Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN F5

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular

PENYULUHAN TBC
DI DESA JUDAN

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Program Internsip

USAHA KESEHATAN MASYARAKAT


DOKTER INTERNSIP INDONESIA

Disusun Oleh :
dr. Ekki Dita Anggariksa

Pusat Kesehatan Masyarakat Kapuan


Kabupaten Blora Jawa Tengah
Periode Maret 2016 Juli 2016

LATAR
BELAKANG

Kemajuan diberbagai bidang kehidupan terjadi sebagai


akibat dari proses industrialisasi dan modernisasi. Hal ini turut
merubah pola hidup masyarakat yang pada akhirnya berdampak
pada berubahnya pola penyakit di masyarakat. Pada sisi lain
pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam hal melakukan
pencegahan terhadap penyakit infeksi masih minim. Di tambah
lagi dengan factor lingkungan yang kurang mendukung sehingga
pada akhirnya penyakit infeksi masih menjadi masalah dan
menjadi factor yang turut menentukan derajat kesehatan
Masyarakat. Salah satu penyakit infeksi yang masih menjadi
masalah kesehatan di masyarakat adalah penyakit paru-paru
khususnya Tuberculosa Paru (TB Paru).
Kerugian yang diakibatkannya sangat besar, bukan hanya
dari aspek kesehatan semata tetapi dari aspek social maupun
ekonomi. Dengan demikian TB Paru merupakan ancaman
terhadap cita-cita pembangunan meningkatkan kesejahteraan
rakyat secara menyeluruh. Karenanya perang terhadap TB Paru
berarti perang terhadap kemiskinan, ketidakproduktifan, dan
kelemahan terhadap TB. Laporan TB dunia oleh WHO yang
terbaru

(2006),

masih

menempatkan

Indonesia

sebagai

penyumbang terbesar nomor 3 di dunia setelah India dan Cina


dengan jumlah kasus baru sekitar 539.000, dan jumlah kematian
sekitar 101.000 pertahun. (pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis, Depkes, Jakarta 2006) Diperkirakan sekitar
sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh mycobacterium
tuberculosis, Pada tahun 2005 diperkirakan ada 9 juta pasien TB
dan 98% kematian akibat TB di dunia, terjadi pada Negaranegara berkembang.
Situasi TB di dunia semakin memburuk, jumlah kasus TB
meningkat dan banyak yang tidak berhasil disembuhkan,
terutama pada Negara yang dikelompokkan dalam 22 negara
dengan masalah TB terbesar (high burden countries), menyikapi

hal tersebut, pada tahun 1993, WHO mencanangkan TB sebagai


kedaruratan dunia (global emergency). Hal ini yang mendasari
dilakukannya penyuluhan TBC di wilayah kerja puskesmas
Kapuan.
PERMASALAHAN

Tingginya temuan penyakit TBC di wilayah kerja puskesmas


kapuan

akibat

kurangnya

pemahaman

dan

pengetahuan

PERENCANA

masyarakat tentang penyakit TBC.


Pada pelaksanaan pertemuan ini, tim Puskesmas Kapuan

AN DAN

mengumpulkan warga masyarakat dan kader di salah satu rumah

PEMILIHAN

warga di desa Judan. Pertama akan dilakukan pemberian materi

INTERVENSI

tentang pengenalan penyakit TBC dari awal perjalanan penyakit,


pengobatan

sampai

pencegahan

penularannya.

Presentasi

dilakukan dengan menggunakan media cetak brosur. Setelah


dilakukan presentasi, masyarakat diberikan kesempatan untuk
bertanya dan menanggapi bagian yang kurang mengerti. Setelah
itu masyarakat diajak berdiskusi tentang penyakit TBC.
PELAKSANA

Acara dilakukan di salah satu rumah warga setempat di Desa

AN

Judan, tanggal 14 Mei 2016 pukul 9.00. Dihadiri oleh warga


masyarakat, petugas puskesmas, dan kader masyarakat.
Ururan Jalannya acara di desa Judan:
1. Pembukaan dilakukan oleh perwakilan tim puskesmas
2. Perkenalan tim puskesmas kapuan.
3. Pengisian materi seputar TBC mulai dari awal perjalanan
penyakit, penularan, pengobatan dan pencegahannya.
4. Sesi tanya jawab dan diskusi tentang penyakit TBC
5. Penutupan
Salah satu hasil pertemuan ini adalah masyarakat
menjadi mengerti dan paham tentang penyakit menular TBC
dari awal perjalanan penyakit, penularan, pengobatan, dan
pencegahan. Masyarakat juga diminta berperan aktif dan lebih
peduli apabila di lingkungan sekitar menemukan warga yang
menunjukkan gejala penyakit TBC.

MONITORIN
G DAN
EVALUASI

Pada umumnya, kegiatan berlangsung dengan lancar,


tidak ada kendala yang berarti. Para warga antusias untuk
mendapatkan

penyuluhan

dari tim puskesmas

Kapuan.

Beberapa warga juga antusias bertanya tentang materi yang


disampaikan. Diharapkan dengan acara penyuluhan ini deteksi
awal

penyakit

TBC

dapat

dilakukan

sehingga

dapat

mengurangi angka penularan dan kekambuhan penyakit TBC,


Sehingga angka kejadian TBC di desa Judan dapat menurun.
Komentar/Umpan balik

Peserta
dr. Ekki Dita Anggariksa

Kapuan, Juni2016
Dokter Pendamping
dr. Budy Cahyany Halimatun N

Anda mungkin juga menyukai