I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
perkembangan manusia semakin meluas, kepadatan
kegiatan yang dilakukan manusia dari perkembangan zaman
juga semakin banyak dari hal yang mudah dilakukan hingga
yang hampir tidak mungkin untuk dilakukan. Kesulitan dalam
melakukan dalam berbagai hal mendorong kita sebagai
makhluk yang memiliki kecerdasan untuk membuat terobosan
baru untuk memudahkan kegiatan sehari hari. Hingga saat ini
perkembangan teknologi berkembang pesat seiring dengan
banyaknya penemuan penemuan dalam berbagai bidang ilmu.
Ilmu fisika merupakan salah satu bidang keilmuan yang sangat
banyak mempengaruhi perkembangan teknologi saat ini,
sebagai contoh penemuan magnet. Magnet atau magnet adalah
suatu benda atau objek yang memiliki gaya dalam medan dalam
jarak tertentu untuk menarik benda yang terbuat dari meta,
medan ini disebut dengan medan magnet. Magnet berasal dari
bahasa yunani magnitis lithos yang memiliki arti batu
magnesian. Magnesia merupakan sebuah wilayah di yunani
kuno dimana banyak ditemukan batu magnet sejak zaman
dahulu [1].
Penemuan tersebut kemudian dikembangkan oleh manusia,
dengan membuat medan magnet menggunakan arus listrik
sehingga menghasil medan magnet yang disebut
electromagnet.
Dengan
adanya
elektromagnet
ini
DASAR TEORI
A. MAGNET
Magnet atau magnet adalah suatu benda atau objek yang
memiliki gaya dalam medan dalam jarak tertentu untuk menarik
3. Feromagnetik
Feromagnetik adalah bahan yang sangat kuat menarik
garis gaya magnetik seperti besi, nikel, kobalt, dan
gadolinium jika dikenai medan maqnetik tersebut.
Walaupun medan luar dihilangkan, sifat kemagnetan bahan
masih tetap ada. Sifat kemagnetan bahan feromagnetik akan
hilang jika dipukul-pukul ataupun dipanaskan.
E. SUPERKONDUKTIVITAS
Superkonduktivias adalah sebuah fenomena yang terjadi
dalam beberapa material pada suhu rendah, dicirikan dengan
ketiadaan hambatan listrik dan "dampin" dari medan magnetik
interior (efek Meissner). Superkonduktivitas adalah sebuah
fenomena mekanika-kuantum yang berbeda dari konduktivitas
sempurna [5]. Superkonduktor memiliki dua tipe yaitu
superkonduktor tipe 1 dan superkonduktor tipe 2. Pembagian
tipe ini berdasarkan titik kritis yang dimiliki oleh
superkonduktor itu sendiri. Pada superkonduktor tipe 1 hanya
memiliki satu titik kritis sehingga medan magnet eksternal
dapat menembus superkonduktor.
Teori BCS hanya berlaku pada superkonduktor tipe 1.
Karena berlaku toeri BCS, maka berlaku pula Efek. Pada tipe 1
ini juga berlaku pasangan Cooper. Pada tipe 2, superkonduktor
memiliki dua titik kritis. Tidak berlaku teori BCS sehingga
tidak berlaku pula efek Meissner [6].
F. MEISSNER EFFECT
Efek Meissner adalah fenomena medan magnet tertolak
pada suhu kritis karena keadaannya yang diamagnetis
sempurna. Superkonduktor menghasilkan medan magnet dalam
bahan yang arahnya berlawanan dengan medan magnet
eksternal, dengan berlakunya Efek Meissner, medan magnet
tertolak dan menyebabkan magnet dapat melayang [6].
Gambar 5. Kereta Maglev.
Kereta maglev ini melayang sekitar 10 cm -15 cm di atas
relnya. Hal ini menyebabkan tidak adanya gaya gesek antara rel
dengan kereta yang dapat menghambat pergerakan kereta
sehingga kereta dapat melaju dengan cepat mencapai 500
km/jam (310 mph).
Gambar 4. Efek meissner.
III.
PEMBAHASAN
A. Kereta api
Kereta digunakan secara massal sejak 200 tahun lalu.
Namun, penemuannya terjadi jauh sebelum itu semua. Kereta
sederhana sebagai alat transportasi sudah mulai digunakan
sekitar 2000 tahun yang lalu oleh masyarakat di peradaban
Mesir kuno, Babylonia dan Yunani. Pada abad ke-18, setiap
tambang di Inggris memiliki jaringan kereta api sederhana
sendiri, dengan kuda sebagai tenaga penarik gerobak dari
tambang ke pabrik. Perubahan kembali datang pada tahun 1774
setelah James Watt memperkenalkan penemuan mesin uap
stasioner pertamanya ke seluruh dunia. Kemuadian pada tahung
pada rel kereta yaitu beam (balok rel) dan levitations rails
yang merupakan bagian rel penuntun. Bagian-bagian pada
gerbong kereta yaitu support magnet (magnet pendukung),
guidance magnets (magnet penuntun),dan vehicle ( gerbonh
kereta). Antara rel dengan gerbong terdapat air gap vertical
dan air gap horizontal [8].
KESIMPULAN