PengertianTrikomoniasis
Pengertian Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit menular seksual atau PMS, kini dikenal dengan istilah infeksi menular
seksual atau IMS, adalah penyakit atau infeksi yang umumnya ditularkan melalui
hubungan seks yang tidak aman. Penyebaran bisa melalui darah, sperma, cairan
vagina atau pun cairan tubuh lainnya.
Selain itu, penyebaran tanpa hubungan seksual juga bisa terjadi dari seorang ibu
kepada bayinya, baik saat mengandung atau melahirkan. Pemakaian jarum
suntik secara berulang atau bergantian di antara beberapa orang juga berisiko
menularkan infeksi.
Berikut ini adalah beberapa penyakit menular seksual yang umum terjadi.
Sifilis
Sifilis atau raja singa adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Treponema pallidum. Gejala awal sifilis adalah munculnya lesi atau luka
pada alat kelamin atau pada mulut. Luka ini mungkin tidak terasa sakit, tapi
sangat mudah untuk menularkan infeksi. Luka atau lesi ini akan bertahan antara
1-2.5 bulan.
Jika sifilis tidak ditangani, infeksi ini akan berlanjut ke tahap yang berikutnya.
Pada tahap berikutnya, ruam akan berlanjut dan gejala yang mirip gejala flu
seperti demam, nyeri pada persendian, dan sakit kepala akan muncul.
Kerontokan rambut hingga pitak juga bisa dialami penderita.
Untuk memastikan diagnosis sifilis, tes darah biasa bisa dilakukan. Terkadang
gejala yang muncul sulit dikenali sebagai penyakit sifilis, maka segera lakukan
tes darah jika mencurigai diri berisiko terkena sifilis.
Sifilis atau raja singa adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang bernama
Treponema pallidum. Sifilis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS).
Penyebaran infeksi ini paling umum adalah melalui hubungan seksual dengan
orang yang terinfeksi. Selain melalui hubungan intim, bakteri penyebab sifilis
juga bisa menyebar melalui pajanan cairan tubuh penderitanya misalnya melalui
darah.
Penularan sifilis bisa juga terjadi dari wanita yang hamil kepada bayi yang
dikandungnya. Kondisi ini dikenal sebagai kongenital sifilis. Kematian bayi di
dalam kandungan bisa terjadi karena infeksi ini.
Bakteri ini tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia. Infeksi penyakit ini
tidak dapat ditularkan dengan cara-cara di bawah ini:
Gejala pertama sifilis muncul sekitar 3 minggu setelah bakteri memasuki tubuh.
Infeksi sifilis terbagi menjadi empat tahapan utama, antara lain:
Sifilis primer
Penderita sifilis mengalami gejala yang dimulai dengan lesi atau luka pada alat
kelamin atau di dalam dan sekitar di mulut. Luka yang terjadi berbentuk seperti
gigitan serangga tapi tidak menimbulkan rasa sakit. Pada tahap ini, jika orang
yang terinfeksi berhubungan seksual dengan orang lain, penularan sangat
mudah terjadi. Luka ini bertahan selama 1-2 bulan. Pada akhirnya, lesi ini akan
sembuh tanpa meninggalkan bekas.
Sifilis sekunder
Penderita sifilis sekunder akan mengalami ruam merah seukuran koin kecil dan
biasanya ruam ini muncul pada telapak tangan dan telapak kaki. Gejala lain yang
mungkin muncul adalah demam, turunnya nafsu makan, radang tenggorokan
dan kutil kelamin. Fase ini bisa bertahan selama satu hingga tiga bulan.
Sifilis laten
Sifilis tersier
Jika infeksi tidak terobati, sifilis akan berkembang ke tahapan akhir, yaitu sifilis
tersier. Pada tahap ini, infeksi bisa memberi efek yang serius pada tubuh.
Beberapa akibat dari infeksi pada tahapan ini adalah kelumpuhan, kebutaan,
demensia, masalah pendengaran, impotensi, dan bahkan kematian jika tetap
tidak ditangani.
Sifilis paling mudah menular pada fase sifilis primer dan sekunder. Jika Anda
merasa terinfeksi sifilis, segera periksakan diri ke dokter atau klinik spesialis
penyakit kelamin untuk memastikan diagnosis terhadap sifilis. Makin cepat sifilis
diobati, maka makin kecil kemungkinan sifilis berkembang menjadi penyakit
yang serius.
Penisilin cukup berhasil dan bisa digunakan untuk mengobati sifilis primer dan
sekunder. Penisilin biasanya diberikan melalui suntikan. Tersedia jenis antibiotik
lain yang juga bisa membunuh bakteri penyebab sifilis jika Anda alergi terhadap
penisilin.
Untuk sifilis tersier, pengobatan memakan waktu lebih lama dan antibiotik
diberikan melalui infus. Pengobatan ini bertujuan untuk menghentikan infeksi
tapi tidak bisa memperbaiki kerusakan yang disebabkan sifilis tersier.
Jika Anda terbukti menderita sifilis, segera beri tahu pasangan atau mantan
pasangan Anda agar dia bisa melakukan pemeriksaan dan menerima
pengobatan.
Anda bisa mengetahui informasi selengkapnya mengenai penyakit sifilis di laman
ini.
Gonore atau kencing nanah adalah penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Beberapa penderita penyakit ini tidak
menunjukkan gejala apa pun sehingga bisa tidak diketahui sama sekali.
Sama seperti sifilis, infeksi gonore atau kencing nanah bisa dengan mudah
diobati dengan antibiotik. Sangat penting untuk minum obat antibiotik sesuai
dosis dan jangka waktu yang dianjurkan agar infeksi benar-benar lenyap. Jika
tidak ditangani dengan baik, gonore atau kencing nanah bisa menyebabkan
kemandulan.
Chlamydia (klamidia)
Chlamydia atau klamidia adalah jenis penyakit seksual umum yang disebabkan
oleh bakteri Klamidia trachomatis. Beberapa orang tidak merasakan gejala sama
sekali, jadi penularan bisa terjadi tanpa disadari oleh orang yang sudah
terinfeksi.
Cairan vagina tidak normal dan mengeluarkan bau yang tidak biasa
Sensasi terbakar atau sakit saat buang air kecil
Menstruasi yang sakit
Sakit saat melakukan hubungan seksual
Rasa gatal atau sensasi terbakar di sekitar vagina
Gejala klamidia pada pria:
Jika tidak dirawat pada wanita, klamidia bisa menyebabkan kemandulan dan juga
kelahiran prematur. Infeksi ini juga bisa ditularkan saat melahirkan. Bayi bisa
mengalami infeksi mata dan bahkan kebutaan. Sedangkan pada pria, klamidia
bisa menyebabkan peradangan pada saluran kencing, infeksi pada kandung
kemih dan epididymitis, serta infeksi pada rektum.
Herpes Genital
Herpes genital adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh virus herpes
simpleks atau sering disebut HSV. Gejala herpes genital akan muncul beberapa
hari setelah terinfeksi HSV. Luka melepuh berwarna kemerahan serta rasa sakit
pada wilayah genital menjadi gejala herpes awal yang muncul. Mungkin akan
terasa gatal atau sakit saat membuang air kecil.
Virus ini dapat bersifat dorman atau tidak aktif dan bersembunyi di dalam tubuh
tanpa menyebabkan gejala. Tapi ketika virus ini kembali aktif, luka akan muncul
kembali. Tapi luka yang terjadi biasanya lebih kecil dan tidak terlalu sakit karena
tubuh telah menghasilkan antibodi terhadap virus ini setelah pertama kali
terinfeksi. Antibodi yang sudah ada akan melawan kemunculan kembali virus ini.
Diagnosis herpes genital bisa dilakukan dengan pengambilan sampel cairan dari
luka yang muncul atau dengan melakukan tes darah. Hingga kini, belum ada
obat yang bisa menyembuhkan herpes genital. Tapi gejala yang terjadi bisa
dikendalikan dengan obat-obatan antivirus.
Herpes genital adalah infeksi pada alat kelamin yang bisa menulari pria dan
wanita. Penyakit ini salah satu dari Infeksi Menular Seksual atau IMS karena
umumnya ditularkan melalui hubungan seksual (vagina, anal, dan oral).
Infeksi yang terjadi disebabkan oleh virus herpes simpleks atau sering disebut
sebagai HSV. Ketika aktif, virus ini akan berkembang dan bergerak di antara selsel saraf. HSV dapat menular dan masuk ke dalam tubuh melalui berbagai
membran mukosa. Membran mukosa adalah jaringan lunak basah yang melapisi
bagian terbuka tubuh. Membran mukosa berada di beberapa bagian tubuh dan
bersinggungan langsung dengan kulit, yaitu pada dinding mulut, bagian dalam
kelopak mata, di dalam telinga, dalam saluran urin, di dinding vagina dan anus.
Gejala herpes genital yang pertama kali muncul adalah luka melepuh yang
kemerahan dan terasa sakit di sekitar daerah genital. Luka ini bisa pecah dan
menjadi luka terbuka.
Asiklovir
Famsiklovir
Valasiklovir
Kutil Kelamin
Kutil kelamin atau kutil genital adalah penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh virus yang dikenal sebagai human papillomavirus (HPV). Kutil kelamin
adalah kutil yang muncul di sekitar alat kelamin atau di area dubur. Kutil ini
mungkin tidak menimbulkan rasa sakit, tapi biasanya akan muncul rasa gatalgatal, memerah dan bahkan bisa berdarah.
Kutil akan muncul sekitar satu hingga tiga bulan setelah terjadinya infeksi HPV.
Tapi ada sebagian orang yang sudah terinfeksi, tapi tidak pernah mengalami
kemunculan kutil. Kutil dapat muncul pada mulut atau tenggorokan orang yang
melakukan seks oral. Jadi kutil tidak hanya muncul di area genital atau dubur
saja.
Penyebaran virus ini tidak hanya melalui hubungan seksual. HPV bisa menyebar
melalui kontak langsung dari kulit ke kulit. Untuk memastikan diagnosis apakah
terdapat kutil kelamin, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian
yang terinfeksi. Selain itu bisa dilakukan tes khusus untuk mendiagnosis HPV.
Tidak ada pengobatan atau penanganan yang bisa melenyapkan virus HPV dari
tubuh sepenuhnya. Kutil yang muncul di area kelamin atau dubur bisa ditangani
dengan prosedur pembekuan, terapi laser, atau memakai krim. Operasi juga bisa
dilakukan untuk mengangkat kutil yang besar.
Orang yang terinfeksi virus HPV lebih berisiko terkena kanker serviks, kanker
penis, dan juga kanker rektum. Meski tidak semua jenis virus HPV berkaitan
dengan kanker, disarankan untuk melakukan pemeriksaan sel kanker melalui
secara teratur jika terinfeksi HPV.
HIV
HIV atau human immunodeficiency virus adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh. Virus ini dapat tertular melalui hubungan seks yang tidak
aman, berbagi alat suntik atau pun jarum, dari ibu kepada bayinya, maupun
melalui transfusi darah.
Sistem kekebalan tubuh akan melemah dan tidak mampu melawan infeksi
maupun penyakit akibat virus ini. Hingga kini, belum ada obat untuk sepenuhnya
melenyapkan HIV dari tubuh. Pengobatan HIV umumnya dilakukan untuk
memperpanjang usia dan meredakan gejala yang muncul akibat HIV.
HIV tidak memiliki gejala yang jelas. Gejala awal yang terjadi adalah gejala flu
ringan disertai demam, sakit tenggorokan, maupun ruam. Seiring virus HIV
menyerang sistem kekebalan tubuh, tubuh penderita akan makin rentan
terhadap berbagai infeksi.
Jika merasa berisiko terinfeksi virus HIV, satu-satunya cara untuk mengetahui
diagnosisnya adalah dengan melakukan tes HIV beserta konselingnya. Tes HIV
bisa dilakukan di klinik Voluntary Counseling and Testing atau VCT (KTS=
Konseling dan Tes HIV Sukarela).
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang
sistem kekebalan tubuh. Virus ini melemahkan kemampuan tubuh dalam
melawan infeksi dan penyakit.
Tidak ada obat untuk HIV, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk
memperlambat perkembangan penyakit. Pengobatan ini akan membuat orang
yang terinfeksi untuk hidup lebih lama sehingga bisa menjalani hidup dengan
normal.
Dengan diagnosis HIV dini dan penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak
akan berubah menjadi AIDS. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV.
Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang
sepenuhnya.
HIV/AIDS di Indonesia
Secara global, infeksi HIV/AIDS mengalami penurunan. Semua ini dikarenakan
oleh intervensi yang menyebabkan perubahan pola komunikasi, pemakaian
kondom, pencegahan transmisi dari Ibu-Anak, kampanye khitan dan pencegahan
lainnya. Infeksi HIV baru sudah menurun dalam satu dekade terakhir. Tahun
2013, infeksi HIV dunia mencapai 2,3 juta. Mengalami penurunan sebanyak 33%
sejak tahun 2001.
Sejak pertama kali ditemukannya infeksi HIV pada tahun 1987 sampai dengan
Desember 2013, HIV tersebar di 368 dari 497 kabupaten/kota di seluruh provinsi
di Indonesia. Bali adalah provinsi pertama tempat ditemukannya infeksi
HIV/AIDS.
Setiap 25 menit di Indonesia, satu orang akan terinfeksi HIV. Satu dari lima
orang yang terinfeksi berusia di bawah 25 tahun. Proyeksi Kementerian
Kesehatan Indonesia memperlihatkan, tanpa adanya percepatan program
pencegahan HIV, lebih dari 500.000 orang Indonesia akan positif terinfeksi HIV
pada tahun 2014. Papua, Jakarta dan Bali yang berada paling depan dalam
tingkat penyebaran kasus HIV baru per 100.000 orang. Jakarta memiliki angkat
terbesar untuk kasus baru pada tahun 2011 yaitu sebesar 4.012 kasus.
Penyebaran HIV
HIV adalah jenis virus yang rapuh. Tidak bisa bertahan lama di luar tubuh
manusia. HIV bisa ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.
Cairan yang dimaksud adalah cairan sperma, cairan vagina, cairan anus, darah,
dan ASI. HIV tidak bisa menyebar melalui keringat atau urin.
Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika melahirkan atau
menyusui.
Melalu seks oral.
Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
Memakai jarum, suntikan dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah
terkontaminasi, misalnya spon dan kain pembersihnya.
Tes Infeksi HIV
Jika Anda merasa memiliki risiko terinfeksi virus HIV, satu-satunya cara untuk
mengetahuinya adalah dengan melakukan tes HIV yang disertai konseling.
Segeralah mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat (klinik VCT) untuk tes HIV.
Dengan tes ini akan diketahui hasil diagnosis HIV pada tubuh Anda.
Layanan tes HIV dan konseling ini disebut sebagai VCT (Voluntary Counseling
and Testing) atau KTS (Konseling dan Tes HIV Sukarela). Tes ini bersifat sukarela
dan rahasia. Sebelum melakukan tes, konseling diberikan terlebih dahulu.
Konseling bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko infeksi dan juga pola hidup
keseharian. Setelah tahap ini, dibahaslah cara menghadapi hasil tes HIV.
Tes HIV biasanya berupa tes darah untuk memastikan adanya antibodi terhadap
HIV di dalam sampel darah. Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem
kekebalan tubuh untuk menyerang kuman atau bakteri tertentu.
Ada beberapa tempat untuk melakukan tes HIV. Anda bisa menanyakan pada
rumah sakit atau klinik kesehatan terdekat. Di Indonesia, terdapat beberapa
yayasan dan organisasi yang fokus untuk urusan HIV/AIDS, di antaranya:
Himpunan Abiasa
Yayasan Spiritia
Yayasan Orbit
Sedangkan lembaga pemerintah yang dibentuk khusus untuk menangani
HIV/AIDS adalah Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN).
Jika hasilnya positif, Anda akan dirujuk menuju klinik atau rumah sakit spesialis
HIV. Beberapa tes darah lainnya mungkin akan diperlukan. Tes ini untuk
memperlihatkan dampak dari HIV kepada sistem kekebalan Anda. Anda juga bisa
membicarakan tentang pilihan penanganan yang bisa dilakukan.
Tanpa pengobatan, orang dengan sistem kekebalan yang terserang HIV akan
menurun drastis. Dan mereka cenderung menderita penyakit yang
membahayakan nyawa seperti kanker. Hal ini dikenal sebagai HIV stadium akhir
atau AIDS.
Selain penyakit-penyakit di atas, terdapat pula beberapa penyakit lain yang bisa
menjadi penyebab penyakit menular seksual, antara lain:
Kudis adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Tungau
yang sulit terlihat oleh mata ini menggali dan hidup di dalam kulit. Parasit ini bisa
ditularkan melalui kontak tubuh secara langsung, melalui baju, peralatan tidur,
atau handuk yang terinfeksi.
Gejala utama dari kudis adalah munculnya rasa gatal yang hebat terutama pada
malam hari. Rasa gatal ini sering kali muncul di bagian jari, pergelangan tangan,
kaki, tubuh, atau bisa juga di area kelamin. Terkadang kudis juga bisa
mengakibatkan munculnya ruam.
Kondisi ini bisa ditangani dengan memakai krim atau sampo khusus. Setelah
pengobatan, terkadang rasa gatal masih tetap ada selama beberapa lama.
Kutu pada rambut kemaluan adalah serangga parasit kecil yang hidup di antara
rambut tubuh yang kasar, seperti rambut kemaluan. Kutu ini bisa juga hidup
dibulu ketiak, rambut tubuh, jenggot,alis,dan bulu mata. Kutu ini hanya
memangsa darah manusia. Kutu ini hanya bisa merangkak dari rambut ke
rambut, tidak bisa melompat dari satu orang ke orang lainnya.
Gejala utama yang terjadi adalah rasa gatal pada bagian yang terinfeksi dan
terjadinya peradangan atau iritasi akibat garukan penderita. Jika merasakan
gejala ini, Anda bisa lihat secara langsung apakah ada kutu pada rambut
kemaluan atau pun rambut lain yang terasa gatal. Kutu ini bisa diatasi dengan
memakai krim atau sampo khusus. Anda tidak perlu mencukur rambut pada
kemaluan atau rambut tubuh yang terinfeksi.
Trikomoniasis
Kotoran vagina encer atau berbuih warna kuning dengan bau tidak sedap
Rasa sakit dan gatal-gatal di sekitar vagina
Tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual
Sakit saat buang air kecil
Untuk mendiagnosis trikomoniasis bisa dilakukan dengan pemeriksaan fisik, tes
urin, dan pengambilan sampel cairan. Parasit ini lebih sulit dideteksi pada pria
dibandingkan pada wanita. Antibiotik bisa digunakan untuk mengobati
trikomoniasis.
TRIKOMONIASIS
Pengertian Trikomoniasis
Frekuensi buang air kecil lebih sering dari biasanya, dan disertai rasa sakit.
Muncul cairan putih dari penis.
Muncul rasa sakit, bengkak, dan kemerahan di area ujung penis. Rasa sakit ini
juga bisa muncul saat ejakulasi.
Penyebab Trikomoniasis
Trikomoniasis disebabkan oleh sejenis parasit berukuran kecil yang disebut
Trichomonas vaginalis. Parasit ini biasanya disebarkan melalui hubungan seks
tanpa kondom atau saling berbagai alat/mainan seks. Penyakit ini tidak bisa
ditularkan melalui:
Seks oral.
Seks anal.
Ciuman.
Berbagi pemakaian alat makan, dudukan toilet, dan handuk.
Langkah Diagnosis Melalui Tes Laboratorium
Agak sulit untuk mendiagnosis penyakit ini karena sebagian penderitanya tidak
menunjukkan gejala dan karena gejalanya hampir sama dengan penyakit
menular seksual lain. Namun untuk mendeteksinya, dokter akan melakukan
pemeriksaan di area genital, setelah itu langkah selanjutnya adalah tes
laboratorium. Pada tes laboratorium, dokter atau suster akan mengambil sampel
cairan dari area vagina atau penis. Sampel ini kemudian akan dikirim ke
laboratorium. Selain cairan pada organ intim, khusus untuk penderita laki-laki,
sampel urine juga bisa diperiksa untuk keberadaan trikomoniasis.
Dibutuhkan waktu beberapa hari untuk mendapatkan hasil tesnya. Jika dokter
atau suster menduga adanya trikomoniasis, Anda akan disarankan untuk
menjalani serangkaian perawatan sambil menunggu hasil tes. Alasannya adalah
untuk mengurangi risiko infeksi yang lebih parah sedini mungkin dan
menghindari tersebarnya infeksi.
Hal penting lain untuk diperhatikan adalah kesehatan pasangan Anda. Dorong
dia untuk memeriksakan diri agar segera menjalani pemeriksaan dan perawatan
jika terbukti positif juga.
Penanganan Trikomoniasis
Trikomoniasis bisa diatasi secara efektif dengan antibiotik. Metronidazole adalah
jenis antibiotik yang biasa dipakai untuk mengatasi infeksi ini. Antibiotik ini
diresepkan dalam dosis tertentu untuk dikonsumsi selama 5-7 hari. Selain
metronidazole, tinidazole juga bisa digunakan untuk pengobatan. Minum obat ini
setelah makan dan hindari mengonsumsi minuman keras selama 24 jam setelah
meminum metronidazole atau 72 jam setelah meminum tinidazole karena bisa
menyebabkan mual parah dan muntah-muntah.
Jika antibiotik telah dikonsumsi sampai habis dan gejalanya masih terlihat, atau
hasil laboratorium menyatakan hasil negatif terhadap trikomoniasis, maka Anda
membutuhkan tes lebih lanjut untuk mengetahui apakah gejala ini disebabkan
oleh penyakit infeksi menular seksual yang lain.
Anda juga sebaiknya melakukan tes ulang jika Anda muntah setelah minum
antibiotik karena kemungkinan antibiotik tidak diserap dan Anda akan
memerlukan antibiotik lebih atau metode perawatan lain.
Penting untuk menghabiskan semua antibiotik yang diresepkan agar infeksi tidak
kembali. Hindari hubungan intim hingga infeksi teratasi secara sempurna