Anda di halaman 1dari 39

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM SARAF PUSAT


Oleh : Ajie Firdaus Pradana
Pembimbing : dr. Rachmanda Haryo
Wibisono,. Sp.BS

Otak dan medulla spinalis merupakan


sistem saraf pusat.
Strukturnya dilindungi oleh tulang yang kuat,
3 lapisan dari membrannya, bantalan
berupa cairan, dan barrier darah-otak.

A. Otak
1. Cortek serebral
2. Ganglia basal
3. Kapsul interna
4. Batang otak
5. Serebellum

1. Cortek serebral
Jar otak memiliki konsistensi seperti gelatin (jelly).
Jar otak semisolid, merah muda keabuan,
beratnya sekitar 1.400 gram pd dewasa.
Otak (encefalon) memiliki 5 divisi utama: 1)
telencefalon,2) diencefalon, 3) midbrain, 4) pons
dan serebellum, dan 5) medulla oblongata.
Serebrum scr vertikal dibagi dlm 2 bagian disebut
hemisfer.
setiap hemisfer terdiri dari korteks, saluran white
matter (akson yg bermyelin dan tidak
bermyelin).
Korpus kallosum mrp serabut saraf yg
menghubungkan 1 korteks serberi dg lainnya.

Lapisan terluar hemisfer serebral (korteks


serebral) terdiri dr gray mater (badan2 sel
saraf predominan dan denrit) membentuk
tonjolan atau gyrus.
Lekukan antara gyrus disebut sulkus.
Pola gyrus & sulkus tdk sama dlm setiap
hemisfer.
Setiap korteks dibagi mayor sulkus dlm 6
lobus: frontal, parietal, oksipitasl, temporal,
sentra (insula) dan limbik.

Korteks kiri dan kanan menginterpretasikan data,


menyimpan memory, belajar, dan membentuk
konsep.
Korteks kiri paling baik u analisa, logika,
pengkajian sistematik.
Korteks kiri berhub dg bahasa, matematik,
abstraksi, dan alasan.
Korteks kanan paling baik saat menggunakan
pengalaman sensorik yg masuk pd waktu
pertama kali.
Korteks kanan berhub dg informasi lapang
pandang dan aktivitas spt menari, senam dan
apresiasi seni.

Pd lob frontal, gyrus presentral (korteks motorik)


mengontrol aktivitas motorik.
Area anterior thd gyrus presentral (area premotor) jg
berhub dg aktivitas motorik disadari.
Area prefrontal mengontrol perhatian dlm jangka lama
(konsentrasi).
Motivasi, kemampuan merumuskan a memilih tujuan,
merencanakan, mengawali/ melanjutkan/
memberhentikan aktivitas, dan umpan balik
(disebut fungsi eksekutif) dipegang o area
prefrontal.
Area ini juga membantu area pembuat alasan dan
aktivitas mengatasi masalah.
Pasien dg injury lobus frontal sering tdk bisa
konsentrasi, kurang motivasi dan apatis, tdk dpt
merencanakan dan menyelesaikan mslh.

Setiap lobus parietal, berlokasi di posterior sulkus


sentral Rolando, mengandung area reseptif
somatik primer (taktil) dan area asosiasi somatik
(taktil).
Gyrus post-sentral dan ujung posterior lobus
parasentral mrp area reseptif utama u sensasi
taktil.
Area asosiasi juga dipegang o lob parietal.
Pembentukan konsep & abstrak dipegang o area
asosiasi parietal.
Area parietal kanan berkaitan dg orientasi spatial
(bagian) dan kesadaran diri.
Area parietal kiri berkaitan dg bahasa (membaca)
orientasi kiri dan kanan, matematik.

Gb. Tampilan permukaan eskternal otak

Gb. Tampilan otak secara medial

Setiap lobus oksipital mengandung area


reseptif visual primer dan area asosiasi
visual.
Korteks visual utama berada di samping
sulkus kalkarin
Memori visual tersimpan di area asosiasi
visual ini, yg membantu pasien mengenal
dan memahami lingkungannya.

Masing2 lob temporal berlokasi di bawah (kaudal


thd) sulkus lateral.
Lob temporal mengandung area reseptif auditori
utama dam area asosiasi auditori sekunder.
Memori bahasa yg telah diucapkan berlokasi di
area asosiasi auditori temporal kiri.
Semua memori suara yg bukan bahasa, spt
musik, berbgai suara binatang, dan kebisingan
lainnya tersimpan di area temporal kanan.
Kerusakan pd area lob temporal ini pasien tdk
mampu memahamai bhs yg diucapkan a. Tdk
mampu mengenal musik a/ suara lingk lainnya.

Lob limbik berlokasi di tengah (core)


cerebrum dan sbg mediasi perasaan.
Bbrp strukt limbik mengontrol transfer
penyimpanan memory jangka pendek,
disebut recent memory, menuju
penyimpanan memory permanen, dan
dipertahankan di area asosiasi parietal,
temporal dan oksipital.
Injury pd sist transfer memory ini
menyebabkan amnesia.

2. Ganglia basal
Ganglion basal mrp kelompok subkortikal gray
matter tertanam di dlm masing2 hemisfer
serebral.
Ganglia basal melayani link pemrosesan kortek
serebral u nukleus talamus.
Ganglia basal u mengintegrasikan aktivitas
disadari dan respon motorik.
Ganglia basal scr signifikan berperan dlm regulasi
pergerakan stereotype seperti berjalan.

3. Kapsul interna
Bentuk kapsul interna seperti kipas angin.
Mengandung alur ascending dan
descending white matter dari kortek
serebral.

4. Batang otak
Batang otak terdiri dari telensefalon, pons
dan medulla oblongata.
Beberapa ahli tidak memasukan diencefalon
sebagai bagian batang otak.

Diensefalon berada di dlm serebrum,


berhubungan dengan otak tengah.
Talamus mrp komponen terbesar
diencefalon, mrp pusat proses yg
mengkoordinasikan dan mengatur
aktivitas korteks serebral.
Talamus mengintegrasikan informasi
menuju korteks, memancarkan sinyal
motor, melayani fungsi energi dan
berkonstribusi thd ekspressi perasaan.
Talamus berhub dg korteks serebral dan inti
subkortikal pd sisi yang sama (ipsilateral)

Hipotalamus membentuk dasar diensefalon.


Fungsi hipotalamus ada 2, yaitu :
1. Mempertahankan lingkungan tubuh internal relatif
konstan (homeostasis);
2. Mengatur pola tingka laku.
Pd hipotalamus terdpt pusat inisiasi aktivitas sistem
saraf simpatis dan parasimpatis, mengatur suhu
tubuh, mengontrol sekresi kelenjar endokrin, dan
mengatur ekspressi emosional.
Sinyal ke hipotalamus datang dari otak tengah,
talamus, neokorteks, lobus limbik, sistem
olfaktorius dan sistem vaskuler.
Perintah dari hipotalamus sangat komplek dan
diteruskan oleh alur sistem saraf dan endokrin.

Otak tengah, pons, & medulla oblongata mrp


segmen yg saling berhub, mengandung
alur ascenden, formasi retikular, saraf
kranial & intinya, dan alur descenden
otonom dan motorik.
Formasi retikuler terdiri dari formasi retikuler,
sistem aktivasi retikuler, mengontrol siklus
tidur-bangun & kesadaran.
Disfungsi pd sistem ini dpt menyebabkan
pasien tidak sadar (koma)

5. Serebellum
Serebellum terdiri dr matter abu2 & putih.
Korteks serebellum mrp lapisan tipis matter
putih tersusun paralel gyrus panjang dan
dalam, disebut folia & terbagi o/ sulkus
serebral.
Fissura paling dalam membagi serebelum
menjadi bbrp lobus.
Korteks mrp matter putih serabut yg berjalan
ke dan dari korteks serebral.
Di dlm matter putih mrp inti serebral dalam,
akson yg berjalan ke ujung otak.

Alur yg berjln ke serebelum berasal dari


batang otak dan inti medula spinalis
dan keluar ke korteks serebelar
membawa impuls ke korteks
serebelar, misalnya informasi dari
korteks motorik terkirim ke korteks
sereberal.

Out put dari serebelum dihasilkan o inti


dalam akson dari alur neuron2 ke
inti batang otak.
Pengaruh serebelum thd aktivitas
motorik terjadi dlm bbrp alur yang
berbeda.

Serebelum berperan sbg peran latar


belakang u semua gerakan (sederhana
dan kompleks).
Fungsi serebelum u mengkoordinasikan
aktivitas kelompok otot, dg mengatur
ketegangan otot mencegahtremor saat
bergerak dan mempertahankan kestabilan
gerakan (balance).
Jadi serebelum mengontrol &
mengkoordinasikan pergerakan motorik.
Pasien dg gangguan serebelar akan
mengalami kelemahan, tremor dan
inkoordinasi.

B. Medula Spinalis
Medula spinalis, mrp ujung sistem saraf pusat
dikelilingi dan dilindungi o kolumna vertebra,
memanjang sepanjang medulla dan diatas
2/3 kanalis vertebra (aktivitas kolumna
vertebra).
Medula spinalis bag bawah berakhir di kauda
di dlm struktur berbentuk kerucut yg dikenal
sbg konus medularis pd level L1 dan L2
vertebra.
Medula spinalis dibagi lagi dlm 4 area : 1)
servikal, 2) thorakal, 3) lumbal dan 4) sakral
(konus medularis)

Di dlm medula spinalis, berbentuk butterfly


area abu-abu (badan sel & tdk bermyelin
dan bbrp serabut yg sedikit bermyelin dan
banyak bermyelin (area putih) tersusun dlm
traktus yg keluar naik dan turun medula
spinalis.
Badan sel berkelompok dlm kelompok inti dan
lamina (didefinisikan sbg kelompok a/
kolumna sel).
Traktus tersusun dlm 3 pasang kolumna:
kolumna posterior, lateral dan ventral.

1. Alur Ascenden Medula Spinalis


Informasi dr reseptor perifer ditransmisi mll sist saraf
o/ alur ascenden.
Dlm alur ascenden mayor, neuron pertama dlm alur
memiliki badan sel dlm suatu ganglion berlokasi
diluar SSP.
Neuron kedua memiliki badan sel di dlm SSP.
Neuron ketiga memiliki badan sel di dlm talamus.
Mll med spinalis dan batang otak, neuron yg memiliki
akson pendek berinteraksi dg neuron2 tsb.
Alur ascenden berujung di kortek serebral dan
sereberal.
Alur ascenden termasuk 1 dari tiga kelompok: sistem
anterolateral, kolumna posterior, dan sist
spinosereberal, masing2 fungsi lihat di tabel

2. Sirkuit Neural Intrinsik


Rantai neuron (sirkuit neral intrinsik) yg seklai
teraktivasi mengikuti membentuk respon motor
yg mrp dasar tonus otot u/ pergerakan motorik
dan melindungi unit otot dari terlalu meregang.
Alur motor descenden mempengaruhi sirkuit
neural intrinsik di medula spinalis

Bbrp sirkuit refleks intrinsik menciptakan pola


stereotipe pergerakan (fleksi dan ekstensi)
yg mrp dasar progresivitas postur dan
pergerakan.
Sirkuit refleks lainnya mrp basik refleks medula
spinalis, meliputi refleks myotik (tendon dlm,
meregang), refleks fleksor menarik kembali,
refleks ekstensi menyilang dan refleks
esktensor mendorong/menolak.
Refleks viscerasomatik dpt juga meningkatkan
a/ menghambat neuron motorik,
menyebabkan perubhan tonus otot dan
pergerakan.

Kumparan neuromuskuler memonitor


panjangnya otot.
Saat otot kontraksi, kumparan
neuromuskuler dlm otot menjadi
memendek menurunkan angka
pembakaran kumparan thd neuron motor
di bag ventralkontraksi berlanjut otot yg
tdk memungkinkan.
Tonus, sisa ketegangan otot, muncul krn
bbrp serabut otot selalu kontraksi.

Organ tendon golgi mrp detektor


ketegangan, merespon thd peningkatan
ketegangan dlm tendon.
Ketika terjadi peningkatan ketegangan di
dlm tendon ujung2 tendon tsb
meningkatkan angka pembakarannya, yg
akan meingkatkan terhambatnya stimulasi
thd neuron motorik, yg meningkatakn
hambatasan stimulasi thde neuron
motorik.
Organ tendon golgi melindungi ketegangan
berlebihan pd tendon & otot.

3. Alur Descenden
Alur motorik descenden dari serebrum ke medula
spinalis (dan batang otak) terdiri dari neuron
motorik (umumnya mengarah pd upper motor
neurons).
Alur ini menyilang (descuassate) saat berjalan
menurun pd sisi yang berlawanan di medulla
oblongata.
Kontrol motorik berasal dari korteks motorik yg
berlawanan (kontralateral).
Upper motor neuron mengontrol pergerakan motorik
yg disadari & umumnya mengurangi aktivitas
refleks spinal.
Gangguan alur descending ini mengakibatkan
kehilangan pergerkan yg disadarai (paralisis) dan
meningkatkan refleks (hiperaktif) dan
meningakakn tonus otot (spastik)

Di dlm formasi retikular batang otak bawah,


mrp neuron motorik descending sist saraf
otonom.
Neuron2 ini menerima sinyal dari
hipotalamus, level otak lain, dan saraf
kranial.
Sinyal dari neuron2 ini dibawa via serabut
retikulo-spinal ke neuron di dlm area abu
spinalis, yg mana pd gilirannya bersinap
dg neuron preganglion sistem saraf
simpatis dan parasimpatis.

KESIMPULAN PEMBAGIAN SIST SARAF

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai