Anda di halaman 1dari 26

Tuberkulosis Paru

MUTIARA MANUELLA TAMBA


1261050199

SISTEM LIMFATIK

Fungsi Sistem Limfatik


Mengangkut limfosit.
Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan
ke sirkulasi darah.
Membawa lemak emulsi dari jaringan sekitar usus
halus ke darah.
Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme
untuk menghindarkan penyebaran.
Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan
zat imun (antibodi) untuk melindungi tubuh
terhadap mikroorganisme

Anatomi Sistem Limfatik


Pembuluh Limfatik
Ductus limfaticus dextra
Ductus thoracicus
Organ Limfatik
1.Primer
.Sumsum tulang
.Kelenjar timus
2. Sekunder
.Nodus limfe
.Limpa
.Nodulus limfatikus

Anatomi Sistem Limfe

Fisiologi Sistem Limfatik


Plasma darah merembes keluar dari
pembuluh kapiler di sistem peredaran
darah.
Menjadi cairan intersisial yang mengisi
ruang antara sel-sel di jaringan.

Beredar ke seluruh tubuh

Dikumpulkan dan dikembalikan ke


sistem peredaran darah melalui sistem
limfe.

TUBERKULOSIS

Definisi
Infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis.
Terdapat
beberapa
spesies
Mycobacterium, antara lain : M. tuberculosis, M.
africanum, M. bovis, M. leprae, yang juga dikenal
sebagai Bakteri Tahan Asam (BTA).

Etiologi

Panjang 1-10 mikron dan lebar 0,2-0,6 mikron,


tidak berspora, tidak berflagel, aerob. Dinding
selnya mengandung lapisan lilin dan asam mikolat.
Tampak berwarna merah dalam pemeriksaan di
bawah mikroskop.

Klasifikasi
Lokasi :
Paru
Ekstra paru
Hasil pemeriksaan dahak :
BTA positif
BTA negatif
Tipe :
Kasus baru
Kasus relaps
Defaulter
Kasus gagal
Kasus kronik
Bekas TB

Patogenesis
Droplet terhirup masuk kedalam saluran
nafas bagian atas
melewati pertahanan mukosilier bronkus
hingga mencapai alveoli terminal
berkembang biak dalam sel makrofag
membentuk koloni (Fokus Primer
Ghon) .
Melalui saluran limfe kuman terbawa ke
hilus paru dan membentuk komplek
primer

Manifestasi Klinis
Gejala Respiratorik (Gejala Organ Terlibat)
Batuk 3 minggu
Batuk darah
Sesak napas
Nyeri dada
Gejala Sistemik
Demam
Malaise
Keringat malam
Berat badan menurun

Pemeriksaan Penunjang
Bakteriologis
1) Sewaktu
2) Pagi
3) Sewaktu

Radiologis
Lesi TB Aktif

Bayangan berawan
/ nodular
Kavitas
Bayangan bercak
milier
Efusi pleura
unilateral
(umumnya) atau
bilateral (jarang)

Lesi TB Inaktif

Kalsifikasi
Fibrotik
Schwarte
Destroyed lung (luluh
paru)

Bayangan Berawan atau


Nodular

Kavitas

Bercak Milier

Efusi Pleura

Kalsifikasi

Fibrotik

Obat Anti Tuberkulosis


(OAT)
Obat Anti Tuberkulosis (OAT) lini pertama yang
digunakan di Indonesia ada lima, yaitu:
Isoniazid (H)
Rifampisin (R)
Pirazinamid (Z)
Streptomisin (S)
Etambutol (E)

Paduan OAT Lini Pertama


Kategori 1
2(HRZE) / 4(HR)3, diberikan untuk pasien :
Pasien TB paru konfirmasi bakteriologis
Pasien TB paru terdiagnosis klinis
Pasien TB ekstra paru

Dosis Paduan OAT Kategori 1 :


2(HRZE) / 4(HR)3
Tahap Lanjutan
Berat Badan

Tahap Intensif

3 kali seminggu

tiap hari selama 2 bulan


(kg)

selama 4 bulan
RHZE (150/75/400/275)

RH (150/150)

30 37

2 tablet

2 tablet

38 54

3 tablet

3 tablet

55 70

4 tablet

4 tablet

71

5 tablet

5 tablet

Anda mungkin juga menyukai