Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN RISIKO

Manajemen risiko merupakan inti dari Sistem Manajemen K3, karena itu secara khusus
OHSAS 18001 dan Permenaker 05/Men/1996 mempersyaratkan adanya pengelolaan risiko. Sebuah
organisasi dapat menerapkan metode pengendalian risiko apapun sejauh metode tersebut mampu
mengidentifikasi, mengevaluasi dan memilih prioritas risiko dan mengendalikan risiko dengan
melakukan pendekatan jangka pendek dan jangka panjang.
Bagan Manajemen Risiko
Klasifikasi aktivitas kerja
Identifikasi bahaya
Menentukan risiko
Menyusun prioritas tindak lanjut

Sasaran yang tidak masuk kriteria penting disimpan untuk program berik
Memilih sasaran penting

aran yg dianggap penting diberi nilai pencapaian jika memungkinkan

Membuat program

Menerpakan program

Tinjauan

PERSYARATAN OHSAS 18001


Perencanaan untuk identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko
Organisasi harus membuat dan memelihara prosedur untuk melakukan identifikasi bahaya,
penilaian risiko, penerapan kendali pengukuran yang diperlukan, yang mencakup :

Aktivitas rutin dan non rutin


Aktivitas personel yang memiliki akses pada tempat kerja (mencakup subkontraktor dan
pengunjung).
Fasilitas pada tempat kerja, yang disediakan oleh organisasi atau pihak lainnya.

Organisasi harus memastikan bahwa hasil dari penelitian tersebut dan pengaruh pengendalian ini
dipertimbangkan dalam membuat sasaran K3. Organisasi harus mendokumentasikan dan
memelihara informasi terbaru.

Metodologi untuk mengidentifikasi bahaya dan penilaian risiko harus :

Terdefini dengan memperhatikan lingkup organisasi, sifat dan waktu untuk memastikan
organisasi lebih proaktif ketimbang reaktif.
Menyediakan klasifikasi risiko dan identifikasinya untuk dieliminasi atau dikendalikan dengan
pengukuran.
Konsisten dengan pengalaman operasi dan kemampuan kendali pengukuran risiko.
Menyediakan input pada ketentuan persyaratan fasilitas, identifikasi kebutuhan pelatihan
dan/atau pengembangan kendali operasional.
Menyediakan tindakan yang dipersyaratkan untuk memastikan keefektifan dan jangka waktu
penerapannya pada saat monitoring.

PERSYARATAN PERMENAKER 05/Men/1996


Perencanaan
Perusahaan harus membuat perencanaan yang efektif guna mencapai keberhasilan penerapan sistem
Manajemen K3 dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur. Perencanaan harus membuat tujuan,
sasaran dan indikator kinerja yang diterapkan dengan mempertimbangkan identifikasi sumber
bahaya, penilaian dan pengendalian risiko sesuai dengan persyaratan perundangan yang berlaku
serta hasil pelaksanaan tinjauan awal terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko
Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko dari kegiatan, produk barang dan jasa harus
dipertimbangkan pada saat merumuskan rencana untuk memnuhi kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja. Untuk itu harus ditetapkan dan dipelihara prosedurnya.

Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko yang terkait dengan aktivitas harus
dipastikan sesuai, cukup dan selalu tersedia. Setiap organisasi berbeda dalam bentuk identifikasi,
pengukuran dan pengendalian bahayanya, tergantung pada ukuran, situasi lingkungan kerja
organisasi serta ditentukan juga oleh sifat, kompleksitas dan signifikansi bahaya yang terjadi.
Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko harus dilakukan dalam penghitungan
yang matang, termasuk juga biaya dan waktu pelaksanaannya. Data data yang disajikan harus
dipastikan akurat. Organisasi harus menentukan apakah aspek K3 ini terkait dengan aktivitas
sekarang atau yang lampau.
Tapi bagi organisasi yang belum menerapkan Sistem Manajemen K3 dan belum memiliki
data apapun yang terkait dengan aspek aspek K3, sebaiknya melakukan tinjauan awal bahaya
potensial berdasarkan kondisi sekarang. Organisasi harus mempertimbangkan risiko yang
dihadapinya sebagai dasar emmbuat Sistem Manajemen K3.
Tinjauan awal harus mencakup empat hal berikut ini :
a.
b.
c.
d.

Persyaratan dan perundang undangan.


Identifikasi risiko K3 yang dihadapi organisasi.
Rekaman rekaman dari semua proses dan prosedur.
Evaluasi umpan balik dari investigasi insiden sebelumnya, kecelakaan dan keadaan
darurat.

Sumber data yang dapat digunakan adalah :

Persyaratan dan peraturan K3


Kebijakan K3
Rekaman insiden dan kecelakaan kerja
Laporan ketidaksesuaian
Hasil audit
Komunikasi pada karyawan dan pihak terkait
Informasi dan tinjauan aktivitas K3 karyawan
Informasi dari perusahaan sejenis berupa insiden dan kecelakaan kerja yang terjadi
Informasi pada fasilitas, proses dan kegiatan organisasi, mencakup prosedur, data
pemantauan, data lingkungan dan tempat kerja.

Anda mungkin juga menyukai