Anda di halaman 1dari 5

1.

Bentuk standar Fungsi Boole

Fungsi Boole sangat penting untuk merancang rangkain digital, khususnya rangkaian logika. Sedangkan
aljabar Boole sangat berperan dalam penyederhanaan fungsi Boole. Batasan fungsi Boole tentu saja
memenuhi operasi-operasi dalam aljabar Boole. Pernyataan logika AND, OR, NOT, dan kombinasinya
dipenuhi oleh fungsi Boole. Dengan demikian fungsi Boole merupakan fungsi yang menyatakan
hubungan antara variabel-variabel masukan dan keluaran dalam rangkaian logika. Jika suatu fungsi
Boole memiliki variabel-variabel masukan A, B, C, D, … dan variabel keluarannya adalah Y, maka
hubungan antara variabel-variabel masukan dan keluaran tersebut secara umum dapat dinyatakan
sebagai :

Y = f(A,B, C, D,…) (6-1)

Jumlah dari Hasil Kali (Sum Of Product)

Untuk memahami hubungan antara fungsi Boole, tabel kebenaran, dan peta karnough terlebih dahulu
ditinjau suatu bentuk khusus dari persamaan (6-1) sebagai :

Y = f(A, B, C) = Á C+ B Ć (6-2)

Tabel kebenaran dari persamaan (6-2) tampak pada tabel (6-1) berikut :

Tabel 6.1

Baris ke A B C Á C B Ć Y = Á C + B Ć
0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 1 0 1 Á B́C
2 0 1 0 0 1 1 Á B Ć
3 0 1 1 1 0 1 Á BC
4 1 0 0 0 0 0
5 1 0 1 0 0 0
6 1 1 0 0 1 1 AB Ć
7 1 1 1 0 0 0

Dengan memperhatikan nomor baris dimana Y = 1, dapat diperoleh:

Y =1

¿ baris 1 atau baris 2 atau baris 3 atau baris 6

¿ 001+010+011 +110

¿ Á B́ C + Á B Ć + Á BC + AB Ć
Fungsi Boole seperti disajikan pada persamaan diatas merupakan bentuk standar jumlah dari hasil kali
(sum of product). Jika diperhatikan dengan seksama, setiap bentuk sum of product memenuhi sifat-sifat
sebagai berikut :

a. Fungsi tersebut merupakan jumlahan (OR) dari suku-suku


b. Setiap suku berupa perkalian (AND) dari variabel variabel
c. Semua variabel fungsi muncul pada setiap suku (bentuk kanonik)

Setiap suku dari fungsi Boole dalam bentuk sum of product juga disebut minterm (suku minimum).
Untuk menyingkat penulisan, setiap minterm diberi simbol m yang diikuti dengan angka indeks menurut
nomor barisnya. Untuk persamaan (6-3) dapat dituliskan kembali sebagai :

Y = Á B́ C+ Á B Ć+ AB Ć

¿ 001+010+011 +110

¿ m1+ m2+ m3 +m4

¿ ∑ m ( 1,2,3,6 )

Secara sederhana minterm atau sum of product dapat disajikan dengan cara sebagai berikut :

a. Nyatakanlah A,B,C,D,…dengan 1 dan Á , B́ , C´ , D́ ,…dengan 0


b. Nyatakanlah kombinasi biner setiap suku menjadi desimal (n)
c. Nyatakanlah Y = ∑ m(n),dengan n merupakan nilai desimal dari setiap suku.
Contoh 1.

Y =f ( A , B , C )

¿ ABC+ AB Ć+ A B́ C+ Á B́ C+ Á B́ Ć

¿ 111+ 110+101+001+000

¿ m 7 +m 6 +m 5

Hasil kali dari jumlah (product of sum)

Berdasarkan tabel kebenaran dari persamaan (6-2) dapat juga diperhatikan nomor baris dimana Ý =1
atau Y =0, dan selanjutnya dapat dituliskan sebagai berikut :

Y =f ( A , B ,C , D)

¿ ∑ m ( 0,2,5,6,7,13 )
¿ m 0 +m 2+ m5 +m 6 +m 7 +m 13

¿ 0000+0010+ 0101+ 0110+0111+1101

¿ Á B́ Ć D́+ Á B́ C D́+ Á B Ć D+ Á BC D́+ Á BCD+ AB Ć D

Fungsi Boole seperti disajikan pada persamaan diatas merupakan bentuk standar hasil kali dari jumlah
(product of sum). Jika diperhatikan dengan seksama setiap bentuk product of sum memenuhi sifat-sifat :

a. Fungsi tersebut terdiri dari faktor-faktor


b. Setiap faktor jumlahan (OR) dari variabel-variabel
c. Semua variabel fungsi muncul pada setiap faktor (bentuk kanonik)

Setiap faktor dari fungsi Boole dalam bentuk product of sum juga disebut maxterm (suku maksimum).
Untuk menyingkat penulisan, setiap maxterm diberi simbol M yang diikuti dengan angka indeks menurut
nomor barisnya. Untuk persamaan diatas dapat dituliskan kembali sebagai:

Y = ( A +B+ C ) ( Á + B+C )( Á+ B+ Ć ) ( Á+ B́+ Ć)

¿ 000 . 100. 101 .111

¿ m 0 +m 4 +m 5 +m 7

¿ Π m(0,4,5,7)

Secara sederhana maxterm atau product of sum dapat disajikan dengan cara sebagai berikut.

a. Nyatakanlah A,B,C,D,…dengan 0 dan Á , B́ , C´ , D́ ,…dengan 1


b. Nyatakanlah kombinasi biner setiap faktor menjadi desimal (n)
c. Nyatakanlah Y =Π M (n), dengan n merupakan nilai desimal dari setiap faktor

Contoh 2

Y =f ( A , B ,C )

¿ ( Á+ B́+ Ć )( Á + B́+ C ) ( A+ B+ Ć )

¿ 111.110 .001

¿ 7 .6 .1

¿ Π M ( 1,6,7)

Contoh 3

Y =f ( A , B , C , D )=Π M (11,8,3,1,0)
¿ 1011. 1000. 0011.0001.0000

¿ ( Á+ B+ Ć+ D́ )( Á +B+ C+ D ) ( A+ B+ Ć+ D́ ) ( A +B+ C+ D́ ) ( A+ B+C + D)

Jika diperhatikan dengan seksama, ke dua persamaan di atas dijabarkan dari tabel kebenaran yang
sama. Dengan demikian, dapat dituliskan kembali bahwa:

Y =f ( A , B , C )=∑ m (1,2,3,6 )=Π M ( 0,4,57)

Terlihat jika m = (1,2,3,6), M = (0,4,5,7) dan misalkan S = (0,1,2,3,4,5,6,7), maka

Y = A + AB+ A Ć

¿ A ( C+ Ć ) + ( A+ Á ) BC+ A Ć

¿ AC + A Ć+ ABC + Á BC + A Ć
´
¿ AC + AC + ABC+ ABC

¿ AC ( B+ B́ ) + A Ć ( B+ B́ ) + ABC + Á B C

¿ ABC+ A B́ C+ AB Ć+ A B́ Ć+ ABC + Á BC

¿ ABC+ A B́ C+ AB Ć+ A B́ Ć+ Á B C

¿ 111+ 101+110 +100+01 1

¿ 7+5+ 6+4 +3

¿ ∑ m(3,4,5,6,7)

Y = A + AB+ A Ć

¿ ( A+ B ) ( A +C ) ( A Ć )

¿ ( A+ B+ A Ć ) ( A +C+ A Ć )

¿ ( A+ B+C ) ( A+ B+ Ć ) ( A +C+ A ) (A +C+ Ć)

¿ ( A+ B ) ( A +C ) ( A +B+ Ć)

¿ ( A+ B+C Ć ) ( A +C+ B B́ ) ( A +B+ Ć )

¿ ( A+ B+C ) ( A+ B+ Ć ) ( A +B+ C ) ( A+ B́+C ) ( A+ B+ Ć )

¿ ( A+ B+C ) ( A+ B+ Ć ) ( A+ B́+C)
¿ 000+001+01 0

¿ 0+1+2

¿ Π M ( 0,1,2)

Dari ilustrasi tersebut tampak bahwa:

Y = A + AB+ A Ć

¿ ∑ m(3,4,5,6,7)

¿ Π M ( 0,1,2)

Sifat komplemen tersebut dapat digunkan untuk mengubah mintrem menjadi maxterm atau sebaliknya.

Contoh 4:

Ubahlah minterm Y =f ( A , B , C )=ABC + A B́ Ć+ Á B Ć+ Á BC menjadi maxterm!

Y = ABC + A B́ Ć+ Á B Ć + Á BC

¿ 111+ 100+010+011

¿ 7+ 4+2+3

¿ ∑ m(2,3,4,7)

Sedangkan bentuk maxtermnya adalah:

Y =f ( A , B ,C )

¿ Π M ( 0,1,5,6)

¿ 000+001+101+110

¿ ( A+ B+C ) ( A+ B+ Ć ) ( Á + B+ Ć ) ( Á+ B́+C ) .

Anda mungkin juga menyukai