Anda di halaman 1dari 7

A.

ALJABAR BOOLEAN (PERSAMAAN LOGIKA)


Pendekatan lain untuk mengungkapkan fungsi logika dengan persamaan logika dilakukan dengan menggunakan aljabar. Dalam aljabar
boolean, semua variabel memiliki nilai 0 atau 1. Dalam Formulasi khusus terdapat tiga operator:
1. Operator OR. Ditulis dengan symbol (+), ex : A or B = A + B. Hasil operator OR adalah 1 jika salah satu variabel adalah 1. Operasi OR
juga disebut sebagai logical sum (penjumlahan logis), karena hasilnya adalah 1 jika salah satu operand adalah 1.
2. Operator AND. Ditulis dengan symbol (.), ex: A and B = A . B. Hasil dari operator AND adalah 1 jika kedua input adalah 1. Operator
AND juga disebut logical product (perkalian logis), karena hasilnya adalah 1 hanya jika kedua Operand adalah 1
3. Operator NOT. Ditulis dengan symbol (- / ’). Ex: not A = -A / A’. Hasil dari operator NOT adalah 1 jika masukan adalah 0. Jika masukan
adalah 0 output adalah 1, dan sebaliknya
Ada beberapa hukum-hukum aljabar boolean yang membantu dalam memanipulasi logika persamaan:

Hukum distributif : A. (B + C) = (A. B) + (A. C) dan A + (B. C) = (A + B). (A + C)

Contoh :
Menunjukkan persamaan logika untuk menjelaskan fungsi logika dalam contoh sebelumnya.
Jawab:
Berikut adalah persamaan untuk,
D:D=A+B+C
F:F=A.B.C
E : E = ((A. B) + (A. C) + (B. C)). (A’ . B’ . C’)
Kita dapat menyederhanakan E menjadi:
E = (A . B . C’) + (A . C . B’) + (B . C . A’)
B. GERBANG LOGIKA
Blok logika dibangun dari gerbang logika yang mengimplementasikan fungsi dasar logika. Gerbang AND mengimplementasikan fungsi
AND ( . ) , Gerbang OR mengimplementasikan fungsi OR ( + ). Kedua gerbang memiliki 2 input disebelah kiri, dan outputnya 1 di sebelah
kanan. Sedangkan Gerbang NOT memiliki 1 input dikiri dan 1 output dikanan. Gerbang AND, OR, dan NOT dapat Anda lihat pada gambar
B.1

Gambar B.1 adalah gambar standar gerbang AND, gerbang OR, dan inverter, ditampilkan dari kiri ke kanan.

Gambar B.2 merupakan gerbang logika implementasi dari fungsi logika (A’ + B)’. Fungsi logika ini dapat disederhanakan menjadi (A . B’)
Pada kenyataannya, semua fungsi logika dapat dibangun dengan hanya satu jenis gerbang, gerbang NAND dan NOR merupakan gerbang
universal karena setiap fungsi logika dapat dibangun menggunakan satu jenis gerbang artinya hanya dengan menggunakan jenis gerbang
NAND saja atau NOR saja dapat menggantikan fungsi dari 3 gerbang dasar yang lain (AND, OR, NOT).

CONTOH SOAL!
Sederhanakan fungsi logika berikut, gambarkan rangkaian gerbang logika dasar penyederhanaan,dan tabel kebenarannya!
1. F = AB' + A'B + AB (dua variabel
2. F = ABC + A'BC + AB'C (tiga variabel)
3. F = A'B'C'D + A'BC'D + A'B'CD (empat variabel)

PENYELESAIAN !
1. F = AB' + A'B + AB
- Penyederhanaan dengan Aljabar
F = AB' + A'B + AB
= A(B'+B) + A'B
= A(1) + AB
= A + A'B= A + B
- Gambar Rangkaian gerbang logika setelah disederhanakan :

- Tabel Kebenaran

2. F = ABC + A'BC + AB'C


- Penyederhanaan dengan Aljabar
F = ABC + A'BC + AB'C
3. F = A'B'C'D + A'BC'D + A'B'CD
= (A+A') BC + AB'C
- Penyederhanaan dengan Aljabar
= (1) BC + AB'C
F = A'B'C'D + A'BC'D + A'B'CD
= BC + AB'C
= AB'CD + ABC (D'+D)
= (B+AB') C
= AB'CD + ABC (1)
= (B+A) C
= AB'CD + ABC
= BC + AC
= AC (B'D+B)
- Gambar Gerbang Logika
= AC (B+D)
= ABC + ACD (*masih perlu diperbaiki)
- Gambar Gerbang Logika

- Tabel Kebenaran
- Tabel Kebenaran

Peta Karnaugh

Peta karnaugh digunakan untuk mempermudah penyerdehanaan fungsi boolean baik untuk suku minterm atau maxterm.
Contoh peta karnaugh 3 variabel (A,B,C)

Deretan nomor di atas kotak bukan diurutan berdasarkan angka biner, namun berdasarkan deretan Gray Code dari metode
dibawah.

Perlu juga diingat mengenai Rumus aljabar Boolean :


Or (“+”) And (“.”)
a+(b+c)=(a+b)+c a(b.c)=(a.b).c
a+b=b+a a.b=b.a
a+(a.b)=a a.(a+b)=a
a+(b.c)=(a+b)(a+c) a.(b+c)=(a.b)+(a.c)
a+a’=1 a.a’=0
-- Misal : m7+m3 --
-- Penulisan Peta karnauogh --
m7 = 111
m3 = 011
F = A’B’C’ + AB’C’ + A’BC’ +ABC’
-- Peta Karnaugh 4x4 -- = C’

Contoh Soal Minterm :


1. Sederhanakan F = A’B’C’ + A’B’C + A’BC + A’BC’ + A’B’C
+ A’BC + AB’C + ABC

1. Peta Karnaugh Suku Minterm (SOP – Sum of Product)


Misal didapat persamaan : F = A’B’C’ + A’B’C + A’BC + A’BC’ + A’B’C
a.) F = m0 + m1 + A’BC + AB’C + ABC
Maka pemetaannya = (A’B’C’ + A’B’C + A’BC + A’BC’)
+ (A’B’C + A’BC + AB’C + ABC)
= (A’) + (C)
= A’ + C

2. Sederhanakan diagram logika berikut


F = m0 + m1
= A’B’C’ + A’B’C
= (A’+A’)(B’+B’)(C’+C)
= A’.B’.1
= A’B’

b.) F = A’B’C’ + A’B’C +A’BC +A’BC’

Jawab :
Output = I + II + III
F = A’B’C’ + A’B’C +A’BC +A’BC’ = A’B’C + AB’C + AB’C’

= (A’+A’+A’+A’).(B’+B’+B+B).
(C’+C+C+C’)
= A’.1.1
= A’

c.) F = A’B’C + A’BC + AB’C + ABC


Output = A’B’C + AB’C + AB’C’
= (A’B’C + AB’C) + (AB’C’
+ AB’C)
= B’C + AB’

Sehingga dapat disederhanakan menjadi :


F = A’B’C + A’BC + AB’C + ABC
=C

d.) F = A’B’C’ + AB’C’ + A’BC’ + ABC’


F = (A+B+C’) (A+B’+C’)
(A’+B+C’) (A’+B’+C’)
= C’

Soal Maxterm :
1. Sederhanakan F = (A’+B+C).(A’+B”C)

2. Peta Karnaugh Suku Maxterm (POS - Product of Sum)


Seperti halnya pada minterm pada maxterm metodenya
hampir sama namun nilai 1 dianggap sebagai invers dari
input sedangkan input menggunakan nilai 0.
Misal didapat persamaan :
a.) F = M6 . M7 F = (A’+B+C).(A’+B’+C)
Maka pemetaannya = A’+ C

2. Sederhanakan peta karnaough dibawah dan buat


diagram output penyederhanaannya!

F = M6 . M7
= (A’+B’+C) . (A’+B’+C’)
= (A’.A’)+(B’.B’)+(C.C’)
= A’+ B’+ 0
= A’+B’

b.) F = (A’+B+C) . (A’+B+C’) . (A’+B’+C’) . (A’+B’+C)


F = * (A+B+C)(A+B’+C) + . * (A+B’+C’)
(A+B’+C)(A’+B’+C’)(A’+B’+C) +
= *A+C+.*B’+
= (A+C).B’

F = (A’+B+C) . (A’+B+C’).
(A’+B’+C’) . (A’+B’+C)
= A’

c.) F = (A+B+C) (A+B’+C) (A’+B+C) (A’+B’+C)


Kesimpulan :
Dari contoh minterm dan maxterm terdapat beberapa
kesamaan jika ditinjau menurut peta dan hasil
penyederhanaan. Hal ini dapat dilihat pada:

1. Contoh 1 minterm

F = (A+B+C) (A+B’+C)
(A’+B+C) (A’+B’+C)
=C

d.) F = (A+B+C’) (A+B’+C’) (A’+B+C’) (A’+B’+C’)

F = A’ + C

Contoh 1 Maxterm
F = (A’+B+C).(A’+B’+C) Contoh K-Map 4 Variabel :
= A’+ C - Peletakan posisi suku minterm

Dari bentuk peta karnaugh yang sama namun


perhitungan berbeda (minterm dan maxterm) memiliki
hasil F yang sama diantara keduanya.
Sehingga pada dasarnya suatu peta karnaugh dapat
diselesaikan menggunakan dua metode yaitu maxterm
atau minterm sesuai kebutuhan.

2. Pada contoh soal 2 tidak jauh beda Contoh : f = S m (0,2,8,10,12,14 )

Jika ditinjau dari persamaan boolean maka keduanya


memiliki nilai yang sama :
Contoh K-Map 5 Variabel :
B’.(A+C) = B’C + B’A - Peletakan posisi suku minterm

Namun jika dilihat dari segi efisiensi komponen maka


maxterm lebih efisien (1 “OR” dan 1 “And”) dibanding
minterm ( 2 “And” dan 1 “OR”). Namun bukan berarti
minterm lebih boros dari maxterm hal ini tergantung dari
hasil akhir perhitungan kedua metode.

Contoh K-Map 2 Variabel :

Contoh : f = S m (0,7,8,15,16,23,24)
Contoh K-Map 3 Variabel : Peta Karnaugh 6 Variabel
- Peletakan posisi suku minterm - Peletakan posisi suku minterm

Contoh : f = S m (0,1,2,4,6)
Contoh :
f = S m (0,4,10,11,18,21,22,23,26,27,29,30,31,32,36,50,
53,54,55,58,61,62,63)

#Peta Karnaugh maxterm


- Dengan cara memetakan tabel kebenaran dalam kotak-
kotak segi empat yang jumlahnya tergantung dari jumlah
peubah (variabel) masukan
- Penyederhanaan untuk setiap “0”
yang bertetanggaan 2,4,8,16…menjadi suku maxterm yan
g sederhana.
Contoh : g = p M(1,3,4,5,6,7,9,11,13,15)

-
Peta Karnaugh dapat digunakan untuk menilik kesamaan
duabuah fungsi boolean
Contoh : Buktikan kesamaan

Anda mungkin juga menyukai