Anda di halaman 1dari 4

Meskipun begitu kehidupan penduduk di Desa Pengujan sangat

bergantung pada hasil tangkapan laut. Hasil dari budidaya memang besar namun
tidak di dapat setiap hari. Selain melaut penduduk desa Pengujan juga mencari
pemasukan lewat hasil perkebunan. Hampir seluruh hasil kegiatan ekonomi
masyarakat yang ada di jual ke daerah Tanjung Uban dan Lagoi, sebagian kecil
dari hasil ekonomi tersebut juga ada yang di jual ke Kota Tanjungpinang dan Kota
Batam. Kaum perempuan Dewasa yang ada di desa Pengujan ini sebagian besar
pekerjaanya ialah mengurus rumah tangga namun ada juga yang membantu
suaminya dengan pekerjaan melaut dan lainya. Untuk lebih jelasnya mata
Tidak bekerja

Islam

T.K. (Taman Kanak-kanak)/ PLAY GROUP

Nelayan

Kristen katolik

SD (Sekolah Dasar)

Pedagang

Kristen protestan

SMP (Sekolah Menengah Pertama)

Petani

Hindu

PNS

Budha

Swasta

Kong hoe chue

Pembantu Rumah Tangga


Wiraswasta
Pensiunan
Pertukangan
Honorer

Jumlah penduduk berdasarkan kategori umur


Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendapatan
Jumlah penduduk berdasarkan suku daerah/etnis

Dari tabel diatas dapat dilihat fauna asosiasi yang ditemui


pada ekosistem lamun selama praktik lapang peneliti mendapat 8 jenis fauna asosiasi. Jenis yang

paling banyak ditemui adalah jenis Cerithium atratum dan jenis yang paling sedikit ditemui
adalah Nassarius olivaceus. Data ini didapatkan melalui pengamatan langsung dan wawancara
nelayan setempat.
Pada perairan Desa Tanjung Sebauk terdapat jenis-jenis fauna yang bernilai
ekonomis (Tabel 22) sehingga perairan tersebut dijadikan sebagai kawasan penangkapan
ikan. Jenis tangkapan utama adalah rajungan, udang dan ikan, selain itu juga jenis fauna
lain yaitu kerang-kerangan.
2. Sumberdaya Perikanan
a. Kondisi Umum Perikanan
Desa Pengujan adalah salah satu Desa yang terdapat di wilayah Kecamatan
Teluk Bintan Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Desa ini salah satu
wilayah yang padat akan aktivitas penduduk yang bermukim di Desa Pengujan.
Wilayah perairan di Desa Pengujan banyak dilakukan juga aktivitas nelayan, desa
ini juga terdapat Balai Benih Ikan yang memanfaatkan Jaring apung dan ada juga
sebagian masyarakat yang ikut memanfaatkan wilayah laut dan pesisir dengan
keramba jaring apung.
Nelayan yang ada di desa Pengujan umumnya merupakan nelayan tetap
dimana profesi nelayan dijadikan mata pencaharian utama. . Selain sebagai nelayan
mereka juga banyak bekerja sebagai petani maupun buruh bangunan.
Hasil tangkapan yang
diperoleh nelayan desa Pengujan sebagian kecil untuk dikonsumsi sendiri oleh
nelayan atau di jial kepada masyarakat desa sebelah. Ikan yang tersisa dibawa
langsung ke penampung / toke. Dalam menjual hasil perikanan yang menentukan
harga adalah para penampung/ toke, jadi nelayan memperoleh hasil tangkapan
dari penampung.
Hal ini disebabkan karena ketrampilan
sebagai nelayan telah diturunkan sejak dini terhadap anak anak maupun cucu
mereka. Hal ini terlihat dari seringnya para nelayan memberikan pengetahuan
kepada anaknya mulai dari alat tangkap dan kapal penangkapan yang digunakan
serta diikuti dengan tata cara penangkapan. Pengetahuan penangkapan ikan
hanya berasal dari pengalaman maupun penjelasan dari orang tua mereka secara
turun temurun.
. Dari ....... orang responden
di dapat hasil yaitu alat tangkap yang biasa dipakai oleh masyarakat di Desa
Pengujan yaitu Jaring, pancing, sondong dan bubu.
Jenis ikan yang biasanya di dapat dengan menggunakan alat tangkap ini
adalah ikan tongkol, cakalang, kwe, layar, dan selar serta ada juga beberapa jenis
ikan lainnya. Pada jenis udang, lobster juga bisa tertangkap dan bahkan kadang
menjadi tujuan nelayan untuk menangkapnya meskipun kadang yang tertangkap
adalah kepiting rajungan.
Pancing yang menggunakan umpan biasanya menggunakan cacing, udnag,
sotong, cumi, dan ikan rucah. Menurut pembaguannya pancing ini termasuk
kedalam Line Fishing yaitu alat tangkap yang menggunakan mata pancing dan
umpan untuk menarik perhatian ikan sehingga ikan memburu dan memakannya.

Adapun ikan yang biasa di dapat yaitu ikan dingkis, ikan sembilang, selar dan
sebagainya.
Bubu:Masyarakat Desa Pengujan biasanya mendapatkan hasil tangkapannya
berupa : kepiting bakau (Scylla Serrsts), udang galah (Macrobacium sp), ikan
kerapu (Epinephelus sp), dan ikan sidat (Anguilla Mauritiana).
4. Armada penangkapan????????????

Dari hasil
wawancara kondisi yang menyebabkan para nelayan bisa sekaligus menjadi
pembudidaya adalah jika hasil tangkapannya tidak layak dijual atau ukuran yang
tidak maksimal untuk ukuran ikan yang dijual (anak ikan) para nelayan tidak
membuang hasil tangkapan tersebut, melainkan dipelihara dengan membuat
keramba.
Setiap nelayan mempunyai 1 keramba.
Setiap keramba berisi ikan sebanyak
50/keramba, Modal pembuatan keramba berasal dari modal sendiri dengan modal
sebesar Rp 1-3 juta.
Jenis ikan yang di budidayakan adalah ikan kerapu. Hal ini dikarenakan
kebanyakan nelayan hasil tangkapannya banyak mendapatkan ikan jenis ini dan

banyak ukuran yang didapat tidak memungkinkan untuk dijual.Pemiliharaan ikan


kerapu ini sangat mudah karena masih dipelihara di daerah lingkungan perairan
habitatnya, karena keramba yang di buat masih di daerah laut atau di pinggir laut.
Pemberian makan terhadap ikan ini satu kali dalam satu hari yaitu pada waktu
sore hari. Pakan yang diberi yaitu dari hasil tangkapan ikan yang masih kecil yang
tidak bisa langsung di jual ke toke,ikan tersebut di cincang halus oleh para
nelayan lalu di berikan kepada ikan-ikan yang ada di keramba. Waktu dari
pemeliharaan sampai panen 3-4 bulan, itu pun tidak seragam ukuran besar dan
beratnya, karena tidak seragam waktu memasukkan ikan di dalam wadah
keramba. Jumlah ikan sekali panen bisa mencapai 35-40 ekor setiap wadah
keramba, ukuran panjang ikan yang siap di panen berkisar 20-25 cm, berat

Isu permasalahan :
1. Tidak adanya peraturan penangkapan ikan dari ukuran kecil sampai besar,
yang sesuai dengan peraturan perikanan tangkap.
2. Pemanfaatan sumberdaya ikan masih belum maksimal walaupun ada ikan
kecil yang tertangkap dan dibudidayakan, tetapi itu masih belum cukup
untuk memanfaatkan dan melestarikan sumberdaya ikan.
3. Penangkapan ikan masih bersekala sedang dengan menggunakan sampan
kayu dayung dan kapal bermotor 2 GT,sampai jarak 600-800 meter dari
bibir pantai. Jika hanya diarea itu saja sebagai area penangkapan maka
stok ikan akan berkurang, karena masih belum ada peraturan ukuran
penangkapan ikan.
4. Budidaya yang ada hanya memelihara ikan kerapu dan tidak ada jenis ikan
lain yang dipelihara dan belum sampai pemijahan.
5. Di desa ini masih belum ada TPI, jika penjualan terus menerus dengan
toke, masyarakat di desa ini tidak bisa berkembang dari segi ekonomi
karena masyarakat hanya menerima berapa harga yang ditawarkan oleh
toke.
6. Sumberdaya ikan di desa ini terbilang kurang, dikarenakan karang di
perairan ini sering kering apabila surut.

Anda mungkin juga menyukai