangkutan.
viii
Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
B. Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan Umum
a. Nilai dasar profesi ASN berperan penting dalam menuntun peserta diklat
menjadi pelayan masyarakat yang professional.
b. Nilai dasar profesi ASN akan membantu pencapaian tujuan berbangsa dan
bernegara
mudah.
2. Tujuan Khusus
a. Peserta diklat diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
C.
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
A. STRUKTUR ORGANISASI
Sebagai institusi pelayanan kesehatan, RSUD Sumbawa Barat berdiri
sebagai Rumah Sakit Kelas D oleh Bupati Sumbawa Barat melalui Peraturan
Bupati Sumbawa Barat Nomor 38 Tahun 2011 yang ditandatangani pada
tanggal 17 November 2011, kemudian ditindaklanjuti dengan terbitnya Nomor
Registrasi RSUD Kabupaten Sumbawa Barat dari kementerian Kesehatan RI
dengan Nomor Registrasi 5207002S. Kemudian pada bulan Juli 2015 Rumah
x
xi
xii
STRUKTUR ORGANISASI
RSUD ASY-SYIFA SUMBAWA BARAT
Direktur
Komite Medik
Komite paramedis
Sub bagian
Tata Usaha
Satuan Pengawas
Internal
Seksi Pelayanan
Seksi Penunjang
Medik
Medik
Staf Medis
Fungsional
IGD
Instalasi
Kelompok Jabatan
Fungsional
Ka. instalasi
Ka. ruangan
Tenaga Medis
yang
memadai,
dengan
Satuan
kerja
Perangkat
Daerah
(SKPD)
yang
RSUD
Asy-Syifa
Sumbawa
Barat
mempunyai
tugas
pokok
dan fungsinya.
2. Tugas dan Fungsi Komite Medik dan Paramedik
Komite Medis dan Para Medis mempunyai fungsi dan tugas sebagai
berikut :
a)
standart
pelayanan
medis,
melaksanakan
D. DATA KEPEGAWAIAN
Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai dan bermutu
di organisasi manapun termasuk rumah sakit sangat diperlukan. SDM yang
yang dimaksud adalah direksi beserta stafnya. Berdasarkan hasil evaluasi
jumlah tenaga / Sumber Daya Manusia yang ada di RSUD Asy-Syifa
Sumbawa Barat pada tahun 2014 total keseluruhannya berjumlah 310 orang
yang sudah terinci pada tabel 2.1 di bawah:
Tabel 1.
Klasifikasi Staf Berdasarkan Status Kepegawaian
Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa Barat
Tahun 2012 - 2014
Status
No
2012
2013
2014
ASN/CASN
169
162
194
Non ASN
67
89
116
4
14
35
5
17
37
6
15
36
11
35
Kepegawaian
1.
2.
Jumlah (orang)
Tenaga PTT
Tenaga Kontrak Daerah
Tenaga Sukarela
Daerah
Ket
19
24
236
251
310
jenis
Jumlah
No
Jenis Ketenagaan
Keterangan
2012
2013
2014
Tenaga Kesehatan
205
211
258
27
36
48
Eselon
236
251
310
Jumlah
211 orang pada tahun 2013 dan meningkat lagi menjadi 258 orang pada tahun
2014.
Penambahan jumlah sumber daya manusia juga terjadi pada tenaga
non kesehatan, yaitu 27 orang pada tahun 2012 meningkat menjadi 36 orang
di tahun 2013 dan meningkat lagi menjadi 48 orang di tahun 2014. Sedangkan
untuk tenaga eselon tidak mengalami perubahan.
Rincian tenaga kesehatan RSUD Sumbawa Barat dari tahun 2012
sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini.
Tabel 3.
Gambaran Umum Tenaga Kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa Barat
Tahun 2012 - 2014
Jumlah
No
Jenis Ketenagaan
2012
2013
2014
Keterangan
Dokter
Spesialis,
Tenaga Medis
13
15
21
Dokter Umum,
Dokter Gigi.
Perawat
Tenaga Keperawatan
147
145
180
Bidan
Apoteker,
Tenaga Kefarmasian
10
13
Asisten
Apoteker
Tenaga Kesehatan
13
16
14
dan
Masyarakat
5
Tenaga Gizi
Tenaga Keterapian
6
Fisik
Radiografer,
Elektromedis,
Tenaga Keteknisian
7
Analis
14
16
20
Medis
Kesehatan,
Perekam
Medis
Jumlah
205
211
258
Tabel 4.
Gambaran Umum Tenaga Non Kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa Barat
Tahun 2012 - 2014
No
Jenis Ketenagaan
Jumlah
2012
2013
2014
Bendahara Penerimaan
Bendahara Pengeluaran
Bendahara Barang
Pengadministrasi Keuangan
Pengadministrasi Umum
Pengadministrasi Barang
Petugas Loket
10
Pramusaji
11
Juru Masak
12
Sopir
13
Security
14
Petugas Kebun
15
Ket
10
Pengadministrasi Ruangan
17
(Apotik)
Pengadministrasi Perbekalan
18
Kesehatan
19
20
Sekretaris Direktur
27
36
48
Jumlah
Tabel 5.
Gambaran Umum Tenaga Eselon
Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa Barat
Tahun 2012 - 2014
No
Jenis Ketenagaan
1
Direktur
Tahun
2012
2013
2014
Ket
Kasubbag Tata
2
Usaha
Kepala Seksi
3
Pelayanan Medis
Kepala Seksi
4
Penunjang Medis
Jumlah
BAB III
AKTUALISASI
bidang
tugasnya,
memiliki
kualifikasi
akademik,
jaminan
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nilai - nilai
nasionalisme pancasila bagi Aparatur Sipil Negara :
a. Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa bagi Aparatur Sipil Negara dalam
menjalankan tugasnya.
b. Nilai-nilai kemanusiaan bagi Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan
tugasnya.
c. Nilai-nilai persatuan Indonesia bagi Aparatur Sipil Negara dalam
menjalankan tugasnya.
d. Nilai-nilai
kerakyatan
dalam
hikmat
kebijaksanaan
dalam
benar/salah
perilaku,
tindakan
dan
keputusan
untuk
Republik Indonesia.
Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.
Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
Memelihara dan menjujung tinggi standar etika luhur.
Mempertanggungjawabkan tidakan dan kinerjanya kepada publik.
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
i.
pemerintah.
Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
j.
k.
l.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja dan dapat dijadikan sebagai alat pembeda
atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya. Sepuluh (10) ukuran
dalam menilai mutu pelayanan :
a. Tangiable (nyata/berwujud)
b. Reliability (kehandalan)
c. Responsiveness (cepat tanggap)
d. Competence (kompetensi)
e. Access (kemudahan)
f. Courtesy (Keramahan)
g. Communication (komunikasi)
h. Credibility (Kepercayaan)
i. Security (Keamanan)
j. Understanding the customer (pemahaman pelanggan)
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan normanorma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara
atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak
pidana korupsi yang terdiri dari kerugian negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan dan grativikasi. Adapun Sembilan (9) nilai
anti korupsi sebagai berikut Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggung
Jawab, Kerja keras, Sederhana, Berani dan Adil.
B. KEGIATAN AKTUALISASI
Pelaksanaan Aktualisasi nilai- nilai dasar profesi ASN dilakukan
dalam rentang waktu 13 hari, mulai dari tanggal 11 23 September 2015.
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dijelaskan pada tabel di bawah ini:
Kegiatan
kegiatan audit medis.
Tanggal
11 13 September 2015
Lampiran
Foto Kegiatan
Dalam melakukan pelaporan terhadap mentor, saya akan menerapkan
nilai-nilai dasar profesi ASN yakni ANEKA. Tujuan kegiatan laporan ini
adalah untuk menyampaikan apa yang saya dapat selama kegiatan on
campus untuk bisa membentuk kesepahaman dengan mentor mengenai
rencana kegiatan aktualisasi saya selama di tempat bertugas.
Saya melaporkan sesuai dengan pedoman yang saya dapat selama
kegiatan on campus, dan berdasarkan buku aktualisasi jadi laporan saya
bisa dipertanggungjawabkan.
Saya juga melaporkan dengan penuh sopan santun, dengan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, serta memilih waktu yang tepat dan tidak
mengganggu jam kerja serta kegiatan Mentor saya di tempat kerja.
Penyampaian laporan saya lakukan dengan efektif dan efisien sehingga
tepat waktu dan guna, serta tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Tabel 7. Konsultasi dengan Mentor mengenai waktu pelaksanaan kegiatan
dan pemilihan topik kasus
Tahapan
Kegiatan
pelaksanaan kegiatan dan pemilihan topik kasus
Tanggal
14-16 September 2015
Lampiran
Foto Kegiatan
Dalam melaksanakan kegiatan rapat staf dengan kasie pelayanan medik,
saya menggabungkan nilai-nilai dasar profesi ASN (ANEKA).
Tujuan kegiatan ini adalah agar waktu pelaksanaan kegiatan bisa sesuai
dengan target dan tidak mengganggu aktivitas RS, serta untuk bisa
menentukan kasus apa yang tepat untuk dibahas dalam kegiatan audit
medis.
Dalam menentukan waktu dan topik kasus, saya mendiskusikan dengan
cermat dan teliti, sesuai dengan kondisi RS, sehingga pemilihan waktu
Kegiatan
Tanggal
16-22 September 2015
Lampiran
SOP Audit Medis, Daftar Absen, dan Foto Kegiatan
Dalam melaksanakan tahapan kegiatan rapat koordinasi dan sosialisasi ini
saya menggabungkan nilai-nilai dasar profesi ASN (ANEKA). Proses
merancang SOP ini saya lakukan dengan mencari referensi, dan melaukan
konsultasi dengan mentor, ketua komite medis, dan kasie penunjang medis
selaku penangggung jawab pelayanan medik di RS Asy-Syifa KSB.
Perancangan SOP ini saya lakukan sesuai dengan referensi yang ada yakni
Permenkes
yang
sesuai
sehingga
isi
SOP
Audit
medis
ini
bisa
dipertanggungjawabkan.
Selama berkonsultasi, saya bersikap sopan dan santun penuh etika, serta
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Konsultasi saya lakukan dengan efektif dan efisien, sehingga bisa menghemat
waktu, dan kualitas penyampaiannya bisa maksimal.
Setelah rancangan SOP mendapat persetujuan dari mentor, komite medis, dan
kasie pelayanan medis, maka saya melakukan kegiatan sosialisasi kepada
kepala instalasi, kepala ruangan, dan staf medis di RS Asy-Syifa KSB.
Kegiatan sosialisasi dilakukan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan
dari kasie penunjang medis sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Sosialisasi
ini dilakukan menggunakan komunikasi efektif melalui metode dua arah.
Sehingga bisa meningkatkan kualitas dan mutu pemahaman terhadap SOP
yang dibuat.
Dengan dilakukannya kegiatan rapat koordinasi dan sosialisasi dengan kasie
pelayanan medis, kepala ruangan, kepala instalasi dan dokter yang bertugas
maupun konsultasi yang efektif akan berorientasi kepada kualitas penerapan
SOP yang maksimal.
Tabel 9. Mengumpulkan data dan menyusun laporan kasus
Tahapan
Kegiatan
Tanggal
16-21 September 2015
Lampiran
Foto Kegiatan
Pada saat mengumpulkan data dan menyusun laporan kasus saya
mengaplikasikan nilai profesi dasar ASN (ANEKA).
Dalam mengumpulkan data pasien saya mengumpulkan data dengan
cermat, jujur dan teliti, tidak ada sesuatu apapun yang dikurangi atau dilebihlebih kan sehingga hasil laporan bisa dipertanggungjawabkan karena sudah
sesuai dengan rekam medis pasien yang terdaftar di rumah sakit.
Dalam mengumpulkan data pasien, saya mengedepankan nilai-nilai etika
profesi kedokteran, yakni menjaga kerahasiaan status dan identitas pasien.
Data-data yang sudah dikumpulkan akan disajikan dalam laporan berbentuk
powerpoint, dengan cara penyajian yang efektif dan efisien, menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga bisa mempermudah proses
pemahaman materi yang diberikan.
Dalam membuat laporan kasus, saya menulis dengan objektif tanpa
dipengaruhi oleh adanya konflik kepentingan, atau adanya suap dan
pengaruh dari pihak tertentu yang bisa merusak kualitas dan keobyektifan
materi disampaikan.
Tabel 10. Melaksanakan kegiatan audit medis sesuai waktu yang disepakati
Tahapan
Kegiatan
disepakati
Tanggal
22 September 2015
Lampiran
Daftar Absen Peserta dan Foto Kegiatan
Dalam Melaksanakan kegiatan audit medis saya menerapkan nilai dasar
ANEKA.
Pelaksanaan kegiatan audit medis disesuaikan dengan SOP yang ada,
sehingga kegiatan ini bisa dipertanggungjawabkan.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini tidak dibeda-bedakan berdasarkan
suku, bangsa, agama, ras, dan instalasi tempat bekerja. Pelaksanaan
kegiatan juga menggunakan bahasa yang sopan, santun, dan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Kegiatan ini juga menjadi salah satu wadah
silaturahmi antar staf RS, untuk meningkatkan ras kekeluargaan dan
Nasionalisme dalam RS.
Selama penyampaian kasus juga tetap menjaga kerahasiaan status dan
identitas pasien sesuai dengan etika profesi kedokteran.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara dua arah, jadi para peserta bisa
melakukan diskusi dan tanya jawab dengan penyaji dan konsulen
mengenai kasus yang dibahas. Penyampaian kasus dan diskusi dilakukan
dengan efektif dan efisien sehingga pemahaman yang didapat bisa
maksimal dan bisa meningkatkan mutu kegiatan.
Membandingkan
standar/kriteria
dengan
pelaksanaan
Kegiatan
Kegiatan
ini
dilakukan
dengan
melakukan
konsultasi
dengan
supervisor/konsulen yakni ketua komite medis dan dokter spesialis yang sesuai
dengan kasus yang dibahas, dan berdasarkan standar pelayanan medis (SPM)
yang berlaku di RS jadi hasil pembahasan bisa dipertanggungjawabkan.
Pembahasan dilakukan dengan sopan,santun, menggunakan bahsa Indonesia
yang baik dan benar, serta tetap menjaga kerahasiaan data pasien sesuai
dengan etika profesi kedokteran.
Pembahasan dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga meningkatkan
Tabel 12. Melaporkan hasil kegiatan audit medis yang telah dilakukan kepada
Mentor
Tahapan
Kegiatan
kepada Mentor
Tanggal
23 September 2015
Lampiran
Foto Kegiatan
Pada saat Melaporkan hasil kegiatan audit medis yang telah dilakukan
kepada Mentor, saya mengaplikasikan nilai profesi dasar ASN (ANEKA).
Laporan yang saya berikan sesuai dengan hasil kegiatan audit medis yang
sudah dilakukan sehingga bisa dipertanggungjawabkan.
Saya juga melaporkan dengan penuh sopan santun, dengan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, serta memilih waktu yang tepat dan tidak
mengganggu jam kerja serta kegiatan Mentor saya di tempat kerja.
Penyampaian laporan saya lakukan dengan efektif dan efisien sehingga
tepat waktu dan guna, serta tidak menimbulkan kesalahpahaman.
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
A. CAPAIAN KEGIATAN
Capaian setiap aktualisasi kegiatan akan dijelaskan pada tabel di
bawah ini:
No.
1.
Kegiatan
Kriteria
Keberhasilan
Melakukan laporan Bisa menyampaikan
kepada Mentor
laporan mengenai
mengenai rencana
rencana pelaksaan
Faktor Penentu
1.
coach
2.
Motivasi yang tinggi
untuk melaksanakan
kegiatan audit
kegiatan
3.
Kesediaan dan
pelaksaan kegiatan
Melakukan
audit medis
Mendapat
RS
1.
konsultasi dengan
persetujuan dari
coach
2.
Motivasi yang tinggi
Mentor mengenai
mentor mengenai
medis.
2.
aktualisasi nilai-nilai
untuk melaksanakan
waktu
waktu pelaksanaan
kegiatan
3.
pelaksanaan
kegiatan serta
kegiatan dan
kesepakatan
pemilihan topik
kasus
Merancang dan
mensosialisasikan
SOP mengenai
SOP kegiatan
1.
coach
2.
Motivasi yang tinggi
audit medis
dan dilakukan
untuk melaksanakan
sosialisasi, sehingga
kegiiatan
3.
Dukungan dari
Mengumpulkan
data dan
pasien dengan
menyusun laporan
1.
coach
2.
Motivasi yang tinggi
untuk melaksanakan
kasus
kegiatan
3.
Dukungan dari bagian
rekam medis dan
ketersediaan data pasien
5.
Melaksanakan
kegiatan audit
terlaksana sesuai
medis sesuai
jadwal
yang memadai
1.
Dukungan mentor dan
coach
2.
Motivasi yang tinggi
untuk melaksanakan
waktu yang
kegiatan
3.
Dukungan sarana-
disepakati
Membandingkan
Membuat laporan
standar/kriteria
dengan
pelaksanaan
pelayanan,
pembahasan.
Melakukan analisa
Spesialis penanggung
pelaksanaan yang
jawab pasien
tidak sesuai
standar dan
kriteria, dan
Merancang
tindakan korektif
sebagai output dan
tindak lanjut dari
7.
Laporan bisa
kegiatan audit
disampaikan dan
coach
2. Motivasi yang tinggi untuk
dilakukan kepada
Mentor
B. ANALISIS DAMPAK AKTUALISASI
Staf RS paham pentingnya kegiatan Audit Medis sebagai sebuah
bentuk evaluasi RS terhadap pelayanan yang sudah diberikan. Dengan
dilaksanakannya aktualisasi nilai-nilai ANEKA dalam kegiatan Audit Medis
ini, diharapkan bisa meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Asy-Syifa
secara keseluruhan dan berkelanjutan.
C. KONTRIBUSI HASIL KEGIATAN
Kontribusi hasil kegiatan yaitu terciptanya Standar Operasional
Prosedur Audit Medis di RSUD Asy-Syifa Kab. Sumbawa Barat.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pelaksanaan aktualisasi kegiatan Audit Medis ini dilakukan
implementasi nilai - nilai dasar antara lain : Akuntabillitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang sering disingkat
dengan ANEKA.
Macam- macam kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut: Melakukan laporan kepada Mentor mengenai rencana
kegiatan audit medis. Melakukan konsultasi dengan Mentor mengenai
waktu pelaksanaan kegiatan dan pemilihan topik kasus. Merancang dan
mensosialisasikan SOP kegiatan audit medis. Mengumpulkan data dan
menyusun laporan kasus. Melaksanakan kegiatan audit medis sesuai
waktu
yang
disepakati.
Membandingkan
standar/kriteria
dengan
mulai
tanggal
11 s/d
24
September
2015
dengan
Dengan
implementasi
nilai-nilai
ANEKA
dalam
pelaksanaan
aktualisasi, kegiatan yang dilakukan menjadi lebih baik dan optimal serta
meningkatkan kualitas mutu pelayanan.
Berbagai kendala dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi
ini, tetapi dengan arahan dari coach dan mentor kegiatan dapat
berlangsung dengan baik.
B. SARAN
Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam lingkungan pekerjaan
sehari-hari sebaiknya tidak berhenti sampai disini saja, namun harus tetap
dilakukan
setelah
kegiatan
Prajabatan
ini
selesai,
sehingga
bisa
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Dasar
Administrasi
Negara
Republik
Indonesia.(2015).
Modul
Diklat
Prajabatan CASN Golongan III Pola Baru : Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Indonesia. (2005) Keputusan Menteri Kesehatan no. 496
tahun 2005 tentang Pedoman Audit Medis di Rumah Sakit