Anda punya komputer bekas yang tak terpakai? Entah itu komputer 486, Pentium I, II
maupun Pentium III. Atau monitor analog 14 atau 15 yang tak terpakai dan rusak parah?
Anda tentu berfikiran untuk membuang saja komputer dan monitor jadul itu karena
memenuhi ruang gudang anda dan untuk menjualnya anda juga berfikir tidak akan laku..
Eit nanti dulu, jika anda berfikir itu tidak laku anda tentu akan cukup tercengang berapa
sebuah komputer yang tidak terpakai itu laku dalam pasaran barang bekas dan untuk apa
barang itu digunakan.
Sebuah CPU bekas misalnya, bisa berharga antara 50 ribu sampai 100 ribu perunit, tak peduli
apakah itu 486, Pentium I, II dan III.
Sebuah monitor dihargai antara 65 ribu sampai dengan 85 ribu rupiah
Mengejutkan bukan?
Dalam sebuah CPU, bila dirinci maka akan dihitung sebagai berikut:
Harddisk dihargai Rp. 7000
Motherboard dihargai Rp. 50000 /kg. Jadi bila dengan hitungan perkilo antara 2 hingga 3
motherboard, maka sebuah motherboard adalah seharga Rp. 20.000 Rp. 25.000
Procesor 486 dihargai Rp. 50.000 dan Pentium 1 dengan bahan keras dihargai Rp. 20.000 dan
Pentium 1 lurik dihargai Rp. 7000
CD Rom dihargai Rp. 2500 Rp. 4000/buah
Power Supply dihargai Rp. 7000/buah
Casing dihargai Rp. 8.000/buah
Sebuah SDRam dihargai Rp. 2.000/keping
Printer rusak dihargai Rp. 2000/kg
(Lihat daftar harga komplit di Sini)
Ladang Emas
berapa ya?
kita kalkulasi dulu 1kg = Rp.10.000 asumsi harga cpu rusak isi komplit.jadi tinggal kita jumlahkan
Rp.10.000 x 16.800.000 kg = Rp.168.000.000.000.
Ini baru computer, bagaimana dengan yang lain mis,tv.radio vcd handphone,telepon,perangkat
telkom,seluler dll silahkan kita kalkulasi,terus terang saya tidak sanggup untuk memprediksi total
jumlah limbah elektronik & komputer di Jakarta apalagi indonesia,Wow fantastis bagaimana kalau
hal ini dibuang berserakan disembarang tempat.......... sudah pasti pencemaran limbah b3 ada
dimana2,dan sangat mencemaskan.
Untung ada saudara kita di China yang gemar mengolah limbah tersebut,tapi kalau dihitung2 kita
rugi juga ya? apa sebab la wong dilimbah tersebut banyak sekali mengandung EMAS, jika dibanding
dengan pt freeport
hasil freeport mungkin tidak ada apa2nya ya?
PERTANYAAN !!! Dimana komposisi emas pada Computer?
Emas terdapat pada mainboard,harddisk,cd rom,memori,prosessor,flopydisk,powersuply oh
........semua yang ada dicpu ada emasnya........wow keren....,bukan hanya itu di cpu tertanam juga
logam berharga lainnya mis:
perak,platium,paladium,kadmiun,tembaga,aluminium,timah,nikel,kuningan dan masih banyak lagi
logam2 berharga yang diluar pengetahuan kami.
Kita fokus di-emas saja ya? karena emas saat admin menulis, harga emas lagi booming sampai
mencapai 1 gram Rp 560.000 harga pt Antam / aneka tambang persero.
Alat / komponen apa yang ada emasnya.....? penasaran ya? ni aku sedikit punya ilmu aku bagi2 ya?
biar kita jadi pintar dan berwawasan okeeey......? siapa tau ada yang berbaik hati mau jual pada
saya...ha..ha..ha..?
contohnya pada mainboard ada yang disebut chipset, IC integrated circuit, transistor,
sokket,konektor/port prosessor dan lain2.
Dari semuanya itu yang paling banyak kandungan emasnya
adalah:PROSESSOR,IC integrated circuit
SOKKET PROSESSOR,CHIPSET
Sampai disini dulu ya..? nanti dilanjut perihal bagaimana cara mengolah emas pada
computer,
Maaf soalnya ada yang mau kursus melebur emas...kasihan orangnya jauh dari jogja plisss
ya?
Sekarang, kami akan menunjukkan kepada Anda bagaimana kita mendulang emas dari
motherboard lama menggunakan metode do-it-yourself (lakukan sendiri) . Harap
diperhatikan: bahan kimia yang digunakan dalam demonstrasi ini adalah sangat berbahaya,
terutama pada konsentrasi yang digunakan. Oleh karena itu, kami sangat menyarankan anda
mencoba untuk mereproduksi percobaan ini di rumah.
Emas ditemukan di berbagai tempat pada motherboard: konektor IDE, slot PCI Express, PCI,
AGP, ISA, dan port2 lain, pin jumper, soket prosesor, dan slot DIMM (SIMM di
motherboard yang lebih tua).
Semua konektor ini sering ditutupi dengan lapisan emas beberapa mikron tebalnya, disimpan
dengan cara flashing atau pelapisan.
Jadi, tahap pertama dari percobaan ini adalah untuk mengumpulkan semua pin dan konektor.
Kita perlu tang dan cutter, obeng datar dan bunga (Philips), dan lainya
Kita memerlukan banyak pin dan konektor dll, makanya kumpulin sebanyak mungkin barang
bekas motherboar dr donor anda! hehe
Untuk mendapatkan beberapa mikrogram emas yang tersimpan di pin, kita akan
menggunakan metode sel elektrolitik. Nampan kaca ini terdiri dari 95% larutan asam sulfat.
Katoda dinampan dan anoda di pin tembaga. ( lihat gambar )
Dengan menjalankan arus listrik melalui sel, dengan menggunakan pengisi baterai biasa,
tembaga anoda (jepit di pin) larut dan diendapkan pada katoda di nampan. Emas, terlepas dari
tembaga, akan membentuk sedimen di bagian bawah sel nampan. perlu dicatat bahwa suhu
bak meningkat secara signifikan selama proses ini.
Setelah semua pin kita mandikan atau celupin dan emasnya sudah terlepas, diamkan dulu
sebentar bak mandi kita, agar mengendap emasnya dibawah, lalu larutan asam sulfat tadi kita
simpan sebanyak mungkin sampai tersisa ampas emas dibawah nampan (bak).
Hati-hati untuk menuangkan asam ke dalam air, dan bukan sebaliknya! Jika Anda salah
melakukannya, pertama tetesan air yang menyentuh permukaan asam sulfat akan segera
menguap dan dapat menyebabkan percikan asam. jadi tuang asam ke air dan bukan air tuang
ke dalam larutan asam!.
dan menghasilkan cairan sulfat yang encer, berbagai logam ( termasuk emas ) dan sampah
lain perlu disaring terlebih dahulu, kenapa kita tidak langsung menyaringnya? karena
saringan sulit untuk menyaring cairan yg kental.
Yang tersisa di filter adalah campuran dari berbagai logam dan kotoran. sekarang semuanya
larutkan dalam campuran asam klorida 35% dan pemutih klorin (sodium hipoklorit) sebesar
5%, dalam proporsi 2: 1.
dimana: 2 HCl + NaClO -> Cl2 + NaCl + H2O
Hati-hati! Reaksi sangat eksotermik dan menghasilkan klorin, gas yang sangat berbahaya.
Gas khlor digunakan sebagai senjata kimia selama Perang Dunia pertama, di namakan
bertholite.
nyatanya, klorin diproduksi oleh pencampuran asam klorida dan pemutih klorin inilah yang
akan melarutkan emas dan membentuk klorida emas (III).
dimana: 2 Au + 3 Cl2 -> 2 AuCl3
Sekarang, yang perlu kita lakukan adalah menyaring semuanya sekali lagi. Filter akan
mempertahankan semua kotoran, hanya menyisakan emas (III) larutan klorida.
Untuk menghasilkan emas metalik, kita perlu untuk mengendapkan emas yang berada
didalam larutan, kita gunakan bubuk sodium metabisulfite, dengan adanya air, sodium
metabisulfite akan menghasilkan sodium bisulfite.
dimana: Na2S2O5 + H2O > 2 NaHSO3
sodium bisulfite ini yang akan mengendapkan emas.
sekarang kita diamkan, lihat endapan bubuk coklat dibagian bawah gelas, hati2 jangan kita
hilang barang sedikitpun, itulah EMAS metalik!.
lalu yang perlu kita lakukan ialah mencairkan bubuk ini dalam wadah lain, Titik lebur emas
adalah sekitar 1064 C (1947,52 F), sebuah pembakar bertenaga gas oxy-butane dapat
melakukan tugas ini.
[sc name="bidvertiser"]
Lihatlah hasilnya, butiran emas!, secara ekonomis apakah ini akan menjadi masalah?, tentu
saja tidak, proses ini hanya layak digunakan pada skala industri, butiran emas kecil yang kita
hasilkan hanya benilai beberapa ratus ribu saja, pada kenyataanya, pabrik pengolahan limbah
seperti ini menggunakan tehnik dan bahan kimia yang lebih berbahaya, tips ini menarik dan
menyenangkan bukan? agar kita tahu bahwa bisa menghasilkan tambang emas sendiri dari
bahan bahan komputer bekas sendiri.
Tomshardware.com
Jumlah ponsel yang digunakan di seluruh dunia memang mencengangkan. Tahun ini saja, penjualan
ponsel global akan meningkat 12 persen dibandingkan tahun 2007, menjadi 1,28 miliar unit.
Padahal, model-model dan merek baru terus bermunculan, menggoda pemilik ponsel lama untuk
berganti dan membuang ponsel lamanya.
Dari miliaran ponsel tersebut, tentu ada jutaan ponsel yang rusak atau dibuang. Jika ada 10 juta saja
dari seluruh ponsel tersebut rusak atau dibuang, dengan berat rata-rata 100 gram per ponsel, maka
bisa didapat 1000 ton ponsel bekas yang bisa didaur ulang --sebuah angka yang sangat besar.
Di Jepang, dari 128 juta penduduknya, rata-rata orang memakai ponselnya selama 2 tahun 8 bulan.
Di Indonesia, meskipun belum ada penelitian resmi, banyak yang mengganti ponselnya setelah
sekitar 1 tahun pemakaian. Tak heran, merek dan model baru selalu disambut hangat di pasar.
Sepuluh operator GSM/CDMA yang cenderung makin menurunkan tarifnya, mendorong konsumsi
ponsel ini lebih cepat lagi. Bahkan mulai banyak pula yang merasa perlu memiliki ponsel lebih dari
satu.
Tentu saja dari ponsel yang beredar ini diperkirakan ada sekitar 60 juta unit ponsel yang beredar di
Indonesia saat ini ada saja yang rusak. Tinggal dihitung nilainya saja jika ada sekitar 10% yang rusak
dan didaur ulang.
Lebih Banyak Dibandingkan Tambang Emas
Perusahaan Jepang, Yokohama Metal Co Ltd, pernah melakukan penelitian dan menemukan bahwa
satu ton bahan tambang emas setelah diolah, rata-rata hanya menghasilkan 5 gram emas. Padahal,
satu ton ponsel bekas bisa menghasilkan 150 gram emas atau lebih. Selain emas, 1 ton ponsel bekas
juga bisa menghasilkan 100 kg tembaga, 3 kg perak, dan logam-logam lain.
Pabrik daur ulang ponsel di Jepang, Eco-System Recycling Co, menghasilkan emas batangan antara
199.58 - 299.37 kg per bulan, yang nilainya berkisar US$ 5,9 juta US$ 8,8 juta. Hasil yang hampir
sama dengan sebuah penambangan emas skala kecil, dengan risiko dan modal yang lebih kecil.
Bahan-bahan logam yang telah diekstraksi tersebut umumnya digunakan lagi untuk pembuatan
rangkaian elektronik di ponsel atau perangkat elektronik lainnya. Logam dalam jumlah sangat sedikit
seperti Indium, merupakan komponen penting dalam pembuatan TV layar datar dan layar komputer.
Logam seperti antimony dan bismuth juga dipakai pada banyak perangkat berteknologi tinggi.
Untuk bahan yang didaur ulang, selain dari dalam negeri, beberapa perusahaan Jepang sudah mulai
mengimpor PCB (rangkaian elektronik) dari Singapura dan Indonesia. Jepang sendiri mendapat
saingan cukup ketat dari perusahaan daur ulang lain dari Cina.
Proses daur ulang ini menjadi begitu menarik karena harga logam di pasaran internasional terus
naik. Emas diperdagangkan pada kisaran harga US$ 890 per ounce (1 ounce = 28.35 g), setelah pada
bulan Maret menyentuh harga tertinggi sepanjang sejarah yaitu US$ 1,030.80.
Tembaga dan timah juga mencapai harga tertingginya di pasar, sedangkan harga perak bergerak di
atas rata-rata. Inilah tambang emas baru yang belum banyak disadari oleh dunia industri kita.
(sumber: Sinyal)
Gus
1. Motherboard
Ambil hanya bagian yang berbentuk jarum emas jangan yang lainnya. Mayoritas kandungan yang
ada di motherboard adalah tembaga. Jadi ambil yang perlu saja supaya emasnya tidak tercemar
dengan tembaga.
Ikuti sama persis dan dengan mengutamakan keselamatan. Lakukan semua proses dengan hati-hati
dan diluar ruangan. Gunakan sarung tangan karet yang tebal untuk melindungi tangan anda.
Gunakan masker pelindung.
Barang elektronik yang dicoba pada awal percobaan ini adalah komputer. Usahakan mencari
komputer yang tua karena semakin tua atau lama,kandungan emas semakin banyak. Contoh
komputer tua adalah komputer seri 286, 486, pentium 1 dan pentium 2.
Kumpulkan semua bagian komputer yang mengandung emas tersebut baik yang telah dipotong
maupun yang di hancurkan tersebut pada 1 buah ember dan beri label ember 1.
Berikut dibawah ini adalah bahan dan alat yang diperlukan:
1. Ember yang tebal dan kuat 3 buah, pakailah ember bekas cat ukuran yang 5 liter.
2. Mangkok kaca bening yang tahan panas 1 buah (Tidak mutlak diperlukan)
3. Alat pengaduk dari kayu atau plastik.
4. Pakaian pelindung. ( Sarung tangan karet, Masker, Jaket )
5. Alat penyaring berupa kain sprei atau kain kaos dan juga kain handuk untuk menutup ember.
6. HCL / muriatic acid 1 liter
7. Nitric Acid / HNO3 1 liter
8. Baking Soda / Sodium bicarbonat (untuk menghilangkan noda) (Tidak mutlak diperlukan)
9. Pupuk UREA 1 kg
10. Cairan pengetes emas (Tidak mutlak diperlukan)
11. Aqua Ammonia (Tidak mutlak diperlukan)
12. Air Suling (Air AKI) jika air ledeng anda kotor atau air PAM yang bersih.
13. Sodium Metabisulfite 1kg. (sebagai bahan kimia yang mengendapkan emas)
Langkah-langkahnya :
Langkah 1
Siapkan ember 1 yang telah diisi oleh komponen komputer yang mengandung bagian emas.
Diharapkan untuk mengumpulkan komponen komputernya hingga 1 kg agar hasil emasnya banyak.
Sebagai contoh dari 1 kg prosesor komputer atau otak komputer mengandung 2-4 gram emas murni
23 karat tergantung pada komputernya. Semakin tua semakin baik. JANGAN PERNAH
MENGGUNAKAN BARANG/ ALAT BERBAHAN LOGAM APAPUN DARI AWAL PROSES HINGGA AKHIR.
Langkah 2
Tuang 1 liter HCL ke ember 1 yang berisi komponen komputer. Kemudian disusul dengan 0,330 liter/
330ml Nitric acid ke ember 1. ( Rumusnya 3 HCL : 1 Nitric Acid ) ini membentuk cairan Aqua Regia/
Air Raja.
Yang penting semua komponen komputer terendam cairan. Tinggalkan segera selama 1 malam agar
terproses sempurna. LAKUKAN SEMUA PROSES INI DILUAR RUANGAN, BANYAK ANGIN DAN DENGAN
MEMAKAI MASKER, PAKAIAN PELINDUNG/ JAKET SERTA SARUNG TANGAN KARET.
Langkah 3
Setelah didiamkan 1 malam, siapkan ember 2 dengan kain kaos diatasnya sebagai penyaring.
Tuanglah cairan Aqua regia di ember 1 ke ember 2 dengan hati-hati.
Langkah 4
Bilas ember 1 dengan sedikit air dan tuang kembali ke ember 2. Lakukan ini 2-3 kali dengan sedikit
air sampai ember 1 bersih dari cairan aqua regia.
Langkah 5
Singkirkan kain penyaring di ember 2. Siapkan pupuk UREA 1 genggam dan tuang sedikit demi sedikit
ke ember 2. Akan ada reaksi buih, lakukan penuangan pupuk UREA ini hingga tidak ada reaksi buih
lagi. Beri jeda sebentar dari penuangan 1 ke penuangan 2, dst. GUNAKAN PUPUK UREA YANG PUTIH
BERSIH.
Langkah 6
Jika buih betul-betul tidak keluar lagi maka barulah menyiapkan sodium metabisulfite. Jika masih
ada buih, pengeluaran emas tidak akan pernah berhasil.
Langkah 7
Panaskan air sebanyak 1 liter hingga mendidih. Tuang ke ember 3 yang telah diisi 1 ons / 100 gram
sodium Metabisulfite. Biarkan sebentar agar semuanya larut.
Langkah 8
Tuangkan sodium metabisulfite yang cair ini ke ember 2. Biarkan 1 malam agar emas mengendap
sempurna. Dalam waktu 15 menit cairan hijau di ember 2 akan berubah coklat karena coklat ini
merupakan penampakan emas terlarut yang akan mengendap.
Langkah 9
Anda akan melihat endapan lumpur coklat di bawah ember 2. Itu adalah emas murni dalam bentuk
endapan coklat. Jika warnanya coklat muda, anda mendapat emas murni 23 karat. Jika warna
endapan coklat tua gelap mendekati hitam, anda mendapat emas 18 karat.
Langkah 10
Tuang cairan di ember 2 ke ember 3 dengan hati-hati tanpa mengikutkan endapannya. Setelah
cairan di ember 2 tinggal sedikit dengan endapan di bawahnya, bilas dengan air panas 2-3 kali. Tuang
air keluar tanpa mengikutkan endapan. Bilas dengan HCL 2-3 kali. Tuang HCL keluar tanpa
mengikutkan endapan.
Langkah 11
Bawa endapan lumpur coklat ini yang merupakan emas murni ke tukang emas untuk dilebur. Biaya
hanya 5 ribu rupiah. Hal ini dilakukan agar anda tidak perlu meleburnya sendiri.
Selamat mengerjakan. --
Banyak yang belum mengetahui, bahwa sebenarnya di dalam kartu ponsel yang Anda gunakan
sehari-hari terdapat kandungan emas. Percaya atau tidak, saat ini sebuah perusahaan di Singapura
dan Jepang sudah mulai menjadi anggota Lasykar Mandiri (julukan keren untuk pemulung), khusus
ponsel tua dan SIM card yang sudah dibuang orang.
Proses para pemulung ponsel dan SIM card bekas ini sama saja dengan juragan pemulung biasa:
menyerahkan hasil kumpulannya ke pengolah atau mengolahnya sendiri untuk memisahkan
komponen-komponen yang ada dalam SIM card atau ponsel.
Dari jutaan kartu dan ribuan ponsel yang dikumpulkan, mereka bisa mendulang kiloan emas murni
dan puluhan bahkan ratusan kilo tembaga, perak, timah serta beberapa macam bahan lainnya lagi.
Anda pengguna ponsel yang suka gonta-ganti SIM card untuk mencari yang murah, lalu begitu pulsa
habis, Anda membuang kartu tersebut? Coba Anda pikir-pikir lagi. Di dalam kartu itu ternyata ada
emasnya! Ponsel bekas yang karena sudah tua dan tidak laku dijual, kemudian acap dibuang begitu
saja pun mengandung emas, tembaga, dan perak
.
Dalam sirkuit di ponsel atau chip di SIM card (GSM) atau RUIM (CDMA), memang ada emasnya. Emas
digunakan karena terbukti mampu menyalurkan arus elektronik lebih baik dibandingkan tembaga.
Produsen ponsel atau kartu SIM/RUIM tidak pernah mengurangi atau meniadakan kandungan logam
mulia itu, walaupun dalam setiap unit jumlahnya mungkin cuma seperseribu gram.
Nah, jika berhasil mengumpulkan satu juta SIM card bekas saja, maka Anda bisa berharap
mendapatkan 1.000 gram atau satu kilogram emas murni. Dan jika Anda bisa mengurai ponsel bekas,
maka akan lebih banyak lagi emas, perak dan tembaga yang bisa diperoleh.
Yokohama Metal Co Ltd, sebuah perusahaan pemulung mendapati kenyataan, bahwa ponsel dan
SIM card merupakan tambang emas yang benar-benar hebat. Jika dari satu ton material yang
diambil di tambang emas konvensional hanya di dapat sekitar 5 gram emas, dari satu ton ponsel
bekas yang dilebur bisa didapat 30 kali lipat, alias 150 gram emas.
Bisa Rp45 Juta Sebulan Lasykar Mandiri emas dari Singapura, dan juga Jepang, akan masuk Indonesia
dan menawarkan pembelian SIM card bekas dengan harga sekitar Rp100, atau Rp1000 per ponsel.
Mereka akan membangun pabrik untuk melebur alat komunikasi tadi, menjaring emas, tembaga dan
perak yang ada.
Mari kita hitung peluang mendulang emas dari SIM card dari beberapa operator telekomunikasi
yang ada di tanah air.
Kita mulai dengan Telkomsel. Tahun ini pelanggannya sudah 52 juta. Dengan pertumbuhan
pelanggan yang rata-rata 30% setahun, Telkomsel membutuhkan 200%, bahkan 300% SIM card dari
jumlah pelanggan aktualnya. Menurut seorang petinggi Telkomsel, persaingan bisnis yang ketat
membuat tingkat churn banyaknya pelanggan yang pindah operator sangat tinggi.
Untuk mendapat pertumbuhan pelanggan 1,5 juta sebulan seperti saat ini, Telkomsel harus menjual
12 juta kartu perdana (starter pack SP). Ini berarti, dari Telkomsel saja ada 10,5 juta SIM card yang
dibuang begitu pulsanya habis. Belum lagi dari PT Indosat, Excelcomindo (XL), dan delapan operator
komunikasi nirkabel lain.
Total satu bulan bisa terkumpul sampai 25 juta kartu mati. Kalau per kartu beratnya 2 gram, maka
jumlah totalnya sekitar 50 ton. Jika semua itu berhasil dikumpulkan dan diambil logamnya, akan
didapat sekitar 25 kilogram emas sebulan, dan sekitar 100 kg tembaga.
Dengan melumatkan 10.000 ponsel bekas atau seberat satu ton (diasumsikan rata-rata per ponsel
beratnya 100 gram), berarti akan didapat 150 gram emas, 100 kg tembaga dan 3 kg perak. Itu di luar
plastik, atau timahnya yang juga didapat.
Logam-logam tadi bisa dijual dalam bentuk ingot (logam bahan baku) yang harganya sudah cukup
lumayan, karena berkadar 99,99% atau kalau emas 24 karat. Kalau mengikuti harga emas dunia yang
Rp300.000 per gram, setiap bulan dari SIM card dan RUIM bekas saja bisa di dulang harta sedikitnya
Rp7,5 miliar. Padahal, modalnya hanya 25 juta kali Rp100,- alias Rp 2,5miliar.
Angka pendapatan ini akan bertambah dengan penjualan tembaga yang bias mencapai Rp1 miliar,
juga dari karton yang dilebur jadi bubur kertas. Sepuluh ribu ponsel bekas yang dibeli sekitar Rp10
juta akan menghasilkan emas senilai Rp45 juta, dan tembaga senilai Rp1 miliar. Ini di luar penjualan
perak dan timah.
Namun di negeri kita, tak banyak ponsel yang dibuang. Pertumbuhan pelanggan seluler atau nirkabel
masih tetap sebanding dengan jumlah masuknya ponsel baru. Pasar ponsel bekas pun lebih ramai
dibanding pasar ponsel baru, karena banyak anggota masyarakat dari lapisan tertentu cenderung
gonti-ganti ponsel, menukar-tambah ponsel yang baru 3 bulan dimilikinya dengan yang lebih baru.
Anda berminat untuk mencoba hal diatas? Peluang bisnis masa depan yang sangat menggiurkan
tentunya.
Artikel
Emas di dalam Limbah
Processor
Apakah anda tahu bahwa komponen komponen elektronik yang ada pada berbagai macam
alat elektronik yang ada di rumah kita mempunyai kandungan emas murni. Mungkin anda
tak percaya dan tak yakin dengan apa yang saya katakan. Sebenarnya emas bukan hanya
saja dipakai sebagai alat perhiasan namun emas juga digunakan pada bagian bagian
penting dalam rangkaian elektronik, seperti IC dan microprocessor, pelapis luar pada
bagian transmisi sinyal, dsb. Dalam rangkaian elektronik modern, kandungan emas
mencapai 100 gram 150 gram / ton. Mungkin anda tak menyadari selama ini komponen
komponen elektronik tersebut anda buang begitu saja ke dalam bak sampah,dan tanpa
anda sadari komponen tersebut memiliki kandungan emas murni.
Dari pada limbah elektronik tersebut anda buang secara percuma dengan begitu saja mari
kita mencoba menggali potensi limbah elektronik tersebut dengan cara memisahkan emas
murni dari logam yang lainnya. Buka peluang usaha kita untuk memperoleh pendapatan
yang tak terduga dari rangkaian limbah elektronik yang sudah tidak dapat digunakan lagi.
Semakin banyaknya kebutuhan elektronik di masa modern ini, maka semakin banyak pula
peluang kita untuk menghasilkan emas murni dari barang-barang elektronik disekitar kita
yang telah rusak dan tak terpakai lagi. Mari mulai sekarang kita mencoba sebuah
pengalaman baru yang menghasilkan uang dari limbah-limbah elektronik yang selama ini
telah anda buang dengan sia-sia. Sekaligus sebagai wujudkepedulian kita akan limbah
sampah disekitar kita.
Di negara-negara maju seperti Eropa limbah elektronik tersebut sudah menjadi sebuah
usaha skala besar yang mampu mengangkat pegawai sekaligus membuka sebuah lowongan
kerja bagi masyarakat sekitarnya dan mengapa kita tidak segera mencontohnya.
Sulitnya di saat ini mencari sebuah pekerjaan dinegara kita indonesia dan semakin
bertambahnya angka kelulusan maka semakin banyak pula jumlah pengangguran yang
tidak bisa mendapatkan pekerjaan.
Mari mulai sekarang kita berusaha untuk menjadi seorang pengusaha. Kita tak perlu lagi
mencari kerja,tak bingung lagi di putus kontrak kerja dan tak bingung untuk diperintah
atasan. Asalkan kita mempunyai sebuah motifasi dan semangat kerja tinggi untuk memulai
usaha maka tangga menuju sebuah kesuksesan akan tercapai
pengumpulan ponsel bekas atau rongsokan, namun juga meliputi charger, baterei ponsel,
cangkang kartu RUIM bekas, kartu perdana bekas maupun kartu isi ulang bekas beserta
plastiknya. Kalau di indonesia memang masih jarang tempat pengumpulan limbah
elektronik, tapi di luar kota balikpapan, khususnya cina, anda dapat menemukan tempat
pengumpulan limbah elektronik.
Kota Guiyu di daratan China adalah rumah bagi 5500 industri rumahan yang mengolah
bagian-bagian dari elektronik bekas, yang dikenal dengan sebutan e-waste (sampah
elektronik). Berdasarkan data dari situs lokal, wilayah tersebut setiap tahunnya mengolah
sekitar 1.5 juta pon sampah yang terdiri dari sampah komputer, ponsel maupun perangkat
elektronik lainnya. Industri tersebut menjadi lapangan pekerjaan yang menggiurkan bagi
masayarakat di Guiyu.
Kebanyakan ponsel dan perangkat komputer tua dapat dibongkar dan komponen metal di
dalamnya didaur ulang, akan tetapi menjalankan proses daur ulang ini secara aman
membutuhkan waktu yang sangat panjang. Oleh karena itu banyak produsen elektronik
yang mengirimkan elektronik bekas keluar negeri, di mana alat-alat ini dibakar tanpa
mempedulikan linkungan dan kesehatan manusia di sekitarnya.
Hampir 80% dari peralatan elektronik bekas yang diolah berasal dari luar China, terutama
sekali dari Amerika, satu-satunya negara industri yang menolak menandatangani
perjanjian Basel yang dibuat untuk mengatur ekspor limbah berbahaya ke negara-negara
berkembang untuk didaur ulang.
Mereka memilih membuang sampah elektronik di Guiyu dan tempat lain yang serupa di
India dan wilayah Afrika, karena biayanya yang murah dan mekanismenya yang lebih
mudah, di mana perusahaan tidak terikat peraturan daur ulang yang ketat. Dari bisnis
pengolahan limbah elektronik ini, situs Guiyu melaporkan pemasukan tahunan sekitar 75
juta dollar.
Mereka mengolah sampah elektronik dengan memisah-misahkan tiap bagian dan
mengelompokkannya, kemudian mengambil kandungan timah, emas, tembaga dan jenis
logam lainnya dari papan sirkuit, kabel, chip dan bagian lain dari perangkat elektronik.
pekerja memanaskan papan komputer di atas lapisan besi untuk melucuti timah solderan
dari chip komputer.
Industri kecil ini mempekerjakan 10.000 orang yang kebanyakan masih di bawah umur.
Bisa dibayangkan akibat dari komponen elektronik yang mengandung merkuri dan racun
yang berbahaya terhadap mereka. Laporan kesehatan dari wilayah Guiyu menyebutkan
banyak anak-anak yang menderita karena tingginya tingkat pencemaran lingkungan akibat
timah. Kemudian laporan dari universitas Shantou, Guiyu memiliki tingkat penderita
penyakit kanker yang disebabkan oleh dioksin paling tinggi di dunia dan peningkatan pada
kasus keguguran pada wanita hamil.
Industri semacam ini banyak menghasilkan pencemaran lingkungan karena banyak
membuang limbah hasil olahan, terutama debu dari pembakaran batu bara yang langsung
dibuang ke sungai dan selokan kota, menyebabkan pencemaran terhadap air sumur dan air
tanah.
Mitra idc, Limbah Elektronik termasuk kedalam ketegori limbah B3 (bahan berbahaya dan
beracun atau b3/hazardous waste), atau lebih dikenal dengan istilah E-waste. Untuk
mengolah/memanfaatkan/memusnahkan limbah tersebut, haruslah dilakukan oleh Badan
Usaha/Perorangan yang telah mendapatkan ijin dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Mitra idc , Setiap tahun, sampah elektronik di seluruh dunia mencapai 36 juta metrik ton.
Artinya, 36 kali lebih banyak dari jumlah batubara yang diekspor dari Kalimantan Selatan
ke Cina setiap tahun. Itu baru catatan tahun lalu dari Badan PBB untuk masalah
lingkungan, UNEP. Sampah ini lantas dilimpahkan ke negara berkembang sebagai tempat
sampah elektronik. Salah satunya Indonesia.
Komputer, telepon genggam dan perangkat elektronik yang sudah rusak mungkin tak lagi
berguna untuk Anda. Tapi di tangan David Umboh, seorang pengrajin yg mengumpulkan
sampah elektronik. Menurutnya sampah elektronik bisa menghasilkan uang hingga jutaan
rupiah.
Sambil memegang sebuah main board alias papan sirkuit komputer, laki-laki usia 40
tahunan ini menjelaskan bagian-bagian yang bisa menghasilkan uang.
Seperti di komputer ada namanya socket atau slot. Itu kan ada lapisan emas. Jadi itu
yang dimanfaatkan. Dikumpulkan untuk diambil emasnya, dan IC atau chips itu ada
kandungan emas peraknya.
IC atau Chips adalah komponen elektronik berbentuk kotak persegi panjang berwarna
hitam. Di samping kanan kirinya terdapat kaki-kaki berwarna abu-abu yang menempel di
papan sirkuit. Setelah dilepaskan dari papan sirkuit, IC tersebut dibakar dengan alat las,
dihaluskan, lantas didulang dengan air alias disaring. Proses itu tak melibatkan merkuri,
seperti yang biasa dipakai pendulang emas.
Setelah pemurnian, berat emas yang diperoleh menyusut hingga separuhnya. Dari proses
ini, David bisa mendapatkan rata-rata 4 gram emas, untuk tiap kilogram komponen
elektronik yang dia olah. Emas ini biasanya dijual ke toko emas di pasar terdekat, dengan
keuntungan sekitar 300 ribu-an rupiah.
Proses pembakaran emas dilakukan dengan menggunakan wadah mangkuk dari tanah liat.
Selain lebih murah, mangkuk tanah liat digunakan agar emas tidak melekat pada wadah.
Mangkuk itu hanya bisa sekali pakai. Karena kalau dipakai berulang kali, sisa kotoran bisa
bercampur dengan olahan emas berikutnya.
Ujung dari proses pemurnian emas ini menghasilkan air warna hijau dan biru. Di tempat
David ini, ada 6 ember ukuran sedang berisi limbah ini. Air limbah ini pun bisa dijual lagi.
Dari situ bisa diambil tembaga, kuningan dan logam lain yang tersisa.
Masih ada lagi rupiah yang bisa dikais, dari papan sirkuit dan mangkuk bekas pembakaran
komponen elektronik. Diolah untuk diambil sisa tembaga dan emasnya.
David mengaku tak pernah kekurangan bahan baku. Limbah elektronik biasanya ia dapat
dari para pemulung. Jam terbang yang cukup tinggi membuatnya punya hubungan yang
cukup baik dengan para pemulung.
Limbah elektronik juga kerap didatangkannya dari Sumatera atau Sulawesi. David
membutuhkan 70 juta rupiah untuk mendapatkan sampah elektronik sebanyak satu
kontainer. Tapi tak semuanya isi kontainer itu limbah elektronik. Ada juga besi-besi tua
yang nyantol dikontainer.
Mengolah limbah elektronik menjadi tambang emas bukannya tanpa resiko. Pegiat di
Jaringan Indonesia Bebas Bahan Beracun, Slamet Daroyni menyebut ada banyak bahan
berbahaya yang terkandung dalam komponen elektronik. Mulai dari timbal sampai
mercuri.
Slamet Daroyni mengatakan Ketika proses pembakaran itu kan akan mengeluarkan asap,
dimana asap ini merupakan zat dioxin yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan
lingkungan sekitar. Jika dia melakukan pembakaran itu, ada banyak zat dioxin, bahkan
komponen lain seperti mercury, yang terhirup oleh pelaku daur ulang.
Dampak zat-zat tersebut tidak bisa langsung terasa, tapi menumpuk di tubuh selama
bertahun-tahun. Kelak, timbal dan merkuri bisa menyebabkan penurunan fungsi otak, juga
berbagai jenis kanker. Ancaman ini lebih besar mengintai para pengolah limbah amatiran,
yang mengolah limbah tanpa menggunakan sarung tangan dan masker. Kalau bisa, pakai
baju khusus seperti baju dokter yang sedang praktik. Walaupun sang pekerja membentengi
dirinya dengan meminum susu, tapi tetap tidak efektif. Penelitian menunjukkan kalau
racun bisa bertahan selama beberapa bulan di udara.
Menjauhkan masyarakat dari proses pengolahan limbah elektronik seperti ini kata Slamet
memang tidak mudah. Selain keuntungan yang cukup menggiurkan, sampah elektronik juga
mudah diperoleh.
Agar sampah elektronik tak terus membanjiri Indonesia, mau tak mau aturannya harus
dipertegas. Definisi limbah elektronik harus diperjelas, misalnya. Pemerintah juga harus
berani memerintahkan produsen alat elektronik untuk mengolah limbah elektronik
mereka.
dari kasus ini semoga kita bisa semakin arif dan bijak dalam membeli dan menggunakan
produk-produk elektronik, belilah yang sesuai dengan kebutuhan dan pertimbangkan juga
umur pemakaiannya, sehingga bisa mengurangi volume sampah yang dihasilkan. Beli juga
produk-produk hanya dari produsen yang memproduksi produk ramah lingkungan.
(berbagai sumber/Ayna/Na)