KANKER PARU-PARU
Oleh:
Hamidatu Ulfiyah
Disusun Oleh :
Anis Kurniah
156410009
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Stase keperawatan Medikal Bedah
pada Tn. P dengan Karcinoma Bronkogenik di Ruang 26 Paru Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. SAIFUL ANWAR MALANG, disusun sebagai syarat dalam pemenuhan tugas pendidikan
profesi Ners STIKES ICME JOMBANG ini telah disetujui dan disahkan pada :
Hari
Tanggal
Jam
:
Malang,
Juni 2016
Mahasiswa
(Anis Kurniah)
Dosen
Pembimbing
Pembimbing Ruangan
Mengetahui,
Kepala Ruang 24 C
KANKER PARU-PARU
A. Definisi
Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup
keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer) dan metastasis tumor di paru (Suryo,
2010). Metastasis tumor di paru adalah tumor yang tumbuh sebagai akibat penyebaran
(metastasis) dari tumor primer organ lain. Definisi khusus untuk kanker paru primer yakni
tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus. Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel
kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru-paru dapat disebabkan oleh sejumlah
karsinogen, lingkungan, terutama asap rokok.( Suryo, 2010).
Karsinoma bronkogenik atau kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang
berasal dari saluran pernafasan Di dalam kepustakaan selalu dilaporkan adanya
peningkatan insiden kanker paru secara progresif, yang bukan hanya sebagai akibat
peningkatan umur rata-rata manusia serta kemampuan diagnosis yang lebih baik, namun
karsinomabronkogenik memang lebih sering terjadi (Alsagaff&mukty, 2002).
B. Klasifikasi
Pembagian praktis untuk tujuan pengobatan (Sudoyono, 2007).
1. SCLC (small ceel lung cancer)
Karsinoma sel kecil biasanya terletak di tengah di sekitar percabangan utama
bronki.Karsinoma sel kecil memiliki waktu pembelahan yang tercepat dan prognosis
yang terburuk dibandingkan dengan semua karsinoma bronkogenik.Sekitar 70% dari
semua pasien memiliki bukti-bukti yang ekstensif (metastasis ke distal) pada saat
diagnosis, dan angka kelangsungan hidup 5 tahun kurang dari 5%.
Gambaran histologi karsinoma sel kecil yang khas adalah nominasi sel-sel kecil hampir
semuanya diisi oleh mukus dengan sebaran kromatin dan sedikit sekali/tanpa
nukleoli.Bentuk sel bervariasi dan fusiform, poligonal, dan bentuk seperti limfosit.
2. NSCLC (non small cell lung cancer)
Karsinoma Epidermoid/ Karsinoma Sel Skuamos
Perubahan karsinoma sel skuamosa biasanya terletak sentral di sekitar hilus, dan
menonjol ke dalam bronki besar.Diameter tumor jarang melampaui beberapa
sentimeter dan cenderung menyebar secara langsung ke kelenjar getah benig hilus,
dinding dada dan mediastinum.Karsinoma sel skuamos seringkali disertai batuk dan
hemoptisis akibat iritasi atau ulserasi, pneumonia, dan pembentukan abses akibat
obstruksi dan infeksi sekunder.Karena tumor ini cenderung agak lambat dalam
bermetastasis, maka pengobatan dini dapat memperbaiki prognosis.
Adenokarsinoma
dan IIB, tergantung ukuran tumor atau ada tidaknya sel kanker di kelenjar getah bening
sekitarnya.
- Stadium III: kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening dan bagian dada
diantaranya jantung dan paru. Pembuluh darah di bagian ini juga telah terkena. Kanker
mungkin juga telah menyebar ke leher bawah.
- Stadium IIIA: kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dada bagian tengah,
di sisi yang sama dimana kanker bermula.
- Stadium IIIB: kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di sisi dada yang
lainnya.
- Stadium IV: kanker telah menyebar ke paru lain atau bagian tubuh yang berbeda dan
tak dapat dihilangkan dengan operasi atau pembedahan.
Penderajatan internasional kanker paru berdasarkan sistem TNM
STAGE
Occult carcinoma
O
IA
IB
IIA
IIB
IIIA
IIIB
IV
Tx
Tis
T1
T2
T1
T2
T3
T3
Seberang T
T4
Seberang T
TNM
NO
NO
NO
NO
N1
N1
NO
N2
N3
Seberang N
Seberang N
MO
MO
MO
MO
MO
MO
MO
MO
MO
MO
Seberang T
Tis
T1
T2
T3
T4
Nx
N0
N1
N2
N3
: metastasis jauh
Mx
M0
M1
G. Komplikasi
1. Hemotorak
2. Pneumotorak
3.
4.
5.
6.
Efusi pleura
Empiema
Endokarditis
Metastasis sel kanker ke bagian tubuh lain
- Terapi endobronkial seperti krioterapi, terapi laser, atau penggunaan stent bisa
memulihkan gejala dengan cepat pada pasien dengan penyakit endobronkial yang
signifikan.
- Perawatan paliatif. Opiat terutama membantu mengurangi nyeri dan dispnea. Steorid
membantu mengurangi gejala nonspesifik dan memperbaiki selera makan. Dukungan
dari perawat, keluarga, dan spesialis perawatan sangat penting.
J. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d akumulasi sputum
2. Gangguan pertukaran gas b.d gangguan ventilasi perfusi
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia
K. Rencana keperawatan
No.
1.
Diagnosa keperawatan
Intervensi (NIC)
Ketidakefektifan
bersihan Tujuan: jalan napas bersih seteah Airway management/airway suctioning/chest fisioteraphy
- Buka jalan napas klien dan Posisikan pasien untuk memaksimalkan
jalan napas b.d sekresi diintervensi 1x24 jam
Dengan kriteria hasil (outcome):
ventilasi
dalam
bronki,
mukus Ronkhi (-)
- Pasang oral atau nasoparingeal untuk membuka jalan napasi jika
RR: 16-20 x/menit, sesak (-)
berlebih ditandai dengan:
diperlukan
DS:
- Keluarkan sekresi dengan penghisapan lendir
Pasien mengeluh batuk,
- Kaji dan pantau status pernapasan: suara napas, penurunan ventilasi,
mengeluh sesak
DO:
Terdengar ronkhi
RR 25 x/menit
Sputum berlebihan
goggle
Lakukan fisioterapi dada di area yang terdengar sputum: perkusi,
pengeluaran sputum
Berikan bronkodilator, mukokinetik, bila diperlukan/sesuai indikasi
2.
3.
gangguan
Ketidakeimbangan
kurang
dari
nutrisi Tujuan
klien
klien
Buka jalan napas serta monitor pola napas klien
Monitor kelemahan otot diafragma
Lakukan penghisapan lendir jika diperlukan
Monitor nilai PFT, kapasitas vital partikular, kekuatan maksiamal
dengan
yang diberikan
DS
Mengeluh mual, tidak nafsu
potasium, tinggi serat, dan tinggi kalori, sera pilih makanan yang
-
lembut
Kaji kebutuhan akan adanya pemasangan selang makan (NGT)
makan
DO
BB: 40kg, TB: 165 cm
Lila 20cm, tidak mau
makan/menghindari
makanan, membran mukosa
pucat
Daftar pustaka
Bulechek, Gloria M., Howard K. Butcher., Joanne McCloskey Dochterman. Nursing
Intervention Classification (NIC). USA: Mosby Eslivier, 2008.
Davey, Patrick. At a Glance Medicine. Jakarta: Erlangga.2005
Gleadle, Jonathan. History And Examination At A Glance. Jakarta: Erlangga, 2007.
Johnson, Marion et al. NOC and NIC Linkages to Nanda-1 and Clinocal Conditions:
Supporting Critical Reasoning and Quality Care Third edition. USA: Mosby
Eslivier, 2012
NANDA Internasional. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014