Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedahan antara
dua perlakuan berbeda pada satu objek yang sama, oleh sebab itu penelitian
ini menggunakan metode eksperimental. Sugiyono (2012:72) mengemukakan
bahwa Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Pernyataan tersebut
sejalan dengan Suharsimi (2006: 272) yang menyatakan bahwa Penelitian
eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada
tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik.
Penelitian ini menggunakan model posttest-only control design (Sugiyono,
2012: 112). Penelitian model ini memeliki dua grup, namun kedua grupnya
tidak ada yang memberikan pretest, namun keduanya diberikan treatment dan
posttest.Dalam model ini terdapat satu kelompok eksperimen dan satu
kelompok kontrol seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. Pola penelitian
Kelompok Perlakuan

Hasil pengujian

X1

O1

X2

O2

X3

O3

X4

O4

25

Keterangan
Perlakuan menggunakan
Honda Genuine Coolant
Perlakuan menggunakan
Yamaha Coolant
Perlakuan menggunakan Top
1 Coolant
Perlakuan menggunakan
Preston Radiator Coolant

26

Keterangan:
R : kelompok eksperimen dan kontrol
X1: Perlakuan dengan menggunakan Honda Genuine Coolant
X2 : Perlakuan dengan menggunakan Yamaha Coolant
X3 : Perlakuan dengan menggunakan Top 1 radiator Coolant
X4 : Perlakuan dengan menggunakan Preston radiator Coolant
O1 : Pengaruh setelah menggunakan Honda Genuine Coolant
O2 : Pengaruh setelah menggunakan Yamaha Coolant
O3 : Pengaruh setelah menggunakan Top 1 radiator Coolant
O4: Pengaruh setelah menggunakan Preston radiator Coolant
Penelitian

ini

dimaksud

untuk

mengungkapkan

pengaruh

penggunaan beberapa jenis water coolant terhadap panas mesin pada sepeda
motor Yamaha Jupiter MX 2007

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian


1. Defenisi Operasional
a. Radiator Coolant atau cairan pendingin merupakan bahan tambah air
pada radiator dengan beberapa fungsi. Fungsi radiator coolant antara
lain untuk mencegah karat, membantu proses pendinginan agar panas
mesin selalu dalam keadaan stabil.
b. Temperatur Kerja Mesin merupakan suhu ideal kerja mesin saat
beroperasi yaitu 80 OC.

2. Variabel Penelitian

27

Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai


berikut :
a. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah kondisi yang mempengaruhi munculnya
suatu gejala. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah
watercoolant.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki
aspek atau unsur di dalamnya yang menerima atau menyesuaikan diri
dengan kondisi variabel lain (dipengaruhi oleh variabel bebas). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah temperatur kerja
mesin.
c. Variabel Kontrol
Variabel Kontrol merupakan himpunan sejumlah gejala yang
memiliki berbagai aspek dan unsur di dalamnya, yang berfungsi untuk
mengendalikan agar variabel terkait yang muncul bukan karena
pengaruh variabel lain, tetapi benar-benar karena pengaruh dari variabel
bebas.Variabel control dalam penelitian ini diantaranya adalah
menggunakan jenis bahan bakar premium dengan oktan yang sama,
memiliki beban kendaraan yang sama, alat ukur yang standar dan
presisi, dan kondisi kendaraan dalam keadaan standar.
C. Objek Penelitian
Menurut Suharsimi (2006: 101) menyatakan, Objek penelitian
merupakan sasaran atau objek yang dijadikan pokok pembicaraan dalam
penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini
adalah sepeda motor empat langkah yaitu Yamaha Jupiter MX 2007.
Spesifikasi dari motor yang digunakan tersebut adalah sebagai berikut:

28

Tabel 2. Spesifikasi Objek Penelitian Sepeda Yamaha Jupiter MX 2007


N
Spesifikasi
Keterangan
o
4 Langkah, SOHC, 4 Klep (Berpendingin
1 Tipe Mesin
Cairan)
2 Diameter x Langkah
54.0 x 58.7 mm
3 Volume Silinder
135 CC
4 Perbandingan Kompresi 10.9 : 1
5 Power Max
8,45kW (11,33HP) pada 8500 rpm
6 Torsi Max
11,65N.m (1,165 kgf.m) pada 5500rpm
7 Sistem pelumasan
Pelmasan Basah
Peggantian Berkala 800cc
8 Kapasitas Oli Mesin
Pnggantian Total 1000cc
Radiator dan Mesin 620cc
9 Kapasitas Air Pendingin
Tangki Recovery 280cc, Total 900cc
Mikuni VM 22 x 1, Setelan Pilot Screw 110 Karburator
5/8 putaran keluar
11 Putaran Langsam mesin 1.400 rpm
12 Saringan Udara Mesin
Tipe kering
13 Sistem Starter
Motor Starter dan Starter Engkol
Tipe ROTARY 4 Kecepatan, dengan
14 Tipe Transmisi
kopling manual
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung pada saat pengujian
berupa temperature mesin kendaraan. Sedangkan data sekunder adalah data
yang mempunyai hubungan dengan topik penelitian yang diperoleh dari
sejumlah referensi sebagai data penguat penelitian. Sumber data primer pada
penelitian ini diperoleh dari sepeda motor yang diuji yaitu sepeda motor
empat langkah Yamaha Jupiter MX 2007 yang dilaksanakan di Workshop
Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

29

1. Thermometer, digunakan untuk mengukur temperature mesin


2. RPM tester digunakan mengetahui putaran mesin
3. Stopwatch, untuk mengukur waktu dalam setiap perlakuan
4. Tool set membantu persiapan pengujian
F. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, yakni:
1. Tahap persiapan mesin dan alat, menyediakan bahan dan alat yang
diperlukan seperti thermometer digital dan beberapa merek watercoolant
yang menjadi objek penelitian, kemudian panaskan kendaraan sampai suhu
kerja mesin 80OC.
2. Melakukan pengukuran tingkat panas mesin dengan menggunakan
beberapa merk watercoolant yang menjadi objek penelitian.
3. Melakukan analisis data untuk mengungkapkan watercoolant mana yang
efektif dalam menjaga panas mesin sepeda motor

Thermometer

30

Gambar 7. Pengujian dengan termometer


G. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengumpulan data adalah dengan pengambilan data secara
langsung pada sepeda motor yang sedang diuji dengan menggunkan alat
pengukur suhu dan RPM tester untuk menentukan putaran mesin, sedangkan
alat pengumpul data berupa tabel, sehingga menghasilkan grafik persentase
kenaikan suhu mesin engine pada sepeda motor yang diuji. Klarifikasi
dilakukan dengan menganalisa hasil pengujian tingkat panas mesin mobil
yang menggunakan watercoolant pabrikan dengan hasil pengujian tingkat
panas mesin yang menggunakan beberapa merk watercoolant.
Tabel 3. Pengambilan data pengujian
Putran
Jenis Water
Waktu
mesin
Coolant
(detik)
(rpm)
Preston Radiator
1800
Coolant
2500
300
3500
Yamaha Coolant
1800
2500
300
3500
Top 1 Radiator
1800
Coolant
2500
300
3500
Honda Genuine
1800
Coolant
2500
300
3500

Ratarata

Pengujian (OC)
Suhu awal

80
80
80
80

H. Teknik Analisis Data


Untuk menganalisi keseluruhan data yang di peroleh dan mengetahui
hasil pengukuran pada masing masing water coolant dilakukan analisa
sebagai berikut:
1. Data yang diperoleh langsung dari alat pengukur suhu Termometer digital.

31

2. Kemudian data hasil pengujian dibandingkan antara pengujian pertama


dengan pengujian ke dua.
3. Membandingkan rata rata dari masing masing pengujian statistik
berkorelasi, menggunakan rumus t-test.

( x y )( xy )
t=

( nx1 ) Sx 2 + ( ny1 ) Sy 2 1 1 .............. Lipson (1973: 138)


+
nx +ny 2
nx ny

Di mana :
H0 : [( x y ) = 0]
t
= Nilai t hitung
x
= Rata rata sampel ke-1
y
= Rata rata sampel ke-2
2
=
Standar
deviasi
sampel 1
Sx
2
= Standar deviasi sampel 2
Sy
nxdan ny = Jumlah sampel
4. Kemudian untuk melihat hasil perbandingan suhu pada masing masing
watercoolant dapat menggunakan grafik hubungan perputaran mesin
dengan tingkat temperatur suhu.

Anda mungkin juga menyukai