KIMIA
CHRISTOPHORUS ENGGAR
SURYO PRADIPTO
12-IPA-4 / 13
I. TUJUAN
Mempelajari kereaktifan logam alkali dan alkali tanah terhadap air
ikatan logam, sehingga energi kohesi antar atom dalam kristal sangatlah kecil. Logam logam
alkali akan memperlihatkan warna spektrum emisi yang khas jika dibakar pada nyala api
bunsen. Adapun warna-warna yang dihasilkan adalah Li merah karmin, Na kuning, K ungu,
Rb merah, Cs biru.
Pada sifat kimianya, logam-logam alkali bersifat reduktor kuat. Hal ini tercermin dari
EO yang sangat negatif. Sifat inilah yang menyebabkan logam-logam alkali dapat langsung
bereaksi dengan halogen-halogen. Semua senyawa alkali berikatan ionik dengan atom logam
alkali memiliki bilangan oksidasi +1.
Adapun kegunaan logam alkali antara lain sinar emisi Na dipakai untuk penerang di
jalan-jalan raya atau pada kendaraan. Serta sebagai reduktor dalam pembuatan logam
titanium dari senyawanya dan juga pembuatan tetra etil timbal, yaitu zat anti ketukan yang
ditambahkan pada bensin.
Unsur- unsur golongan II A (2) dalam sistem periodik dikenal sebagai logam-logam
alkali tanah. Logam alkali tanah adalah kelompok unsur kimia Golongan 2 pada tabel
periodik. Kelompok ini terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium
(Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Radium kadang tidak dianggap sebagai alkali tanah
karena sifat radioaktif yang dimilikinya.
Senyawa-senyawa alkali tanah yang paling banyak terdapat di alam adalah kalsium
dan magnesium. Dan yang paling sedikit dijumpai adalah radium karena bersifat radioaktif.
Pada pembuatannya, logam-logam alkali tanah juga diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan
garam-garamnya. Logam-logam golongan II A memiliki jari-jari yang lebih kecil jika
dibandingkan dengan golongan I A, sehingga logam-logam alkali memiliki kerapatan serta
energi ionisasi yang lebih tinggi. Hal ini karena logam-logam alkali memiliki dua elektron
sehingga ikakatan antar atom lebih kuat. Garam garam alkali tanah jika dibakar pada nyala
bunsen akan menimbulkan spektrum emisi antaralain. Ca merah bata, Sr merah tua, Ba hijau
kuning. Mg dan Be tidak memberikan spektrum emisi yang khas. Logam alkali tanah juga
bersifat reduktor dan jika bereaksi dengan air akan membentuk basa dan gas H2.
1.
2.
3.
4.
Logam Natrium
Logam Magnesium
Larutan fenolftalein
Kertas saring
Air suling
V. HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan
Penampilan Sebelum
Penampilan
Perubahan Setelah
Diiris
Permukaan Irisan
Dimasukkan ke dalam
( Termasuk Lunak /
air
Keras )
Langsung berubah menjadi
Berwarna kuning
Bewarna putih
kecoklatan
mengkilap
dengan cepat
tanah
Ada sedikit gelembung gas
Bewarna kehitam-
hitaman
VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, mula-mula memasukkan
aquades 2/3 bagian dari gelas kimia ke dalam gelas kimia kemudian menambahkan 3 tetes
indikator pp dan menggoyang gelas agar pp menyebar keseluruh lapisan air setelah itu
memotong logam natrium dengan pisau atau cutter lalu membersihkannya dengan kertas
saring untuk menghilangkan minyak tanahnya kemudian segera memasukkannya ke dalam
gelas kimia, kemudian mengamati perubahan yang terjadi yaitu pada saat logam Na
ditambahkan pada campuran larutan yang di dalamnya terdapat air dan indikator pp terjadi
perubahan warna larutan yaitu menjadi berwarna merah muda gelap, saat Na masuk ke dalam
larutan awalnya muncul gelembung gelembung kecil yang menandakan Natrium tersebut
mulai bereaksi dengan campuran kemudian dari larutan itu juga menghasilkan bau yang
menyengat, semakin habis logam natrium dalam larutan, semakin memudar warna larutan.
Hal ini dikarenakan logam Na yang bila direaksikan dengan air akan menghasilkan larutan
basa. Selain itu, sesuai dengan sifatnya bahwa Natrium (Na) sangat reaktif terhadap oksigen
(O2) dan air (H2O). Kereaktifan logam Na disebabkan karena elektron kulit terluar inti terikat
secara lemah, sehingga mudah terlepas. Selain itu logam Na merupakan reduktor dan dapat
mereduksi air dengan membentuk basa dan melepas hidrogen. Setelah dimasukkan logam
natrium larutan yang pada mulanya tidak berwarna berubah menjadi berwarna merah muda
karena adanya indikator pp. Indikator pp ini menandakan bahwa larutan tersebut adalah
larutan basa (NaOH). Jadi, dari percobaan dapat dibuktikan bahwa , sesuai dengan sifatnya
Natrium (Na) sangat reaktif terhadap oksigen (O2) dan air (H2O). Kereaktifan logam Na
disebabkan karena elektron kulit terluar inti terikat secara lemah, sehingga mudah terlepas.
Selain itu logam Na merupakan reduktor dan dapat mereduksi air dengan membentuk basa
dan melepas hidrogen. Secara sederhana, reaksi ini dapat dituliskan dengan :
Na + 2H2O ---> Na(OH)2 + H2
Pada perlakuan yang kedua yaitu untuk mengamati sifat-sifat logam alkali tanah. Pada
perlakuan ini logam magnesium (Mg) sebagai sampel dipotong sebesar kotak kecil
dimasukkan ke dalam air yang sudah berisi 2/3 aquades dari gelas kimia yang ditambahkan 3
tetes
pp,
setelah
diamati
tampak
logam
Mg
tidak
larut
dalam
air.
Secara
sederhana,reaksinyadapatditulisdengan:
Mg+2H2O--->Mg(OH)2+H2
Juga disebutkan dalam literatur bahwa logam alkali tanah (logam Mg) bila beraksi dengan air
akan membentuk basa dan gas hidrogen (Michael Purba : 2006). Perlu diperhatikan logam
magnesium bereaksi sangat lambat dengan air dingin dan sedikit lebih baik dengan air panas
(Keenam, 1979). Karena pada faktanya dengan air panas larutan tersebut akan berubah merah
muda karena air tersebut mengandung basa memang agak lama berubahnya karena harus
dipanaskan terlebih dahulu.
VII. KESIMPULAN
Dari serangkaian percobaan, maka dapat disimpulkan tentang sifat-sifat logam alkali
dan alkali tanah antaralain sebagai berikut
1. Logam alkali
a. Memiliki kereaktifan yang sangat tinggi.
b. Jika bereaksi dengan air akan membentuk basa kuat dan gas H2.
2. Logam alkali tanah
a. Memiliki kereaktifan yang rendah,
b. Membentuk senyawa basa lemah dan gas H2 jika bereaksi dengan air.