B.
LH
FSH
246810
12
14
16
18
20
22 4
26
28
FollicularLuteal
Phase Phase
Estrogen
Progesterone
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28
Page
D.
C.
Rumus Perkiraan
Waktu Persalinan
Pemeriksaan
Kehamilan
Pemeriksaan
Alat Doppler
BJJ
Stetoskop
Laennec BJJ
USG
E. LEOPOLD
Leopold 1
Leopold 2
Leopold 3
Leopold 4
Menentukan bagian janin
Menentukan letak punggung
Menentukan bagian terendah
Menentukan bagian
pada fundus & tinggi fundus dan ekstremitas janin pada
janin di jalan lahir6)
terendah janin masuk jalan
6)
6)
(umur kehamilan).
kedua sisi perut ibu.
lahir atau belum6)
Hasil Pemeriksaan Bokong janin masa
Punggung keras,
Bokong janin masa nodular Kepala terasa tonjolan
nodular besar dan lunak
resisten, kaku, & cembung
besar dan lunak
kepala, bulat
Kepala keras, bundar, dan Ekstremitas (bagian kecil) Kepala keras, bundar, dan
Disvergen bagian
ballottable
kecil, tdk teratur, dpt
ballottable
terendah belum masuk
6),9)
o
Tonjolan
kepala
berada
Usia kehamilan (lihat gambar
jalan lahir
gerakkan
disisi sama dengan bagian Convergen bagian
B).6),9)
keci (kepala fleksi)
terendah janin sdh
bagian terendah janin
masuk jalan lahir 6),9)
6)
vertex
o Kepala janin berada disisi
sama dgn punggung
kepala ekstensi9)
o Bagian terbawah janin
(kepala) kaku kepala
telah terfiksasi di panggul9)
Tujuan
Page
Fase laten
Fase aktif
6)
pembukaan/dilatasi serviks
kontraksi teratur,
Dilatasi 4-10 cm,
dilatasi s/d 3 cm,
kontraksi kuat tiap
kontraksi lemah,
3-5 menit, durasi
durasi 20-40
40-60 detik6)
detik6),12)
Tindakan obsterik
fisiologis
Kala II
Kala III
Pengeluaran janin 6)
Pengeluaran plasenta6)
Dilatasi 4-10 cm, kontraksi - Dilatasi maksimum 8-10 cm,
kuat 3-5 menit, durasi 40-60
kontraksi memuncak
Berlansung
6-15 menit setelah
detik , dilatasi anus, keluar
6)
janin keluar6)
cairan mukus atau darah
- Ukuran uterus mengecil12)
Oksitosin 10 unit
Rawat tali pusat
Kateterisasi
Lahirkan plasenta
Periksa kelengkapan
plasente
Periksa perdarahan atau
jaringan yang tertinggal di
dalam rahim
Periksa kontraksi uterus6)
Kala IV
hemostasis6)
Kontraksi mengejan,
perineum menonjol, anus
membuka, crowning
Perdarahan 500 ml6)
Page
Komplikasi
Tindakan
obstektif
patologis
1. Kekakuan vagina
2. Disfungsi uterus 1)
1. Retensio plasenta,
restplasenta, atoni
plasenta
2. perdarahan dan
kontrakisi (-)
3. inversio uteri1)
1. Oksitosin
2. pitocin
3. Reposisi
Konservatif
aktif
janin mati
janin hidup
janin mati
janin hidup
rvaginam dgn
induksi
oksitosin
sesarea
partus
pervaginam
dgn induksiseksio
oksitosin
letak lintang
letak lintang
letak memanjang
letak memanjang
(gambar 2)
USG
Tujuan
1. mendeteksi sel prekanker
& sel kanker pada
serviks,
2. mengevaluasi respon
kemoterapi atau terapi
radiasi terhadap
serviks.19)
1. Uterus : membedakan
kista, massa padat, atau
massa kompleks,
melokalisasikan bebas
cairan dan proses
inflamasi.
Indikasi
Terjadi keputihan,
terutama pasien dengan
IUD & pendarahan
abnormal19)
Hasil Pemeriksaan
Ciri-ciri sel abnormalnya terlihat dibawah
mikroskop: atipikalitas sel dan nucleus
hyperkromatik, hilangnya maturasi di
epitel19)
Uterus
1. Mioma uteri : lesi hipoekoik (pada
submukosum), intramural, sebserosum.
2. Inkompetensia serviks :
- Di luar kehamilan (servikal terbuka >
8 mm & panjang serviks < 4 cm.
- Pada kehamilan : selaput ketuban
menonjil ke dalam ostium uteri
internum dan kanalis servikalis
Interpretasi
Kanker serviks
2. Ovarium : besarnya
ovarium, baik kista
ovarium maupun lesi
padat, 18)
3. Kehamilan :
memperlihatkan posisi,
bentuk, dan ukuran dari
fetus maupun plasenta.
KOH 10%
Patensi tuba
Infeksi Bakteri
2. Infeksi Jamur (Candida, sp
& streptococcus group B)
3. Infeksi Chlamydia
Infertilisasi (terjadi
penyumbatan tuba fallopi)
Page
Inspekulo
Mendeteksi adanya
Hcg19)
kolposkopi
Servigrafi
1. Mengidentisfikasi adanya
lesi prekanker pada
serviks.
2. Mengambil foto dan
specimen buat biopsy.8)19)
Mendeteksi adanya kanker
serviks19)
H. KONTRASEPSI
Jenis
Hormonal
Indikasi
Wanita yang tidak ingin
menggunakan implant, IUD,
dan kontap.6)
infertilitas19)
Dilakukan pada ibu hamil
muda atau ibu yg memiliki
lesi pada vagina19)
Wanita usia produktif yang
terlambat menstruasi > 3
hari19)
Lesi vagina & serviks,
wanita yg ibunya
menerima dietilstilbestrol
selama kehamilan.
Setelah Paps Smear.19)
Adanya lesi pada vagina &
terjadinya keputihan.19)
Kanker serviks.
Kanker serviks
Kanker serviks18).19)
Implan
IUD
Wanita ingin kontrasepsi
Wanita yang tidak bisa
jangka panjang, tapi tidak mau menggunakan pil yang
menggunakan
mengandung estrogen dan
IUD atau kontap, & tidak
menggunakan alat kontrasepsi
boleh menggunakan pil yg
dalam jangka panjang tapi tidak
6)
mengandung estrogen
permanent. 6)
Kehamilan, penderita penyakit 1. Relative : mioma uteri,
Kehamilan
Kontap
Istri berumur > 25 thn,
Suami berumur > 30 thn
anak berjumlah 1-3 org6)
Cara kerja
dipengaruhi estrogen,
penyakit hati,
tromboflebilitis, trombo
emboli, kelainan serebrospinalis, DM, & kehamilan.
2. Relatif : depresi, migraine,
mioma uteri, hipertensi,
oligomenorea &
amenorea6)
Menghalangi terjadinya
ovulasi, menambah
kekentalan serviks,
menghalangi inplantasi
ovum, mengubah kecepatan
transport ovum melalui tuba.
6)
Keuntungan
6)
Efek samping
Page
KELAINAN OBSGIN
A. GENITAL PROLAPS
Cystocoele
Rectocoele
Uterocervical prolaps
Definisi
Turunnya area basis kandung
kemih yang biasanya terjadi
bersama urethrocele (turunnya
dinding anterior vagina yang
menyatu dengan uretra)1), 6)
Etilogi
Obesitas, batuk kronis, dan
konstipasi meningkatkan
tekanan intrabdominal1) ,6)
Manifestasi Klinis
Peningkatan frekuensi
berkemih & inkontinensia
urin1) ,6)
Terapi
- Konservatif
- Bedah1), 6)
Bedah
Posterior colporrhaphy
pembuangan mukosa
posterior vagina6)
Page
B. ABNORMAL POSISI
Defenisi
Etiologi
Presentase Wajah
Janin dengan presentasi wajah,
dimana kepala bayi hiperekstensi.
diagnosis dengan pemeriksaan dalam
(vaginal touche) dan palpasi bagian
muka; mulut, hidung, tulang pipi,
tonjolan orbita. 3)
Kehamilan kembar
Pelvis ibu yang datar atau sempit
bayi besar
Malformasi congenital pada bayi
Peningkatan kekuatan otot dibelakang
leher janin
Tali pusar yang melingari leher janin3)
14)
Manifestasi
Klinis
Terapi/ Penanganan
Presentase Sungsang
Janin dengan presentasi bokong. 3)
Uterus abnormal
Kurangnya cairan ketuban
Kehamilan kembar
Multiparitas
Prematuritas
Hidroamnion
Panggul sempit
Plasenta previa3) 14)
Presentasi Melintang
Tulang belakang bayi terletak tegak lurus
dengan tulang belakang ibu. 3)
Presentasi dahi
Kepala janin berada diantara
tonjolan orbita dengan ubunubun besar tampak pada pintu
atas panggul3)
- Kehamilan kembar
- panggul sempit
- multiparitas, relaksasi berlebihan dinding - janin besar
- anensefalus3) 14)
abdomen
- Plasenta previa
- Cairan ketuban berlebihan
- Panggul yang tidak memadai
- tumor panggul
- kongenital malformasi uterus seperti
septum. 3) 14)
- Pada fundus teraba batok kepala - Letak punggung bayi yang tegak lurus - Dada janin teraba seperti
- Kehamilan terasa penuh dibagian
dengan tulang belakang ibu
punggung
- Kepala fetus teraba pada bagian lateral - Denyut jantung janin
atas
- Pergerakan terasa dibagian bawah14)
abdomen ibu
terdengar jelas
- Tinggi fundus lebih rendah dibanding
- pemeriksaan dalam teraba
lebarnya14)
sutura frontalis14)
-
Page
C. KEHAMILAN DELIVERY
Definisi
Hiperemesis
Mual muntah berlebih yang
gravidum
mengganggu aktivitas dan
membuat keadaan umum
menjadi buruk4) 6)
Kelahiran
premature
Kelahiran post
mature
Etiologi
- Faktor predisposisi
Primigravida, overdistensi
rahim; hidramnion,
kehamilan ganda, estrogen
dan HCG tinggi, mola
hidatidosa
- Faktor organik :
Masuknya vili khorialis
dalam sirkulasi maternal ,
perubahan metabolik akibat
hamil, resistensi yang
menurun dari pihak ibu,
alergi
- Faktor psikologis4) 6)
Melahirkan bayi yang
Preeklamsia
premature < 36 minggu1) 7)
gawat janin
pertumbuhan janin
terhambat
ablasio placenta
kematian janin
plasenta previa
terapi obat faginosis
bacterial (metrodinazol) 1) 7)
Bayi yang lahir setelah
Stress
kehamilan memasuki minggu
Kurangnya air ketuban
ke-42 (post dates) 1) 7)
Insufisiensi plasenta 1) 7)
Manifestasi klinis
Tingkat 1
muntah terus, malaise, anoreksia,
BB menurun, nyeri epigastrium,
denyut nadi meningkat, TD sistol
meurun, turgor kullit menurun,
lidah kering, & mata cekung.
Tingkat 2
Apatis, nadi lemah & cepat,
hipotensi, oliguria, dan napas
berbau aseton
Tingkat 3
Somnolen-koma, muntah
berhenti, nadi lemah, suhu
meningkat, TD turun drastis. 4) 6)
Ibu :
lewat tanggal kehamilan
yang memanjang patologis
gerakan janin yang jarang
Penanganan
Pencegahan
Makan sedikit tapi sering,
Medikamentosa
Kalori parenteral (glukosa 5%
dalam RL 2-3L/hari), vitamin B1
dan B6, antiemeti (metoklopramid
3x1 tablet, 1tablet: 10mg) 4) 6)
Ruptur membran
premature
Kehamilan
ektopik
Vasa previa
Penipisan abnormal
segmen bawah uterus
Trauma
Anomali 18)
Factor dalam lumen usus
Kehamilan yang hasil konsepsi
Endosalpingitis
berimplantasi dan tumbuh di
Hipoplasia uteri lumen
luar endometrium cavum
tubah sempit dan
uteri10)11)
gangguan fungsi silia
endosalping
Operasi plastic tubah
dan sterilisasi tdk
sempurna
Factor dinding tuba :
Endometriosis tuba
Divertikel tuba
congenital
Factor diluar dinding tuba
Tumor
Perlekatan peritubal dgn
distorsia
Factor lain :
Migrasi luar ovum
Fertilisasi in vitro 10)11)
Terjadi pada insersi velamentosa Plasenta bilobus
apabila sebagian dari pembuluh Plasenta letak rendah
janin di selaput ketuban
Kahamilan multiple
anak :
kulit keriput mengelupas
lebar
badan kurus
kuku cukup panjang 1) 7)
Amenorea
Nyri perut bagian bawah
Perdarahan per vaginam
Pada pemeriksaan dalam :
Nyeri goyang portio, kavum
Douglasi menonjol10)11)
Laparotomi
Kedaan syok atasi syok
Salpingektomi/
Salpingostomi/ reanastomosis
tuba
Methotrexate 1 mg/kg IV dan
citrovorum factor 0,1 mg/kg
IM selang-seling tiap hari
selama 8 hari (bila kehamilan
dipars ampularis tuba belum
pecah, diameter kantong
gestasi 4 cm, perdarahan <
100 mL & TTV baik) 10)11)
Page
Plasenta previa 1) 4)
Cervical
inkompeten
Terpapar dietilstilbestrol1) 7)
Surveillance continue
Bedah 1) 7)
Polihidraamnion
Anomaly janin
Diabetes ibu
Gestasi multijanin 3) 14)
Amniosentesis Terapeutik
Amniotomi
Indometasin 1,5-3 mg/kgBB (ibu)
Kematian fetus
Ruptur perineum
Rupture serviks
Kelainan letal
Infeksi
Malformasi
Hambatan pertumbuhan
janin13)
Solusio plasenta
Robek atau koyaknya jaringan Multiparitas perineum
perineum17)
Janinya besar17)
Robekan pada serviks 17)
Anomaly serviks 17)
jantung janin1) 4)
Dispnea
Edema
Oligouria berat
Distensi 3) 14)
Penurunan kadar estrogen
dalam urin
Pengiktan tali pusar dengan
janin dan plasenta dibiarkan in
situ penurunan estrogen
plasenta13)
Perineum sempit
Perineum kaku17)
perdarahan dan dapat menjalar ke
segmen bawah uterus17)
3) 14)
Pemeriksaan antibody
antifosfolipid (tdk dianjurkan
wanita yg mengalami kematian
fetus trimester tiga tanpa sebab) 13)
Episiotomy mediolateral17)
Robekan uteri 17)
Defenisi
Etiologi/
Faktor
resiko
Tekanan Darah
Hipertensi Gestational
Hipertensi Preeklampsia
Hipertensi Eklampsia
TD 140/90 mmHg tanpa
TD 140/90 mmHg disertai
TD 160/110 mmHg
proteinuria dan edema
proteinuria dan/atau edema
disertai proteinuria
patologis3)4)
patologis 3)4)
dan/edema patologik dan
kejang3)4)
Gangguan Kardiovaskular :
- kapiler dan vasospasme
- Usia <25 tahun
Hipertensi
&
- Primigravida tua
Relaksasi arteri & dilatasi
- Hiperplasentosis ;
trombositopenia
vena
strok volume ,
Lesi
glomerulus
proteinuria
kehamilan kembar
Heart rate , Cardiac out put
3)4)
- nerosis, iskemik, & edema
3)4)
nyeri epigastric kuadran
kanan atas3)4)
Hipertensi Superimposed
Semua gangguan hipertensi
kronik dimana TD sebelum
hamil yaitu 140/90 mmHg3)4)6)
-
Diabetes Melitus
Diabetes Melitus Gestational
Intoleransi insulin ringan
maupun berat yang terjadi/
pertama kali ditemukan saat
kehamilan12)15)
- Perubahan hormonal dan
metabolik (normal)
- jumlah & fungsi insulin ibu
tidak normal
- Peningkatan resistensi insulin
& penurunan uptake
glukosa12)15)
Page
Terapi
3.
- Proteinuria ( 300
mg/24jam atau 3+
pada dipstick)
- Edema paru
- Koma
- Sakit kepala hebat
- Oliguria,diuresis
<400ml/24jam
- Kejang3)4)
O2 nasal kanul 46L/menit , MgSO4
Dalam infus dekstrose
5% sebanyak 500cc tiap
6 jam. 3)4)
TD meningkat pada
Uji Protein
Proteinuria
Proteinuria
kirim
infeksi (+)
Tangani dengan
antibiotik kemudian
cekkembali sesuai
Ukur
Infeksi (-)
Suspek
menurun
Pre
TD
Ulangi analisis
urin dan uji
Page
darah
untuk
preeklampsi
konfirmasi
apakah ada
riwayat
Proteinuria
konfirmasi
kelainan ginjal
Diagnosis pre-
Tidak ditemukan
penyebab sekunder
(ginjal)
Diagnosis
hipertensi
Atoni
Kegagalan kontraksi
uterus. 5)12)
Defenisi
1.
2.
Etiologi
3.
Riwayat pembedahan
fundus/korpus uterus
Induksi dengan oksitosin
yang sembarangan atau
persalinan yang lama.
Presentasi abnormal
(terutama terjadi
penipisan pada segmen
bawah uterus). 17)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Disfungsi uterus
Usaha mempercepat
kala 3
Anastesi yang dalam
dan lama
Overdistensi uterus
Multi paritas
Moima uteri5)12)
Inersia
kelainan his yang tidak
adekuat
Primer : terjadi pada fase awal
laten
Sekunder : terjadi pada fase
aktif, kala I dan kalaII12)
- Multipara
- Kelainan letak janin
- Disproporsi sefalopelvik
- Kehamilan ganda
- Hidramnion
- Anemia
- Primipara12)
Kontraksi premature
Kontraksi sebelum waktu
kelahirannya1)14)
Preeklamsia
gawat janin
pertumbuhan janin
terhambat
ablasio placenta
kematian janin
plasenta previa
terapi obat faginosis
Endometriosis
Terdapatnya jaringan
endometrium diluar uterus.
Lokasi tersering di pelvis dan
peritoneum12)
Teori implantasi:
implantasi sel endometrium
akibat regurgitasi trans tuba
saat menstruasi
Teori metaplasia:
Metaplasia sel potensial
menjadi endometrium
Teori induksi:
Page
bacterial
(metrodinazol) 1)14)
Manifestasi
Klinis
Terapi
- Distres janin
bradikardi janin
- Perdarahan pervaginam >
500 ml17)
- Perdarahan pervagina
setelah plasenta dan
janin lahir
- Konsistensi rahim
lembek
- Tanda-tanda shyok5)12)
Dispareunia
Dismenorea
Nyeri waktu defekasi (pd
waktu haid)
Nyeri panggul kronik
Poli- dan hipermenorea
Infertilitas/ Subfertilitas12)
Kehamilan
Observasi & analgesic
Pemberian estrogen dan
progesterone
Pemberian androgen
Pemberin danazol
Pembedahan12)
F. KELAINAN PLASENTA
Plasenta previa
Solutio plasenta
Abruptio plasenta
Retensio Plasenta
Page
Defenisi
Etiologi/
Faktor
resiko
Manifestasi
Klinis
Terapi
Merokok
pengunaan narkotik
Trauma pada perut
Korioamnionitis
Ketuban pecah dini
Preeklampsia
Nutrisi buruk
Usia ibu > 35 tahun4)9)
1.
2.
3.
4.
5.
Bed rest
Cek TTV Ibu/Janin
Infus RL/darah (jika perlu), O2
masker
Antisipasi DIC
Bedah emergency4)9)
G. KELAINAN PERDARAHAN
Perdarahan Uterus
Anemia megaloblastik
DVT
Page
Sindrom HELLP
Disfunsional
Perdarahanuterus
- Primer
Perdarah 500 ml
abnormal yang terjadi
setelah melahirkan
Defenisi
didalam maupun diliuar
pervagina atau >1000
siklus haid tanpa
mL setelah melahirkan
kelainan saluran
dengan cesarean dalam
reproduksi6)6)8)
waktu < 24 jam setelah
melahirkan janin
- Sekunder
Perdarahan yang
terjadi antara 24 jam 6
minggu setelah
melahirkan3)
- PUD ovulatory
- Atoni uterus (90%)
Gangguan mekanisme - Ruptur uterus
- Inversi uterus
hemostasis (faktor
- Abnormal plasenta
pembekuan) pada
(accreta, increta, atau
endometrium
Etiologi
percreta)
- PUD anovulatory
- Retained plasenta
Ganggaun poros
hipotalams-hipofisis- - Trauma jalan lahir
ovariumesterogen - Gangguan koagulasi
(DIC)
meningkat
- Multipel3)
proliferasi
endometrium
berlebihlapisan
endometrium
meluruhPUD6)6)8)
PUD ovulatory
Perdarahan nyata tetapi Manifestasi
Perdarahan teratur dan
berkala, tidak ada
Klinis
banyak
kontraksi uterus yang
>1tampon/hari)
terasa, dan kolaps
terutama pada tiga hari
kardivaskular. Dapat
pertama siklus haid.
terjadi shock, pucat,
PUD anovulatory
denyut nadi meningkat, Perdarahan tidak
dan hipotensi. 3)
teratur dan siklus haid
memanjang. 6)6)8)
Anemia akibat
berkurangnya
penyediaan besi untuk
eritropoesis,
mengakibatkan
kurangya
hemoglobin12)
Anemia akibat
defesiensi asam folat
mengakibatkan
gangguan sintesis DNA
pada erithrosit yang
ditandai sel
megaloblastik. 12)
Terbentuknya bekuan
darah pada pembuluh
darah vena. 12)
Kumpulan gejala:
Hemolysis, Elevated
Liver function, dan Low
Platelet count (HELLP)
sebagai komplikasi dari
preeklampsia/ eklampsia12)
Mual, muntah,
anoreksia yang
beratambah berat. 12)
Page
disfagia. 12)
Atoni uterus
- Terapi besi oral
- Pemberian asam folat
1. Kompresi Bimanual
ferrous sulphat 1 x
1mg/hari peroral
Interna (KBI)
200 mg selama 3
selama 1 minggu,
2. Kompresi Bimanual
bulan
diet yang bergizi,
Eksterna (KBE)
- Terapi besi parenteral
dan besi. 12)
3. Pemberian
Iron dextran
Uterotonika
kompleks
- Ergometrin 0,2mg
Kebutuhan besi (mg)
IM atau misoprostol
= (15-Hb sekarang)
600-100mcg
x BB x 2,4 + 500
- RL 500cc3)
mg12)
- Antikoagulan
- Bolus 4-6 g MgSO4 20%
Unfractionated
mencegah kejang
heparin (UHF)
- Hydralazine 5 mg tiap 15-20
dengan bolus 80
menit antihipertensi12)
IU/kg BB Intra Vena
dilanjutkan infus 18
IU/kg BB/jam
- Trombolitik
- Trombektemi
- Filter vena Kava
Inferior12)
DEFENISI
ETIOLOGI
Kelainan kromosom.
Endarteritis pada villi
koriales yang menghambat
oksigenisasi plasenta
Penyakit ibu :
pneumonia, tifus abdominalis,
pielonefritis, malaria,
Kelainan traktus
genitalis : inkompetensi
serviks, retroversi uteri,
MANIFESTASI KLINIS
-Amenorhe < 20 minggu
-Nyeri pingang
-Uterus membesar
-Serviks belum membuka
-Tes kehamilan positif
-uterus membesar sesuai usia
kehamilan12)14)
PEM. GINEKOLOGI
-
PENATALAKSANAAN
Inspeksi Vulva :
perdarahan pervaginam
-> tercium bau busuk
dari vulva
Inspekulo : perdarahan
dari CU, OU terbuka/
tertutup, jaringan keluar
dari ostium, jaringan
berbau busuk dari
ostium.
Colok vagina : porsio
terbuka/tertutup,
teraba/tidak jaringan
dalam cavum uteri, tidak
nyeri saat porsio
digoyang, tidak nyeri
pada perabaan adneksa,
Page
Abortus
Insipiens
Kelainan endokrin DM
Hipotiroidism
Retroversion uteri
Mioma uteri12)14)
Kelainan kromosom.
Penyakit ibu :
pneumonia, tifus abdominalis,
pielonefritis, malaria,
12)14)
-Perdarahan masif
-Serviks terbuka
-Uterus sesuai usia
kehamilan
-kram/ nyeri perut bawah12)14)
Inspeksi vulva
Perdarahan vagina &
dilatasi vagina
Inspekulo Tidak
tampak hasil
konsepsi12)14)
Penyakit menahun
Kelainan traktus
genitalis : inkompetensi
serviks, retroversi uteri,
mioma uteri, dan kelainan
bawaan uterus
Kelainan endokrin DM
Hipotiroidism
Retroversion uteri
Page
Inkomplit
Abortiion
Komplit
Abortion
Mioma uteri12)14)
Sebagian jaringan janin Kelainan perkembangan konsepsi -Keram pada rahim disertai
sudah dikeluarkan dari Kelainan plasenta
perdarahan.
-Dilatasi serviks dan
uterus. Jika terjadi < 10 Faktor maternal
pengeluaran
minggu fetus & plasenta Kelainan traktus genitali12)14)
jaringan12)14)
keluar bersamaan dan >
10 minggu, keluar secara
terpisah. 12)14)
Pengeluaran seluruh
- Perdarahan menerus dalam
jaringan janin dari uterus waktu yang singkat
Usia ibu yang lanjut
- Nyeri yang terasa hingga
kurang < 20 minggu12)14)
serviks12)14)
Riwayat
kehamilan
sebelumnya yang kurang baik
Missed
Abortion
Riwayat
infertilitas
(tidak memiliki anak)
Infeksi
toxoplasma, dll)
Paparan
dengan
berbagai macam zat kimia
(rokok, obat-obatab, alkohol,
radiasi)
Kelainan
kromosom
(genetik) 12)14)
tidak diketahui, tetapi diduga
pengaruh hormone
progesterone12)14)
Inspeksi vulva
Perdarahan vagina &
dilatasi vagina
Inspekulo Tampak
hasil konsepsi12)14)
Inspeksi vulva
Perdarahan vagina &
tidak ada dilatasi
serviks
Inspekulo Jaringan
fetus sudah keluar
seluruhnya12)14)
transfusi darah
- Kuretase lalu suntikkan
ergometrin 0.2 mg IM
- Antibiotik12)14)
(cacar,
Gejala subyektif
kehamilan menghilang
Mammae agak
Inspeksi vulva
Perdarahan vagina &
Keluarkan jaringan
hasil konsepsi jika kadar
Page
konsepsi12)14)
Mola
Hidatidosa
Kehamilan abnormal
dimana hampir seluruh
vili korialisnya
mengalami perubahan
hidrofik
(dokter wajib hafal usia
kehamilan) 12)14)
Kehamilan
Ektopik
Implantasi dan
pertumbuhan hasil
konsepsi di luar
endometrium kavum
uteri10)11)
Salpingitis
Perlekatan Tuba
Kongenital Tuba
Endometriosis
Tumor mengubah bentuk tuba
Kelainan kromosom
Malformasi
Migrasi luar ovum
Pembesaran Ovarium
Unextruded Ovarium
Aborsi tuba
Pemakaian IUD10)11)
mengendor
Uterus mengecil.
tes kehamilan
negatif
USG
apakah
janin
sudah mati dan
besarnya sesuai berusia
kehamilan. 12)14)
Tinggi fundus uteri tidak
sama degan klinis
Pembesaran uterus lebih
besar dari umur kehamilan
Hiperemesis
Amenore dan tanda-tanda
kehamilan
Perdarahan pervaginam
berulang
Preeklampsia/ eklampsia
sebelum kehamilan 24
minggu12)14)
Inspekulo Jaringan
fetus belum keluar
seluruhnya
USG melihat
adanya fetus. 12)14)
fibrinogen baik
Bila usia kehamilan >
20 minggu dibantu dengan
dietilstilbestrol 3x5 mg lalu
infus oksitosin 10 IU dalam
dekstrose 5%.12)14)
pelvis. 10)11)
Page
Kehamilan
Ektopik
Terganggu
Migratio Externa
Hipoplasia lumen tuba sempit
gangguan fungsi silia
endosalping
Bekas radang pada tuba
perubahan pada endosalping
Difertikulum, tuba sangat
panjang
Gangguan fisiologis tuba
Abortus buatan10)11)
Vaginosis bacterial
Foreign body
Servisitis
Etiologi
Manifestasi klinik
Penatalaksanaan
INFEKSI DI LUAR KEHAMILAN
Leukorea,terdiri dari cairan
Pada wanita hamil
Infeksi Candidyasis
yang kadang bercampur lendir, Infeksi tricomonas :
Infeksi Tricomonas
dan menjadi mukopurulen,
Defisiensi estrogen
metrodinazol dosis tunggal
1),3)
disertai
rasa
gatal
dan
(menopause)
500mg setiap 12 jam
membakar. 1),3)
selama 5 hari1),3)
Factor-faktor yang mengubah
Sekret yang berbau, encer,
Metrodinazol atau
lingkungan asam normal di
putih sampai abu-abu, dan
klindamisisn, peroral atau
vagina menjadi keadaan basa.
melekat ke dinding vagina dan pervaginam selama 7 hari.
Dan pertumbuhan berlebihan
introitus. Tidak terjadi
Tapi obat2 ini dapat
Gardnerella vaginalis atau
peradangan. 1),3)
mengakibatkan persalinan
mobiluncus atau Mycoplasma
premature sehingga tidak
1),3)
hominis
dianjurkan pada wanita hamil
resiko tinggi. 1),3)
Benda-benda yang
Infeksi, leukorea yang berbau, Tergantung predileksi. 1),3)
dimasukkan ke dalam vagina
iritasi dengan perlukaan,
1),3)
atau uretra.
perdarahan. 1),3)
Luka kecil atau besar pada
serviks karena partus atau
Serviks merah,
membengkak, dan
Salpingitis
abortus menyebabkan
mengeluarkan cairan
masuknya bakteri
mukopurulen1),3)
(streptococcus,
stafilococcus), protozoa
(Tricomonas vaginalis) ke
endoserviks & kelenjarnya. 1),3)
INFEKSI DALAM KEHAMILAN
Bakteri, viral, fungal, &
Nyeri abdomen bawah, nyeri
1),3)
parasitic.
tekan adneksal, bising usus
Syphilis
Rubella
Cytomegali Inclusion
disease
Cytomegalovirus
Togavirus
rawat jalan
cefoxitin (2
cefoxitin (2
g IV)
clindamycin (900 mg IV) 1),3)
Penisilin G parental, dosis dan
Syphilis Kongenital
Dini : < 2 thn, gejala sumbatan lama pemberiannya tergantung
pada stadium dan manifestasi
hidung, bercak apda mukosa,
klinik. 1),3)
ruam makulopapular, &
kondilomata lata.
Lanjut : >2thn, gejala keratitis
interstisium, gigi Hutchinson,
tuli, osteitis, deformitas tulang,
guma, & neurosifilis. 1),3)
Selesma ringan, radang
Pencegahannya dengan
tenggorokan, demam,
pemberian vaksin postnatal
perbesaran kelenjar getah
bening, munculnya ruam
halus berwarna merah muda
yg dimulai di kepala &
menyebar menjadi bentuk
generalisata. 1),3)
Gejala infeksi virus nonTidak ada pengobatan spesifik,
spesifik : demam, salfingitis,
diterapi hanya berdasarkan
dan limfadenopati
simtomatik.
Hepatomegali &
Spenomegali1),3)
Page
Toxoplasmasmosis
AIDS
Gonorea
Candyloma
Acuminata
Hepatitis B
Toxoplasma gondii
Sulfadiazine dengan
pyrimethamine.
Human Immunodeficiency
Virus
Hepatitis B Virus
Neisseria Gonorrhoeae
1),3)
J. PUERPERIUM
Jenis
Definisi
Etiologi
Manifestasi klinis
Penatalaksanaan
Page
Mastitis
(3)
Peradangan payudara5),
12)
pengualaran asi
abses payudara
pengumpulan pus pada
payudara
demam (suhu diatas 34oC)
pembengkakan payudara
Kulit payudara kemerahan5),
kompres hangat
masase punggung
pemberian antibiotic
anal5), 12)gesic
12)
Endometritis (3)
Radang endom5),
12)
etrium
Infeksi C. trachomatis,
Neisseria Gonorrhoeae5), 12)
Cracked nipple
Inflammation of pelvis
(salpingitis,
pelviperitonitis,
perimetritis) (3)
Incontinence of urine
(5)
trauma persalinan
terapi antibiotic
menorrhagia
nyeri panggul ringan
edema dan hiperemi
endometrium
lokiometra
leukorea
suhu5), 12)
pembengkakan payudara dan
lesi pada puting.
bising usus
atau tidak
discharge5), 12)
hipoaktif
lanolin
nystatin
analgesic
sering menyusui bayi??
cefoxitin (2 g IM)
rawat jalan
cefoxitin (2 g IV)
rawat inap
urethrokel
kolporrhafia
anterior
desensus uteri
operasi
Manchester-Forthergill5), 12)
Page
Incontinence of faeces
(7)
Tidak mampu
mengontrol keluarnya
tinja dari anus 5), 12)
wanita dewasa
diarhe
trauma obstectic5),12)
lopheramide
Diphenoxylate
diet (lactose, fructose)
5),12)
Post-natal depression
(2)
Subinvolution of
uterus (4)
Depresi paska
persalinan
Pembesaran uterus/
gagalnya uterus kembali
pada bentuk normal
psikoterapi
member perhatian/empati
menangis, mudah
tersinggung
pelupa dan sedih
gangguan somatic
perubahan pola tidur,
konsentrasi, dan makan
Psikoterapi
dukungan lingkungan
peradangan uterus
perdarahan uterus
uterus lebih besar dan lunak
periode nifas
pemanjangan masa
pengeluaran lokhia
K. ONGKOLOGI OBSTETRI
Definisi
Fibroadenoma
mamae
Tumor
jaringan
lunak pada
mammae 20)
Etiologi/ Faktor
resiko
Nisbi aktivitas
estrogen meningkat
dan adanya lesi yang
mirip fibrocystic
change 20)
Manifestasi klinis
Tumor timbul
soliter atau
multiple
Mudah
digerakkan
Pemeriksaan
tambahan
USG & Biopsi
untuk
membedakan
antara kista atau
karsinoma
Page
Penanganan
Biopsy dan eksisi
dengan anastesi
lokal20)
Phyllodes
tumor
Tumor
- Mirip dengan
payudara, sel
fibroadenoma
20)
tumor berasal
dari
periductal
sel-sel
stroma
intralobular
20)
Cervical
carcinoma
Kanker yang
terjadi
didaerah
serviks, dapat
terjadi pada
epitel (paling
sering)
maupun
kelenjar yang
ada pada
serviks. 20)
Berbentuk licin
atau lobulated
Tumor bebas
jaringan payudara
sekitar
Tidak ada
perubahan pd
putting susu
Tidak nyeri
spontan20)
Terjadi pada wanita
dewasa (40-50
tahun)
Massa yang keras
dan mobile yang
cepat berkembang
membesar secara
asimetris
Massa berukuran 5
cm
Nyerinya
Dipengaruhi
menstruasi20)
mamae20)
Mamografi
USG
FNA
Biopsi
payudara :
komonen
stroma yang
bervariasi 20)
Page
Endometrial
carcinoma
Cracinoma of
ovary
Endometrial
hyperplasia
Proliferasi
- Esterogen yang
kelenjar
berlebih dari
endometrium
progestin
- Stimulasi esterogenik
yang
tanpa umpan balik
abnormal20)
negative20)
Perdarahan abnormal
uterus
20)
Sitologi
CT & MRI
menentukan
stadium klinis
Petanda tumor :
CA 125 & CA
19920)
- Terapi operasi
Histerosalphingekt
omi total
- Radioterapi20)
Biopsi
endometrium20)
Page
- Hysterectomy
(penanganan yang
tepat20)
(<2%)20)
Ovarian cyst
kantung berisi
cairan,
normalnya
berukuran
kecil, yang
terletak di
ovarium20)
Cystadenoma
Kista coklat (endometrioma)
Kista dermoid
Kista endometriosis
Kista hemorrhage
Kista Lutein
Kista polikistik ovarium20)
USG (abdomen
- Observasi
1-2 bulan hilang
atau transvaginal),
sendiri
kolposkopi
Operasi
screening, dan
Jika kista makin
pemeriksaan darah
membesar kista
(tumor marker atau
diambil dengan
20)
petanda tumor).
metode laparoskopi
atau laparotomi. 20)
20)
Nabothian cyst
Karsinoma
mamae
kista penuh
lendir pada
permukaan
serviks
uterus20)
Pertumbuhan
berlebihan epitel sel
gepeng yang
menyumbat
orifisium kelenjar
endoserviks di zona
transformasi. 20)
Genetik: BRCA-1
pada kromosom 17
& BRCA-2 pada
kromosom 13
Reproduksi: tidak
menyusui setelah
melahirkan
Kelainan kelenjar
mamae
Radiasi pengion
Diet dan gizi: tinggi
lemak & kalori20)
Tidak ada
Biasanya tidak
menimbulkan gejala
hingga diketahui
dengan pemeriksaan
inspekulo20)
Inspekulo
tampak adanya
kista pada dinding
serviks20)
- Mamografi
menampilkan
nodul yang yang
sulit dipalpasi
- USG tumor
kistik & tumor
padat
- MRI diagnosis
dini
- Petanda tumor
CEA
- Sitologi FNA
- Biopsi
(eksisi/insisi) 20)
Page
elektrokauter atau
cryotherapy untuk
menghappus
kista20)
- Bedah
Mastektomi
- Radioterapi
- Kemoterapi
- Terapi hormonal20)
- St IIb
- St IIIa
- St IIIb
- St IIIc
- St IV
Fibrocystic
change
Perubahan
menjadi
stroma
fibrosis baik
secara
mikrocyst
atau
makrokista
yang
menghasilka
n lumps 20)
Hyperplasia sel
epitel
T2N1M0 , T3N0M
T0N2M0, T1N2M0,
T2N2M0, T3N1-3M0
T4NapapunM0
TapapunN3M0
TapapunNapapunM120)
Page
- Kista
Cairan jernih
Follow up tiap 3
bulan
Massa residual
Biopsi eksisional
Cairan darah
biopsi eksisional
- Solid
Sel malignan
Terapi keganasan
Sel benigna
ulangi biopsi/
biopsi bedah
terbuka20)
Recommendation
Premenarchial
Post-menopausal
Reproductive Age
Surgical Intervention
Management
Surgical Intervention
Management
Clinical Differential
Daftar Pustaka
1. Abdul R, 2002, Ilmu Penyakit Obstetri dan Ginekologi, Guohua Soft, Tokyo.
2. Anthonius Budi. M, 2001, Kehamilan Ektopik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
3. Errol R.N & John O.S, 2001, Obstetrics and Gynaecology at a Glance, Blackwell Science, London.
4. F. Gary C. dkk, 2006, Obstetri Williams, EGC, Jakarta Vol. 1.
5. F. Gary C. dkk, 2006, Obstetri Williams, EGC, Jakarta Vol. 2.
6. Hanifa W, dkk., 2005, Ilmu Kebidanan Edisi kedua, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
7. Joan P, Alison B.P, & Brian A.M, 2003, Obstetrics and Gynaecology, Curchill Livingstone, London.
8. Murah Manoe dkk, 2002, Pedoman Diagnosa Dan Terapi Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
9. Rustam M.,2002, Sinopsis Obstetri Jilid 1, Penerbit Buku Kedokteran EGC.
10. www.medica store.com/kehamilan ektopik,kehamilan luar kandungan/page:1-4
11. www.medica store.com/kehamilan ektopik/page:1
12. Sarwono, P 2008, Ilmu Kebidanan, PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
13. Satish S.C. Rao, MD., Ph.D., F.R.C.P 2004, Diagnosis and Management of Fecal Incontinence, PP: 1585-1589, University of lowa Carver
College of Medicine, Lowa cuty
14. Evans, Arthur t. 2007. Manual of obstetrics, edisi 7. LWW : Philadelphia.
15. Rayburn, William F dan carey, J. christoper. 2006. Obstetric dan Ginekologi. Widya medika : Jakarta.
16. Kumar, Vinay, et al. 2007. Buku ajarpatlogi. EGC : Jakarta.
17. Sjamsuhidajat, R. dan jong, Winn de. 2005. Buku ajar Ilmu Bedah, edisi 2. EGC : Jakarta.
18. Endjun, judi Januadi. 2007. Ultrasonorafi dasra Obstetri dan Ginekologi.FKUI : Jakarta.
19. Kee, joyce lefever. 2008. pedoman pemeriksaan laboratorium & diagnostik. EGC : jakarta
20. Wan Desen, 2008, Buku Ajar Ongkologi Klinis Edisi 2, Science Publication, Beijing China
Page
LATIHAN SOAL
1.
2. Seorang pasien wanita berusia 25 tahun dengan G1P0A0 dan usia
kehamilan 7 bulan telah melakukan pemeriksaan sebanyak tiga kali di
bidan dan dinyatakan dalam keadaan normal (tidak memiliki penyakit
serius). Dari hasil Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah
130/90mmHg, Leopold letak sungsang, tinggi fundus uteri 28cm,
denyut jantung janin 150 kali/menit, protein urin (+), dan terjadi
edema ringan pada tungkai bawah. Apakah diagnosis yang
memungkinkan?
a. Eklampsia
b. Preeklamsia berat
c. Preeklamsia ringan
d. Hipertensi gestasional
e. Super-imposed preeclampsia
3.
4. Seorang wanita hamil berusia 28 tahun dengan G2P0A1 datang untuk
melakukan pemeriksaan antenatal pada usia kehamilan 28-34 minggu.
Pada pemeriksaan glukosa darah, didapatkan kadar gula darah Puasa 80
mg/dL dan gula darah 2 JPP 180 mg/dL. Sebelumnya pada
pemeriksaan diusia 12-14 minggu kehamilan didapatkan gula darah
puasa 70mg/dL dan gula darah 2 JPP 120 mg/dL. Hormon apa yang
menurun sehingga menyebabkan kejadian diatas?
a. Insulin
b. Tiroid
c. Somatomamotropic
d. Glukagon
e. Gonadotropin
5. Seorang wanita berusia 23 tahun datang dengan keluhan mengalami
perdarahan pervagina dengan warna merah kehitaman, tidak ada nyeri,
HPHT 6 minggu, dan perdarahan muncul lima hari yang lalu setelah
d. Presentasi kaki
e. Presentasi bokong
10.
11. Seorang wanita berusia 28 tahun dengan riwayat G1P1A0 merasa hamil
24 minggu dan datang ke praktek umum dengan keluhan bahwa
kehamilan tidak bertambah besar. 6 minggu yang lalu terdapat bercak
darah selama tiga hari tanpa nyeri dan berhenti dengan sendirinya. Dari
hasil pemeriksaan diperoleh TFU setinggi 2 jari dibawah umbilicus
dan bunyi jantung janin (-). Diagnosa apa yang paling tepat?
a. incomplite abortion
b. imminens abortion
c. aseptic abortion
d. missed abortion
e. complate abortion
12.
13. Seorang wanita berusia 36 tahun dengan P2A0 datang ke puskesmas
untuk melakukan KB suntik berulang. Sebelumnya pasien tidak pernah
mengikuti program KB. Pada pemeriksaan vital sign didapatkan berat
badan 58 kg, tinggi badan 160 cm, dan tekanan darah 150/110 mmHg.
Dokter menyarankan pasien itu untuk menggunakan kontrasepsi lain.
Apakah yang mendasari pendapat dokter tersebut?
a. Umur relatif tua
b. paritas tinggi
c. overweight
d. tekanan darah tinggi
e. suntikan bulanan tidak praktis
14.
15. Seorang wanita muda berusia 23 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan tidak haid lagi. Pasien mengatakan bahwa keluhan tersebut
muncul setelah dilakukan pelebaran leher rahim dan curretage sisa
plasenta karena HPP 3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
diperoleh DBN. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Gonadal diskinesis
b. Kaltman syndr
c. Seehan syndr
d. Mayer Rokitansky Kuster hauser syndrorn
e. aserman syndr
16.
17. Seorang wanita berusia 35 tahun dengan G1P0A0 nulipara datang ke
UGD Rumah Sakit dengan keluhan pusing. Dari hasil pemeriksaan vital
sign diketahui tekanan darahnya 150/100 mmHg, denyut nadi 115
e. induksi persalinan
49.
27. Wanita G3P2A0 dengan riwayat seksio sesaria; hamil aterm; 20 jam
inpartu, bayi belum lahir setelah 3 jam dipimpin. Pada vaginal
touch: teraba tangan, letak belakang kepala CephaIopelvic
dysproportion relatif . Tindakan apa yang perlu dilakukan?
a. Forsep
b. Kristeler
c. Vakum
d. seksio sesaria
e. Partus percobaan
50.
28. Seorang wanita berusia 21 tahun, primigravida, usia kehamilan 32
minggu, tekanan darah 180/110 mmHg, mengalami edema
anasarka. Penyebab Angka Kematian Ibu (AKI) yang tinggi selain
karena penyakit di atas adalah ...
a. blue baby syndrome
b. tumor serviks
c. tumor payudara
d. pendarahan postpartum
e. Diabetes melitus
51.
29. Seorang anak perempuan berusia 6 tahun mengalami pendarahan
pervaginam dengan tanda seksual sekunder (+). Keluarganya
menyangkal adanya riwayat trauma genital. Kemungkinan, anak ini
terkena penyakit
a. Menarke
b. Pseudopubertas dini
c. klimektarium
d. pubertas tarda
e. pubertas dini
52.
30. Seorang wanita hamil berusia 23 tahun mengalami pendarahan pada
gusi. Penyebabnya adalah ...
a. trauma
b. hormonal
c. xerostomia
d. kekurangan vitamin C
e. kekurangan vitamin B1
53.
31. Seorang ibu hamil dengan tinggi fundus uteri 41 cm, tiba-tiba
mengalami pendarahan. Tekanan darahnya 180/110 mmHg, uterus
tegang, bagian janin sulit diraba, dan kadar gula darah 230 mg/dl.
Tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah.
a. seksio sesaria
b. induksi oksitosin
c. pervaginam
d. konservatif
e. pemberian MgSO4
54.
32. Seorang wanita berusia 48 tahun datang dengan keluhan utama sesak
napas. Hasil pemeriksaan SGOT dan SGPT normal, foto toraks
menunjukkan adanya cairan di basal paru, USG abdomen
menunjukkan adanya tumor pada ovarium dekstra, dan ascites (+).
Diagnosisnya adalah ...
55. a. sindrom Eisenmenger
56. b. sindrom Meigs
57. c. sindrom Kartagener
58. d. sindrom nefrotik
59. e. edema paru
60.
33. Seorang wanita berusia 20 tahun mengalami nyeri perut hebat (syok).
Dari hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 80/60 mmHg,
denyut nadi yang teraba lemah, palpasi: abdomen tegang, amenorrhea
3 bulan. Diagnosisnya adalah ...
61. a. ruptur tuba
62. b. peritonitis apendiks
63. c. peritonitis umum
64. d. abortus iminems
65. e. salfingitis akut
66.
34. Seorang wanita berusia 34 tahun G1P0A0, dengan usia kehamilan 33
minggu, dan janin dalam keadaan sehat. Ia datang ke UGD rumah
sakit dengan keluhan sesak napas dan disertai mengi sejak 3 jam yang
lalu. Ia merasakan keluhan ini setiap bulan sejak kehamilannya. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan mengi (wheezing) dan ekspirasi
memanjang. Ia kemudian berkonsultasi ke dokter obgin dan
Page
Page
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
1
136.
C
146.
11
156.
127.
2
137.
A
147.
12
157.
128.
3
138.
D
148.
13
158.
129.
4
139.
D
149.
14
159.
130.
5
140.
C
150.
15
160.
131.
6
141.
D
151.
16
161.
132.
7
142.
D
152.
17
162.
166.
169.
C
171.
A
173.
D
175.
D
177.
C
179.
D
181.
D
183.
E
185.
D
187.
B
133.
8
143.
E
153.
18
163.
134.
9
144.
D
154.
19
164.
135.
10
145.
B
155.
20
165.
188.
11
190.
12
192.
13
194.
14
196.
15
198.
16
200.
17
202.
18
204.
19
206.
20
208.
22
210.
23
212.
24
214.
25
216.
26
218.
27
220.
28
222.
29
224.
30
226.
31
228.
189.
A
191.
C
193.
B
195.
A
197.
C
199.
D
201.
B
203.
E
205.
A
207.
A
209.
A
211.
A
213.
C
215.
E
217.
B
219.
D
221.
D
223.
E
225.
B
227.
A
229.
32
230.
33
232.
34
234.
35
236.
36
238.
37
240.
38
242.
39
244.
40
246.
247.
248.
249.
250.
B
231.
A
233.
D
235.
B
237.
C
239.
B
241.
B
243.
E
245.
A