Anda di halaman 1dari 26

MANAJEMEN FARMASI

oleh
Yelfi Anwar
Hp : 081311530294
e-mail :
pharmacyslover@gmail.com

Sumber Daya Manusia dalam bisnis Apotek

Indikator / Evaluasi
Mahasiswa mampu dalam
mengelola SDM di apotek dan
pembuatan SOP

DASAR HUKUM
PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 35 TAHUN
2014
TENTANG
STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DI APOTEK

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud


dengan:
1. Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian
tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker.
2. Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolak ukur
yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga
kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan
kefarmasian.
3. Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan
langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien.

Pengaturan Standar Pelayanan Kefarmasian di


Apotek bertujuan untuk:
a. meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian;
b. menjamin kepastian hukum bagi tenaga
kefarmasian; dan
c. melindungi pasien dan masyarakat dari
penggunaan Obat yang tidak rasional dalam
rangka keselamatan pasien (patient safety).

Standar Pelayanan Kefarmasian di


Apotek meliputi standar:
a. pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai; dan
b. pelayanan farmasi klinik.

Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,


dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi:
a. perencanaan;
b. pengadaan;
c. penerimaan;
d. penyimpanan;
e. pemusnahan;
f. pengendalian; dan
g. pencatatan dan pelaporan.
Quiz
1: Coba jelaskan masing-masingnya!

Pelayanan farmasi klinik meliputi:


a. pengkajian Resep;
b. dispensing;
c. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
d. konseling;
e. Pelayanan Kefarmasian di rumah (home
pharmacy care);
f. Pemantauan Terapi Obat (PTO); dan
g. Monitoring Efek Samping Obat (MESO);
Quiz
2: Coba jelaskan masing-masingnya!

Penyelenggaraan Standar Pelayanan


Kefarmasian
di
Apotek
harus
didukung oleh ketersediaan sumber
daya kefarmasian yang berorientasi
kepada keselamatan pasien.
Sumber daya kefarmasian meliputi:
a. sumber daya manusia;
b. sarana dan prasarana.

Sumber Daya Manusia


Pelayanan
Kefarmasian
di
Apotek
diselenggarakan
oleh
Apoteker,
dapat
dibantu oleh Apoteker pendamping dan/atau
Tenaga Teknis Kefarmasian yang memiliki
Surat Tanda Registrasi, Surat Izin Praktik atau
Surat Izin Kerja.
Quiz
3: Coba jelaskan SDM yang dibutuhkan dalam
suatu apotek dan Job des masing-masingnya!

Dalam melakukan Pelayanan


memenuhi kriteria:
1. Persyaratan administrasi

Kefarmasian

Apoteker

harus

a. Memiliki ijazah dari institusi pendidikan farmasi yang terakreditasi


b. Memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA)
c. Memiliki sertifikat kompetensi yang masih berlaku
d. Memiliki Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA)

2. Menggunakan atribut praktik antara lain baju praktik, tanda


pengenal.
3. Wajib mengikuti pendidikan berkelanjutan/Continuing Professional
Development (CPD) dan mampu memberikan pelatihan yang
berkesinambungan.
4. Apoteker harus mampu mengidentifikasi kebutuhan akan
pengembangan diri, baik melalui pelatihan, seminar, workshop,
pendidikan berkelanjutan atau mandiri.
5. Harus memahami dan melaksanakan serta patuh terhadap
peraturan perundang undangan, sumpah Apoteker, standar profesi
(standar pendidikan, standar pelayanan, standar kompetensi dan
kode etik) yang berlaku.

Dalam melakukan Pelayanan Kefarmasian seorang


apoteker harus menjalankan peran yaitu:
a. Pemberi layanan
Apoteker sebagai pemberi pelayanan harus berinteraksi
dengan pasien. Apoteker harus mengintegrasikan
pelayanannya pada sistem pelayanan kesehatan secara
berkesinambungan.
b. Pengambil keputusan
Apoteker
harus
mempunyai
kemampuan
dalam
mengambil keputusan dengan menggunakan seluruh
sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
c. Komunikator
. Apoteker harus mampu berkomunikasi dengan pasien
maupun profesi kesehatan lainnya sehubungan dengan
terapi pasien. Oleh karena itu harus mempunyai
kemampuan berkomunikasi yang baik.

d. Pemimpin
Apoteker diharapkan memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin.
Kepemimpinan yang diharapkan meliputi keberanian mengambil
keputusan
yang
empati
dan
efektif,
serta
kemampuan
mengkomunikasikan dan mengelola hasil keputusan.
e. Pengelola
Apoteker harus mampu mengelola sumber daya manusia, fisik,
anggaran dan informasi secara efektif. Apoteker harus mengikuti
kemajuan teknologi informasi dan bersedia berbagi informasi tentang
Obat dan hal-hal lain yang berhubungan dengan Obat.
f. Pembelajar seumur hidup
Apoteker harus terus meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan profesi melalui pendidikan berkelanjutan (Continuing
Professional Development/CPD)
g. Peneliti
Apoteker harus selalu menerapkan prinsip/kaidah ilmiah dalam
mengumpulkan informasi Sediaan Farmasi dan Pelayanan Kefarmasian
dan memanfaatkannya dalam pengembangan dan pelaksanaan
Pelayanan Kefarmasian.

STANDAR PROSEDUR OPERASTONAL (SPO)


Dalam
melakukan
praktek
pekerjaan
kefarmasian yang baik seorang Apoteker harus
berdasarkan Standar Prosedur Operasionat (SPO)
untuk masing-masing jenis kegiatan baik yang
dikerjakan oleh Apoteker itu sendiri maupun oleh
Apoteker Iain atau Tenaga Teknis Kefarmasian yang
membantu.
SPO perlu secara berkala ditinjau kembali untuk
dapat disesuaikan dan disempurnakan dengan
tata urutan dalam melakukan pekerjaan/ praktek
kefarmasian.

Standar Prosedur Cperasional (SPO)


dibagi menjadi 4 (empat) kelompok
yaitu :

A. SPO Pengelolaan Sediaan Farmasidan


Alat Kesehatan (10 SPO)
B. SPO Pelayanan Kefarmasian (11 SPO)
C. SPO Higiene dan Sanitasi (4 SPO)
D. SPO Tata Kelola Administrasi (3 SPO)
E. SPO lainnya (7 SPO)

Beberapa contoh SPO yang dapat digunakan sebagai acuan


antara lain:
A. SPO Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Perencanaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan


Pengadaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan dalam Apotek
Pengadaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan antar Apotek
Penerimaan Sediaan Farmasidan Alat Kesehatan
Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Pemindahan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Pemeriksaan Tanggal Kadaluwarsa
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan yang telah
Kadaluwarsa
9. Pelayanan Obat Permintaan Bidan
10. Penanganan Obat Kembalian dari Pasien

B. SPO Pelayanan Farmasi Klinik


1. Pelayanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Tanpa Resep
2. Pelayanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Dengan
Resep
3. Pelayanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Dengan
Resep Racikan
4. Penyiapan dan Penyerahan Sirup Kering
5. Penyiapan dan Penyerahan Tabtet dan Kapsul
6. Penyiapan dan Penyerahan Sediaan Farmasi/ Alat Kesehatan
tertentu
7. Pelayanan Resep Narkotika
8. Pelayanan Informasi Obat
9. Konseling
10. Penyuluhan Farmasi
11. Pelayanan Residensial (Home Care)

C. SPO Higiene dan Sanitasi


1. Pembersihan Ruangan
2. Pembersihan Lemari Es
3. Pembersihan Alat
4. Higene Perorangan
D. SPO Tata Kelola Administrasi
1. Pengelolaan Resep
2. Pembuatan Patien Medication Record
(PMR)
3. Pencatatan Kesalahan Peracikan

E. SPO Lain-lain
1. Pemusnahan Resep
2. Pemusnahan Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatan
3. Penimbangan Bahan Baku
4. Produksi Skala Kecil
5. Pengaturan Suhu Ruangan
6. Penggunaan Baju Kerja
7. Cara Pembuatan SPO

Quiz
4: Coba Buat draft SOP (Standar
Operating Prosedur) untuk masingmasing komponennya
a. pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai;
b. pelayanan farmasi klinik.

Terima kasih
Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai