4.Glaukoma : Penglihatan kabur,nyeri pada mata, Terdapat lingkaran seperti pelangi ketika
melihat ke arah cahaya terang. Terdapat sudut buta (blind spot) pada bagian sisi (perifer) atau
tengah (sentral) luas pandang.
1 Miopia
2.1.1 Definisi
Miopia adalah anomali refraksi pada mata dimana bayangan difokuskan di depan
retina, ketika mata tidak dalam kondisi berakomodasi. Ini juga dapat dijelaskan
pada kondisi refraktif dimana cahaya yang sejajar dari suatu objek yang masuk
pada mata akan jatuh di depan retina, tanpa akomodasi. Miopia berasal dari
bahasa Yunani “muopia” yang memiliki arti menutup mata. Miopia merupakan
2.1.2.Klasifikasi
Secara klinis dan berdasarkan kelainan patologi yang terjadi pada mata, miopia
dapat dibagi kepada dua yaitu :
ringan ini berupa kresen miopia yang ringan dan berkembang sangat lambat.
Biasanya tidak terjadi kelainan organik dan dengan koreksi yang sesuai bisa
mencapai tajam penglihatan yang normal. Berat kelainan refraksi yang terjadi
biasanya kurang dari -6D. Keadaan ini disebut juga dengan miopia fisiologi.
atau miopia progresif. Keadaan ini dapat ditemukan pada semua umur dan
diagnosis ini sudah dapat dibuat jika terdapat peningkatan tingkat keparahan
miopia dengan waktu yang relatif pendek. Kelainan refrasi yang terdapat pada
1. Miopia Simpleks : Miopia yang disebabkan oleh dimensi bola mata yang
terlalu panjang atau indeks bias kornea maupun lensa kristalina yang terlalu
tinggi.
2. Miopia Nokturnal : Miopia yang hanya terjadi pada saat kondisi di sekeliling
kurang cahaya. Sebenarnya, fokus titik jauh mata seseorang bervariasi terhadap
tahap pencahayaan yang ada. Miopia ini dipercaya penyebabnya adalah pupil
yang membuka terlalu lebar untuk memasukkan lebih banyak cahaya, sehingga
mekanisme akomodasi sehingga terjadi kekejangan pada otot – otot siliar yang
memegang lensa kristalina. Di Indonesia, disebut dengan miopia palsu, karena
dapat direlaksasikan. Untuk kasus ini, tidak boleh buru – buru memberikan
lensa koreksi.
atau miopia progresif. Biasanya merupakan miopia derajat tinggi dan tajam
5. Miopia Induksi : Miopia yang diakibatkan oleh pemakaian obat – obatan, naik
turunnya kadar gula darah, terjadinya sklerosis pada nukleus lensa dan
sebagainya.
Pasien dengan miopia akan menyatakan melihat jelas bila dekat malahan melihat
terlalu dekat, sedangkan melihat jauh kabur atau disebut pasien adalah rabun jauh.
Pasien dengan miopia akan memberikan keluhan sakit kepala, sering disertai
dengan juling dan celah kelopak yang sempit. Seseorang miopia mempunyai
Pasien miopia mempunyai pungtum remotum (titik terjauh yang bisa dilihat mata myopia)yang
dekat sehingga mata
astenopia konvergensi(gejala-gejala yang ditimbulkan oleh karna ada upaya berlebihan untuk
memperoleh ketajaman binocular dari system penglihatan yang dlm keadaan kurang
sempurna)gejalanya adalah sakit kepala,,mata lelah,penglihatan kabur,sakit sekitar mata. Bila
kedudukan mata ini menetap, maka penderita akan
miopik kresen yaitu gambaran bulan sabit yang terlihat pada polus posterior
fundus mata miopia, yang terdapat pada daerah papil saraf optik akibat tidak
tertutupnya sklera oleh koroid. Pada mata dengan miopia tinggi akan terdapat pula
kelainan pada fundus okuli seperti degenerasi makula dan degenerasi retina
Pengujian atau test yang dapat dilakukan dengan pemeriksaan mata secara
1. Uji ketajaman penglihatan pada kedua mata dari jarak jauh (Snellen) dan