yang berasal dari bahasa yunan yang arti nya pemandangan dekat yang diakibatkan karena
kerusakan mata akibat obejek jatuh di depan retina sehingga jarak pandang terlampau jauh.
Rabun Jauh
Para penderita mata rabun jauh tidak dapat melihat objek atau benda jarak jauh,namun akan
terlihat jelas apabila objek atau benda itu berada dalam jarak dekat. Seiring kali para penderita
rabun jauh merasakan pusing pada kepala jika terlalu memaksa melihat benda yang jauh dari
kemampuan jarak pandangnya.
Penderita myopia atau mata rabun jauh atau mata minus dapat dibantu dengan menggunakan
lensa (corrective lenses) seperti lensa kontak (contact lenses), dengan operasi refraktif seperti
LASIK atau yang banyak digunakan oeh penderita rabun jauh adalah kacamata dengan kontak
lensa negatif atau minus.
Bentuk mata rabun jauh (myopia) saat menerima cahaya pada retina
Myopia atau rabun jauh terbagi 3 fase yakni :
a. Myopia rendah dengan dioptre mendekati 0 - -3.00
Cara membaca dioptre diatas adalah apabila anda termasuk pengguna atau penderita
rabun jauh/myopia dengan minus 0 s/d 3.00 (minus 0 sampai dengan minus 3) dapat
dikatakan anda adalah penderita myopia renda. Kemungkinan untuk mengurangi minus
tersebut masih sangat mungkin.
Gejala Subyektif :
Penglihatan jauh kabur,sedangkan dekat tetap terang(near sighnet) serta disertai penyempitan
mata bila terus menerus berakomodasi dan timbul rasa kemeng. Kadang-kadang dilapangan
pandangan penderita melihat titik-titik,benang-benang, nyamuk-nyamuk yang disebabkan
pandangan berkunang-kunang. mata lekas capek,pusing-pusing, dan cepat mengantuk.
Gejala Obyektif :
Camera ocule dalam posterior dalam, disebabkan tidak dipakainya otot-otot akomodasi. Pupil
melebar disebut myriasis, akibat tidak atau kurangnya berakomodasi Retina tipis,tampaknya
menjadi belang seperti macan disebut trigoid, Matanya sedikit agak menonjol(Exoplthalmus).
Penderita miopia harus memeriksakan matanya secara teratur guna mengetahui setiap perubahan
yang terjadi pada retina. Jika retina lepas, maka satu-satunya cara untuk memperbaikinya adalah
pembedahan. Mata Normal :
mata normal Vs mata miopi
Secara klinik dan berdasarkan perkembangan patologik yang timbul pada mata maka miopy
dapat dibagi menjadi dua yaitu :
Miopy Simpleks
Miopy Patologik
Miopy Simpleks
Penanganan :
Biasanya Miopy simpleks harus ditolong dengan kacamata berlensa cekung atau negatif.
Pencegahan :
Pada miopy simpleks harus menghindari perdarahan badan kaca, ablasi retina dan srabismus atau
konvergensi yang terus menerus.
Pengobatan :
Miopy simpleks ditujukan teradap kelainan refraksinya dengan lensa negatif(cekung) yan sesuai.
Keterangan :
Miopy Simpleks adalah miopy yang biasanya tidak disertai kelainan patologik fundusakan tetapi
dapat disertai kelainan fundus ringan. Kelainan fundus ringan ini dapat berupa kresen miopy
(myopic crescent) yang ringan yang berkembang sangat lambat. Biasanya tidak terdapat
perubahan organik. Tajam Penglihatan denan koreksi yang sesuai dapat mencapai normal.
Berat kelainan refraktif biasanya kurang dari -5 D atau -6 D. Keadaan ini juga disebut miopy
fisiologik.
Link : https://nasrulbintang.wordpress.com/2011/10/03/definisi-miopia-astigmat-hipermetropydan-presbiopy/
Pterigium
Pterigium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat degeneratif
dan invasif. Pertumbuhan ini biasanya berletak oada celah kelopak bagian nasal ataupun
temporal konjungtiva yang meluas ke daerah kornea. Pterigium berbentuk segitiga dengan
puncak dibagian sentral atau didaerah kornea. Pterigium mudah meradang dan bila terjadi iritasi
maka bagian pterigium akan berwarna merah, pterigium dapat mengenai kedua mata. Pterigium
diduga disebabkan iritasi kronis akibat debu, cahaya sinar matahari, dan udara yang panas.
Etiologi nya tidak diketahui dengan jelas da diduga merupakan suatu neopalasme, radang, da
degenerasi. Pterigium tidak dapat memberikan keluhan atau membrikan keluhan mata iritatif,
merah dab mungkin menimbulkan astigmat yang akan memberikan keluhan gangguan
penglihatan. Pterigium dapat disertai dengan keratitis pungtata dan dellen (penipisan kornea
akibat kering), dan garis besi (iron line dari stocker) yang terletak di ujung pterigium.
Pengobatan pterigium adalah debgab sukap konservatif atau dilakukan dengan pembedahan
bila terjadi gangguan penglihatan akibat terjadinya astigmatisme atau pterigium yang telah
menutupi media penglihatan. Lindungi mata dengan pterigium dar sinar matahari, debu, dan
udara kering dengan kacamata pelindung. Bila terdapat tanda radang beri air mata buatan bila
perlu dapat diberi steroid. Bila terdapat delen (lekukan kornea) beri air mata buatan dakan bentuk
salep. Bila diberi vasokonstriktor maka perlu kontrol dalam 2 minggu dan bila telah terdapat
perbaikan pengobatan dihentikan. Tindakan pembedahan adalah suatu tindak bedah plastik yang
dilakukan bila pterigium telah mengganggu penglihatan.
Hiordeolum
Hordeolum merupakan peradangan supuratif kelenjar kelopak mata. Hordeolum yang biasa nya
merupakan infeksi staphylococcus pada kelenjar sebasea kelopak biasanya sembuh sendiri dan
dapat diberi hanya kompres hangat. Dikenal bentuk hordeolum internum dan ekstemum.
Hordeolum eksternum merupakan infeksi pada kelenjar zeiss atau moll. Hordeolum internum
merupakan infeksi kelenjar meibom yang terletak didalam tarsus. Hordeolum merupakan suatu
abses didalam kelenjar tersebut. GEJALA NYA berupa kelopak yang bengkak dengan rasa
sakitdan mengganjal, merah dan nyeri bila ditekan. Hordeolum eksternum atau radang kelenjar
zeis atau moll akan menunjukkanpenonjolan terutama ke daerah kulit kelopak. Pada hordeolum
eksternum nanah dapat keluar dari pangkal rambut. Hordeolum internum atau radang kelenjar
meibom memberikan penonjolan terutama ke daerah konjungtiva tarsal.
Blepharitis
Radang yang sering terjadi pada kelopak merupakan radang kelopak dan tepi kelopak. Radang
bertukak atau tidak pada tepi kelopak biasanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut. Blefaritis
dapat disebabkan infeksi terjadi akibat debu, asap, bahan kimia iritatif, dan bahan kuman
streptococcus alfatau beta, pneumococcus dan pseudomonas. Demodex folliculorum selain dapat
merupakan penyebab dapat pula merupakan vektor untuk terjadi nya infeksi staphylococcus.
Dikenal bentuk blefaritis skuamosa, blefaritis ulseratif, dan blefaritis angularis. Gejala umum
pada blefaritis adalah kelopak mata merah, bengka, sakit, eksudat lengket, dan epifora.biasanya
blefaritis sebelum diobati dibersikanya dengan garam fisiologik hangat, dan kemudian diberikan
antibiotik yang sesua.
Hipermetropia
Hipermetropia adalah atau rabun dekat merupakan keadaan gangguan kekuatan pembiasan mata
dimana sinar sejajar sejauh tidak cukpu dibiasakan sehingga titik fokus nya terletak dibelakang
retina. Pada hipermetropia sinar sejajar difokuskan dibelakang makula lutea.
Hipermetropia dapat disebabkan :
a. Hipermetropia sumbu atau hipermetropia aksial merupakan kelaian reaksi akibat bola
mata pendek, atau sumbu anteroposterior yang pendek.
b. Hipermetropia kurvatur, diamana kelengkungan kornea atau lensa kurang sehingga
bayangan difokuskan dibelakang retina.
c. Hipermetropia refraktif, dimana terdapat indeks bias yang kurang pada sistem optik mata.
Hipermetropia dikenal dalam bentuk :
a. Hipermetropia Manifes ialah hipermetropia yang dapat dikoreksi dengan kaca mata
positif maksimal yang memberikan tajam penglihatan normal. Hipermetropia ini terdiri
atas hipermetropia absolut ditambah dengan hipermetropia fakultatif. Hipermetropia
manifes didapatkan tanpa sikloplegik dan hipermetropia yang dapat dilihat dengan
koreksi kacamata maksimal.
yang
melemahkan
akomodasi)
diimbangi
seluruh
nya
dengan
akomodasi.hipermetropia laten hanya dapat diukur bila diberikan sikloplegia. Makin tua
seorang akan terjadi kelemahan akomodasi sehingga hipermetropia laten menjadi
hipermetropia
fakultatif
dan
kemudian
akan
menjadi
hipermetropia
absolut.
Gejala yang ditemukan pada hipermetropia adalah penglihatan dekat dan jauh kabur, sakit
kepala, silau, dan kadang rasa juling atau lihat ganda.
Pasien hiermetropia sering disebut sebagai pasien rabun dekat. Pasien dengan hipermetropia
apapun penyebabnya akan mengeluh mata nya lelah dan sakit karena terus menerus harus
berakomondasi untuk melihat atau memfokuskan bayangan yang terletak dibelakang makular
agar terletak didaerah makula lutea. Keadaan ini disebut astebopia akodatif. Akibat terus
menerus berakpmondasi, maka bola mata bersama-sama melakukan konvergansi dan mata akan
sering terlihat mempunyai kedudukan esotropia atau juling kedalam.
=============================HipermetropiiaTotal=========================
--------------- Manifes --------------- !
== Abolut------------------ ! Fakulatif !
! -------------! Akomodasi ----------------------------------------------------! Hilang dengan kaca mata !
! ========= Hilang dengan sikloplegia ===========
Jenis Hipermetropia :
Hipermetropia
-
\Mata dengan hipermetropia sering akan memperlihatkan ambliopia akibat mata tanpa
akomodasi tidak pernah melihat obyek dengan baik dan jelas. Bila terdapat perbedaan kekuatan
hipermetropia antara kedua mata, maka akan terjadi ambliopia pada salah satu mata. Mata
ambliopia sering menggulir kearah temporal.
Pengobatan hipermetropia adalah diberikan koreksi hipermetropia manifes dimana tanpa
sikloplegia didapatkan ukuran lensa positif maksimal yang memberikan tajam penglihatan
normal 6/6. Bila terdapat juling kedalam atau esotropia diberikan kaca mata koreksi
hipermetropia total. Bila terdapat tanda atau bakat juling keluar (eksoforia) maka diberikan
kacamata koreksi positif kurang. Pada pasien dengan hipermetropia sebaiknya diberikan
kacamata sferis positif terkuat atau lensa positif terbesar yang masih memberikan tajam
penglihatan maksimal. Bila pasien dengan + 3.0 ataupun dengan + 3.25 memberikan ketajaman
penglihatan 6/6, maka diberikan kacamata + 3.25. hal ini untuk memberikan istirahat pada mata,
pada pasien dimana akomodasi masih sangat kuat atau pada anak-anak, maka sebaiknya
pemeriksaan dilakukan dengan memberikan sikloplegik atau melumpuhkan otot akomodasi.
Dengan melumpuhkan otot akomodasi, maka pasien akan mendapatkan koreksi kacamatanya
dengan mata yang istirahat. Pasien muda dengan hipermetropia tidak akan memberikan keluhan
karena matanya masih mampu melakukan akomodasi kuat untuk melihat benda dengan jelas.
Pada pasien yang banyak membacaatau mempergunakan matanya terutama pada usia yang telah
lanjut, akan memberikan keluhan kelelahan setelah membaca. Keluhan tersebut berupa sakit
kepala, mata terasa pedas dan tertekan. Pada pasien ini diberikan kacamata sferis positif terkuat
yang memberikan penglihatan maksimal. Penyulit yang dapat terjadi pada pasien dengan
hipermetropia adalah esotropia dan glaukoma. Esotropia atau juling kedalam terjadi akibat
pasien selamanya melakukan akomodasi glaukoma sekunder terjadi akibat hipertrofiotot siliar
pada badan siliar yang akan mempersempit sudut bilik mata.
Presbiopia
Presbiopia adalah berkurangnya penglihatan dekat secara bertahap dari penglihatan yang agak
jauh kemudian menjadi semakin jauh. Kondisi ini terkait dengan penuaan yang menyebabkan
lensa menjadi semakin berkurang kemampuannya untuk melengkung lebih tajam. Teori lama
menduga bahwa lensa menjadi lebih kaku oleh penuaan, dan mungkin juga otot-otot yang
mengendalikan kelengkungan menjadi lebih lemah. Sebuah teori yang lebih baru menduga lensa
terus tumbuh sepanjang hidup sehingga mengganggu ruang yang dibutuhkan oleh otot-otot lensa.
Presbiopia paling sering ditangani dengan lensa intraokuler dan lensa bifokal.
Link : http://kamuskesehatan.com/arti/presbiopia/
ganguan akomodasi ada usia lanjut dapat terjadi akbiat :
-
Akibat gangguan akomodasi ini maka pada pasien berusia lebih dari 40 tahun, akan memberikan
keluhan setelah membaca yaitu berupa mata lelah, berair dan sering terasa pedas. Pada pasien
presbiopia kacamata atau adisi diperlukan untuk membaca dekat yang berkekuatan tertentu,
biasanya :
+ 1.0 D untuk usia 40 tahun
+ 1.5 D untuk usia 45 tahun
+ 2.0 D untuk usia 50 tahun
+ 2.5 D untuk usia 55 tahun
+ 3.0 D untuk usia 60 tahun
Karena jarak baca biasanya 33 cm, maka adisi + 3.0 dioptri adalah lensa positif terkuat yang
dapat diberikan pada seseorang. Pada keadaan ini mata tidak melakukan akomodasi bila
membaca pada jara 33 cm, karena benda yang dibaca terletak pada titik api lensa + 3.00 dioptri
sehingga sinar yang keluar akan sejajar. Pemerikasaan adisi untuk membaca perlu disesuaikan
dengan kebutuhan jarak kerja pasien pada waktu membaca. Pemeriksaan sangat subjektif
sehingga angka-angka diatas tidak merupakan angka yang tetap. Gejala Umum Dari
Presbiopia, Kelelahan mata atau sakit kepala setelah membaca atau melakukan pekerjaan
dengan melihat objek yang dekat, Mengalami kesulitan membaca tulisan kecil, Kelelahan saat
melakukan pekerjaan yang melibatkan penglihatan jarak dekat, Membutuhkan pencahayaan
terang ketika membaca atau melihat objek yang dekat, Ketika membaca buku, berusaha
menjauhkan buku sejauh lengan, Menyipitkan mata saat melihat objek dekat. Pengobatan
Presbiopia Tidak ada obat untuk presbiopia. Namun, ada beberapa perawatan yang bisa
dilakukan untuk memperbaiki penglihatan. Tergantung pada kondisi presbiopia yang sedang
dialami dan gaya hidup pasien, kita bisa memilih untuk menggunakan kaca mata korektif, lensa
kontak, atau operasi. Apapun yang akan dipilih pada prinsipnya adalah sama, yaitu
mengupayakan agar bayangan cahaya jatuh tepat pada permukaan retina. Apabila yang dialami
hanyalah gangguan penglihatan jarak dekat, maka kita memerlukan lensa atau kaca mata plus
(+), lensa tersebut adalah lensa cembung atau konveks yang memiliki sifat mengempulkan dan
memperpendek jarak bias
Bersumber dari: Presbiopi (Mata Tua) Gejala, Penyebab, Pengobatan | Mediskus.com
Link : http://mediskus.com/penyakit/presbiopi-mata-tua
Floater
Floater adalah partikel yang mengambang di vitreus dan menimbulkan bayang-bayang pada
retina, terlihat sebagai bintik-bintik, helaian benang, garis berlekuk-lekuk atau jaring laba-laba.
Terjadi biasanya dengan penuaan atau detasemen vitreus, ablasi retina, atau peradangan retina.
Link : http://kamuskesehatan.com/arti/floater/
Gejala Floater
-
Sebuah area pada visi anda yang mungkin terlihat seperti bintik gelap/menonjol, seperti benang
anda
Sebuah area yang paling terlihat ketika anda melihat latar belakang polos terang, seperti langit
Chalazion
Kalazion adalah benjolan pada kelopak mata atas atau bawah, tapi umumnya terjadi pada
kelopak mata bagian atas. Kondisi ini merupakan tidak berfungsinya kelenjar meibom yang
berada tepat di atas bulu mata. Kelenjar meibom adalah penghasil komponen lipid yang
membuat lapisan luar mata selalu basah dan lembap sehingga bola mata tidak kering dan iritasi.
PENYEBAB
Kalazion tumbuh di dalam kelenjar Meibom pada kelopak mata. Hal ini terjadi akibat
penyumbatan pada saluran kelenjar Meibom. Kelenjar Meibom adalah kelenjar sebasea, yang
menghasilkan minyak yang membentuk permukaan selaput air mata.
GEJALA
Pada awalnya, kalazion tampak dan terasa seperti hordeolum, kelopak mata membengkak, nyeri
dan mengalami iritasi. Beberapa hari kemudian gejala tersebut menghilang dan meninggalkan
pembengkakan bundar tanpa rasa nyeri pada kelopak mata dan tumbuh secara perlahan. Di
bawah kelopak mata terbentuk daerah kemerahan atau abu-abu.
PENGOBATAN
Pengobatan utama adalah kompres hangat selama 10-15 menit, minimal 4 kali/hari.
Pengompresan akan melunakkan minyak yang mengeras yang menyumbat saluran dan
Asthenopia
ASTENOPIA merupakan gangguan fungsi penglihatan dengan penyebab dan gejala-gejala yang
sangat majemuk yang melibatkan faktor fisik, fisiologis, psikologis, bahkan faktor sosial.
Penggunaan komputer menunjukkan meningkatnya kejadian ASTENOPIA. Pengobatan antara
lain mengatasi masalah sistim berlebihan, pemberian air mata buatan, penataan ergonomik
tempat dan lingkungan kerja. ASTENOPIA adalah gejala-gejala yang diakibatkan oleh adanya
upaya berlebihyan untuk memperoleh ketajaman binokuler yang sebaik-baiknya dari sistem
penglihatan yang berada dalam keadaan kurang sempurna. sedangkan menurut US National
Research Council / WHO batasannya lebih luas, yaitu astenopia adalah keluhan atau kelelahan
visual subjektif atau keluhan-keluhan yang dialami seseorang akibat menggunakan matanya.
Istilah istilah lain yang juga dipakai untuk tujuan yang sama adalah Eye Strain, Visual
Discomfort dan Ocular fatigue atau disebut juga mata lelah. Meskipun astenopia belum terbukti
menimbulkan, penting diperhatikan, terutama pada mereka yang memerlukan penglihatan dekat
dalam waktu lama untuk melakukan pekerjaan. atogenesis Astenosia
Astenopia terjadi karena gangguan yang komplek dan saling mempengaruhi pada proses sistem
penglihatan seperti berikut:
1. Cahaya masuk ke mata dari benda yang dilihat tidak cukup.
2. Pemusatan cahaya pada retina mata tidak sempurna.
3. Mekanisme penggabungan bayangan (fusi) oleh sistem penglihatan yang lebih sentral (otak)
dan upaya untuk mempertahankannya tidak memadai.
Kecukupan cahaya dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik, yaitu keadaan iluminasi dan obyek yang
dilihat. Kuantitas, kualitas, kualitas dan distribusi iluminasi yang mengakibatkan cahaya terlalu
terang atau redup, berfluktuasi, araha yang miring dan menyilaukan dapat mengurangi daya
sensifitas retina. Obyek berukuran kecil, bentuk yang tidak teratur dan kurang kontras atau
bergerak, ternyata juga memudahkan timbulnya astenopia.
Pemfokuskan cahaya terganggua bila terjadi kelelahan otot siliaris dan otot-otot luar bola mata
(Faktor intristik). Kelelahan otot siliaris terjadi pada penggunaan kacamata yang tidak sesuai
ukurannya yang menyebabkan kelemahan akomodasi dan konvergensi. Selain itu, gangguan oleh
masalah fusi dapat terjadi bila bayangan pada kedua mata tidak sama besar akibat perbedaan
ukuran kacamata kanan dan kiri terlalu besar (anisometropia).
Faktor intristik lainnya selain faktor okular (mata) adalah faktor konstitusi. Keadaan tersebut
adalah kelelahan umum, kurang sehat, bekerja dibawah tekanan (under pressure), kurang tidur,
pemakaian obat-obatan, kelainan emosi dan gangguan psikogenik lainnya. Selain orang yang
berbakat neurotik, orang yang sehat pun (terorginisis baik kepribadiannya), terutama jika mereka
bergerak di bidang kehidupan intelektual, dan selalu terus menerus meningkatkan dan
memperbaiki diri, dapat kehilangan sebagian energi kehidupannya yang akhirnya dapat
mengalami kondisi kelelahan.
Beberapa hasil penelitian memperlihatkan adanya perubahan temporer tonus akulomotorius dan
meningkatnya tonus parasimpatis pada penderita astenopia. Hal tersebut menyokong adanya
hubungan antara astenopia dengan gangguan-gangguan akomodasi dan konvergensi.
Meningkatnya tonus parasimpatis terlihat dengan adanya diameter pupil yang lebih kecil pada
penderita astenopia dan lebih lemahnya akomodasi dibandingkan dengan orang normal. Tonus
parasimpatis yang meningkat merupakan dasar beberapa keluhan pada penderita astenopia.
Gejala-gejala Astenopia
Astenopia dapat terjadi baik pada orang yang tergolong normal ataupun dengan faktor-faktor
diatas. Keluhan ini lebih banyak dijumpai pada umur lebih dari 40 tahun, para pemakai kacamata
dan mereka yang bekerja mempregunakan penglihatan dekat dalam waktu lama. Wanita lebih
sering menderita astenopia daripada laki-laki.
Keluhan astenopia dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Okuar, misalnya mata terasa pegal, berat, cepat lelah, pedas, panas, tak nyaman atau sakit
sekitar mata.
2. Visual, misalnya penglihatan menjadi kabur rangkap atau penglihatan warna berkurang.
3. Referal, misalnya sakit kepala, bahu dan punggung.
Keluhan-keluhan tersebut bersifat individual, dapat meningkatkan dan biasanya menghilang bila
istirahat atau bangun tidur. Untuk mengatasi bisa digunakan obat tetes airmata (artificial tears),
lensa kontak, penyisipan lensa okular, penutupan kantung airmata (lacrimal plug), kacamata yang
tertutup rapat (goggles), serta mengobati kelainan yang ada, misalnya infeksi kelopak. Tetes
mata sebaiknya diteteskan di kantung dekat kelopak mata bawah luar agar tidak cepat keluar
lagi. Jangan langsung diteteskan di kornea. Untuk meratakan mata dikedip-kedipkan.
Link : https://gumilargm.wordpress.com/2011/01/15/kenalan-dengan-astenopia/
Corneal Ulcer
Sebuah ulkus kornea adalah sakit terinfeksi pada kornea dan menyebabkan nyeri, kemerahan,
nanah, pandangan kabur dan banyak lagi.
Gejala
-
Iritasi mata
Kelopak mata bengkak
Mata berkedip-kedip
Nyeri atau ketidaknyamanan
Sensitif terhadap cahaya
Kehilangan penglihatan parsial (buta sebagian)
Kotoran atau lendir di mata
Mata merah (Satu mata)
Penglihatan kabur
Mata berair
Menyipitkan mata
- Ulser neurotopik atau keratitis paparan ditangani dengan sering melakukan instilasi air mata
artifisial atau salep pelumas dan penggunaan pelindung mata gelembung plastik atau dengan
tarsorafi (melakukan sutura pada kelopak mata bersama-sama).
Link : http://in-sehat.blogspot.co.id/2012/10/ulser-kornea.html
Astigmatisma
Astigmatisma adalah cacat optik di mana penglihatan kabur karena ketidakmampuan optik mata
untuk fokus benda titik menjadi gambar terfokus tajam pada retina. Hal ini mungkin disebabkan
oleh kelengkungan tidak teratur atau toric dari kornea atau lensa.
Gejala umum astigmatisma :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Link : http://www.ahlinyapenyakitmata.web.id/gejala-dan-penyebab-mata-silinder/
Link : http://www.bausch.co.id/id-id/your-eye-concerns/vision-correction/astigmatism/
Pengobatan Glaukoma
Terapi spesifik untuk glaukoma akan ditentukan oleh dokter spesialis mata anda berdasarkan:
a. Usia, Kondisi kesehatan menyeluruh, Riwayat medis
b. Toleransi dan respon terhadap pengobatan
c. Kondisi glaukoma yang dialami.
Link : http://surabayaeyeclinic.co.id/artikel/apa-itu-glaukoma
Pengertian Glaukoma
Jenis glaukoma
Dua jenis glaukoma yang disebabkan oleh tekanan pada mata adalah glaukoma sudut terbuka
dan sudut tertutup
Glaukoma sudut terbuka adalah jenis glaukoma yang paling umum. Jenis ini juga disebut sebagai
glaukoma kronis karena muncul dan berkembang secara perlahan-lahan. Glaukoma sudut
tertutup jauh lebih jarang terjadi dan dikenal sebagai glaukoma akut karena terjadi secara tibatiba. Glaukoma sudut tertutup merupakan kondisi darurat karena dapat menyebabkan kebutaan
permanen dengan cepat.
Faktor-faktor yang dapat memicu glaukoma adalah peradangan dan infeksi parah pada mata,
penyakit yang mendasari seperti diabetes, serta efek samping dari penggunaan obat-obatan
steroid. Selain itu, risiko glaukoma juga meningkat seiring dengan usia seseorang, terutama jika
berada di atas 40 tahun.
Mendiagnosis adanya glaukoma
Karena glaukoma menyebabkan saraf optik terganggu, maka diagnosis akan fokus pada hal
tersebut. Dokter mata akan memeriksa daya penglihatan pasien dan struktur bagian dalam mata.
Sebuah prosedur untuk memeriksa tekanan mata juga akan dilakukan. Prosedur ini disebut
tonometri. Dokter juga akan melakukan tes bidang visual untuk memeriksa apakah penglihatan
tepi pasien telah berkurang.
Pengobatan glaukoma
Sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika Anda mengalami penurunan daya
lihat yang mungkin saja disebabkan oleh glaukoma. Kerusakan mata yang ditimbulkan oleh
glaukoma tidak dapat diobati, namun tujuan pengobatan kondisi ini adalah untuk mengurangi
tekanan intraokular pada mata dan mencegah meluasnya kerusakan pada mata. Secara umum,
glaukoma bisa ditangani dengan obat tetes, obat-obatan yang diminum, terapi laser, serta
prosedur operasi.
Link : http://www.alodokter.com/glaukoma
Pengertian Glaukoma
Definisi Glaukoma adalah penyakit pada saraf utama mata, yang disebut saraf optik. Saraf optik
menerima impuls saraf dari retina dan memancarkannya ke otak, di mana kita mengubah sinyalsinyal listrik itu sebagai gambar. Glaukoma ditandai oleh kerusakan progresif pada saraf optik
yang umumnya dimulai dengan kehilangan penglihatan samping halus (peripheral vision). Jika
glaukoma tidak didiagnosis dan diobati maka dapat berkembang menjadi kehilangan penglihatan
sentral dan kebutaan. Glaukoma biasanya, tetapi tidak selalu, berhubungan dengan tekanan tinggi
di mata (tekanan intraokuler). Secara umum, tekanan mata tinggi ini mengarah ke kerusakan
saraf mata (saraf optik). Dalam beberapa kasus, glaukoma dapat terjadi pada tekanan mata
normal namun ada gangguan pengaturan aliran darah ke saraf optik. Belum ada obat untuk
glaukoma. Namun, obat atau operasi dapat memperlambat atau mencegah perkembangan
kehilangan penglihatan. Pengobatan yang tepat tergantung pada jenis glaukoma dan faktor-faktor
lainnya. Deteksi dini sangat penting untuk menghentikan perkembangan penyakit ini. Jenis
glaukoma yang paling umum adalah glaukoma sudut terbuka. Jenis utama lainnya adalah
glaukoma sudut tertutup.
Pengertian Glaukoma Sudut Terbuka
Definisi Glaukoma sudut terbuka adalah bentuk glaukoma yang biasanya berkembang sangat
lambat karena saluran drainase mata secara bertahap menjadi tersumbat. Tidak ada tanda-tanda
peringatan dini untuk glaukoma sudut terbuka, sehingga sering disebut pencuri yang diam-diam
mengambil penglihatan.
Link : http://menurutparaahli.com/tag/pengertian-glaukoma-sudut-terbuka/
Apa jenis pengobatan yang tersedia untuk Glaukoma?
Glaukoma tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol dengan sukses pada sebagian besar
kasus. Pengobatan tergantung pada tipe glaukoma yang didiagnosis. Pengobatan bisa dalam
bentuk obat-obatan, terapi laser atau operasi. Dokter anda menentukan cara pengobatan terbaik
dalam kasus anda setelah berdiskusi dengan anda.
Link
http://www.snec.com.sg/about/international/menuutama/kondisimataandperawatan/commonproblems/Pages/Glaucoma.aspx
http://www.ahlinyapenyakitmata.web.id/tanda-gejala-dan-penyebab-glaukoma-sudut-
terbuka/
http://halosehat.com/penyakit/glaukoma/gejala-glaukoma