Anda di halaman 1dari 19

Rabun Jauh (Myopia) : mata rabun jauh atau dalam ilmu fisika dan biologi disebut myopia

yang berasal dari bahasa yunan yang arti nya pemandangan dekat yang diakibatkan karena
kerusakan mata akibat obejek jatuh di depan retina sehingga jarak pandang terlampau jauh.
Rabun Jauh
Para penderita mata rabun jauh tidak dapat melihat objek atau benda jarak jauh,namun akan
terlihat jelas apabila objek atau benda itu berada dalam jarak dekat. Seiring kali para penderita
rabun jauh merasakan pusing pada kepala jika terlalu memaksa melihat benda yang jauh dari
kemampuan jarak pandangnya.
Penderita myopia atau mata rabun jauh atau mata minus dapat dibantu dengan menggunakan
lensa (corrective lenses) seperti lensa kontak (contact lenses), dengan operasi refraktif seperti
LASIK atau yang banyak digunakan oeh penderita rabun jauh adalah kacamata dengan kontak
lensa negatif atau minus.

Bentuk mata rabun jauh (myopia) saat menerima cahaya pada retina
Myopia atau rabun jauh terbagi 3 fase yakni :
a. Myopia rendah dengan dioptre mendekati 0 - -3.00
Cara membaca dioptre diatas adalah apabila anda termasuk pengguna atau penderita
rabun jauh/myopia dengan minus 0 s/d 3.00 (minus 0 sampai dengan minus 3) dapat
dikatakan anda adalah penderita myopia renda. Kemungkinan untuk mengurangi minus
tersebut masih sangat mungkin.

b. Myopia sedang dengan diopter -3.00 - -6.00


Cara membaca dioptre diatas sama dengan membaca diotre (a). jika anda mengenakan
kacamata minus dengan kadar minus -3.00 - -6.00 (minus 3.00 sampai dengan minus
6.00) dikategoriakn penderita myopia tingkat sedang, namun penderita myopia tinggkat
sedang juga cukup rentan, hal ini dikarenakan kebanyakan orang yang memiliki minus
myopia sedang tidak dapat melepaskan kacamata dalam beberapa waktu.
c. Myopia tinggi dengan diopter -6 hingga ke bawah (-10)
Penderita myopia tinggkat tinnggi memang cukup berbahaya dan dikatakan kerusakan
pada bagian retian, kornea serta pupil tidak dapat bekerja optimal bahkan cenderung mata
tidak mampu menangkap cahaya dan membiasakan cahaya pantul dalam keadaan tanpa
mengenakan kacamata. Hal ini hampir sama dengan penderita mata katarak sebelah.
Link : http://www.matarabun.com/rabun-jauh-myopia/
definisi miopia, astigmat, hipermetropy dan presbiopy ???
MIOPIA
Keterangan:
Miopia atau sering disebut cadok adalah jenis kelainan mata yang menyebabkan penderitanya
tidak dapat melihat benda dari jarak jauh dengan baik. Miopia sering disertai dengan gangguan
mata silindris (astigmatis). Kelainan ini timbul dari dalam atau dibawa sejak seseorang masih
kecil. Di negara maju, persentase pendudukyang menderita miopia biasanya lebih tinggi. Di
Amerika Serikat, sekitar 25% dari penduduk dewasa menderita miopia. Sementara itu, di Jepang,
Singapura, dan Taiwan, persentasenya jauh lebih besar, yakni mencapai sekitar 44%. Di
Indonesia, walaupun tidak ada data statistiknya, dapat diduga hampir di setiap rumah terdapat
penghuni yang menderita miopia. Mata miopik lebih panjang daripada normal, sehingga cahaya
terfokus di depan retina. Objek pada jarak pendek tampak jelas, tetapi objek pada jarak jauh
terlihat kabur. Pada miopia, objek pada jarak jauh terlihat kabur karena mata terlalu panjang dan
gambaran terfokus di depan retina bukan tepat pada retina. Miopia merupakan kelainan yang
diturunkan dan seringkali ditemukan pada anak-anak ketika mereka berusia 8-12 tahun. Antara
usia 13-19 tahun, ketika tubuh mengalami pertumbuhan yang pesat, miopia semakin memburuk.
Antara usia 20-40 tahun, biasanya terjadi sedikit perubahan. ika sifatnya ringan maka disebut
miopia rendah, jika berat disebut miopia tinggi. Miopia tinggi memiliki resiko yang lebih tinggi
terhadap terjadinya pelepasan retina.
Gejala Miopy:

Gejala Subyektif :
Penglihatan jauh kabur,sedangkan dekat tetap terang(near sighnet) serta disertai penyempitan
mata bila terus menerus berakomodasi dan timbul rasa kemeng. Kadang-kadang dilapangan
pandangan penderita melihat titik-titik,benang-benang, nyamuk-nyamuk yang disebabkan
pandangan berkunang-kunang. mata lekas capek,pusing-pusing, dan cepat mengantuk.
Gejala Obyektif :
Camera ocule dalam posterior dalam, disebabkan tidak dipakainya otot-otot akomodasi. Pupil
melebar disebut myriasis, akibat tidak atau kurangnya berakomodasi Retina tipis,tampaknya
menjadi belang seperti macan disebut trigoid, Matanya sedikit agak menonjol(Exoplthalmus).
Penderita miopia harus memeriksakan matanya secara teratur guna mengetahui setiap perubahan
yang terjadi pada retina. Jika retina lepas, maka satu-satunya cara untuk memperbaikinya adalah
pembedahan. Mata Normal :
mata normal Vs mata miopi
Secara klinik dan berdasarkan perkembangan patologik yang timbul pada mata maka miopy
dapat dibagi menjadi dua yaitu :
Miopy Simpleks
Miopy Patologik
Miopy Simpleks
Penanganan :
Biasanya Miopy simpleks harus ditolong dengan kacamata berlensa cekung atau negatif.
Pencegahan :
Pada miopy simpleks harus menghindari perdarahan badan kaca, ablasi retina dan srabismus atau
konvergensi yang terus menerus.
Pengobatan :
Miopy simpleks ditujukan teradap kelainan refraksinya dengan lensa negatif(cekung) yan sesuai.
Keterangan :
Miopy Simpleks adalah miopy yang biasanya tidak disertai kelainan patologik fundusakan tetapi
dapat disertai kelainan fundus ringan. Kelainan fundus ringan ini dapat berupa kresen miopy
(myopic crescent) yang ringan yang berkembang sangat lambat. Biasanya tidak terdapat
perubahan organik. Tajam Penglihatan denan koreksi yang sesuai dapat mencapai normal.

Berat kelainan refraktif biasanya kurang dari -5 D atau -6 D. Keadaan ini juga disebut miopy
fisiologik.
Link : https://nasrulbintang.wordpress.com/2011/10/03/definisi-miopia-astigmat-hipermetropydan-presbiopy/

Pterigium
Pterigium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat degeneratif
dan invasif. Pertumbuhan ini biasanya berletak oada celah kelopak bagian nasal ataupun
temporal konjungtiva yang meluas ke daerah kornea. Pterigium berbentuk segitiga dengan
puncak dibagian sentral atau didaerah kornea. Pterigium mudah meradang dan bila terjadi iritasi
maka bagian pterigium akan berwarna merah, pterigium dapat mengenai kedua mata. Pterigium
diduga disebabkan iritasi kronis akibat debu, cahaya sinar matahari, dan udara yang panas.
Etiologi nya tidak diketahui dengan jelas da diduga merupakan suatu neopalasme, radang, da
degenerasi. Pterigium tidak dapat memberikan keluhan atau membrikan keluhan mata iritatif,
merah dab mungkin menimbulkan astigmat yang akan memberikan keluhan gangguan
penglihatan. Pterigium dapat disertai dengan keratitis pungtata dan dellen (penipisan kornea
akibat kering), dan garis besi (iron line dari stocker) yang terletak di ujung pterigium.
Pengobatan pterigium adalah debgab sukap konservatif atau dilakukan dengan pembedahan
bila terjadi gangguan penglihatan akibat terjadinya astigmatisme atau pterigium yang telah
menutupi media penglihatan. Lindungi mata dengan pterigium dar sinar matahari, debu, dan
udara kering dengan kacamata pelindung. Bila terdapat tanda radang beri air mata buatan bila
perlu dapat diberi steroid. Bila terdapat delen (lekukan kornea) beri air mata buatan dakan bentuk
salep. Bila diberi vasokonstriktor maka perlu kontrol dalam 2 minggu dan bila telah terdapat
perbaikan pengobatan dihentikan. Tindakan pembedahan adalah suatu tindak bedah plastik yang
dilakukan bila pterigium telah mengganggu penglihatan.

Hiordeolum
Hordeolum merupakan peradangan supuratif kelenjar kelopak mata. Hordeolum yang biasa nya
merupakan infeksi staphylococcus pada kelenjar sebasea kelopak biasanya sembuh sendiri dan
dapat diberi hanya kompres hangat. Dikenal bentuk hordeolum internum dan ekstemum.
Hordeolum eksternum merupakan infeksi pada kelenjar zeiss atau moll. Hordeolum internum
merupakan infeksi kelenjar meibom yang terletak didalam tarsus. Hordeolum merupakan suatu

abses didalam kelenjar tersebut. GEJALA NYA berupa kelopak yang bengkak dengan rasa
sakitdan mengganjal, merah dan nyeri bila ditekan. Hordeolum eksternum atau radang kelenjar
zeis atau moll akan menunjukkanpenonjolan terutama ke daerah kulit kelopak. Pada hordeolum
eksternum nanah dapat keluar dari pangkal rambut. Hordeolum internum atau radang kelenjar
meibom memberikan penonjolan terutama ke daerah konjungtiva tarsal.

Blepharitis
Radang yang sering terjadi pada kelopak merupakan radang kelopak dan tepi kelopak. Radang
bertukak atau tidak pada tepi kelopak biasanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut. Blefaritis
dapat disebabkan infeksi terjadi akibat debu, asap, bahan kimia iritatif, dan bahan kuman
streptococcus alfatau beta, pneumococcus dan pseudomonas. Demodex folliculorum selain dapat
merupakan penyebab dapat pula merupakan vektor untuk terjadi nya infeksi staphylococcus.
Dikenal bentuk blefaritis skuamosa, blefaritis ulseratif, dan blefaritis angularis. Gejala umum
pada blefaritis adalah kelopak mata merah, bengka, sakit, eksudat lengket, dan epifora.biasanya
blefaritis sebelum diobati dibersikanya dengan garam fisiologik hangat, dan kemudian diberikan
antibiotik yang sesua.

Hipermetropia
Hipermetropia adalah atau rabun dekat merupakan keadaan gangguan kekuatan pembiasan mata
dimana sinar sejajar sejauh tidak cukpu dibiasakan sehingga titik fokus nya terletak dibelakang
retina. Pada hipermetropia sinar sejajar difokuskan dibelakang makula lutea.
Hipermetropia dapat disebabkan :
a. Hipermetropia sumbu atau hipermetropia aksial merupakan kelaian reaksi akibat bola
mata pendek, atau sumbu anteroposterior yang pendek.
b. Hipermetropia kurvatur, diamana kelengkungan kornea atau lensa kurang sehingga
bayangan difokuskan dibelakang retina.
c. Hipermetropia refraktif, dimana terdapat indeks bias yang kurang pada sistem optik mata.
Hipermetropia dikenal dalam bentuk :
a. Hipermetropia Manifes ialah hipermetropia yang dapat dikoreksi dengan kaca mata
positif maksimal yang memberikan tajam penglihatan normal. Hipermetropia ini terdiri
atas hipermetropia absolut ditambah dengan hipermetropia fakultatif. Hipermetropia
manifes didapatkan tanpa sikloplegik dan hipermetropia yang dapat dilihat dengan
koreksi kacamata maksimal.

b. Hipermetropia Absolut, diaman kelainan refraksi tidak diimbangi dengan akomodasi


dan memerlukan kacamata positif untuk melihat jauh. Biasanya hipermetropia laten yang
tidak memakai tenaga akomodasi sama sekali disebut sebagai hipermetropia absolut,
sehingga jumlah hipermetropia fakultatif dengan hipermetropia absolut adalah
hipermetropia manifes.
c. Hipermetropia Fakultatif, diamana kelainan hipermetropia daoat diimbangi dengan
akomodasi ataupun dengan kaca mata positif. Pasien yang hanya mempunyai
hipermetropia fakultatif akan melihat normal tanpa kaca mata yang bila diberikan kaca
mata positif yang memberikan penglihatan normal maka otot akomodasi nya akan
mendapatkan istirahat. Hipermetropia manifes yang masih memakai tenaga akomodasi
disebut sebagai hipermetropia fakultatif.
d. Hipermetropia Laten, dimana kelainan hipermetropia tanpa sikloplegia (atau dengan
obat

yang

melemahkan

akomodasi)

diimbangi

seluruh

nya

dengan

akomodasi.hipermetropia laten hanya dapat diukur bila diberikan sikloplegia. Makin tua
seorang akan terjadi kelemahan akomodasi sehingga hipermetropia laten menjadi
hipermetropia

fakultatif

dan

kemudian

akan

menjadi

hipermetropia

absolut.

Hipermetropia laten sehari hari diatasi pasien dengan akomodasi terus-menerus,


terutama bila pasien masih muda dan daya akomodasi nya masih kuat.
e. Hipermetropia Total, hipermetropia yang ukuran nya didapatkan sesudah diberikan
sikloplegia.
Contoh pasien hipermetropia :
a.
b.
c.
d.

Pasien usia 25 tahun, dengan tajam penglihatan 6/20


Dikoreksi dengan sferis + 2.00
6/6
Dikoreksi dengan sferis + 2.50
6/6
Dikoreksi dengan sikloplegia, sferis + 5.00
6/6

Maka pasien ini mempunyai :


a.
b.
c.
d.

Hipermetropia absolut sferis + 2.00


Hipermetropia manifes sferis + 2.50
Hipermetropia fakultatif sferis (+ 2.50)-(+ 2.00) = + 0.50
Hipermetropia laten sferis + 5.00 (+ 2.50) = + 2.50

Gejala yang ditemukan pada hipermetropia adalah penglihatan dekat dan jauh kabur, sakit
kepala, silau, dan kadang rasa juling atau lihat ganda.
Pasien hiermetropia sering disebut sebagai pasien rabun dekat. Pasien dengan hipermetropia
apapun penyebabnya akan mengeluh mata nya lelah dan sakit karena terus menerus harus

berakomondasi untuk melihat atau memfokuskan bayangan yang terletak dibelakang makular
agar terletak didaerah makula lutea. Keadaan ini disebut astebopia akodatif. Akibat terus
menerus berakpmondasi, maka bola mata bersama-sama melakukan konvergansi dan mata akan
sering terlihat mempunyai kedudukan esotropia atau juling kedalam.
=============================HipermetropiiaTotal=========================
--------------- Manifes --------------- !
== Abolut------------------ ! Fakulatif !
! -------------! Akomodasi ----------------------------------------------------! Hilang dengan kaca mata !
! ========= Hilang dengan sikloplegia ===========
Jenis Hipermetropia :
Hipermetropia
-

Aksis dan refraktif


Laten
Total
Manifes
Absolut
Fakulatif

\Mata dengan hipermetropia sering akan memperlihatkan ambliopia akibat mata tanpa
akomodasi tidak pernah melihat obyek dengan baik dan jelas. Bila terdapat perbedaan kekuatan
hipermetropia antara kedua mata, maka akan terjadi ambliopia pada salah satu mata. Mata
ambliopia sering menggulir kearah temporal.
Pengobatan hipermetropia adalah diberikan koreksi hipermetropia manifes dimana tanpa
sikloplegia didapatkan ukuran lensa positif maksimal yang memberikan tajam penglihatan
normal 6/6. Bila terdapat juling kedalam atau esotropia diberikan kaca mata koreksi
hipermetropia total. Bila terdapat tanda atau bakat juling keluar (eksoforia) maka diberikan
kacamata koreksi positif kurang. Pada pasien dengan hipermetropia sebaiknya diberikan
kacamata sferis positif terkuat atau lensa positif terbesar yang masih memberikan tajam
penglihatan maksimal. Bila pasien dengan + 3.0 ataupun dengan + 3.25 memberikan ketajaman
penglihatan 6/6, maka diberikan kacamata + 3.25. hal ini untuk memberikan istirahat pada mata,
pada pasien dimana akomodasi masih sangat kuat atau pada anak-anak, maka sebaiknya
pemeriksaan dilakukan dengan memberikan sikloplegik atau melumpuhkan otot akomodasi.
Dengan melumpuhkan otot akomodasi, maka pasien akan mendapatkan koreksi kacamatanya

dengan mata yang istirahat. Pasien muda dengan hipermetropia tidak akan memberikan keluhan
karena matanya masih mampu melakukan akomodasi kuat untuk melihat benda dengan jelas.
Pada pasien yang banyak membacaatau mempergunakan matanya terutama pada usia yang telah
lanjut, akan memberikan keluhan kelelahan setelah membaca. Keluhan tersebut berupa sakit
kepala, mata terasa pedas dan tertekan. Pada pasien ini diberikan kacamata sferis positif terkuat
yang memberikan penglihatan maksimal. Penyulit yang dapat terjadi pada pasien dengan
hipermetropia adalah esotropia dan glaukoma. Esotropia atau juling kedalam terjadi akibat
pasien selamanya melakukan akomodasi glaukoma sekunder terjadi akibat hipertrofiotot siliar
pada badan siliar yang akan mempersempit sudut bilik mata.

Presbiopia

Presbiopia adalah berkurangnya penglihatan dekat secara bertahap dari penglihatan yang agak
jauh kemudian menjadi semakin jauh. Kondisi ini terkait dengan penuaan yang menyebabkan
lensa menjadi semakin berkurang kemampuannya untuk melengkung lebih tajam. Teori lama
menduga bahwa lensa menjadi lebih kaku oleh penuaan, dan mungkin juga otot-otot yang
mengendalikan kelengkungan menjadi lebih lemah. Sebuah teori yang lebih baru menduga lensa
terus tumbuh sepanjang hidup sehingga mengganggu ruang yang dibutuhkan oleh otot-otot lensa.
Presbiopia paling sering ditangani dengan lensa intraokuler dan lensa bifokal.
Link : http://kamuskesehatan.com/arti/presbiopia/
ganguan akomodasi ada usia lanjut dapat terjadi akbiat :
-

Kelemahan otot akomodasi


Lensa mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya akibat sklerosis lensa.

Akibat gangguan akomodasi ini maka pada pasien berusia lebih dari 40 tahun, akan memberikan
keluhan setelah membaca yaitu berupa mata lelah, berair dan sering terasa pedas. Pada pasien

presbiopia kacamata atau adisi diperlukan untuk membaca dekat yang berkekuatan tertentu,
biasanya :
+ 1.0 D untuk usia 40 tahun
+ 1.5 D untuk usia 45 tahun
+ 2.0 D untuk usia 50 tahun
+ 2.5 D untuk usia 55 tahun
+ 3.0 D untuk usia 60 tahun
Karena jarak baca biasanya 33 cm, maka adisi + 3.0 dioptri adalah lensa positif terkuat yang
dapat diberikan pada seseorang. Pada keadaan ini mata tidak melakukan akomodasi bila
membaca pada jara 33 cm, karena benda yang dibaca terletak pada titik api lensa + 3.00 dioptri
sehingga sinar yang keluar akan sejajar. Pemerikasaan adisi untuk membaca perlu disesuaikan
dengan kebutuhan jarak kerja pasien pada waktu membaca. Pemeriksaan sangat subjektif
sehingga angka-angka diatas tidak merupakan angka yang tetap. Gejala Umum Dari
Presbiopia, Kelelahan mata atau sakit kepala setelah membaca atau melakukan pekerjaan
dengan melihat objek yang dekat, Mengalami kesulitan membaca tulisan kecil, Kelelahan saat
melakukan pekerjaan yang melibatkan penglihatan jarak dekat, Membutuhkan pencahayaan
terang ketika membaca atau melihat objek yang dekat, Ketika membaca buku, berusaha
menjauhkan buku sejauh lengan, Menyipitkan mata saat melihat objek dekat. Pengobatan
Presbiopia Tidak ada obat untuk presbiopia. Namun, ada beberapa perawatan yang bisa
dilakukan untuk memperbaiki penglihatan. Tergantung pada kondisi presbiopia yang sedang
dialami dan gaya hidup pasien, kita bisa memilih untuk menggunakan kaca mata korektif, lensa
kontak, atau operasi. Apapun yang akan dipilih pada prinsipnya adalah sama, yaitu
mengupayakan agar bayangan cahaya jatuh tepat pada permukaan retina. Apabila yang dialami
hanyalah gangguan penglihatan jarak dekat, maka kita memerlukan lensa atau kaca mata plus
(+), lensa tersebut adalah lensa cembung atau konveks yang memiliki sifat mengempulkan dan
memperpendek jarak bias
Bersumber dari: Presbiopi (Mata Tua) Gejala, Penyebab, Pengobatan | Mediskus.com
Link : http://mediskus.com/penyakit/presbiopi-mata-tua

Floater

Floater adalah partikel yang mengambang di vitreus dan menimbulkan bayang-bayang pada
retina, terlihat sebagai bintik-bintik, helaian benang, garis berlekuk-lekuk atau jaring laba-laba.
Terjadi biasanya dengan penuaan atau detasemen vitreus, ablasi retina, atau peradangan retina.
Link : http://kamuskesehatan.com/arti/floater/
Gejala Floater
-

Sebuah area pada visi anda yang mungkin terlihat seperti bintik gelap/menonjol, seperti benang

transparan yang mengambang


Sebuah area yang bergerak saat anda memindahkan/menggerakkan mata anda, sehingga ketika
anda mencoba untuk melihat mereka, mereka bergerak keluar dengan cepat dari lapangan visual

anda
Sebuah area yang paling terlihat ketika anda melihat latar belakang polos terang, seperti langit

biru atau dinding putih


Sebuah area yang menetap dan melayang keluar dari garis visi
Source: http://www.dokterdigital.com/id/penyakit/301_floaters.html
Copyright DokterDigital.com

Chalazion
Kalazion adalah benjolan pada kelopak mata atas atau bawah, tapi umumnya terjadi pada
kelopak mata bagian atas. Kondisi ini merupakan tidak berfungsinya kelenjar meibom yang
berada tepat di atas bulu mata. Kelenjar meibom adalah penghasil komponen lipid yang
membuat lapisan luar mata selalu basah dan lembap sehingga bola mata tidak kering dan iritasi.
PENYEBAB
Kalazion tumbuh di dalam kelenjar Meibom pada kelopak mata. Hal ini terjadi akibat
penyumbatan pada saluran kelenjar Meibom. Kelenjar Meibom adalah kelenjar sebasea, yang
menghasilkan minyak yang membentuk permukaan selaput air mata.
GEJALA
Pada awalnya, kalazion tampak dan terasa seperti hordeolum, kelopak mata membengkak, nyeri
dan mengalami iritasi. Beberapa hari kemudian gejala tersebut menghilang dan meninggalkan
pembengkakan bundar tanpa rasa nyeri pada kelopak mata dan tumbuh secara perlahan. Di
bawah kelopak mata terbentuk daerah kemerahan atau abu-abu.
PENGOBATAN
Pengobatan utama adalah kompres hangat selama 10-15 menit, minimal 4 kali/hari.
Pengompresan akan melunakkan minyak yang mengeras yang menyumbat saluran dan

mempermudah pengaliran serta penyembuhan. Kalazia seringkali menghilang tanpa pengobatan


dalam waktu 1 bulan. Jika kalazion terus membesar mungkin perlu diangkat melalui
pembedahan. Pembedahan biasanya dilakukan dari bawah kelopak mata untuk menghindari
pembentukan jaringan parut di kulit.
Obat tetes mata yang mengandung antibiotik biasanya digunakan beberapa hari sebelum dan
sesudah pengangkatan kalazion.
Link : http://www.spesialis.info/?penyebab-kalazion,897

Asthenopia
ASTENOPIA merupakan gangguan fungsi penglihatan dengan penyebab dan gejala-gejala yang
sangat majemuk yang melibatkan faktor fisik, fisiologis, psikologis, bahkan faktor sosial.
Penggunaan komputer menunjukkan meningkatnya kejadian ASTENOPIA. Pengobatan antara
lain mengatasi masalah sistim berlebihan, pemberian air mata buatan, penataan ergonomik
tempat dan lingkungan kerja. ASTENOPIA adalah gejala-gejala yang diakibatkan oleh adanya
upaya berlebihyan untuk memperoleh ketajaman binokuler yang sebaik-baiknya dari sistem
penglihatan yang berada dalam keadaan kurang sempurna. sedangkan menurut US National
Research Council / WHO batasannya lebih luas, yaitu astenopia adalah keluhan atau kelelahan
visual subjektif atau keluhan-keluhan yang dialami seseorang akibat menggunakan matanya.
Istilah istilah lain yang juga dipakai untuk tujuan yang sama adalah Eye Strain, Visual
Discomfort dan Ocular fatigue atau disebut juga mata lelah. Meskipun astenopia belum terbukti
menimbulkan, penting diperhatikan, terutama pada mereka yang memerlukan penglihatan dekat
dalam waktu lama untuk melakukan pekerjaan. atogenesis Astenosia
Astenopia terjadi karena gangguan yang komplek dan saling mempengaruhi pada proses sistem
penglihatan seperti berikut:
1. Cahaya masuk ke mata dari benda yang dilihat tidak cukup.
2. Pemusatan cahaya pada retina mata tidak sempurna.
3. Mekanisme penggabungan bayangan (fusi) oleh sistem penglihatan yang lebih sentral (otak)
dan upaya untuk mempertahankannya tidak memadai.
Kecukupan cahaya dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik, yaitu keadaan iluminasi dan obyek yang
dilihat. Kuantitas, kualitas, kualitas dan distribusi iluminasi yang mengakibatkan cahaya terlalu
terang atau redup, berfluktuasi, araha yang miring dan menyilaukan dapat mengurangi daya
sensifitas retina. Obyek berukuran kecil, bentuk yang tidak teratur dan kurang kontras atau
bergerak, ternyata juga memudahkan timbulnya astenopia.

Pemfokuskan cahaya terganggua bila terjadi kelelahan otot siliaris dan otot-otot luar bola mata
(Faktor intristik). Kelelahan otot siliaris terjadi pada penggunaan kacamata yang tidak sesuai
ukurannya yang menyebabkan kelemahan akomodasi dan konvergensi. Selain itu, gangguan oleh
masalah fusi dapat terjadi bila bayangan pada kedua mata tidak sama besar akibat perbedaan
ukuran kacamata kanan dan kiri terlalu besar (anisometropia).
Faktor intristik lainnya selain faktor okular (mata) adalah faktor konstitusi. Keadaan tersebut
adalah kelelahan umum, kurang sehat, bekerja dibawah tekanan (under pressure), kurang tidur,
pemakaian obat-obatan, kelainan emosi dan gangguan psikogenik lainnya. Selain orang yang
berbakat neurotik, orang yang sehat pun (terorginisis baik kepribadiannya), terutama jika mereka
bergerak di bidang kehidupan intelektual, dan selalu terus menerus meningkatkan dan
memperbaiki diri, dapat kehilangan sebagian energi kehidupannya yang akhirnya dapat
mengalami kondisi kelelahan.
Beberapa hasil penelitian memperlihatkan adanya perubahan temporer tonus akulomotorius dan
meningkatnya tonus parasimpatis pada penderita astenopia. Hal tersebut menyokong adanya
hubungan antara astenopia dengan gangguan-gangguan akomodasi dan konvergensi.
Meningkatnya tonus parasimpatis terlihat dengan adanya diameter pupil yang lebih kecil pada
penderita astenopia dan lebih lemahnya akomodasi dibandingkan dengan orang normal. Tonus
parasimpatis yang meningkat merupakan dasar beberapa keluhan pada penderita astenopia.
Gejala-gejala Astenopia
Astenopia dapat terjadi baik pada orang yang tergolong normal ataupun dengan faktor-faktor
diatas. Keluhan ini lebih banyak dijumpai pada umur lebih dari 40 tahun, para pemakai kacamata
dan mereka yang bekerja mempregunakan penglihatan dekat dalam waktu lama. Wanita lebih
sering menderita astenopia daripada laki-laki.
Keluhan astenopia dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Okuar, misalnya mata terasa pegal, berat, cepat lelah, pedas, panas, tak nyaman atau sakit
sekitar mata.
2. Visual, misalnya penglihatan menjadi kabur rangkap atau penglihatan warna berkurang.
3. Referal, misalnya sakit kepala, bahu dan punggung.
Keluhan-keluhan tersebut bersifat individual, dapat meningkatkan dan biasanya menghilang bila
istirahat atau bangun tidur. Untuk mengatasi bisa digunakan obat tetes airmata (artificial tears),
lensa kontak, penyisipan lensa okular, penutupan kantung airmata (lacrimal plug), kacamata yang
tertutup rapat (goggles), serta mengobati kelainan yang ada, misalnya infeksi kelopak. Tetes

mata sebaiknya diteteskan di kantung dekat kelopak mata bawah luar agar tidak cepat keluar
lagi. Jangan langsung diteteskan di kornea. Untuk meratakan mata dikedip-kedipkan.
Link : https://gumilargm.wordpress.com/2011/01/15/kenalan-dengan-astenopia/

Corneal Ulcer
Sebuah ulkus kornea adalah sakit terinfeksi pada kornea dan menyebabkan nyeri, kemerahan,
nanah, pandangan kabur dan banyak lagi.

Gejala
-

Iritasi mata
Kelopak mata bengkak
Mata berkedip-kedip
Nyeri atau ketidaknyamanan
Sensitif terhadap cahaya
Kehilangan penglihatan parsial (buta sebagian)
Kotoran atau lendir di mata
Mata merah (Satu mata)
Penglihatan kabur
Mata berair
Menyipitkan mata

Tanda dan Gejala Ulser Kornea (Corneal Ulcers)


- Nyeri (memburuk saat berkedip) dan fotophobia yang disertai keluarnya air mata yang semakin
banyak
- Kekaburan visual parah jika terjadi ulserasi kornea pusat
- Keluaran purulen jika terjadi ulser bakterial
- Mata yang diserang berwarna merah
Tindakan Penanganan
- Penanganan awal terdiri dari antibiotik spektrum-luas topikal sampai agens penyebab bisa di
identifikasi
- Infeksi p.aeruginosa ditangani dengan ciprofloxacin topikal, gentamicin, atau tobramycin
- Virus herpes simplex tipe 1 ditangani dengan idoxuridine, vidarabine, atau trifluridine topikal
yang diberikan setiap jam
- Tetes mata sikloplegis diberikan untuk mengurangi spasma tubuh silier
- Hipovitaminosis A membutuhkan koreksi defisiensi vitamin A dalam makanan atau absorpsi
vitamin A oleh traktus GI

- Ulser neurotopik atau keratitis paparan ditangani dengan sering melakukan instilasi air mata
artifisial atau salep pelumas dan penggunaan pelindung mata gelembung plastik atau dengan
tarsorafi (melakukan sutura pada kelopak mata bersama-sama).
Link : http://in-sehat.blogspot.co.id/2012/10/ulser-kornea.html

Penyebab Cornel Ulcer


infeksi bakteri, virus, jamur atau parasit. Misalnya:
infeksi oleh amoeba dapat terjadi karena menggunakan lensa kontak yang kotor.
infeksi oleh jamur dapat terjadi karena sering kontak dengan tanaman.
infeksi oleh virus herpes.
Link : http://apasakitku.com/disease/corneal-ulcer/#

Astigmatisma
Astigmatisma adalah cacat optik di mana penglihatan kabur karena ketidakmampuan optik mata
untuk fokus benda titik menjadi gambar terfokus tajam pada retina. Hal ini mungkin disebabkan
oleh kelengkungan tidak teratur atau toric dari kornea atau lensa.
Gejala umum astigmatisma :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Penglihatan buram atau berbayang


Kelelahan pada mata
Silau yang berlebihan ketika mengendarai kendaraan pada malam hari
Sakit kepala pada saat fokus melihat benda
Ketidak mampuan melihat denga baik dekat maupun jauh tanpa menyipitkan mata
Jika pada anak-anak dengan gangguan silinder akan mengalami : kesulitan untuk fokus

pada kata-kata teracak dan garis


g. Ketegangan mata, mata lelah, atau bahkan sakit kepala
h. Penderita tidak dapat membaca tulisan yang ukurannya kecil
Cara mengatasi astimatisma
a. Mengenakan kacamata
b. Menggunakan lensa kontak : Lensa Soflens Toric untuk astigmatisma dirancang dengan
desain yang unik untuk keperluan koreksi penglihatan khusus bagi orang yang menderita
astigmatisma
c. Keratotomi Astigmatik: Prosedur bedah dengan teknologi laser LASIK (keratotomi
fotorefraktif) atau dengan melakukan insisi manual (keratotomi radial) untuk
mengembalikan bentuk kornea mata dengan cara membuang sebagian kecil jaringan dari
kornea

Link : http://www.ahlinyapenyakitmata.web.id/gejala-dan-penyebab-mata-silinder/
Link : http://www.bausch.co.id/id-id/your-eye-concerns/vision-correction/astigmatism/

Glaukoma kronis (umum)


Jenis glaukoma. Dua jenis glaukoma yang disebabkan oleh tekanan pada mata adalah glaukoma
sudut terbuka dan sudut tertutup. Glaukoma sudut terbuka adalah jenis glaukoma yang paling
umum. Jenis ini juga disebut sebagai glaukoma kronis karena muncul dan berkembang secara
perlahan-lahan.
Apa penyebab glaukoma
Tekanan dalam bola mata yang meningkat tinggi ialah penyebab utama kerusakan syaraf optic
pada glaukoma. Namun pada beberapa orang tertentu, tekanan bola mata normal pun dapat
menyebabkan kehilangan penglihatan karena glaukoma. Jadi penyebab pasti dari glaukoma
masih belum diketahui.
Bagaimana gejala glaukoma?
Beberapa pasien yang mengalami glaukoma, tidak merasakan gejala apa-apa sampai mereka
mulai kehilangan penglihatan. Karena serat syaraf optik mengalami kerusakan akibat glaukoma,
bintik buta mulai berkembang di daerah penglihatan tepi. Beberapa pasien tidak merasakan
adanya bintik buta ini sampai terjadi kerusakan parah dari syaraf optik. Bila keseluruhan serat
syaraf optic sudah mengalami kerusakan, maka timbul kebutaan.
Berikut gejala yang dirasakan pada glaukoma tipe glaukoma akut sudut tertutup:
a.
b.
c.
d.
e.

Lapang Pandangan yang menyempit dan kabur


Nyeri hebat di bola mata
Melihat Halo yaitu bentukan pelangi di sekeliling cahaya
Mual dan Muntah
Sakit Kepala yang hebat

Pengobatan Glaukoma
Terapi spesifik untuk glaukoma akan ditentukan oleh dokter spesialis mata anda berdasarkan:
a. Usia, Kondisi kesehatan menyeluruh, Riwayat medis
b. Toleransi dan respon terhadap pengobatan
c. Kondisi glaukoma yang dialami.
Link : http://surabayaeyeclinic.co.id/artikel/apa-itu-glaukoma

Pengertian Glaukoma

Glaukoma merupakan suatu kondisi yang membuat penderitanya mengalami gangguan


penglihatan. Menurut Badan Kesehatan Dunia PBB atau WHO, glaukoma merupakan penyebab
kebutaan kedua terbesar di seluruh dunia setelah katarak.
Penyebab glaukoma adalah meningkatnya tekanan di dalam mata (tekanan intraokular), baik
akibat produksi cairan mata yang berlebihan, maupun akibat terhalangnya saluran pembuangan
cairan tersebut. Tekanan ini dapat merusak serabut saraf retina atau jaringan saraf yang melapisi
bagian belakang mata dan saraf optik yang menghubungkan mata ke otak juga. Hingga kini,
belum jelas kenapa produksi cairan mata bisa berlebihan atau kenapa saluran pembuangannya
bisa tersumbat.
Gejala glaukoma
Gejala-gejala glaukoma dapat berupa:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Nyeri pada mata


Sakit kepala
Melihat bayangan lingkaran di sekeliling cahaya lampu
Mata memerah
Mual atau muntah
Pandangan samar
Penglihatan yang makin menyempit hingga pada akhirnya tidak dapat melihat obyek
sama sekali

Jenis glaukoma
Dua jenis glaukoma yang disebabkan oleh tekanan pada mata adalah glaukoma sudut terbuka
dan sudut tertutup
Glaukoma sudut terbuka adalah jenis glaukoma yang paling umum. Jenis ini juga disebut sebagai
glaukoma kronis karena muncul dan berkembang secara perlahan-lahan. Glaukoma sudut
tertutup jauh lebih jarang terjadi dan dikenal sebagai glaukoma akut karena terjadi secara tibatiba. Glaukoma sudut tertutup merupakan kondisi darurat karena dapat menyebabkan kebutaan
permanen dengan cepat.
Faktor-faktor yang dapat memicu glaukoma adalah peradangan dan infeksi parah pada mata,
penyakit yang mendasari seperti diabetes, serta efek samping dari penggunaan obat-obatan
steroid. Selain itu, risiko glaukoma juga meningkat seiring dengan usia seseorang, terutama jika
berada di atas 40 tahun.
Mendiagnosis adanya glaukoma

Karena glaukoma menyebabkan saraf optik terganggu, maka diagnosis akan fokus pada hal
tersebut. Dokter mata akan memeriksa daya penglihatan pasien dan struktur bagian dalam mata.
Sebuah prosedur untuk memeriksa tekanan mata juga akan dilakukan. Prosedur ini disebut
tonometri. Dokter juga akan melakukan tes bidang visual untuk memeriksa apakah penglihatan
tepi pasien telah berkurang.
Pengobatan glaukoma
Sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika Anda mengalami penurunan daya
lihat yang mungkin saja disebabkan oleh glaukoma. Kerusakan mata yang ditimbulkan oleh
glaukoma tidak dapat diobati, namun tujuan pengobatan kondisi ini adalah untuk mengurangi
tekanan intraokular pada mata dan mencegah meluasnya kerusakan pada mata. Secara umum,
glaukoma bisa ditangani dengan obat tetes, obat-obatan yang diminum, terapi laser, serta
prosedur operasi.
Link : http://www.alodokter.com/glaukoma

Glaukoma Sudut Terbuka (glaukoma kronis)


Glaukoma sudut terbuka adalah bentuk glaukoma yang biasanya berkembang sangat lambat
karena saluran drainase mata secara bertahap menjadi tersumbat. Tidak ada tanda-tanda
peringatan dini untuk glaukoma sudut terbuka, sehingga sering disebut pencuri yang diam-diam
mengambil penglihatan.
Link : http://kamuskesehatan.com/arti/glaukoma-sudut-terbuka/

Pengertian Glaukoma
Definisi Glaukoma adalah penyakit pada saraf utama mata, yang disebut saraf optik. Saraf optik
menerima impuls saraf dari retina dan memancarkannya ke otak, di mana kita mengubah sinyalsinyal listrik itu sebagai gambar. Glaukoma ditandai oleh kerusakan progresif pada saraf optik
yang umumnya dimulai dengan kehilangan penglihatan samping halus (peripheral vision). Jika
glaukoma tidak didiagnosis dan diobati maka dapat berkembang menjadi kehilangan penglihatan
sentral dan kebutaan. Glaukoma biasanya, tetapi tidak selalu, berhubungan dengan tekanan tinggi
di mata (tekanan intraokuler). Secara umum, tekanan mata tinggi ini mengarah ke kerusakan
saraf mata (saraf optik). Dalam beberapa kasus, glaukoma dapat terjadi pada tekanan mata

normal namun ada gangguan pengaturan aliran darah ke saraf optik. Belum ada obat untuk
glaukoma. Namun, obat atau operasi dapat memperlambat atau mencegah perkembangan
kehilangan penglihatan. Pengobatan yang tepat tergantung pada jenis glaukoma dan faktor-faktor
lainnya. Deteksi dini sangat penting untuk menghentikan perkembangan penyakit ini. Jenis
glaukoma yang paling umum adalah glaukoma sudut terbuka. Jenis utama lainnya adalah
glaukoma sudut tertutup.
Pengertian Glaukoma Sudut Terbuka
Definisi Glaukoma sudut terbuka adalah bentuk glaukoma yang biasanya berkembang sangat
lambat karena saluran drainase mata secara bertahap menjadi tersumbat. Tidak ada tanda-tanda
peringatan dini untuk glaukoma sudut terbuka, sehingga sering disebut pencuri yang diam-diam
mengambil penglihatan.
Link : http://menurutparaahli.com/tag/pengertian-glaukoma-sudut-terbuka/
Apa jenis pengobatan yang tersedia untuk Glaukoma?
Glaukoma tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol dengan sukses pada sebagian besar
kasus. Pengobatan tergantung pada tipe glaukoma yang didiagnosis. Pengobatan bisa dalam
bentuk obat-obatan, terapi laser atau operasi. Dokter anda menentukan cara pengobatan terbaik
dalam kasus anda setelah berdiskusi dengan anda.
Link

http://www.snec.com.sg/about/international/menuutama/kondisimataandperawatan/commonproblems/Pages/Glaucoma.aspx

Tanda, gejala dan penyebab glaukoma sudut terbuka (kronis)


Dalam kasus glaukoma kronis biasanya tidak ada gejala yang nyata karena kondisi
perkembangan sangat lambat. Penderita jenis galukoma ini tidak akan menyadari bahwa
penglihatan meraka sedang mengalami kerusakan karena bagian pertama yang terpengaruh
adalah bidang luar visi (penglihatan tepi).
Seoranga penderita yang sedang menderita glaukoma sudut terbuka (kronis) dapat diketahui jika
mengalami ciri, tanda dan gejala glaukoma sudut terbuka seperti ini :
a. Pasien akan mengalami pandang terowongan bertahap atau penyempitan daerah
pandang dari luar kedalam. Gejala ini adalah gejala yang paling sering ditemui pada
penderita penyakit glaukoma sudut terbuka atau kronis
b. Bintik-bintik merata di sisi anda(parifer) atau penglihatan sentral,sering pada kedua mata

c. Sakit kepala ringan


d. Gangguan penglihatan yang tidak jelas (misalnya melihat lingkaran disekeliling cahaya
lampu atau sulit beradaptasi pada kegelapan)

Bagaimana cara pengobatan untuk penyakit mata glaukoma


sudut terbuka ?
Pengobatan glaukoma sudut terbuka sebenarnya bukan bertujuan untuk menyembuhkan penyakti
glaukoma kornis secara total, namun lebih kepada pengobatan dengan tujuan mencegah kebutaan
yang diakibatkan.
Link

http://www.ahlinyapenyakitmata.web.id/tanda-gejala-dan-penyebab-glaukoma-sudut-

terbuka/
http://halosehat.com/penyakit/glaukoma/gejala-glaukoma

PENGERTIAN PENYAKIT KATARAK


Penyakit Katarak adalah salah satu kerusakan pada mata yang ditandai dengan adanya kekeruhan
pada lensa mata. Variasi kekeruhan tergantung tingkat kerusakan akibat katarak. biasanya
berlangsung perlahan-lahan dan menyebabkan gangguan penglihatan (kabur) bahkan berpotensi
menyebabkan kebutaan jika kekeruhan pada lensa terlalu tebal sehingga menghalangi jalan
masuknya cahaya.
Link : http://www.idmedis.com/2014/11/pengertian-katarak-faktor-penyebab-dan.html
Link : https://www.lippoinsurance.com/katarak/

Anda mungkin juga menyukai