Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI


SESI III : KEMAMPUAN BERCAKAP CAKAP DENGAN ANGGOTA
KELOMPOK

Oleh:
Linati Nur Fajrina, S. Kep.

131523143023

Anis Lutfiani, S. Kep.

131523143024

Anis Ernawati, S. Kep.

131523143025

Muziburrahman, S. Kep.

131523143026

Fadillah Ramadhani, S. Kep.

131523143027

Eko Yeppianto, S. Kep.

131523143028

Endang Puri Ramani, S. Kep.

131523143029

Rachmad Handani, S. Kep.

131523143030

Hardini Rahma Palupi, S. Kep.

131523143031

Dimas Surya B, S. Kep.

131523143032

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI


SESI IV : KEMAMPUAN BERCAKAP CAKAP TOPIK TERTENTU
1.1 Latar belakang
Manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang
lain disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk
melakukan interaksi sesama manusia. Kebutuhan sosial yang dimaksud adalah
rasa dimiliki oleh orang lain, pengakuan dari orang lain, penghargaaan orang lain,
serta pernyataan diri. Interaksi yang dilakukan tidak selamanya memberikan hasil
yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh individu sehingga mungkin terjadi
suatu gangguan terhadap kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang
lain.
Untuk mengatasi gangguan interaksi pada klien jiwa, therapi aktivitas
kelompok sering diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa karena
merupakan keterampilan therapeutik. Therapi aktivitas kelompok merupakan
bagian dari therapi modalitas yang berupaya meningkatkan psikotherapi dengan
sejumlah klien dalam waktu yang bersamaan.
Ada dua tujuan umum dari terapi aktivitas kelompok ini yaitu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi


Mendorong sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri klien)
Meningkatkan stimulus realitas dan respon individu
Memotivasi dan mendorong fungsi kognitif dan afektif
Meningkatkan rasa dimiliki
Meningkatkan rasa percaya diri
Belajar cara baru dalam menyelesaikan masalah
Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam penjaringan

klien yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah :


1.

Aspek emosi
Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai, tidak

diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, klien merasakan takut dan


cemas, menyendiri, menghindar dari orang lain
2.

Aspek intelektual
Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya klien

menjawab seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat

3.

Aspek sosial
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat,

klien mengatakan bersedia mengikuti therapi aktivitas, klien mau berinteraksi


minimal dengan satu perawat lain ke satu klien lain.
Therapi aktivitas kelompok sosialisasi dan stimulasi persepsi merupakan
sebagian dari terapi aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek
keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat memacu klien untuk melakukan
hubungan interpersonal yang adekuat dan mengidentifikasi secara benar stimulus
persepsi eksternal.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok.
2. Tujuan Khusus
1) Menanyakan kehidupan pribadi kepada satu orang anggota orang
kelompok.
2) Menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi
1.3 setting
1. klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
2. ruangan nyaman dan tenang
1.4 Alat
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola ping pong
4. Buku catatan
5. Jadwal kegiatan
1.5 Metode
1. dinamika kelompok
2. diskusi dan Tanya jawab
3. bermain peran/ simulasi
1.6 Kriteria klien
1. Klien yang sudah mampu berbicara lancar atau tidak kacau dan dapat
dimengerti oleh orang lain
2. Klien dengan kondisi fisik yang baik
3. Klien yang dengan sikap kooperatif
4. Klien telah mengikuti TAK sesi 1, TAK sesi 2
1.7 Pelaksanaan kegiatan
1. Topik
: Berbincang-bincang dengan anggota kelompok

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Hari/tgl
: Jumat, 27 Mei 2016
Terapis
: 10 Orang Mahasiswa
Sasaran
: 3 Orang Klien
Tempat : Ruang Jiwa Sejahtera
Waktu
: 10.00-10.30 WIB
Pembimbing ruangan
Sri Kusmawati, S. Kep, Ns
Mangkurela, S. Kep, Ns
8. Pembimbing pendidikan
Dr.AH. Yusuf S. S.Kp,, M. Kes
Dr.Hanik Endang Nihayati. S. Kep,, M. Kep
9. Langkah kegiatan
1) Persiapan
(1) Pemantapan tugas terapis
(2) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 3
TAKS.
(3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
(1) Memberikan salam teraupetik :
a Memberikan salam dari terapis
b. Peserta dan terapis memakai papan nama
(2) Evaluasi / validasi :
a. Menanyakan perasaan klien saat ini.
b. Menanyakan apakah telah latihan bercakap-cakap
(3) Kontrak :
a. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu memperkenalkan diri
b. Menjelaskan aturan permainan
a)
Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis
b)
Lama kegiatan 30 menit
c)
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap Kerja
(1) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola pingpong
berlawanan dengan arah jarum jam
(2) Pada saat tape recorder dimatikan, anggota kelompok yang
memegang bola mendapatkan giliran untuk bertanya tentang
kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada di sebelah kanan
dengan cara :
a. Memberi salam
b. Memanggil panggilan
c. Menanyakan kehidupan pribadi : orang terdekat/ dipercaya/
disegani, pekerjaan.

d. Dimulai dari terapis sebagai contoh


(3) Ulangi a dab b sampai semua anggota kelompokmendapat giliran
(4) Beri pujian untuk keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuk tangan.

4) Tahap Terminasi
(1) Evaluasi
a. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
(2) Rencana tindak lanjut
a. Menganjurkan anggota kelompok untuk berbincang tentang
kehidupan pribadi dengan orang lain pada kehidupan seharihari.
b. Memasukkan berbincang- bincang pada jadwal kegiatan harian
(3) Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati kegiatan terapi aktivitas kelompok selanjutnya
(sesi 4)
b. Menyepakati waktu dan tempat

10. Evaluasi
11. Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS Sesi 3, dievaluasi kemampuan verbal dalam bertanya dan menjawab pada saat
bercakap-cakap serta kemampuan non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut :
12.

1). Kemampuan Verbal : Menyampaikan topik


13.
NO
26.
1
36.
2
46.
3
56.
4
66.

78.

14.

Aspek yang
dinilai

27.
Mengajukan
pertanyaan dengan
jelas
37.
Mengajukan
pertanyaan secara
ringkas
47.
Mengajukan
pertanyaan yang
relevan
57.
Mengajukan
pertanyaan secara
spontan
67.
68.
Keterangan:
69.
baik, cukup,
kurang

18.
T
n. S.W

19.
T
n. R.A

20.
T
n. H.K

15.
Nama Klien
21.
T 22.
T
n. Y.D
n. S.P

23.
N 24.
Ny. 25.
Nn.
y. S.P.N
I.P
P.R

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

38.

39.

40.

41.

42.

43.

44.

45.

48.

49.

50.

51.

52.

53.

54.

55.

58.

59.

60.

61.

62.

63.

64.

65.

70.

71.

72.

73.

74.

75.

76.

77.

79.
80.
81.
82.

2)
83.
NO
96.
1
106.
2
116.
3
126.
4
136.

148.
149.
150.

Kemampuan verbal : Memberi pendapat


84.

Aspek yang
dinilai

97.
Menjawab
dengan jelas
107. Menjawab
pendapat secara
ringkas
117. Menjawab
pendapat yang
relevan
127. Menjawab
pendapat secara
spontan
137.
138. Keterangan:
139. baik, cukup,
kurang

88.
T
n. S.W

89.
T
n. R.A

90.
T
n. H.K

85.
Nama Klien
91.
T 92.
T
n. Y.D
n. S.P

93.
N 94.
Ny. 95.
Nn.
y. S.P.N
I.P
P.R

98.

99.

100.

101.

102.

103.

104.

105.

108.

109.

110.

111.

112.

113.

114.

115.

118.

119.

120.

121.

122.

123.

124.

125.

128.

129.

130.

131.

132.

133.

134.

135.

140.

141.

142.

143.

144.

145.

146.

147.

151.
152.
153.
154.

3) Kemampuan Non verbal


155.
NO
168.
1
178.
2
188.
3
198.
4
208.

156.

Aspek yang
dinilai

169.

Kontak mata

179.

Duduk tegak

189. Menggunakan
bahasa tubuh yang
sesuai
199. Mengikuti
kegiatan dari awal
sampai akhir
209.
210. Keterangan:
211. baik, cukup,
kurang

220.
221.
222.

160. T
n. S.W

161. T
n. R.A

162. T
n. H.K

157. Nama Klien


163. T 164. T
n. Y.D
n. S.P

165. N 166. Ny. 167. Nn.


y. S.P.N
I.P
P.R

170.

171.

172.

173.

174.

175.

176.

177.

180.

181.

182.

183.

184.

185.

186.

187.

190.

191.

192.

193.

194.

195.

196.

197.

200.

201.

202.

203.

204.

205.

206.

207.

212.

213.

214.

215.

216.

217.

218.

219.

223.
Pengorganisasian
1) Struktur Organisasi
224.

(1) Leader

225.
226.

(2) Co leader
(3) Fasilitator

: Linati Nur Fajrina


: Muziburrahman
: Dimas Surya

227.

Anis Ernawati

228.

Eko Yeppianto
229.

Endang Puri Ramani

230.

Fadillah Ramadani

231.

Rachmad handani
232. Hardini Rahma palupi

(4) Observer
233.
234.
Setting tempat
235.

: Anis Lutfiani

236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
244.
245. Keterangan :
246. = Leader
247. = Co-Leader
248. = Klien
249. = Fasilitator
250. = Observer
251. = Meja
252. = Laptop dan sound sistem
253.

2) Uraian Tugas
(1) Tugas Leader
a. Membuka acara TAKS
b. Memperkenalkan anggota terapis
c. Menjelaskan tujuan aktivitas
d. Memberikan kesempatan kepada klien untuk saling mengenal
e. Menjelaskan aturan permainan
f. Memberikan reinforcement
g. Mengaktifkan kelompok
h. Menutup jalannya TAKS
(2) Tugas Co Leader
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator kepada leader
b. Mengingatkan leader bila diskusi menyimpang
(3) Tugas Fasilitator
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b. Menjadi ide model
(4) Tugas Observer
a. Mengobservasi jalan diskusi
b. Mencatat perilaku verbal selama kegiatan berlangsung
c. Melaporkan jalannya kegiatan TAK
254.
255.
Media
1) Tape recorder
2) Kaset
3) Bola ping pong
4) Buku catatan
5) Jadwal kegiatan
256.
257.
258.
Antisipasi masalah
1) Jika klien ingin ke kamar mandi atau toilet harus izin terapis
2) Jika klien yang direncanakan tiba-tiba tidak mau ikut, perawat perlu
menanyakan alasannya. Jika sulit diberi pengertian tidak dilibatkan
dalam kelompok
3) Jika ada klien yang mengganggu jalannya acara terapis akan
dikeluarkan dari kelompok
4) Jika ada dalam anggota saling mempertahankan argumentasinya leader
berperan dalam meluruskannya.
259.
260.
Proses evaluasi
1) Evaluasi Struktur
(1) Peserta 8 orang
(2) Setting tempat klien baik berbentuk lurus dengan suasana tenang
dan tidak ada yang mondar-mandir

(3) Mahasiswa dapat melakukan kegiatan sesuai peran dan tugasnya


masing-masing
(4) Fasilitas lengkap
2) Evaluasi Proses
(1) Klien tidak ada yang meninggalkan ruangan
(2) Semua klien aktif dan dapat memberikan tanggapan dengan segera
3)

secara keseluruhan
Evaluasi Hasil
(1) Klien dapat mengungkapkan perasaan setelah berkenalan dengan
anggota kelompok
(2) Klien mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dank lien
dapat mengungkapkan perasaan setelah TAKS

261.
262.
263.
264.
265.
266.
267.
268.

DAFTAR PUSTAKA
269.

270.
271.
272.
273.
274.
275.
276.
277.

Depkes, 2000, Standart Perawatan Jiwa, Jakarta

Ilyus, Y, 2007, Keperawatan Jiwa, EGC, Jakarta


Keliat, BA, 2009, Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa, EGC,
Jakarta
Stuart, G, 2007, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 5, EGC, Jakarta
Townsend, M, 1998, Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada
Keperawatan Psikitari (terjemahan), Edisi 3, EGC, Jakarta
278.

Anda mungkin juga menyukai