Anda di halaman 1dari 26

N

Kode ICD

Diagnosis

o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

X
H26.9
H52.1
Z96.1
H01.1
H43.3
H00.1
H11.1
H53.1
H52.4
H00.0
H16.0
D31.9
H40.6
H54.4
H11.3

Cataract, unspecified
Myopia
Psudofakia
Blepharitis
Floater
Chalazion
Pterygium
Asthenopia
Presbyopia
Hordeolum
Corneal Ulcer
Benign Neoplasm Of eye
Glaucoma Kronis
Blindness, One Eye
Conjunctival haemorrhage

H18.4
H50.2
H52.0

(subconjunctival haemorrhage)
Cornel Degeneration
Hipermetropia
Astigmatisme

16
17
18

MIOPIA
Rabun Jauh (Myopia) : mata rabun jauh atau dalam ilmu fisika dan biologi
disebut myopia yang berasal dari bahasa yunan yang arti nya pemandangan
dekat yang diakibatkan karena kerusakan mata akibat obejek jatuh di depan
retina sehingga jarak pandang terlampau jauh.
Rabun Jauh
Para penderita mata rabun jauh tidak dapat melihat objek atau benda jarak
jauh,namun akan terlihat jelas apabila objek atau benda itu berada dalam
jarak dekat. Seiring kali para penderita rabun jauh merasakan pusing pada
kepala jika terlalu memaksa melihat benda yang jauh dari kemampuan jarak
pandangnya.
Penderita myopia atau mata rabun jauh atau mata minus dapat dibantu
dengan menggunakan lensa (corrective lenses) seperti lensa kontak (contact
lenses), dengan operasi refraktif seperti LASIK atau yang banyak digunakan

oeh penderita rabun jauh adalah kacamata dengan kontak lensa negatif atau
minus.

Bentuk mata rabun jauh (myopia) saat menerima cahaya pada retina
Myopia atau rabun jauh terbagi 3 fase yakni :
a. Myopia rendah dengan dioptre mendekati 0 - -3.00
Cara membaca dioptre diatas adalah apabila anda termasuk
pengguna atau penderita rabun jauh/myopia dengan minus 0 s/d
3.00 (minus 0 sampai dengan minus 3) dapat dikatakan anda adalah
penderita myopia renda. Kemungkinan untuk mengurangi minus
tersebut masih sangat mungkin.
b. Myopia sedang dengan diopter -3.00 - -6.00
Cara membaca dioptre diatas sama dengan membaca diotre (a). jika
anda mengenakan kacamata minus dengan kadar minus -3.00 - -6.00 (minus
3.00 sampai dengan minus 6.00) dikategoriakn penderita myopia tingkat
sedang, namun penderita myopia tinggkat sedang juga cukup rentan, hal ini
dikarenakan kebanyakan orang yang memiliki minus myopia sedang tidak
dapat melepaskan kacamata dalam beberapa waktu.
c. Myopia tinggi dengan diopter -6 hingga ke bawah (-10)

Penderita myopia tinggkat tinnggi memang cukup berbahaya dan


dikatakan kerusakan pada bagian retian, kornea serta pupil tidak dapat
bekerja optimal bahkan cenderung mata tidak mampu menangkap cahaya
dan membiasakan cahaya pantul dalam keadaan tanpa mengenakan
kacamata. Hal ini hampir sama dengan penderita mata katarak sebelah.
Link : http://www.matarabun.com/rabun-jauh-myopia/
definisi miopia, astigmat, hipermetropy dan presbiopy ???
MIOPIA
Keterangan:
Miopia atau sering disebut cadok adalah jenis kelainan mata yang
menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat benda dari jarak jauh dengan
baik. Miopia sering disertai dengan gangguan mata silindris (astigmatis).
Kelainan ini timbul dari dalam atau dibawa sejak seseorang masih kecil. Di
negara maju, persentase pendudukyang menderita miopia biasanya lebih
tinggi. Di Amerika Serikat, sekitar 25% dari penduduk dewasa menderita
miopia. Sementara itu, di Jepang, Singapura, dan Taiwan, persentasenya
jauh lebih besar, yakni mencapai sekitar 44%. Di Indonesia, walaupun tidak
ada data statistiknya, dapat diduga hampir di setiap rumah terdapat penghuni
yang menderita miopia. Mata miopik lebih panjang daripada normal,
sehingga cahaya terfokus di depan retina. Objek pada jarak pendek tampak
jelas, tetapi objek pada jarak jauh terlihat kabur. Pada miopia, objek pada
jarak jauh terlihat kabur karena mata terlalu panjang dan gambaran terfokus
di depan retina bukan tepat pada retina. Miopia merupakan kelainan yang
diturunkan dan seringkali ditemukan pada anak-anak ketika mereka berusia
8-12 tahun. Antara usia 13-19 tahun, ketika tubuh mengalami pertumbuhan
yang pesat, miopia semakin memburuk. Antara usia 20-40 tahun, biasanya
terjadi sedikit perubahan. ika sifatnya ringan maka disebut miopia rendah,
jika berat disebut miopia tinggi. Miopia tinggi memiliki resiko yang lebih
tinggi terhadap terjadinya pelepasan retina.
Gejala Miopy:
Gejala Subyektif :

Penglihatan jauh kabur,sedangkan dekat tetap terang(near sighnet) serta


disertai penyempitan mata bila terus menerus berakomodasi dan timbul rasa
kemeng. Kadang-kadang dilapangan pandangan penderita melihat titiktitik,benang-benang,

nyamuk-nyamuk

yang

disebabkan

pandangan

berkunang-kunang. mata lekas capek,pusing-pusing, dan cepat mengantuk.


Gejala Obyektif :
Camera ocule dalam posterior dalam, disebabkan tidak dipakainya otot-otot
akomodasi. Pupil melebar disebut myriasis, akibat tidak atau kurangnya
berakomodasi Retina tipis,tampaknya menjadi belang seperti macan disebut
trigoid, Matanya sedikit agak menonjol(Exoplthalmus). Penderita miopia
harus memeriksakan matanya secara teratur guna mengetahui setiap
perubahan yang terjadi pada retina. Jika retina lepas, maka satu-satunya cara
untuk memperbaikinya adalah pembedahan. Mata Normal :
mata normal Vs mata miopi
Secara klinik dan berdasarkan perkembangan patologik yang timbul pada
mata maka miopy dapat dibagi menjadi dua yaitu :
Miopy Simpleks
Miopy Patologik
Miopy Simpleks
Penanganan :
Biasanya Miopy simpleks harus ditolong dengan kacamata berlensa cekung
atau negatif.
Pencegahan :
Pada miopy simpleks harus menghindari perdarahan badan kaca, ablasi
retina dan srabismus atau konvergensi yang terus menerus.
Pengobatan :
Miopy simpleks ditujukan teradap kelainan refraksinya dengan lensa
negatif(cekung) yan sesuai. Keterangan :
Miopy Simpleks adalah miopy yang biasanya tidak disertai kelainan
patologik fundusakan tetapi dapat disertai kelainan fundus ringan. Kelainan
fundus ringan ini dapat berupa kresen miopy (myopic crescent) yang ringan

yang berkembang sangat lambat. Biasanya tidak terdapat perubahan


organik. Tajam Penglihatan denan koreksi yang sesuai dapat mencapai
normal.
Berat kelainan refraktif biasanya kurang dari -5 D atau -6 D. Keadaan ini
juga disebut miopy fisiologik.
Link

https://nasrulbintang.wordpress.com/2011/10/03/definisi-miopia-

astigmat-hipermetropy-dan-presbiopy/

BLEFARITIS
Radang yang sering terjadi pada kelopak merupakan radang kelopak dan
tepi kelopak. Radang bertukak atau tidak pada tepi kelopak biasanya
melibatkan folikel dan kelenjar rambut. Blefaritis dapat disebabkan infeksi
terjadi akibat debu, asap, bahan kimia iritatif, dan bahan kuman
streptococcus alfatau beta, pneumococcus dan pseudomonas. Demodex
folliculorum selain dapat merupakan penyebab dapat pula merupakan vektor
untuk terjadi nya infeksi staphylococcus. Dikenal bentuk blefaritis
skuamosa, blefaritis ulseratif, dan blefaritis angularis. Gejala umum pada
blefaritis adalah kelopak mata merah, bengka, sakit, eksudat lengket,
dan epifora.biasanya blefaritis sebelum diobati dibersikanya dengan garam
fisiologik hangat, dan kemudian diberikan antibiotik yang sesua.

FLOATER
Floater adalah partikel yang mengambang di vitreus dan menimbulkan
bayang-bayang pada retina, terlihat sebagai bintik-bintik, helaian benang,
garis berlekuk-lekuk atau jaring laba-laba. Terjadi biasanya dengan penuaan
atau detasemen vitreus, ablasi retina, atau peradangan retina.
Link : http://kamuskesehatan.com/arti/floater/
Gejala Floater
-

Sebuah area pada visi anda yang mungkin terlihat seperti bintik
gelap/menonjol, seperti benang transparan yang mengambang

Sebuah area yang bergerak saat anda memindahkan/menggerakkan mata


anda, sehingga ketika anda mencoba untuk melihat mereka, mereka

bergerak keluar dengan cepat dari lapangan visual anda


Sebuah area yang paling terlihat ketika anda melihat latar belakang polos

terang, seperti langit biru atau dinding putih


Sebuah area yang menetap dan melayang keluar dari garis visi
Source: http://www.dokterdigital.com/id/penyakit/301_floaters.html
Copyright DokterDigital.com

Chalazion
Kalazion adalah benjolan pada kelopak mata atas atau bawah, tapi
umumnya terjadi pada kelopak mata bagian atas. Kondisi ini merupakan
tidak berfungsinya kelenjar meibom yang berada tepat di atas bulu mata.
Kelenjar meibom adalah penghasil komponen lipid yang membuat
lapisan luar mata selalu basah dan lembap sehingga bola mata tidak
kering dan iritasi. PENYEBAB
Kalazion tumbuh di dalam kelenjar Meibom pada kelopak mata. Hal ini
terjadi akibat penyumbatan pada saluran kelenjar Meibom. Kelenjar
Meibom adalah kelenjar sebasea, yang menghasilkan minyak yang
membentuk permukaan selaput air mata.
GEJALA
Pada awalnya, kalazion tampak dan terasa seperti hordeolum, kelopak
mata membengkak, nyeri dan mengalami iritasi. Beberapa hari
kemudian gejala tersebut menghilang dan meninggalkan pembengkakan
bundar tanpa rasa nyeri pada kelopak mata dan tumbuh secara perlahan.
Di bawah kelopak mata terbentuk daerah kemerahan atau abu-abu.
PENGOBATAN
Pengobatan utama adalah kompres hangat selama 10-15 menit, minimal
4 kali/hari. Pengompresan akan melunakkan minyak yang mengeras
yang

menyumbat

saluran

dan

mempermudah

pengaliran

serta

penyembuhan. Kalazia seringkali menghilang tanpa pengobatan dalam


waktu 1 bulan. Jika kalazion terus membesar mungkin perlu diangkat
melalui pembedahan. Pembedahan biasanya dilakukan dari bawah
kelopak mata untuk menghindari pembentukan jaringan parut di kulit.

Obat tetes mata yang mengandung antibiotik biasanya digunakan


beberapa hari sebelum dan sesudah pengangkatan kalazion.
Link : http://www.spesialis.info/?penyebab-kalazion,897

Pterigium
Pterigium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang
bersifat degeneratif dan invasif. Pertumbuhan ini biasanya berletak oada
celah kelopak bagian nasal ataupun temporal konjungtiva yang meluas ke
daerah kornea. Pterigium berbentuk segitiga dengan puncak dibagian sentral
atau didaerah kornea. Pterigium mudah meradang dan bila terjadi iritasi
maka bagian pterigium akan berwarna merah, pterigium dapat mengenai
kedua mata. Pterigium diduga disebabkan iritasi kronis akibat debu, cahaya
sinar matahari, dan udara yang panas. Etiologi nya tidak diketahui dengan
jelas da diduga merupakan suatu neopalasme, radang, da degenerasi.
Pterigium tidak dapat memberikan keluhan atau membrikan keluhan mata
iritatif, merah dab mungkin menimbulkan astigmat yang akan memberikan
keluhan gangguan penglihatan. Pterigium dapat disertai dengan keratitis
pungtata dan dellen (penipisan kornea akibat kering), dan garis besi (iron
line dari stocker) yang terletak di ujung pterigium. Pengobatan pterigium
adalah debgab sukap konservatif atau dilakukan dengan pembedahan bila
terjadi gangguan penglihatan akibat terjadinya astigmatisme atau pterigium
yang telah menutupi media penglihatan. Lindungi mata dengan pterigium
dar sinar matahari, debu, dan udara kering dengan kacamata pelindung. Bila
terdapat tanda radang beri air mata buatan bila perlu dapat diberi steroid.
Bila terdapat delen (lekukan kornea) beri air mata buatan dakan bentuk
salep. Bila diberi vasokonstriktor maka perlu kontrol dalam 2 minggu dan
bila telah terdapat perbaikan pengobatan dihentikan. Tindakan pembedahan
adalah suatu tindak bedah plastik yang dilakukan bila pterigium telah
mengganggu penglihatan.
Gejala Pterigium antara lain Mata merah. Iritasi, gatal, atau perih pada
mata., Mata terasa mengganjal, Pandangan samar/kabur.
Link Gejala : http://www.alodokter.com/pterygium

Pengobatan dan Pencegahan Pterygium


Setelah pemeriksaan selesai, dokter akan mengetahui tingkat keparahan
pterygium yang ada. Kondisi ini umumnya tidak membutuhkan penanganan
khusus jika tergolong ringan dan tidak mengganggu penglihatan atau
kenyamanan mata Anda. Meski demikian, Anda tetap disarankan untuk
menjalani

pemeriksaan

mata

secara

berkala

guna

memantau

perkembangannya.
Berbeda jika pterygium terbukti menghalangi kemampuan melihat atau
mengganggu kenyamanan Anda. Dalam hal ini, dokter akan menyarankan
beberapa langkah penanganan yang meliputi obat-obatan dari dokter dan
operasi.
Penggunaan obat-obatan, misalnya obat tetes mata yang mengandung
steroid dan lubrikasi, dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya inflamasi
atau meringankan gejala Namun, terkadang obat saja tidak cukup sehingga
operasi pengangkatan pertumbuhan pterygium umumnya dianjurkan.
Karena berpotensi menyebabkan komplikasi, prosedur operasi hanya
dianjurkan jika:
Penanganan lain terbukti tidak efektif.
Kemampuan penglihatan pasien terancam mengalami penurunan.
Begitu operasi selesai, ada beberapa jenis obat yang biasanya diberikan oleh
dokter untuk menurunkan risiko komplikasi sekaligus mencegah pterygium
yang kembali tumbuh. Pemantauan kondisi mata pasien juga akan dilakukan
selama sekitar satu tahun.
Selain penanganan medis, Anda dapat menghindari pajanan dari lingkungan
di sekitar, seperti sinar matahari, asap, atau debu yang dapat memicu
pterygium. Misalnya, dengan mengenakan kacamata hitam atau topi saat
bepergian. Langkah ini juga berguna untuk mencegah pterygium terjadi atau
kembali.
Link : http://www.alodokter.com/pterygium

Asthenopia

ASTENOPIA merupakan gangguan fungsi penglihatan dengan penyebab


dan gejala-gejala yang sangat majemuk yang melibatkan faktor fisik,
fisiologis, psikologis, bahkan faktor sosial. Penggunaan komputer
menunjukkan meningkatnya kejadian ASTENOPIA. Pengobatan antara lain
mengatasi masalah sistim berlebihan, pemberian air mata buatan, penataan
ergonomik tempat dan lingkungan kerja. ASTENOPIA adalah gejala-gejala
yang diakibatkan oleh adanya upaya berlebihyan untuk memperoleh
ketajaman binokuler yang sebaik-baiknya dari sistem penglihatan yang
berada dalam keadaan kurang sempurna. sedangkan menurut US National
Research Council / WHO batasannya lebih luas, yaitu astenopia adalah
keluhan atau kelelahan visual subjektif atau keluhan-keluhan yang dialami
seseorang akibat menggunakan matanya. Istilah istilah lain yang juga
dipakai untuk tujuan yang sama adalah Eye Strain, Visual Discomfort dan
Ocular fatigue atau disebut juga mata lelah. Meskipun astenopia belum
terbukti menimbulkan, penting diperhatikan, terutama pada mereka yang
memerlukan penglihatan dekat dalam waktu lama untuk melakukan
pekerjaan. atogenesis Astenosia
Astenopia terjadi karena gangguan yang komplek dan saling mempengaruhi
pada proses sistem penglihatan seperti berikut:
1. Cahaya masuk ke mata dari benda yang dilihat tidak cukup.
2. Pemusatan cahaya pada retina mata tidak sempurna.
3. Mekanisme penggabungan bayangan (fusi) oleh sistem penglihatan yang
lebih sentral (otak) dan upaya untuk mempertahankannya tidak memadai.
Kecukupan cahaya dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik, yaitu keadaan
iluminasi dan obyek yang dilihat. Kuantitas, kualitas, kualitas dan distribusi
iluminasi yang mengakibatkan cahaya terlalu terang atau redup,
berfluktuasi, araha yang miring dan menyilaukan dapat mengurangi daya
sensifitas retina. Obyek berukuran kecil, bentuk yang tidak teratur dan
kurang kontras atau bergerak, ternyata juga memudahkan timbulnya
astenopia.
Pemfokuskan cahaya terganggua bila terjadi kelelahan otot siliaris dan otototot luar bola mata (Faktor intristik). Kelelahan otot siliaris terjadi pada
penggunaan kacamata yang tidak sesuai ukurannya yang menyebabkan

kelemahan akomodasi dan konvergensi. Selain itu, gangguan oleh masalah


fusi dapat terjadi bila bayangan pada kedua mata tidak sama besar akibat
perbedaan ukuran kacamata kanan dan kiri terlalu besar (anisometropia).
Faktor intristik lainnya selain faktor okular (mata) adalah faktor konstitusi.
Keadaan tersebut adalah kelelahan umum, kurang sehat, bekerja dibawah
tekanan (under pressure), kurang tidur, pemakaian obat-obatan, kelainan
emosi dan gangguan psikogenik lainnya. Selain orang yang berbakat
neurotik, orang yang sehat pun (terorginisis baik kepribadiannya), terutama
jika mereka bergerak di bidang kehidupan intelektual, dan selalu terus
menerus meningkatkan dan memperbaiki diri, dapat kehilangan sebagian
energi kehidupannya yang akhirnya dapat mengalami kondisi kelelahan.
Beberapa hasil penelitian memperlihatkan adanya perubahan temporer tonus
akulomotorius dan meningkatnya tonus parasimpatis pada penderita
astenopia. Hal tersebut menyokong adanya hubungan antara astenopia
dengan gangguan-gangguan akomodasi dan konvergensi. Meningkatnya
tonus parasimpatis terlihat dengan adanya diameter pupil yang lebih kecil
pada penderita astenopia dan lebih lemahnya akomodasi dibandingkan
dengan orang normal. Tonus parasimpatis yang meningkat merupakan dasar
beberapa keluhan pada penderita astenopia.
Gejala-gejala Astenopia
Astenopia dapat terjadi baik pada orang yang tergolong normal ataupun
dengan faktor-faktor diatas. Keluhan ini lebih banyak dijumpai pada umur
lebih dari 40 tahun, para pemakai kacamata dan mereka yang bekerja
mempregunakan penglihatan dekat dalam waktu lama. Wanita lebih sering
menderita astenopia daripada laki-laki.
Keluhan astenopia dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Okuar, misalnya mata terasa pegal, berat, cepat lelah, pedas, panas, tak
nyaman atau sakit sekitar mata.
2. Visual, misalnya penglihatan menjadi kabur rangkap atau penglihatan
warna berkurang.
3. Referal, misalnya sakit kepala, bahu dan punggung.
Keluhan-keluhan tersebut bersifat individual, dapat meningkatkan dan
biasanya menghilang bila istirahat atau bangun tidur. Untuk mengatasi bisa

digunakan obat tetes airmata (artificial tears), lensa kontak, penyisipan lensa
okular, penutupan kantung airmata (lacrimal plug), kacamata yang tertutup
rapat (goggles), serta mengobati kelainan yang ada, misalnya infeksi
kelopak. Tetes mata sebaiknya diteteskan di kantung dekat kelopak mata
bawah luar agar tidak cepat keluar lagi. Jangan langsung diteteskan di
kornea. Untuk meratakan mata dikedip-kedipkan.
Link
:
https://gumilargm.wordpress.com/2011/01/15/kenalan-denganastenopia/

Presbiopia

Presbiopia adalah berkurangnya penglihatan dekat secara bertahap dari


penglihatan yang agak jauh kemudian menjadi semakin jauh. Kondisi ini
terkait dengan penuaan yang menyebabkan lensa menjadi semakin
berkurang kemampuannya untuk melengkung lebih tajam. Teori lama
menduga bahwa lensa menjadi lebih kaku oleh penuaan, dan mungkin juga
otot-otot yang mengendalikan kelengkungan menjadi lebih lemah. Sebuah
teori yang lebih baru menduga lensa terus tumbuh sepanjang hidup sehingga
mengganggu ruang yang dibutuhkan oleh otot-otot lensa. Presbiopia paling
sering ditangani dengan lensa intraokuler dan lensa bifokal.
Link : http://kamuskesehatan.com/arti/presbiopia/
ganguan akomodasi ada usia lanjut dapat terjadi akbiat :
-

Kelemahan otot akomodasi


Lensa mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya akibat
sklerosis lensa.

Akibat gangguan akomodasi ini maka pada pasien berusia lebih dari 40
tahun, akan memberikan keluhan setelah membaca yaitu berupa mata lelah,
berair dan sering terasa pedas. Pada pasien presbiopia kacamata atau adisi
diperlukan untuk membaca dekat yang berkekuatan tertentu, biasanya :
+ 1.0 D untuk usia 40 tahun
+ 1.5 D untuk usia 45 tahun
+ 2.0 D untuk usia 50 tahun
+ 2.5 D untuk usia 55 tahun
+ 3.0 D untuk usia 60 tahun
Karena jarak baca biasanya 33 cm, maka adisi + 3.0 dioptri adalah lensa
positif terkuat yang dapat diberikan pada seseorang. Pada keadaan ini mata
tidak melakukan akomodasi bila membaca pada jara 33 cm, karena benda
yang dibaca terletak pada titik api lensa + 3.00 dioptri sehingga sinar yang
keluar akan sejajar. Pemerikasaan adisi untuk membaca perlu disesuaikan
dengan kebutuhan jarak kerja pasien pada waktu membaca. Pemeriksaan
sangat subjektif sehingga angka-angka diatas tidak merupakan angka yang
tetap. Gejala Umum Dari Presbiopia, Kelelahan mata atau sakit kepala
setelah membaca atau melakukan pekerjaan dengan melihat objek yang
dekat, Mengalami kesulitan membaca tulisan kecil, Kelelahan saat
melakukan

pekerjaan

yang

melibatkan

penglihatan

jarak

dekat,

Membutuhkan pencahayaan terang ketika membaca atau melihat objek yang


dekat, Ketika membaca buku, berusaha menjauhkan buku sejauh lengan,
Menyipitkan mata saat melihat objek dekat. Pengobatan Presbiopia Tidak
ada obat untuk presbiopia. Namun, ada beberapa perawatan yang bisa
dilakukan untuk memperbaiki penglihatan. Tergantung pada kondisi
presbiopia yang sedang dialami dan gaya hidup pasien, kita bisa memilih
untuk menggunakan kaca mata korektif, lensa kontak, atau operasi. Apapun
yang akan dipilih pada prinsipnya adalah sama, yaitu mengupayakan agar
bayangan cahaya jatuh tepat pada permukaan retina. Apabila yang dialami
hanyalah gangguan penglihatan jarak dekat, maka kita memerlukan lensa

atau kaca mata plus (+), lensa tersebut adalah lensa cembung atau konveks
yang memiliki sifat mengempulkan dan memperpendek jarak bias
Bersumber dari: Presbiopi (Mata Tua) Gejala, Penyebab, Pengobatan |
Mediskus.com
Link : http://mediskus.com/penyakit/presbiopi-mata-tua

Hiordeolum
Hordeolum merupakan peradangan supuratif kelenjar kelopak mata.
Hordeolum yang biasa nya merupakan infeksi staphylococcus pada kelenjar
sebasea kelopak biasanya sembuh sendiri dan dapat diberi hanya kompres
hangat. Dikenal bentuk hordeolum internum dan ekstemum. Hordeolum
eksternum merupakan infeksi pada kelenjar zeiss atau moll. Hordeolum
internum merupakan infeksi kelenjar meibom yang terletak didalam tarsus.
Hordeolum merupakan suatu abses didalam kelenjar tersebut. GEJALA
NYA berupa kelopak yang bengkak dengan rasa sakitdan mengganjal,
merah dan nyeri bila ditekan. Hordeolum eksternum atau radang kelenjar
zeis atau moll akan menunjukkanpenonjolan terutama ke daerah kulit
kelopak. Pada hordeolum eksternum nanah dapat keluar dari pangkal
rambut. Hordeolum internum atau radang kelenjar meibom memberikan
penonjolan terutama ke daerah konjungtiva tarsal.

Corneal Ulcer
Sebuah ulkus kornea adalah sakit terinfeksi pada kornea dan menyebabkan
nyeri, kemerahan, nanah, pandangan kabur dan banyak lagi.

Gejala
-

Iritasi mata
Kelopak mata bengkak
Mata berkedip-kedip
Nyeri atau ketidaknyamanan
Sensitif terhadap cahaya
Kehilangan penglihatan parsial (buta sebagian)
Kotoran atau lendir di mata
Mata merah (Satu mata)
Penglihatan kabur
Mata berair
Menyipitkan mata

Tanda dan Gejala Ulser Kornea (Corneal Ulcers)


- Nyeri (memburuk saat berkedip) dan fotophobia yang disertai keluarnya
air mata yang semakin banyak
- Kekaburan visual parah jika terjadi ulserasi kornea pusat
- Keluaran purulen jika terjadi ulser bakterial
- Mata yang diserang berwarna merah
Tindakan Penanganan
- Penanganan awal terdiri dari antibiotik spektrum-luas topikal sampai agens
penyebab bisa di identifikasi
- Infeksi p.aeruginosa ditangani dengan ciprofloxacin topikal, gentamicin,
atau tobramycin
- Virus herpes simplex tipe 1 ditangani dengan idoxuridine, vidarabine, atau
trifluridine topikal yang diberikan setiap jam
- Tetes mata sikloplegis diberikan untuk mengurangi spasma tubuh silier
- Hipovitaminosis A membutuhkan koreksi defisiensi vitamin A dalam
makanan atau absorpsi vitamin A oleh traktus GI
- Ulser neurotopik atau keratitis paparan ditangani dengan sering melakukan
instilasi air mata artifisial atau salep pelumas dan penggunaan pelindung
mata gelembung plastik atau dengan tarsorafi (melakukan sutura pada
kelopak mata bersama-sama).
Link : http://in-sehat.blogspot.co.id/2012/10/ulser-kornea.html

Glaukoma kronis (umum)


Jenis glaukoma. Dua jenis glaukoma yang disebabkan oleh tekanan pada
mata adalah glaukoma sudut terbuka dan sudut tertutup. Glaukoma sudut
terbuka adalah jenis glaukoma yang paling umum. Jenis ini juga disebut
sebagai glaukoma kronis karena muncul dan berkembang secara perlahanlahan.
Apa penyebab glaukoma
Tekanan dalam bola mata yang meningkat tinggi ialah penyebab utama
kerusakan syaraf optic pada glaukoma. Namun pada beberapa orang

tertentu, tekanan bola mata normal pun dapat menyebabkan kehilangan


penglihatan karena glaukoma. Jadi penyebab pasti dari glaukoma masih
belum diketahui.
Bagaimana gejala glaukoma?
Beberapa pasien yang mengalami glaukoma, tidak merasakan gejala apa-apa
sampai mereka mulai kehilangan penglihatan. Karena serat syaraf optik
mengalami kerusakan akibat glaukoma, bintik buta mulai berkembang di
daerah penglihatan tepi. Beberapa pasien tidak merasakan adanya bintik
buta ini sampai terjadi kerusakan parah dari syaraf optik. Bila keseluruhan
serat syaraf optic sudah mengalami kerusakan, maka timbul kebutaan.
Berikut gejala yang dirasakan pada glaukoma tipe glaukoma akut
sudut tertutup:
a.
b.
c.
d.
e.

Lapang Pandangan yang menyempit dan kabur


Nyeri hebat di bola mata
Melihat Halo yaitu bentukan pelangi di sekeliling cahaya
Mual dan Muntah
Sakit Kepala yang hebat

Pengobatan Glaukoma
Terapi spesifik untuk glaukoma akan ditentukan oleh dokter spesialis mata
anda berdasarkan:
a. Usia, Kondisi kesehatan menyeluruh, Riwayat medis
b. Toleransi dan respon terhadap pengobatan
c. Kondisi glaukoma yang dialami.
Link : http://surabayaeyeclinic.co.id/artikel/apa-itu-glaukoma
Jenis glaukoma
Dua jenis glaukoma yang disebabkan oleh tekanan pada mata adalah
glaukoma sudut terbuka dan sudut tertutup
Glaukoma sudut terbuka adalah jenis glaukoma yang paling umum. Jenis ini
juga disebut sebagai glaukoma kronis karena muncul dan berkembang
secara perlahan-lahan. Glaukoma sudut tertutup jauh lebih jarang terjadi dan
dikenal sebagai glaukoma akut karena terjadi secara tiba-tiba. Glaukoma
sudut tertutup merupakan kondisi darurat karena dapat menyebabkan
kebutaan permanen dengan cepat.

Faktor-faktor yang dapat memicu glaukoma adalah peradangan dan infeksi


parah pada mata, penyakit yang mendasari seperti diabetes, serta efek
samping dari penggunaan obat-obatan steroid. Selain itu, risiko glaukoma
juga meningkat seiring dengan usia seseorang, terutama jika berada di atas
40 tahun.
Mendiagnosis adanya glaukoma
Karena glaukoma menyebabkan saraf optik terganggu, maka diagnosis akan
fokus pada hal tersebut. Dokter mata akan memeriksa daya penglihatan
pasien dan struktur bagian dalam mata. Sebuah prosedur untuk memeriksa
tekanan mata juga akan dilakukan. Prosedur ini disebut tonometri. Dokter
juga akan melakukan tes bidang visual untuk memeriksa apakah penglihatan
tepi pasien telah berkurang.
Pengobatan glaukoma
Sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika Anda
mengalami penurunan daya lihat yang mungkin saja disebabkan oleh
glaukoma. Kerusakan mata yang ditimbulkan oleh glaukoma tidak dapat
diobati, namun tujuan pengobatan kondisi ini adalah untuk mengurangi
tekanan intraokular pada mata dan mencegah meluasnya kerusakan pada
mata. Secara umum, glaukoma bisa ditangani dengan obat tetes, obat-obatan
yang diminum, terapi laser, serta prosedur operasi.
Link : http://www.alodokter.com/glaukoma

Glaukoma Sudut Terbuka (glaukoma kronis)


Glaukoma sudut terbuka adalah bentuk glaukoma yang biasanya
berkembang sangat lambat karena saluran drainase mata secara bertahap
menjadi tersumbat. Tidak ada tanda-tanda peringatan dini untuk glaukoma
sudut terbuka, sehingga sering disebut pencuri yang diam-diam mengambil
penglihatan.
Link : http://kamuskesehatan.com/arti/glaukoma-sudut-terbuka/

Pengertian Glaukoma

Definisi Glaukoma adalah penyakit pada saraf utama mata, yang disebut
saraf optik. Saraf optik menerima impuls saraf dari retina dan
memancarkannya ke otak, di mana kita mengubah sinyal-sinyal listrik itu
sebagai gambar. Glaukoma ditandai oleh kerusakan progresif pada saraf
optik yang umumnya dimulai dengan kehilangan penglihatan samping halus
(peripheral vision). Jika glaukoma tidak didiagnosis dan diobati maka dapat
berkembang menjadi kehilangan penglihatan sentral dan kebutaan.
Glaukoma biasanya, tetapi tidak selalu, berhubungan dengan tekanan tinggi
di mata (tekanan intraokuler). Secara umum, tekanan mata tinggi ini
mengarah ke kerusakan saraf mata (saraf optik). Dalam beberapa kasus,
glaukoma dapat terjadi pada tekanan mata normal namun ada gangguan
pengaturan aliran darah ke saraf optik. Belum ada obat untuk glaukoma.
Namun,

obat

atau

operasi

dapat

memperlambat

atau

mencegah

perkembangan kehilangan penglihatan. Pengobatan yang tepat tergantung


pada jenis glaukoma dan faktor-faktor lainnya. Deteksi dini sangat penting
untuk menghentikan perkembangan penyakit ini. Jenis glaukoma yang
paling umum adalah glaukoma sudut terbuka. Jenis utama lainnya adalah
glaukoma sudut tertutup.
Pengertian Glaukoma Sudut Terbuka
Definisi Glaukoma sudut terbuka adalah bentuk glaukoma yang biasanya
berkembang sangat lambat karena saluran drainase mata secara bertahap
menjadi tersumbat. Tidak ada tanda-tanda peringatan dini untuk glaukoma
sudut terbuka, sehingga sering disebut pencuri yang diam-diam mengambil
penglihatan.
Link : http://menurutparaahli.com/tag/pengertian-glaukoma-sudut-terbuka/
Apa jenis pengobatan yang tersedia untuk Glaukoma?
Glaukoma tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol dengan sukses
pada sebagian besar kasus. Pengobatan tergantung pada tipe glaukoma yang
didiagnosis. Pengobatan bisa dalam bentuk obat-obatan, terapi laser atau
operasi. Dokter anda menentukan cara pengobatan terbaik dalam kasus anda
setelah berdiskusi dengan anda.

Link

http://www.snec.com.sg/about/international/menuutama/kondisimataandper
awatan/common-problems/Pages/Glaucoma.aspx

Tanda, gejala dan penyebab glaukoma sudut


terbuka (kronis)
Dalam kasus glaukoma kronis biasanya tidak ada gejala yang nyata karena
kondisi perkembangan sangat lambat. Penderita jenis galukoma ini tidak
akan menyadari bahwa penglihatan meraka sedang mengalami kerusakan
karena bagian pertama yang terpengaruh adalah bidang luar visi
(penglihatan tepi).
Seoranga penderita yang sedang menderita glaukoma sudut terbuka (kronis)
dapat diketahui jika mengalami ciri, tanda dan gejala glaukoma sudut
terbuka seperti ini :
a. Pasien akan mengalami pandang terowongan bertahap atau
penyempitan daerah pandang dari luar kedalam. Gejala ini adalah
gejala yang paling sering ditemui pada penderita penyakit glaukoma
sudut terbuka atau kronis
b. Bintik-bintik merata di

sisi

anda(parifer)

atau

penglihatan

sentral,sering pada kedua mata


c. Sakit kepala ringan
d. Gangguan penglihatan yang tidak jelas (misalnya melihat lingkaran
disekeliling cahaya lampu atau sulit beradaptasi pada kegelapan)

Bagaimana cara pengobatan untuk penyakit mata


glaukoma sudut terbuka ?
Pengobatan glaukoma sudut terbuka sebenarnya bukan bertujuan untuk
menyembuhkan penyakti glaukoma kornis secara total, namun lebih kepada
pengobatan dengan tujuan mencegah kebutaan yang diakibatkan.
Link : http://www.ahlinyapenyakitmata.web.id/tanda-gejala-dan-penyebabglaukoma-sudut-terbuka/

Hipermetropia

Hipermetropia adalah atau rabun dekat merupakan keadaan gangguan


kekuatan pembiasan mata dimana sinar sejajar sejauh tidak cukpu
dibiasakan sehingga titik fokus nya terletak dibelakang retina. Pada
hipermetropia sinar sejajar difokuskan dibelakang makula lutea.
Hipermetropia dapat disebabkan :
a. Hipermetropia sumbu atau hipermetropia aksial merupakan kelaian
reaksi akibat bola mata pendek, atau sumbu anteroposterior yang
pendek.
b. Hipermetropia kurvatur, diamana kelengkungan kornea atau lensa
kurang sehingga bayangan difokuskan dibelakang retina.
c. Hipermetropia refraktif, dimana terdapat indeks bias yang kurang
pada sistem optik mata.
Hipermetropia dikenal dalam bentuk :
a. Hipermetropia Manifes ialah hipermetropia yang dapat dikoreksi
dengan kaca mata positif maksimal yang memberikan tajam
penglihatan normal. Hipermetropia ini terdiri atas hipermetropia
absolut ditambah dengan hipermetropia fakultatif. Hipermetropia
manifes didapatkan tanpa sikloplegik dan hipermetropia yang dapat
dilihat dengan koreksi kacamata maksimal.
b. Hipermetropia Absolut, diaman kelainan refraksi tidak diimbangi
dengan akomodasi dan memerlukan kacamata positif untuk melihat
jauh. Biasanya hipermetropia laten yang tidak memakai tenaga
akomodasi sama sekali disebut sebagai hipermetropia absolut,
sehingga jumlah hipermetropia fakultatif dengan hipermetropia
absolut adalah hipermetropia manifes.
c. Hipermetropia Fakultatif, diamana kelainan hipermetropia daoat
diimbangi dengan akomodasi ataupun dengan kaca mata positif.
Pasien yang hanya mempunyai hipermetropia fakultatif akan melihat
normal tanpa kaca mata yang bila diberikan kaca mata positif yang
memberikan penglihatan normal maka otot akomodasi nya akan
mendapatkan istirahat. Hipermetropia manifes yang masih memakai
tenaga akomodasi disebut sebagai hipermetropia fakultatif.

d. Hipermetropia Laten, dimana kelainan hipermetropia tanpa


sikloplegia (atau dengan obat yang melemahkan akomodasi)
diimbangi seluruh nya dengan akomodasi.hipermetropia laten hanya
dapat diukur bila diberikan sikloplegia. Makin tua seorang akan
terjadi kelemahan akomodasi sehingga hipermetropia laten menjadi
hipermetropia fakultatif dan kemudian akan menjadi hipermetropia
absolut. Hipermetropia laten sehari hari diatasi pasien dengan
akomodasi terus-menerus, terutama bila pasien masih muda dan
daya akomodasi nya masih kuat.
e. Hipermetropia Total, hipermetropia yang ukuran nya didapatkan
sesudah diberikan sikloplegia.
Contoh pasien hipermetropia :
a.
b.
c.
d.

Pasien usia 25 tahun, dengan tajam penglihatan 6/20


Dikoreksi dengan sferis + 2.00
6/6
Dikoreksi dengan sferis + 2.50
6/6
Dikoreksi dengan sikloplegia, sferis + 5.00
6/6

Maka pasien ini mempunyai :


a.
b.
c.
d.

Hipermetropia absolut sferis + 2.00


Hipermetropia manifes sferis + 2.50
Hipermetropia fakultatif sferis (+ 2.50)-(+ 2.00) = + 0.50
Hipermetropia laten sferis + 5.00 (+ 2.50) = + 2.50

Gejala yang ditemukan pada hipermetropia adalah penglihatan dekat


dan jauh kabur, sakit kepala, silau, dan kadang rasa juling atau lihat
ganda. Pasien hiermetropia sering disebut sebagai pasien rabun dekat.
Pasien dengan hipermetropia apapun penyebabnya akan mengeluh mata nya
lelah dan sakit karena terus menerus harus berakomondasi untuk melihat
atau memfokuskan bayangan yang terletak dibelakang makular agar terletak
didaerah makula lutea. Keadaan ini disebut astebopia akodatif. Akibat terus
menerus berakpmondasi, maka bola mata bersama-sama melakukan
konvergansi dan mata akan sering terlihat mempunyai kedudukan esotropia
atau juling kedalam.
====================HipermetropiiaTotal===================
--------------- Manifes --------------- !

== Abolut------------------ ! Fakulatif !
! -------------! Akomodasi ----------------------------! Hilang dengan kaca mata !
! ========= Hilang dengan sikloplegia ===========
Jenis Hipermetropia :
Hipermetropia
-

Aksis dan refraktif


Laten
Total
Manifes
Absolut
Fakulatif

\Mata dengan hipermetropia sering akan memperlihatkan ambliopia akibat


mata tanpa akomodasi tidak pernah melihat obyek dengan baik dan jelas.
Bila terdapat perbedaan kekuatan hipermetropia antara kedua mata, maka
akan terjadi ambliopia pada salah satu mata. Mata ambliopia sering
menggulir kearah temporal.
Pengobatan hipermetropia adalah diberikan koreksi hipermetropia
manifes dimana tanpa sikloplegia didapatkan ukuran lensa positif maksimal
yang memberikan tajam penglihatan normal 6/6. Bila terdapat juling
kedalam atau esotropia diberikan kaca mata koreksi hipermetropia total.
Bila terdapat tanda atau bakat juling keluar (eksoforia) maka diberikan
kacamata koreksi positif kurang. Pada pasien dengan hipermetropia
sebaiknya diberikan kacamata sferis positif terkuat atau lensa positif
terbesar yang masih memberikan tajam penglihatan maksimal. Bila pasien
dengan + 3.0 ataupun dengan + 3.25 memberikan ketajaman penglihatan
6/6, maka diberikan kacamata + 3.25. hal ini untuk memberikan istirahat
pada mata, pada pasien dimana akomodasi masih sangat kuat atau pada
anak-anak, maka sebaiknya pemeriksaan dilakukan dengan memberikan
sikloplegik atau melumpuhkan otot akomodasi. Dengan melumpuhkan otot
akomodasi, maka pasien akan mendapatkan koreksi kacamatanya dengan
mata yang istirahat. Pasien muda dengan hipermetropia tidak akan
memberikan keluhan karena matanya masih mampu melakukan akomodasi

kuat untuk melihat benda dengan jelas. Pada pasien yang banyak
membacaatau mempergunakan matanya terutama pada usia yang telah
lanjut, akan memberikan keluhan kelelahan setelah membaca. Keluhan
tersebut berupa sakit kepala, mata terasa pedas dan tertekan. Pada pasien ini
diberikan kacamata sferis positif terkuat yang memberikan penglihatan
maksimal. Penyulit yang dapat terjadi pada pasien dengan hipermetropia
adalah esotropia dan glaukoma. Esotropia atau juling kedalam terjadi akibat
pasien selamanya melakukan akomodasi glaukoma sekunder terjadi akibat
hipertrofiotot siliar pada badan siliar yang akan mempersempit sudut bilik
mata.

Astigmatisma
Astigmatisma adalah cacat optik di mana penglihatan kabur karena
ketidakmampuan optik mata untuk fokus benda titik menjadi gambar
terfokus tajam pada retina. Hal ini mungkin disebabkan oleh kelengkungan
tidak teratur atau toric dari kornea atau lensa.
Gejala umum astigmatisma :
a. Penglihatan buram atau berbayang
b. Kelelahan pada mata
c. Silau yang berlebihan ketika mengendarai kendaraan pada malam
hari
d. Sakit kepala pada saat fokus melihat benda
e. Ketidak mampuan melihat denga baik dekat maupun jauh tanpa
menyipitkan mata
f. Jika pada anak-anak dengan gangguan silinder akan mengalami :
kesulitan untuk fokus pada kata-kata teracak dan garis
g. Ketegangan mata, mata lelah, atau bahkan sakit kepala
h. Penderita tidak dapat membaca tulisan yang ukurannya kecil
Cara mengatasi astimatisma
a. Mengenakan kacamata
b. Menggunakan lensa kontak

Lensa

Soflens

Toric

untuk

astigmatisma dirancang dengan desain yang unik untuk keperluan


koreksi penglihatan khusus bagi orang yang menderita astigmatisma

c. Keratotomi Astigmatik: Prosedur bedah dengan teknologi laser


LASIK (keratotomi fotorefraktif) atau dengan melakukan insisi
manual (keratotomi radial) untuk mengembalikan bentuk kornea
mata dengan cara membuang sebagian kecil jaringan dari kornea
Link : http://www.ahlinyapenyakitmata.web.id/gejala-dan-penyebab-matasilinder/
Link

http://www.bausch.co.id/id-id/your-eye-concerns/vision-

correction/astigmatism/

Subconjuctival hemorrhage
Kemerahan yang terang dari putih-putih mata dapat juga terjadi ketika
pembuluh-pembuluh darah yang kecil sekali yang menutupi putih-putihnya
mata pecah dari trauma atau perubahan-perubahan tekanan dalam kepala
(contohnya, setelah tertawa atau muntah yang kuat, ketika menyelam
dibawah air, atau bahkan membengkok dengan kepala dibawah). Kondisi ini
disebut subconjunctival hemorrhage, dan ketika itu dapat nampak
mengesankan, ia umumnya adalah tidak berbahaya. Ia menyebabkan suatu
area lokal dari bagian putih mata (sclera) menjadi memerah dengan hebat. Ia
tidak secara khas melibatkan bagian berwarna dari mata (iris) dan tidak
mepengaruhi penglihatan.
link : http://doktersehat.com/penyebab-mata-merah/

Conjunctival

haemorrhage

(subconjunctival

haemorrhage)
Sebuah perdarahan subconjunctival merupakan salah satu penyebab dari
mata merah. Hal ini disebabkan oleh perdarahan kecil di belakang
konjungtiva. Hal ini dapat terlihat mengkhawatirkan, tetapi biasanya tidak
menimbulkan gejala dan biasanya tidak berbahaya. kemerahan biasanya
membersihkan dalam waktu dua minggu

Apa

yang

dimaksud

subconjunctival?

dengan

perdarahan

konjungtiva adalah seperti tipis 'kulit' di bagian depan bola mata. Ini
mencakup bagian putih mata (sclera) tetapi tidak menutupi bagian tengah
mata (kornea). Di antara konjungtiva dan sclera menjalankan pembuluh
darah kecil. Jika Anda melihat dekat pada sklera Anda mungkin hanya dapat
melihat beberapa pembuluh darah kecil. Jika salah satu pembuluh darah ini
semburan kecil, berdarah di antara konjungtiva dan sclera. berdarah ini
disebut perdarahan subconjunctival.

Apa

yang

menyebabkan

perdarahan

subconjunctival?
Dalam sebagian besar kasus tidak ada penyebab yang jelas. Itu hanya terjadi
tanpa alasan yang jelas. orang tua cenderung memiliki mereka kebanyakan.
Kadang-kadang, cedera pada mata atau cedera kepala dapat menyebabkan
satu. Kadang-kadang mereka terjadi setelah serangan batuk atau sakit
(muntah). Jarang, mereka berhubungan dengan tekanan darah tinggi
(hipertensi) . Jika Anda memiliki gangguan perdarahan, Anda mungkin lebih
rentan untuk mengalami pendarahan subconjunctival (atau perdarahan lain
seperti mimisan atau mudah memar). Misalnya, jika Anda memiliki
perdarahan gangguan yang disebut hemofilia atau jika Anda mengambil
obat antikoagulan (seperti warfarin ).

Apa

saja

gejala

dari

perdarahan

subconjunctival?
Biasanya tidak ada. Anda sering tidak menyadarinya sampai seseorang
menunjukkan itu kepada Anda, atau Anda melihatnya di cermin. Hal ini
dapat mengkhawatirkan, karena kadang-kadang sebagian besar dari putih
mata (sclera) tampak merah dan merah. Hal ini karena berdarah kecil
(perdarahan) menyebar antara tipis 'kulit' di bagian depan bola mata
(konjungtiva) dan sclera dalam film tipis. Ini terlihat jauh lebih buruk dari
sebenarnya! Bagian tengah mata (kornea) tidak pernah terpengaruh, dan visi

Anda tidak terpengaruh. Hal ini tidak biasa untuk hal itu terjadi lagi di
kemudian hari.

Apa

pengobatan

untuk

perdarahan

subconjunctival?
Tidak ada pengobatan diperlukan. Mereka biasanya memudar dan
menghilang dalam waktu dua minggu. (Seperti memar lainnya warna merah
akan pergi kuning / warna coklat sebelum memudar.) Apakah menyebutkan
dengan dokter Anda jika:
Link : http://patient.info/health/subconjunctival-haemorrhage-leaflet

Gejala-Gejala
Lebih banyak tidak ada gejala spesifik yang berkaitan dengan suatu
perdarahan subkonjungtiva selain melihat/terlihat darah pada bagian putih
mata.
-

Sangat jarang orang merasakan nyeri saat perdarahan dimulai. Ketika


perdarahan pertama kali terjadi, Anda mungkin mengalami rasa tidak
nyaman atau rasa ada sesuatu di di mata atau di balik kelopaknya.
Ketika perdarahan selesai, beberapa orang masih merasakan iritasi yang
sedang atau semata-mata rasa tidak nyaman yang membuat dia selalu

membawa pikirannya untuk mengamati matanya sendiri.


Perdarahan sendiri adalah sesuatu yang pasti, wilayah merah terang
yang berbatas tegas berada di sklera. Dalam area itu biasanya seluruh

bagian putih tertutupi oleh darah.


Pada kasus perdarahan subkonjungtiva yang spontan, tidak ada darah
yang keluar dari mata. Semisal Anda menempelkan secara halus tisu
yang steril pada bola mata, maka tidak ada darah yang menempel pada

tisu.
Perdarahan akan tampak meluas/membesar dalam 24 jam pertama
setelah onset (pertama kali terjadi) dan secara perlahan berkurang
ukurannya bersamaan dengan darah diserap kembali.

Link : http://dokter.legawa.com/?p=317
Gejala
Mata merah, Pendarahan di mata
Link gejala : http://apasakitku.com/disease/subconjunctival-hemorrhagebleeding-in-eye/

Anda mungkin juga menyukai