masyarakat disekitar
yang
Komite
Sekolah
Kepala Sekolah
Bambang Rahmawantoro, ST, MM
Bendahar
BP/BK
Wakil
Lab.
a
Erna
Z, S.Pd
Kepala
Fisika
Siwi
Uni
K,
S.Pd
Linda. C,
Sekolah
Musriani
Tata
Astuti
Lab.
Lab.
S.Pd
Usaha
Komputer
Biologi
M.
Syaifudin
Syaifuddi
Naning
n
T.I.A, Ss
Nurinda
Waka
Waka
Waka Humas
Waka Sarana &
Kurikulum
Kesiswaan
Dra. Musriani
Prasarana
Suwandoyo, S.Pd
Mardiyono, ST
Munaji, S.Ag
Walas
Walas
Walas
Walas XWalas XWalas XXI IPS
XI IPA
XII IPA
1
2
3
Dwi
Dra.
Siti
R.
U,
Naning
Jerry,
Linda C,
Andika,
S.Pd XII IPSIsmiati
Walas
2
T.I.A, Ss
S.Pd
S.Pd
Walas XII IPS
1
S.Pd
Yourin
E,
S.Pd
Munaji, S.Ag
GURU MATA
PELAJARAN
SISWA
Pengelolah
Perpus
D.
E.
1.
BIDANG
NAMA
o
1 Bambang Rahmawantono, ST,
. MM
2
Suwandoyo, S.Pd
.
3
Mardiyono S, ST
.
4
Dra. Musriani
.
5
Munaji, S.Ag
.
6
Jerry Bastari, S.Pd
.
7
Dwi Adhika M, S.Pd
.
8
Dra. Ismiati
.
9
Drs. Marbiin, SH, MM
.
1
0 Alexander S, S.Pd
JABATAN
STUDY
FISIKA
Kepala Sekolah
Waka.
EKONOMI
Kurikulum
Waka.
PENJASKES
Kesiswaan
KIMIA
Bahasa Daerah
Waka Humas
Pend. Agama
Islam
Sejarah/Sosiolog
1
Walas X-2
i
Matematika
Geografi
Bahasa Daerah
Walas XI IPS
PPKn
Guru
Bahasa Inggris
Guru
1
1 Naning T.I.A, ST
Biologi
Walas X-1
Bahasa Inggris
Guru
.
1
2 Dyah S, S.Pd
.
1
Bahasa
3 Linda Cahyanto, S.Pd
Walas X-3
Indonesia
.
1
Bahasa
4 Widayati, S.Pd
Guru
Indonesia
.
1
5 Slamet, S.Pd
.
1
6 Yourini Erawati, S.Pd
.
1
7 Erna Zuhriyah, S.Pd
TIK
Sosiologi/Akutan
Guru
si
Ekonomi
BP/BK
BK
BP/BK
BK
FISIKA
Guru
Matematika
Guru
.
1
8 Uni Kuntari
.
1
9 Siti Raafiana Ulfa, S.Pd
.
2
0 M. Yahmin, S.Pd
.
2
1 Siti Rochmi Auliya, S.Pd
Bahasa Inggris
Guru
KIMIA
Guru
.
2
2 Iwan, S.Si
.
2
3 Siwi Astuty
Bendahara
.
2
4 Novinda Tri
Tata Usaha
.
2
5 M. Syaifuddin
Tata Usaha
NO
MATA PELAJARAN
KEBUTUHAN
YANG ADA
GTT
JUMLAH
GTY
PPKN
Pendidikan Agama
a.
Islam
b.
Protestan
c.
Katolik
d.
Budha
e.
Konghuchu
Bhs Inggris
Sejarah Nasional
Olahraga
Matematika
IPA
8
1
1
a. Ekonomi
b. Sosiologi
c. Geografi
d. Sejarah Budaya
e. Tata Negara
f. Antropologi
a. Fisika
b. Biologi
c. Kimia
IPS
Teknologi Informatika
10
11 Pendidikan Seni
a. Sains integrasi
b. Bahasa Daerah
c. Pertanian
d. Peternakan
e. Kerochanian/Aga
f. Kerajinan
g. Pertukangan
h. Lain-lain
24
16
24
Komputer
13
14 Keterampilan
15 Kesenian
Muatan local
16
ma
JUMLAH
2.
Kepala
TU
L
P
1
3.
Bendahara
L
P
1
Petugas
Staf
Penjaga
Perpustakaan TU
sekolah
L
3
Pesuruh
Jumlah
KELAS
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
X
XI
XII
Jumlah
47
54
57
158
41
46
48
135
88
100
105
293
KELAS
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
X
XI
XII
Jumlah
28
46
57
131
38
41
38
117
66
87
95
248
KELAS
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
X
XI
XII
Jumlah
36
22
42
100
50
39
41
130
86
61
83
230
Tae Kwon-Do
Juara 1 Qosidah tingkat Kecamatan
Juara 1 Lomba lagu Keroncong
Juara 1 Lomba lagu POP
d. Basket
e. Pecinta Alam
f. Desain Grafis
g. Samroh
h. Theater
i. Tae Kwon-Do
4. Akreditasi Sekolah
5. Denah Sekolah
Denah Ruang
SMA Kartika Wijaya Surabaya
Tahun Pelajaran 2015-2016
Kelas
XII IPA
Kelas
XII IPA
Lab
Ruang
Komput
BP
6. er
Menurut Usia
USIA
Ruang
Kepal
aX
Sekol
Lah
Kelas
X-3
Kelas
XII IPA
Kelas
XII IPA
Kelas
XII IPA
Kelas
XII IPA
Kelas
XII IPA
Kelas
XII IPA
Kelas
XI IPA
Kelas
XI IPS
Ruang
Administrasi
JUMLAH
KELAS
XI
P
XII
P
Ruang Guru
L+P
24
39
63
25
38
63
29
34
63
< 13 tahun
14 tahun
15 tahun
24
39
16 tahun
11
14
29
17 tahun
23
26
10
18 tahun
18
14
21
18
39
39
42
41
19 tahun
20 tahun
21 tahun
>21 tahun
jumlah
36
50
22
100
136
230
MATA PELAJARAN
JURUSAN
JURUSAN
IPA
IPS
Bahasa Indonesia
65,68
50,77
Matematika
75,21
72,01
Bahasa Inggris
68,03
64,60
Ekonomi
60,38
Sosiologi
67,02
Geografi
31,32
Fisika
73,20
Biologi
73,33
Kimia
33,21
10
BAHASA
11
G.
Luas
Status pemilikan
Milik
Penggunaan
Lapangan
Sertifikat
Belum sertifikat
Bukan milik
2. Perlengkapan Administrasi
Komputer
Printer
TU
TU
Unit 2
3.
Mesin
Ketik
Stensil
Unit 2 buah
Buah
Filling
Foto
Brankas kabinet/
Copy
buah
Almari
buah 1
buah 4
Meja
Kursi
Meja Kursi
TU
Tu
Guru
Guru
buah
buah
buah
buah
11
22
Komputer
20 unit
Printer
LCD
Almari
TV
3 unit 2 unit
1 buah
1 buah
Meja
Kursi
Siswa
Siswa
4. Penggunaan Laboratorium
Rata rata
IPA
Fisika
Biologi
Kimia
IPS
Bahasa
Komputer
penggunaan
Laboratorium
perminggu
5.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
36 jam
12 jam
12 jam
12 jam
16 jam
Media Pembelajaran
Mata
Pelajaran
PPKN
Pendidikan
Agama
a. Islam
b. Protestan
c. Katolik
d. Budha
e. konghucu
Bahasa
dan
Sastra
indonesia
Bahasa
Inggris
Sejarah
Nasional
Olahraga
Matematika
IPA
a. Fisika
b. Biologi
c. Kimia
IPS
Buku
Pegangan
Teks Siswa
Guru
Jmlh
Jmlh Jml
Jmlh
Judul
Eks Judul
Eks
3
3
3
234
Alat pendidikan
penunjang
Jmlh
Judul
3
Jmlh
Eks
3
Peraga
Praktik
Media
234
234
234
234
3
3
3
3
3
3
234
234
3
3
3
3
3
3
3
3
3
157
157
157
3
3
3
3
3
3
15
10
12
3
2
2
a. Ekonomi
b. Sosiologi
c. Geografi
d.Sejarah
Budaya
e.Tata Negara
f. Antropologi
10
11
12
13
14
15
Teknologi
Informatika
Komputer
Pendidikan
Seni
Bahasa Asing
Lain
Bimbingan
dan
Penyuluhan
Ketrampilan
Muatan Lokal
a.Sains
Integrasi
b.Bahasa
Daerah
c. Pertanian
d. Peternakan
e.kerohanian/
Agama
f. kerajinan
g. pertukangan
h. Lain lain
Jumlah
6.
3
3
3
3
3
3
3
3
3
159
159
159
3
3
3
3
3
3
159
234
147
234
234
50
50
50
50
50
20
20
20
24
67
57
JENIS
RUANG
Luas
JML
R. Kelas
Lab IPA
Lab
3.
FISIKA
MILIK
RUSAK
BUKAN MILIK
RUSAK
RINGAN
Luas
JML
(m2)
BERAT
Luas
JML
(m2)
BAIK
No.
1.
2.
8
1
(m2)
72
72
72
Luas
JML
(m2)
Lab
4.
72
72
24
12
Biologi
Lab
5.
Komputer
Perpustaka
6.
an
Ruang
7.
Keterampil
an
R.
8.
700
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Serbaguna
R. BP/BK
R. Kasek
R. Guru
R. TU
R. OSIS
Masjid
Kamar
1
1
1
1
1
1
9
21
92
18
27
700
15.
Mandi/WC
24
24
Kasek
Kamar
16.
Mandi/WC
Guru
Kamar
17.
Mandi/WC
36
18.
Siswa
Gudang
Unit
24
19.
20.
1
Produksi
Koperasi
Parkir
21.
24
120
400
Guru
Parkir
22.
Siswa
23.
Kantin
Pos
24.
Satpam
46
AGENDA MAGANG 1
SMA KARTIKA WIJAYA SURABAYA
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
Selasa, 31-Mei-2016
Rabu, 01-juni-2016
Kamis, 02-juni-2016
berkelompok,
Wawancara dengan Guru Bahasa Inggris
Berbincang-bincang dengan siswa
masuk pukul 06.30
penutupan magang 1 secara simbolis oleh kepala
sekolah dan dosen pembimbing
melaksanakan observasi di kelas X IPA
berpamitan dengan kepala sekolah.
BAB II
BUDAYA SEKOLAH
A.
B.
salah satu siswa untuk memimpin doa bersama menurut kepercayaan masing-masing.
Selain itu guru beserta staff sekolah juga mengadakan shalat berjamaah.
C.
Perilaku siswa di luar kelas
1. Kepada guru :
Sikap siswa di luar kelas cukup baik. Terbukti dari sikap siswa menyapa dan
memberi salam kepada guru saat berada di luar kelas hingga berkomunikasi secara
sopan dan santun dengan guru diluar jam pelajaran.
2. Kepada teman sebaya :
Sikap siswa terhadap teman sebayanya cukup baik walaupun ada beberapa siswa
yang sering berkata kurang sopan, tapi kebanyakan dari siswa-siswi di SMA
KARTIKA WIJAYA surabaya ini bersikap baik dan suka menolong tterhadap
teman sebayanya.
D.
E.
sampaikan serta memberikan pekerjaan rumah kepada setiap siswa agar mereka
lebih memahami mataeri yang telah diajarkan sehingga saat bel berbunyi guru
bersiap untuk memasuki kelas berikutnya.
F.
G.
Budaya
5K
(kebersihan,
kedisiplinan,
kesehatan,
keindahan, kesopanan)
Sekolah telah menerapkan budaya 5K. Kebersihan lingkungan sekolah
terlihat cukup bersih dan rapi karena kondisi sekolah sedang dalam masa renovasi,
siswa membuang sampah pada tempatnya, alat pembersih terletak ditempatnya
dengan rapi. Kedisiplinan, para siswa dan siswi sangat disiplin, hal ini terlihat dari
siswa memakai seragam dan atribut sekolah lengkap, para siswa datang kesekolah
tepat waktu dan lain-lain. Kesehatan, terlihat dari siswa-siswi yang aktif bermain
bola ketika jam istirahat telah tiba,. Kesopanan para siswa-siswi di SMA KARTIKA
WIJAYA Surabaya sangat baik, hal itu terlihat ketika siswa berpapasan dengan
seorang guru, mereka mencium tangan (Salim) dan senyum kepada guru tersebut.
Keindahan sekolah terlihat rapi dan bersih, seperti, mereka menanan bermacammacam tumbuhan dilingkungan sekolah, membuang sampah pada tempatnya dan
lain-lain.
H.
Namun tetap saja masih ada beberapa siswa yang dapat membuang
sampah pada tempatnya.
I.
Simpulan
Perilaku budaya yang telah diterapkan di SMA KARTIKA WIJAYA
Surabaya ini sudah baik. Dimulai dari bunyinya bel yang pertanda bahwa
pembelajaran akan segera dimulai serta dilaksanakannya doa bersama sebelum kelas
dimulai. Budaya semacam ini memang layak untuk dilestarikan dan dikembangkan
untuk menanamkan rasa nasionalisme yang tinggi .
Di sekolah tersebut juga ditanamkan budaya 3S (senyum, salam, sapa) dan
budaya 5K (kebersihan, kedisiplinan, kesehatan, keindahan, kesopanan). Budayabudaya ini tidak hanya peserta didik yang melaksanakannya tetapi juga para
pendidiknya. Budaya-budaya semacam ini dapat dikembangkan dan membuat para
pesera didik memiliki karakter yang baik dan lebih sopan santun dalam
melaksanakan pembelajaran.
BAB III
KOMPETENSI DASAR PENDIDIK
A. Kompetensi Pedagogik
Pada dasarnya, kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang dimiliki oleh
seorang pendidik dalam mengelolah pembelajaran untuk peserta didik. Kompetensi
pedagogik menjadi salah satu jenis kompetensi yang harus di kuasai oleh guru. Dalam hal
ini, ada beberapa aspek yang dinilai guru bahasa Inggris di SMA Kartika Wijaya Surabaya
untuk memberikan kemampuan pendidik dalam mengenal karakteristik peserta didik, seperti
aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral,dan latar belakang para peserta didik.
Pembelajaran disesuaikan dengan berdasar kepada beberapa aspek tersebut.
Hal ini sangat berpengaruh dalam bagaimana guru menciptakan suasana kelas yang
sesuai dengan kondisi kelas masing-masing. Contohnya adalah guru memberikan
kesempatan bagi masing-masing siswa untuk berpartisipasi aktif di dalam kelas, misalnya
memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk menjawab pertanyaan, menanyakan hal-hal
yang kurang dimengerti kepada guru, atau menyampaikan pendapatnya. Namun, dalam
pengamatan yang kami lakukan saat berlangsungya mata pelajaran bahasa Inggris di kelas
X-2 di SMA Kartika Wijaya Surabaya, masih banyak siswa yang masih membuat kegaduhan
di dalam kelas dan kurang memperhatikan guru.
Untuk mengatasi kegaduhan tersebut tersebut, sebagai guru harus dibekali
kemampuan untuk mengatur kelas, sehinggahal-hal yang kurang sesuai saat proses belajar
mengajar seperti contoh diatas dapat diatasi dengan baik. Guru diharapkan mempunyai
kemampuan untuk membimbing siswa, oleh karena itu, guru membantu kesulitan para siswa
dalam proses belajar mengajar. Secara keseluruhan, strategi pembelajaran yang diterapkan
oleh guru sudah efisien untuk meningkatkan minat belajar siswa. Jadi, kesimpulan yang
dapat diambil adalah,guru bahasa inggris di SMA Kartika Wijaya Surabaya sudah cukup
bagus dan memenuhi kriteria dari kompetensi pedagogik sebagai tenaga pengajar yang
profesional.
B. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian akan menjadi dasar penting bagi kompetensi-kompetensi
lainnya. Kompetensi ini menyangkut perilaku yang dimiliki oleh seorang pendidik. Sebagai
seorang guru, harus memiliki perilaku baik sesuai dengan nilai-nilai luhur dan moral, sebab
seorang guru akan menjadi panutan dan perilakunya akan ditiru oleh peserta didik. Oleh
karena itu, seorang guru harus memiliki perilaku sehari-hari yang baik. Kompetensi ini
berhubungan dengan kemampuan pribadi oleh seorang guru dengan segala karakteristik
yang mendukung pelaksanaan tugas guru. Dengan bersikap baik, bertutur kata baik,
berpenampilan baik, dan santun, seorang guru akan otomatis mempunyai kewibawaan.
Sikap optimis yang tinggi juga harus dimiliki oleh setiap guru. Etos kerja dan tanggung
jawab yang tinggi harus tumbuh dalam jiwa pendidik. Perilaku-perilaku baik tersebut akan
member dampak kepada murid mereka, murid akan cenderung meniru apa yang mereka lihat
dalam pribadi seorang pendidik.
Seorang guru adalah seorang teladan. Oleh sebab itu, sebagai seorang teladan yang
baik bagi peserta didik, tentu saja pribadi seorang pendidik dan apa yang dilakukan oleh
seorang pendidik akan manjadi sorotan. Di SMA Kartika Wijaya Surabaya juga
mengharuskan para guru untu memiliki kompetensi kepribadian. Dari observasi yang telah
kami lakukan di SMA Kartika Wijaya Surabaya, para guru disini memiliki kompetensi
kepribadian yang baik dan patut untuk dicontoh. Karena pada dasarnya SMA Kartika Wijaya
Surabaya visi dan misi yang baik, juga budaya-budaya yang baik, seperti misalnya 5 S
(Salam, Salim, Senyum, Sopan, Santun), maka seluruh warga sekolah menanamkan hal-hal
tersebut dalam pribadi mereka, termasuk juga para guru. Contoh kepribadian baik guru yang
dapat diamati di SMA Kartika Wijaya Surabaya adalah cara mereka berpenampilan yang
sopan, bertingkah baik, bertutur kata yang baik, baik terhadap guru, staff, ataupun kepada
siswa-siswinya.. Secara keseluruhan, SMA Kartika Wijaya Surabaya memiliki guru-guru
dengan kompetensi kepribadian yang bagus. Hal tersebut sangat baik, karena dapat menjadi
contoh baik untuk murid-muridnya.
C. Kompetensi Sosial
Manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.
Kompetensi sosial adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagaimana
mereka adalah bagian dari kehidupan sosial, bagaimana mereka berhadapan dengan
masyarakat, berkomunikasi dan berinteraksi. Kompetensi sosial seorang guru sangat
berperan penting dalam hubungan sosial mereka dengan sesama guru, staff tenaga
kependidikan, peserta didik, wali murid, dan masyarakat sekitar.
Guru hendaknya memiliki kompetensi sosial yang baik, oleh sebab itu, menentukan
tutur kata dan tingkah laku yang baik juga berpengaruh dalam interaksi sosial, oleh karena
itu, kompetensi sosial juga berhubungan dengan kompetensi kepribadian. Dalam proses
belajar mengajar, kompetensi sosial memiliki peran penting. Guru diharapkan memiliki
kemampuan komunikatif yang baik, dimana kemampuan komunikatif erat berhubungan
dengan kompetensi sosial. Kemampuan komunikatif dalam proses belajar mengajar akan
memudahkan peserta didik untuk menyerap ilmu yang diberikan oleh guru dengan baik.
Selain kemampuan komunikatif, ada hal-hal lain yang menunjang kompetensi sosial,
misalnya adalah rasa saling menghormati dan menghargai baik itu dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, atau wali murid. Dari observasi yang telah kami
lakukan, guru di SMA Kartika Wijaya Surabaya memiliki kompetensi sosial yang memadai,
mereka mampu berbaur dengan baik dengan warga sekolah, contohnya adalah saat
memasuki wilayah sekolah, guru, murid, dan staff tidak sungkan untuk memberi salam atau
sekedar menyapa.
BAB IV
PEMAHAMAN PESERTA DIDIK
A. Identifikasi Karakteristik Peserta Didik
Pada dasarnya seorang murid memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh karena
itu seorang pendidik harus mampu mengenali kaakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh
peserta didik, guna mampu mengendalikan kelas dengan berbagai metode yang telah
tersedia atau bahkan memiliki metode pembelajaran tersendiri yang disesuaikan dengan
keadaan murid yang tentunya telah diketahui oleh guru sebelumnya.
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan dikelas X-2 S SMA Kartika
Wijaya Surabaya, dapat disimpulkan bahwa peserta didik memiliki karakteristik belajar yang
aktif. Hal tersebut dapat dilihat disaat pengamatan proses belajar mengajar dikelas yang
menunjukkan partisipasi dalam kegiatan belajar dan mengajar. Namun, terkadang keaktifan
siswa kurang dapat terkontrol sehingga menimbulkan kegaduhan di dalam kelas. Keaktifan
murid terlihat dari awal pembelajaran, guru mengadakan kegiatan tanya jawab mengenai
materi yang diajarkan yaitu Short Functional text. Murid yang ditunjuk harus menjawab,
dan apabila salah maka akan dikoreksi dan dibenarkan guru. Lalu, siswa mendengarkan
penjelasan guru tentang Short functional text. Guru memberi contoh konkrit dengan
menunjukkan contoh-contoh real di sekitar mereka seperti, pengumuman di madding,
undangan ulang tahun, informasi dll. Guru member pertanyaan kepada siswa mengenai
jenis-jenis dari Short Functional text. Lalu, siswa-siswi saling berebut untuk menjawab. Ada
yang menjawab dengan benar, ada pula yang masih salah. Hal ini menunjukkan keaktifan
peserta didik di dalam kelas. Selanjutnya, guru memberikan perintah untuk membuat satu
teks yang berhubungan dengan teks fungsional pendek. Guru mendekte soal selanjutnya
siswa harus menyalinnya di buku masing-masing. Siswa merespon dengan baik tugas yang
diberikan guru. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah paham dengan materi yang
dijelaskan oleh guru.
B. Partisipasi Aktif Peserta Didik dalam Pembelajaran
Guru memberikan kesempatan yang sama kepada setiap siswa agar aktif
berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut dapat diamati dalam proses
pembelajaran yang telah di lakukan, dimana guru melakukan Tanya jawab mengenai materi
yang sedang diajarkan, misalanya apa jenis-jenis dari short functional text. Guru
memberikan kebebasan bagi semua murid tanpa terkecuali untuk memberikan pendapat
mereka. Hasilnya, para murid berebut untuk menjawab, dan yang dijawab seluruhnya
kebanyakan benar, walaupun ada pula yang menjawab salah. Namun, guru tidak memarahi
murid yang menjawab dengan jawaban salah, hal tersebut untuk menghindari murid trauma
dan enggan menjawab lagi. Selain itu, guru juga mempersilakan siswa untuk mengajukan
beberapa pertanyaan terkait penjelasan yang kurang dimengerti dari penjelasan guru. Dari
hasil pengamatan, siswa bertanya kepada guru tentang jenis-jenis dari caution yang
merupakan salah satu bagian dari short functional text. Kemudian guru mencoba memberi
kesempatan terlebih dahulu kepada siswa yang lain untuk menjawab pertanyaan dari siswa
pertama. Dengan demikian guru dapat mengetahui bahwa muridnya sudah paham tentang
materi descriptive text.
C. Pengaturan Kelas
Kami mengamati penataan struktur di kelas X-2 di SMA Kartika Wijaya Surabaya.
Murid-murid bebas memilih tempat duduk sesuai keinginan mereka. Tetapi, guru tetap
mengarahkan murid dengan postur tubuh besar agar tidak duduk didepan karena hal itu
dapat mengganggu penglihatan atau fokus murid yang berbadan kecil dan pendek pada saat
guru menjelaskan materi pelajaran. Hal ini bertujuan agar semua peserta didik dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan maksimal. Dalam proses pembelajaran, guru tidak
membedakan siswa dalam memberi kesempatan untuk bertanya atau berpendapat. Selain itu,
terdapat pula pengaturan mengenai kebersihan ruang kelas. Setiap murid harus
membersihkan ruang kelas sesuai dengan jadwal piket yang telah ditentukan.
D. Solusi Penyimpangan Perilaku Peserta Didik
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan di kelas X-2 SMA Kartika Wijaya Surabaya,
terlihat beberapa siswa yang suka membuat onar dan kegaduhan saat pembelajaran
berlangsung di dalam kelas. Kami mencoba melakukan observasi penyebab kegaduhan
tersebut. Kami mengamati perilaku siswa secara eksternal. Setelah melakukan pengamatan,
kami menemukan penyebab kegaduhan tersebut diantaranya yaitu memanggil teman sekelas
dengan suara yang lantang, meminjam peralatan tulis sekolah dengan lantang, tertawa keras,
berbicara dengan teman sebangku keluar dari topik pembelajaran, dan lain sebagainya.
Sebagai peringatan, guru mengingatkan siswa tersebut dengan memanggil namanya dengan
suara yang lantang dan tegas, namun siswa mengacuhkan peringatan guru, dan akhirnya
guru menyuruh siswa tersebut untuk pindah dari barisan belakang ke barisan depan dan hal
itu cukup efektif untuk meredakan kegaduhan yang dilakukan siswa.
E. Pengembangan Potensi Peserta Didik
Cara guru SMA Kartika Wijaya Surabaya dalam mengembangkan potensi siswa
adalah dengan memberikan tugas terstruktur yaitu tugas kelompok ataupun tugas individu.
Dengan cara itu guru dapat melihat perkembangan kemampuan masing-masing siswa.
Sedangkan untuk mengatasi kekurangan siswa dalam memahami materi pelajaran adalah
dengan memberikan perhatian khusus terhadap siswa tersebut. Dengan cara menjelaskan
kembali materi yang tidak dipahami oleh siswa tersebut dan guru juga menunjuk salah satu
siswa untuk menjawab pertanyaan dan menjelaskannya kepada siswa lain yang kurang
paham.
Kesimpulan:
mengatasi kekurangan pada siswa, maka guru harus lebih mendekat atau memberikan
perhatian serta menejelaskan kembali materi yang tidak dimengerti oleh siswa tersebut
tentang materi pembelajaran sebelumnya.
BAB V
PROSES PEMBELAJARAN
A. Persiapan
1. Persiapan Ruang Kelas, Media Pembelajaran
Sebelum guru memasuki ruang kelas, alat tulis telah dipersiapkan, seperti spidol dan
penghapus. Ruang kelas sudah dalam keadaan cukup bersih. Bangku tertata cukup rapih.
2. Pemeriksaan Kesiapan Siswa
Guru memeriksa kehadiran setiap siswa lalu memeriksa kelengkapan belajar siswa
seperti kamus yang merupakan kelengkapan wajib peserta didik dalam mengikuti
pelajaran bahasa Inggris dan memrintahkan siwa-siswinya untuk mengeluarkan bukubuku yang diperlukan.
B. Membuka Pelajaran
1. Memberikan Salam
Guru memberikan salam sebagai pembuka untuk melangsungkan proses belajar
mengajar dan menanyakan kabar mereka seperti Hello, How are you?
2. Mereview Materi yang Lalu dan Memberi
Guru mereview pelajaran pertemuan sebelumnya dengan menggunakan metode
Tanya jawab untuk merefresh ingatan mereka kembali. Guru mengaitkan materi yang lalu
dengan materi yang dipelajari hari ini. Materi yang akan dibahas telah diberitahukan pada
pertemuan sebelumnya, yakni tentang teks Functional pendek. Guru kemudian
menjelaskan apa saja yang akan dilakukan dengan materi tersebut.
C. Inti Pembelajaran
Guru memberi materi Short Functional Text dipadukan dengan metode ceramah dan
Tanya jawab siswa dituntut untuk mendengarkan penjelasan guru, namun tidak hanya
mendengarkan penjelasan guru, siswa juga diberikan kesempatan untuk menanya dan
menjawab pertanyaan-peertanyaan berkaitan dengan materi.
Guru sebisa mungkin mengatur keadaan kelas agar kondusif ketika proses
pembelajaran berlangsung. Siswa yang sekiranya membuat gaduh akan di kondisikan oleh
guru. Siswa tersebut akan dipindah kebangku barisan depan dan guru akan lebih memberi
perhatian ke siswa tersebu dengan cara melontarkan pertanyaan ke siswa tersebut. Pada saat
proses pembelajaran berlangsung, seluruh siswa mendapatkan kesempatan yang sama dalam
berpartisipasi di dalam kelas. Guru memberi kesempatan kepada siswa yang aktif dan juga
pasif.
Guru secara berkala menanyakan pemahaman siswa terhadap materi belajar, dengan
kondisi siswa yang pasif dan enggan bertanya, guru perlu untuk memotivasi siswa agar
berani untuk mengutarakan ide mereka.
D. Penutup Pembelajaran
Di akhir pembelajaran, guru menanyakan kembali kepada siswa mengenai
pemahaman tentang materi pembelajaran. Guru memastikan siswa telah menguasai materi
yang telah disajikan. Sebagai pemantapan tentang materi, guru memberikan tugas kepada
siswa sebagai pekerjaan rumah dan dikumpulkan untuk pertemuan selanjutnya. Tugas yang
diberikan merupakan teks yang terkait dengan materi pada pertemuan hari itu.
telah memahami materi. Guru perlu untuk tidak menyamaratakan kemampuan siswa agar
guru mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan Magang 1 yang di laksanakan di SMA Kartika Wijaya Surabaya
selama kurang dari satu minggu, dapat kami simpulkan bahwa proses belajar mengajar
berjalan cukup baik. Guru dan siswa berantusias dalam menjalankan tugas masing-masing.
Kelengkapan administrasi sekolah yang di atur dengan baik. Karena bersamaan dengan
renovasi yang dilakukan di sekolah, lingkungan sekolah masih belim bias dikatakan bersih
dan rapih.
Setelah melaksanakan kegiatan magang ini, kami mendapatkan pengetahuan yang
lebih mengenai situasi dan kondisi lingkungan Sekolah Menengah Atas, mengenal beberapa
karakteristik para siswa serta cara-cara untuk menghadapi berbagai masalah yang terjadi
dalam kelas, dan lain sebagainya. Maka dari itu, kami berharap semoga hasil dari kegiatan
Magang I ini dapat berguna bagi kami ketika berada di lingkungan sekolah disaat kita
mengabdikan diri sebagai seorang guru, sehingga kita dapat menjadi guru yang berkualitas
dan kompeten.
B. Saran
Dari hasil kegiatan Magang 1 yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran yang
dapat kami berikan yaitu:
1.
2.
3.