Anda di halaman 1dari 1

Kateter uretra tidak boleh dipasang pada penderita trauma yang dicurigai

adanya
cedera uretra yang ditandai antara lain keluarnya darah dari uretra, hematom
yang luas daerah
perineal serta adanya perubahan letak prostat (pada pria) pada colok dubur.
Pemasangan
kateter pada keadaan ini ditakutkan akan terjadi salah jalur melalui cedera
maupun menambah
parahnya cedera.

Salah satu pemandu yang tepat untuk mengarahkan dan menentukan adanya gejala obstruksi akibat pembesaran
prostat adalah International Prostate Symptom Score (IPSS). Skor ini berguna untuk menilai dan memantau
keadaan pasien BPH. Analisis gejala ini terdiri atas 7 pertanyaan yang masing-masing memiliki nilai 0 hingga 5
dengan total maksimum 35 (lihat lampiran kuesioner IPSS yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia).
Kuesioner IPSS dibagikan kepada pasien dan diharapkan pasien mengisi sendiri tiap-tiap pertanyaan. Keadaan
pasien BPH dapat digolongkan berdasarkan skor yang diperoleh
adalah sebagai berikut.
o Skor 0-7: bergejala ringan
o Skor 8-19: bergejala sedang
o Skor 20-35: bergejala berat.

Anda mungkin juga menyukai