naik 10 peringkat dibandingkan pada tahun 2009. Peringkat layak investasi Indonesia
menurut S&P juga mengalami peningkatan dari BB menjadi BBB. Kenaikan peringkat layak
investasi ini menunjukkan semakin dipercayanya pasar modal Indonesia di mata global.
berasal dari industri manufaktur, kata dia, sangat rentan mengalami kenaikan. Kenaikan
bahan baku akibat dampak krisis ekonomi ini akan semakin menyulitkan sektor properti,
setelah sebelumnya juga diterpa kenaikan harga bahan baku akibat kenaikan bahan bakar
minyak (BBM).
2.4 Beberapa Solusi Mengatasi Krisis Ekonomi Global Oleh Pemerintah Republik
Indonesia
Presiden menegaskan 10 langkah yang harus ditempuh semua pihak untuk menghadapi krisis
keuangan yang terjadi di Amerika Serikat (AS), sehingga tidak berdampak buruk terhadap
pembangunan nasional.
1. Presiden mengajak semua pihak dalam menghadapi krisis global harus terus memupuk rasa
optimisme dan saling bekerjasama sehingga bisa tetap menjagar kepercayaan masyarakat.
2. Pertumbuhan ekonomi sebesar enam persen harus terus dipertahankan antara lain dengan
terus mencari peluang ekspor dan investasi serta mengembangkan perekonomian domestik.
3. Optimalisasi APBN 2009 untuk terus memacu pertumbuhan dengan tetap memperhatikan
social safety net` dengan sejumlah hal yang harus diperhatikan yaitu infrastruktur, alokasi
penanganan kemiskinan, ketersediaan listrik serta pangan dan BBM. Untuk itu perlu
dilakukan efisiensi penggunaan anggaran APBN maupun APBD khususnya untuk peruntukan
konsumtif.
4. Ajakan pada kalangan dunia usaha untuk tetap mendorong sektor riil dapat bergerak. Bila
itu dapat dilakukan maka pajak dan penerimaan negara bisa terjaga dan juga tenaga kerja
dapat terjaga. Sementara Bank Indonesia dan perbankan nasional harus membangun sistem
agar kredit bisa mendorong sektor riil. Di samping itu, masih menurut Kepala Negara,
pemerintah akan menjalankan kewajibannya untuk memberikan insentif dan kemudahan
secara proporsional.
5.Semua pihak lebih kreatif menangkap peluang di masa krisis antara lain dengan
mengembangkan pasar di negara-negara tetangga di kawasan Asia yang tidak secara langsung
terkena pengaruh krisis keuangan AS.
6. Menggalakkan kembali penggunaan produk dalam negeri sehingga pasar domestik akan
bertambah kuat.
7. Perlunya penguatan kerjasama lintas sektor antara pemerintah, Bank Indonesia, dunia
perbankan serta sektor swasta.
8. Semua kalangan diharapkan untuk menghindari sikap ego-sentris dan memandang remeh
masalah yang dihadapi.
9. Mengingat tahun 2009 merupakan tahun politik dan tahun pemilu, kaitannya dengan upaya
menghadapi krisis keuangan AS adalah memiliki pandangan politik yang non partisan, serta
mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan golongan maupun pribadi termasuk
dalam kebijakan-kebijakan politik.
10. Presiden meminta semua pihak melakukan komunikasi yang tepat dan baik pada
masyarakat. Tak hanya pemerintah dan kalangan pengusaha, serta perbankan, Kepala Negara
juga memandang peran pers dalam hal ini sangat penting karena memiliki akses informasi
pada masyarakat.
2.5 Perekonomian Pada Tahun 2011
Dengan berbagai pencapaian dan permasalahan yang dihadapi perekonomian Indonesia,
tentunya kita masih tetap harus optimis dalam menyongsong tahun 2011. Untuk menatap
2011 dengan optimismis, setidaknya ada dua perkerjaan rumah yang harus dilakukan oleh
pemerintah, yaitu :
A. Perbaikan Infrastruktur
Perbaikan infrastruktur menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepan. Kondisi
infrastruktur Indonesia saat ini masih sangat menyedihkan. Salah satu solusi untuk
menyelesaikan permasalahan infrastruktur Indonesia adalah dengan menggunakan skema
PPP (public private partnership) dalam pembiayaan infrastruktur. Mekanisme PPP atau di
Indonesia disebut KPS (kerjasama pemerintah swasta) adalah mekanisme kerjasama jangka
panjang antara pemerintah dan swasta dalam menjalankan proyek infrstruktur. Menurut Yong
(2010) mekanisme PPP membantu pemerintah dalam mempercepat pembangunan
infrastruktur.
Selama
ini
pemerintah
mengalami
budget
constrain
ketika
ingin
perekonomian
di
Indonesia berjalan.
Saat ini,
realisasi
belanja
dan inflasi yang semakin menurun dan menuju 4,0 1 % pada tahun 2016.
Pendidikan merupakan hal mendasar. Pendidikanlah yang menentukan kualitas sumber daya
manusia. Kebijakan dalam bidang pendidikan diterapkan oleh kepemimpinan SBY,
diantaranya adalah
1. Meningkatkan anggaran pendidikan menjadi 20% dari keseluruhan APBN.
2. Meneruskan dan mengefektifkan program rehabilitasi gedung sekolah yang sudah dimulai
pada periode 2004-2009, sehingga terbangun fasilitas pendidikan yang memadai dan bermutu
dengan memperbaiki dan menambah prasarana fisik sekolah, serta penggunaan teknologi
informatika dalam proses pengajaran yang akan menunjang proses belajar dan mengajar agar
lebih efektif dan berkualitas.
3. Pemanfaatan alokasi anggaran minimal 20 persen dari APBN untuk memastikan
pemantapan pendidikan gratis dan terjangkau untuk pendidikan dasar 9 tahun dan dilanjutkan
secara bertahap pada tingkatan pendidikan lanjutan di tingkat SMA.
4. Perbaikan secara fundamental kualitas kurikulum dan penyediaan buku-buku yang
berkualitas agar makin mencerdaskan siswa dan membentuk karakter siswa yang beriman,
berilmu, kreatif, inovatif, jujur, dedikatif, bertanggung jawab, dan suka bekerja keras.
5. Meneruskan perbaikan kualitas guru, dosen serta peneliti agar menjadi pilar pendidikan
yang mencerdaskan bangsa, mampu menciptakan lingkungan yang inovatif, serta mampu
menularkan kualitas intelektual yang tinggi, bermutu, dan terus berkembang kepada anak
didiknya. Selain program sertifikasi guru untuk menjaga mutu.
6. Akan ditingkatkan program pendidikan dan pelatihan bagi para guru termasuk program
pendidikan bergelar bagi para guru agar sesuai dengan bidang pelajaran yang diajarkan dan
semakin bermutu dalam memberikan pengajaran pada siswa.
7. Memperbaiki remunerasi guru.
8. Melanjutkan upaya perbaikan penghasilan kepada guru, dosen, dan para peneliti.
9. Memperluas penerapan dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
mendukung kinerja penyelenggaraan pembangunan di bidang pendidikan.
10. Mendorong partisipasi masyarakat (terutama orang tua murid) dalam menciptakan
kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan aspirasi dan
tantangan jaman saat ini dan kedepan.
11. Mengurangi kesenjangan dalam akses pendidikan dan kualitas pendidikan, baik pada
keluarga berpenghasilan rendah maupun daerah yang tertinggal.
12. Pemberiaan program beasiswa serta pelaksanaan dan perluasan Program Keluarga
Harapan (PKH), serta memberikan bantuan tunai kepada rumah tangga miskin dengan syarat
mereka mengirimkan anaknya ke bangku sekolah.
2.7 Perekonomian Pada Tahun 2013
Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan tumbuh lebih tinggi, namun sejumlah
resiko dan tantangan perlu diantisipasi. Sejalan dengan membaiknya perekonomian dunia,
perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,3-6,8 % dengan inflasi tetap
terjaga sesuai dengan sasaran Bank Indonesia tersebar 4
Berikut adalah empat poin utama dari paket kebijakan ala Presiden SBY pada tahun 2013
lalu:
Perekonomian Indonesia
diperkirakan lebih baik, meskipun berbagai risiko perlu terus diantisipasi. Di tahun 2014
kebijakan bank Indonesia akan tetap focus pada upaya menjaga stabilitas makro ekonomi.
Upaya- upaya ini tetap harus didukung oleh percepatan reformasi structural dalam rangka
mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
lalu hanya karena kebijakannya tidak menyentuh akar permasalahan, karena mungkin
memang hanya itu yang bisa dilakukan).
Diluar masalah defisit neraca perdagangan, ingat pula bahwa pertumbuhan ekonomi tidak
semata didorong oleh meningkatnya ekspor dan menurunnya impor, melainkan juga didorong
oleh meningkatnya :
A. Belanja pemerintah
B. Konsumsi
C. Investasi
2.9 Perekonomian Indonesia Membaik atau Memburuk
Walaupun dunia terus mengalami krisis, apalagi negara-negara panik menghadapi krisis
ekonomi yang menimpa negara mereka. Indonesia di perkirarakan tidak kena imbas krisis
ekonomi dari negara-negara eropa tetapi harus tetap waspada. Ada sejumlah tantangan dan
risiko di tingkat domestik dan global yang tetap perlu diantisipasi. Optimisme terjadi tapi ada
tantangan-tantangan baik domestik maupun global.
Ada lima tantangan dan risiko global yang dicatat KEN (Komite Ekonomi Nasional), yaitu :
1.Pemulihan ekonomi negara maju yang masih akan lama karena persoalan struktural serta
persoalan geopolitik dan geoekonomi G-20
2. Penyelesaian persoalan ketidakseimbangan ekonomi dunia, perang kurs dan potensi perang
Korea.
3. Kebijakan banjir likuiditas Amerika Serikat Quantitative Easing yang diambil dalam
rangka menyelamatkan diri sendiri.
4. Dilema perang kurs.
Namun, langkah pemerintah tidak mungkin semudah membalik telapak tangannya. Sekarang
ini masih banyak rakyat Indonesia yang terlantar dan tidak terurus, ditambah lagi semakin
kecilnya minat masyarakat untuk datang ke pasar tradisional karena menjamurnya
supermarket yang mulai masuk ke daerah-daerah. Secara tidak langsung pasar-pasar modern
sudah mengancam eksistensi pasar tradisonal. Apa yang ditakutkan dari menjamurnya
supermarket saat ini?. Ketakutannya adalah matinya pasar tradisional dan meningkatnya
pengangguran. Sekarang bisa dibayangkan saja berapa banyak pekerja yang ada di pasarpasar tradisional dan sejumlah orang yang akan kehilangan lapangan pekerjaan, Padahal
pasar tradisional juga ikut berperan dalam mengerakkan ekonomi Indonesia.
Inilah yang perlu dicermati :Kenerja Pemerintah Belum Maksimal
Sebelum mengatakan perekonomian Indonesia akan cerah pada tahun 2012 pemerintah
sebaiknya melihat kembali bagaimana kinerja mereka. Misalnya dalam hal kemiskinan
absolut turun (tetapi jumlah penduduk miskin dan hampir miskin bertambah), pengganguran
menurun namun proporsi pekerja sektor informal terus bertambah, dan ketimpangan
pendapatan semakin menganga (Pada 2010 ratio mencapai 0,38, rekor tertinggi dalam
periode modernisasi ekonomi Indonesia).
Dari data di atas pemerintah harus cermat membenahi sisi-sisi itu. Bagaimana caranya supaya
beberapa hal yang masih menjadi kelemahan itu tertutup. Seperti masalah pengangguran yang
belum maksimal dalam penanganannya. Ada beberapa cara untuk pemerintah mengurangi
pengangguran di Indonesia. Pemerintah bisa cermat melihat program-program perusahaan
yang bergerak di bidang kewirausahaan. Jika pemerintah bisa memanfaatkan perusahaan ini
dengan baik otomatis pemerintah tidak perlu repot-repot mengeluarkan banyak modal untuk
membuat program terkait.
Jadi, meskipun banyak yang berkata perekonomian indonesia mulai merangkak naik, tapi
sebenarnya itu belum terbukti nyatanya pengangguran di Indonesia belum terselesaikan
dengan baik. Masih banyak pengangguran dimana-mana. Lalu hasil alam yang seharusnya di
olah oleh Indonesia belum menghasilkan saham yang dapat menutupi ungkapan bahwa
perekonomian Indonesia mulai naik. Pemerintah harusnya memikirkan pada rakyat yang
pengangguran jangan hanya memikirkan uang gaji yang diperolehnya. Banyak solusi yang
dibicarakan oleh petinggi petinggi di Indonesia maupun orang-orang yang berkecimpung
dalam bidang ekonomi, tapi solusi tersebut tidak di gubris oleh pemerintah, solusi tersebut
hanyalah seperti angin yang berlalu, sebentar membuat gembira tapi selanjutnya tak
menggembirakan lagi.
2.10 Keberhasilan SBY selama memerintah pada bidang Ekonomi
Saat membuka Rapat Kerja tentang Pelaksanaan Program Pembangunan 2011 di Jakarta
Convention Center, Senin (10/1/2011), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan
mantap memaparkan 10 capaian (keberhasilan pemerintah pada tahun 2010 tersebut.
1. Ekonomi terus tumbuh dan berkembang dengan fundamental yang semakin kuat pada
2010. Hal ini, antara lain, tercermin dengan indeks harga saham gabungan Indonesia yang
terus membaik, daya saing Indonesia di tingkat dunia yang tinggi, nilai ekspor, investasi, dan
cadangan devisa yang terus membaik.
2. Sejumlah indikator kesejahteraan rakyat mengalami kemajuan penting. Dunia memberikan
penilaian pada Top Ten Movers, istilahnya prestasi Indonesia dan 9 negara yang lain di
bidang pendidikan, kesehatan, dan peningkatan penghasilan penduduk kita.
3. Stabilitas politik terjaga dan kehidupan demokrasi makin berkembang. Check and balances
antara pemerintah pusat, DPR dan DPRD, berjalan dengan baik. Pelaksanaan pemilu juga
prinsipnya berjalan dengan lancar.
4. Pemberantasan korupsi dan penegakan hukum, mencatat sejumlah prestasi. Begitu pula
dengan pemberantasan terorisme dan narkoba.
5. Terjaga baiknya keamanan dalam negeri walaupun masih terdapat konflik masyarakat
dalam skala kecil.
6. Proses perbaikan iklim investasi dan pelayanan publik di banyak daerah. Hambatan
birokrasi dan iklim investasi serta pelayanan publik di banyak daerah mengalami kemajuan.
7. Angka kemiskinan dan pengangguran terus ditekan meskipun tetap rawan dengan gejolak
perekonomian Indonesia. Presiden meminta pemerintah tetap cekatan dan memiliki rencana
darurat. Meskipun, dengarkan kata-kata saya, meskipun bisa kita turunkan kemiskinan dan
pengangguran, tetapi tetap rawan terhadap gejolak perekonomian dunia. Jangan terlambat
kita mengantisipasinya, jangan kita tidak punya rencana kontigensi, dan jangan pula kita
tidak cekatan memecahkan masalah bilamana dampak dari krisis global itu terjadi, kata
Presiden.
8. Beberapa indikator ekonomi penting Indonesia mencatat rekor baru dalam sejarah, seperti
income perkapita sekarang sudah tembus 3 ribu dolar AS, lima tahun lalu masih 1.186 dolar
AS. Cadangan devisa dulu 36 miliar dolar AS, sekarang 96 miliar hampir 100 miliar dolar
AS. Kenaikan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang tertinggi di dunia, naik 46
perssen. Pendapatan domestik bruto kita meningkat dan Indonesia kini peringkat 16 ekonomi
di dunia.
9. Makin baiknya upaya pengembangan koperasi usaha kecil dan menengah, termasuk
penyaluran
Kredit
Usaha
Rakyat
(KUR)Sedangkan
Direktur
Tenaga
Kerja
dan
Salah satu penyebab utama kesuksesan perekonomian Indonesia adalah efektifnya kebijakan
pemerintah yang berfokus pada disiplin fiskal yang tinggi dan pengurangan utang
Negara.Perkembangan yang terjadi dalam lima tahun terakhir membawa perubahan yang
signifikan terhadap persepsi dunia mengenai Indonesia. Namun masalah-masalah besar lain
masih tetap ada. Pertama, pertumbuhan makroekonomi yang pesat belum menyentuh seluruh
lapisan masyarakat secara menyeluruh. Walaupun Jakarta identik dengan vitalitas
ekonominya yang tinggi dan kota-kota besar lain di Indonesia memiliki pertumbuhan
ekonomi yang pesat, masih banyak warga Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Tahun 2014 diwarnai oleh pertumbuhan ekonomi global yang tidak stabil, yang tidak saja
dialami oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris dan Jepang; tetapi juga
dialami oleh negara-negara berkembang seperti Brazil, serta beberapa negara anggota
ASEAN seperti Indonesia. Namun di lain pihak, terdapat sejumlah negara yang pertumbuhan
ekonominya meningkat, seperti Thailand dan Vietnam. Kondisi perekonomian global tersebut
ini merupakan dampak dari berbagai perkembangan yang terjadi baik di kawasan regional
maupun global seperti krisis yang tengah berlangsung antara Rusia Ukraina yang kembali
melemahkan perekonomian di kawasan Euro setelah sebelumnya berhasil bangkit pasca krisis
ekonomi yang melanda pada tahun 2013. Pelemahan pertumbuhan ekonomi di kawasan Euro
ini terutama terjadi pada negaracore di kawasan tersebut, yaitu Jerman dan Italia. Hal yang
sama terjadi di Jepang, dimana kebijakan pemerintah untuk menaikkan pajak penjualan telah
mengakibatkan turunnya investasi serta menurunkan daya beli masyarakatnya. Selain itu,
adanya peningkatan jumlah pasokan minyak akibat meningkatnya supply minyak negara non
OPEC, khususnya Amerika Serikat, ditengah melemahnya permintaan akibat perlambatan
ekonomi negara emerging market, terutama Tiongkok berdampak pada turunnya harga
minyak dunia.
Indonesia dengan kepemimpinan yang baru di bawah Presiden Joko Widodo, tentu saja
diharapkan dapat membawa perubahan khususnya pertumbuhan ekonomi yang lebih baik
yang tidak hanya dirasakan oleh kelompok/golongan tertentu tetapi juga dirasakan oleh
seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Presiden Jokowi secara tegas menyatakan akan
merealisasikan ideologi Trisakti yaitu untuk menjadikan Indonesia negara yang berdaulat
dalam politik; berdikari dalam ekonomi; serta berkepribadian dalam kebudayaan. Guna
mencapai suatu perekonomian yang berbasis kerakyatan tersebut, tentu diperlukan suatu
terobosan dalam hal diplomasi ekonomi Indonesia dengan mitranya baik secara bilateral,
regional maupun multilateral. Hal ini sejalan dengan 9 (sembilan) agenda prioritas
(NAWACITA) pemerintah periode 2015 2019 yang salah satunya adalah untuk
mewujudkan suatu negara yang berdikari dalam ekonomi dengan cara menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik sesuai dengan percerminan dari ideologi Trisakti. Presiden
Joko Widodo menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 sebesar 5.6%
hingga 5.8%. Secara keseluruhan, ekspor nonmigas Indonesia lebih unggul dibandingkan
sektor migas. Sepanjang Januari-November 2014, ekspor nonmigas tercatat mencapai 82.69
% sedangkan ekspor migas hanya sebesar 17.31%. Kontribusi terbesar ekspor nonmigas
berasal dari industri pengolahan yang menyumbang sebesar 66.51%.
Di bidang perdagangan, diplomasi ekonomi Indonesia akan difokuskan pada upaya untuk
membidik pasar non tradisional bagi produk-produk ekspor dari Indonesia. Selama ini ekspor
dari Indonesia cenderung terfokus pada pasar-pasar tradisional seperti Jepang, Amerika,
Singapura, Taiwan, Korea serta negara-negara di kawasan di Eropa Barat seperti Jerman,
Belanda, Inggris, Perancis, serta Italia. Dengan tidak hanya berorientasi pada pasar
tradisional, pasar-pasar non tradisional seperti negara non Uni Eropa; Skandianavia, Turki,
Kanada, Meksiko, Swedia, Panama, Portugal, serta Irlandia berpotensi bagi peningkatan nilai
perdagangan dan investasi bagi Indonesia. Negara-negara di kawasan Amerika Latin serta
Eropa Timur dan Tengah juga merupakan pasar alternatif bagi produk ekspor dari Indonesia.
Peningkatan nilai perdagangan dan investasi dengan pasar non tradisional dan pasar alternatif
hendaknya dijalankan dengan tetap mempertahankan hubungan yang telah terjalin dengan
baik dengan pasar tradisional. Dengan berubahnya paradigma pangsa pasar bagi pemasaran
produk ekspor Indonesia dari pasar tradisional ke pasar non tradisional serta pasar alternatif,
nilai perdagangan serta investasi Indonesia diharapkan akan mengalami peningkatan.
Di bidang investasi, dalam pidato Presiden Jokowi pada KTT APEC pada bulan November
2014, dengan jelas disampaikan bahwa Indonesia membuka peluang masuknya investasi
dalam jumlah yang besar, khususnya bagi pembangunan infrastruktur dan konektivitas dalam
lima tahun ke depan. Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia akan terbuka bagi
masuknya investasi dalam proyek pembangunan 24 seaport dan deep seaport; railway
track dan railway network yang menghubungan pulau-pulau terbesar di Indonesia; power
plant untuk manufaktur dan daerah-daerah industri serta pembuatan transportasi umum di
sejumlah kota besar di Indonesia; serta pembangunan sea toll dalam kerangka diplomasi
maritim.
Pemerintahan Jokowi berharap, situasi ini bisa lebih membaik lagi tahun 2015,
setelah
beberapa
langkah
dilakukan
untuk
membangkitkan
kembali
Jokowi sudah melaksanakan beberapa langkah sensitif yang sangat penting. Ia memotong
subsidi BBM lebih dari 30 persen dan berharap bisa menghemat anggaran negara sampai Rp
100 triliun untuk tahun depan.
Jokowi juga mengangkat beberapa pejabat penting yang akan membantunya membenahi
perekonomian, seperti Amien Sunaryadi dan Faisal Basri yang akan mengawasi pengelolaan
minyak dan gas. Kedua orang itu dikenal luas sebagai pengamat dan aktivis anti-korupsi.
Keputusan-keputusan penting itu menjadi perhatian para investor yang sejak lama mengamati
perkembangan politik di Indonesia. Mereka bersikap menunggu, ketika negara ekonomi
terbesar di ASEAN ini sedang menghadapi perkembangan terparah sejak lima tahun terakhir.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penulisan ini dapat disimpulkan bahwa perokonomian yang baik adalah harapan
bangsa. Namun sampai saat ini kesejahteraan yang diimpikan bangsa Indonesia belum
terwujud. Agar perekonomian Indonesia menjadi lebih baik pemerintah harus ikut serta dalam
mendorong percepatan proses pemulihan ekonomi. Pemerintah harus lebih kreatif dalam
menghadapai masalah perekonomian untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih
baik lagi sehingga bisa menekan pengangguran dan kemiskinan di negeri ini. Pemerintah
harus konsisten kepada semua kebijakan fiskal maupun moneter. Tidak hanya pemerintah,
masyarakat Indonesia juga harus lebih selektif dalam memenuhi kebutuhan dan bersikap
kooperatif bersama pemerintah.
Indonesia masih memerlukan banyak perbaikan. Perkembangan yang terjadi dalam lima
tahun terakhir membawa perubahan yang signifikan terhadap persepsi dunia mengenai
Indonesia. Namun masalah-masalah besar lain masih tetap ada. Namun apa yang telah
dicapai selama ini merupakan hasil dari visi dan perencanaan pemerintah SBY dan Jokowi.
Kebijakan apapun yang mereka tetapkan pasti tujuan mereka ingin membawa Indonesia
menjadi Negara lebih baik lagi. Dan kita sebagai generasi muda dengan segala aspek positif
bisa turut mengembangkan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik lagi dan maju.
DAFTAR PUSTAKA
http://anis-permata.blogspot.com/2014/08/kondisi-perekonomian-indonesia-pada.html?m=1
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?
pil=10&jd=Pertumbuhan+Ekonomi+Indonesia+2012+Diprediksi+6%2C3++6%2C7+Persen&dn=20111220183104
http://www.gema-nurani.com/2012/01/perekonomian-indonesia-2012/
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/12/30/catatan-perekonomian-indonesia-2010328697.html
https://punyaprasetyo.wordpress.com/2012/03/11/kondisi-perekonomian-dunia-dandampaknya-untuk-negara-indonesia-pada-tahun-2012/
https://cakrawalaruhum.wordpress.com/2015/02/11/memahami-diplomasi-ekonomiindonesia-era-pemerintahan-jokowi/