Anda di halaman 1dari 20

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA ANEMIA

Heny Syahrini
Divisi Hematologi-Onkologi Medik
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FK-USU/RSUP H.Adam Malik Medan

DEFINISI ANEMIA

Keadaan di mana terjadi penurunan jumlah sel darah merah


atau penurunan kapasitas pembawa oksigen sehingga tidak
memenuhi kebutuhan fisiologis.

Anemia sering kali merupakan gejala ikutan dari penyakit lain.

WHO:
Pria Hb < 13 gr%, (13-16)
Wanita Hb < 12 gr%, (12-14)
Kehamilan Hb 11 gr%.

EPIDEMIOLOGI

Anemia terjadi pada sekitar 1.62 juta penduduk per


harinya (WHO) 24% dari jumlah populasi di dunia.

RISKESDAS Jenis Kelamin : >


- Wanita : 23,9%
- Pria : 18,7%

KLASIFIKASI ANEMIA
1. Hilangnya darah

1.1. Akut
1.2. Kronik
2. Kegagalan pembentukan sel darah merah (SDM)

2.1. Insufficient erythropoiesis (nutritional)


2.2. Ineffective erythropoiesis
3. Berkurangnya masa hidup SDM (haemolytic anaemia)

3.1. Congenital defect : membrane, enzyme, Hb defect


3.2. Acquired defect : malaria, obat2an, infeksi, immun.

DIAGNOSIS ANEMIA
1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan laboratorium meliputi tes saring
dan tes khusus
3. Bila diperlukan, aspirasi sumsum tulang

Anamnesis
1. Anamnesis makanan : anemia nutrisional.

2. Pekerjaan pasien : petani , penyemprot hama, zat


kimia
3. Riwayat ikterus, urin berwarna teh pekat hemolitik.

4. Riwayat memakai obat-obatan tertentu


5. Riwayat menderita penyakit kronik seperti penyakit
ginjal, hati, tuberkulosis, diabetes.
6. Riwayat penyakit keluarga seperti talasemia dan
penyakit-penyakit genetik lain.
7. Riwayat tempat tinggal daerah malaria.
8. Suku bangsa dan tradisi-tradisi tertentu.

Pemeriksaan fisik.
Tanda-tanda pucat, angular cheilosis, memar, bintik-bintik
merah/biru.
Perdarahan gusi, perdarahan gastrointestinal, respiratoar,
urogenital.
Pemeriksaan limpa, hati dan ginjal.

Pemeriksaan gastrointestinal, apakah ada teraba massa.


Pemeriksaan thorax.
Apakah ada ulkus-ulkus kronik pada tungkai, Koilonychia

Keluhan-keluhan seperti kebas-kebas atau tanda-tanda


neurologis yang jelas.

Angular cheilosis

Leg ulcer (HbSS)

Koilonychia

Pemeriksaan laboratorium
1. Hb & Ht

2. Indeks eritrosit MCV, MCH,MCHC


3. Hitung retikulosit
4. Hapus darah tepi (ukuran, bentuk inti, sitoplasma)

5. Tes khusus : Serum Iron, Total Iron Binding Capacity (TIBC),


Serum Feritin, tes G6PD, dll
6. Aspirasi sumsum tulang

Interpretasi

ANEMIA

Hapusan darah tepi dan indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC)


Anemia
Hipokrom Mikrositer

Anemia
Normokrom Normositer

Anemia
Makrositer

PENGGOLONGAN MENURUT MORFOLOGI


VOLUMETRIK
Mikrositik
hipokrom
MCV
< 80 fL
MCH
27 pg
MCHC < 30 g/dL

Normositik
normokrom Makrositik
80 100 fL
> 27 pg
30 g/dL

> 100 fL
> 27 pg
30 g/dL

MCV= (Ht/Eritosit)x10 fL
MCH=(Hb/Eritrosit)x10 pg
MCHC=(Hb/Ht)x100 g/dL
MCV : Mean Corpuscle Volume, MCH : Mean Corpuscle Hemoglobin,
MCHC : Mean Corpuscle Hemoglobin Concentrate

ANEMIA HIPOKROM MIKROSITER


SERUM BESI
MENURUN

SAT.TRANSFERIN
TIBC
FERRITIN

SAT.TRANSFERIN
TIBC
FERRITIN N/

BESI SUMSUM TULANG


TIDAK ADA

BESI SUMSUM TULANG


MENINGKAT

ANEMIA
DEFISIENSI BESI

ANEMIA AKIBAT
PENYAKIT KRONIK

KETERANGAN : MENINGKAT, MENURUN, N NORMAL

NORMAL/MENINGKAT

SAT.TRANSFERIN N/
TIBC N
FERRITIN N/
BESI SUMSUM TULANG
N/

BESI SUMSUM TULANG


MENINGKAT

Hb elektroforesa
abnormal

Ring sideroblast dlm


sumsum tulang

THALASEMIA

ANEMIA
SIDERO BLASTIK

ANEMIA NORMOKROM NORMOSITER


RETIKULOSIT
MENINGKAT

RIW PERDARAHAN
AKUT (-) tanda
hemolitik (+)

Displastik
MDS

Non AIHA

Infiltrasi
Limfoma

Hipoplasia
Anemia aplastik

(-)

AIHA

SUMSUM TULANG

RIW.PERDARAHAN
AKUT (+)

Test coomb
(+)

NORMAL/MENURUN

ANEMIA PASCA
PERDARAHAN AKUT

KETERANGAN : MENINGKAT, MENURUN, N NORMAL

Keganasan
Hematologi

Normal APK

ANEMIA MAKROSITER
RETIKULOSIT
MENINGKAT

ANEMIA
HEMOLITIK

NORMAL/MENURUN

ANEMIA
PERDARAHAN AKUT

SUMSUM TULANG

Non
Megaloblastik
Anemia pd ggn
hati

MDS

Anemia pd
hipotiroidisme
KETERANGAN : MENINGKAT, MENURUN, N NORMAL

Megaloblastik
As.folat
Anemia def
as.folat
Serum B12
Anemia def. B12

Penatalaksanaan Anemia
Anemia defisiensi besi
1. Preparat besi oral : Sulfas Ferosus 3x200mg,
harus diberikan cukup lama setelah Hb mencapai
normal dilanjutkan sekitar 3 bulan lagi, guna mengisi

cadangan besi.
2. Pemberian besi parenteral
3. Pada keadaan tertentu dimulai dengan transfusi darah,
baru dilanjutkan dengan preparat besi oral.

Talasemia dan hemoglobinopati.


Transfusi darah disertai dengan chelating agent (Feritin >

1000 g/L) untuk mencegah terjadinya hemosiderosis.


Anemia hemolitik.
Hindari penyebabnya.
Hati-hati dengan transfusi darah.

Autoimun steroid, imunosupresan

Anemia karena perdarahan.


Hentikan perdarahan adalah yang utama.

Resusitasi dengan cairan NaCl fisiologis dulu.


Transfusi darah gangguan hemodinamik

Anemia penyakit kronik

Atasi penyakit dasar


Gagal Ginjal kronis eritropoeitin

Anemia Aplastik
Usia < 35 thn transplantasi sumsum tulang
Usia > 35 thn Imunosupresan

Anemia Defisiensi asam folat/vit B12


Preparat asam folat : 1mg/hari
Preparat vit B12 : Sianokobalamin 100g /hari

KESIMPULAN

Anemia merupakan keadaan di mana terjadi penurunan


jumlah sel darah merah dapat dilihat dari penurunan nilai Hb

Anemia sering kali merupakan gejala ikutan dari penyakit lain.

Penatalaksanaan anemia tergantung dari etiologinya


Transfusi diberikan hanya kondisi yang sangat perlu

Anda mungkin juga menyukai