Buta Warna
Buta Warna
Jenis buta warna inilah yang paling sering dialami dibandingkan jenis buta warna lainnya.
Dikromasi merupakan tidak adanya satu dari 3 jenis sel kerucut, tediri dari:
-protanopia yaitu tidak adanya sel kerucut warna merah sehingga kecerahan warna merah
dan perpaduannya berkurang,
-deuteranopia yaitu tidak adanya sel kerujut yang peka terhadap hijau, dan
Trinomali (low blue), kondisi di mana warna biru sulit dikenali penderita.
2. Dikromasi
Yaitu keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut tidak ada. Ada tiga klasifikasi turunan:
Protanopia, sel kerucut warna merah tidak ada sehingga tingkat kecerahan warna merah atau
perpaduannya kurang
Deuteranopia, retina tidak memiliki sel kerucut yang peka terhadap warna hijau
3. Monokromasi
Monokromasi sebenarnya sering dianggap sebagai buta warna oleh orang umum. Kondisi ini
ditandai dengan retina mata mengalami kerusakan total dalam merespon warna. Hanya warna
hitam dan putih yang mampu diterima retina.
http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/buta-warna.htm
Profesor Jay Neitz dan timnya mampu memperkenalkan terapeutik gen ke dalam rangsang
cahaya pada sel di belakang mata monyet dewasa itu.
Hal ini memberikan pandangan yang positif terhadap potensi terapi gen untuk menyembuhkan
gangguan penglihatan. Gen terapeutik berisi kode DNA yang diperlukan untuk mengaktifkan sel
penginderaan dalam membedakan antara warna merah dan hijau, sesuatu yang kurang peka pada
hewan monyet. Eksperimen terapi gen ini sukses dilakukan. Monyet jantan itu sekarang memiliki
photopigments yang diperlukan untuk melihat semua warna dan mampu membedakan merah
dari hijau pada gambar komputer.
Profesor Neitz dan tim akan terus memantau hewan itu untuk mengevaluasi efeknya dalam
jangka panjang. Mereka berharap bahwa terapi yang sama dapat menguntungkan bagi manusia
yang buta warna. "Hal ini memberikan pandangan positif akan potensi terapi gen untuk
menyembuhkan gangguan penglihatan orang dewasa," kata mereka. Ada beberapa bentuk
kebutaan warna. Bentuk yang paling umum adalah buta warna merah dan warna hijau,
diteruskan melalui penglihatan warna yang salah gen pada kromosom X.
Kadang-kadang kebutaan warna terjadi karena penyakit-penyakit seperti degenerasi makula atau
dari efek samping obat-obatan. Winfried Amoaku, seorang ahli oftalmologi di University of
Nottingham, mengatakan bahwa penelitian itu diharapkan dapat menolong sekitar 7% dari lakilaki dan 1% dari perempuan yang lahir dengan buta warna genetik.
Penelitian ini tampaknya menjadi yang pertama pada primata untuk mengatasi kekurangan
penglihatan warna dan menunjukkan bahwa sel-sel utuh dimodifikasi dalam persepsi warna.
Penelitian lebih lanjut diperlukan, sebelum dapat diterapkan datang kepada manusia sebagai uji
klinis dan terapi di klinik (BBC)
(konus) yang peka terhadap warna lainnya. Buta warna terjadi ketika syaraf reseptor cahaya di
retina mengalami perubahan, terutama sel kerucut.
Buta warna sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu trikromasi, dikromasi dan
monokromasi. Buta warna jenis trikomasi adalah perubahan sensitifitas warna dari satu jenis
atau lebih sel kerucut. Ada tiga macam trikomasi yaitu:
-Protanomali yang merupakan kelemahan warna merah,
-Deuteromali yaitu kelemahan warna hijau,
-Tritanomali (low blue) yaitu kelemahan warna biru.
Jenis buta warna inilah yang paling sering dialami dibandingkan jenis buta warna lainnya.
Dikromasi merupakan tidak adanya satu dari 3 jenis sel kerucut, tediri dari:
-protanopia yaitu tidak adanya sel kerucut warna merah sehingga kecerahan warna merah dan
perpaduannya berkurang,
-deuteranopia yaitu tidak adanya sel kerujut yang peka terhadap hijau, dan
-tritanopia untuk warna biru.
Sedangkan monokromasi ditandai dengan hilangnya atau berkurangnya semua penglihatan
warna, sehingga yang terlihat hanya putih dan hitam pada jenis typical dan sedikt warna pada
jenis atypical. Jenis buta warna ini prevalensinya sangat jarang.
Buta warna dapat dites dengan tes Ishihara, dimana lingkaran - lingkaran berwarna yang
beberapa diantaranya dirancang agar ada tulisan tertentu yang hanya dapat dilihat atau tidak
dapat dilihat oleh penderita buta warna.
Berikut ini Anda dapat mendownload perangkat untuk tes buta warna.
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:4pAKEcgk0QJ:bowobiologi.staff.uns.ac.id/2008/12/10/buta-warna/
+genetika+buta+warna&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id