Anda di halaman 1dari 6

Laporan Pendahuluan gangguan kebutuhan dasar

nutrisi
A.

PENGERTIAN
Nutrisi adalah keseluruhan berbagai proses dalam tubuh makhluk hidup untuk menerima bahanbahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut agar menghasilkan
berbagai aktivitas penting dalam tubuhnya sendiri.Atau nutrisi bisa didefinisikan sebagai proses
pengambilan zat-zat makanan penting dengan kata lain nutrient adalah apa yang manusia
makan

dan

bagaimana

tubuh

menggunakannya.

Gangguan nutrisi terjadi kalau diet mengandung satu atau lebih nutrient dalam jumlah yang tidak
tepat.
ETIOLOGI
.Faktor-faktor yang mempengaruhi
1.
Fisiologis
a.
Intake nutien
- Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
- Pengetahuan
- Gangguan menelan
- Perasaan tidak nyaman setelah makan
- Anoreksia
- Nausea dan vomitus
- Intake kalori dan lemak yang berlebih
B.

2. Kemampuan mencerna nutrient


- Obstruksi saluran cerna
- Malaborbsi nutrient
- DM
3. Kebutuhan metabolism
- Pertumbuhan
- Stres
- Kondisi yang meningkatkan BMR (latihan,hipertyroid)
- Kanker
4.Gaya hidup dan kebiasaan
- Kebiasaan makan yang baik perlu diterapkan pada usia toddler

5. Kebudayaan dan kepercayaan


Kebudayaan orang asia lebih memilih padi sebagai makanan pokok
6. Sumber ekonomi
7. Tinggal sendiri
Seseorang yang hidup sendirian sering tidak mempedulikan tugas memasak untuk
menyediakan makanannya.
8. Kelemahan fisik
Contohnya atritis atau cedera serebrovaskular (CVA) yang menyebabkan kesulitan untuk
berbelanja dan masak. Mereka tidak mampu merencanakan dan menyediakan
makanannya sendiri.
9. Kehilangan
Terutama terlihat pada pria lansia yang tidak pernah memasak untuk mereka sendiri.
Mereka biasanya tidak memahami nilai suatu makanan yang gizinya seimbang.
10. Depresi
Menyebabkan kehilangan nafsu makan. Mereka tidak mau bersusah payah berbelanja,
memasak atau memakan makanannya.
11. Pendapatan yang rendah
Ketidakmampuan untuk membeli makanan yang cermat untuk meningkatkan
pengonsumsian makanan yang bergizi.
12. Penyakit saluran pencernaan
Termasuk sakit gigi, ulkus
13. Obat
Pada lansia yang mendapat lebih banyak obat dibandingkan kelompok usia lain yang
lebih muda ini berakibat buruk terhadap nutrisi lansia. Pengobatan akan mengakibatkan
kemunduran nutrisi yang semakin jauh.

C.

BATASAN KARAKTERISTIK
TANDA DAN GEJALA
Gigi tidak lengkap dan ompong
Nafsu makan menurun
Lesu
Tidak semangat

D.

BB kurang / lebih dari normal


Perut terasa kembung
Sukar menelan
Mual muntah
Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa manis,
asin, asam, dan pahit.
Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi.
Penyerapan makanan di usus menurun

PATOFISIOLOGI
- Produksi saliva menurun mempengaruhi proses perubahan kompleks karbohidrat menjadi
disakorida
- Fungsi ludah menurun sukar menelan
-Fungsi kelenjar pencenaan menurun

perut

terasa

- Banyak gigi yang lepas (ompong) nafsu makan berkurang


- Dengan proses menua terjadi gangguan motilitas

tidak
otot

enak
polos

kembung
oesofagus.

Dari proses perubahan-perubahan pada proses menua pada lansia menyebabkan intake makanan
pada lansia berkurang yang nantinya akan mempengaruhi status gizi pada lansia.

PATOFISIOLOGI DIAGNOSA KEPERAWATAN


Makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri salmonella typhosa masuk melalui mulut
terus sampai ke saluran pencernaan. Basil diserap di usus halus, melalui pembuluh limfe halus
masuk ke dalam peredaran darah sampai di organ-organ terutama hati dan limfe.
Basil yang tidak dihancurkan berkembang biak dalam hati dan limfe, sehingga organ tersebut
akan membesar disertai nyeri pada perabaan. Basil masuk kedalam darah dan menyebar
keseluruh tubuh terutama kelenjar limfoid usus halus, sehingga tukak berbentuk lonjong pada
mukosanya, mengakibatkan perdarahan dan perforasi usus, Gejala demam disebabkan oleh
endotoxin. Infeksi terjadi pada saluran pencernaan. Basil diserap di usus halus. Melalui
pembuluh limfe halus masuk ke dalam peredaran darah sampai di organ-organ terutama hati dan
limpa sehingga organ-organ tersebut akan membesar disertai nyeri pada perabaan. Kemudian
basil masuk kembali ke dalam darah (bakteremia) dan menyebar ke seluruh tubuh terutama ke

dalam kelenjar limfoid usus halus menimbulkan plak peyeri. Tukak tersebut dapat
mengakibatkan perdarahan dan perforasi usus. Gejala demam disebabkan oleh endotoksin,
sedangkan gejala pada saluran pencernaan disebabkan oleh kelainan pada usus.

E.

INTERVENSI
a. Resiko tinggi pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat
Kriteria hasil : Nutrisi kebutuhan tubuh terpenuhi
Intervensi :

Kaji pola nutrisi klien


Rasional : mengetahui pola makan, kebiasaan makan, keteraturan waktu makan.

Kaji makan yang di sukai dan tidak disukai


Rasional : meningkatkan status makanan yang disukai dan menghindari pemberian
makan yang tidak disukai.

Anjurkan tirah baring / pembatasan aktivitas selama fase akut


Rasional : penghematan tenaga, mengurangi kerja tubuh.

Timbang berat badan tiap hari


Rasional : mengetahui adanya penurunan atau kenaikan berat badan.

Anjurkan klien makan sedikit tapi sering


Rasional : mengurangi kerja usus, menghindari kebosanan makan.

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diet


Rasional : mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan dan makanan yang tidak boleh
dikonsumsi.
b. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan absorbsi nutrien, anoreksia, di tandai
dengan lidah kotor, mual, muntah.
Kriteria hasil :Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi, pasien mampu menghabiskan porsi
makanan yang telah disediakan,adanya keseinbangan intake dan output.
Intervensi :

Lakukan pendekatan pasien dan keluarga pasien


Rasional : Pasien dan keluarga pasien kooperatif dalam tindakan keperawatan

Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga pasien tentang manfaat cairan dan
nutrisi bagi tubuh.
Rasional :Penjelasan tersebut bisa membuat pasien mengerti dan memahami sehingga
kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi.

Pemberian nutrisi yang sesuai dengan keadaan pasien.


Rasional: Pemberian bubur halus sangat penting untuk pemenuhan nutrisi.

Observasi

intake

dan

output

cairan

dan

nutrisi

pasien.

Rasional : Untuk mengetahui perkembangan keseimbangan cairan dan nutrisi


dalam tubuh.

Memberikan makanan kepada pasien sedikit demi sedikit.


Rasional : Untuk menghindari mual, muntah pada pasien.
c. Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya berhubungan dengan kurang informasi
Kriteria hasil: Pengetahuan keluarga meningkat
Intervensi :

Kaji sejauh mana tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya


Rasional : mengetahui apa yang diketahui pasien tentang penyakitnya.

Beri pendidikan kesehatan tentang penyakit dan perawatan pasien


Rasional : supaya pasien tahu tata laksana penyakit, perawatan dan pencegahan penyakit
typhoid.
Beri kesempatan pasien dan keluaga pasien untuk bertanya bila ada yang belum
dimengerti
Rasional : mengetahui sejauh mana pengetahuan pasien dan keluarga pasien setelah di

beri penjelasan tantang penyakitnya.


Beri reinforcement positif jika klien menjawab dengan tepat
Rasional : memberikan rasa percaya diri pasien dalam kesembuhan sakitnya
.

DAFTAR PUSTAKA

Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. EGC: Jakarta.


Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 1992. Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga.
Departemen Kesehatan: Jakarta.
Wahidiyat, Iskandar. 1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 2. Bagian Kesehatan Anak FKUI: Jakarta.
Lynda Juall Capernito,Marilynn E Doengoes)

Anda mungkin juga menyukai