Anda di halaman 1dari 75

1.

Cara menghitung kebutuhan besi dan beton balok sloof

DAFTAR UPAH KERJA TENAGA BORONGAN


PEKERJAAN DINDING ( TENAGA DAN MATRIAL )
Pekerjaan Dinding
- Pasang Bata Merah
- Plaster
- Acian
Harga Rp. 195.000/m2. Plaster Aci Dua Muka
PEKERJAAN KRAMIK LANTAI DAN DINDING ( TENAGA DAN MATRIAL )
Pekerjaan kramik lantai stahdar roman
- uk 30x30cm Rp. 225.000/m2
- uk 60x60cm Rp. 250.000/m2
- uk 80x80cm Rp. 275.000/m2

Pekerjaan kramik dinding standar roman


- uk 20x20cm Rp. 195.000/m2
- uk 25x25cm Rp. 250.000/m2

Pekerjaan kramik Plin standar roman


- uk 0,7cm-10cm Rp. 55.000/m1
PEKERJAAN PLAFON/ CAILING
Untuk Daftar Harga Pekerjaan Plafon / Cailing dan Pemasangan Partisi
Silahkan Kunjungi;
HARGA PEMASANGAN PLAFON PARTISI
http://gubahciptacemerlang.blogspot.com
PEKERJAAN RISPLANG PROFIL ( TENAGA DAN MATRIAL )
Pekerjaan profil Risplang size = (12cm/15cm) Rp.275.000/m1
PEKERJAAN PENGECATAN PLAFON DAN DINDING ( TENAGA DAN MATRIAL )
Cat plafon standar Dulux/ Mowilex Rp. 40.000/m2
Cat dinding Luar standar Dulux/ Mowilex Rp. 35.000/m2
Cat dinding Dalam standar Dulux/ Mowilex Rp. 30.000/m2
PEKERJAAN CAT DUKO ( TENAGA DAN MATRIAL )
Cat kusen pintu Rp. 20.000/m1
Cat daun pintu Rp. 45.000/m2

PEKERJAAN CAT MELAMIC ( TENAGA DAN MATRIAL )


Cat kusen Rp. 25.000/m1
Cat daun pintu biasa Rp. 55.000/m2
Cat daun pintu panel Rp. 275.000/unit

PEKERJAAN KLOSET ( TENAGA DAN MATRIAL )


Pasang kloset duduk standar TOTO Rp.
Pasang kloset jongkok standar TOTO Rp.

PEKERJAAN LEMARI PAKAIAN / KITCHEN SET ( TENAGA DAN MATRIAL )


Pekerjaan lemari pakaian Rp. 2.500.000/m2
Pekerjaan kitchen set Rp. 2.800.000/m2
PEKERJAAN SPITANK/ WC ( TENAGA KERJA DAN MATRIAL )
Spitank uk 1,20x1,30 cm Rembesan bag atas,
bata di cor dengan rangka besi Rp. 2.300.000/unit
Buat rembesan uk 1,20x1,30 cm
( batu kali + injuk ) Rp. 800.000/unit

HARGA BORONGAN TENAGA :


Galian Tanah = Rp. 90.000,- /m3
Pas. Pondasi Batu Belah = Rp. 160.000,- / m3
Beton Sloof 9/15 = Rp. 28.000,- / m'
Beton Kolom 9/9 = Rp. 28.000,- /m'
Beton Ring 9/9 = Rp. 30.000,- /m'
Pas. Batu Bata = Rp. 33.000,- /m2
Plesteran = Rp. 25.000,- /m2
Acian = Rp. 16.000,- /m2
Sponengan = Rp. 11.000,- /m'
Plafon Gypsum = Rp.30.000,-/m2(tanpa cat)
Rabat Beton Lantai = Rp. 25.000,- /m2
Pas. Keramik Lantai = Rp. 45.000,- /m2
Pas. List Keramik Lantai = Rp. 15.000,- /m'
Plamir+Cat Dinding = Rp. 15.000,- /m2
Instalasi Listrik = Rp. 55.000,- /ttk
Pas. Daun Pintu = Rp. 150.000,- /bh
Pas. Daun Jendela = Rp. 85.000,- /bh
PEKERJAAN PEMBESIAN
Besi 22" berat 23,2 kg/bt
Besi 16" berat 19 kg/bt
Besi 12" berat 10,8 kg/bt
Besi 10" berat 7,4 kg/bt
Besi 8" berat 4,7 kg/bt
Besi 6" ( begel )
HARGA Rp. 15.000,-/kg

KM/WC ( pas. keramik+bikin bak+plester+aci) KM STANDARD


Luasan 4 m2 = Rp. 3.750.000,- (komplet)

Borongan Tenaga Komplet =


Rp. 650.000,- / m2 (luas bangunan)Borongan Tenaga
berikut Daftar Harga / Upah Borong Tenaga 2013 berdasatkan Rumus SNI

DAFTAR PENAWARAN HARGA UPAH BORONG PEKERJAAN

PEKERJAAN PERSIAPAN
Pembersihan Lahan: 5.000/m2
Direksikit : 125.000/m2
Pembuatan Gudang : 120.000 /m2
Bouwplank : 43.000/m2
Pekerjaan Pemagaran: 22.500 /m1
PEKERJAAN GALIAN DAN PONDASI
Galian Tanah Pondasi : 85.000/m3
Bekisting Pondsi : 38.350/m2
Pasang batu kali : 92.500/m3
Urungan Tanah leveling lantai : 52.000 / m3
Perataan Tanah : 12.000 /m2
Pemadatan Tanah /Stamper :15.000/m2
Lantai Kerja : 15.000/ m2
Urug pasir : 7.000/m2

PEKERJAAN BETON BERTULANG


Beton Sloof 20 40 : 48.000/m1
Bekisting sloof :38.350/m2
Beton Bertulang kolom Praktis 10 12 : 38.000 /m1
Bekisting kolom :38.350/m2
Beton Bertulang Ring Balok 10 12 : 44.000/m1
Bekisting balok :38.350/m2
Beton Balok Dak 40 20 : 68.000/m1
Beton Plat Dak .: 58.000/m2
Bekisting Plat Dak :38.350/m2
PEKERJAAN PEMBESIAN
Besi 22" berat 23,2 kg/bt
Besi 16" berat 19 kg/bt
Besi 12" berat 10,8 kg/bt
Besi 10" berat 7,4 kg/bt
Besi 8" berat 4,7 kg/bt
Besi 6" ( begel ) --- BONUS PEKERJAAN
HARGA Rp. 3.000,-/kg
Khusus untuk Kolom Praktis 9/9 harga Rp. 4.000,- /m'

PEKERJAAN PASANG BATA


Pasang Bata merah: 31.280/m2
Pasang Hebel 7/20 : 20.000/m2
Pasang Hebel 10/20: 22.000/m2
Pekerjaan Plester+ Aci : 30.000/ m2
Sekonengan : 10.500/m1
Sudutan : 8.000/m1
Tali Air : 8.000 /m1

PEKERJAAN KUSEN
Pasang Kusen Pintu : 105.000/unit
Pasang Daun Pintu Panel : 145.000/unit
Pasang Kusen Jendela : 68.000/unit
Pasang Daun Jendela : 72.000/unit
JASA MELAMIN
Pintu : 425.000
Jendela : 250.000

PEKERJAAN RANGKA ATAP


Rangka Atap Baja Ringan : 120.000/m2 (termasuk bahan dan tenaga)
Pasang atap : 92.000/m2 ( termasuk pas Kuda2, usuk , reng)
Pasang Genteng : 20.000/m2
Karpus: 77.000/m1
Listplank : 37.000/m1 ( tergantung ukuran)
pekerjaan pasang talang : 38.000/m1

PEKERJAAN PLAPON
Pekerjaan pasang Plapon : 30.000/ m2
Pasang List Plapon : 12.500/ m1

PEKERJAAN KERAMIKPasang Keramik Lantai


3030 : 27.000/m2
4040 : 30.000/m2
50x50 : 30.000/m2
6060: 35.000/m2
8080: 38.600/m2
100100 : 46.400/m2
Pasang Keramik Lantai KM : 28.000/m2
Pasang Keramik Dinding 30x60: 48.000/m2
Pasang Keramik Plin : 20.000/ m1

PEKERJAAN LISTRIK
Stop Kontak : 58.000/titik
Fiting lampu + saklar: 68.000/titik

PEKERJAAN SANITARY WARE


Pasang Closet Duduk : 165.000/unit
Pasang Closet Jongkok : 95.000/unit
Pasang Wall Shower : 48.000/unit
Pasang Wastafel : 155.000/unit
Pasang Floordrain : 21.000/unit
Pasang Kran : 11.000/unit
Pasang Bath Up : 870.000/unit
Pasang Pipa Air Bersih1/2 : 17.500/ m1
Pasang Pipa Air Kotor/ inchi : 19.500/ m1
Bak Kontrol : 168.000/unit
PEKERJAAN PENGECATAN
Cat Dinding : 8.500/m2
Cat Kusen kayu : 18.000/m1
Cat Daun Pintu : 25.000/m2
Pengecatan Duco
cat kusen : 80.000/m1 (berikut material)
cat daun jendela : 80.000/m1 (berikut material)
cat daun pintu panel : 870.000/pintu (berikut material)
cat ram/list jendela : 32.000/m1 (berikut material
PEKERJAAN BONGKARAN
Bongkaran Atap : 40.000 /m2
Bongkaran Dinding : 18.000/m2
Pembersihan bongkaran : 15.000/m2
Borongan Tenaga Komplet =
Rp. 385.000 650.000, - / m2 ( luas bangunan)
Borongan Tenaga + Material untuk Rumah 2 lantaiBorongan Tenaga + Material = Satu
Lantai
Rp. 2.000.000, - / m2 ( luas bangunan)
Borongan Tenaga + Material = Dua Lantai
Lt. 01 = Rp. 1.700.000, - / m2( luas bangunan)
Lt. 02 = Rp. 2.200.000, - / m2( luas bangunan)
MAKLUM HARGA MATERIAL PADA NAIK DAN UPAH KERJA NAIK

Cara menentukan harga rumah


Cara menentukan harga rumah secara cepat bisa dilakukan dengan menghitung luas tanah dan
bangunan lalu dikalikan dengan harga per m2 sesuai standar NJOP atau harga pasaran daerah
dimana
rumah berdiri. disini kita akan mencoba membuat tutorial sederhana untuk menentukan harga
jual sebuah rumah tinggal.
Tujuan mengetahui harga rumah
1. Untuk menghitung aset properti.
2. Memperkirakan harga yang pas untuk menjual atau membeli rumah tinggal.
3. Sebagai dasar untuk melakukan perjanjian kontrak pembangunan dengan kontraktor atau
pemborong.
4. Menghitung biaya ganti rugi apabila terkena gusuran
5. Untuk memerkirakan keuntungan dan berapa lama balik modal usaha rumah kontrakan.
6. Sekedar ingin tahu saja, sebenarnya berapa nilai aset rumah kita.
Misalnya kita mempunyai rumah tipe 36/60 di bekasi, arti tipe rumah ini adalah luas
bangunanya 36 m2 dan luas tanahnya 60 m2. Ukurang tanah 6m x 10m sedangkan ukuran
bangunan adalah 6m x 6m. berapa harga rumah tersebut? mari kita hitung bersama.

Cara menentukan harga rumah


Jika kita belum mengetahui luasan bangunan dan tanahnya maka perlu menghitung terlebih
dahulu, caranya kurang lebih seperti ini.
Luas tanah = 6 m x 10 m = 60 m2.
Luas bangunan = 6 m x 6 m = 36 m2.
Namun karena kita sudah tahu luas tanah dan bangunan maka langkah pertama yang perlu
ditempuh adalah mencari tahu harga satuan per m2, bisa dengan melihat NJOP yang biasanya
tertera pada PBB pajak bumi dan bangunan. atau memantau perkembangan harga jual
bangunan disekitar rumah. misalnya kita dapatkan data sebagai berikut:
Harga tanah = Rp.1.000.000,00 / m2
Harga Bangunan = Rp.2.000.000,00 /m2
Maka harga tanah dan bangunan adalah
Total harga tanah = 60 M2 x Rp.1.000.000,00 /2 = Rp.60.000.000,00
Total harga bangunan = 36 m2 x Rp.2.000.000,00 / m2 = Rp.72.000.000,00
Jadi total harga rumah adalah Rp.60.000.000,00 + Rp.72.000.000,00 = Rp.132.000.000,00
Terbilang (seratus tiga puluh dua juta rupiah).

Begitulah cara cepat yang bisa dilakukan untuk memperkirakan harga jual sebuah rumah,
bagi calon pembeli juga perlu menghitungnya sebelum melakukan transaksi agar harganya
tidak kemahalan. Cara lain yang bisa dilakukan yaitu menggunakan sistem analisa harga
satuan bangunan. yaitu menghitung satu persatu bagian rumah lalu menjumlahkan secara
utuh satu kesatuan bangunan. selamat berhitung

Data yang dibutuhkan untuk menghitung RAB


Dalam menghitung RAB dibutuhkan beberapa data sehingga dapat diperkirakan berapa total
biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan bangunan. apa saja data itu?
mari kita bahas disini maca-macam data yang dibutuhkan untuk menghitung RAB mengingat
hal ini sangat penting untuk dapat mengetahui biaya bangunan secara tepat.

Data yang dibutuhkan untuk menghitung RAB


1. Bentuk bangunan dan spesifikasi material yang akan digunakan, bisa dalam bentuk gambar
bangunan, rencana kerja dan syarat (RKS) dan media lainya yang dapat menjelaskan
bagaimana gambaran bangunan.
2. Volume pekerjaan, misalnya pekerjaan pondasi batu kali dalam m3, volume pemasangan
keramik dalam m2, volume besi tulangan dalam kg dan yang lainya.
3. Harga material atau bahan bangunan terbaru pada daerah dan waktu pembangunan
berlangsung.
4. Biaya upah tukang bangunan dan tenaga kerja konstruksi lainya perhari.
5. Analisa harga satuan bangunan, bisa didapat dari SNI RAB, analisa BOW, atau membuat
analisa sendiri berdasarkan pengalaman dan penelitian di lapangan pekerjaan proyek
bangunan.
6. Harga satuan pekerjaan, hal ini diperlukan apabila dalam menghitung RAB tidak
menggunakan koefisien analisa harga satuan, harga satuan pekerjaan bisa didapat dari standar
pemerintah sepert harga satuan DKI jakarta yang diterbitkan setiap bulan, selain itu sebuah
perusahaan juga perlu membuat standar harga sendiri agar mempunyai nilai saing dalam
dunia konstruksi.
7. Konversi satuan seperti cm ke m, gram ke kilo gram, dan yang lainya.
8. Tabel besi dan baja untuk melihat data berat permeter.
9. Rumus matematika seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian dan rumus
lainya sebagai alat dalam menghitung.
10. Kode rumus dalam software, misalnya jika kita menggunakan program microsoft excel maka
ada beberapa kode yang dibutuhkan untuk menghitung contoh SUM untuk menjumlahkan.
11. Nama penghitung RAB yang perlu dicantumkan sebagai penanggungjawab perhitungan.
12. Tanda tangan penghitung sebagai bukti sah yang melakukan perhitungan rencana anggaran
biaya bangunan.

Begitulah kurang lebih beberapa data yang perlu dipersiapkan agar dapat menghitung RAB
secara tepat, data lainya bisa ditambahkan sesuai dengan pengetahuan, kemampuan dan
kreatifitas masing-masing

Daftar penyebab kesalahan perhitungan RAB


Dalam menghitung RAB adakalanya terjadi kesalahan dalam membuatnya sehingga hasil
perhitungan tidak cocok dengan kondisi bangunan yang sebenarnya. Berbagai hal dapat
menjadi
penyebab kesalahan perhitungan RAB entah itu dalam bentuk kelalaian, kesengajaan atau
adanya faktor diluar dugaan. Apa saja yang mungkin menjadi penyebab permasalahan ini?
mari kita uraikan secara detail disini
Daftar penyebab kesalahan perhitungan RAB
1. Daftar harga bahan bangunan yang digunakan sudah kadaluwarsa atau tidak sesuai dengan
kondisi lapangan saat pembangunan.
2. Adanya kebijakan pemerintah, gejolak politik atau bencana alam yang berpotensi merubah
harga bahan atau upah tenaga kerja yang signifikan. hal ini bisa menyebabkan perhitungan
RAB saat perencanaan tidak dapat dipakai untuk pedoman pelaksanaan.
3. Ada permintaan khusus dari suatu pihak yang memaksa agar perhitungan RAB berbeda
dengan kondisi sebenarnya, misalnya untuk menaikan jumlah keuntungan.
4. Salah operasi matematika pengurangan,penjumlahan,perkalian atau pembagian.
5. Kesalahan ketik sehingga secara tidak sengaja tertulis bilangan atau kata-kata yang tidak
benar.
6. Salah pencet kalkulator atau keyboard.
7. Aadanya keletihan saat menghitung RAB juga dapat menyebabkan hasil perhitungan jauh
dari kebenaran, kita tahu di dunia proyek seringkali banyak waktu lembur untuk mengejar
target progres, oleh karena itu sangat penting untuk menjaga stamina agar pekerjaan tetap
bisa berjalan dengan baik.
8. Pemakaian rumus yang keliru, contohnya seharusnya dijumahlah ditulis dikurangi.
9. Gambar kerja salah, padahal itulah data yang digunakan sebagai pedoman menghitung RAB
maka seringkali ada perbedaan biaya antara pedoman gambar bangunan dengan kondisi nyata
di lapangan proyek.
10. Sengaja membuatnya keliru, hal ini bisa jadi merupakan faktor kesengajaan dengan maksud
untuk mendukung keberhasilan suatu harapan.

Apakah ada hal-hal lain yang berpotensi menyebabkan kesalahan dalam menghitung rencana
anggaran biaya bangunan? bagi yang punya pengalaman tentang ini bisa berbagai ilmu RAB
disini agar berguna bagi yang kebetulan sedang membutuhkan, lalu apa saja yang dapat kita
lakukan untuk mengantisipasi adanya kesalahan dalam menghitung RAB? perlu ketelitian,
kesabaran, keuletan dan kejujuran agar dapat menghasilkan RAB dengan benar. masing-
masing pasti punya cara jitu dalam mengatasi hal ini

arti Simbol dalam Daftar Simbol Analisa harga


Dalam menghitung analisa harga satuan bangunan kita gunakan bermacam simbol untuk
mempermudah perhitungan, disini kita buat kamus daftar singkatan dan penjelasanya.
semoga dapat memudahkan dalam menghitung rencana Anggaran biaya bangunan.

Daftar simbol analisa harga


AH = Analisa harga
Buah = Satuan biji
CB = Concrete Block
cm = centi meter, satuan panjang.
g = gram, satuan berat
HB = Hollow Block
kg = kilo gram, satuan berat.
KP = kapur padam, kapur tohor yang dipadamkan.
KR = kerikil, agregat kasar dengan ukuran 5 mm sampai dengan 40 mm.
m = meter, satuan panjang.
mm = mili meter, satuan panjang.
m2 = meter persegi, satuan luas.
m3 = meter kubik, satuan volume.
OH = Orang hari, satuan upah tenaga kerja perhari.
PC = Portland cement / semen.
PB = Pasir beton, pasir yang digunakan untuk pembuatan beton, agregat halus ukuran kurang
dari atau sama dengan 5 mm.
PP = Pasir pasang, agregat harus dengan ukuran kurang dari atau sama dengan 5 mm.
PU = Pasir urug, pasir yang secara khusus digunakan untuk urugan.
RAB = Rencana anggaran biaya bangunan.
Sirtu = pasir batu, bahan yang terdiri dari campuran pasir dan batu.
SM = semen merah, semen hasil tumbukan batu bata merah.
TL = Tanah liat, tanah yang lekat atau lempung.
Zak = satuan kemasan.

cara hitung kebutuhan besi dan beton balok sloof


cara menghitung jumlah kebutuhan besi dan beton pada balok sloof, sebelumnya kita jelaskan
terlebih dahulu apa itu sloof? balok sloof adalah struktur bangunan berupa konstruksi beton
bertulang
yang dibangun pada area bawah untuk meratakan beban dari kolom dan disalurkan ke
pondasi. untuk dapat menghitung anggaran biaya pembuatanya, maka perlu dicari terlebih
dahulu berapa volume pekerjaan balok sloof yang akan dibangun.

Gambar balok sloof


Contoh sebuah balok sloof ukuran 15 cm x 20 cm, menggunakan besi tulangan pokok 4 buah
diamater 10 mm, besi senkang diamater 8 mm dipasang setiap jarak 20 cm. Panjang
pekerjaan balok sloof adalah 33,33m. berapa jumlah kebutuhan beton dan besi untuk struktur
tersebut?

Kebutuhan besi pada balok sloof


Berat besi per m dapat dilihat pada tabel berat besi atau dihitung secara manual dengan cara
mengalikan berat jenis besi dengan luas penampang.
Berat besi dimater 8 polos per meter = 0,4 kg.
Berat besi polos diamater 10 mm per meter = 0,62 kg.
Volume besi tulangan pokok 4 buah, diameter 10 mm, panjang 33,33 m maka kebutuhan
totalnya adalah
V = 4 bh x 33,33 m =133,32 m.
Untuk mengetahui volume dalam satuan berat maka kita kalikan dengan berat besi diamater
10mm per meter yaitu 0,62 kg. jadi kebutuhanya adalah 0,62 kg/m x 133,32 m = 82,6584 kg.
Jika panjang besi perbatang 11 m, maka kebutuhan dalam satuan panjang adalah 133,32 m :
11 m =12,12 btg, dibulatkan menjadi 13 batang.
Volume besi tulangan sengkang diameter 8 mm, dipasang setiap jarak 20 cm, panjang
pekerjaan sloof 33,33 m. selimut beton 2,5 cm.
Panjang 1 buah sengkang adalah 0,1+0,15+0,1+0,15+0,05+0.05 = 0,6 m.
Jumlah sengkang yang dibutuhkan yaitu 33,33 m : 0,2 m = 166,65 jadi 167 buah.
Jumlah total panjang sengkak = 0,6 m x 167 bh = 100,2 m.
Volume besi dalam kilo gram = 0,4 kg/m x 100,2 m = 40,08 kg.
Jumlah kebutuhan besi dalam satuan batang = 100,2 m : 11 m = 9,109 dibulatkan menjadi 10
batang.
Jadi rekapitulasi kebutuhan besi sloof adalah
diameter kilo gram batang meter
8p 40,08 10 100,2
10p 82,6584 13 133,32

Kebutuhan beton pada balok sloof


V=lxtxp
Volume beton sloof = lebar x tinggi x panjang
V = 0,15 m x 0,20 m x 33,33 m = 0,99 m3 dibulatkan 1 m3.
Jadi kebutuhan beton yang diperlukan adalah 1m3.

Selanjutnya kita akan menghitung analisa harga satuan 1 m3 pekerjaan balok sloof pada
artikel berikutnya. Demikian contoh sederhana cara menghitung jumlah kebutuhan besi dan
beton pada balok sloof,

Cara menghitung Volume kolom praktis 15cm x 15cm rumah 1 lantai


Mari kita hitung volume kolom praktis 15cm x 15 cm yang seringkali digunakan untuk
struktur rumah 1 lantai, cara perhitunganya hampir sama dengan saat mencari jumlah
kebutuhan besi dan
beton pada balok sloof 15 cm x 20 cm yang sudah kita uraikan sebelumnya. bedanya hanya
terlatak pada luas penampang saja karena ukuranya berbeda dan yang terlihat jelas adalah
posisi pemasangan sloof itu mendatar sedangkan kolom praktis dipasang dalam posisi berdiri.

Gambar kolom praktis 15 cm x 15 cm

Contoh perhitungan volume kolom praktis


Sebuah pembangunan rumah tinggal membutuhkan kolom praktis sebanyak 27 buah dengan
masing-masing tingginya 3 m. kolom yang digunakan terbuat dari beton bertulang ukuran
15cm x 15cm, menggunakan tulangan pokok 4 dimater 10mm dan tulangan sengkang
diameter 8mm dipasang setiap jarak 15 cm. berapa kebutuhan besi dan beton untuk
menyelesaikan pekerjaan ini?
Sebelumnya kita hitung terlebih dahulu total panjang kolom praktis yang akan dikerjakan
yaitu 27 bh x 3 m = 81 m. selanjutnya kita hitung jumlah besi yang dibutuhkan. kita lihat
terlebih dahulu pada tabel besi untuk mengetahui berat per meter besi 10 dan 8 polos.
Berat 1m besi diameter 8mm = 0,4 kg.
Berat 1m besi diameter 10mm = 0,62 kg.

Kebutuhan besi pada kolom praktis


Tulangan pokok dimater 10mm sebanyak 4 buah.
Total panjang besi yang dibutuhkan adalah 4 bh x 81 m = 324 m.
Jika panjang 1 batang besi 11 m, maka jumlah batang yang diperlukan adalah 324m : 11 m =
29,4545 btg dibulatkan menjadi 30 btg.
Total berat besi yang dibutuhkan adalah 324 m x 0,62 kg/m = 200,88 kg.
Tulangan sengkang diamater 8mm dipasang setiap jarak 15cm.
Total panjang 1 buah sengkang = 0,1+0,1+0,1+0,1+0,05+0,05= 0,5 m.
Jumlah sengkang yang dibutuhkan = 324 m : 0,15 m = 2160 bh.
Total panjang besi sengkang adalan 2160 bh x 0,5 m = 1080 m.
Jumlah kilogram besi diameter 8mm yang diperlukan = 1080 m x 0,4 kg/m = 432 kg.
Jumlah batang jika masing-masing 11 m adalah 1080 m : 11 m = 98,18182 batang dibulatkan
menjadi 99 btg.
Rekapitulasi kebutuhan besi
Diamater Kilo gram (kg) Batang (btg) Meter (m)
8p 432 99 1080
10p 200,88 30 324

Kebutuhan beton pada kolom praktis


Volume beton kolom praktis = panjang x lebar x tinggi.
V = p x l x t.
V = 0,15 m x 0,15 m x 81 m= 1,8225 m3
Jadi total beton yang dibutuhkan untuk menyelsaikan pekerjaan kolom praktis adalah 1,8225
m3.

Demikian contoh perhitungan volume besi dan beton pada kolom praktis 15 cm x 15 cm,
ukuran dan jumlah kolom lainya bisa disesuaikan dengan rumah yang akan dibangun. kolom
praktis ini hanya bisa digunakan pada rumah 1 lantai, karena pada rumah bertingkat 2 atau 3
lantai memerlukan ukuran kolom dan penggunaan besi tulangan yang lebih besar. selamat
berhitung semoga bermanfaat

Cara menghitung kebutuhan dinding batako


Dinding batako bisa menjadi alternatif untuk membuat rumah tembok, jenis material batu
buatan ini banyak digunakan karena kecepatan dalam waktu pemasangan serta dapat lebih
menghemat
penggunaan adukan jika dibanding pasangan dinding batu bata. disini kita akan coba
menguraikan cara menghitung jumlah kebutuhan batako untuk dinding rumah tinggal, dengan
menghitung secara tepat maka total material yang didatangkan bisa pas tidak kurang atau
lebih sehingga dapat menyebabkan pemborosan biaya bangun rumah. O.k kita mulai contoh
perhitunganya sebagai berikut

Gambar pasangan dinding batako


Contoh perhitungan kebutuhan dinding batako
Sebuah ruang dapur ukuran 3mx 3m tinggi 3m menggunakan pasangan dinding batako
ukuran 10cm x 20 cm x 40 cm, jendela pada salah satu dinding berukuran 0,7m x 1,5 m dan
satu pintu masuk ukuran 0,9m x 2,1 m. Berapa total kebutuhan batako untuk menyelesaikan
pekerjaan pembuatan ruang dapur tersebut? mari kita hitung disini.
Langkah pertama kita hitung terlebih dahulu luas keempat sisi ruangan yaitu
Luas dinding batako = 4 sisi x 3m x 3m = 36 m2.
Kemudian kita hitung lobang yang ada pada dinding batako tersebut, karena tentunya lobang
ini tidak termasuk dalam pekerjaan pemasangn dinding.
Lubang pintu yang tidak dipasang batako 0,9m x 2,1 m = 1,89m.
Lubang jendela yang tidak dipasang batako 0,7m x 1,5 m = 1,05m.
Jadi luas dinding batako adalah 36-1,89-1,05 = 33,06 meter persegi.
Selanjutnya kita cari data jumlah batako yang diperlukan untuk menyelesaikan 1 m2
pasangan dinding rumah.
Jika tebal spesi 1 cm, maka luas satu batako berikut adukanya adalah 0,21m x 0,41 m =
0,0861 m2.
Jumlah batako per m2 adalah 1m2 : 0,0861m2 = 11,614 jadi ada 12 bh.
Dari data tersebut maka kita dapat mengalikanya dengan volume dinding sehingga
didapatkan total material yang dibutuhkan. Kebutuhan batako per meter persegi adalah 12 bh,
maka total jumlah batako yang diperlukan adalah 33,06 m2 x 12 bh = 396,72 bh dibulatkan
menjadi 400 bh. selanjutnya tinggal datang ke toko bangunan untuk membeli batako dengan
jumlah sesuai perhitungan.

Cara menghitung volume kebutuhan pasangan dinding batu bata


Pasangan dinding batu bata banyak digunakan pada rumah tembok diberbagai wilayah
Indonesia, bahan bangunan yang terbuat dari hasil pembakaran tanah liat ini tergolong murah
dan mudah didapat, selain itu kemudahan dalam pengerjaanya juga menyebabkan batu bata
banyak digunakan
masyarakat. sebelumnya perlu dilakukan perhitungan terlebih dahulu untuk mendapatkan
data volume kebutuhan pasangan dinding batu bata sehingga bisa mendatangkan material
dalam jumlah pas. volume pekerjaan dinding batu bata dapat dihitung dalam satuan m2 atau
m3, kemudian untuk mendapatkan nilai perkiraan rencana anggaran biaya bangunan maka
dapat dilakukan dengan cara mengalikan total volume dengan harga satuan per m3 pasangan
batu bata merah.

Gambar pasangan dinding batu bata

Contoh perhitungan volume pasangan dinding batu bata


Pembuatan kamar tidur ukuran 3 m x 3 m dan tinggi 3 m menggunakan pasangan batu bata
ukuran 5cm x 10 cm x 20 cm, ada satu pintu masuk ukuran 90 cm x 210 cm, dan jendela satu
buah ukuran 70 cm x 150 cm, berapa volume pekerjaan pasangan dinding batu bata?
Kita hitung terlebih dahulu total panjang dinding batu bata keempat sisi kamar yaitu 4bh x
3m = 12 m
luas pasangan dinding batu bata = panjang x tinggi
L = 12 m x 3 m = 36 m2.

Selanjutnya kita hitung luas lobang pada dinding yaitu pintu dan jendela
Luas pintu = 0,9m x 2,1 m = 1,89 m.
Luas jendela = 0,7m x 1,5 m = 1,05 m.
Jadi total volume pasangan dinding batu bata adalah 36 m2 1,89 m2 1,05 m2 = 33,06 m2.
Untuk menghitung total kebutuhan batu bata maka bisa dilakukan dengan cara mencari
terlebih dahulu data jumlah bata yang diperlukan dalam 1 m2. misalnya kita ketahui jumlah
batu bata per m2 = 70 bh. maka total bata yang dibutuhkan adalah 33,06 m2 x 70bh = 2314,2
dibulatkan menjadi 2315 bh. jadi kita bisa membeli batu bata di toko bangunan dengan
menambahkan sedikit faktor keamanan untuk mrngantisipasi pecah atau kerusakan dengan
total jumlah pembelian batu bata sebanyak 2350 bh.

Untuk menghitung total kebutuhan pasir dan semen pada batu bata bisa kita lihat pada artikel
berikutnya yang berjudul analisa harga satuan pasangan dinding batu bata per m2

Cara menghitung volume kebutuhan acian semen pada dinding tembok


Pekerjaan acian semen pada dinding tembok merupakan langkah akhir dari rangkaian
pemasangan dinding, dimulai dari pekerjaan pasangan dinding batu bata, batako atau selcon
kemudian dilakukan plesteran dan diakhiri dengan acian. setelah acian dilakukan maka bisa
ditinggal begitu saja untuk
mendapatkan nuansa dinding bertekstur batu buatan atau dilapisi dengan cat agar dinding
menjadi berwarna sesuai selera. meskipun terkesan sederhana yaitu hanya mengoleskan dan
menghaluskan semen di permukaan dinding namun pekerjaan acian ini memerlukan keahlian
khusus agar finishing dinding bisa benar-benar bagus, oleh karena itu diperlukan tukang
bangunan yang telah profesional dalam mengaci dinding sehingga dapat menghasilkan
pekerjaan yang baik serta dapat selesai dalam waktu secepat mungkin.

Gambar acian dinding

Metode pekerjaan acian dinding


1. Perisapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas bekas zak semen dan bahan-bahan
lainya sesuai kebutuhan.
2. Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember bekas tempat cat atau
tempat lainya yang dapat digunakan untuk menampung air acian.
3. Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak boleh diaduk
karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering sehingga tidak dapat
digunakan untuk bahan acian dinding.
4. menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini dimaksudkan agar
nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
5. Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan menggunakan
cetok.
6. Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan benar-benar
rata dan halus.
7. Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram air. karena
pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.
8. Pekerjaan acian dinding selesai, namun perlu menunggu beberapa waktu untuk melanjutkan
ke pengerjaan pengecatan.

Contoh perhitungan volume acian dinding


Sama seperti pada contoh cara menghitung volume pekerjaan plesteran dinding , caranya
sama yaitu dengan mencari luas pasangan dinding lalu dikalikan dua apabila acian 2 sisi.
untuk memperjelas mari kita buat perhitungan sederhana dengan ukuran dinding yang
berbeda. misalnya sebuah dinding kamar ukuran lebar 3m tinggi 3m akan diaci luar dalam,
berapa volume pekerjaan acian dinding? mari kita hitung
Luas dinding = 3m x 3m = 9m2
Jadi luas acian 2 sisi adalag 2 x 9m2 = 18 m2.
Demikian uraian tentang pekerjaan acian pada dinding tembok, semoga bermanfaat

Mengenal Rangka Atap Baja Ringan


Rangka atap baja ringan merupakan bahan pengganti rangka atap kayu dan baja
konvensional. Rangka atap baja ringan menggunakan bahan baja CRC (cold rolled coil) yang
memiliki mutu yang tinggi (kuat tarik 550 Mpa) dengan profil utama bentuk C atau bentuk
Omega.

Rangka Atap Baja Ringan memiliki beberapa elemen utama yaitu Kuda-Kuda dan Bracing,
Reng, Baut, Dinabolt, dan Talang jurai.

Kelebihan dan Kekurangan Rangka Atap Baja Ringan.


Ada beberapa kelebihan penggunaan Rangka Atap Baja Ringan jika dibanding dengan rangka
atap kayu maupun baja konvensional, antara lain :

Material baja ringan memiliki kekuatan yang tinggi tetapi dengan bobot yang ringan,
sehingga akan menghemat struktur bangunan.
Material baja ringan lebih tahan karat dan tidak memerlukan finishing cat lagi.
Material baja ringan tidak terpengaruh serangan rayap.
Material baja ringan termasuk material yang ramah lingkungan.
Material baja ringan memiliki mutu material yang konsisten.
Proses pemasangan rangka atap baja ringan relatif cepat hanya berkisar antara tiga hari
sampai satu minggu (tergantung dari kerumitan jenis atap dan luasannya).
Meski memiliki banyak kelebihan tetapi Rangka atap Baja Ringan juga memiliki beberapa
kekurangan yang harus kita perhitungkan, antara lain :
Jika kita tidak menggunakan plafond / expose maka rangka atap baja ringan akan kurang
indah dipandang karena terlihat seperti jaring
Jika ada bagian yang salah perhitungan atau salah dalam proses pemasangannya maka akan
menyeret bagian yang lainnya.
Perhatian khusus bagi yang memilih Rangka atap Baja Ringan untuk Bangunan anda.
Pastikan desain rangka atap baja ringan sudah memperhitungkan semua beban yang nantinya
akan mempengaruhi rangka atap tersebut seperti jenis penutup atap, talang, apakah ada
sesuatu yang akan menggantung (misalnya lampu gantung) atau diletakkan di atas rangka
atap.
Pastikan material baja ringan merupakan baja mutu tinggi standar G550 dengan kekuatan
tarik 550 Mpa.
Pilih jenis lapisan anti karat dan ketebalan lapisan anti karat yang sesuai.
Lapisan anti karat yang umum dipakai adalah Lapisan Z (Zinc) yang sering disebut Galvanis
dan AZ (Aluminium dan Zinc).
Masing-masing lapisan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki
Aluminium Zinc (AZ) adalah lebih tahan korosi terhadap air garam sedangkan kelemahannya
adalah tidak tahan terhadap adukan semen atau mortar (korosif). Di lain pihak, lapisan Zinc
(Galvanis) tidak terkorosi oleh adukan semen namun kurang tahan terhadap air garam.
Lapisan Zinc (Galvanis) banyak digunakan untuk rangka atap dengan penutup atap genteng
keramik atau genteng beton, karena bagian nok / bubung biasanya diisi oleh adukan semen
(kerpusan).
Pastikan ketebalan lapisan anti karat yang cukup karena ketebalan lapisan anti karat lebih
berpengaruh terhadap usia ketahanan rangka atap baja ringan. Untuk Zinc (Galvanis) minimal
ketebalan adalah 180 gr/m2. Untuk Aluminium Zinc minimal ketebalan adalah 150 gr/m2.
Pastikan material rangka atap baja ringan yang dipilih memberikan jaminan instalasi / garansi
pemasangan bahwa pemasangan sesuai dengan desain strukturnya.

Berapa Harga Rangka Atap Baja Ringan?

Rangka atap baja ringan memiliki kisaran harga antara Rp. 125.000,- / m2 sampai Rp.
250.000 / m2 untuk merek-merek yang terkemuka di wilayah Jabotabek.

Beberapa faktor yang mempengaruhi harga rangka atap baja ringan antara lain :
Bahan dan jenis profil material baja ringan
Bentuk atap perisai atau pelana
Panjang bentangan tanpa tumpuan (jarak ring balok)
Sudut kemiringan atap
Penutup atap yang digunakan karena akan mempengaruhi perhitungan pembebanan.
Untuk luasan dan penutup atap yang sama harga rangka atap baja ringan untuk bentuk atap
pelana lebih murah daripada atap perisai. Sedangkan untuk model/bentuk atap yang sama
maka rangka atap yang menggunakan genteng beton lebih murah daripada menggunakan
genteng keramik karena dimensi genteng keramik yang lebih kecil sehingga membutuhkan
reng lebih banyak, sehingga material baja ringan yang diperlukan juga lebih banyak.

Cara menghitung biaya atap baja ringan


Satu lagi sebuah tutorial rahasia dipersambahkan kepada masyarakat ilmusipil.com diseluruh
indonesia maupun dunia dengan tema cara menghitung biaya atap baja ringan, ya.. kita bahas
judul ini karena dengan banyaknya pekerjaan atap yang lebih memilih baja ringan maka tak
jarang
pemilik rumah kebingungan dalam memperkirakan berapa total biaya yang dibutuhkan
sehingga dapat menyiapkan dana dalam jumlah yang tepat, sementara bertanya langsung
kepada kontraktor baja ringan bisa jadi merupakan suatu pantangan karena mungkin ada
ketakutan apabila harga borongan justru dinaikan karena kita dianggap tidak mengerti
sehingga mudah untuk dibohongi,
Cara menghitung biaya atap baja ringan
Secara umum urutan dalam menghitung biaya pekerjaan atap bisa dihitung dengan urutan
sebagai berikut:
1. Membuat data atap yang mau dibangun, bisa dalam bentuk gambar sketsa sehingga bisa
diketahui bentuk dan ukuran bidang atap yang mau dihitung.
2. Menghitung luas atap dalam satuan m2 bangunan, rumusnya memakai perhitungan
matematika sederhana seperti luas persegi panjang, luas segitiga, luas trapesium dan bidang
lain sesuai bentuk atap.
3. Mencari harga per m2 pekerjaan rangka atap baja ringan, dan harga per m2 pekerjaan
finishing atap diatasnya seperti genteng, asbes gelombang dan sejenisnya.
4. Mengalikan luas atap dengan harga per m2 baja ringan sehingga ketemu biaya total yang
dibutuhkan.
5. Menambahkanya dengan angka kemanan atau biaya lain-lain untuk mengantisipasi biaya tak
terduga saat pelaksanaan.
Penjelasan lengkap mengenai perhitungan atap bisa dilihat pada artikel yang secara khusus
membahasnya disini. Jadi berdasarkan uraian diatas maka dapat kita buat sebuah rumus
sederhana dalam menghitung biaya pekerjaan atap baja ringan.
Biaya ABR = (LA x HBR) + (LA x HPA)
Biaya atap baja ringan = (luas atap dengan satuan m2 x harga baja ringan per m2) + (luas
atap dalam satutan m2 x harga penutup atap per m2).
Contoh perhitungan biaya atap baja ringan
suwarno : Ass wr.wb Pak saya mau tanya kalau ukuran 3,8 m X 12 m kira2 habis berapa
biayanya, karena yang lama memakai kayu akan saya ganti dengan Atap baja ringan terima
kasih Wass wr.wb.
Jawab : Untuk menghitung luas atap rumah tersebut kita harus tahu terlebih dahulu
bagaimana bentuk model atapnya, dan karena dalam pertanyaan tersebut tidak ada
penjelasan maka kita coba buat gambar atap sederhana terlebih dahulu.
cara menghitung luas atap
Luas atap = 2 x 12 m x 3 m = 72 m2
dan data-data untuk menghitung kita dapatkan sebagai berikut.
1. Harga rangka atap baja ringan per m2 = Rp.
2. Harga finishing atap genteng per m2 = Rp.
3. Luas atap dari perhitungan diatas adalah 72 m2

Biaya ABR = (LA x HBR) + (LA x HPA)


Biaya atap baja ringan = (72 m2 x Rp.150.000,00 ) + ( 72 m2 x Rp.50.000,00 )
Jadi total biaya pekerjaan atap baja ringan adalah Rp.10.800.000,00 + Rp.3.600.000,00 =
Rp.14.400.000,00.

Cara Hitung Luas Atap Perisai

Berikut adalah ulasan untuk mengitung luas atap rumah. dengan estimasi tersebut kita bisa
membuat rincian biaya untuk membangun sebuah rumah. dibawah ini adalah contoh kasus
dengan luas area denah lantai sbb

RUMUS MENGITUNG LUAS ATAP PERISAI


Contoh Kasus

Diketahui :
Panjang : 18 m1
Lebar : 10 m1
Oversteck : 0.70 m
Kemiringan atap: 30 derajat (cosinus 30 = 0.8660)

Bentuk atap perisai (jatuh air ke empat sisi) dengan overhang keliling ( depan, belakang,
kanan,kiri )

Menentukan luas datar:


Luas Datar = (Panjang + overhang) x (lebar + overhang)
= (18+0.7+0.7) x (10+0.7+0.7)
= 19.4 x 11.4
= 221.16 M2

Menentukan Luas miringnya:


Luas Miring = Luas datar / cosinus kemiringan atap
= 221.16 / 0.8660
= 255.38 M2

Maka Luas Estimasi Rangka Atap Baja Ringan adalah = 255.38 M2

Oversteck :
istilah overstek pada bangunan adalah atap teritisan tanpa penyangga yang menempel pada
dinding luar bangunan.
Overstek itu, ciri dari bangunan tropis gunanya untuk melindungi dinding, kosen dari cuaca
atau mengurangi sinar natahariyg menyinari kaca jendela dan dinding

Balok atau lantai yang menonjol keluar dari bangunan, dan ujung luarnya tidak di topang.
bagian bangunan / konstruksi yang menggantung (tanpa ditopang kolom/tiang atau dinding).
Dapat berupa tritisan atap, lantai bangunan, topi-topi dll

RUMUS MENGHITUNG KEBUTUHAN GENTENG

Rumus menghitung kebutuhan genteng, nok dan listplank..? Tentu saja sangat penting karena
dengan mengetahui rumusnya, Anda akan mudah mengetahui jumlah kebutuhan genteng, nok
dan lisplank dalam pembangunan sebuah rumah. Dengan mengetahui berapa jumlah genteng,
nok dan lisplank yang dibutuhkan bisa diperkirakan berapa dana yang diperlukan. Untuk
itulah sebelum membangun sebuah rumah Anda perlu membuat rencana anggaran biaya
(RAB) . Salah satu cara mudah untuk membuat rencana anggaran biaya adalah dengan
memakai rumus kebutuhan. Untuk mengetahui berapa banyak kebutuhan genteng, nok dan
lisplank?.
A. Rumus Menghitung Kebutuhan Genteng.
Rumus ini akan mempermudah anda mengetahui berapa kebutuhan genteng. Rumusnya
adalah :
Jumlah Kebutuhan Genteng = Luas Bidang Atap x Koefisien Genteng Terhadap Bidang
Misal : Bidang atap miring yang akan ditutup dengan genteng memiliki panjang sisi miring
sebesar 7m, lebar bidang 6m, maka untuk menutup 2 sisi bidang miring atap panjang total
menjadi 7 m x 2 = 14. Atap yang digunakan misalnya genteng ex.Roman Kanmuri atau yang
sekelasnya dengan koefisiennya 14 buah /meter2.
Berapa kebutuhannya..?
Jumlah genteng = (2 x (panjang sisi miring x lebar bidang)) x 14 buah genteng.
= (2 x (7 m x 6 m)) x 14 buah genteng
= (2 x 42 m2) x 14 buah genteng
= 84 m2 x 14 buah genteng
= 1176 buah genteng.

B. Rumus Menghitung Kebutuhan Nok.


Sebelum Anda menghitung kebutuhan nok dengan memakai rumus ini, terlebih dahulu
ketahui berapa panjang bubungan atap secara keseluruhan, baik datar maupun miring.
Rumusnya : Jumlah nok yang dibutuhkan = Panjang bubungan x Koefisien nok genteng.
Misal : Sebuah rumah dengan bubungan sederhana memiliki panjang bubungan 6 m.
Koefisien nok genteng untuk setiap 1 m dibutuhkan 4 buah nok genteng (4 nok/1 m).
Kebutuhannya :
Jumlah nok genteng = panjang bubungan x 4 buah/m
= 6 m x 4 buah/m
= 24 buah nok genteng.

C. Rumus Menghitung Kebutuhan Lisplank.


Hitung panjang lisplank atap secara keseluruhan, baik datar maupun miring. Karena rata-rata
panjang lisplank dipasaran 4 m, maka koefisiennya adalah 1 : 4 atau . Sesudah itu baru
gunakan rumus berikut :
Jumlah lisplank dibutuhkan = Panjang bidang x Koefisien lisplank.
Misal, sebuah rumah yang memerlukan lisplank memiliki panjang bidang sebesar 6 m. Untuk
penampang muka dan belakang maka perhitungannya menjadi 2 x 6 = 12 m.
Kebutuhannya :
Jumlah papan lisplank = Panjang bidang x keping papan lisplank/m
= 12 x 4 keping/m
= 3 keping papan lisplank.
Ingat, bagi anda yang ingin menggunakan lisplank dobel, maka kebutuhannya dikali dua (x
2).

Daftar Harga Bangunan Terbaru:

PASIR
Pasir Putih bangka / m3 : Rp. 265.000
Pasir Putih Bangka / pick up : Rp. 600.000
Pasir Putih Bangka / truk : Rp. 1.550.000
Pasir Mundu (per m3) : Rp. 250.000
Pasir Cileungsi / m3 : Rp. 200.000

BATU
Split / pick up : Rp. 265.000
Batako Semen Besar / buah : Rp. 2.500
Batu Bata Merah ( biasa )/ buah : Rp. 500
Batu Bata Merah ( oven ) / buah : Rp. 650
Batu Kali Belah / m3 : Rp. 185.000
Batu Knecker / m3 : Rp. 200.000

BATU ALAM
Batu Candi ( 30 x 30 ) / m2 : Rp. 150.000
Batu Andesit ( 30 x 30 ) / m2 : Rp. 180.000
Batu Pancawarna / 25 kg : Rp. 75.000
Batu Bali / 10 kg : Rp. 70.000

SEMEN
Semen Holcim ( 40 kg ) : Rp. 65.000
Semen Holcim ( 50 kg ) : Rp. 75.000
Semen Tiga Roda ( 50 kg ) : Rp. 70.000
Semen Padang ( 50 kg ) : Rp. 65.000

MU 100 Plester Premium ( 40 kg ) : Rp. 65.000


MU 200 Acian Plester & Beton ( 5 kg ) : Rp. 25.000
MU 301 Pasangan Bata + Plester ( 10 kg ) : Rp. 25.000
MU 450 Perekat Keramik Lantai ( 5 kg ) : Rp. 35.000
MU Finish Coat Repair ( 25 kg ) : Rp. 335.000

HEBEL
Blok Reguler Tebal 10 mm (per m3) : Rp 610.000
Blok Jumbo (per m3) : Rp 580.000
Anak Tangga (per m3) : Rp 2.300.000
Panel (per m3) : Rp 320.000

BESI BETON
Diameter 6mm/batang : Rp 23.500
Diameter 8mm / batang : Rp 35.000 (TYS ), Rp. 38.000 ( HJ ), Rp. 25.500 ( SP )
Diameter 10mm/batang : Rp. 53.000 ( TYS ), Rp. 52.000 ( HJ ), Rp. 48.000 ( SP )
Diameter 12mm /batang : Rp. 80.000 ( HJ ), Rp. 77.000 ( TYS )
Diameter 16mm (12m) : Rp 145.000
Besi Hollow ( 20 x 40 ) : Rp. 18.000
Besi Hollow ( 40 x 40 ) : Rp. 24.000
Seng Gelombang ( 182 x 91 x 0.2 ) : Rp. 36.000
Plat Alumunium ( 2 x 1 x 0.2 tebal ) : Rp. 35.000
Plat alumunium / meter : Rp. 20.000

PAKU KAYU
Paku kayu uk. 2 cm / kg : Rp. 18.000
Paku Kayu uk. 2.5 cm / kg : Rp. 17.000
Paku Kayu uk. 3 cm / kg : Rp. 16.000
Paku Kayu uk. 4 cm / kg : Rp. 15.000
Paku Kayu uk. 5 cm / kg : Rp. 14.000
Paku Kayu uk. 7 cm / kg : Rp. 14.000
Paku Kayu uk. 10 cm / kg : Rp. 14.000

TRIPLEK
Tebal 3mm : Rp 40.000
Tebal 4mm : Rp 50.000
Tebal 6mm : Rp 65.000
Tebal 9mm : Rp 100.000
Tebal 12mm : Rp 135.000
Tebal 15mm : Rp 175.000
Tebal 18mm : Rp 195.000

GRC BOARD : Rp. 50.000

PAKU BETON PUTIH


Ukuran 2.5 cm / kg : Rp. 34.000
Ukuran 3 cm / kg : Rp. 34.000
Ukuran 4 cm / kg : Rp. 34.000
Ukuran 5 cm / kg : Rp. 34.000
Ukuran 6 cm / kg : Rp. 32.000
Ukuran 7 cm / kg : Rp. 32.000
Ukuran 10 cm / kg : Rp. 32.000
Ukuran 12.5 cm / kg : Rp. 32.000

PAKU BETON HITAM


Ukuran 3 cm / kg : Rp. 17.500
Ukuran 5 cm / kg : Rp. 16.000
Ukuran 7 cm / kg : Rp. 14.000

KACA
A. Kaca Bening
Tebal 3 mm : Rp 80.000
Tebal 5 mm : Rp 87.500
Tebal 8 mm : Rp 140.000
Tebal 10 mm : Rp 200.000

B. Kaca Rayben
Tebal 3 mm : Rp 65.000
Tebal 5 mm : Rp 62.500
Tebal 6 mm : Rp 125.000
Tebal 8 mm : Rp 220.000

C. Kaca Tempered
Kaca Clear tempered 5 mm ( m2 ) : Rp. 200.000
Kaca Clear tempered 6 mm ( m2 ) : Rp. 250.500
Kaca Clear tempered 8 mm ( m2 ) : Rp. 375.000
Kaca Clear tempered 10 mm ( m2 ) : Rp. 400.000
Kaca Clear tempered 12 mm ( m2 ) : Rp. 450.000
Kaca Clear tempered 15 mm ( m2 ) : Rp. 1.950.000
Kaca Clear tempered 19 mm ( m2 ) : rp. 2.450.000

PAPAN FIBER SEMEN / TRIPLEK


A. GRC
GRC / Versaboard 4.0 mm ( 1.20 x 2.40 ) /lembar : Rp. 53.500
GRC / Versaboard 6.0 mm ( 1.20 x 2.40 )/lembar : Rp. 93.500
GRC / Versaboard 9.0 mm ( 1.20 x 2.40 ) /lembar : rp. 129.000

B. TRIPLEK
Tebal 3 mm / lembar : Rp. 42.000
Tebal 4 mm / lembar : Rp. 53.000
Tebal 6 mm / lembar : Rp. 95.000
Tebal 9 mm / lembar : Rp. 110.000
Tebal 12 mm / lembar : Rp. 150.000
Tebal 15 mm / lembar : Rp. 190.000
Tebal 18 mm / lembar : Rp. 235.000
C. GYPSUM
Jayaboard 9 mm ( 1.20 x 2.40 ) / lembar : Rp. 57.000
Elephant 9 mm ( 1.20 x 2.40 ) / lembar : Rp. 56.000
Knauf 9 mm ( 1.20 x 2.40 ) / lembar : Rp. 53.500
Star 9 mm ( 1.20 x 2.40 ) / lembar : Rp. 53.000
Aplus 9 mm ( 1.20 x 2.40 ) / lembar : Rp. 52.500

KAYU
A. Reng
Meranti (23) per batang : Rp 15.000
Meranti (34) per batang : Rp 17.500
Borneo (23) per batang : Rp 20.500
Borneo (34) per batang : Rp 22.000
Kamper (23) per batang : Rp 17.000
Kamper (34) per batang : Rp 20.500

B. Kaso
Meranti (46) per batang Rp 32.500
Meranti (57) per batang Rp 39.000
Borneo (46) per batang Rp 28.000
Borneo (57) per batang Rp 43.000
Kamper (46) per batang Rp 50.000
Kamper (57) per batang Rp 70.000

C. Galar
Meranti (510) per batang Rp 60.000
Borneo (510) per batang Rp 60.000
Kamper (510) per batang Rp 95.000

D. Balok
Meranti (612) per batang Rp 80.000
Meranti (812) per batang Rp 125.000
Borneo (612) per batang Rp 80.000
Borneo (812) per batang Rp 100.000
Kamper (612) per batang Rp 185.000
Kamper (812) per batang Rp 210.000

CAT TEMBOK
A. Interior
Dulux Pearl Glo (2,5 lt ) Rp. 180.000
Dulux Pentalite Standard Colour ( 2,5 lt ) Rp. 137.000
Dulux Weather Shield Exterior/Brilliant white ( 2,5 lt ) Rp. 215.000
Dulux (2,5 lt) Rp 117.500
Dulux (20 lt) Rp 850.000
Mowilex ( 1 lt ) Rp. 60.000
Mowilex (2,5 lt) Rp 130.000
Mowilex (20 lt) Rp. 915.000
Catylac (5 kg) Rp 93.500
Catylac (25 kg) Rp 355.000
Avitex ( 5 kg ) Rp. 73.500
Vinilex (5 kg) Rp 75.000
Vinilex (25 kg) Rp 445.000
Metrolite ( 1 kg ) Rp. 24.000
Metrolite (3 lt) Rp 78.000
Metrolite ( 16 ltr / pail) Rp 380.000
Matex ( 4kg) Rp 60.000
Matex (25 kg) Rp 295.000
Profitex (5 kg) Rp 26.500
Profitex (25 kg) Rp 120.000

B. Eksterior
Dulux (2,5 lt) Rp 187.500
Dulux (20 lt) Rp 1.285.000
Mowilex (2,5 lt) Rp 160.000
Mowilex (20 lt) Rp 1.250.000

CAT KAYU
Dulux 1 kg Rp 35.000
Mowilex 1 kg Rp 60.000
Catylac 1 kg Rp 35.000
Glotex 1 kg Rp 35.000
Emco 1 kg Rp 35.000
Globe Supergloss Rp 43.000

GENTENG KERAMIK
Kanmuri Milenio (Double Interlocking)
- Warna Natural Rp 5.700
- Warna Standard Rp 6.500
- Warna Spesial Rp 8.500
- Warna Exclusive Rp 11.500

Kanmuri Espancia
- Warna Natural Rp 5.500
- Warna Standard Rp 8.700
- Warna Spesial Rp 9.700
- Warna Exclusive Rp 10.500

M Class (Double Interlocking)


- Warna Natural Rp 5.500
- Warna Standard Rp 6.000
- Warna Spesial Rp 8.000
- Warna Premium Rp 11.000
- Genteng Knok Natural Rp 15.000

GENTENG BETON
- Morando Rp. 3.750,-/pc (20pcs/m2)
- Berglazur Rp 3.500,-
- Natural Rp 2.000
- Moner Rp 5.350,- (9pcs/m2)
IDEAL
- Berglazur Rp 2.650/pc
- Natural Rp 1.750/pc

GENTENG METAL
Sun Roof Venus
Ukuran 38,5 x 80 cm S/S Rp 23.000
Ukuran 38,5 x 80 cm D/S Rp 27.500
Sun Roof Pluto
Ukuran 38,5 x 80 cm S/S Rp 17.500
Ukuran 38,5 x 80 cm D/S Rp 20.000

ASBES
Jabesmen
150105 (per lembar gelombang kecil) Rp 40.000
180105 (per lembar gelombang kecil) Rp 45.000
210105 (per lembar gelombang kecil) Rp 50.000
240105 (per lembar gelombang kecil) Rp 55.500
270105 (per lembar gelombang kecil) Rp 65.000
300105 (per lembar gelombang kecil) Rp 75.000

SENG GELOMBANG
Seng Plat
Tebal 0.20 Rp 27.500
Tebal 0.25 Rp 37.500
Tebal 0.30 Rp 42.500

Seng Gelombang
Tebal 0.20 Rp 49.000
Tebal 0.30 Rp 59.000

PIPA PVC
- Wavin 0,5 inci Rp 17.500
0,75 inci Rp 22.000
1 inci Rp 30.000
2 inci Rp 65.000
3 inci Rp 120.000
4 inci Rp 200.000

- Rucika 0,5 inci Rp 25.000


1 inci Rp 45.000
2 inci Rp 52.500
4 inci Rp 168.000
8 inci Rp 635.000

- Lucky
0,5 inci Rp 8.500
0,75 inci Rp 13.000
1 inci Rp 15.000
2 inci Rp 33.000
3 inci Rp 64.000
4 inci Rp 103.000

- Unggul
0,5 inci Rp 8.500
0,75 inci Rp 11.000
1 inci Rp 15.000
2 inci Rp 27.000
3 inci Rp 40.000
4 inci Rp 55.000

- Maspion
0,5 inci Rp 13.500
0,75 inci Rp 16.500
1 inci Rp 21.500
2 inci Rp 51.500
3 inci Rp 100.000
4 inci Rp 150.000

KERAMIK LANTAI ARWANA


2020
Tua Rp 35.000
Muda Rp 34.000

3030
Putih Rp 30.000
Marble Rp 32.000
Fancy Rp 37.500

4040
Putih Rp 30.000
Marble Rp 33.000

LANTAI KAYU
Kronotec (per meter) Rp 225.000
HDM Glossy (per boks) Rp 550.000

KERAMIK DINDING
2020
Roman
(putih) Rp 50.000
(motif) Rp 55.000

Masterina
(putih) Rp 40.000
(motif) Rp 50.000

KIA
(putih) Rp 37.500
(motif) Rp 42.500
2025
Mulia
(warna muda) Rp 45.000
(warna tua) Rp 50.000

IKAD
(warna muda) Rp 42.500
(warna tua) Rp 52.500

Roman
2533 Roman Rp 50.000
3350 Roman Rp 80.000
3030 Hercules (putih) Rp 42.500

Acura (putih) Rp 35.000

KIG (warna) Rp 40.000

KIA (warna) Rp 40.000

60 x 60 Platinum Rp 125.000
30 x 60 Platinum Rp 75.000
58 x 58 Platinum Rp 110.000

SANITARI
KLOSET DUDUK
Sanremo Classis CCST Rp 1.325.000
Lexington Rp 3.500.000
Granada 3000 CCST Rp 1.275.000
Granada II Space CCST Rp 1.500.000
Projecta Rp 1.000.000

KLOSET JONGKOK
Rapi EX Squat Rp 250.000

WASTAFEL/LAVATORY
San Remo 55 Lava & Pedestal Rp 650.000
Studio 3000 Lava & Pedestal Rp 475.000
Studio 50 Lavatory Rp 250.000
Studio 45 Lavatory Rp 200.000

GRANIT
Impero 4040 Rp 125.000
Granito 4040 Rp 210.000
Inesa 4040 Rp 175.000
Niro 4040 Rp 160.000
Essenza 4040 Rp 175.000

KUNCI
Firo Rp 275.000
Napoli Rp 30.000
Romaco Rp 65.000
Ferza Rp 33.500
Top Rp 30.000
Paloma Rp 420.000
Yale Rp 125.000
Beluci Rp 130.000

Harga yang kami sebutkan di-atas secara item kemungkinan besar telah mengalami
perubahan harga sesuai daerah masing-masing.

Diposkan 2nd May 2015 oleh Maryadi

0
Tambahkan komentar
2.
MAY

Pembongkaran Bekisting Kolom dan Perawatan Kolom

Pembongkaran Bekisting Kolom


Proses pembongkaran bekisting kolom dilakukan setelah beton dianggap mengeras. Berikut
ini adalah metode kerja pembongkaran bekisting kolom:
1) Pembongkaran bekisting kolom dilakukan setelah 8 jam dari pengecoran terakhir dengan
tenaga orang (berbeda-beda tergantung pada setting time beton, setiap mix design yang dibuat
juga berbeda tergantung dari bahanadmixture yang digunakan). Jika pembongkaran dilakukan
sebelum waktu pengikatan pada beton menjadi sempurna (kurang dari setting time yang
disyaratkan), maka akan terjadi kerusakan/cacat pada beton tersebut. Upaya dalam mencegah
kerusakan yang terjadi yaitu dilakukan pembongkaran setelah setting time yang disyaratkan,
agar beton dapat mengeras terlebih dahulu. Karena beton kolom yang digunakan tidak
langsung menerima beban besar (momen akibat beban sendiri termasuk kecil), maka
pembongkaran bekistingnya lebih cepat dibandingkan pembongkaran bekisting pada balok
dan pelat lantai.
2) Hal yang pertama dilakukan yaitu mengendorkan semua baut dan wing nut, kemudian
melepas tie rod yang terdapat pada horizontal waller.
3) Kemudian mengendorkan dan melepas push pull prop RSS1 dan kickers brace
AV1 pada wedge head piece.
4) Langkah selanjutnya adalah melepas push pull prop RSS1 dan kickers brace
AV1 dari base plate yang secara bersamaan begesting kolom akan lepas dengan sendirinya
dari permukaan beton.
5) Kemudian bekisting kolom tersebut diangkat dan dipindahkan ke tempat yang telah
disediakan dengan bantuan alat tower crane, untuk dilakukan pembersihan dan pengolesan
dengan oil form.
Perawatan Beton Kolom
Pada saat pembongkaran begesting selesai, maka langsung dilakukan perawatan beton
(curing), yaitu dengan menggunakan curing compound, caranya yaitu dengan membasahi
permukaan kolom dengan menggunakan rollsecara merata (naik turun). Proses ini dilakukan
sebanyak 4 kali.
Tujuan utama dari perawatan beton ialah untuk menghindari:
1. Kehilangan zat cair yang banyak pada proses awal pengerasan beton yang akan
mempengaruhi proses pengikatan awal beton.
2. Penguapan air dari beton pada saat pengerasan beton pada hari pertama.
3. Perbedaan temperatur dalam beton, yang akan mengakibatkan retak-retak pada beton.
Permasalahan pada waktu pelaksanaan pekerjaan disebabkan empat hal pokok, yaitu
keterbatasan pengawasan, kelalaian pekerja, urutan pekerjaan yang kurang tepat, dan adanya
kesulitan dalam mengaplikasikan gambar rencana. Permasalahan pelaksanaan pekerjaan yang
muncul di lapangan antara lain :

Pembersihan permukaan bekisting balok dan pelat lantai sebelum pengecoran kurang teliti
sehingga banyak sampah seperti potongan kayu, butiran tanah tercetak dengan beton.
Pembesian tulangan kolom, dan balok yang tidak sesuai dengan gambar, baik dari jumlah
maupun ukurannya.
Penempatan decking yang keliru, dimana sering dijumpai decking ditempatkan pada tulangan
utama.
Sengkang bagian bawah pada balok banyak yang tidak diikatkan dengan tulangan utama.
Terjadi keropos pada beton setelah pengecoran, dikarenakan penggetaran concrete
vibrator yang kurang merata.

Diposkan 2nd May 2015 oleh Maryadi

1
Lihat komentar
3.
MAY

2
Pemadatan cor beton dengan menggunakan Concrete
VIBRATOR

Pemadatan cor beton adalah kegiatan menghilangkan udara yang terjebak dalam cor-
coran beton yang dapat mengakibatkan keropos beton dengan cara pengetaran atau penusuk-
nusukan cor-coran beton. Pemadatan dilakukan segera setelah campuran beton dituang,
dimana pada keadaan tersebut sifat beton masih plastis. Selain untuk menghasilkan beton
yang kuat dan tahan lama, pemadatan beton juga akan memberikan hasil permukaan beton
halus.
Pemadatan beton seharusnya dilakukan dengan mengunakan alat vibrator beton (concrete
vibrator). Dalam pelaksanaan Pemadatan atau penggetaran beton. Berikut adalah beberapa
hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan pemadatan/penggetaran beton cor.
CARA PEMADATAN COR BETON DENGAN VIBRATOR :
1. Masukan vibrator kedalam cor beton dengan cepat, akan tetapi angkat vibrator setelah
pemadatan dengan lambat
2. Ketika memasukan vibrator kedalam cor beton maka akan tampak radius getaran.
Radius getaran ini harus menyentuh seluruh areal permukaan beton yang dicor sehingga
masing-masing radius getaran saling menutup menyelimuti seluruh permukaan beton yang
dicor.
3. Kedalaman batang vibrator kira-kira harus menjangkau dasar cor beton, akan tetapi jangan
sampai menyentuh permukaan cetakan beton (begisting)
HAL-HAL YANG HARUS DIHINDARI PADA SAAT MENGGUNAKAN BETON
VIBRATOR :
1. Memadatkan beton tidak diperbolehkan dengan cara menyentuhkan batang vibrator ke besi
tulangan beton.
2. Ketika menggunakan vibrator hindari kontak batang vibrator dengan begisting (cetakan
beton) karena akan mengakibatkan beton yang sudah mulai mengeras akan tergetar kembali
sehingga dapat meninggalkan retakan kecil.
LAMA WAKTU PEMADATAN MENGGUNAKAN BETON VIBRATOR :
1. Dengan keadaan beton yang tidak terlalu encer sebaiknya pemadatan beton dilaksanakan 5
sampai dengan 15 detik dan pemadatan dengan vibrator lebih lama jika adukan beton yang
tuang lebih kental atau nilai slump rendah.
2. Pemadatan dalam tempo yang terlalu singkat atau pemadatan dengan tempo yang terlalu lama
tidak diperbolehkan. Pemadatan dengan tempo yang singkat bisa menyebabkan beton
menjadi kropos sedangkan pemadatan dengan tempo yang terlalu lama dapat menyebabkan
segregasi.

Diposkan 2nd May 2015 oleh Maryadi

0
Tambahkan komentar
2.
MAY

Macam-macam Fungsi Alat Berat (Heavy Equipment)


Macam-Macam Alat Berat Beserta Fungsinya
Tujuan alat berat adalah untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan
pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah
dengan waktu yang relatif lebih singkat.
Berbicara tentang alat berat tentunya tidak asing lagi bagi kita, alat berat pada
dasarnya digunakan untuk mempermuda pekerjaan kita baik untuk menggali,
meratakan tana, memadatkan dan lain sebagainya, alat berat paling sering
digunakan di dunia pertambangan maupun proyek pembuatan jalan dan bangunan.
dan satnya saya akan membahas jenis alat berat beserta fungsinya.
Berikut Kami berbagi macam-macam alat berat beserta fungsinya:
a. Alat Pengolah Lahan

Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus
dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat
semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan
menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat
digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata selain
dozer dapat digunakan juga motor grader. Bulldozer dapat dibedakan menjadi dua
yakni menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer) dan Buldoser yang
menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer). Pada dasarnya Buldoser
menggunakan traktor sebagai tempat dudukan penggerak utama, tetapi lazimnya
traktor tersebut dilengkapi dengan sudu sehingga dapat berfungsi sebagai Buldoser
yang bisa untuk menggusur tanah. Buldoser digunakan sebagai alat pendorong
tanah lurus ke dapan maupun ke samping, tergantung pada sumbu kendaraannya.
Untuk pekerjaan di rawa digunakan jenis Buldoser khusus yang disebut Swamp
Bulldozer.

b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat digunakan
untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini adalah front
shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.

c. Alat Pengangkut Material

Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material, karena alat ini dapat
mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara
horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan material lepas
(loose material) dengan jarak tempuh yang relatif jauh, alat yang digunakan dapat
berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu
memuat material ke dalamnya.

d. Alat Pemindahan Material


Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan
sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu
alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.

e. Alat Pemadat

Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu
dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk
jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang
termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatictiredroller,
compactor, dan lain-lain. Pekerjaan pembuatan landasan pesawat terbang, jalan
raya, tanggul sungai dan sebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal mungkin.
Pekerjaan pemadatan tanah dalam skala kecil pemadatan tanah dapat dilakukan
dengan cara menggenangi dan membiarkan tanah menyusust dengan sendirinya,
namun cara ini perlu waktu lama dan hasilnya kurang sempurna; agar tanah benar-
benar mampat secara sempurna diperlukan cara-cara mekanis untuk pemadatan
tanah.

f. Alat Pemroses Material


Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan
ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi,
semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan
concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga
dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concretebatch plant dan
asphalt mixing plant.

g. Alat Penempatan Akhir Material

Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan
material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material
disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt
paver, motor grader, dan alat pemadat.

Diposkan 2nd May 2015 oleh Maryadi

0
Tambahkan komentar
3.
MAY

Pengendalian Proyek

PENDAHULUAN
PERENCANAAN : Suatu metode untuk membuat dasar, pola, jalur, alur yang dapat
digunakan untuk tuntunan dasar kerja atau dasar pengendalian.
PERENCANAAN YANG BAIK : Perencanaan yang baik terdiri dari 2 dasar, yaitu
1. Dasar Pelaksanaan
2. Dasar Kontrol
Perencanaan yang baik juga menjawab 4W+1H
Who = Siapa tenaga ahlinya
When = Lebih ke Time Schedulenya
Where = Manajemen lokasi, tempat kerja
Why = Mengapa lokasinya disitu ? alasan mengapa Time schedulenya demikian ? dll
How = Metode kerjanya seperti apa? ??
Perencanaan yang baik mengandung :
1. Tujuan yang jelas = Global
2. Sasaran yang jelas = Kualitatif
3. Target yang jelas = Kuantitatif
Perencanaan proyek meliputi:
1. BIAYA = TEPAT BIAYA = tidak boleh melebihi anggaran (TIME SCHEDULE)
2. MUTU = TEPAT MUTU = Tidak boleh menyalahi spesifikasi (RAP dan RAB)
3. WAKTU = TEPAT WAKTU = Tidak terlambat dari schedule yang ditentukan (RKS,
gambar rencana, gambar kerja)

PENGENDALIAN
Tujuan Pengendalian = Adalah usaha meminimalkan penyimpangan agar sesuai dengan
perencanaan.
Pengendalian Waktu
Untuk Pengendalian waktu dapat digunakan Time Schedule, dengan adanya :
1. Kurva S > Dengan cara UPDATING dan ANALYSIS VARIAN
2. Bar Chart
UPDATING = Menggambarkan/memperbarui TIME SCHEDULE umumnya mingguan.
ANALYSIS VARIAN = Membandingkan varian yang lama dan varian yang baru
Macam-macam solusi apabila terjadi keterlambatan waktu :
1. Crassprogram
2. Re-scheduling
3. Re-engineering
Crassprogram : program khusus jangka pendek untuk mengejar ketinggalan. Catatan :
Apabila ketertinggalan belum parah.(penambahan waktu jam kerja, penambahan tenaga
kerja)

Re-scheduling : Penjadwalan ulang, digunakan apabila keterlambatan sudah banyak, butuh


persetujuan owner dan pengawas.
Re-engineering : Mengubah alat kerjanya (pacul menjadi excavator) mengubah bahannya
(bekisting kayu plat menjadi bondek), mengubah metodenya.
Crassprogram dapat digabung dengan Re-engineering.
Dengan pengendalian mutu yang baik maka pekerjaan akan lebih cepat selesai, sehingga
keuntungan yang didapat adalah :
1. Menghemat biaya (manajemen, tukang) tapi juga ada uang lembur, karena pekerjaan cepat
selesai
2. Tenaga ahli dapat dialihkan pada proyek lainnya
Bagaimanakah bila keterlambatan terjadi pada lintasan kritis ????????
Keterlambatan pada lintasan kritis tidak masalah apabila masih ada waktu
tenggangnya, tapi dari segi prestasi kurang baik !!!!!!!!

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU


Dasar perencanaan dan pengendalian mutu adalah RKS, gambar bestek dan lain-lain.
Alat Pengendalian Mutu dengan membuat tabel daftar mutu, yang diambil dari RKS,
kegunaannya adalah untuk memudahkan dalam pengendalian mutu, daripada membuka RKS
yang tebal dan mencari satu per satu.
Contoh tabel daftar mutu :

Pengendalian mutu :
1. Evaluasi :
2. Pengamatan : Pengamatan atau pengawasan dilakukan langsung dengan mengamati seperti
pekerjaan pembesian, pengecoran dan pemasangan bekisting.
3. Uji Laboratorium : Sampel- sampel seperti beton di uji kekuatan tekannya di laboraturium
dan baja di uji kekuatan tariknya.
4. Laporan : Laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan dan laporan akhir yang
dilengkapi dengan foto atau video.
5. Meeting : Meeting dilakukan mingguan, bulanan, meeting khusus, setelah ada termin, PHO
(pre hand over) atau FHO (final hand over).
PHO (Pre Hand Over) = adalah meeting yang dilaksanakan pada akhir pelaksanaan.
FHO (Final Hand Over) = adalah meeting yang dilakukan pada akhir masa pemeliharaan
Dan juga Konsultan perencana melakukan pengawasan berkala agar tau ada spec yang tidak
sesuai dengan perencanaannya.
Setiap pendatangan material harus ada ijin kerja dan sample materialnya.
Perencanaan dan Pengendalian Biaya
Dasar perencanaan biaya adalah RAB, perencanaan dan pengendalian biaya dapat dilihat dari
2 sisi, yaitu :
Penjelasan gambar di atas adalah sebagai berikut :
1. IDE : ide masih berupa gagasan belum direalisasikan jadi belum ada gambar dan
perencanaannya adalah global.
2. STUDI KELAYAKAN : Ide kemudian ditinjau sejauh mana kelayakannya untuk
direalisasikan, dengan mempertimbangkan aspek manfaat dan biaya. Dengan menggunakan
metode membandingkan antara proyek lama dan proyek baru dari segi mutu, index waktu,
kapasitas, elemen dan lain2.
( penjelasan lebih detail di gambar di bawah)
3. LAYAK : Layak berarti ide sudah teruji kelayakannya untuk direalisasikan.
4. PERENCANAAN : Perencanaan meliputi perencanaan keuangan detail yang tidak
menyimpang dari perencanaan global studi kelayakan.
5. LELANG : Lelang dilaksanakan untuk mencari kontraktor sebagai pelaksana proyek, dengan
berpedoman pada Engineer Estimate dan Owner Estimate agar kontraktor tidak sembarang
menawar.
6. PELAKSANAAN : Pengendalian keuangan owner yaitu dengan adanya jaminan dari
kontraktor dan pembayaran termin yang diberikan sesuai dengan prestasi kerja kontraktor.
contoh : prestasi 30% uang yang diberikan 25%.
Dari sisi kontraktor :

Dengan Penjelasan sbb :


1. Lelang : Sebelum mengajukan penawaran harga ada baiknya pertama : mengecek harga
pasar baik material, tenaga kerja dan peralatan. kedua, mengecek pajak resmi dan tidak resmi
(tidak resmi ngemel dpr , dinas dll)ketiga, biaya operasional / manajemen yaitu tenaga
ahli. keempat, biaya tidak terduga (transportasi, dll), kelima , perkirakan keuntungan anda
umumnya 10%.
2. Pelaksanaan : menyusun RAP yang nominalnya harus lebih kecil dari RAB agar kontraktor
dapat keuntungan
OK ! semoga bermanfaat !!!!
Ditulis dalam Materi Kuliah, Pengendalian Proyek
Tinggalkan komentar
Perencanaan Pengendalian Proyek Konstruksi (Part 1)
Sep 21
Posted by sanggapramana

2 Votes

Mengapa diperlukan teknik scheduling ?????


Semua pekerjaan memerlukan perencanaan untuk dapat dilaksanakan dengan baik
Metode kerja beserta tahapannya harus dituangkan sehingga dapat dibaca dengan baik oleh
pelaksana pekerjaan
Pekerjaan dalam bidang konstruksi mempunyai batas waktu tertentu
Semakin kompleks suatu proyek, kebutuhan menggunakan network planning semakin besar
karena ketergantungan satu pekerjaan terhadap pekerjaan lainnya.
Sejarah singkat teknik scheduling
1. 1917 Henry Gantt memperkenalkan Barchart
2. 1956 CPM dikembangkan oleh Du Pont Co
3. 1957 Charles Clark memperkenalkan CHART
4. 1961 Prof. John Fondahl memperkenalkan PDM
BAGAN BALOK ( BAR CHART )
Keuntungan
Sederhana dan mudah dipahami
Kerugian
Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dengan
kegiatan lainnya
Sukar untuk mengadakan perbaikan
Untuk proyek berukuran besar dan bersifat kompleks, penggunaan bagan balok tidak efektif

Gambar Bar Chart


JARINGAN KERJA ( NETWORK )
Pemakaian Jaringan Kerja :
1. Metode Jalur Kritis ( Critical Path Method )
2. Metode PERT ( Project Evaluation and Review Technique )
3. Metode Presenden Diagram ( Presendence Diagram Method )
Jaringan Kerja merupakan langkah penyempurnaan metode bagan balok dengan kegunaan
sebagai berikut :
Menyusun urutan kegiatan proyek yang memiliki sejumlah besar komponen dengan
hubungan ketergantungan yang kompleks
Membuat perkirakan jadwal proyek yang paling ekonomis
Mengusahakan fluktuasi minimal penggunaan sumber daya
Langkah awal membuat jaringan kerja adalah mengkaji lingkup proyek , kemudian
menguraikannya menjadi komponen-komponennya untuk meningkatkan akurasi perkiraan
kurun waktu kegiatan & logika ketergantungan diantara kegiatan-kegiatan tersebut.
Membuat jaringan kerja didasarkan atas logika ketergantungan :
1. Ketergantungan Alamiah :
Sebagian besar ketergantungan disebabkan oleh kegiatan itu sendiri
2. Ketergantungan Sumber Daya :
Ketergantungan diakibatkan oleh terbatasnya dana atau sumber daya
Pengaruh Cuaca
Dikenal ada 2 pendekatan untuk pengaruh cuaca, yaitu :
1. Memasukkan faktor cuaca ke dalam masing-masing kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut
dikaji sejauh mana kepekaannya terhadap pengaruh cuaca selama proyek berlangsung
2. Tidak memasukkan faktor cuaca ke dalam perkiraan waktu masing-masing kegiatan tetapi
memperhitungkan kurun waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Menggambar Jaringan Kerja

Usaha menyusun urutan kegiatan yang mengikuti logika ketergantungan dapat dipermudah
dengan pertanyaan sebagai berikut :
Kegiatan apa yang dimulai terlebih dahulu
Mana kegiatan berikutnya yang akan dikerjakan
Adakah kegiatan-kegiatan yang dapat berlangsung sejajar
Perlukah mulainya kegiatan tertentu menunggu yang lain
Arrow Diagram
METODE LINTASAN KRITIS (DIAGRAM
PANAH/ARROW DIAGRAM)
Kegiatan pada diagram panah diwakili oleh panah
Lingkaran yang ditempatkan pada awal dan akhir kegiatan menandakan kejadian (event) awal
dan akhir (starting and finishing)

Kegiatan-kegiatan dihubungkan satu dengan lainnya sesuai cara yang logis untuk
menunjukkan urutan konstruksi
Untuk menghindari jumlah kejadian yang terlalu banyak dalam jaringan, kejadian akhir dari
kegiatan pendahulu adalah juga kejadian awal dari kegiatan pengikut
Diagram panah kadang memerlukan Dummy Activities untuk melengkapi logika jaringan,
penambahan dummy bukan untuk menciptakan tambahan ketergantungan yang tidak perlu.

WAKTU KEJADIAN / EVENT TIME dan LINTASAN


KRITIS (Penjadwalan Waktu)
Empat waktu kejadian untuk tiap kegiatan :
1. Waktu mulai paling awal / earliest start date (ESD)
2. Waktu selesai paling awal / earliest finish date (EFD)
3. Waktu mulai paling lambat / latest start date (LSD)
4. Waktu selesai paling lambat / latest finish date (LFD)
ESD dan EFD dihitung pertama melalui sepanjang jaringan dari awal hingga akhir (langkah
ke depan / forward pass)
Diasumsikan bahwa proyek dimulai dari waktu yang ke 0
EFD dari kegiatan paling awal sama dengan ESD-nya ditambah durasinya
EFD dari kegiatan yang mendahuluinya kemudian menjadi ESD dari kegiatan yang
mengikuti
EFD dari kegiatan paling akhir menunjukkan durasi total dari proyek
Jika dua atau lebih kegiatan pendahulu l1, l2, . . . . . . . . . , ln bertemu pada nodal awal dari
kegiatan pengikut J, ESD dari kegiatan J sama dengan nilai maksimal dari EFD dari kegiatan-
kegiatan pendahulu l
LFD dan LSD dihitung untuk tiap kegiatan dalam jaringan dihitung kemudian melalui
sepanjang jaringan dari akhir hingga awal (langkah ke belakang / backward pass)
LSD dari kegiatan pengikut J menjadi LFD dari kegiatan pendahulu i
LSD dari kegiatan l sama dengan LFD-nya dikurangi durasinya
Jika dua arah atau lebih kegiatan pengikut J1, J2 . . . . . . . . Jn berasal dari nodal akhir
kegiatan pendahulu l, LFD dari kegiatan l sama dengan nilai minimal dari LSD kegiatan
pengikut J

Kegiatan-kegiatan dengan ESD sama dengan LSD dan EFD sama dengan LFD adalah
kegiatan-kegiatan kritis.
Free Float and Total Float
1. Kegiatan non kritis pada jaringan ditandai dengan tersedianya sejumlah tenggang waktu yang
besarnya bervariasi
2. Kegiatan tersebut tidak harus dimulai pada ESD-nya asalkan tidak terlambat hingga melebihi
tenggang waktu yang tersedia atau waktu selesainya tidak melebihi LFD-nya.
3. Tenggang waktu yang tersedia disebut sebagai Float :
Free Float (FF) adalah sejumlah waktudimana sepanjang itu kegiatan pada jaringan
dimungkinkan mengalami penundaan tanpa menunda EFD dari kegiatan pengikut.

Total Float (TF) adalah sejumlah waktu dimana sepanjang itu kegiatan pada jaringan
dimungkinkan mengalami penundaan tanpa menunda EFD dari seluruh proyek

Sumber : Kuliah Perencanaan dan pengendalian Proyek Konstruksi (Dosen:Dr.Henny Pratiwi


Adi, ST, MT)

Diposkan 2nd May 2015 oleh Maryadi

0
Tambahkan komentar
2.
MAY
2

Estimasi Biaya dan Perhitungan RAB

Pengertian network planning adalah sebuah jadwal kegiatan pekerjaan berbentuk diagram
network sehingga dapat diketahui pada area mana pekerjaan yang termasuk kedalam lintasan
kritis dan harus diutamakan pelaksanaanya. cara membuat network planning bisa dengan cara
manual atau menggunakan software komputer seperti ms project. untuk membuatnya kita
membutuhkan data-data yaitu
Jenis pekerjaan yang dibuat detail rincian item pekerjaan, contohnya jika kita akan membuat
network planning pondasi batu kali maka apabila dirinci ada pekerjaan galian tanah,
pasangan pondasi batu kali kemudian urugan tanah kembali.
Durasi waktu masing-masing pekerjaan, dapat ditentukan berdasarkan pengalaman atau
menggunakan rumus analisa bangunan yang sudah ada.
Jumlah total waktu pelaksanaan pekerjaan.
Metode pelaksanaan konstruksi sehingga dapat diketahui urutan pekerjaan.

Selain network planning kita kenal juga jenis jadwal lain yang digunakan dalam
melaksanakan proyek seperti kurva S, Bar chart, schedule harian mingguan bulanan dll.
Contoh network planning
( Gambar Update )

Cara membuat network planning


Seperti sudah kita ketahui sebelumnya bahwa untuk membuatnya bisa menggunakan
cara manual atau dengan bantuan komputer. nah kita akan mencoba membuat artikel
khusus tentang urutan pembuatanya sehingga bisa lebih jelas.

Kegunaan network planning


1. Untuk mengatur jalanya proyek.
2. Mengetahui lintasan kritis pekerjaan.
3. Untuk mengetahui jenis pekerjaan mana yang tidak masuk lintasan kritis sehingga
pengerjaanya bisa lebih santai sehingga tidak mengganggu pekerjaan utama yang harus tepat
waktu.
4. Mengetahui pekerjaan mana yang harus diutamakan dan dapat selesai tepat waktu.
5. Sebagai rekayasa value engineering sehingga dapat ditentukan metode kerja termurah dengan
kualitas terbaik.
6. Untuk persyaratan dokumen tender lelang proyek.

Di bangku kuliah khususnya jurusan teknik sipil kita mempelajarinya pada mata pelajaran
manajemen konstruksi atau pada mata kuliah rencana anggaran biaya bangunan ( RAB ),
dalam pekerjaan banyak digunakan oleh kontraktor, konsultan pengawas atau konsultan
perencana untuk mengatur jalanya proyek pembangunan. jadi bagi yang kebetulan mahir
dalam membuatnya dan bersedia berbagai tentang ilmu penjadwalan proyek ini sehingga bisa
bermanfaat bagi yang sedang membutuhkan dan mencari network planning
RAP adalah rencana anggaran biaya proyek pembangunan yang dibuat kontraktor untuk
memperkirakan berapa sebenarnya biaya sesungguhnya yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu kontrak kerja proyek konstruksi, sedangkan RAB adalah rencana
anggaran biaya bangunan yang dibuat oleh konsultan perencana sebagai dasar untuk
melakukan kontrak kerja konstruksi. jadi dari pengertian tersebut bisa kita lihat bahwa selisih
antara RAP dan RAB merupakan gambaran awal untuk memperkirakan laba rugi perusahaan
kontraktor. jadi fungsi RAP itu sangat penting dalam menunjang keberhasilan sebuah proyek
konstruks. Berikut ini macam-macam fungsi lainya.

Fungsi RAP ( rencana anggaran biaya pembangunan )


1. Sebagai pedoman general kontraktor untuk melakukan perjanjian kontrak dengan sub
kontraktor atau pemborong.
2. Sebagai acuan untuk negoisasi harga antara general kontraktor dengan mandor atau
subkontraktor.
3. Untuk mengetahui perkiraan keuntungan atau kerugian yang akan dialami jika menggunakan
suatu metode kerja.
4. Jika ternyata diperkirakan rugi maka kontraktor bisa mencari jalan agar tetap untung.
5. Sebagai dasar untuk membuat jadwal pendatangan material dan tenaga kerja.
6. Sebagai bahan laporan proyek kepada perusahaan pada kontraktor besar yang mempunyai
banyak proyek.
7. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah manejemen terbaik agar kontraktor
untung dan pemilik proyek senang.
8. Untuk membuat kurva s, namun jadwal ini biasanya dibuat khusus untuk keperluan
kontraktor, sedangkan untuk laporan ke konsultan pengawas atau pemilik proyek tetap
berpedoman pada RAB .

Cara menghitung RAP rencana anggaran biaya proyek pembangunan pada prinsipnya sama
seperti ketika menghitung RAB, hanya saja data-data yang digunakan merupakan rahasia
perusahaan kontraktor seperti analisa harga satuan, harga bahan bangunan, harga upah tenaga
kerja. data-data tersebut bisa dibuat dari hasil penelitian serta pengalaman selama
mengerjakan proyek konstruksi. kontraktor yang bagus biasanya membuat standar khusus
untuk menghitungnya dan tidak memberitahukan secara umum, atau istilahnya merupakan
rahasia dapur perusahaan. format perhitunganya juga mengikuti standar perusahaan masing-
masing. bisa dibilang bahwa disinilah sumber perbedaan harga borongan yang ditawarkan
perusahaan sehingga bisa menjadi daya saing dalam dunia usaha kontraktor bangunan untuk
memenangkan persaingan bisnis

Untuk memudahkan penggunaan Software RAB bagi calon pengguna atau bagi yang telah
membeli Software RAB, saya akan membuat panduan sederhana yang mudah dicerna dan
difahami oleh Anda yang awam atau tidak memiliki dasar pengetahuan
bangunan/sipil/arsitektur.
Volume pekerjaan yang akan dibahas adalah persis dengan yang telah diseting pada Software
Rab Rumah sederhana saya. Dengan panduan yang akan saya buat ini diharapkan Anda yang
awam dapat dengan mudah memahami, sehingga pada suatu saat menjadi familiar dan pintar
membuat dan menyusun Anggaran Biaya Membangun/Renovasi Rumah, baik untuk
digunakan sendiri, orang lain, atau bahkan tidak menutup kemungkinan Anda juga bisa
menjadi pemborong pelaksana jasa pemborongan rumah.
Rincian satuan pekerjaan yang telah saya setting dalam Software RAB seperti yang Anda
lihat di bawah ini merupakan setingan RAB Rumah Sederhana atau rumah Standarad yang
sangat umum digunakan.
Menghitung volume pekerjaan merupakan hal yang sangat penting dalam menyusun RAB
bangunan. Untuk menghitung volume satyan pekerjaan diperlukan gambar-gambar yang
lengkap dengan ukuran, seperti denah, potongan, tampak, detail dan sebagainya. Bagi Anda
yang awam tentunya akan merasa asing dengan istilah atau nama-nama satuan pekerjaan
dimaksud, tetapi lama kelamaan jika sudah terbiasa akan hafal dan mengenalnya, seperti
pekerjaan pondasi, pekerjaan beton dan sebagainya.
Istilah volume pekerjaan adalah istilah baku dalam pekerjaan konstruksi. Satuan volume
pekerjaan tidak selalu menunjukan isi seperti m3, liter dst., tetapi satuan volume pekerjaan
bisa m2, m', buah, kg dst.
Panduan menghitung volume pekerjaan akan disajikan dalam 9 halaman pada website ini,
mulai Pekerjaan Pondasi sampai dengan Pekerjaan Pengecatan.
PEKERJAAN PONDASI
1. Galian tanah pondasi
2. Pasangan Pondasi Batu Kosong (aanstamping) tebal 20 cm
3. Pasangan Pondasi Batu adukan 1pc : 5 psr
4. Urugan tanah pondasi
PEKERJAAN BETON (adukan 1pc:2psr:3krikil)
1. Sloof Beton Tulang 15/20 (180 kg besi + bekisting) 4dia. 12 ring 8-15
2. Kolom, 15/20 (180 kg besi + bekisting) 4dia.12 , ring 8 -15
3. Ring Balk, sofi-sofi (180 kg besi + bekisting) 4dia. 12mm, ring 8mm -15
4. Tangga Beton (90 kg besi + bekisting), dia 10 & 8 mm
5. Plat Lantai 10 cm ( 90 Kg Besi + Bekisting ) dia 8mm, 2x 15x15
PEKERJAAN PASANGAN DINDING
1. Pasang bata merah adukan 1 pc : 5 psr
2. Plesteran tebal 2 cm 1 pc : 5 psr
3. Acian semen
4. Pasangan keramik roman dinding km. mandi 20 x 25
5. Pasangan keramik roman dinding dapur 20 x 25
PEKERJAAN ATAP
1. Rangka atap baja ringan
2. Tutup atap genting plentong
3. Genting bubung plentong
4. Listplang kayu kamper medan 2/20
5. Talang sudut (seng)
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
1. Langit-langit GRC 120 x 240 + rangka hollow
2. List gypsum
PEKERJAAN LANTAI
1. Lantai keramik, luar & dalam, 40 x 40 cm
2. Lantai keramik, kamar mandi, 30 x 30
3. Plint Keramik 10 x 40, dalam
PEKERJAAN KAYU
1. Kusen pintu dan jendela, kayu balok kamper samarinda
2. Daun pintu panel, kayu papan kamper samarinda
3. Daun pintu triplek, rangka kayu papan kamper samarinda
4. Daun jendela ram kaca, kayu papan kamper samarinda
5. Daun pintu triplek lapis formika, rangka papan kamper samarinda
PEKERJAAN KACA DAN KUNCI
1. Pasang kaca jendela 5 mm
2. Pasang kunci tanam
3. Pasang kunci kamar mandi
4. Pasang engsel pintu
5. Pasang engsel jendela
6. Pasang tulak angin
PEKERJAAN SANITASI
1. Pasang closet duduk
2. Pasang closet jongkok
3. Pasang washtafel
4. Pasang bak mandi fibergalass
5. Pasang bak cuci piring stainless
6. Septictank uk 2 x 1.5 x 1.5 + rembesan
7. Keran air
8. Pipa pvc 1/2" instalasi air
9. Pipa pvc 4" AW saluran air hujan dan air limbah
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pengecatan kusen, dengan cat kayu
2. Pengecatan pintu dan jendela, dengan cat kayu
3. Pengecatan Plapond 3x, dengan cat tembok Vinilex
4. Pengecatan tembok 3x dengan Cat Vinilex
Itulah sebagai halaman pendahuluan panduan menghitung volume pekerjaan untuk
memudahkan penggunaan Software RAB yang telah anda dapatkan, sehingga diharapkan
Anda yang awam dapat menggunakan Software RAb dengan baik dan memberikan banyak
manfaat, baik untuk Anda sendiri maupun untuk orang lain, juga diharapkan dengan menjadi
familiar dalam menggunakan software rab Anda juga dapat menciptakan sumber penghasilan
darinya, misalnya menjadi pemborong rumah.
Silahkan klik satu persatu link panduan menghitung volume pekerjaan sbb :
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Beton
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Merah
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Langit-langit
Menghitung Volume Pekerjaan Lantai
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Kayu
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Kaca dan Kunci
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Sanitasi
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pengecatan
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan
Pondasi
Pekerjaan pondasi yang telah disetting dalam software rab meliputi pekerjaan-pekerjaan
sebagai berikut:

1. Galian tanah pondasi


2. Pasangan Pondasi Batu Kosong (aanstamping) tebal 20 cm
3. Pasangan Pondasi Batu adukan 1pc : 5 psr
4. Urugan tanah pondasi
Keempat sub pekerjaan tersebut di atas merupakan pekerjaan pondasi. Untuk dapat
menentukan harga satuan setiap sub pekerjaan pondasi tersebut perlu dihitung volume
pekerjaannya. Keempat item di atas satuan volumenya adalah dalam M3.
Untuk menghitung volume pekerjaan tersebut diperlukan gambar denah dan potongan yang
lengkap ukurannya. Dalam praktek menghitung volume pekerjaan pondasi saya akan
menggunakan gambar renovasi rumah KPR-BTN Type 21/60 2 lantai, sebagai berikut :
1. Menghitung Volume Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
Kita akan mulai menghitung volume galian pondasi. Coba Anda perhatikan gambar denah,
detail pondasi, dan potongan memanjang.
Rumus :
Volume = luas penampang galian x panjang galian.
luas penampang galian pondasi = 0.8 x 0.8 m = 0.64 m2
panjang galian pondasi = lihat dan perhatikan gambar denah lantai 1, kemudian jumlahkan
semua sisi dan skat kamar = galian memanjang (3 x 10 m + 1.5 m = 31.5 m) + galian
melintang (5 jalur x 6 m + 1.5 m = 31.5 m) = 63 m
Jadi, Volume galian pondasi = 0.64 m2 x 63 m = 40.32 M3

2. Menghitung Volume Pasangan Pondasi Batu Kosong (tebal 20 cm)


Rumus : Volume = luas penampang x panjang pasangan
Luas penampang pasangan = 0.8 x 0.2 m = 0.032 M2
Panjang pasangan = panjang galian = 63 M'
Jadi, volume pasangan pondasi batu kosong = 0.32 x 63 = 2.016 M3

3. Menghitung Volume Pasangan Pondasi Batu


Perhatikan gambar detail pondasi
Rumus : Volume = luas penampang pondasi x panjang pasangan
Luas penampang ( trapesium) = (sisi alas + sisi atas )/2 x tinggi = ( 0.3 + 0.6)/2 x 0.6 = 0.45 x
0.6 = 0.27 m2
Panjang pasangan = panjang galian = 63 M'
Jadi, Volume pasangan pondasi batu = 0.27 x 63 = 17.1 M3

4. Menghitung Volume urugan tanah pondasi


Rumus = Galian tanah pondasi - (pasangan pondasi + pasangan pondasi batu kosong)
Galian pondasi = 40.32 M3
Pasangan Pondasi batu kosong = 2.06 M3
Pasangan Pondasi batu = 17.1 M3
Jadi, Volume urugan tanah pondasi = 40.32 - (17.1 + 2.06) = 21.16 M3
Itulah panduan cara menghitung volume pekerjaan pondasi. Selanjutnya angka-angka hasil
perhitungan tersebut masukan ke kolom volume pekerjaan yang sama pada software rab.
Semoga Anda dapat memahami panduan menghitung volume pondasi di atas. Salam sukses!
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan
Beton Bertulang
Pekerjaan beton yang telah disetting dalam software rab yang volumenya harus dihitung
adalah sebagai berikut :

1. Sloof Beton Tulang 15/20 (180 kg besi + bekisting) 4dia. 12 ring 8-15
2. Kolom, 15/20 (180 kg besi + bekisting) 4dia.12 , ring 8 -15
3. Ring Balk, sofi-sofi (180 kg besi + bekisting) 4dia. 12mm, ring 8mm -15
4. Tangga Beton (90 kg besi + bekisting), dia 10 & 8 mm
5. Plat Lantai 10 cm ( 90 Kg Besi + Bekisting ) dia 8mm, 2x 15x15
Mari kita bahas satu per-satu cara menghitungnya. Gambar yang diperlukan adalah :

1. Gambar Denah, gunanya untuk melihat ukuran panjang sloof dan jumlah titik kolom dan
penampang kolom, serta ketebalan dan ukuran lantai beton.
2. Gambar Potongan dan Detail Pondasi, untuk melihat ukuran tinggi kolom, penampang
sloof, ring balk.
1. Menghitung Volume Pekerjaan Sloof 15/20 Cm
Rumus : Volume = Luas Penampang x Total Panjang Sloff
Luas Penampang = 0.15 x 0.20 M' = 0.03 M2
Total panjang =jumlah sisi memanjang dan melintang lantai 1 dan lantai 2. Jumlah
panjang sisi pasangan sloof lantai 1 dan 2 = 123 M'. Silahkan Anda cek lagi dengan
melihat gambar denah lantai 1 dan lantai 2.
Jadi volume pasangan beton sloof = 123 x 0.03 = 3.69 M3 .

2. Menghitung Volume Pekerjaan Kolom, 12/20 Cm


Rumus : Volume = Luas Penampang x Total Tinggi kolom
Luas Penampang = 0.12 x 0.20 M' = 0.024 M2
Total tinggi kolom = jumlah titik kolom lantai 1 dan lantai 2 dikali tinggi kolom. Lihat
denah lantai 1 dan lantai 2.
Jumlah titik kolom lantai 1 dan 2 = 35 titik. Silahkan Anda cek kembali
Tinggi kolom = 3 M
Total tinggi kolom = 35 x 3 M = 105 M
Jadi volume pasangan beton kolom = 105 x 0.024 = 2.52 M3 .

3. Menghitung Volume Pekerjaan Ring Balk 12/20 Cm


Rumus : Volume = Luas Penampang x Total Panjang Ring Balk
Luas Penampang = 0.12 x 0.20 M' = 0.024 M2
Total panjang ring bal = panjang sloof = 123 M
Jadi volume pasangan ring balk = 123 x 0.024 = 2.952 M3 .

4. Menghitung Volume Pekerjaan Tangga Beton


Rumus: Volume = luas tangga x tebal tangga
Tebal Tangga = 10 CM
Luas tangga = jumlah anak tangga x panjang x lebar anak tangga
Jumlah anak tangga = 13 bh
lebar = 30 CM; dan panjang = 70 CM
Luas tangga = 13 x 0.3 x 0.7 = 2.73 M2
Jadi volume tangga beton = 2.73 x 0.1 = 0.273 M3

5. Menghitung Volume Pekerjaan Plat Lantai 2 (tebal 12 cm)


Rumus : Luas lantai x tebal lantai beton
Tebal lantai beton = 12 CM
Perhatikan gambar denah lantai 2 dan gambar potongan
Plat lantai 2 = 8.5 x 6 = 51 M2
Plat atap lantai 2 di atas tangga = 3 x 3 = 9 M2
Jumlah luas plat lantai beton = 60 M2
Jadi volume plat lantai beton = 60 x 0.12 = 7.2 M3
Catatan : Apabila Anda ingin membuat pondasi plat beton (cakar ayam) pada setiap titik
kolom, caranya tambahkan volume pondasi plat beton ke volume plat lantai.
Itulah panduan cara menghitung volume pekerjaan beton. Hasil perhitungan Anda lalu
masukan ke kolom volume beton pada software RAB. Semoga panduan ini dapat
memudahkan Anda dalam menggunakan Software RAB.
Pekerjaan pasangan dinding yang disetting pada Software Rab meliputi satuan pekerjaan
sebagai berikut:

1. Pasang bata merah adukan 1 pc : 5 psr


2. Plesteran tebal 2 cm 1 pc : 5 psr
3. Acian semen
4. Pasangan keramik roman dinding km. mandi 20 x 25
5. Pasangan keramik roman dinding dapur 20 x 25
Gambar yang diperlukan adalah denah dan potongan seperti pada perhitungan volume
pekerjaan pondasi dan beton.
Mari kita mulai menghitung volume pekerjaan dinding, dan perhatikan gambar di atas. Untuk
menghitung volume pekerjaan dinding sebenarnya kitatinggal mengambil data yang sudah
kita hitung sebelumnya. Panjang pasangan dinding =(123 M) panjang sloof - 12 M (pagar
depan atas-bawah) = 111 M (sudah kita hitung : lihat di sini..).
1. Menghitung volume pek. pasangan bata merah
Volume pekerjaan pasangan dinding = Luas pasangan dinding - luas kusen pintu dan jendela.
Luas pasangan dinding = 111 M x 3 M (tinggi dinding) = 333 M2
Luas kusen pintu = 6 m x 2 m = 12 M2. Silahkan Anda cek; Luas kusen jendela = 7.3 x 1.8 =
13.14 M2
Luas kusen pintu + kusen jendela = 25.14 M2
Jadi, Volume Pek. Pasangan Dinding Bata Merah = 333 - 25.14 = 307.86 M2

2. Menghitung volume pek. plesteran tebal 2 cm


Volume pekerjaan plesteran = 2 x luas pasangan dinding = 615.72 M2

3. Menghitung volume pek. acian semen


Volume pekerjaan acian = pekerjaan plesteran = 615.72 M2

4. Menghitung volume pek. pasangan keramik dinding k. mandi


Volume pekerjaan pasangan dinding keramik k mandi = keliling k. mandi x tinggi pasangan
= 6 M x 2 M = 12 M2 lalu kurangi luas pintu dan bak mandi (0.6 x 2)+ (1.4 x 0.7) = 2.18
= 12 M - 2.18 M = 9.82 M2
Jadi, volume pekerjaan pasangan keramik k. mandi = 9.82 M2 x 2 (ada 2 k. mandi) = 19.64
M2

5. Menghitung volume pek. pasangan keramik dinding dapur


Volume pasangan dinding dapur = luas pasangan = panjang x tinggi
panjang pasangan = 6 M' ( 2 sisi) ; tinggi pasangan = 2 M
Jadi, Volume pekerjaan pasangan dinding keramik dapur = 12 M2
Itulah panduan cara menghitung volume pekerjaan dinding bata merah. Hasil perhitungan
Anda lalu masukan ke kolom volume pekerjaan dinding bata merah pada software RAB.
Semoga panduan ini dapat memudahkan Anda dalam menggunakan Software RAB.
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan
Atap
Pekerjaan atap yang diseting pada software rab meliputi pekerjaan sbb:
1. Rangka atap baja ringan
2. Tutup atap genting plentong
3. Genting bubung plentong
4. Listplang kayu kamper medan 2/20
5. Talang sudut (seng)

Untuk menghitung volume pekerjaan atap saya berikan contoh gambar di bawah:
Perhatikan gambar di atas : Tampak depan, Potongan 1-1, dan Potongan 3-3
Menghitung luas atap :
Lihat Gbr. Potongan 1-1 ukuran sisi miring atap = 2,62 M, pada Gbr. Potongan 3-3 panjang
atap = 5,85 M. Luas atap = 2 x sisi miring x panjang atap = (2 x 2,62 m) x 5,85 m = 30,65
M2
Jadi volume pekerjaan Atap adalah sebagai berikut :
1. Volume pekerjaan rangka atap baja ringan = luas atap = 30,65 M2
2. Volume pekerjaan tutup genting plentong = luas atap juga = 30,65 M2
3. Volume pekerjaan genting bubung = panjang atap = 5,85 M
4. Volume pekerjaan listplank kayu kamper = 2 x panjang atap = 11,70 M'
5. Volume pekerjaan talang sudut.. TIDAK ADA pada rumah ini!
Volume yang sudah dihitung di atas kemudian input ke Software RAB.
Itulah cara menghitung volume Pekerjaan Atap, semoga dapat membantu Anda dalam
menggunakan Software RAB. Selamat mencoba!!
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan
Langit-langit atau Plapond
Pekerjaan Langit-langit terdiri dari 2 item sbb:
1. Langit-langit GRC 120 x 240 + rangka hollow
2. List gypsum
Untuk menghitung volume pekerjaan langit-langit diperlukan gambar denah. Saya berikan
contoh denah di bawah ini :

Hitung luas luas denah lantai 1 dan lantai 2, kemudian jumlahkan. Kemudian hitung bagian
ruangan terbuka lantai 1 dan lantai 2, kemudian jumlahkan.
Luas lantai 1 dan 2 = 2 x 6 x 12 m = 144 m2
Luas ruang terbuka :
1. lantai 1 : ruang tangga dan taman belakang = (1,5 x 3) + (1,5 x 3) = 9 M2
2. lantai 2 : ruang jemur, dan taman belakang = (3 x 3 ) + (1,5 x 3) = 13,5 M2
3. jumlah luas ruang terbuka = 22,5 M2
Luas langit-langit = 144 M2 -22,5 M2 = 121,5 M2
Jadi Volume Pekerjaan Langit-langit GRC = 122,5 M2
Untuk menghitung panjang pekerjaan list gypsum Anda tinggal menghitung keliling setiap
ruangan kemudian semuanya dijumlahkan. Saya berikan contoh untuk kamar tidur = (2 x 3
m) + (2 x 2,75) = 11,5 M'. Silahkan yang lainnya Anda hitung sendiri sebagai latihan. Setelah
semua dihitung dan dijumlahkan, maka itulah volume pekerjaan List Gypsum.
Selanjutnya volume pekerjaan langit-langit dan volume pekerjaan list gypsum input k
software rab.
Itulah tips dan cara menghitung volume pekerjaan langit-langit dan list gypsum.
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan
Lantai
Pekerjaan lantai yang diseting pada Software RAB meliputi :
1. Lantai keramik, luar & dalam, 40 x 40 cm
2. Lantai keramik, kamar mandi, 30 x 30
3. Plint Keramik 10 x 40
Untuk menghitung volume pekerjaan tersebut di atas sangat mudah, kita cukup mengguakan
gambar denah sbb:

Untuk menghitung luas lantai dalam dan luar, maka kita hitung dulu luas keseluruhan = 2
lantai x 6 m x 12 m = 144 M2.
1. Volume pekerjaan pasangan keramik 40 x 40 luar dan dalam, caranya luas semua
(144 M2) dikurangi luas ==> (taman depan lt1=3 m2) - (luas taman belakang lt1=4,5 m2) -
(km mandi lt1 =3 m2) - (tangga lt 1= 3 m2)- (taman depan lt2=3 m2) - (luas taman belakang
lt2=4,5 m2) -(km mandi lt2 =3 m2) - (tangga lt 2= 3 m2) - (ruang jemur lt2 = 9 m2) = 144 -
39 = 105 M2
2. Volume pekerjaan pasangan keramik km. mandi = 6 M2
3. Pint keramik bagian dalam : caranya hitung keliling setiap ruangan.. lalu jumlahkan..
seperti mengitung list gypsum. Contoh untuk plint kamar tidur lt 1 = (2x3m)+(2x2,75m)
= 11,5 m' . Silahkan lainya Anda hitung sendiri sebagai latihan.
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan
Kaca dan Kunci
Pekerjaan Kaca & Kunci yang diset di Software RAB terdiri dari 5 item, sbb:

1. Pasang kaca jendela 5 mm


2. Pasang kunci tanam
3. Pasang kunci kamar mandi
4. Pasang engsel pintu
5. Pasang engsel jendela

Pasang tulak angin

Untuk menghitung volume pekerjaan di atas sangat mudah, anda tinggal


menghitungnya jumlah daun jendela dan daun pintu dengan melihat gambar
perencanaan rumah anda. Untuk melihat jumlah jendela bisa dilihat pada gambar denah
atau gambar kusen. Sedangkan untuk melihat ukurannya bisa dilihat pada gambar
detail/penjelasan daun pintu dan daun jendela.
Contoh :
Misalnya pada gambar rumah Anda ada 10 bh pintu biasa, dan 2 bh pintu kamar mandi.
Kemudian ada 10 daun jendela ram kaca dengan ukuran sama, misalnya 0,5 x 1 meter
(ukuran bersih setelah diambil lebar bingkai).

Cara menghitung ke-6 volume pekerjaan sbb :

1. Luas kaca jendela = 10 x 0,5 x 1 = 5 m2


2. Jumlah kunci tanam = 10 bh -->(ada 10 pintu)
3. Jumlah kunci kamar mandi = 2 bh (ada 2 pintu kamar mandi)
4. Jumlah engsel pintu = (10 x 3) per 2 = 15 pasang ---> 1 pintu menggunakan 3 bh engsel
5. jumlah engsel jendela = (10 x 2)/2 = 10 pasang ----> 1 jendela menggunakan 2 bh
engsel
6. Jumlah tulak angin = 10 jendela x 2 = 20 bh
Kalau sudah dihitung masing-masing, Anda tinggal input ke Software RAB.. dan
Software RAB selanjutnya akan memproses berapa kebutuhan biaya (bahan dan upah
kerja).
Cukup mudah bukan menghitung volume pekerjaan kaca dan kunci! Ok selamat
mencoba
Catatan : satuan engsel = pasang (2 bh) --> di toko jualnya pasang.. bukan bh.
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan
Pengecatan
Pekerjaan pengecatan meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
1. Pengecatan kusen, dengan cat kayu
2. Pengecatan pintu dan jendela, dengan cat kayu
3. Pengecatan plapond 3x, dengan cat tembok Vinilex
4. Pengecatan tembok 3x dengan Cat Vinilex
Untuk menghitung volume pekerjaan di atas diperlukan gambar kusen, gambar pintu,
denah, dan gambar irisan/potongan.
Saya di sini tidak akan membahas perhitungan volume pekerjaan untuk 1 rumah, tetapi
hanya akan memberikan contoh saja :
Pengecatan Kusen : saya akan memberikan contoh pekerjaan pengecatan sebuah
kusen pintuyang ukurannya = 0,8 x 2 M. Yang dihitung adalah luas permukaan kusen
yang akan di cat. Rumusnya adalah panjang kayu x keliling penampang kayu. Panjang
kayu kusen = 0,8 M + (2 x 2 M) = 4,8 m. Ukuran penampang kayu = 0,06 M x 0,12 M.
Keliling penampang = (2 x 0,06) + (2 x 0,12) = =0,36 m. Maka luas permukaan bidang
pengecatan = 4,8 x 0,36 = 1,72 M2.
Untuk menghitung volume pekerjaan kusen pintu dalam 1 rumah, Anda tinggal
menghitung berapa jumlah kusen pintu, kemudian tinggal mengalikan saja. Selanjutnya
hitung permukaan pengecatan kusen jendela, caranya sama saja.
Pengecatan plapond = luas plapond/langit-langit, lihat di sini..
Pengecatan tembok = (luas permukaan dinding) - (luas kusen)
Contoh : luas dinding kamar tidur ukuran 4 x 3 m, tinggi tembok 3,5 m, maka luas
pengecatan dinding bagian luar dan dalam = 2 x ( 14 m x 3,5 m) = 98 m2. Untuk
menghitung ruangan lainnya gunakan gambar denah.
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan
Sanitasi
PEKERJAAN SANITASI
Pekerjaan sanitasi yang disetting pada software rab sebagai berikut
1. Pasang closet duduk
2. Pasang closet jongkok
3. Pasang washtafel
4. Pasang bak mandi fibergalass
5. Pasang bak cuci piring stainless
6. Septictank uk 2 x 1.5 x 1.5 + rembesan
7. Keran air
8. Pipa pvc 1/2" instalasi air
9. Pipa pvc 4" AW saluran air hujan dan air limba
Untuk menghitung volume pekerjaan di atas sangat mudah dengan menggunakan gambar
denah, Anda tinggal menghitingnya : ada berapa bh closet duduk dan closet jongkok bisa
terlihat pada gambar, begitu juga ada berapa bh washtafel, ada berapa bh bak mandi dengan
jelas berdasarkan jumlah kamar mandi. Jumlah septictank ada berapa unit. Semuanya bisa
dihitung langsung menggunakan gambar.
Untuk menghitung volume pekerjaan di atas saya tidak akan membahasnya sebab sangat
mudah cukup dengan melihat gambar. Oleh karena itu Software RAB hanya sebagai alat
bantu menghitung.. sedangkan gambar sangat diperlukan untuk menghitung volume
pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai