Anda di halaman 1dari 18

Pergeseran Kurva dan Elastisitas Permintaan Pasar

Permintaan Pasar
Pengertian Permintaan Pasar
Permintaan sering diartikan sebagai suatu keinginan untuk memenuhi suatu kebutuhan yang
di ekspresikan melalui pembelian barang dan jasa. Bagi produsen, permintaan adalah sesuatu
yang harus dipenuhi melalui penciptaan produk atau jasa sesuai dengan yang diinginkan,
karena dengan memenuhi permintaan akan diperoleh keuntungan sesuai dengan yang
diharapkan

dan

yang

menjadi

tujuan

utamanya.

Pengukuran

permintaan

pasar

memperlihatkan pemahaman yang jelas akan pasar yang tercakup. Menurut pengertian sehari
hari, permintaan pasar dapat diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang dibutuhkan. Jalan
pikiran ini berangkat dari titik tolak bahwa manusia memiliki kebutuhan dan atas dasar
kebutuhan inilah individu mempunyai permintaan akan barang atau jasa.
Macam - macam Permintaan

Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan


berdasarkan daya beli dan jumlah subjek pendukung.

a. Permintaan Menurut Daya Beli


Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif,
permintaan potensial, dan permintaan absolut.
1) Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang
disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang
konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.

2) Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang
sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian
barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya mempunyai uang yang cukup
untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.
3) Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang
tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai
kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Hendra ingin
membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli
sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa
terpenuhi.
b . Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan
permintaan kolektif.
1) Permintaan individu
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Contoh bentuk permintaan individu seperti pada Tabel 17.1 mengenai
daftar permintaan jeruk Desi.
2) Permintaan kolektif
Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan
perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar. Contohnya,
selain Desi, di pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan membeli jeruk. Jika
permintaan Desi dan teman-temannya tersebut digabungkan maka terbentuk permintaan
pasar. Bentuk permintaan kolektif dapat kalian lihat pada Tabel 17.2.
1. Pergerakan dan Pergeseran Kurva Permintaan
Mengapa ada Pergerakan dan Pergeseran??
Sebelum membahas materi ini lebih lanjut, perlu dipahami tentang perbedaan pergerakan dan
pergeseran dalam konsep kurva permintaan ini. Kami sengaja menggunakan dua istilah
tersebut (pergerakan dan pergeseran) untuk memudahkan pembaca dalam memahami konsep

ini. Pergerakan yang dimaksud di sini adalah pergerakan titik di sepanjang kurva permintaan,
sedangkan Pergeseran adalah pergeseran kurva permintaan ke kanan maupun ke kiri.
Pergerakan Kurva Permintaan
Pergerakan kurva permintaan merupakan pergerakan yang terjadi di sepanjang kurva
permintaan yang diakibatkan oleh berubahnya jumlah produk yang diminta konsumen
sebagai akibat dari perubahan harga produk tersebut.
Jadi, jelas bahwa yang menyebabkan adanya pergerakan di sepanjang kurva permintaan
adalah karena perubahan harga produk yang bersangkutan. Pergerakan ini sejalan dengan
Hukum Permintaan, yaitu ketika harga barang naik, maka jumlah permintaan akan turun,
sehingga titik pada kurva permintaan akan bergerak ke kiri.
Untuk lebih jelasnya, kami tampilkan dalam contoh kurva berikut ini:

Pergerakan di Sepanjang Kurva Permintaan


Dalam kurva permintaan di atas, diketahui bahwa harga es krim naik dari $1.00 menjadi
$2.00 sebagai akibat dari adanya pajak (tax).
Peningkatan harga es krim ini mengakibatkan jumlah permintaan es krim turun dari 8
menjadi 4, dan terjadi pergerakan di sepanjang kurva permintaan yaitu dari titik A ke B.

Pergeseran Kurva Permintaan


Selain pergerakan, kurva permintaan juga bisa mengalami pergeseran, baik ke kanan maupun
ke kiri. Pergeseran ini terjadi karena berubahnya jumlah produk yang diminta konsumen
sebagai akibat dari berbagai faktor kecuali faktor harga produk tersebut. Berbagai faktor yang
dimaksud diantaranya adalah pendapatan konsumen, harga produk lain, selera, harapan, dan
jumlah pembeli.
Contoh:
Pendapatan Konsumen
Untuk barang normal, apabila pendapatan konsumen meningkat, maka jumlah barang yang
diminta akan meningkat pula dan kurva permintaan akan bergeser ke kanan. Sedangkan untuk
barang inferior, apabila pendapatan konsumen meningkat, maka jumlah barang yang diminta
akan turun dan kurva permintaan akan bergeser ke kiri.
Apabila digambarkan dalam sebuah kurva, berturut-turut adalah sebagai berikut :
Pergeseran Kurva Permintaan ke Kanan (Barang Normal)

Pergeseran Kurva Permintaan ke Kiri (Barang Inferior)

Kesimpulan :

1. Pergerakan di sepanjang kurva permintaan disebabkan oleh harga produk yang


bersangkutan.
2. Pergeseran kurva permintaan disebabkan oleh berbagai faktor selain harga produk
tersebut.
Perubahan pendapatan (dalam hal ini naiknya pendapatan) bisa mengakibatkan pergeseran
kurva permintaan ke arah kanan dari DD ke D1D1. Mengapa itu bisa terjadi? Mengapa
naiknya pendapatan bisa menggeser kurva permintaan ke arah kanan, mengapa bukan ke kiri?
Coba perhatikan uraian berikut!

Dari tabel 5.6 tampak bahwa dengan naiknya pendapatan terjadi pula kenaikan Qd (jumlah
yang diminta). Sebelum pendapatan naik, pada harga Rp200,-, jumlah yang diminta 60
kuintal. Tetapi setelah pendapatan naik, jumlah yang diminta bertambah menjadi 100 kuintal.
Kemudian pada harga Rp300,-, sebelum pendapatan naik jumlah yang diminta hanya 50
kuintal. Tetapi setelah pendapatan naik, jumlah yang diminta bertambah menjadi 90 kuintal,
demikian seterusnya. Perubahan jumlah yang diminta akibat kenaikan pendapatan tersebut,
bila digambarkan dalam kurva akan tampak seperti pada gambar 5.10. Dari gambar 5.10
terlihat bahwa telah terjadi pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 yang disebabkan
naiknya pendapatan.

Pergeseran kurva permintaan tersebut telah menggeser titik keseimbangan lama (E) = (40,
400) menjadi titik keseimbangan baru (E1) = (60, 600).
Dari tabel 5.6 tampak bahwa dengan naiknya pendapatan terjadi pula kenaikan Qd (jumlah
yang diminta). Sebelum pendapatan naik, pada harga Rp200,-, jumlah yang diminta 60
kuintal. Tetapi setelah pendapatan naik, jumlah yang diminta bertambah menjadi 100 kuintal.
Kemudian pada harga Rp300,-, sebelum pendapatan naik jumlah yang diminta hanya 50
kuintal. Tetapi setelah pendapatan naik, jumlah yang diminta bertambah menjadi 90 kuintal,
demikian seterusnya. Perubahan jumlah yang diminta akibat kenaikan pendapatan tersebut,
bila digambarkan dalam kurva akan tampak seperti pada gambar 5.10. Dari gambar 5.10
terlihat bahwa telah terjadi pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 yang disebabkan
naiknya pendapatan.
Pergeseran kurva permintaan tersebut telah menggeser titik keseimbangan lama (E) = (40,
400) menjadi titik keseimbangan baru (E1) = (60, 600).

Adakalanya perubahan faktor yang memengaruhi permintaan bersamaan waktunya dengan


perubahan faktor yang memengaruhi penawaran. Dengan demikian, terjadi pergeseran kurva
permintaan dan kurva penawaran dalam waktu yang bersamaan. Pergeseran tersebut tertentu
akan mengubah posisi titik keseimbangan. Perhatikan contoh-contoh berikut.

1. Pergeseran kurva permintaan (dari DD ke D1D1) dan kurva penawaran (dari SS ke


S1S1) telah menggeser titik keseimbangan dari E ke E1. Walaupun E bergeser ke E1,
tetapi harga keseimbangan tidak berubah, yaitu tetap sebesar OP. Lihat gambar kurva
5.12.

2. Pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 dan kurva penawaran dari SS ke S1S1
telah menggeser titik keseimbangan dari E ke E1. Tampak E bergeser ke E1, tetapi
jumlah keseimbangannya tidak berubah, yakni tetap sebesar OQ. Lihat gambar 5.13.

3.

Pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 dan pergeseran kurva penawaran dari
SS ke S1S1 telah menggeser titik keseimbangan dari E ke E1, seperti pada gambar
5.11. Walaupun E bergerak ke E1 tetapi harga keseimbangan tidak berubah, yakni
tetap sebesar OP. Lihat gambar 5.14.

Dari sini pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 dan kurva penawaran dari SS ke
S1S1 telah menggeser E ke E1. Pergeseran E ke E1 menambah harga keseimbangan dari OP
ke OP1 dan juga mengubah jumlah keseimbangan dari OQ ke OQ1. Lihat gambar 5.15.

2. Elastisitas
Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan
barang terhadap perubahan harga. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan
terhadap barang tersebut biasanya naik semakin rendah harganya, semakin banyak benda
itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah
permintaan dan persen perubahan harga. Ketika elastisitas permintaan suatu barang
menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis
di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga.
Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang
berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar.
Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor
itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut
dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan
bahwa penurunan harga sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar
2%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat
dipengaruhi oleh besarnya harga yang ditawarkan.
koefisien
n=0
0<n<1
n=1
1<n<
n=

Elastisitas
Inelastis sempurna
Inelastis
Elastis uniter
Elastis
Elastis sempurna

Untuk barang-barang normal, penurunan harga akan berakibat pada peningkatan jumlah
permintaan. Permintaan terhadap sebuah barang dapat dikatakan inelastis bila jumlah barang
yang diminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harga. Barang dan jasa yang tidak memiliki
substitusi biasanya tergolong inelastis. Permintaan terhadap antibiotik, misalnya, dikatakan
sebagai permintaan inelastis karena tidak ada barang lain yang dapat menggantikannya.
Daripada mati terinfeksi bakteri, pasien biasanya lebih memilih untuk membeli obat ini
berapapun

biayanya.

Sementara

itu,

semakin

banyak

sebuah

barang

memiliki

barangsubstitusi, semakin elastis barang tersebut.


meskipun permintaan inelastis sering diasosiasikan dengan barang "kebutuhan," banyak juga
barang yang bersifat inelastis meskipun konsumen mungkin tidak "membutuhkannya."

Permintaan terhadap garam, misalnya, menjadi permintaan inelastis bukan karena konsumen
sangat membutuhkannya, melainkan karena harganya yang sangat murah.
A. Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa
(konsumsi) berubah ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam
bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen
perubahan harga.
Koefisien Elastisitas Permintaan
Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah
sebagai berikut :
Ed = % perubahan kuantitas diminta / % perubahan harga
Keterangan :
ED = Elastisitas permintaan
Q2 = Kuantitas permintaan setelah perubahan
Q1 = Kuantitas permintaan awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal
Dalam perhitungan koefisien elastisitas ini, angka minus tidak perlu ditulis karena kita telah
mengetahui bahwa antara harga dan permintaan berslope negatif. Artinya, kenaikan harga
akan menurunkan permintaan, dan sebaliknya (hukum permintaan).
Contoh : Apabila harga es krim naik dari $2 menjadi $2,2 dan jumlah pembelian turun dari 10
batang menjadi 8 batang, maka elastsitas permintaan dihitung sebagai berikut :
Koefisien sebesar 2,32 menunjukkan bahwa perubahan harga sebesar 1 persen akan
menimbulkan perubahan permintaan sebesar 2,32 %. Elastisitas permintaan memiliki
hubungan negatif (arahnya berbalikan), yaitu ketika harga naik permintaan akan turun, vice
versa.

Jenis-jenis Elastisitas Permintaan


Ada 3 jenis elastisitas permintaan :
1. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak
mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal.
Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan,
kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak
elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia
tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang telah meninggal (berapapun harga yang
ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan mampu menambah kuantitas
lukisannya), dan contoh lainnya yang sejenis.
2. Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan 1.
Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering
terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan
ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah
menemukan barang penggantinya.
3.

Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga
tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan
harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian,
kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak
elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa
yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda
atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara nalar
barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula. Misalnya saja
paperclip dan pen tinta biasa (seperti pen merek S dan P yang rata-rata berharga 10001500). Jika kita pergi ke supermarket untuk membeli paperclip, misalnya, kita
cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan merek. Satu-satunya yang sering kita
jadikan bahan perbandingan adalah harga, dimana kita akan membeli paperclip yang
harganya paling murah (atau pada harga rata-rata yang diterima pasar). Akibatnya,
bagi perusahaan yang menjual paperclip diatas harga rata-rata, permintaan akan
barangnya akan turun ke nol. Ini karena semua paperclip, meskipun harganya
berbeda-beda, memberikan fungsi yang sama.

Faktor Penentu Elastisitas Permintaan


Ada empat faktor utama dalam menentukan elastisitas permintaan :
1. Produk substitusi.
Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini
dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berpindah ke produk substitusi jika terjadi
kenaikan harga, sehingga permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan
harga.
2. Prosentase pendapatan yang dibelanjakan.
Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan produk tersebut,
maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya mahal akan membebani konsumen
ketika harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya. Sebaliknya pada
produk yang harganya murah.
3. Produk mewah versus kebutuhan.
Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat
membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan
harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah
cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih
mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
4. Jangka waktu permintaan dianalisis.
Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu
produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari
oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi. Dalam
jangka panjang, konsumen telah menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke
produk substitusi yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain produk
juga berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen pindah ke produk lain.
Elastisitas dan Total Penerimaan (Penjual/Produsen)

Elastisitas permintaan mempengaruhi total penerimaan yang diterima oleh penjual ataupun
produsen. Hubungan keduanya adalah sebagai berikut :
1. Permintaan tidak elastis sempurna (= 0), perubahan harga tidak mempengaruhi kuantitas
yang diminta atas barang. Dengan demikian, kenaikan harga akan meningkatkan total
penerimaan, vice versa.
2. Permintaan tidak elastis (< 1), prosentase perubahan kuantitas yang diminta 1), prosentase
perubahan kuantitas yang diminta > dari prosentase perubahan harga. Oleh karenanya,
kenaikan harga akan menurunkan total penerimaan penjual/produsen, vice versa.
3. Permintaan elastis sempurna (tak terhingga), kenaikan harga akan menyebabkan
permintaan turun jadi 0. Oleh karenanya, kenaikan harga sekecil apapun akan menghilangkan
total penerimaan. Sementara penurunan harga akan menurunkan total penerimaan.
Pembuktian akan hubungan antara hubungan antara elastisitas dan total penerimaan ini dapat
disimulasikan sendiri dengan menentukan koefisien elastisitas sebuah produk.
Elastisitas Permintaan Silang
Elastisitas permintaan silang mengukur bagaimana perubahan kuantitas yang diminta atas
sebuah produk mempengaruhi harga produk lainnya. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
EA,B = elastisitas silang antara produk A dan B
P1B = harga awal produk B
P2B = harga produk B setelah perubahan
QA = kenaikan permintaan produk A
Q1A = kuantitas permintaan awal produk A
Q2A = kuantitas permintaan produk A setelah harga produk B berubah
PB = kenaikan harga produk B setelah harga produk B berubah
PB = kenaikan harga produk B

Elastisitas silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk, yaitu :

1. Produk substitusi.
Elastisitas permintaan silang adalah positif, dimana kenaikan harga produk A akan menaikkan
permintaan atas produk B. Contoh produk substitusi : minyak tanah dan kayu bakar, makanan
ringan yang tersedia dalam berbagai merek, beras berkualitas sama mereak A dan B, dan lain
sebagainya.
2. Produk komplementer.
Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan
menurunkan permintaan produk B, vice versa. Contoh produk komplementer misalnya bensin
dan mobil (mobil tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik, permintaan
akan mobil akan cenderung turun.
Elastisitas Permintaan Pendapatan (pembeli/konsumen)
Elastisitas permintaan pendapatan (elastisitas pendapatan) mengukur bagaimana kuantitas
permintaan merespon terhadap perubahan pendapatan pembeli. Rumus perhitungannya
adalah :
Elastisitas pendapatan = % perubahan kuantitas diminta / % perubahan pendapatan
Elastisitas pendapatan ditentukan oleh jenis produk, yaitu :
1. Produk normal.
Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya, permintaan akan produk normal akan
meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan
dengan ubi sebagai produk inferiornya.
2. Produk inferior.
Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior akan
menurun jika pendapatan meningkat.

B. Elastisitas Harga Penawaran

Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah
ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan
atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Koefisien Elastisitas Penawaran
Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah
sebagai berikut :
Es = % perubahan kuantitas penawaran / % perubahan harga
Keterangan :
ES = Elastisitas penawaran
Q2 = Kuantitas penawaran setelah perubahan
Q1 = Kuantitas penawaran awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal
Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Ada 3 jenis elastisitas penawaran :
1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah
pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal.
2.

Penawaran tidak elastis : elastisitas 1. Perubahan penawaran lebih besar dari


perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif
besar terhadap penawaran.

3.

Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai


berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai
pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi.

Faktor Penentu Elastisitas Penawaran


Ada dua faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :

1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.


Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak
elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi
saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka
penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan
produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan
memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar.
Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
2. Jangka waktu analisis.
Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga :
Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat,
penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi
tidak elastis sempurna.
Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek,
namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia
dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat
dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis.
Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan
dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
3. Stok persediaan.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat
segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
4.

Kemudahan substitusi faktor produksi/input.

Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin
elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah
produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga
kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu
dibutuhkan.
Kesimpulan
Pergeseran terjadi karena berubahnya jumlah produk yang diminta konsumen sebagai akibat
dari berbagai faktor. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang
tersebut biasanya naik , semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli.

ILMU EKONOMI
PERGESERAN KURVA & ELASTISITAS PERMINTAAN PASAR

Disusun oleh :
Agung Irawan (01514143630)
Riefki Fitriani (01514143618)
Zahara Dianti Harahap (01514143607)

Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta


Tahun Ajaran 2015/2016

Anda mungkin juga menyukai