Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRATIKUM

KIMIA

CHRISTOPHORUS ENGGAR
SURYO PRADIPTO
12-IPA-4 / 13
I. TUJUAN
Mempelajari kereaktifan logam alkali dan alkali tanah terhadap air

II. LANDASAN TEORI


Golongan IA disebut juga logam alkali. Logam alkali melimpah dalam mineral dan
terdapat di air laut. Khususnya Na (natrium), di kerak bumi termasuk logam terbanyak
keempat setelah Al, Fe, dan Ca. Walaupun keberadaan ion natrium dan kalium telah dikenali
sejak lama, sejumlah usaha untuk mengisolasi logam ini dari larutan air garamnya gagal
sebab kereaktifannya yang tinggi pada air. Akhirnya Na (natrium) dan juga Kalium (1807)
bisa diisolasi dengan mengelektrolisis garam leleh KOH atau NaOH oleh H. Davy di abad
ke-19. Kemudian Li (litium) ditemukan sebagai unsur baru di tahun 1817, dan Davy segera
setelah itu mengisolasinya dari Li2O dengan metode elektrolisis. Setelah itu pada tahun 1861,
Rb (rubidium) dan Cs (cesium), ditemukan sebagai unsur baru dengan teknik spektroskopi. Fr
(fransium) ditemukan dengan menggunakan teknik radiokimia tahun 1939, kelimpahan
alaminya sangat rendah karena memiliki waktu paro 21 menit. Logam-logam ini juga bersifat
sebagai reduktor dan mempunyai warna nyala yang indah sehingga dipakai sebagai kembang
api.
Pada pembuatann logam alkali dari senyawanya, merupakan reaksi reduksi. Logam
alkali dapat dibuat dengan mengelektrolisis lelehan garam-garamnya, biasanya digunakan
garam halida. Logam Li dibuat dengan mengelektrolisis campuran LiCl-KCl cair (KCl
berfungsi menurunkan titik leleh). Logam Na diperoleh dengan mengelektrolisis campuran
NaCl-NaF cair. Logam K diperoleh dengan cara mengelektrolisis campuran KCl-CaCl2 cair.
Semua logam alkali lunak, putih mengkilap seperti perak dengan titik leleh terendah.
Sifat ini karena atom-atom alkali hanya memiliki satu elektron terluar yang terlibat dalam

ikatan logam, sehingga energi kohesi antar atom dalam kristal sangatlah kecil. Logam logam
alkali akan memperlihatkan warna spektrum emisi yang khas jika dibakar pada nyala api
bunsen. Adapun warna-warna yang dihasilkan adalah Li merah karmin, Na kuning, K ungu,
Rb merah, Cs biru.
Pada sifat kimianya, logam-logam alkali bersifat reduktor kuat. Hal ini tercermin dari
EO yang sangat negatif. Sifat inilah yang menyebabkan logam-logam alkali dapat langsung
bereaksi dengan halogen-halogen. Semua senyawa alkali berikatan ionik dengan atom logam
alkali memiliki bilangan oksidasi +1.
Adapun kegunaan logam alkali antara lain sinar emisi Na dipakai untuk penerang di
jalan-jalan raya atau pada kendaraan. Serta sebagai reduktor dalam pembuatan logam
titanium dari senyawanya dan juga pembuatan tetra etil timbal, yaitu zat anti ketukan yang
ditambahkan pada bensin.
Unsur- unsur golongan II A (2) dalam sistem periodik dikenal sebagai logam-logam
alkali tanah. Logam alkali tanah adalah kelompok unsur kimia Golongan 2 pada tabel
periodik. Kelompok ini terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium
(Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Radium kadang tidak dianggap sebagai alkali tanah
karena sifat radioaktif yang dimilikinya.
Senyawa-senyawa alkali tanah yang paling banyak terdapat di alam adalah kalsium
dan magnesium. Dan yang paling sedikit dijumpai adalah radium karena bersifat radioaktif.
Pada pembuatannya, logam-logam alkali tanah juga diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan
garam-garamnya. Logam-logam golongan II A memiliki jari-jari yang lebih kecil jika
dibandingkan dengan golongan I A, sehingga logam-logam alkali memiliki kerapatan serta
energi ionisasi yang lebih tinggi. Hal ini karena logam-logam alkali memiliki dua elektron
sehingga ikakatan antar atom lebih kuat. Garam garam alkali tanah jika dibakar pada nyala
bunsen akan menimbulkan spektrum emisi antaralain. Ca merah bata, Sr merah tua, Ba hijau
kuning. Mg dan Be tidak memberikan spektrum emisi yang khas. Logam alkali tanah juga
bersifat reduktor dan jika bereaksi dengan air akan membentuk basa dan gas H2.

III. ALAT DAN BAHAN


a. Alat

1.
2.
3.
4.

Gelas kimia besar (1 buah)


Tang besi (1 buah)
Pisau ( 1 buah)
Amplas)

Catatan : Keringkan semua alat yang akan digunakan samapai benar


benar bebas dari air.
b. Bahan
1.
2.
3.
4.
5.

Logam Natrium
Logam Magnesium
Larutan fenolftalein
Kertas saring
Air suling

IV. CARA KERJA


1. Isi gelas kimia dengan air hingga 2/3 bagian, tambahkan 2-3 tetes larutan pp (fenolftalein).
Catat apa yang terjadi.
2. Angkat logam natrium dari botol penyimpanan dengan menjepitnya menggunakan tang
besi. Dengan menggunakan kertas saring, serap minyak tanah dari permukaan logam itu.
Amati permukaan itu dan catat penampilannya.
Catatan: Jangan pernah memegang logam alkali dengan tangan telanjang. Gunakan sarung
tangan atau tang untuk memegangnya.
3. Iris logam natrium itu. Amati permukaan irisan dan catat penampilannya.
4. Potong logam natrium sebesar kacang hijau dan masukan potongan logam itu ke dalam
gelas kimia berisi air (langkah 1) dengan menggunakan tang besi. Perhatikan dan catat apa
yang terjadi.
Catatan: Pengamatan jangan dilakukan pada jarak yang terlalu dekat. Jika tersedia gunakan
kacamata laboratorium.
5. Ulangi langkah 2-4 untuk logam Mg.

V. HASIL PENGAMATAN

Tabel Hasil Pengamatan


Hasil yang diamati
Air + pp
Awalnya bening

Hasil Pengamatan
Penampilan Sebelum

Penampilan

Perubahan Setelah

Diiris

Permukaan Irisan

Dimasukkan ke dalam

( Termasuk Lunak /

air

Keras )
Langsung berubah menjadi

Berwarna kuning

Bewarna putih

Bereaksi dengan cepat

ungu kemerahmudaan dan

kecoklatan

mengkilap

dan terlihat perubahan

banunya seperti minyak

dengan cepat

tanah
Ada sedikit gelembung gas

Bewarna kehitam-

belum ada perubahan air

hitaman

atau tetap bening

Tampak keras dan kasar

Bereaksi lambat tidak


muncul perubahan yang
berarti

VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, mula-mula memasukkan
aquades 2/3 bagian dari gelas kimia ke dalam gelas kimia kemudian menambahkan 3 tetes
indikator pp dan menggoyang gelas agar pp menyebar keseluruh lapisan air setelah itu
memotong logam natrium dengan pisau atau cutter lalu membersihkannya dengan kertas
saring untuk menghilangkan minyak tanahnya kemudian segera memasukkannya ke dalam
gelas kimia, kemudian mengamati perubahan yang terjadi yaitu pada saat logam Na
ditambahkan pada campuran larutan yang di dalamnya terdapat air dan indikator pp terjadi
perubahan warna larutan yaitu menjadi berwarna merah muda gelap, saat Na masuk ke dalam
larutan awalnya muncul gelembung gelembung kecil yang menandakan Natrium tersebut

mulai bereaksi dengan campuran kemudian dari larutan itu juga menghasilkan bau yang
menyengat, semakin habis logam natrium dalam larutan, semakin memudar warna larutan.
Hal ini dikarenakan logam Na yang bila direaksikan dengan air akan menghasilkan larutan
basa. Selain itu, sesuai dengan sifatnya bahwa Natrium (Na) sangat reaktif terhadap oksigen
(O2) dan air (H2O). Kereaktifan logam Na disebabkan karena elektron kulit terluar inti terikat
secara lemah, sehingga mudah terlepas. Selain itu logam Na merupakan reduktor dan dapat
mereduksi air dengan membentuk basa dan melepas hidrogen. Setelah dimasukkan logam
natrium larutan yang pada mulanya tidak berwarna berubah menjadi berwarna merah muda
karena adanya indikator pp. Indikator pp ini menandakan bahwa larutan tersebut adalah
larutan basa (NaOH). Jadi, dari percobaan dapat dibuktikan bahwa , sesuai dengan sifatnya
Natrium (Na) sangat reaktif terhadap oksigen (O2) dan air (H2O). Kereaktifan logam Na
disebabkan karena elektron kulit terluar inti terikat secara lemah, sehingga mudah terlepas.
Selain itu logam Na merupakan reduktor dan dapat mereduksi air dengan membentuk basa
dan melepas hidrogen. Secara sederhana, reaksi ini dapat dituliskan dengan :
Na + 2H2O ---> Na(OH)2 + H2
Pada perlakuan yang kedua yaitu untuk mengamati sifat-sifat logam alkali tanah. Pada
perlakuan ini logam magnesium (Mg) sebagai sampel dipotong sebesar kotak kecil
dimasukkan ke dalam air yang sudah berisi 2/3 aquades dari gelas kimia yang ditambahkan 3
tetes

pp,

setelah

diamati

tampak

logam

Mg

tidak

larut

dalam

air.

Secara

sederhana,reaksinyadapatditulisdengan:
Mg+2H2O--->Mg(OH)2+H2
Juga disebutkan dalam literatur bahwa logam alkali tanah (logam Mg) bila beraksi dengan air
akan membentuk basa dan gas hidrogen (Michael Purba : 2006). Perlu diperhatikan logam
magnesium bereaksi sangat lambat dengan air dingin dan sedikit lebih baik dengan air panas
(Keenam, 1979). Karena pada faktanya dengan air panas larutan tersebut akan berubah merah
muda karena air tersebut mengandung basa memang agak lama berubahnya karena harus
dipanaskan terlebih dahulu.

VII. KESIMPULAN

Dari serangkaian percobaan, maka dapat disimpulkan tentang sifat-sifat logam alkali
dan alkali tanah antaralain sebagai berikut

1. Logam alkali
a. Memiliki kereaktifan yang sangat tinggi.
b. Jika bereaksi dengan air akan membentuk basa kuat dan gas H2.
2. Logam alkali tanah
a. Memiliki kereaktifan yang rendah,
b. Membentuk senyawa basa lemah dan gas H2 jika bereaksi dengan air.

VIII. PERTANYAAN DAN JAWABAN


Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa natrium bereksi dengan air
membentuk NaOH dan gas H2. Magnesium bereaksi lebih lambat dengan air biasa dan jika
ingin melihat hasil reaksinya harus dipanaskan terlebih dahulu karena dengan air panas akan
lebih cepat dan akan membentuk gas H 2 dan Mg(OH)2, tetapi masih masih jauh lebih lambat
dibandingkan dengan reaksi natrium yang dengan air biasa pun langsung dapat terlihat hasil
reaksinya.

XI. DAFTAR PUSTAKA


Purba, Michael. 2006. Kimia SMA XII. Jakarta. Erlangga.
http://widiyaka.blogspot.com/2013/02/kereaktifan-logam-natrium-dengan-air.html
http://opukadafi.blogspot.com/2010/05/percobaan-v-logam-alkali-dan-alkali.html

Anda mungkin juga menyukai