Anda di halaman 1dari 44

OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

KONSEP DASAR OBSGYN


A.
Usia
Siklus
Kehamilan
normal Menstruasi
Berdasarkan Tinggi Fundus

B.

LH

FSH
246810
12
14
16
18
20
22 4
26
28
FollicularLuteal
Phase Phase
Estrogen
Progesterone
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28

ket : gambar tersebut untuk mengetahui usia kehamilan, prediksi partus,


mola hidatidosa

Page

D.

C.
Rumus Perkiraan
Waktu Persalinan
Pemeriksaan
Kehamilan
Pemeriksaan
Alat Doppler
BJJ
Stetoskop
Laennec BJJ
USG

siklus haid 28 hari (rumus Naegele)


Waktu 1.
pemeriksaan
HPL : (tanggal +7) (bulan -3) (tahun +1)
12 minggu
2. siklus haid >30 hari
HPL : (tanggal +14) (bulan -3) (tahun +1)
18-20 minggu
Minggu perkiraan lahir 40-42 minggu4)
Trimester 1,2, dan 3 (haid
teratur)
Trimester 1 (haid tidak
teratur)

E. LEOPOLD
Leopold 1
Leopold 2
Leopold 3
Leopold 4
Menentukan bagian janin
Menentukan letak punggung
Menentukan bagian terendah
Menentukan bagian
pada fundus & tinggi fundus dan ekstremitas janin pada
janin di jalan lahir6)
terendah janin masuk jalan
6)
6)
(umur kehamilan).
kedua sisi perut ibu.
lahir atau belum6)
Hasil Pemeriksaan Bokong janin masa
Punggung keras,
Bokong janin masa nodular Kepala terasa tonjolan
nodular besar dan lunak
resisten, kaku, & cembung
besar dan lunak
kepala, bulat
Kepala keras, bundar, dan Ekstremitas (bagian kecil) Kepala keras, bundar, dan
Disvergen bagian
ballottable
kecil, tdk teratur, dpt
ballottable
terendah belum masuk
6),9)
o
Tonjolan
kepala
berada
Usia kehamilan (lihat gambar
jalan lahir
gerakkan
disisi sama dengan bagian Convergen bagian
B).6),9)
keci (kepala fleksi)
terendah janin sdh
bagian terendah janin
masuk jalan lahir 6),9)
6)
vertex
o Kepala janin berada disisi
sama dgn punggung
kepala ekstensi9)
o Bagian terbawah janin
(kepala) kaku kepala
telah terfiksasi di panggul9)
Tujuan

Page

F. KALA PADA PARTUS


Kala I
Definisi
Tandatanda

Fase laten
Fase aktif
6)
pembukaan/dilatasi serviks
kontraksi teratur,
Dilatasi 4-10 cm,
dilatasi s/d 3 cm,
kontraksi kuat tiap
kontraksi lemah,
3-5 menit, durasi
durasi 20-40
40-60 detik6)
detik6),12)

Tindakan obsterik
fisiologis

Menilai kesadaran dan TD ibu setiap


4 jam, Nadi tiap 30 menit
Pemeriksaan Leopold I-IV,
pemriksaan DJJ, kondisi janin, his
Pemeriksaan vulva/vagina, VT,
presentasi dan posisi janin
Tetapkan rencana persalinan6)

Kala II

Kala III

Pengeluaran janin 6)
Pengeluaran plasenta6)
Dilatasi 4-10 cm, kontraksi - Dilatasi maksimum 8-10 cm,
kuat 3-5 menit, durasi 40-60
kontraksi memuncak
Berlansung
6-15 menit setelah
detik , dilatasi anus, keluar
6)
janin keluar6)
cairan mukus atau darah
- Ukuran uterus mengecil12)

Pimpin ibu mengejan


anus terbuka dan
crowning
Melahirkan kepala bayi
Pembersihan mulut dan
jalan napas
Melahirkan bahu bayi
(anterior lalu posterior).
Melahirkan badan bayi
lakukan resusitasi dan
penialaian APGAR
Menggunting tali pusat6)

Oksitosin 10 unit
Rawat tali pusat
Kateterisasi
Lahirkan plasenta
Periksa kelengkapan
plasente
Periksa perdarahan atau
jaringan yang tertinggal di
dalam rahim
Periksa kontraksi uterus6)

Kala IV
hemostasis6)
Kontraksi mengejan,
perineum menonjol, anus
membuka, crowning
Perdarahan 500 ml6)

Page

Periksa kontraksi uterus


Periksa tidak ada
perdarahan dari vagina
atau alat2 genital
Periksa kandung kemih
harus kosong
Merawat luka perineum
Periksa TD.6)

Komplikasi

Tindakan
obstektif
patologis

1. Pecah ketuban lama


2. Distosia
3. pecah ketuban dini1)

1. Kekakuan vagina
2. Disfungsi uterus 1)

1. Pemberian antibiotic profilaksis


1. Episiotomy medialis
2. Seksio sesarea 12)
terhadap infeksi streptokokus B
2. Inersia uteri oksitosin drip
5 10 satuan Dalam 500 cc
dektrose 5 %
Tetani uteri luminal atau morfin
Inkoordinate
uteri
ketuban
pecah dini kehamilan < 36 minggu
Kontraksi morfin, petidin
atau valium
3. Pecah ketuban dini (gambar 2)1)

1. Retensio plasenta,
restplasenta, atoni
plasenta
2. perdarahan dan
kontrakisi (-)
3. inversio uteri1)
1. Oksitosin
2. pitocin
3. Reposisi

Perdarahan post partus6)

Misoprostol 400 mcg per


rectal1), 6), 12)

Konservatif

LOGARITMA KETUBAN PECAH DINI


terdapat tanda-tanda infeksi atau kehamilan mencapai 36 minggu

aktif

kehamilan > 32 minggu

janin mati

kehamilan 32-36 minggu

janin hidup
janin mati

janin hidup

rvaginam dgn
induksi
oksitosin
sesarea
partus
pervaginam
dgn induksiseksio
oksitosin
letak lintang
letak lintang

letak memanjang

letak memanjang

partus pervaginam dgn induksi


oksitosin
seksio sesarea
Page
partus pervaginam dgn induksi
partus pervaginam
oksitosin
dgn embriotomi

(gambar 2)

G. PEMERIKSAAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


Jenis
Paps Smear

USG

Tujuan
1. mendeteksi sel prekanker
& sel kanker pada
serviks,
2. mengevaluasi respon
kemoterapi atau terapi
radiasi terhadap
serviks.19)
1. Uterus : membedakan
kista, massa padat, atau
massa kompleks,
melokalisasikan bebas
cairan dan proses
inflamasi.

Indikasi
Terjadi keputihan,
terutama pasien dengan
IUD & pendarahan
abnormal19)

Hasil Pemeriksaan
Ciri-ciri sel abnormalnya terlihat dibawah
mikroskop: atipikalitas sel dan nucleus
hyperkromatik, hilangnya maturasi di
epitel19)

Terjadi pembesaran pada


abdomen seorang wanita

Uterus
1. Mioma uteri : lesi hipoekoik (pada
submukosum), intramural, sebserosum.
2. Inkompetensia serviks :
- Di luar kehamilan (servikal terbuka >
8 mm & panjang serviks < 4 cm.
- Pada kehamilan : selaput ketuban
menonjil ke dalam ostium uteri
internum dan kanalis servikalis

Interpretasi
Kanker serviks

1. Uterus : mioma uteri,


inkompetensia serviks,
adenomiosis, polip
endometrium & polip
serviks, karsinoma
endometrium, karsinoma
serviks, Sarkoma uteri
Page

2. Ovarium : besarnya
ovarium, baik kista
ovarium maupun lesi
padat, 18)

3. Kehamilan :
memperlihatkan posisi,
bentuk, dan ukuran dari
fetus maupun plasenta.

KOH 10%

Mendeteksi adanya infeksi


jamur19)

Gatal dan keputihan serta


bau pada Vagina

Patensi tuba

menilai terbuka atau


tertutupnya saluran tuba19)

dilakukan pada hari ke-7


hingga ke-11 siklus haid
pada pasien-pasien

3. Adenomiosis : pulau-pulau kecil


hipoekoik, batas tidak tegas, perbesaran
2.
rahim yang hamper simetris, corakan
vascular di antara lesi.
4. Polip endometrium & polip serviks : lesi
bulat, hipoekoik, terletak diantara
kanalis servikal yang melebar.
5. Karsinoma Endometrium : hipoekoik,
rusaknya daerah halo subendometrium,
3.
endometrium yang menebal irregular, ,
penurunan indeks resistensi vascular.
6. Karsinoma serviks : obstruksi traktus
urinarius, metastasis ke rongga pelvic
(stad. I & II sulit dideteksi dgn USG).
Ovarium
1. Ovarium polikistik : ovarium > 10 ml,
korteks menebal, ada folikel-folikel.
2. Kista Paraovarium : struktur ovarium
normal disekitr kista & besar kista 3-5
cm, bisa membesar sampai rongga
abdomen.
3. Karsinoma ovarium : lesi kompleks,
multiokuler, pertumbuhan papil, dindimg
irregular, perlekatan dengan jaringan
sekitarnya
4. Kista musinosum ovarium : adanya
pergerakan cairan intra kista saat posisi
tubuh pasien dirubah.
Kehamilan : posisi, bentuk, ukuran dari
bayi & plasenta.18)
1. Vaginosis bacterial : Adanya bau amis
1.
seperti bau ikan.
2. Infeksi jamur : berbau ragi dan gatal16)
1. Kontras : ditemukan kontras di rongga
pelvis
2. CO2 : ditemukan CO2 d rongga pelvis19)

Ovarium : kista atau tumor


ovarium

Kehamilan : usia janin,


kematian janini, plasenta
previa, abrupsio plasenta,
hidrosefalus, presentasi
sungsang pada janin.18)

Infeksi Bakteri
2. Infeksi Jamur (Candida, sp
& streptococcus group B)
3. Infeksi Chlamydia
Infertilisasi (terjadi
penyumbatan tuba fallopi)
Page

Inspekulo

Untuk mengetahui adanya


sel prekanker19)

Plano test (test


pack)

Mendeteksi adanya
Hcg19)

kolposkopi

Servigrafi

1. Mengidentisfikasi adanya
lesi prekanker pada
serviks.
2. Mengambil foto dan
specimen buat biopsy.8)19)
Mendeteksi adanya kanker
serviks19)

H. KONTRASEPSI
Jenis
Hormonal
Indikasi
Wanita yang tidak ingin
menggunakan implant, IUD,
dan kontap.6)

Kontra-indikasi 1. Mutlak : tumor yang

infertilitas19)
Dilakukan pada ibu hamil
muda atau ibu yg memiliki
lesi pada vagina19)
Wanita usia produktif yang
terlambat menstruasi > 3
hari19)
Lesi vagina & serviks,
wanita yg ibunya
menerima dietilstilbestrol
selama kehamilan.
Setelah Paps Smear.19)
Adanya lesi pada vagina &
terjadinya keputihan.19)

Hasil yang terlihat di bawah mikroskopik


sel-selnya tampak atipik, dan nucleus
tampak hiperkromatik.19)
Adanya 2 garis merah yang terlihat pada
test pack19)

Kanker serviks.

Ephitelium atipis, leukoplakia vulva,


pembuluh darah tampak tidak teratur.8), 19)

Kanker serviks

Terliahat adanya sel-sel abnormal pada


serviks. Adanya perubahan koilositotik pada
lapisan superficial epitel, terbentuk karena
angulasi nucleus yg dikelilingi vakuolisasi
perinucleus. 19)

Kanker serviks18).19)

Implan
IUD
Wanita ingin kontrasepsi
Wanita yang tidak bisa
jangka panjang, tapi tidak mau menggunakan pil yang
menggunakan
mengandung estrogen dan
IUD atau kontap, & tidak
menggunakan alat kontrasepsi
boleh menggunakan pil yg
dalam jangka panjang tapi tidak
6)
mengandung estrogen
permanent. 6)
Kehamilan, penderita penyakit 1. Relative : mioma uteri,

Kehamilan

Kontap
Istri berumur > 25 thn,
Suami berumur > 30 thn
anak berjumlah 1-3 org6)

Pada pasangan yang belum


Page

Cara kerja

dipengaruhi estrogen,
penyakit hati,
tromboflebilitis, trombo
emboli, kelainan serebrospinalis, DM, & kehamilan.
2. Relatif : depresi, migraine,
mioma uteri, hipertensi,
oligomenorea &
amenorea6)
Menghalangi terjadinya
ovulasi, menambah
kekentalan serviks,
menghalangi inplantasi
ovum, mengubah kecepatan
transport ovum melalui tuba.

hati, kanker payudara, kelainan


jiwa, varikosis, kehamilan
ektopik, DM, kelainan
2.
kardiovaskuler. 6)

insufisiensi uteri, uterus dg parut


didindingnya, tumor jinak
serviks uteri.
Mutlak : kehamilan, infeksi
traktus genitalis, tumor ganas
traktus genitalis, metroragia,
pasangan tidak lestari. 6)

mempunyai anak dan masih ingin


mempunyai anak. 6)

Mengentalkan lendir serviks


uteri, menghalangi terjadinya
ovulasi, menyebabkan
perubahan-perubahan
endometrium6)

1. Menimbulkan peradangan &


serbukan leukosit untuk
menghancurkan sperma &
blastokista
2. Meningkatkan PG &
menyebabkan kontraksi uterus 6)

Pemotongan atau pengikatan tuba


fallopi atau vas deferens6)

Cocok untuk wanita yg tidak


cocok pil dg estrogen,
perdarahan yg terjadi lebih
ringan, reversible, tdk
menaikkan tekanan darah, 6)

Satu kali pemasangan, tidak


menimbulkan efek sistemik,
ekonomis, efektivitas cukup tinggi,
reversible6)

Tidak menimbulkan kelainan fisik


maupun mental, tidak
mengganggu libido seksual, dapat
dikerjakan secara poliklinis,
efektivitas hampir 100%,
motivasi hanya sekali.

6)

Keuntungan

Frekuensi koitus tidak perlu


diatur, siklus haid tetap
teratur, keluhan disminorea
berkurang. 6)

6)

Efek samping

Ringan : Mual, retensi


cairan, sakit kepala, nyeri
mammae, bertambahnya
berat badan.
Berat : tromboemboli
(tromboflebitis, emboli paru,
& thrombosis otak) 6)

Gangguan pola haid, haid


memanjang, metrorrhagia,
amenorea, mual-mual,
anoreksia, pening, sakit
kepala, timbulnya akne,&
penurunan libido & BB6)

Perdarahan, rasa nyeri & kejang


perut, gangguan pada suami,
ekspulsi6)

Tindakan ini tidak reversible,


meskipun ada kemungkinan
operasi untuk membuka kembali
ikatan tuba. 6)

Page

KELAINAN OBSGIN
A. GENITAL PROLAPS
Cystocoele

Rectocoele

Uterocervical prolaps

Definisi
Turunnya area basis kandung
kemih yang biasanya terjadi
bersama urethrocele (turunnya
dinding anterior vagina yang
menyatu dengan uretra)1), 6)

Pelemahan jaringan ikat antara


vagina dan rektum (fasia
rectovaginal), membuat rektum
menonjol ke dinding vagina
posterior bagian bawah.6)

Etilogi
Obesitas, batuk kronis, dan
konstipasi meningkatkan
tekanan intrabdominal1) ,6)

Manifestasi Klinis
Peningkatan frekuensi
berkemih & inkontinensia
urin1) ,6)

- Kelemahan jaringan ikat antara


vagina dan rektum (fascia
rectovaginal)
- Kongenital
- Genetik6)

- Perasaan BAB yang tidak


tuntas
- Kedang memerlukan tekanan
bantuan paada bagian
posterior punggung untuk
mengeluarkan feses6)

Turunnya uterus serviks ke


- Trauma pelvis
dalam vagina, terbagi 4 derajat. - Kongenital
6) 17)
- Genetik
- Obesitas, dll 6) 17)

Terapi
- Konservatif
- Bedah1), 6)

Bedah
Posterior colporrhaphy
pembuangan mukosa
posterior vagina6)

- derajat 1: turunnya uterus &


Bedah
serviks ke dalam vagina tetapi - Sacrospinosus ligamentum
suspension
serviks tidak sampai ke
Abdominal
sacral colpopexy
introitus
6) 17)
- derajat 2: serviks mencapai
level introitus
- derajat 3: serviks & uterus
menonjol keluar vagina
- derajat 4 (procedentia):
perdarahan, serviks, uterus,
& dinding vagina turun
sempurna melalui introitus. 6)
17)

Page

B. ABNORMAL POSISI

Defenisi

Etiologi

Presentase Wajah
Janin dengan presentasi wajah,
dimana kepala bayi hiperekstensi.
diagnosis dengan pemeriksaan dalam
(vaginal touche) dan palpasi bagian
muka; mulut, hidung, tulang pipi,
tonjolan orbita. 3)
Kehamilan kembar
Pelvis ibu yang datar atau sempit
bayi besar
Malformasi congenital pada bayi
Peningkatan kekuatan otot dibelakang
leher janin
Tali pusar yang melingari leher janin3)
14)

Manifestasi
Klinis

Terapi/ Penanganan

Pada USG tidak tampak/ tidak


teridentifikasinya wajah bayi. Pada
pemeriksaan dalam (vaginal touch)
dapat teraba bagian wajah seperti
mulut, hidung, tulang pipi, &
tonjolan orbita.14)
- Persalinan pervaginam & persalinan
efektif dengan mangubah secara
manual presentasi muka menjadi
presentasi puncak kepala
- Caesarean section jika penyempitan
pintu atas panggul, Ukuran bayi yang
besar, atau ada faktor komplikasi
seperti injury pada jalur kelahiran3) 6)

Presentase Sungsang
Janin dengan presentasi bokong. 3)

Uterus abnormal
Kurangnya cairan ketuban
Kehamilan kembar
Multiparitas
Prematuritas
Hidroamnion
Panggul sempit
Plasenta previa3) 14)

Presentasi Melintang
Tulang belakang bayi terletak tegak lurus
dengan tulang belakang ibu. 3)

Presentasi dahi
Kepala janin berada diantara
tonjolan orbita dengan ubunubun besar tampak pada pintu
atas panggul3)

- Kehamilan kembar
- panggul sempit
- multiparitas, relaksasi berlebihan dinding - janin besar
- anensefalus3) 14)
abdomen
- Plasenta previa
- Cairan ketuban berlebihan
- Panggul yang tidak memadai
- tumor panggul
- kongenital malformasi uterus seperti
septum. 3) 14)

- Pada fundus teraba batok kepala - Letak punggung bayi yang tegak lurus - Dada janin teraba seperti
- Kehamilan terasa penuh dibagian
dengan tulang belakang ibu
punggung
- Kepala fetus teraba pada bagian lateral - Denyut jantung janin
atas
- Pergerakan terasa dibagian bawah14)
abdomen ibu
terdengar jelas
- Tinggi fundus lebih rendah dibanding
- pemeriksaan dalam teraba
lebarnya14)
sutura frontalis14)
-

external cephalic version


(mengubah posisi bayi
primigravidas : Caesarean
section
Multigravudas : persalianan
pervagina3) 6)

Persalianan pervagina yang biasanya


diawali dengan bahu. 3) 6)

- Bila janin kecil : lahirkan


secara normal dengan
mengubah menjadi
presentasi wajah.
- Bila janin besar atau kala 2
memanjang dilakukun
Caesarean section3) 6)

Page

C. KEHAMILAN DELIVERY
Definisi
Hiperemesis
Mual muntah berlebih yang
gravidum
mengganggu aktivitas dan
membuat keadaan umum
menjadi buruk4) 6)

Kelahiran
premature

Kelahiran post
mature

Etiologi
- Faktor predisposisi
Primigravida, overdistensi
rahim; hidramnion,
kehamilan ganda, estrogen
dan HCG tinggi, mola
hidatidosa
- Faktor organik :
Masuknya vili khorialis
dalam sirkulasi maternal ,
perubahan metabolik akibat
hamil, resistensi yang
menurun dari pihak ibu,
alergi
- Faktor psikologis4) 6)
Melahirkan bayi yang
Preeklamsia
premature < 36 minggu1) 7)
gawat janin
pertumbuhan janin
terhambat
ablasio placenta
kematian janin
plasenta previa
terapi obat faginosis
bacterial (metrodinazol) 1) 7)
Bayi yang lahir setelah
Stress
kehamilan memasuki minggu
Kurangnya air ketuban
ke-42 (post dates) 1) 7)
Insufisiensi plasenta 1) 7)

Manifestasi klinis
Tingkat 1
muntah terus, malaise, anoreksia,
BB menurun, nyeri epigastrium,
denyut nadi meningkat, TD sistol
meurun, turgor kullit menurun,
lidah kering, & mata cekung.
Tingkat 2
Apatis, nadi lemah & cepat,
hipotensi, oliguria, dan napas
berbau aseton
Tingkat 3
Somnolen-koma, muntah
berhenti, nadi lemah, suhu
meningkat, TD turun drastis. 4) 6)

kontraksi uterus 24 jam


sebelum persalinan pretem.
tekanan pada panggul
kram
cairan vagina cair atau
berdarah 1) 7)

Ibu :
lewat tanggal kehamilan
yang memanjang patologis
gerakan janin yang jarang

Penanganan
Pencegahan
Makan sedikit tapi sering,
Medikamentosa
Kalori parenteral (glukosa 5%
dalam RL 2-3L/hari), vitamin B1
dan B6, antiemeti (metoklopramid
3x1 tablet, 1tablet: 10mg) 4) 6)

Menunggu terjadinya persalinan


spontan, kortikosteroid dengan
atau tanpa agen tokolitik1) 7)

Jika kondisi janin basi baik


mengambil keputusan :
menunda 1 minggu dengan
menilai gerakan janin dan
Page

Ruptur membran
premature

Kehamilan
ektopik

Vasa previa

Rupture membrane pada


premature 18)

Penipisan abnormal
segmen bawah uterus
Trauma
Anomali 18)
Factor dalam lumen usus
Kehamilan yang hasil konsepsi
Endosalpingitis
berimplantasi dan tumbuh di
Hipoplasia uteri lumen
luar endometrium cavum
tubah sempit dan
uteri10)11)
gangguan fungsi silia
endosalping
Operasi plastic tubah
dan sterilisasi tdk
sempurna
Factor dinding tuba :
Endometriosis tuba
Divertikel tuba
congenital
Factor diluar dinding tuba
Tumor
Perlekatan peritubal dgn
distorsia
Factor lain :
Migrasi luar ovum
Fertilisasi in vitro 10)11)
Terjadi pada insersi velamentosa Plasenta bilobus
apabila sebagian dari pembuluh Plasenta letak rendah
janin di selaput ketuban
Kahamilan multiple

anak :
kulit keriput mengelupas
lebar
badan kurus
kuku cukup panjang 1) 7)

Terbentuk cincin retraksi


patologis diraba sebuah Kristal
transversal18)

tes tanpa tekanan 3 hari


lagi
melakukkan induksi partus
Bayi post matur hipvolemia
dan hypoksia, asidosis, sindro
gawat nafas, hipoglkemia, dan
hipofungsi adrenal -
tindakan adekuat sesuai
kausa1) 7)
Histerektomi 18)

Amenorea
Nyri perut bagian bawah
Perdarahan per vaginam
Pada pemeriksaan dalam :
Nyeri goyang portio, kavum
Douglasi menonjol10)11)

Diraba pembuluh janin


tubular di selaput ketuban
Perubahan frekuensi denyut

Sesuai penanganan pada


perdarahan antepartum 1) 4)

Laparotomi
Kedaan syok atasi syok
Salpingektomi/
Salpingostomi/ reanastomosis
tuba
Methotrexate 1 mg/kg IV dan
citrovorum factor 0,1 mg/kg
IM selang-seling tiap hari
selama 8 hari (bila kehamilan
dipars ampularis tuba belum
pecah, diameter kantong
gestasi 4 cm, perdarahan <
100 mL & TTV baik) 10)11)

Page

memotong daerah os internum


dan menempati posisi di depan
bagian terbawah janin. 1) 4)

Plasenta previa 1) 4)

Cervical
inkompeten

Serviks tidak dapat berfungsi


secara baik 1) 7)

Terpapar dietilstilbestrol1) 7)

Proporsi otot seringkali


membesar 1) 7)

Surveillance continue
Bedah 1) 7)

Polihidraamnion

Cairan amnion > 200 ml3) 14)

Anomaly janin
Diabetes ibu
Gestasi multijanin 3) 14)

Amniosentesis Terapeutik
Amniotomi
Indometasin 1,5-3 mg/kgBB (ibu)

Kematian fetus

Ruptur perineum
Rupture serviks

Kematian hasil konsepsi


sebelum dikeluarkan dengan
sempurna dari ibunya13)

Kelainan letal
Infeksi
Malformasi
Hambatan pertumbuhan
janin13)
Solusio plasenta
Robek atau koyaknya jaringan Multiparitas perineum
perineum17)
Janinya besar17)
Robekan pada serviks 17)
Anomaly serviks 17)

jantung janin1) 4)

Dispnea
Edema
Oligouria berat
Distensi 3) 14)
Penurunan kadar estrogen
dalam urin
Pengiktan tali pusar dengan
janin dan plasenta dibiarkan in
situ penurunan estrogen
plasenta13)
Perineum sempit
Perineum kaku17)
perdarahan dan dapat menjalar ke
segmen bawah uterus17)

3) 14)

Pemeriksaan antibody
antifosfolipid (tdk dianjurkan
wanita yg mengalami kematian
fetus trimester tiga tanpa sebab) 13)

Episiotomy mediolateral17)
Robekan uteri 17)

D. KELAINAN ENDOKRIN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Defenisi

Etiologi/
Faktor
resiko

Tekanan Darah
Hipertensi Gestational
Hipertensi Preeklampsia
Hipertensi Eklampsia
TD 140/90 mmHg tanpa
TD 140/90 mmHg disertai
TD 160/110 mmHg
proteinuria dan edema
proteinuria dan/atau edema
disertai proteinuria
patologis3)4)
patologis 3)4)
dan/edema patologik dan
kejang3)4)
Gangguan Kardiovaskular :
- kapiler dan vasospasme
- Usia <25 tahun
Hipertensi
&
- Primigravida tua
Relaksasi arteri & dilatasi
- Hiperplasentosis ;
trombositopenia
vena
strok volume ,
Lesi
glomerulus
proteinuria
kehamilan kembar
Heart rate , Cardiac out put
3)4)
- nerosis, iskemik, & edema
3)4)
nyeri epigastric kuadran
kanan atas3)4)

Hipertensi Superimposed
Semua gangguan hipertensi
kronik dimana TD sebelum
hamil yaitu 140/90 mmHg3)4)6)
-

Hipertensi esensial (90%)


Hipertensi renovaskular
Koartasio aorta
Diabetes
Sindrom Cushing
Glomerulonefritis akut atau
kronis3)4)6)

Diabetes Melitus
Diabetes Melitus Gestational
Intoleransi insulin ringan
maupun berat yang terjadi/
pertama kali ditemukan saat
kehamilan12)15)
- Perubahan hormonal dan
metabolik (normal)
- jumlah & fungsi insulin ibu
tidak normal
- Peningkatan resistensi insulin
& penurunan uptake
glukosa12)15)

Page

- Tejadi setelah 20 minggu


kehamilan
- Nyeri epigatric atau liver,
kerusakan visual, & sakit
Manifestasi
kepala
Klinis/
Trombositopenia
Kriteria
- TD kembali normal < 12
diagnosis
minggu post partum3)4)

Terapi

Hydralazine (10-50 mg IM / 525 mg IV tiap 3-6 jam) atau


Labetalol (20-50 mg IV tiap 3-6
jam. 3)4)

- Terjadi setelah gestasi 20


minggu
- Proteinuria( 300 mg/24jam
atau > 1+ pada dipstick)
- Edema patologis
- Nyeri kepala & epigastric
kuadran kanan atas
- Gangguan serebrum &
penglihatan3)4)
1.
2.

3.

Magnesium Sulfat untuk


edema
TD 160/105 mmHg
Hydralazine (5-10mg IV per
15-20 menit) atau Labetalol
(20,40, lalu 80mg IV per 10
menit, dosis max 220mg)
Monitoring out put urin.
(1.5-2,5L/hari) 3)4)

- Proteinuria ( 300
mg/24jam atau 3+
pada dipstick)
- Edema paru
- Koma
- Sakit kepala hebat
- Oliguria,diuresis
<400ml/24jam
- Kejang3)4)
O2 nasal kanul 46L/menit , MgSO4
Dalam infus dekstrose
5% sebanyak 500cc tiap
6 jam. 3)4)

Sesuai penyebab yang


mendasari, sakit kepala, dan
nyeri epigastric. 3)4)6)

- Skrining awal (16-20 minggu)


- TTGO : (dengan 100 gr
glukosa)
1st hour > 105 mg/dL
2nd hour >190 mg/dL
3rd hour > 165 mg/dL
dikatakan DM
- HbA1c >6% DM12)15)

Hydralazine (10-50 mg IM / 5- - Antepartum


1. GDP <100 & 2JPP<120
25 mg IV tiap 3-6 jam) atau
mg/dL diet
Labetalol (20-50 mg IV tiap 3diabetik(Jumlah kalori
6 jam. 3)4)6)
dianjurkan 35 kal/BB +
300 kal/hari untuk
pertumbuhan janin)
2. GDP >105 mg/dL diet
diabetik + insulin human
100IU/mL
- Intrapartum cesarean 12)15)

TD meningkat pada

Uji Protein

Proteinuria

Proteinuria

kirim

infeksi (+)

Tangani dengan
antibiotik kemudian
cekkembali sesuai

Ukur

Infeksi (-)

Suspek

menurun

Pre

TD
Ulangi analisis
urin dan uji
Page
darah
untuk
preeklampsi

Uji Urin 24 jam +


darah untuk
preeklamsi

konfirmasi
apakah ada
riwayat

Proteinuria

konfirmasi
kelainan ginjal

Diagnosis pre-

Tidak ditemukan
penyebab sekunder
(ginjal)

Diagnosis
hipertensi

(Alogaritma penanganan hiperensi pada kehamilan)


E. KELAINAN UTERUS
Ruptur
Robeknya uterus saat
kehamilan/persalinan. 17)

Atoni
Kegagalan kontraksi
uterus. 5)12)

Defenisi

1.
2.
Etiologi
3.

Riwayat pembedahan
fundus/korpus uterus
Induksi dengan oksitosin
yang sembarangan atau
persalinan yang lama.
Presentasi abnormal
(terutama terjadi
penipisan pada segmen
bawah uterus). 17)

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Disfungsi uterus
Usaha mempercepat
kala 3
Anastesi yang dalam
dan lama
Overdistensi uterus
Multi paritas
Moima uteri5)12)

Inersia
kelainan his yang tidak
adekuat
Primer : terjadi pada fase awal
laten
Sekunder : terjadi pada fase
aktif, kala I dan kalaII12)
- Multipara
- Kelainan letak janin
- Disproporsi sefalopelvik
- Kehamilan ganda
- Hidramnion
- Anemia
- Primipara12)

Kontraksi premature
Kontraksi sebelum waktu
kelahirannya1)14)

Preeklamsia
gawat janin
pertumbuhan janin
terhambat
ablasio placenta
kematian janin
plasenta previa
terapi obat faginosis

Endometriosis
Terdapatnya jaringan
endometrium diluar uterus.
Lokasi tersering di pelvis dan
peritoneum12)
Teori implantasi:
implantasi sel endometrium
akibat regurgitasi trans tuba
saat menstruasi
Teori metaplasia:
Metaplasia sel potensial
menjadi endometrium
Teori induksi:

Page

bacterial
(metrodinazol) 1)14)

Manifestasi
Klinis

Terapi

- Distres janin
bradikardi janin
- Perdarahan pervaginam >
500 ml17)

- Perdarahan pervagina
setelah plasenta dan
janin lahir
- Konsistensi rahim
lembek
- Tanda-tanda shyok5)12)

Operasi Cito meliputi;


1.Kompresi Bimanual
1. Melahirkan janin dengan
Interna (KBI)
tindakan operasi (bedah 2.Kompresi Bimanual
Eksterna (KBE)
cesar)
2. Histerorafi/histerektomi. 3.Pemberian Uterotonika
bergantung dari tipe rup- - Ergometrin 0,2mg IM
atau misoprostol 600tur, lebar ruptur, derajat
17)
100mcg
perdarahan.
- RL 500cc5)12)

Kala I yang memanjang


Mallaise ibu12)

Faktor biokimia endogen


mengiduksi perkembangan
sel peritoneal yang tidak
berdiferensiasi menjadi
jaringan endometrium. 12)

Kontraksi yang tidak


adekuat
- Kontraksi timbul
sebelum usia
kehamilan aterm.
- Perdarahan
pervaginam1)14)
Primer
Tira baring (menunggu
Perbaiki KU, pecahkan
kelahiran spontan)
ketuban dan berikan oksitosin Tokolitik 1)14)
5 satuan dalam glukosa 5%
melalui infus IV 12
tetes/menit (max 50 tetes) lalu
kala II
Sekunder
Pecahkan ketuban dan berikan
pitosin 5 satuan dalam glukosa
5% melalui infus IV 12
tetes/menit (max 50 tetes) lalu
nilai setelah 2 jam. jika tidak
ada kemajuan lakukan SC12)

Dispareunia
Dismenorea
Nyeri waktu defekasi (pd
waktu haid)
Nyeri panggul kronik
Poli- dan hipermenorea
Infertilitas/ Subfertilitas12)
Kehamilan
Observasi & analgesic
Pemberian estrogen dan
progesterone
Pemberian androgen
Pemberin danazol
Pembedahan12)

F. KELAINAN PLASENTA
Plasenta previa

Solutio plasenta

Abruptio plasenta

Retensio Plasenta

Page

plasenta berada pada lokasi yang tidak


seharusnya yaitu di segmen rahim bagian
bawah atau dekat dengan jalan lahir
meskipun perkembangan janin sudah
memasuki triwulan ketiga4)9)

Defenisi

Etiologi/
Faktor
resiko

Manifestasi
Klinis

Terapi

Usia ibu > 35 tahun


Multiparitas >5X
Kuretase yang tidak bersih
Operasi caesar
Jaringan parut dalam
rahim
- Merokok (CO2)
Hipertrofi plasenta4)9)

pemisahan prematur (sebelum waktunya)


plasenta dari perlekatannya yang normal
pada dinding rahim sebelum janin
lahir4)9)

Merokok
pengunaan narkotik
Trauma pada perut
Korioamnionitis
Ketuban pecah dini
Preeklampsia
Nutrisi buruk
Usia ibu > 35 tahun4)9)

pemisahan plasenta secara prematur


setelah 20 minggu4)9)

- Tali pusat pendek


- His kurang kuat
- Trauma abdomen
- plasenta adhesiva (implantasi kuat
- kehilangan cairan amnion secara tibadari jonjot korion plasenta)
- plasenta akreta (implantasi jonjot
tiba4)9)
korion plasenta sampai lapisan
miometrium)
- Plasenta inkreta (implantasi jonjot
korion melewati miometrium)
- Plasenta perlireta (implantasi
jonjot korion hingga tunika
serosa uterus) 4)9)

Perdarahan pervaginam ,tidak terlalu


- Perdarahan pervagina (trimester 3)
- Perdarahan vagina yang nyeri
- Fetal bradicardi
banyak dan berwarna merah segar, tanpa
berwarna merah terang/gelap.
- syok4)9)
nyeri
akibat
kontraksi
rahim.
nyeri yang pada umumnya terjadi pada
- syok,
akhir triwulan ke 24)9)
- denyut jantung janin tidak terdengar
- penurunan gerak janin. 4)9)
1. Tokolitik
2. Operasi caesar4)9)
1. Evaluasi kondisi ibu & janin setelah
perdarahan terjadi
2. Bedrest (istirahat) total
3. Pemeriksaan USG teratur setiap 4 minggu
4. Operasi caesar4)9)

terlambatnya kelahiran plasenta


selama 30 menit setelah kelahiran
bayi. 4)9)

1.
2.
3.
4.
5.

Bed rest
Cek TTV Ibu/Janin
Infus RL/darah (jika perlu), O2
masker
Antisipasi DIC
Bedah emergency4)9)

Perdarahan pada kala 3 darah


berwarna merah segar.
4)9)

Pelepasan plasenta secara manual


1. asepsis & antisepsis.
2. Tangan kanan masuk kedalam
vagina menuju plasenta &
tangan kiri menahan fundus.
3. Ujung jari diantara palsenta dan
dinding uterus lalu plasenta
dilepas perlahan & tangan kiri
pindah ke suprasimfisis lalu
plasenta dikeluarkan4)9)

G. KELAINAN PERDARAHAN
Perdarahan Uterus

Perdarahn post partum

Anemia defesiensi besi

Anemia megaloblastik

DVT

Page

Sindrom HELLP

Disfunsional
Perdarahanuterus
- Primer
Perdarah 500 ml
abnormal yang terjadi
setelah melahirkan
Defenisi
didalam maupun diliuar
pervagina atau >1000
siklus haid tanpa
mL setelah melahirkan
kelainan saluran
dengan cesarean dalam
reproduksi6)6)8)
waktu < 24 jam setelah
melahirkan janin
- Sekunder
Perdarahan yang
terjadi antara 24 jam 6
minggu setelah
melahirkan3)
- PUD ovulatory
- Atoni uterus (90%)
Gangguan mekanisme - Ruptur uterus
- Inversi uterus
hemostasis (faktor
- Abnormal plasenta
pembekuan) pada
(accreta, increta, atau
endometrium
Etiologi
percreta)
- PUD anovulatory
- Retained plasenta
Ganggaun poros
hipotalams-hipofisis- - Trauma jalan lahir
ovariumesterogen - Gangguan koagulasi
(DIC)
meningkat
- Multipel3)
proliferasi
endometrium
berlebihlapisan
endometrium
meluruhPUD6)6)8)
PUD ovulatory
Perdarahan nyata tetapi Manifestasi
Perdarahan teratur dan
berkala, tidak ada
Klinis
banyak
kontraksi uterus yang
>1tampon/hari)
terasa, dan kolaps
terutama pada tiga hari
kardivaskular. Dapat
pertama siklus haid.
terjadi shock, pucat,
PUD anovulatory
denyut nadi meningkat, Perdarahan tidak
dan hipotensi. 3)
teratur dan siklus haid
memanjang. 6)6)8)

Anemia akibat
berkurangnya
penyediaan besi untuk
eritropoesis,
mengakibatkan
kurangya
hemoglobin12)

Anemia akibat
defesiensi asam folat
mengakibatkan
gangguan sintesis DNA
pada erithrosit yang
ditandai sel
megaloblastik. 12)

Terbentuknya bekuan
darah pada pembuluh
darah vena. 12)

Kumpulan gejala:
Hemolysis, Elevated
Liver function, dan Low
Platelet count (HELLP)
sebagai komplikasi dari
preeklampsia/ eklampsia12)

Perdarahan menahun - Defesiensi kobalamin - Gangguan alirn darah - Multipara


Nutrisi (kurang asupan - Defesiensi asam folat - gangguam
- Usia ibu > 25 tahun
- Riwayat persalinan yang
besi baik jumlah
(wanita hamil)
keseimbangan
Obat
yang
mengganggu
buruk12)
atau kualitas, rendah
prokoagulan &
metabolisme DNA
vitamin C, dan
antikoagulan
- Gangguan pada endotel
(Antagonis purin,
rendah daging)
12)
Kebutuhan besi
antagonis pirimidin
meningkat (ibu
prokarbazin
hamil)
acyclovir, dll) 12)
Gangguan absorbsi
besi (gastrektomi
atau kolitis kronik)
12)

jika Hb 7-8 g/dL :


Badan lemah, lesu,
cepat lelah, mata
berkunang-kunang
serta telinga
mendenging.
Gejala khas :
koilonychia (kuku
sendok), atrofi papil
lidah stomatitis
angularis dan

Mual, muntah,
anoreksia yang
beratambah berat. 12)

Kaki bengkak dan


- Nyeri epigastrium/ nyeri
nyeri. Edema tungkai
perut kanan atas (90%)
- Mual & muntah (50%)
unilateral, eriteme,
- Malaise12)
hangat, nyeri, dapat
diraba pembuluh darh
superfisial 12)

Page

disfagia. 12)

- Jika Hb < 10g/dL


infus cairan kristaloid,
Terapi/
oksigen 2 liter / menit.
Penangana - Jika hemidinamik stabil
n
Stop perdarahan
dengan EEK (estrogen
ekuin konyugasi) 2.5
mg peroral setiap 4-6
jam+prometasin 25 mg
peroral. Bila nyeri
ditambahkan asam
mefenamat 3 x 500
mg6)6)8)

Atoni uterus
- Terapi besi oral
- Pemberian asam folat
1. Kompresi Bimanual
ferrous sulphat 1 x
1mg/hari peroral
Interna (KBI)
200 mg selama 3
selama 1 minggu,
2. Kompresi Bimanual
bulan
diet yang bergizi,
Eksterna (KBE)
- Terapi besi parenteral
dan besi. 12)
3. Pemberian
Iron dextran
Uterotonika
kompleks
- Ergometrin 0,2mg
Kebutuhan besi (mg)
IM atau misoprostol
= (15-Hb sekarang)
600-100mcg
x BB x 2,4 + 500
- RL 500cc3)
mg12)

- Antikoagulan
- Bolus 4-6 g MgSO4 20%
Unfractionated
mencegah kejang
heparin (UHF)
- Hydralazine 5 mg tiap 15-20
dengan bolus 80
menit antihipertensi12)
IU/kg BB Intra Vena
dilanjutkan infus 18
IU/kg BB/jam
- Trombolitik
- Trombektemi
- Filter vena Kava
Inferior12)

H. ABORTUS DAN KEHAMILAN ABNORMAL


JENIS
ABORTUS
Abortus
Imminens

DEFENISI

ETIOLOGI

Perdarahan uterus pada


kehamilan < 20 minggu,
dimana hasil konsepsi
masih dalam uterus, dan
tanpa adanya dilatasi
serviks12)14)
-

Kelainan kromosom.
Endarteritis pada villi
koriales yang menghambat
oksigenisasi plasenta
Penyakit ibu :
pneumonia, tifus abdominalis,
pielonefritis, malaria,

Toksin, bakteri, virus,


plasmodium masuk ke janin

Kelainan traktus
genitalis : inkompetensi
serviks, retroversi uteri,

MANIFESTASI KLINIS
-Amenorhe < 20 minggu
-Nyeri pingang
-Uterus membesar
-Serviks belum membuka
-Tes kehamilan positif
-uterus membesar sesuai usia
kehamilan12)14)

PEM. GINEKOLOGI
-

PENATALAKSANAAN

Inspeksi Vulva :
perdarahan pervaginam
-> tercium bau busuk
dari vulva
Inspekulo : perdarahan
dari CU, OU terbuka/
tertutup, jaringan keluar
dari ostium, jaringan
berbau busuk dari
ostium.
Colok vagina : porsio
terbuka/tertutup,
teraba/tidak jaringan
dalam cavum uteri, tidak
nyeri saat porsio
digoyang, tidak nyeri
pada perabaan adneksa,

- Istirahat, baring total


- Periksa denyut nadi & suhu (2X
sehari bila tidak panas, tiap 4
jam bila pasien panas
- Tes kehamilan & USG (janin
masih hidup atau tidak)
- Medikamentosa
Fenobartital(penenang)
3x30 mg
Sulfas ferosus 600-1000
mg
- Diet tinggi protein + vitamin C
- Bersihkan vulva 2X sehari
dengan cairan antiseptik
- Pemberian hormon
progesterone12)14)

Page

cavum douglas tidak


menonjol/ tidak nyeri.

mioma uteri, dan kelainan


bawaan uterus

Abortus
Insipiens

Perdarahan uterus pada


kehamilan sebelum 20
minggu dengan adanya
dilatasi serviks uteri
yang meningkat, tetapi
hasil konsepsi masih
dalam uterus. 12)14)

Kelainan endokrin DM

Hipotiroidism

Retroversion uteri

Mioma uteri12)14)

Kelainan kromosom.

Endarteritis pada villi


koriales yang menghambat
oksigenisasi plasenta

Penyakit ibu :
pneumonia, tifus abdominalis,
pielonefritis, malaria,

Toksin, bakteri, virus,


plasmodium masuk ke janin

12)14)

-Perdarahan masif
-Serviks terbuka
-Uterus sesuai usia
kehamilan
-kram/ nyeri perut bawah12)14)

Inspeksi vulva
Perdarahan vagina &
dilatasi vagina
Inspekulo Tidak
tampak hasil
konsepsi12)14)

- Evaluasi uterus dengan aspirasi.


- Ergometrin 0,2 mg
intramuskuler.
- Misoprostol 400 mcg per oral.
- Pengeluaran hasil konsepsi dari
uterus.
- Evaluasi sisa-sisa hasil
konsepsi.
- Infus 20 unit oksitosin dalam
500 ml cairan intravena. 12)14)

Penyakit menahun
Kelainan traktus
genitalis : inkompetensi
serviks, retroversi uteri,
mioma uteri, dan kelainan
bawaan uterus

Kelainan endokrin DM

Hipotiroidism

Retroversion uteri

Page

Inkomplit
Abortiion

Komplit
Abortion

Mioma uteri12)14)
Sebagian jaringan janin Kelainan perkembangan konsepsi -Keram pada rahim disertai
sudah dikeluarkan dari Kelainan plasenta
perdarahan.
-Dilatasi serviks dan
uterus. Jika terjadi < 10 Faktor maternal
pengeluaran
minggu fetus & plasenta Kelainan traktus genitali12)14)
jaringan12)14)
keluar bersamaan dan >
10 minggu, keluar secara
terpisah. 12)14)
Pengeluaran seluruh
- Perdarahan menerus dalam
jaringan janin dari uterus waktu yang singkat
Usia ibu yang lanjut
- Nyeri yang terasa hingga
kurang < 20 minggu12)14)
serviks12)14)
Riwayat
kehamilan
sebelumnya yang kurang baik

Missed
Abortion

kematian janin terjadi


tanpa adanya
pengeluaran dari hasil

Riwayat
infertilitas
(tidak memiliki anak)

Adanya kelainan atau


penyakit yang menyertai
kehamilan

Infeksi
toxoplasma, dll)

Paparan
dengan
berbagai macam zat kimia
(rokok, obat-obatab, alkohol,
radiasi)

Trauma pada perut atau


panggul pada 3 bulan pertama
kehamilan

Kelainan
kromosom
(genetik) 12)14)
tidak diketahui, tetapi diduga

pengaruh hormone
progesterone12)14)

Inspeksi vulva
Perdarahan vagina &
dilatasi vagina
Inspekulo Tampak
hasil konsepsi12)14)

- Jika syok karena perdarahan

Inspeksi vulva
Perdarahan vagina &
tidak ada dilatasi
serviks
Inspekulo Jaringan
fetus sudah keluar
seluruhnya12)14)

- Ergometrin 3X1 tablet, 3-5 hari


- Sulfas ferosus/ transfusi darah
( jika terjadi anemia)
- Antibiotik
- Diet tinggi pprotein, vitamin
dan mineral12)14)

Infus NaCl fisiologis/RL &

transfusi darah
- Kuretase lalu suntikkan
ergometrin 0.2 mg IM
- Antibiotik12)14)

(cacar,

Gejala subyektif
kehamilan menghilang
Mammae agak

Inspeksi vulva
Perdarahan vagina &

tidak ada dilatasi serviks

Keluarkan jaringan
hasil konsepsi jika kadar

Page

konsepsi12)14)

Mola
Hidatidosa

Kehamilan abnormal
dimana hampir seluruh
vili korialisnya
mengalami perubahan
hidrofik
(dokter wajib hafal usia
kehamilan) 12)14)

Belum diketahui pasti. Diduga


akibat infeksi, defisiensi
makanan, dan genetic12)14)

Kehamilan
Ektopik

Implantasi dan
pertumbuhan hasil
konsepsi di luar
endometrium kavum
uteri10)11)

Salpingitis
Perlekatan Tuba
Kongenital Tuba
Endometriosis
Tumor mengubah bentuk tuba
Kelainan kromosom
Malformasi
Migrasi luar ovum
Pembesaran Ovarium
Unextruded Ovarium
Aborsi tuba
Pemakaian IUD10)11)

mengendor
Uterus mengecil.
tes kehamilan
negatif
USG
apakah
janin
sudah mati dan
besarnya sesuai berusia
kehamilan. 12)14)
Tinggi fundus uteri tidak
sama degan klinis
Pembesaran uterus lebih
besar dari umur kehamilan
Hiperemesis
Amenore dan tanda-tanda
kehamilan
Perdarahan pervaginam
berulang
Preeklampsia/ eklampsia
sebelum kehamilan 24
minggu12)14)

Inspekulo Jaringan
fetus belum keluar
seluruhnya
USG melihat
adanya fetus. 12)14)

fibrinogen baik
Bila usia kehamilan >
20 minggu dibantu dengan
dietilstilbestrol 3x5 mg lalu
infus oksitosin 10 IU dalam
dekstrose 5%.12)14)

Rontgen foto : ada rangka


janin = kehamilan normal
Percobaan sonde : mola =
mudah masuk ke cavum
uteri, kehamilan biasa =
ada tahanan oleh janin
Arteriografi : pengisian
bilateral vena uterina yang
dini
Suntikan sel kontras ke
uterus : memperlihatkan
gambar sarang tawon
USG : gambaran badai
salju12)14)
Perdarahan ireguler
Pergerakan serviks
rasa
Pembesaran
nyeri
Uterus teraba sedikit
payudara
Perubahan warna vagina &
membesar dan kadang
serviks
teraba tumor disamping
Perlunakan serviks
uterus dengan batas yang
Pembesaran uterus
sukar ditentukan
Frekuensi buang air kecil Kavum Douglas yang
meningkat
menonjol dan nyeri
Nyeri pada abdomen dan
raba10)11)

pelvis. 10)11)

Keluarkan dengan vakum


kuretase dilanjutkan dengan
kuret tajam
Perbaiki kontraksi dengan
uteretonik 20-40 unit
oksitosin dalam 250 cc
darah atau 50 unit oksitosin
dalam 500 ml NaCl 0,9%
histerektomi
Follow-up mencegah
choriocarcinoma
Terapi profilaksis dengan
sitostatik metotreksat atau
aktinomisin D12)14)
Perbaiki keadaan umumnya
dengan pemberian cairan yang
cukup ( dextrose 5 %, glukosa
5%, garam fisiologis ) dan
transfusi darah
Lakukan laparatomi untuk
menghilangkan sumber
perdarahan dicari diklam dan
dieksisi sebersih mungkin
kemudian diikat
Sisa sisa darah dikeluarkan
dan dibersihkan sedapat
mungkin supaya penyembuhan
lebih cepat
Berikan anti bodi yang cukup
dan obat anti inflamasi10)11)

Page

Kehamilan
Ektopik
Terganggu

Kehamilan ektopik tuba


yang ruptur10)11)

Migratio Externa
Hipoplasia lumen tuba sempit
gangguan fungsi silia
endosalping
Bekas radang pada tuba
perubahan pada endosalping
Difertikulum, tuba sangat
panjang
Gangguan fisiologis tuba
Abortus buatan10)11)

I. PENYAKIT INFEKSI PADA OBSGIN


Jenis
Defenisi
Vaginitis

Vaginosis bacterial

Foreign body

Servisitis

Radang vagina, keadaan ini


ditandai dengan nyeri &
discharge yang purulen.1),3)

Ganguan pada flora saluran


vagina yang menyebabkan
keluarnya secret berbau,
putih abu-abu, dan encer1),3)

Suatu massa atau partikel


bahan yang tidak normal
berada pada tempatnya
ditemukan1),3)
Peradangan serviks uteri1),3)

Keluhan gastrointestinal Pergerakan serviks


rasa Laparotomi
Nyeri tekan abdomen
Transfusi, infus, oksigen
nyeri
Sisa-sisa darah dikeluarkan dan
Uterus teraba sedikit
dan pelvis
Amenore
dibersihkan sedapat mungkin
membesar dan kadang
Spotting atau perdarahan
supaya penyembuhan lebih
teraba tumor disamping
vaginal
cepat dan harus dirawat inap
uterus dengan batas yang
Perubahan Uterus
di rumah sakit10)11)
sukar ditentukan
Hipovolemi
Kavum Douglas yang
Suhu tubuh
menonjol dan nyeri
Masa pelvis
raba10)11)
Hematokel pelvik
Nyeri dan bleeding10)11)

Etiologi
Manifestasi klinik
Penatalaksanaan
INFEKSI DI LUAR KEHAMILAN
Leukorea,terdiri dari cairan
Pada wanita hamil
Infeksi Candidyasis
yang kadang bercampur lendir, Infeksi tricomonas :
Infeksi Tricomonas
dan menjadi mukopurulen,
Defisiensi estrogen
metrodinazol dosis tunggal
1),3)
disertai
rasa
gatal
dan
(menopause)
500mg setiap 12 jam
membakar. 1),3)
selama 5 hari1),3)
Factor-faktor yang mengubah
Sekret yang berbau, encer,
Metrodinazol atau
lingkungan asam normal di
putih sampai abu-abu, dan
klindamisisn, peroral atau
vagina menjadi keadaan basa.
melekat ke dinding vagina dan pervaginam selama 7 hari.
Dan pertumbuhan berlebihan
introitus. Tidak terjadi
Tapi obat2 ini dapat
Gardnerella vaginalis atau
peradangan. 1),3)
mengakibatkan persalinan
mobiluncus atau Mycoplasma
premature sehingga tidak
1),3)
hominis
dianjurkan pada wanita hamil
resiko tinggi. 1),3)
Benda-benda yang
Infeksi, leukorea yang berbau, Tergantung predileksi. 1),3)
dimasukkan ke dalam vagina
iritasi dengan perlukaan,
1),3)
atau uretra.
perdarahan. 1),3)
Luka kecil atau besar pada
serviks karena partus atau

Serviks merah,
membengkak, dan

Ampicillin dosis 4 x 500 mg,


7-10 hari
Page

Salpingitis

Peradangan tuba uteri3)

abortus menyebabkan
mengeluarkan cairan
masuknya bakteri
mukopurulen1),3)
(streptococcus,
stafilococcus), protozoa
(Tricomonas vaginalis) ke
endoserviks & kelenjarnya. 1),3)
INFEKSI DALAM KEHAMILAN
Bakteri, viral, fungal, &
Nyeri abdomen bawah, nyeri
1),3)
parasitic.
tekan adneksal, bising usus

hipoaktif atau tidak, &


discharge1),3)

Syphilis

Rubella

Cytomegali Inclusion
disease

Penyakit infeksi subakut


sampai kronik yang
disebabkan oleh Treponema
Pallidum, ditularkan melalui
kontak seksual atau in utero
tetapi dapat terjadi dengan
kontak langsung dengan
jaringan terinfeksi, darah atau
bahan yang terkontaminasi3)
Penyakit infeksi, akut, & jinak
yang disebabkan oleh
togavirus, virus memasuki
saluran napas melalui nuclei
droplet & menyebar ke system
limfatik1),3)

Treponema Pallidum, dapat


menembus barrier plasenta
menyebabkan sifilis
congenital. 1),3)

Penyakit yang disebabkan oleh


infeksi CMV ditandai dengan
inclusion bodies dalam sel
yang membesar karena
terinfeksi. 1),3)

Cytomegalovirus

Togavirus

Metrodinazol 3 x 200 mg per


oral,
Tetraciclin 4 x 500 mg, 10
hari1),3)

rawat jalan

cefoxitin (2

g IM) + doxycycline (100


mg)
rawat inap

cefoxitin (2

g IV)
clindamycin (900 mg IV) 1),3)
Penisilin G parental, dosis dan
Syphilis Kongenital
Dini : < 2 thn, gejala sumbatan lama pemberiannya tergantung
pada stadium dan manifestasi
hidung, bercak apda mukosa,
klinik. 1),3)
ruam makulopapular, &
kondilomata lata.
Lanjut : >2thn, gejala keratitis
interstisium, gigi Hutchinson,
tuli, osteitis, deformitas tulang,
guma, & neurosifilis. 1),3)
Selesma ringan, radang
Pencegahannya dengan
tenggorokan, demam,
pemberian vaksin postnatal
perbesaran kelenjar getah
bening, munculnya ruam
halus berwarna merah muda
yg dimulai di kepala &
menyebar menjadi bentuk
generalisata. 1),3)
Gejala infeksi virus nonTidak ada pengobatan spesifik,
spesifik : demam, salfingitis,
diterapi hanya berdasarkan
dan limfadenopati
simtomatik.
Hepatomegali &
Spenomegali1),3)
Page

Toxoplasmasmosis

AIDS

Gonorea

Candyloma
Acuminata

Hepatitis B

Infeksi yang disebabkan


ditularkan oleh penjamu
defenitif (kucing) dalam
bentuk ookista.
Suatu reaksi retrovirus
epidemic, menular yang
disebabkan oleh infeksi HIV
yang pada kasus berat
bermanifestasi sebagai depresi
berat imunitas selular, dan
mengenai kelompok resiko
tertentu.
Infeksi oleh yang ditularkan
melaui hubungan seks, juga
oleh kontak langsung dengan
eksudat terinfeksi pada
neonates, atau bayi yang
ditularkan dari mereka yang
terinfeksi. 1),3)
Papiloma dengan inti sentral
jaringan penyambung dalam
struktur berbentuk seperti
pohon dilapisi dengan
epithelium, mereka dapat
mengumpul dan membentuk
massa seperti kembang kol.

Toxoplasma gondii

Biasanya pasien asimtomatik,


tetapi beberapa seperti gejala
flu.

Sulfadiazine dengan
pyrimethamine.

Human Immunodeficiency
Virus

Demam, penurunan berat


badan, diare, limfadenopati
menyeluruh, infeksi
oportunistik multiple, penyakit
neurologis, dan kadang
neoplasma sekunder. 1),3)

Saat ini belum ada pengobat


AIDS yang memuaskan, tapi
pemberian AZT (Zidovudine)
dapat memperlambat kematian
dan menurunkan frekuensi
serta beratnya infeksi
opportunistic.

Penyakit virus yang


disebabkan oleh HBV , virus
disebarkan melalui aliran
darah melalui jalur parental.

Pada wanita : biasanya


asimtomatik.
Pada pria : uretritis dengan
nyeri, discharge purulen

Penisilin, jika resisten penisilin


dengan golongan sefalosporin
atau fluorokuinolon.

Human Papiloma Virus type 6


dan 11.

Adanya kutil pada genital


yang menyerupai kembang
kol.

Hepatitis B Virus

Demam, malaise, anoreksia,


mual & muntah yang membaik
dengan munculnya ikterus,
urtikaria, angioedem, &
arthritis1),3)

Kutil yang disebabkan oleh


HPV diterapi secara topical
dan dengan ekssi, atau
suntikan interferon intralesi.
Preparat topical yang paling
sering digunakan adalah resin
podofilin, fodofiloks,
imikuimod,
Untuk bayi yang lahir dari ibu
yang HBsAg positif, bayi
diberi vaksin Hepatitis B
dalam 12 jam setelah
kelahiran. 1),3)

Neisseria Gonorrhoeae

1),3)

J. PUERPERIUM
Jenis

Definisi

Etiologi

Manifestasi klinis

Penatalaksanaan
Page

Mastitis

(3)

Peradangan payudara5),
12)

sumbatan saluran susu

pengualaran asi

infeksi bakteri contoh


staphylococcus aures
ASI statis5), 12)

abses payudara
pengumpulan pus pada
payudara
demam (suhu diatas 34oC)
pembengkakan payudara
Kulit payudara kemerahan5),

kompres hangat
masase punggung
pemberian antibiotic
anal5), 12)gesic

12)

Endometritis (3)

Radang endom5),
12)
etrium

Infeksi C. trachomatis,
Neisseria Gonorrhoeae5), 12)

Cracked nipple

Inflammation of pelvis
(salpingitis,
pelviperitonitis,
perimetritis) (3)

Incontinence of urine
(5)

putting susu lecet

Infeksi traktus genital


atas yaitu infeksi oviduk
(salpingitis), peritoneum
parietal (peritonitis), 5), 12)

Tidak mampu menahan


air kencing 5), 12)

iritasi bahan kimia


moniliasis
teknik menyusui kurang
tepat
infeksi monilia
bakteri (Neisseria
Gonorrhoeae)
viral
fungal
parasitic5), 12)

trauma persalinan

terapi antibiotic

menorrhagia
nyeri panggul ringan
edema dan hiperemi
endometrium
lokiometra
leukorea

suhu5), 12)
pembengkakan payudara dan
lesi pada puting.

nyeri abdomen bawah


nyeri tekan adneksal

bising usus

atau tidak
discharge5), 12)

hipoaktif

tingkat 1 : air kemih keluar


sedikit pd saat batuk, bersin,
ketawa atau kerja berat
tingkat 2 : air kemih keluar
bila kerja ringan, naik
tangga, atau jalan-jalan
tingkat 3 : terus keluar air
kemih 5), 12)

lanolin
nystatin
analgesic
sering menyusui bayi??

cefoxitin (2 g IM)

rawat jalan

+ doxycycline (100 mg)

cefoxitin (2 g IV)

rawat inap

clindamycin (900 mg IV) 5), 12)

urethrokel

kolporrhafia

anterior

desensus uteri

operasi

Manchester-Forthergill5), 12)

Page

Incontinence of faeces
(7)

Tidak mampu
mengontrol keluarnya
tinja dari anus 5), 12)

wanita dewasa

diarhe

trauma obstectic5),12)

lopheramide
Diphenoxylate
diet (lactose, fructose)

5),12)

Post-natal psychoses (2)

Post-natal depression
(2)

Subinvolution of
uterus (4)

Cemas paska persalinan

Depresi paska
persalinan

Pembesaran uterus/
gagalnya uterus kembali
pada bentuk normal

riwayat gangguan mnetal


gangguan psikiatrik
factor genetic
masalah perkawinan dan
keluarga 5),12)
rasa nyeri awal nifas
kelelahan
kecemasan
ketakutan
perubahan hormonal

tidak dapat tidur


mudah tersinggung
keringatan berlebihan
paranoid

psikoterapi
member perhatian/empati

menangis, mudah
tersinggung
pelupa dan sedih
gangguan somatic
perubahan pola tidur,
konsentrasi, dan makan

Psikoterapi
dukungan lingkungan

peradangan uterus
perdarahan uterus
uterus lebih besar dan lunak
periode nifas
pemanjangan masa
pengeluaran lokhia

ergonovin (ergotrate) 0,2 mg


metilergonovin(methergine) 0,2 mg

retensi potongan plasenta


infeksi panggul

K. ONGKOLOGI OBSTETRI
Definisi
Fibroadenoma
mamae

Tumor
jaringan
lunak pada
mammae 20)

Etiologi/ Faktor
resiko
Nisbi aktivitas
estrogen meningkat
dan adanya lesi yang
mirip fibrocystic
change 20)

Manifestasi klinis

Tumor timbul
soliter atau
multiple
Mudah
digerakkan

Klasifikasi stadium TNM/ Tipe sel


tumor
Phyllodes Cystosarcoma: jenis
fibroadenoma dengan stroma seluler
yang cenderung tumbuh dengan
cepat20)

Pemeriksaan
tambahan
USG & Biopsi
untuk
membedakan
antara kista atau
karsinoma
Page

Penanganan
Biopsy dan eksisi
dengan anastesi
lokal20)

Phyllodes
tumor

Tumor
- Mirip dengan
payudara, sel
fibroadenoma
20)
tumor berasal
dari
periductal
sel-sel
stroma
intralobular
20)

Cervical
carcinoma

Kanker yang
terjadi
didaerah
serviks, dapat
terjadi pada
epitel (paling
sering)
maupun
kelenjar yang
ada pada
serviks. 20)

Berbentuk licin
atau lobulated
Tumor bebas
jaringan payudara
sekitar
Tidak ada
perubahan pd
putting susu
Tidak nyeri
spontan20)
Terjadi pada wanita
dewasa (40-50
tahun)
Massa yang keras
dan mobile yang
cepat berkembang
membesar secara
asimetris
Massa berukuran 5
cm
Nyerinya
Dipengaruhi
menstruasi20)

- HPV 16, 18, 31 33, 35, - Perdarahan pervaginam


39, 45, 51, 52, 56,
seteleh koitus
58, 68 CIN II/III - Discharge berupa
- HSV II
keputihan, encer, dan
- sitomegalovirus
berbau amis, bersifat
humanus (HCMV)
purulen.
- Clamdia
- Nyeri abdomen bawah,
- EBV
regiogluteal,
- koitus usia dini (18
atausakrokoksigeal.
20)
tahun)
- Multipartus20)

mamae20)

Tumor fibroepithelial, secara


histitologis tampak seperti celah
stroma berbentuk daun yang dilapisi
sel-sel epitel20)

Mamografi
USG
FNA
Biopsi
payudara :
komonen
stroma yang
bervariasi 20)

- Tis: Karsinoma in situ


- Pap`s Smear CIN
- T1 : Kanker terbatas pada serviks uteri
I, CIN II, CIN III
- T2 : Invasi melebihi uterus tapi belum - Deteksi DNA HPV
sampai 1/3 bawah vagina
Petanda tumor :
- T3 : Ekspansi ke dinding pelvis dan 1/3
CEA, CMA26, dan
vagina & terjadi hidronefrosis
M2720)
- T4 : Menginvasi mukosa vesica urinari
atau rektum
- N0 : Tanpa metastasis kelenjar limfe
regional
- N1 : Metastasis kelenjar limfe regional
- M0 : Tanpa metastasis jauh
- M1 : Metastasis jauh
- Stadium 0 : TisN0M0
- Stadium I : T1N0M0
- Stadium II : T2N0M0

Page

- Eksisi lokal luas


- Masektomi simple/
radikal
- Eksisi makroskopik
komplit20)

Terapi untuk CIN


terdiri atas
konservativ (CIN I),
konisasi (Laser,
elektrokoagulasi,
konisiasi pisau dingin,
LEEP untuk CIN II) ,
dan histerektomi total
(CIN III) 20)

Endometrial
carcinoma

Kanker yang - Penggunaan esterogen - Perdarahan abnormal


berasal dari
jangka panjang
pervagina
- Sekresi abnormal
endometrium - Asupan berlebih
protein hewani,
vagina
dengan
Nyeri
tegang abdomen
lemak,
dan
hidrat
penanda tumor
20)
bawah,
nyeri tungkai
arang Obesitas
CA125
bawah
(khas
untuk
(Penumpukan lemak
embedakan dengan
yang akan disintesis
carcinoma serviks) 20)
menjadi estrogen)
Estrogen berlebih
memicu karsinoma
endometrium20)

Cracinoma of
ovary

tuKeganasan - Pengaruh reproduksi - Perut kembung tidak


pada sel epitel
(infertil, obat
nyaman karena massa
(85-90%)
stimulan ovulasi)
pelvis
- Pengaruh haid
- Tanpa nyeri perut &
ovaruim20)
(menarke dini)
menjadi nyeri jika
- Efek hormon eksogen
tumor mengalami torsi
paska menopouse
atau ruptur
- Faktor diet (diet tinggi - Perdarahan pervaginam
lemak)
ireguler (pada tumor
- Faktor genetik (20%)20)
sel granulosa) 20)

Endometrial
hyperplasia

Proliferasi
- Esterogen yang
kelenjar
berlebih dari
endometrium
progestin
- Stimulasi esterogenik
yang
tanpa umpan balik
abnormal20)
negative20)

Perdarahan abnormal
uterus
20)

- Stadium III : T3N0M0, T1-3N1M0


Stadium IV : T4N0-1M0, T1-4N0-1M120)
- St 1 : lesi pada uterus
- St Ia : lesi pada endometrium
- St Ib : lesi hingga < miometrium
- St Ic : lesi hingga > miometrium
- St II : kanker hingga leher rahim
- St IIa : lesi hingga glandula endoserviks
uteri
- St IIIa : kanker hingga lapisan serosa &
salping
- St IIIb : metastasis vaginal
- ST IIIc: metastasis cavum pelvis/ Lnn.
para aorta
- St IVa : kanker hingga vesica urinari
St IVb : metastasis jauh ke organ intra
abdomen20)
- St I : tumor terbatas pada ovarium
Ia : tumor pada 1 ovarium
Ib : tumor pada 2 ovarium
Ic : tumor pada 1 atau 2 ovarium
dengan kapsul pecah
- St II : metastasis pelvis
IIa : metastasis ke uterus/ tuba
IIb : metastasis ke organ pelvis
lainnya
IIc : St IIa atau IIb tanpa sel
ganas
- St III : metastasis kavum
peritoneum/ kelenjar limfe
regional
IIIa : metastasis kavum
peritoneal diluar pelvis
IIIb : diameter lesi 2cm
IIIc : diameter lesi > 2 cm
- St IV : metastasis diluar kavum
peritoneal20)
- Hiperplasia atipikal, menampakkan sel
yang atipik (meningkatnya
perbandingan nukleus/sitoplasma,
hiperkromatik, kehilanagan sifat polar)
- Hiperplasia tanpa atipikal sel, jarang
berkembang menjadi karsinoma

Sitologi
CT & MRI
menentukan
stadium klinis
Petanda tumor :
CA 125 & CA
19920)

- Terapi operasi
Histerosalphingekt
omi total
- Radioterapi20)

Pencitraan USG - Operasi


Laparotomi,
tumor
sitoreduksi, dan
kistik/solid
eksploratif
Petanda tumor AFP
- Kemoterapi
pada tumor sel
- Radioterapi20)
germinal
-HCG pada
koriokarsinoma
CA-125 pada
keganasan epitel
Sitologi
adenokarsinoma
Laparoskopi20)

Biopsi
endometrium20)

Page

- Kontrasepsi oral atu


progestin siklik
diikuti biopsi
endometrial
berulang dalam 3-6
bulan.

- Hysterectomy
(penanganan yang
tepat20)

(<2%)20)

Ovarian cyst

kantung berisi
cairan,
normalnya
berukuran
kecil, yang
terletak di
ovarium20)

Folikel Graaf yang


tidak rupture atau
pada folikel yang
telah pecah, tetapi
cepat tertambal. 20)

Jika diameternya 4-5


cm dapat diraba dan
menimbulkan nyeri
panggul. Jika
kistanya pecah
menimbulkan
perdarahan
intraperitonium dan
gejala abdomen akut.

Cystadenoma
Kista coklat (endometrioma)
Kista dermoid
Kista endometriosis
Kista hemorrhage
Kista Lutein
Kista polikistik ovarium20)

USG (abdomen
- Observasi
1-2 bulan hilang
atau transvaginal),
sendiri
kolposkopi
Operasi
screening, dan
Jika kista makin
pemeriksaan darah
membesar kista
(tumor marker atau
diambil dengan
20)
petanda tumor).
metode laparoskopi
atau laparotomi. 20)

20)

Nabothian cyst

Karsinoma
mamae

kista penuh
lendir pada
permukaan
serviks
uterus20)

Karsinoma duktal infasif


(tersering):
tumor berasal
dari sel
epitelium
duktus 20)
-

Pertumbuhan
berlebihan epitel sel
gepeng yang
menyumbat
orifisium kelenjar
endoserviks di zona
transformasi. 20)
Genetik: BRCA-1
pada kromosom 17
& BRCA-2 pada
kromosom 13
Reproduksi: tidak
menyusui setelah
melahirkan
Kelainan kelenjar
mamae
Radiasi pengion
Diet dan gizi: tinggi
lemak & kalori20)

Tidak ada

Biasanya tidak
menimbulkan gejala
hingga diketahui
dengan pemeriksaan
inspekulo20)

- Massa di mamae pada


kuadran atas luar
yang terfiksasi
- Retraksi kulit
- peau d`orange
(penipisan seperti
kulit jeruk)
- Retraksi puting
- Kesehatan menurun20)

Tis : karsinoma insitu


T0 : tanpa lesi primer
T1 : diamater tumor 2cm
T2 : diameter tumor 2-5cm
T3 : diameter tumor > 5cm
N0 : tanpa metastasis kelenjar limfe
regional
N1 : metastasis kelenjar limfe yang
mobil difossa aksilar ipsilateral
N2: Metastasis kelnjar limfe mamaria
interna
N3 : Metastasis kelenjar limfe
infraklavikular ipsilateral
M1 : Metastasis jauh
STADIUM
St 0
TisN0M0
St I
T1N0M0
St IIa
T0N1M0, T1N1M0,T2N0M0

Inspekulo
tampak adanya
kista pada dinding
serviks20)

- Mamografi
menampilkan
nodul yang yang
sulit dipalpasi
- USG tumor
kistik & tumor
padat
- MRI diagnosis
dini
- Petanda tumor
CEA
- Sitologi FNA
- Biopsi
(eksisi/insisi) 20)

Page

elektrokauter atau
cryotherapy untuk
menghappus
kista20)

- Bedah
Mastektomi
- Radioterapi
- Kemoterapi
- Terapi hormonal20)

- St IIb
- St IIIa
- St IIIb
- St IIIc
- St IV

Fibrocystic
change

Perubahan
menjadi
stroma
fibrosis baik
secara
mikrocyst
atau
makrokista
yang
menghasilka
n lumps 20)

Hyperplasia sel
epitel

T2N1M0 , T3N0M
T0N2M0, T1N2M0,
T2N2M0, T3N1-3M0
T4NapapunM0
TapapunN3M0
TapapunNapapunM120)

- Nyeri yang multipel


Massa yang soliter, setelah dilakukan - Biopsy dan
pada fase premenstrual FNA kemungkinan ditemukan bentuk :
evaluasi
- Massa mobile bilateral - Kista
histology
- Peningkatan ukuran
Cairan jernih, massa menghilang
- Mammography
massa yang cepat
Cairan kental, massa residual
- Terjadi pada wanita 30 Cairan darah
- Solid
50 tahun20)
Sel malignan
Sel benigna20)

Page

- Kista
Cairan jernih
Follow up tiap 3
bulan
Massa residual
Biopsi eksisional
Cairan darah
biopsi eksisional
- Solid
Sel malignan
Terapi keganasan
Sel benigna
ulangi biopsi/
biopsi bedah
terbuka20)

ALGORITHM FOR SYMPTOMATIC OVARIAN MASS


Age

Recommendation

Premenarchial

Post-menopausal

Reproductive Age

Unilateral Simple 8 cm OHSS

Surgical Intervention

Management

Surgical Intervention

Management

Clinical Differential

Cystic mass >


Complex
8-cm / solid mass
Positive pregnancy test
While onHemodynamic
OCPFebrile morbidity
instability,or vaginal bleeding or r

Monitored Follow-up Supportive Care


Monitored follow-up
Surgical Intervention
Surgical vs. Medical Management
Surgical Intervention
Surgical vs. Medical Management
Surgical vs. Medical Management
PageSurgical Intervention

Daftar Pustaka
1. Abdul R, 2002, Ilmu Penyakit Obstetri dan Ginekologi, Guohua Soft, Tokyo.
2. Anthonius Budi. M, 2001, Kehamilan Ektopik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
3. Errol R.N & John O.S, 2001, Obstetrics and Gynaecology at a Glance, Blackwell Science, London.
4. F. Gary C. dkk, 2006, Obstetri Williams, EGC, Jakarta Vol. 1.
5. F. Gary C. dkk, 2006, Obstetri Williams, EGC, Jakarta Vol. 2.
6. Hanifa W, dkk., 2005, Ilmu Kebidanan Edisi kedua, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
7. Joan P, Alison B.P, & Brian A.M, 2003, Obstetrics and Gynaecology, Curchill Livingstone, London.
8. Murah Manoe dkk, 2002, Pedoman Diagnosa Dan Terapi Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
9. Rustam M.,2002, Sinopsis Obstetri Jilid 1, Penerbit Buku Kedokteran EGC.
10. www.medica store.com/kehamilan ektopik,kehamilan luar kandungan/page:1-4
11. www.medica store.com/kehamilan ektopik/page:1
12. Sarwono, P 2008, Ilmu Kebidanan, PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
13. Satish S.C. Rao, MD., Ph.D., F.R.C.P 2004, Diagnosis and Management of Fecal Incontinence, PP: 1585-1589, University of lowa Carver
College of Medicine, Lowa cuty
14. Evans, Arthur t. 2007. Manual of obstetrics, edisi 7. LWW : Philadelphia.
15. Rayburn, William F dan carey, J. christoper. 2006. Obstetric dan Ginekologi. Widya medika : Jakarta.
16. Kumar, Vinay, et al. 2007. Buku ajarpatlogi. EGC : Jakarta.
17. Sjamsuhidajat, R. dan jong, Winn de. 2005. Buku ajar Ilmu Bedah, edisi 2. EGC : Jakarta.
18. Endjun, judi Januadi. 2007. Ultrasonorafi dasra Obstetri dan Ginekologi.FKUI : Jakarta.
19. Kee, joyce lefever. 2008. pedoman pemeriksaan laboratorium & diagnostik. EGC : jakarta
20. Wan Desen, 2008, Buku Ajar Ongkologi Klinis Edisi 2, Science Publication, Beijing China

Page

LATIHAN SOAL
1.
2. Seorang pasien wanita berusia 25 tahun dengan G1P0A0 dan usia
kehamilan 7 bulan telah melakukan pemeriksaan sebanyak tiga kali di
bidan dan dinyatakan dalam keadaan normal (tidak memiliki penyakit
serius). Dari hasil Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah
130/90mmHg, Leopold letak sungsang, tinggi fundus uteri 28cm,
denyut jantung janin 150 kali/menit, protein urin (+), dan terjadi
edema ringan pada tungkai bawah. Apakah diagnosis yang
memungkinkan?
a. Eklampsia
b. Preeklamsia berat
c. Preeklamsia ringan
d. Hipertensi gestasional
e. Super-imposed preeclampsia
3.
4. Seorang wanita hamil berusia 28 tahun dengan G2P0A1 datang untuk
melakukan pemeriksaan antenatal pada usia kehamilan 28-34 minggu.
Pada pemeriksaan glukosa darah, didapatkan kadar gula darah Puasa 80
mg/dL dan gula darah 2 JPP 180 mg/dL. Sebelumnya pada
pemeriksaan diusia 12-14 minggu kehamilan didapatkan gula darah
puasa 70mg/dL dan gula darah 2 JPP 120 mg/dL. Hormon apa yang
menurun sehingga menyebabkan kejadian diatas?
a. Insulin
b. Tiroid
c. Somatomamotropic
d. Glukagon
e. Gonadotropin
5. Seorang wanita berusia 23 tahun datang dengan keluhan mengalami
perdarahan pervagina dengan warna merah kehitaman, tidak ada nyeri,
HPHT 6 minggu, dan perdarahan muncul lima hari yang lalu setelah

coitus. Pemeriksaan VT didapatkan bercak darah di OUE, tidak ada


jaringan, uterus menutup, dan nyeri adneksa. Diagnosa yang mungkin
terjadi?
a. Abortus iminens
b. Abortus insipient
c. Abortus inkomplit
d. Missed abortus
e. Kehamilan ektopik
6.
7. Seorang wanita berusia 27 tahun, G4P2A1 datang ke Puskesmas dengan
keluhan ada darah keluar dari kemaluan tanpa nyeri. Keluhan ini sudah
pernah dialami sejak 2 minggu yang lalu, tetapi berhenti dengan
sendirinya. Perdarahan ini lebih banyak dibandingkan sebelumnya dan
usia kehamilan sekarang 7 bulan. Kondisi fisik tampak baik, Tekanan
Darah 90/60 mmHg, Denyut Nadi 80 kali/menit, Laju Pernapasan 18
kali/menit. Apa kemungkinan diagnosisnya?
a. Abortus
b. Inpartu
c. Solusio placenta
d. Placenta previa
e. Ruptur sinus marginalis
8.
9. Seorang Wanita berusia 32 tahun dengan riwayat G2P0A1, aterm,
mual. Tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 90 kali/menit, suhu
36.5oC. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan Leopold I TFU 35 cm,
bagian keras melenting, Leopold II punggung kanan, BJA (+),
setinggi umbilikus, Leopold III lunak, suprasimpisis, dan TBJ:
3200gram. Presentasi apa yang dapat diketahui?
a. Letak memanjang
b. Letak kepala
c. Letak sungsang
Page

d. Presentasi kaki
e. Presentasi bokong
10.
11. Seorang wanita berusia 28 tahun dengan riwayat G1P1A0 merasa hamil
24 minggu dan datang ke praktek umum dengan keluhan bahwa
kehamilan tidak bertambah besar. 6 minggu yang lalu terdapat bercak
darah selama tiga hari tanpa nyeri dan berhenti dengan sendirinya. Dari
hasil pemeriksaan diperoleh TFU setinggi 2 jari dibawah umbilicus
dan bunyi jantung janin (-). Diagnosa apa yang paling tepat?
a. incomplite abortion
b. imminens abortion
c. aseptic abortion
d. missed abortion
e. complate abortion
12.
13. Seorang wanita berusia 36 tahun dengan P2A0 datang ke puskesmas
untuk melakukan KB suntik berulang. Sebelumnya pasien tidak pernah
mengikuti program KB. Pada pemeriksaan vital sign didapatkan berat
badan 58 kg, tinggi badan 160 cm, dan tekanan darah 150/110 mmHg.
Dokter menyarankan pasien itu untuk menggunakan kontrasepsi lain.
Apakah yang mendasari pendapat dokter tersebut?
a. Umur relatif tua
b. paritas tinggi
c. overweight
d. tekanan darah tinggi
e. suntikan bulanan tidak praktis
14.
15. Seorang wanita muda berusia 23 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan tidak haid lagi. Pasien mengatakan bahwa keluhan tersebut
muncul setelah dilakukan pelebaran leher rahim dan curretage sisa
plasenta karena HPP 3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
diperoleh DBN. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Gonadal diskinesis
b. Kaltman syndr
c. Seehan syndr
d. Mayer Rokitansky Kuster hauser syndrorn
e. aserman syndr
16.
17. Seorang wanita berusia 35 tahun dengan G1P0A0 nulipara datang ke
UGD Rumah Sakit dengan keluhan pusing. Dari hasil pemeriksaan vital
sign diketahui tekanan darahnya 150/100 mmHg, denyut nadi 115

kali/menit, dan laju pernapasan 26 kali/menit. Pada pemeriksaan fisik


tidak ditemukan adanya edema pretibial dan proteinuria. Usia
kehamilannya saat ini 26 minggu. Pasien mengakui kehamilan
sebelumnya ia tidak pernah mengalami hipertensi. Apa diagnosa yang
paling mungkin?
a. eklampsia
b. hypertensi gestasional
c. superimpossed ektampsia
d. Hypertensi gestasional
e. preeklamsia
18.
19. Seorang wanita berusia 27 tahun datang ke praktek umum dengan
keluhan lemas, mual di pagi hari dan mata berkunang-kunang. Dari
anamnesis diketahui bahwa 3 bulan sudah tidak megalami haid, dan
hasil test kehamilan (+). Pada pemeriksaan fisik pasien tampak
konjungtiva anemi dan TD 90/60 mmHg. Setelah dilakukan
pemeriksaan lab diperoleh Hb 8,5 gr/dL dan apusan darah tepi
hipokrom mikrositer. Sediaan apa yang paling tepat untuk wanita
ini?
20.
a. tablet besi
21.
b. tiamin
22.
c. cyanokobalamin
23.
d. piridoxin
24.
e. asam filat
25.
26. Seorang wanita berusia 26 tahun dengan G3P1A1 merasa telah hamil
5 bulan. Ia datang ke Puskesmas dengan keluhan mengalami
keputihan sejak 1 minggu lalu. Pada pemeriksaan didapatkan vulva
dan vagina hiperemis dan maserasi. Dengan menggunakan
spekulum tampak serviks edema, hiperemia, dan mengalami erosi,
fluor warna putih dan kental seperti susu. Apa yang menjadi
penyebabnya?
a. clamidia
b. gonorhoe
c. streptococcus
d. trikomonas
e. candida
27.
28. Seorang pasien wanita berusia 35 tahun mengeluh nyeri perut hebat
sejak 2 jam yang lalu. Ia mengalami terlambat mens selama 2 bulan.
Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan bahwa keadaan umum pasien
Page

adalah sakit berat, konjungtiva anemi, tekanan darah 90/60 mmHg,


palpasi nadi 110 kali/menit, laju pernapasan 27 kali/menit, tidak
tampak adanya kelainan dan pada pemeriksaan dalam didapatkan
portio lunak, cavum douglas menonjol dan nyeri goyang
adneksa. Apa kemungkinan diagnosisnya?
a. Abortus inkomplit,
b. PID
c. Mola hidatidosa
d. KET
e. Mioma uteri
29.
30. Seorang pasien wanita berumur 40 tahun datang ke Puskesmas
dengan keluhan gelisah, insomnia, jantung berdebar, dan wajah
cepat merah. Pasien sering berkeringat malam, dan haid tidak
teratur. Pada pemeriksaan TTV ditemukan tekanan darah 130/80
mmHg, denyut nadi 80 kali/menit, dan laju respirasi 19 kali/ menit.
Hormon yang paling mungkin bertanggung jawab terhadap keluhan
tersebut adalah?
a. Prolaktin
b. LH
c. FSH
d. Estrogen
e. Progesteron
31.
32. Seorang wanita hamil berusia 38 tahun dengan G4P1A2 datang ke
UGD dengan keluhan utama nyeri perut bagian kiri bawah sejak 7
jam yang lalu. Dari anamnesis diketahui bahwa pasien sudah
menjalani sterilisasi 1 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan konjungtiva pucat, fluor nyeri goyang (+), Nyeri tekan
(+), dan cavum douglas menonjol. Apa diagnosis yang paling
mungkin?
a. Torsi ovarii ( terpeluntir)
b. Salpingitis
c. Hydrosalphynx
d. Kista Ovarii
e. KET
33.
34. Seorang wanita berusia 23 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan keluar darah dari jalan lahir. Haid terakhir 2 bulan yang
lalu dan haid sebelumnya teratur. Pada pemeriksaan fiik DBN dan

status obstetri didapatkan TFU 1/2 pusat simfisis, balotment (-),


DJJ (-), dan VT teraba jaringan. Apa diagnosis yang tepat?
a. Abortus inkomplit
b. Abortus insiplens
c. Abortus imminens
d. KET
e. Kehamilan mota
35.
36. Seorang wanita dengan G5P1A3 sedang hamil aterm 32 minggu
datang ke UGD RS karena mengalami kontraksi uterus. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, denyut nadi
110 kali/menit. Dokter lalu memutuskan untuk segera melahirkan
janin dari pasien. Tindakan apa yang dapat dilakukan untuk proses
pematangan paru janin?
a. steroid
b. salbutamol
c. Prednisone
d. Misoprostol
e. Dexamethasone iv
37.
38. Seorang wanita hamil dengan G3 P2A0 datang ke Instalasi Gawat
Darurat RS karena mengalami perdarahan setelah melahirkan di
Puskesmas 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan vital sign didapatkan
tekanan darah 90/70 mmHg, denyut nadi 72 kali/menit, dan laju
respirasi 28 kali/menit. Penanganan apa yang tepat untuk pasien ini?
a. Transfusi darah
b. Kompressi bimanual
c. MgSO4
d. Mengambil sampet darah untuk cek darah rutin
e. Resusitasi cairan
39.
40. Seorang wanita berumur 40 tahun datang ke Puskesmas untuk
memasang alat KB. Dari hasil anamnesis diketahui pasien
mempunyai riwayat TIA (Transient Ischemic Attacks). Pada
pemeriksaan vital sign didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,
denyut nadi 78 kali/ menit, dan laju respirasi 18 kali/menit. Alat KB
apa yang cocok untuk wanita ini?
a. IUD
b. Suntik KB estrogen
c. Pil KB
d. Pil KB progesteron
Page

e. Suntik KB golongan progestin


41.
42.
43. Seorang wanita berusia 21 tahun dengan riwayat G1P0A0 yang
sedang hamil 20 minggu datang ke Puskesmas untuk memeriksakan
kandungannya. Dari hasil pemeriksaan vital sign didapatkan tekanan
darah 110/70 mmHg. Dari pemeriksaan fisik, dapat ditentukan
berapa tinggi fundus uterinya?
a. setinggi umbilicus
b. seperdua dari umbilicus
c. 3 jari diatas umbilicus
d. Sepertiga antara SOP dan umbilicus
e. 3 jari diatas SOP
44.
45. Seorang wanita muda berusia 20 tahun dengan usia kehamilan 7
bulan dan G1P0A0 datang ke Puskesmas dengan keluhan sakit kepala
yang hebat. Pada pemeriksaan TTV ditemukan tekanan darah
150/100 mmHg, creatinin 1.1, edema anasarka, dan protein urin
2+. Terapi apa yang harus diberikan?
a. Monitoring komplikasi
b. Rawat jalan
c. Terminasi kehamilan
d. Rujuk untuk SC
e. Rawat konservatif
22. Seorang ibu berusia 26 tahun dengan postpartum 2 minggu ke
dokter dengan keluhan mengalami pembengkakan pada payudara
kirinya sejak 4 hari yang lalu. Dari hasil pemeriksaan klinis diketahui
pasien demam dan payudara kanan bengkak, merah, dengan
nyeri (+). Kemungkinan diagnosisnya adalah..
a. Abses payudara kanan
b. Fibrokistik
c. Filoides
d. Kanker payudara
e. FAM (fibroadenoma mammae)
46.
23. Seorang wanita berusia 23 tahun hamil anak pertama dengan usia
kehamilan 8 minggu, mengeluh mual sejak 2 minggu yang lalu dan
muntah hebat sejak 3 hari yang lalu. Beberapa jam yang lalu, ia
muntah darah dan terasa nyeri pada epigastrium. Hasil pemeriksaan
menunjukkan tekanan darah 90/70 mmHg, denyut nadi 98

kali/menit, frekuensi pernapasan 24 kali/menit. Dari hasil


pemeriksaan darah lengkap didapatkan hemoglobin 10,1 mg/dL
leukosit 13.000/mm, trombosit 219.000/mm. SGOT= 43, SGPT=
39. Kemungkinan diagnosisnya adalah ...
a. hiperemesis gravidarum den gan Mallory- Weiss tear
b. Angiodisplasia
c. ulkus peptikum
d. gastritis erosif
e. Ruptur varices esophagus
47.
24. Hormon yang dapat menyebabkan folikel de graaf terisi cairan adalah
...
a. Estrogen
b. Progesteron
c. FSH
d. LH
e. Oksitosin
25. Seorang wanita berusia 19 tahun berobat ke dokter selama 2 bulan
setelah menemukan sebuah benjolan pada kuadran lateral bawah
payudara kirinya. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan massa
berdiameter 2 cm, berbentuk oval, padat, halus, dan mobile pada
payudara tersebut. Tidak ditemukan adanya pembesaran kelenjar
getah bening pada aksila. Jika dilakukan biopsi eksisi pada benjolan
tersebut, maka kemungkinan besar akan menunjukkan tanda-tanda
penyakit ...
a. Karsinoma intradukal
b. papiloma intraduktal
c. kelainan fibrokistik payudara
d. nekrosis lemak
e. fibroadenoma
48.
26. Seorang wanita yang sedang hamil 29 minggu datang ke dokter
kandungan untuk melakukan antenatal care. Hasil pemeriksaan
menunjukkan tekanan darah 150/90 mmHg, proteinuria (+2),
trombosit serta hati normal. Yang perlu dilakukan adalah ...
a. seksio sesaria
b. konservatif
c. pemberian nifedipin
d. pemberian MgSO4
Page

e. induksi persalinan
49.
27. Wanita G3P2A0 dengan riwayat seksio sesaria; hamil aterm; 20 jam
inpartu, bayi belum lahir setelah 3 jam dipimpin. Pada vaginal
touch: teraba tangan, letak belakang kepala CephaIopelvic
dysproportion relatif . Tindakan apa yang perlu dilakukan?
a. Forsep
b. Kristeler
c. Vakum
d. seksio sesaria
e. Partus percobaan
50.
28. Seorang wanita berusia 21 tahun, primigravida, usia kehamilan 32
minggu, tekanan darah 180/110 mmHg, mengalami edema
anasarka. Penyebab Angka Kematian Ibu (AKI) yang tinggi selain
karena penyakit di atas adalah ...
a. blue baby syndrome
b. tumor serviks
c. tumor payudara
d. pendarahan postpartum
e. Diabetes melitus
51.
29. Seorang anak perempuan berusia 6 tahun mengalami pendarahan
pervaginam dengan tanda seksual sekunder (+). Keluarganya
menyangkal adanya riwayat trauma genital. Kemungkinan, anak ini
terkena penyakit
a. Menarke
b. Pseudopubertas dini
c. klimektarium
d. pubertas tarda
e. pubertas dini
52.
30. Seorang wanita hamil berusia 23 tahun mengalami pendarahan pada
gusi. Penyebabnya adalah ...
a. trauma
b. hormonal
c. xerostomia
d. kekurangan vitamin C
e. kekurangan vitamin B1

53.
31. Seorang ibu hamil dengan tinggi fundus uteri 41 cm, tiba-tiba
mengalami pendarahan. Tekanan darahnya 180/110 mmHg, uterus
tegang, bagian janin sulit diraba, dan kadar gula darah 230 mg/dl.
Tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah.
a. seksio sesaria
b. induksi oksitosin
c. pervaginam
d. konservatif
e. pemberian MgSO4
54.
32. Seorang wanita berusia 48 tahun datang dengan keluhan utama sesak
napas. Hasil pemeriksaan SGOT dan SGPT normal, foto toraks
menunjukkan adanya cairan di basal paru, USG abdomen
menunjukkan adanya tumor pada ovarium dekstra, dan ascites (+).
Diagnosisnya adalah ...
55. a. sindrom Eisenmenger
56. b. sindrom Meigs
57. c. sindrom Kartagener
58. d. sindrom nefrotik
59. e. edema paru
60.
33. Seorang wanita berusia 20 tahun mengalami nyeri perut hebat (syok).
Dari hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 80/60 mmHg,
denyut nadi yang teraba lemah, palpasi: abdomen tegang, amenorrhea
3 bulan. Diagnosisnya adalah ...
61. a. ruptur tuba
62. b. peritonitis apendiks
63. c. peritonitis umum
64. d. abortus iminems
65. e. salfingitis akut
66.
34. Seorang wanita berusia 34 tahun G1P0A0, dengan usia kehamilan 33
minggu, dan janin dalam keadaan sehat. Ia datang ke UGD rumah
sakit dengan keluhan sesak napas dan disertai mengi sejak 3 jam yang
lalu. Ia merasakan keluhan ini setiap bulan sejak kehamilannya. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan mengi (wheezing) dan ekspirasi
memanjang. Ia kemudian berkonsultasi ke dokter obgin dan
Page

diperkirakan akan terjadi persalinan dini. Obat apa yang diberikan


untuk mencegah efek buruk dari persalinan dini ini?
67. a. Hidrokortison
68. b. Atropin
69. c. Metilprednisolon
70. d. Deksametason
71. e. Prednison
72.
35. Seorang wanita berusia 24 tahun yang telah menikah selama 1 tahun,
mengalami telat haid 3 bulan. Ia mengeluarkan darah sedikit-sedikit
sejak 4 hari yang lalu dengan disertai kram perut. Ia juga mengalami
mual dan muntah yang hebat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 160/90 mmHg, denyut nadi 120 kali/menit, tinggi
fundus uteri 1 jari di bawah pusat, ballottement (-), denyut jantung
janin (-), Plano test (tes kehamilan) (+), albumin urin (+2). Diagnosis
yang mungkin untuk pasien ini adalah.....
73. a. inpartu
74. b. mola hidatidosa
75. c. abortus iminems
76. d. pre-eklampsia berat
77. e. hiperemesis gravidarum
78.
36. .Seorang remaja berusia 20 tahun datang ke klinik dengan keluhan
belum mendapatkan haid. Dari pemeriksaan diperoleh tinggi badan
157 cm dan berat badan 53 kg. Payudara dan rambut pubis tumbuh
normal. Diagnosis arval pasien ini adalah ...
79. a. amenorea tersier
80. b. amenorea sekunder
81. c. amenorea primer
82. d. kelainan kromosom
83. e. gravida
84.
37. Seorang wanita berusia 24 tahun, belum menikah, mengalami
terlambat haid selama 12 minggu. Plano test positif. Ia mengalami
perdarahan pervaginam selama 3 minggu. Dua minggu sebelumnya
ia pergi ke dukun bayi dan diberi ramuan untuk diminum dan ramuan
yang dimasukkan ke vagina. Beberapa hari ini perdarahan semakin
banyak dan berbau tidak enak disertai demam. Setelah dilakukan
pemeriksaan didapatkan tekanan darah 90/70 mmHg, denyut nadi 112

kali/menit. Suhu aksila 37,5C. dan suhu rektal 39C. Vaginal


touche: flek (+), bau(+). Portio terbuka dan teraba jaringan. Diagnosis
untuk pasien ini adalah ...
85. a. abortus inkomplet
86. b. abortus septic
87. c. abortus iminems
88. d. abortus spontan
89. e. abortus insipien
90.
38. Seorang wanita berusia 37 tahun, P2G2 mengalami perdarahan selama
3 minggu, dan setiap hari ia harus mengganti 5-6 pembalut dan
dismenorea (+). Pada pemeriksaan fisik, pasien tampak anemis,
tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 92 kali/menit. Teraba
massa di abdomen yang berbatas tegas, setinggi I jari di bawah pusat.
Nyeri (-), Vaginal touche: flek (+), portio tertutup licin. Korpus uteri
ante fleksi sebesar 18-20 minggu. Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan Hb 1,6 g/dL, Plano test (-). Kemungkinan diagnosis
untuk pasien ini adalah ...
91. a. polips serviks
92. b. mioma uteri
93. c. kanker serviks
94. d. kanker endometrium
95. e. geburl mioma
39. Seorang wanita berusia 26 tahun dengan usia kehamilan 8 bulan
mengeluh nyeri perut bawah dan disuria 48 jam. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan suhu badan 39C. Hasil pemeriksaan urin
menunjukkan bakteri (+), glukosa (-), protein (-). Untuk hasil
pemeriksaan yang lebih maksimal, dilakukan kultur. Sambil
menunggu hasil kultur, antibiotik apa yang dapat diberikan sebagai
pilihan?
a. Sefadroksil (sefalosporin generasi I)
b. Seftriakson (sefalosporin generasi III)
c. kotrimoksazol
d. Tetrasiklin
e. Penisilin V
96.
40. Seorang wanita berusia 25 tahun datang ke klinik dengan keluhan
mengalami insomnia, periode depresi setelah 1 tahun partus tidak
menyusui, menstruasi tidak teratur, bulu- bulu wajah meningkat,
Page

denyut nadi 90 kali/menit, tekanan darah 140/110 mmHg, kortisol


serum dan urin meningkat. ACTH lebih dari normal, prolaktin, FSH
kurang dari LH. Hasil CT scan menunjukkan adanya adenoma
hipofisis. Penyebab hiperkortisol yang paling mungkin adalah ...
a. hipersekresi ACTH
b. supresi kelenjar adrenal
c. Insufiensi kelenjar tiroid

d. supresi hormon reproduksi


e. hipofungsi hipotalamus
97.
98.
99.

Page

100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.

122.
123.
124.
125.
126.
1
136.
C
146.
11
156.

127.
2
137.
A
147.
12
157.

128.
3
138.
D
148.
13
158.

129.
4
139.
D
149.
14
159.

130.
5
140.
C
150.
15
160.

131.
6
141.
D
151.
16
161.

132.
7
142.
D
152.
17
162.

166.

167. KUNCI JAWABAN


168.
1
170.
2
172.
3
174.
4
176.
5
178.
6
180.
7
182.
8
184.
9
186.
10

169.
C
171.
A
173.
D
175.
D
177.
C
179.
D
181.
D
183.
E
185.
D
187.
B

133.
8
143.
E
153.
18
163.

134.
9
144.
D
154.
19
164.

135.
10
145.
B
155.
20
165.

188.
11
190.
12
192.
13
194.
14
196.
15
198.
16
200.
17
202.
18
204.
19
206.
20
208.
22
210.
23
212.
24
214.
25
216.
26
218.
27
220.
28
222.
29
224.
30
226.
31
228.

189.
A
191.
C
193.
B
195.
A
197.
C
199.
D
201.
B
203.
E
205.
A
207.
A
209.
A
211.
A
213.
C
215.
E
217.
B
219.
D
221.
D
223.
E
225.
B
227.
A
229.

32
230.
33
232.
34
234.
35
236.
36
238.
37
240.
38
242.
39
244.
40
246.
247.
248.

249.

250.

B
231.
A
233.
D
235.
B
237.
C
239.
B
241.
B
243.
E
245.
A

Anda mungkin juga menyukai