DAFTAR ISI
1. OTITIS MEDIA SUPURATIVA KRONIK No. ICD 382.2
2. RINITIS KRONIKA ALERGIKA No. ICD 477.2
3. RINITIS KRONIKA INFEKSIOSA No. ICD 460
4. TONSILITIS KRONIKA No. ICD 474.0
5. SINUSITIS MAKSILASRIS KRONIKA No. ICD 473.0
6. FARINGITIS KRONIKA No. ICD 472.1
7. OKLUSI TUBA EUSTAKII No. ICD 628.1
8. OTITIS EKSTERNA (BENIGNA) No. ICD380.1
9. TUMOR GANAS NASOFARING No. ICD 147.9
10. SERUMAN SUMBAT (CERUMEN FLUG) No.ICD 380.4
Kehamilan abdominal
Kehamilan Ampula tuba
Kehamilan Ismus tuba
Kehamilan Interstisial tuba
Kehamilan ovarial
Kehamilan Kornu
Kehamilan serviks
: Anamnesis
a. Amenorea atau terlambat haid
b. Timbul sinkop atau gejala abdomen akut. Keadaan ini
disebabkan perdarahan intraperitoneal yang terjadi
mendadak serta terjadinya hipovolemia pada sirkulasi.
c. Nyeri perut, terutama nyeri unilateral. Gejala ini
spesifik untuk kehamilan tuba, tetapi nyeri juga bisa
bilateral, di bawah perut, perut bagian atas, atau
seluruh perut. Pada 25-30% penderita ada juga yang
mengeluh nyeri bahu. Keadaan ini timbul jika
perdarahan peritoneum sudah mengiritasi diafragma.
d. Perdarahan vagina atau spotting
Gejala perdarahan dan/atau perdarahan bercak ini
timbul hampir pada 75% kasus, yang timbul satu atau
dua minggu setelah keterlambatan haid. Sekalipun
demikian riwayat keterlambatan haid biasanya tidak
selalu dijumpai, yang spesifik biasanya adanya riwayat
keterlambatan haid 6-8 minggu sebelum gejala sakit
perut atau perdarahan vagina.
e. Gejala tidak spesifik lainnya
Perasaan enek, muntah dan rasa tegang pada mamae
serta kadang-kadang gangguan defekasi
Pemeriksaan Fisik:
a. Tanda-tanda syok
- Hipotensi
- Takikardi
- Pucat, ekstremitas dingin
b. Abdomen akut
- Perut tegang pada bagian bawah
- Nyeri tekan, nyeri ketok, dan nyeri lepas dari
dinding perut.
c. Pemerikasaan ginekologi
- Serviks teraba lunak
- Korpus uteri normal atau sedikit membesar,
kadang-kadang
Diagnosa Diferensial
: a.
sullit
b. Radang panggul
c. Neoplasma ovarium
(putaran
tungkai,
pecah,
: a.
Pemeriksaan laboratorium
: Bagian bedah
Terapi
cairan
untuk
salpingooovorektomia
kehamilan di kornu dilakukan
a. histerektomia bila umur telah >35 tahun
b. fundektomi bila masih muda untuk
kemungkinan masih bisa dapat haid
c. insisi bila kerusakan pada kornu kecil dan
Informed Consent
: Sangat diperlukan
Lama Perawatan
Masa Pemulihan
: Optimal 6 minggu
Output
Patologi Anatomi
Diagnosa Diferensial
: Kehamilan aterm
Pemeriksaan Penunjang
kariopiknotik
dapat
membantu
menyatakan
: Tidak ada
: 1.
Perlu
dirawat
bila
akan
dilakukan
tindakan
pengakhiran kehamilan.
2.
Terapi
Penyulit
: 1.
Kematian
Janin,
aspirasi
mekonium,
gangguan
pembekuan darah
2.
Informed Consent
Lama Perawatan
Output
Patologi Anatomi
Diagnosa Diferensial
: -
Mioma Uteri
Mola hidatidosa
Pemeriksaan Penunjang
: 1.
2.
Konsultasi
: Tidak ada
Terapi
: 1.
2.
Pasif:
-
minggu
Penilaian kadar fibrinogen tiap minggu
Aktif:
- Bila uterus besarnya kurang dari uterus dengan
kehamilan 12 minggu dilakukan dilatasi kuretase.
- Bila uterus lebih besar dari ad.1 dilakukan induksi
persalinan dengan pitosin infus, dengan lebih
dahulu dilakukan pelebaran pembekuan serviks
dengan
memasang
batang
laminaria,
atau
: -
Karena
Penyakit
gangguan
pembekuan
darah
(hipofibrinogenemia)
-
: Perlu
Lama Perawatan
: -
Output
: Umumnya baik
: -
infeksi
Pada pemeriksaan obstetri bunyi jantung janin
biasanya normal
Pemeriksaan inspekulo: terlihat cairan keluar dari
ostium uteri eksternum. Kertas nitrazin merah akan
menjadi biru.
Diagnosa Diferensial
: -
Pemeriksaan Penunjang
: -
leukosit
darah,
bila
>15.000/mm3,
Konsultasi
: Tidak ada
Terapi
: A. Konservatif
-
B. Aktif
-
Penyulit
: -
Infeksi, sepsis
Kematian janin, karena infeksi atau prematuritas
Informed Consent
Lama Perawatan
: -
Masa Pemulihan
: -
Output
: Sembuh total
Patologi Anatomi
: Tidak ada
: a.
b.
Pemeriksaan Fisik
-
Diagnosa Diferensial
: -
Pemeriksaan Penunjang
: -
Abortus
Kehamilan normal
Kehamilan ganda
Kehamilan dengan mioma
Foto toraks
imunologik)
Ultrasonografi
dari 10o
Biopsi Acosta sison, yaitu dengan masukkan tang
Konsultasi
Terapi
: -
dengan laminaria/Hegar)
Kuretase kedua dilakukan apabila kehamilan >20
minggu
Pemberian uterotonika (infus oksitosin bila evakuasi
sudah dimulai)
Penyulit
: a.
Karena Penyakit
-
b.
Perdarahan hebat
Krisis tiroid
Infeksi
Perforasi uterus (mola destruens)
Keganasan
Lama Perawatan
Masa Pemulihan
Output
: -
Patologi Anatomi
lahir
Pucat, mungkin ada tanda-tanda syok, tekanan darah
rendah, denyut nadi cepat, kecil, serta ekstremitas
yang dingin, tampak keluar darah dari kemaluan terus-
menerus.
Pemeriksaan obstetri, mungkin kontraksi uterus
lembek, uterus membesar, bila ada atonia rahim. Bila
Diagnosa Diferensial
: Tidak ada
Pemeriksaan Penunjang
Masa perdarahan
Masa pembekuan darah
Konsultasi
: Tidak ada
Terapi
: -
dilakukan
kompresi
kemudian
dipasang
tampon
bimanual
dan
uterovaginal;
anak/masih
muda
sekali),
bila
tidak
sangkaan
plasenta
akreta
lakukan
: -
Syok ireversibel
DIC
Sindrom Sheehan
Informed Consent
: Perlu
Lama Perawatan
: 6-7 hari
Masa Pemulihan
: 40 hari- 3 bulan
Output
Patologi Anatomi
uterus
disfungsional
adalah
perdarahan
: -
Diagnosa Diferensial
: -
Pemeriksaan Penunjang
: -
Konsultasi
: -
: -
Terapi
Sudah menikah
Life Saving untuk belum menikah
Pengobatan Hormonal:
-
PUD Ovulasi:
Perdarahan pertengahan siklus : Estrogen 0,6251,25 mg hari ke 10-15
siklus
PUD anovulasi:
- Menghentikan
perdarahan
segera
(kuret
medisinalis):
Estrogen selama 20 hari diikuti progesteron 5 hari
Pil KB kombinasi: 2x1 tablet 2-3 hari diteruskan
klomifen
Perdarahan banyak, anemia (PUD berat)
Estrogen konjugasi 25 mg intravena diulang tiap 3-
4 jam atau
Progesteron 100 mg (etinodiol asetat, DMPA)
Setelah darah stop, atur haid:
Dengan kombinasi estrogen 20 hari dan diikuti
progesteron 5 hari
Setelah 3 bulan, pengobatan disesuaikan dengan
kelainan hormonal
Penyulit
: -
Perforasi
Anemia berat
Informed Consent
Lama Perawatan
Masa Pemulihan
Output
: Baik
XVI. PERSALINAN PRETERM
No. ICD
Kehamilan multiple
Hidramnion
Anomali uterus
Serviks terbuka lebih dari 1 cm pada kehamilan 32
minggu
5. Serviks mendatar/memendek kurang dari 1 cm pada
kehamilan 32 minggu
6. Riwayat abortus pada trimester II lebih dari 1 kali
7. Riwayat persalinan preterm sebelumnya
8. Operasi abdominal pada kehamilan preterm
9. Riwayat operasi konisasi
10. Iritabilitas uterus
Minor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
: 1.
2.
3.
telah
mendatar
50-80%,
atau
terbuka
sedikitnya 2 cm
4.
5.
6.
Mengeluarkan
lendir
pervaginam,
mungkin
bercampur darah.
Diagnosa Diferensial
: -
Pemeriksaan Penunjang
: 1.
2.
3.
Pemeriksaan
vaginal
berkala
untuk
mengetahui
dilatasi/pemendekan serviks.
4.
5.
Konsultasi
6.
7.
: 1.
2.
3.
Terapi
: 1.
2.
Istirahat baring
Deteksi dan penanganan terhadap faktor risiko
persalinan preterm
3.
Cara Persalinan
: 1.
2.
Penyulit
: 1.
2.
Perdarahan intrakranial
3.
Trauma persalinan
4.
5.
Sepsis
6.
Gangguan neurologi
Informed Consent
: Tertulis
Lama Perawatan
Masa Pemulihan
: Untuk ibu:
-
: -
abdominal
Adanya penyulit operasi pada rahim, trauma, partus
Diagnosa Diferensial
Pemeriksaan Penunjang
Konsultasi
: Tidak ada
Terapi
: a.
b.
Laparatomi
- segera cari sumber perdarahan, lakukan haemostatis
- selanjutnya nilai dinding robekan
- robekan compang-camping lakukan histerektomi
subtotal
- robekan di segmen bawah dan tepi luka dapat
diperbaiki, lakukan histeorafi + tubektomi
Penyulit
: -
Sepsis
vagina
Haemotoma pada daerah parametrium
Syok irreversible
Informed Consent
: Tertulis
Lama Perawatan
Masa Pemulihan
: 3 bulan
Output
: -
Patologi Anatomi
Sembuh total
Sembuh parsial
: Tidak mutlak