Permintaan Pasar
Permintaan Pasar
Permintaan Pasar
Pengertian Permintaan Pasar
Permintaan sering diartikan sebagai suatu keinginan untuk memenuhi suatu kebutuhan yang
di ekspresikan melalui pembelian barang dan jasa. Bagi produsen, permintaan adalah sesuatu
yang harus dipenuhi melalui penciptaan produk atau jasa sesuai dengan yang diinginkan,
karena dengan memenuhi permintaan akan diperoleh keuntungan sesuai dengan yang
diharapkan
dan
yang
menjadi
tujuan
utamanya.
Pengukuran
permintaan
pasar
memperlihatkan pemahaman yang jelas akan pasar yang tercakup. Menurut pengertian sehari
hari, permintaan pasar dapat diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang dibutuhkan. Jalan
pikiran ini berangkat dari titik tolak bahwa manusia memiliki kebutuhan dan atas dasar
kebutuhan inilah individu mempunyai permintaan akan barang atau jasa.
Macam - macam Permintaan
2) Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang
sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian
barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya mempunyai uang yang cukup
untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.
3) Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang
tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai
kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Hendra ingin
membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli
sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa
terpenuhi.
b . Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan
permintaan kolektif.
1) Permintaan individu
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Contoh bentuk permintaan individu seperti pada Tabel 17.1 mengenai
daftar permintaan jeruk Desi.
2) Permintaan kolektif
Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan
perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar. Contohnya,
selain Desi, di pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan membeli jeruk. Jika
permintaan Desi dan teman-temannya tersebut digabungkan maka terbentuk permintaan
pasar. Bentuk permintaan kolektif dapat kalian lihat pada Tabel 17.2.
1. Pergerakan dan Pergeseran Kurva Permintaan
Mengapa ada Pergerakan dan Pergeseran??
Sebelum membahas materi ini lebih lanjut, perlu dipahami tentang perbedaan pergerakan dan
pergeseran dalam konsep kurva permintaan ini. Kami sengaja menggunakan dua istilah
tersebut (pergerakan dan pergeseran) untuk memudahkan pembaca dalam memahami konsep
ini. Pergerakan yang dimaksud di sini adalah pergerakan titik di sepanjang kurva permintaan,
sedangkan Pergeseran adalah pergeseran kurva permintaan ke kanan maupun ke kiri.
Pergerakan Kurva Permintaan
Pergerakan kurva permintaan merupakan pergerakan yang terjadi di sepanjang kurva
permintaan yang diakibatkan oleh berubahnya jumlah produk yang diminta konsumen
sebagai akibat dari perubahan harga produk tersebut.
Jadi, jelas bahwa yang menyebabkan adanya pergerakan di sepanjang kurva permintaan
adalah karena perubahan harga produk yang bersangkutan. Pergerakan ini sejalan dengan
Hukum Permintaan, yaitu ketika harga barang naik, maka jumlah permintaan akan turun,
sehingga titik pada kurva permintaan akan bergerak ke kiri.
Untuk lebih jelasnya, kami tampilkan dalam contoh kurva berikut ini:
Kesimpulan :
Dari tabel 5.6 tampak bahwa dengan naiknya pendapatan terjadi pula kenaikan Qd (jumlah
yang diminta). Sebelum pendapatan naik, pada harga Rp200,-, jumlah yang diminta 60
kuintal. Tetapi setelah pendapatan naik, jumlah yang diminta bertambah menjadi 100 kuintal.
Kemudian pada harga Rp300,-, sebelum pendapatan naik jumlah yang diminta hanya 50
kuintal. Tetapi setelah pendapatan naik, jumlah yang diminta bertambah menjadi 90 kuintal,
demikian seterusnya. Perubahan jumlah yang diminta akibat kenaikan pendapatan tersebut,
bila digambarkan dalam kurva akan tampak seperti pada gambar 5.10. Dari gambar 5.10
terlihat bahwa telah terjadi pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 yang disebabkan
naiknya pendapatan.
Pergeseran kurva permintaan tersebut telah menggeser titik keseimbangan lama (E) = (40,
400) menjadi titik keseimbangan baru (E1) = (60, 600).
Dari tabel 5.6 tampak bahwa dengan naiknya pendapatan terjadi pula kenaikan Qd (jumlah
yang diminta). Sebelum pendapatan naik, pada harga Rp200,-, jumlah yang diminta 60
kuintal. Tetapi setelah pendapatan naik, jumlah yang diminta bertambah menjadi 100 kuintal.
Kemudian pada harga Rp300,-, sebelum pendapatan naik jumlah yang diminta hanya 50
kuintal. Tetapi setelah pendapatan naik, jumlah yang diminta bertambah menjadi 90 kuintal,
demikian seterusnya. Perubahan jumlah yang diminta akibat kenaikan pendapatan tersebut,
bila digambarkan dalam kurva akan tampak seperti pada gambar 5.10. Dari gambar 5.10
terlihat bahwa telah terjadi pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 yang disebabkan
naiknya pendapatan.
Pergeseran kurva permintaan tersebut telah menggeser titik keseimbangan lama (E) = (40,
400) menjadi titik keseimbangan baru (E1) = (60, 600).
2. Pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 dan kurva penawaran dari SS ke S1S1
telah menggeser titik keseimbangan dari E ke E1. Tampak E bergeser ke E1, tetapi
jumlah keseimbangannya tidak berubah, yakni tetap sebesar OQ. Lihat gambar 5.13.
3.
Pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 dan pergeseran kurva penawaran dari
SS ke S1S1 telah menggeser titik keseimbangan dari E ke E1, seperti pada gambar
5.11. Walaupun E bergerak ke E1 tetapi harga keseimbangan tidak berubah, yakni
tetap sebesar OP. Lihat gambar 5.14.
Dari sini pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 dan kurva penawaran dari SS ke
S1S1 telah menggeser E ke E1. Pergeseran E ke E1 menambah harga keseimbangan dari OP
ke OP1 dan juga mengubah jumlah keseimbangan dari OQ ke OQ1. Lihat gambar 5.15.
2. Elastisitas
Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan
barang terhadap perubahan harga. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan
terhadap barang tersebut biasanya naik semakin rendah harganya, semakin banyak benda
itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah
permintaan dan persen perubahan harga. Ketika elastisitas permintaan suatu barang
menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis
di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga.
Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang
berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar.
Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor
itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut
dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan
bahwa penurunan harga sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar
2%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat
dipengaruhi oleh besarnya harga yang ditawarkan.
koefisien
n=0
0<n<1
n=1
1<n<
n=
Elastisitas
Inelastis sempurna
Inelastis
Elastis uniter
Elastis
Elastis sempurna
Untuk barang-barang normal, penurunan harga akan berakibat pada peningkatan jumlah
permintaan. Permintaan terhadap sebuah barang dapat dikatakan inelastis bila jumlah barang
yang diminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harga. Barang dan jasa yang tidak memiliki
substitusi biasanya tergolong inelastis. Permintaan terhadap antibiotik, misalnya, dikatakan
sebagai permintaan inelastis karena tidak ada barang lain yang dapat menggantikannya.
Daripada mati terinfeksi bakteri, pasien biasanya lebih memilih untuk membeli obat ini
berapapun
biayanya.
Sementara
itu,
semakin
banyak
sebuah
barang
memiliki
Permintaan terhadap garam, misalnya, menjadi permintaan inelastis bukan karena konsumen
sangat membutuhkannya, melainkan karena harganya yang sangat murah.
A. Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa
(konsumsi) berubah ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam
bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen
perubahan harga.
Koefisien Elastisitas Permintaan
Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah
sebagai berikut :
Ed = % perubahan kuantitas diminta / % perubahan harga
Keterangan :
ED = Elastisitas permintaan
Q2 = Kuantitas permintaan setelah perubahan
Q1 = Kuantitas permintaan awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal
Dalam perhitungan koefisien elastisitas ini, angka minus tidak perlu ditulis karena kita telah
mengetahui bahwa antara harga dan permintaan berslope negatif. Artinya, kenaikan harga
akan menurunkan permintaan, dan sebaliknya (hukum permintaan).
Contoh : Apabila harga es krim naik dari $2 menjadi $2,2 dan jumlah pembelian turun dari 10
batang menjadi 8 batang, maka elastsitas permintaan dihitung sebagai berikut :
Koefisien sebesar 2,32 menunjukkan bahwa perubahan harga sebesar 1 persen akan
menimbulkan perubahan permintaan sebesar 2,32 %. Elastisitas permintaan memiliki
hubungan negatif (arahnya berbalikan), yaitu ketika harga naik permintaan akan turun, vice
versa.
Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga
tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan
harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian,
kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak
elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa
yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda
atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara nalar
barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula. Misalnya saja
paperclip dan pen tinta biasa (seperti pen merek S dan P yang rata-rata berharga 10001500). Jika kita pergi ke supermarket untuk membeli paperclip, misalnya, kita
cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan merek. Satu-satunya yang sering kita
jadikan bahan perbandingan adalah harga, dimana kita akan membeli paperclip yang
harganya paling murah (atau pada harga rata-rata yang diterima pasar). Akibatnya,
bagi perusahaan yang menjual paperclip diatas harga rata-rata, permintaan akan
barangnya akan turun ke nol. Ini karena semua paperclip, meskipun harganya
berbeda-beda, memberikan fungsi yang sama.
Elastisitas permintaan mempengaruhi total penerimaan yang diterima oleh penjual ataupun
produsen. Hubungan keduanya adalah sebagai berikut :
1. Permintaan tidak elastis sempurna (= 0), perubahan harga tidak mempengaruhi kuantitas
yang diminta atas barang. Dengan demikian, kenaikan harga akan meningkatkan total
penerimaan, vice versa.
2. Permintaan tidak elastis (< 1), prosentase perubahan kuantitas yang diminta 1), prosentase
perubahan kuantitas yang diminta > dari prosentase perubahan harga. Oleh karenanya,
kenaikan harga akan menurunkan total penerimaan penjual/produsen, vice versa.
3. Permintaan elastis sempurna (tak terhingga), kenaikan harga akan menyebabkan
permintaan turun jadi 0. Oleh karenanya, kenaikan harga sekecil apapun akan menghilangkan
total penerimaan. Sementara penurunan harga akan menurunkan total penerimaan.
Pembuktian akan hubungan antara hubungan antara elastisitas dan total penerimaan ini dapat
disimulasikan sendiri dengan menentukan koefisien elastisitas sebuah produk.
Elastisitas Permintaan Silang
Elastisitas permintaan silang mengukur bagaimana perubahan kuantitas yang diminta atas
sebuah produk mempengaruhi harga produk lainnya. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
EA,B = elastisitas silang antara produk A dan B
P1B = harga awal produk B
P2B = harga produk B setelah perubahan
QA = kenaikan permintaan produk A
Q1A = kuantitas permintaan awal produk A
Q2A = kuantitas permintaan produk A setelah harga produk B berubah
PB = kenaikan harga produk B setelah harga produk B berubah
PB = kenaikan harga produk B
1. Produk substitusi.
Elastisitas permintaan silang adalah positif, dimana kenaikan harga produk A akan menaikkan
permintaan atas produk B. Contoh produk substitusi : minyak tanah dan kayu bakar, makanan
ringan yang tersedia dalam berbagai merek, beras berkualitas sama mereak A dan B, dan lain
sebagainya.
2. Produk komplementer.
Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan
menurunkan permintaan produk B, vice versa. Contoh produk komplementer misalnya bensin
dan mobil (mobil tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik, permintaan
akan mobil akan cenderung turun.
Elastisitas Permintaan Pendapatan (pembeli/konsumen)
Elastisitas permintaan pendapatan (elastisitas pendapatan) mengukur bagaimana kuantitas
permintaan merespon terhadap perubahan pendapatan pembeli. Rumus perhitungannya
adalah :
Elastisitas pendapatan = % perubahan kuantitas diminta / % perubahan pendapatan
Elastisitas pendapatan ditentukan oleh jenis produk, yaitu :
1. Produk normal.
Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya, permintaan akan produk normal akan
meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan
dengan ubi sebagai produk inferiornya.
2. Produk inferior.
Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior akan
menurun jika pendapatan meningkat.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah
ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan
atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Koefisien Elastisitas Penawaran
Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah
sebagai berikut :
Es = % perubahan kuantitas penawaran / % perubahan harga
Keterangan :
ES = Elastisitas penawaran
Q2 = Kuantitas penawaran setelah perubahan
Q1 = Kuantitas penawaran awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal
Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Ada 3 jenis elastisitas penawaran :
1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah
pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal.
2.
3.
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin
elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah
produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga
kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu
dibutuhkan.
Kesimpulan
Pergeseran terjadi karena berubahnya jumlah produk yang diminta konsumen sebagai akibat
dari berbagai faktor. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang
tersebut biasanya naik , semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli.
ILMU EKONOMI
PERGESERAN KURVA & ELASTISITAS PERMINTAAN PASAR
Disusun oleh :
Agung Irawan (01514143630)
Riefki Fitriani (01514143618)
Zahara Dianti Harahap (01514143607)