Ajie Firdaus P
Fajar Muhammad
Pembimbing: dr. Irene G, Sp.PD
ANEMIA
Anemia adalah suatu keadaan di mana terjadi
penurunan volume sel darah merah atau kadar
hemoglobin di bawah rentang nilai yang normal.
anemia
WHO:
(6 bln-4 thn) Hb < 11 g/dl
(5 thn-11 thn) Hb < 11,5 g/dl
(12 thn 15 thn) Hb < 12 g/dl
2005).
Hematokrit (%)
Retikulosit (%)
Leukosit (WBC/mm3)
mean
range
Mean
range
mean
mean
range
Fetus
16,8
13,7-20,1
55
46-65
18
9.000-30.000
2 minggu
16,5
13,0-20,0
50
42-66
12
5.000-21.000
3 bulan
12
9,5-14,5
36
31-41
12
6.000-18.000
6bln-6thn
12
10,5-14
37
33-42
10
6.000-15.000
7-12 thn
13
11,0-16,0
38
34-40
4.500-13.500
Wanita
14
12,0-16,0
42
37-47
1,6
7.5
5.000-10.000
Pria
16
14,0-18,0
47
42-52
Dewasa
Kelainan fisik
Pada anemia yang berat (Hb < 6 g/dL) telapak tangan
akan kelihatan pucat
Kelainan kardiopulmonal
pembesaran jantung dengan bising sistolik
peningkatan cardiac output
Pemeriksaan penunjang
kadar Hb
nilai-nilai absolut (Wintrobe)
MCV, MCH, dan MCHC SADT
analisis urin
Analisis feses
Klasifikasi Anemia
Berdasarkan patofisiologi:
I. Kegagalan produksi sel darah merah:
A. Gangguan sel induk hematopoesis
Anemia Aplastik
B. Gangguan sintesis DNA
Anemia Megaloblastik
C. Gangguan sintesis Hemoglobin (Hb)
Anemia Defisiensi Besi, Thalasemia
D. Gangguan sintesis eritropoetin
Anemia karena GGK
VITAMIN B12
ASAM FOLAT
CAUSE OF DEFICIENCY
-Vegetarian (seldom)
-Impaired Intrinsic Factor
(pernicious anemia)
-Gastrectomy
-Atropic Gastritis
-Anticonvulsant, alcoholism
fruits)
-Heat labile
-Storage enough only for 3
mths
-Higher folate needs
CAUSE OF DEFICIENCY
-Nutrition (alcoholism, goats
milk diet)
-Prematurity
-Hemodyalisis
-Bowel resection
-Pregnancy
-Anticonvulsant , MTX
9
klasifikasi morfologi
anemia normokrom normositer
anemia makrositer
anemia hipokrom mikrositer
Anemia makrositer
anemia pernisiosa,
defisiensi asam folat,
sindroma malabsorbsi
Anemia
hipokromikmikrositik
Anemia
makrositik
Contoh:
- Anemia
defisiensi Fe
- Thalasemia
- Anemia akibat
Penyakit Kronik
- Anemia
sideroblastik
Contoh:
- Anemia pasca
perdarahan akut
- Anemia aplastik
- Anemia hemolitik
- Anemia akibat
penyakit kronik
- Anemia pada GGK
- Anemia pada
mielofibrosis
- dll
A. Megaloblastik,
contoh:
- Anemia defisiensi
Folat,
- Anemia defisiensi
vitamin B12
B. Nonmegaloblastik
contoh:
- Anemia pd peny.
Hati kronis
- Anemia pd
hipotiroid, dll
MCV 80 -95 fl
MCH 27-34 pg
MCV > 95 fl
www.themegallery.com
Anemia
normokromiknormositik
Company Logo
Pendekatan diagnostik
Anemia:
Anamnesis:
Pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan Laboratorium
- CBC (complete blood count ) to confirm
anemia (Hb, PCV, RBC) & the type of anemia
(MCV; MCH; MCHC), RDW
- Reticulocyte count
- Iron status
- Blood chemistry
( direct/total bilirubin,LDH
and stool examination for occult blood test , etc) .
17
Terapi
ditujukan terhadap etiologi dari
penyakitnya
preparat Fe yang adekuat
hipoksia yang berat tindakan
suportif dengan pemberian transfusi
darah atau komponen darah.
transfusi
Koreksi anemia berat dengan transfusi
tidak perlu secepat-cepatnya karena dapat
membahayakan jantung (hipervolemia dan
dilatasi jantung)
Transfusi PRC
bila terdapat kemungkinan adanya
gangguan kardiovaskular/anemia berat
dengan kadar Hb < 4 g/dL.
dosis 2-3 mL/kg BB per satu kali pemberian
disertai pemberian diuretik seperti
furosemid.
Diberikan untuk meningkatkan Hb sampai
> 7 g/dL.
TERIMA KASIH